Anda di halaman 1dari 2

Ahmad Dahlan (lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 - wafat di Yogyakarta, 23 Februari

1923) adalah seorang tokoh ulama dan reformis Islam yang berperan besar dalam
pergerakan modernisasi Islam di Indonesia pada awal abad ke-20. Beliau dikenal sebagai
pendiri Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam yang bertujuan untuk mereformasi dan
memodernisasi kehidupan umat Islam Indonesia.

Ahmad Dahlan lahir dari keluarga yang memiliki latar belakang keilmuan Islam.
Ayahnya, Kyai Haji Abdul Karim, adalah seorang ulama terkemuka di Yogyakarta.
Ahmad Dahlan tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai keagamaan dan
keilmuan Islam. Pendidikan awalnya dimulai di Pondok Pesantren Tegalsari, sebuah
pesantren milik keluarganya.

Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, Ahmad Dahlan melanjutkan studinya di


Mekkah, Arab Saudi, pada tahun 1888. Di sana, beliau mendalami berbagai disiplin ilmu,
termasuk ilmu agama, fiqih, dan tafsir. Selama di Mekkah, Dahlan terpapar dengan
pemikiran-pemikiran reformis Islam yang menginspirasinya untuk membawa perubahan
di tanah airnya.

Pada tahun 1909, Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam
yang bertujuan untuk menjaga dan memurnikan ajaran Islam dari praktik-praktik bid'ah
(inovasi tidak sah) serta menggalang upaya-upaya sosial dan pendidikan di kalangan umat
Islam. Salah satu fokus utama Muhammadiyah adalah pendidikan, dengan membuka
sekolah-sekolah modern yang menggabungkan pendidikan agama dan umum.

Ahmad Dahlan memiliki pandangan bahwa Islam harus bisa bersinergi dengan ilmu
pengetahuan modern dan perkembangan zaman. Beliau menggalakkan pendidikan yang
inklusif, di mana ilmu pengetahuan dan agama dapat saling melengkapi. Selain berperan
dalam Muhammadiyah, Dahlan juga menjadi redaktur surat kabar "Al-Imam," yang
menjadi media untuk menyebarkan pemikiran-pemikirannya.
Selama hidupnya, Ahmad Dahlan banyak menulis buku dan artikel tentang ajaran Islam,
pendidikan, dan kehidupan sosial. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain "Minhajut
Tholibin," "Ihya'us Sunnah," dan "Fiqhul Manhaji." Pemikiran dan kontribusinya dalam
bidang pendidikan dan dakwah membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh paling
berpengaruh dalam sejarah Islam Indonesia.

Ahmad Dahlan wafat pada 23 Februari 1923, namun warisannya terus hidup melalui
pergerakan Muhammadiyah yang terus berkembang dan memberikan dampak positif
dalam pembentukan masyarakat Islam yang modern di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai