Anda di halaman 1dari 4

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Delvia Asista Indarusanti, Dwi Cahyo Abdur Rohim, Faizah Salsabila Rahmahputri, Mita Cintya
Wardani, Muhammad Wildanun Ulum, Dini Sukma Aulia

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas dr. Soebandi Jember

Abstrak

Penyakit jantung koroner di Indonesia ini sendiri sudah tidak asing lagi bagi masyarakat awam.
Penyakit ini merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia, terkhusus di Indonesia.
Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia,
namun banyak masyarakat yang belum mengetahui terkait faktor apa saja yang dapat
menyebabkan penyakit ini terjadi. Banyak masyarakat yang kurang menyadari bahwa penyakit
jantung koroner muncul dari hal-hal yang sederhana, seperti kebiasaan dalam memakan
makanan yang tidak sehat, pola hidup yang tidak sehat, dan budaya atau adat-istiadat yang turun
temurun yang masih di lakukan oleh masyarakat. Kita dapat melakukan promosi kesehatan
mengenai bahayanya penyakit jantung koroner pada masyarakat sehingga masyarakat dapat
mengetahui faktor apa saja yang harus kita perhatikan sehingga kita dapat terhindar dari
penyakit jantung koroner.
Kata Kunci: Jantung koroner, penyebab, pengobatan

Abstract

Coronary heart disease in Indonesia is already familiar to ordinary people. This disease is the
number one killer disease in the world, especially in Indonesia. Coronary heart disease is a
disease that is very dangerous for humans, but many people do not know what factors can cause
this disease to occur. Many people are not aware that coronary heart disease arises from simple
things, such as habits of eating unhealthy food, unhealthy lifestyles, and cultural or customs
passed down from generation to generation that are still carried out by the community. We can
carry out health promotions regarding the dangers of coronary heart disease in society so that
people can know what factors we should pay attention to so that we can avoid coronary heart
disease.

Keyword: Coronary heart disease, causes, treatment

PENDAHULUAN
Penyakit jantung dan pembuluh penyakit tidak menular tersebut, 17,7 juta
darah tetap menjadi ancaman global, disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
membunuh paling banyak orang di dunia. Sedangkan kasus kematian yang
Menurut badan pusat statistik, sekitar 9,4 disebabkan oleh penyakit jantung sebanyak
jutan orang meninggal pertahun 7,4 juta kematian pertahunnya. Kejadian ini
dikarenakan peyakit kardiovaskular. diperkirakan akan mengalami peningkatan
Jumlah ini diperkirakan akan terus menjadi 11 juta pada tahun 2020
mengalami peningkatan menjadi 23,3 juta
pada tahun 2030. Sedangkan menurut Indonesia untuk saat ini dihadapkan
World Health Organization (WHO) pada dengan tantangan besar masalahkesehatan,
tahun 2015, sebanyak 39,5 juta dari 56,4 dimana beban penyakit muncul secara
juta kematian disebabkan oleh penyakit bersamaan yang sering dikenal dengan
tidak menular. Dari seluruh kematian akibat triple burden of disease. Salah satu dari
ketiga beban penyakit ini yaitu prevalensi
penyakit tidak menular yang masih tinggi, Transaminase (SGOT) pada Pasien
salah satunya yaitu penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Umum
kardiovaskular. PJK merupakan penyakit Daerah Kota Kendari, diperoleh hasil
yang diakibatkan oleh adanya penyumbatan kadar SGOT yang dapat dilihat pada tabel
atau penyempitan pada arteri koroner, berikut.
akibat adanya proses aterosklerosis yang Tabel 1. Persentase hasil Pemeriksaan
menyuplai aliran darah ke jantung, serta SGOT pada Pasien Jantung Koroner
terjadinya penumpukan lemak pada arteri Kadar Jumlah Persentase (%)
koroner sehingga menyumbat aliran darah SGOT
ke jantung. (Bachtiiar et al., 2023) Normal ( ≤ 37 7 70%
U/L )
Dalam mengatasi penyakit ini Tinggi ( > 37 3 30%
terdapat berbagai penelitian mengenai U/L )
serangan jantung atau infark miokard akut. Total Sampel 10 100%
Sebagai contoh dalam pengobatan ada Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
berbagai artikel yang membahas seperti persentase pemeriksaan SGOT pada pasien
pola pengobatan, rehabilitasi jantung, jantung koroner di Rumah Sakit Umum
kepatuhan menontrol tekanan darah, terapi Daerah Kota Kendari dengan
reperfusi, dan masih banyak yang lainnya. menggunakan sampel serum yaitu
Selain itu, juga terdapat berbagai penelitian sebanyak 3 pasien dengan persentase 30%
yang menghubungkan teknologi dengan mengalami peningkatan kadar SGOT, yaitu
serangan jantung sehingga nantinya pasien lebih dari 37 U/L dan sebanyak 7 pasien
dapat ditangani dengan lebih cepat. Dimana dengan persentase 70% diperoleh hasil
telah dikatakan sebelumnya bahwa normal.
penyakit ini membutuhkan diagnosis yang Berdasarkan analisa data yang
tepat dan penanganan yang cepat. dilakukan untuk mengetahui gambaran
(Aniamarta et al., 2022) kadar SGOT pada pasien jantung koroner
METODE PENULISAN di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Metode penelitian yang digunakan Kendari menggunakan sampel data 10
pada penilitian ini adalah menggunakan pasien, diperoleh sebanyak 3 pasien (30%)
pengumpulan data literature review dengan jantung koroner dengan kadar SGOT
urut. Mengelompokan dan mendiskusikan meningkat dan sebanyak 7 pasien (70%)
sumber – sumber sesuai tema atau topiknya dengan kadar SGOT normal. Menurut
menggunakan kata kunci judul ”Penyakit Pagana (2015), hal ini menggambarkan
Jantung Koroner” bahwa biomarker (penanda) jantung
dikeluarkan berupa protein-protein maupun
Artikel yang digunakan yaitu jurnal enzim di dalam sirkulasi karena saat
dari penelitian jurnal nasional dan beberapa miokard mengalami kerusakan maka
website resmi. permeabilitas miokard meningkat sehingga
enzim seperti SGOT, LDH maupun protein
HASIL DAN PEMBAHASAN
seperti troponin, CKMB, myeglobin keluar
Penelitian yang telah dilakukan di ke dalam sirkulasi. Kadar SGOT pada
laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah infark miokard akut meningkat sejak 8-12
Kota Kendari pada tanggal 13 Maret – 10 jam setelah serangan nyeri dada, kemudian
Mei tahun 2018 tentang Gambaran Kadar mencapai puncak tertinggi yaitu antara 2-
Serum Glutamic Oxaloacetic 10 kali dari nilai normal pada 18 – 36 jam
setelah nyeri dada dan akan menurun SGOT normal adalah pasien yang sudah
menuju nilai normal pada hari ke-3 sampai mendapatkan perawatan lebih dari 4 hari
hari ke-4. Pada infark miokard kadar SGOT dan tidak ada lagi infark selama 18-36 jam
akan meningkat setelah 10 jam dan akan setelah terjadi nyeri dada, kemudian kadar
normal setelah 4-6 hari apabila tidak ada SGOT akan menurun menuju nilai normal
infark tambahan. setelah 4-6 hari apabila tidak ada infark
tambahan.
Penyebab penyakit jatung koroner
diantaranya adalah faktor usia dan jenis Peningkatan kejadian PJK pada
kelamin, dengan angka kejadian pada laki- wanita itu terjadi setelah menopause dan
laki jauh lebih banyak dibanding pada kematian 2-3 kali lebih besar daripada
perempuann akan tetapi kejadian pada wanita sebelum menopause. Oleh karena
perempuan akan meningkat setelah itu, wanita pasca-menopause harus ekstra
menopause sekitar usia 50 tahun. Hal ini waspada terhadap PJK. Usia rata-rata untuk
disebabkan karena hormon estrogen laki-laki yang memiliki serangan jantung
memiliki efek proteksi terhadap terjadinya pertama akibat PJK adalah usia 65,8 tahun
arterosklerosis, dimana pada orang yang sedangkan usia rata-rata untuk perempuan
berumur > 65 tahun ditemukan 20 % PJK adalah 70,4 tahun. Kadar SGOT pada
pada laki-laki dan 12 % pada wanita. infark miokard akut akan meningkat dalam
Bertambahnya usia akan menyebabkan waktu 12 jam setelah nyeri dada, dengan
meningkat pula penderita PJK, karena kadar memuncak pada 2-3 hari, dan
pembuluh darah mengalami perubahan kembali normal setelah 4-5 hari.
progresif dan berlangsung secara terus Peningkatan kadar SGOT pada awal infark
menerus dalam jangka waktu yang lama. miokard menggambarkan luasnya daerah
Perubahan yang paling dini dimulai pada infark meskipun SGOT tidak spesifik pada
usia 20 tahun pada pembuluh arteri organ jantung.
koroner. Arteri lain mulai bermodifikasi Peningkatan kadar SGOT terjadi jika
hanya setelah usia 40 tahun, terjadi pada terdapat kerusakan jaringan sel lainnya,seperti
laki-laki umur 35-44 tahun dan meningkat pada infark miokard. Saat terjadi cedera
dengan bertambahnya umur. Hasil terutama pada sel-sel hati dan otot jantung,
penelitian didapatkan hubungan antara enzim ini akan dilepaskan ke dalam darah.
umur dan kadar kolesterol yaitu kadar Ketika terjadi infark miokard, penanganan
kolesterol total akan meningkat dengan pertama yang dilakukan yaitudiberi terapi awal
bertambahnya umur. berupa Morfin, Oksigen, Nitrat, Aspirin dan
Clopidogrel. Setelah pemberian terapi selesai,
Pada penelitian yang telah dilakukan, dan tidak ada lagi infark tambahan, dalam
pasien jantung koroner berjumlah 10 orang waktu 4-6 hari kadar SGOT juga ikut menurun.
dimana terdapat 3 pasien yang mengalami Hal itu terjadi karena peningkatan kadar SGOT
peningkatan kadar SGOT dan 7 pasien pada awal infark miokard menggambarkan
yang memiliki kadar SGOT normal. Pasien luasnya daerah infark yang mengalami
yang mengalami peningkatan kadar SGOT kerusakan sehingga menyebabkan enzimSGOT
adalah pasien yang baru saja dirawat karena keluar ke dalam sirkulasi. Faktor- faktor yang
mempengaruhi kadar SGOT mengalami
mengalami serangan nyeri dada. Kadar
peningkatan pada pasien jantung koroner
SGOT meningkat dalam darah 6-12 jam
diantaranya adalah Hiperkolesterolemia
setelah terjadi infark miokard, dan (peningkatan kadar kolesterol), penyakit
mencapai puncak dalam 18-24 jam. Diabetes Melitus,merokok, dan mengkonsumsi
Sedangkan pasien yang memiliki kadar
alkohol. DAFTAR PUSTAKA
Aniamarta, T., Salsabilla Huda, A., &
KESIMPULAN
Lizariani Aqsha, F. (2022). Causes and
Penyakit jantung dan pembuluh Treatments of Heart Attack. Biologica
darah tetap menjadi ancaman global, Samudra, 4(1), 22–31.
https://doi.org/10.33059/jbs.v4i1.3925
membunuh paling banyak orang di dunia.
Menurut badan pusat statistik, sekitar 9,4 Bachtiiar, L., Gustaman, R. A., & Maywati,
jutan orang meninggal pertahun S. (2023). Faktor Risiko Yang
dikarenakan peyakit kardiovaskular. Berhubungan Dengan Kejadian
Jumlah ini diperkirakan akan terus Penyakit Jantung Koroner (Pjk) (.
Jurnal Kesehatan Komunitas
mengalami peningkatan menjadi 23,3 juta
Indonesia, 19(1), 52–60.
pada tahun 2030. https://doi.org/10.37058/jkki.v19i1.68
62
Penyebab penyakit jatung koroner
diantaranya adalah faktor usia dan jenis
kelamin, dengan angka kejadian pada laki-
laki jauh lebih banyak dibanding pada
perempuann akan tetapi kejadian pada
perempuan akan meningkat setelah
menopause sekitar usia 50 tahun.

. Usia rata-rata untuk laki-laki yang


memiliki serangan jantung pertama akibat
PJK adalah usia 65,8 tahun sedangkan usia
rata-rata untuk perempuan adalah 70,4
tahun. Kadar SGOT pada infark miokard
akut akan meningkat dalam waktu 12 jam
setelah nyeri dada, dengan kadar
memuncak pada 2-3 hari, dan kembali
normal setelah 4-5 hari. Peningkatan kadar
SGOT pada awal infark miokard
menggambarkan luasnya daerah infark
meskipun SGOT tidak spesifik pada organ
jantung.
Persentase pemeriksaan SGOT pada
pasien jantung koroner di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Kendari dengan
menggunakan sampel serum yaitu
sebanyak 3 pasien dengan persentase 30%
mengalami peningkatan kadar SGOT, yaitu
lebih dari 37 U/L dan sebanyak 7 pasien
dengan persentase 70% diperoleh hasil
normal.

Anda mungkin juga menyukai