Anda di halaman 1dari 1

Khotbah Menantikan Tuhan mendapat kekuatan Baru (Yesaya 40:31)

menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik
terbang dengan kekuatan sayapnya;" (Yesaya 40:31)

Saat berbagai persoalan hidup mendera, semua orang berharap mendapatkan jalan keluar atau
solusi sesegera mungkin. Kita berharap Tuhan tidak menunda-nunda waktu untuk menolong
dan menjawab doa kita. Semua orang menginginkan segala sesuatu yang serba instan,
padahal jalan Tuhan tidak ada yang instan, semua melalui proses.

Ketidaksabaran menantikan Tuhan bertindak adalah faktor yang menyebabkan kita gagal
melihat dan mengalami perkara-perkara besar dari Tuhan. Nabi Habakuk menasihati, "Sebab
penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak
menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang
dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 2:3). Mengapa kita harus menanti-nantikan Tuhan?
Karena waktu Tuhan bukanlah waktu kita. Melalui kesabaran dan ketekunanlah seseorang akan
menerima apa yang dijanjikan-Nya, sebab segala sesuatu yang dijanjikan Tuhan tidak ada yang
terlambat, dan juga tidak terlalu cepat.

Jangan merasa lelah dan putus asa saat menantikan pertolongan Tuhan, sebab orang yang
menanti-nantikan Dia mendapat kekuatan baru. "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan
menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (Yesaya 40:29), sehingga kita sanggup
melewati badai persoalan sebesar apa pun. Itulah sebabnya nabi Yesaya mendorong kita untuk
tetap menantikan Tuhan, karena kekuatan orang percaya bukan berasal dari apa yang ada di
dunia ini, tapi berasal dari Tuhan.

Burung rajawali tatkala ada badai menyerang tidak terbang menghindar sejauh mungkin dari
badai itu, tetapi ia membiarkan dirinya berada di dalam badai dengan membentangkan kedua
sayapnya untuk mengikuti ke mana arah putaran badai itu. Dengan menyerap kekuatan badai
tersebut si rajawali dapat terbang semakin tinggi di angkasa. Terbang bersama badai adalah
cara untuk melatih sayapnya sehingga ia semakin kuat dan kokoh. Kedahsyatan badai justru
berdampak positi bagi burung rajawali itu sendiri.

"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7)

Anda mungkin juga menyukai