Anda di halaman 1dari 2

8 klasifikasi fitrah manusia yaitu:

1. Fitrah Keimanan

Setiap anak lahir dalam keadaan telah terinstal potensi fitrah keimanan, setiap kita pernah
bersaksi bahwa Allah sebagai Robb (kholiqon, roziqon, malikan). Tidak ada anak yang tidak
cinta Tuhan dan Kebenaran kecuali disimpangkan dan dikubur oleh pendidikan yang salah dan
gegabah. Ini meliputi moral, spiritual, keagamaan dstnya.

Setiap manusia yang diciptakan sudah beriman, sejak lahir sudah terinstal fitrah keimanan pada
diri anak. Jadi lebih mudah membangun anak yang shaleh daripada anak yang tidak shaleh.
Setiap bayi di dalam lahir sudah bersaksi atas Kekuasaan Allah. Riset-riset modern pun
membuktikan bahwa bayi lahir itu sudah beriman. Riset tersebut ingin membuktikan bahwa bayi
yang lahir itu masih kosong atau sudah terinstal.

2. Fitrah Belajar dan bernalar

Bayi lahir sudah membawa fitrah ini, jika ada anak yang tidak suka belajar maka fitrahnya
menyimpang. Salah satu riset yang dilakukan Annie Murphy Paul, What We Learn before We’re
Born. Bayi sudah belajar sejak dalam kandungan, bayi balajar melalui ibunya, merekam dan
merespon berbagai hal yang dilakukan ibunya sebagai bekal saat sudah lahir nanti. Contohnya,
ketika ibu hamil suka makan tomat dan wortel, maka bayi yang sudah lahir akan suka makan
tomat dan wortel dengan gembira.

3. Fitrah bakat

Setiap anak adalah unik, mereka masing masing memiliki sifat bawaan yang unik. Sifat bawaan
unik ini terkait dengan personality karena sifatnya melekat dan menjadi karakter kinerja.
Personality yang produktif ini disebut dengan bakat atau talents. Fitrah bakat adalah potensi
yang sangat terkait dengan misi hidup spesifik atau peran peradaban spesifik seseorang di
muka bumi. Karenanya sering disebut juga dengan panggilan hidup.

4. Fitrah perkembangan

Setiap manusia memiliki tahapan perkembangan hidup yang spesifik dan memerlukan
pendidikan yang sesuai dengan tahapannya, karena perkembangan fisik dan psikologis anak
bertahap mengikuti pertambahan usianya. Misalnya, Allah tidak memerintah ajarkan shalat
sejak dini, tetapi ajarkan shalat jika mencapai usia 7 tahun. Pembiasaan boleh dilakukan tapi
tetap harus didorong oleh dorongan penghayatan aqidah berupa cinta kepada Allah dari dalam
diri anak-anak.

5. Fitrah seksualitas dan cinta


Pendidikan seks sesungguhnya bukan hanya terkait penyampaian informasi terkait alat
kelamin, cara atau posisi.

Pendidikan seks adalah upaya untuk mengarahkan, membimbing seseorang untuk mengerti
tentang arti dan fungsi kehidupan seks-nya sehingga dapat berelasi dengan sehat untuk
membangun tanggung jawab seksual dan sosialnya (Suraji, 2008)

Pendidikan seks itu ternyata sudah bisa dimulai dari kandungan dan buaian. Salah satunya
dengan pemberian nama sesuai gender-nya, memakaikan pakaian sesuai gender-nya.

6. Fitrah Estetika dan Bahasa

Mendidik keindahan bertutur, bercerita dan bernarasi adalah bagian penting pendidikan
peradaban. Begitu pula para pakar pendidikan, selain bahasa ibu yang harus tumbuh utuh
paripurna sebelum usia 7 tahun, juga menganjurkan memberikan anak anak kita pada masa itu
bacaan bacaan atau kisah kisah yang bersastra baik dan indah.

Berbahasa yang baik bukan sekedar berkomunikasi, tetapi kehalusan dan kesantunan budi.
kemampuan menggerakan dengan narasi besar dan kemampuan mendamaikan serta
mengharmonikan kehidupan. Ketahuilah bahwa setiap anak sejak lahir sudah membawa fitrah,
diantaranya adalah Fitrah Bahasa dan Estetika. Maka penguatan kedua fitrah ini adalah dengan
bahasa ibu dan bacaan atau kisah bersastra baik dan indah.

7. Fitrah Individual dan Sosial

Anak dibacakan kisah kepahlawanan, kearifan lokal yang baik dstnya.

8. Fitrah fisik dan Indera

Anak sebaiknya banyak bereskplorasi di alam nyata bukan virtual, banyak di luar ruangan
daripada di dalam ruangan. Motorik sensor nya harus dipenuhi kebutuhannya dengan
menyentuh, meraba, merasa, dll secara langsung di alam.

Penulis : Ken Ulinnuha


Ken Ulinnuha

Anda mungkin juga menyukai