Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH NUNUKAN

TERHADAP KEBUTUHAN MASYARAKAT

Damianus Nong Jefri

Abstrak
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang
bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya yang
ditentukan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional
(kelembagaan), dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada (Kuznetz dalam
Todaro, 2004). Pertumbuhan ekonomi suatu daerah di ukur dengan produk domestic regional
bruto (PDRB) dan lajunya pertumbuhan atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi yang
cepat akan menimbulkan penimpangan distribusi pendapat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan
Pemerintah yang bersifat sentralisasi. Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dari
pembangunan. Kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari meningkatnya pertumbuhan
ekonomi dan meratanya distribusi pendapatan. Walaupun kesejahteraan masyarakat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan masyarkat didaerah Nunukan Pertumbuhan ekonomi
wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu
kenaikan seluruh nilai tambah yang terjadi di wilayah tersebut.

Kata kunci: pertumbuhan ekonomi, , kebutuhan masyarakat.


PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara kesatuan yang terdiri dari berbagai pulau besar dan
pulaupulau kecil yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pertumbuhan
dan perkembangan dapat dilihat dari meningkatnya pertumbuhan dan meratanya distribusi
pendapat. Begitu pula dengan keadaan ekonomi yang berputar dan mengalir di masing-masing
daerah tempat domisili warga Masyarakat Indonesia. Letak geogragfis suatu daerah sangat
mempengaruhi ekonomi yang berputar didalamnya. Pembangunan ekonomi merupakan suatu
upaya untuk meningkatkan pendapatan riil perkapita dalam jangka panjang dan diikuti oleh
perbaikan sistem geografis Indonesia yang berupa kepulauan menjadi salah satu hambatan dalam
melaksanakan pemerataan pembangunan pada setiap daerah.

Kebijakan otonomi daerah merupakan sarana untuk menciptakan pembangunan yang lebih baik,
karena kebijakan ini akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat, dimana pemerintah daerah akan lebih efisien dalam pengelolaan sumber daya yang
tersedia pada masing-masing daerah dan penyediaan barang-barang publik untuk memperlancar
kegiatan perekonomian (Oates, 1993). Pembangunan dalam lingkup daerah disamping
meningkatkan PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi daerah, juga perlu memperhatikan
pembangunan manusia. Menurut Santika (2014) tingkat pembangunan manusia dapat
mempengaruhi kemampuan penduduk dalam mengelola berbagai sumber daya untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi. Pembangunan daerah perbatasanmemerlukan kerangka penanganan yang
menyeluruh meliputi berbagai sector pembangunan, koordinasi, serta kerja sama yang efektif
mulai dari pusat sampai ke tingkat kabupaten/kota, yang dijabarkan melalui kebijakan makro
yang pelaksanaannya bersifat strategis dan operasional dengan mempertimbangkan aspek waktu
yang ketat. Ditinjau dari aspek ekonomi, daerah perbatasan merupakan daerah tertinggal
(terbelakang) yang disebabkan antara lain, Lokasinya yang relatif terisolir (terpencil) dengan
tingkat aksesibilitas yang rendah. Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat,
rendahnya tingkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat daerah perbatasan (jumlah penduduk
miskin dan desa tertinggal), langkanya informasi tentang pemerintah dan pembangunan
masyarakat di daerah perbatasan (blank spot).
TINJAUAN PUSTAKA
Ekonomi
Ekonomi sendiri adalah sebuah cabang ilmu social yang berobjek pada individu dan
masyarakat, secara etimologis dapat diartikan ekonomi terdiri dari dua suku kata bahasa Yunani
yaitu oikos dan nomos yang berarti tata laksana rumah tangga (Rosyidi, 2009:5). Rosyidi
mendefinisikannya bahwa Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala masyarakat
yang timbul karna perbuatan manusia dalam usahanya untuk memebuhi kebutuhannya atau untuk
mencapai kemakmuran.

Dari semua uraian tentang ekonomi di atas dapat dilihat bahwa ekonomi adalah studi tentang
individu dan masyarakat yang mengkaji tentang pemenuhan kebutuhan individu dan masyarakat
yang terdiri dari berbagai hierarkus kebutuhan dan keiginan masyarakat, dimana dari konsep
diatas menghasilkan beberapa unsur untuk mendukung konsep tersebut namun kesemuanya itu
apabila telaah tetap mengacu kepada satu konsep kemampuan akses terhadap pemenuhan
terhadap pemenuhan tingkatan-tingkatan kebutuhan dan keinginan manusisa yang bermuara
kepada kemakmuran seseorang, kemampuan akses tersebut diwujudkan melalui pendapatan
seseorang dan kekayaannya yang bertujuan untuk pemenuhan berbagai tingkatan kebutuhan dan
keinginannya tersebut. Aspek-aspek yang mendukung kearah pemenuhan kebutuhan tersebut
tergolong dalam unsur indicator penentuan tingkatan ekonomi seseorang di dalam masyarakat.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang
bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya yang
ditentukan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional
(kelembagaan), dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada (Kuznetz dalam
Todaro, 2004). Menurut Tarigan (2004), pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan
pendapatan masyarakat yang terjadi di suatu wilayah, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (value
added) yang terjadi di wilayah tersebut.
Menurut pandangan kaum ekonom klasik, Adam Smith, David Ricardo, John Stuart Mill, dan
Thomas Robert Malthus maupun ekonom neoklasik, Robert Solow dan Trevor Swan
mengemukakan bahwa pada dasarnya ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, yaitu: (1) jumlah penduduk, (2) jumlah stok barang modal, (3) luas tanah dan kekayaan
alam, dan (4) tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan menurut pandangan kaum historis,
diantaranya Friedrich List Rostow, pertumbuhan ekonomi merupakan tahapan proses tumbuhnya
perekonomian mulai dari perekonomian yang bersifat tradisional yang bergerak di sektor
pertanian dimana hasil produksi bersifat subsisten, hingga akhirnya menuju pada perekonomian
modern yang di dominasi oleh sektor-sektor industri manufaktur. Menurut Schumpeter, faktor
utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi, dan pelakunya adalah
inovator atau wiraswasta (entrepreneur). Dalam hal ini, kemajuan ekonomi suatu masyarakat
hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para wiraswasta (entrepreneur).

Kebutuhan Masyarakat

Kebutuhan masyarakat adalah suatu rasa bersama yang timbul secara alami dari masyarakat
untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan dalam kehidupannya. Kebutuhan ini
memunculkan keinginan masyarakat untuk memperoleh hal yang dibutuhkan sebagai alat
pemuas kebutuhan hidupnya.

Pemenuhan kebutuhan sehari-hari sangat penting bagi semua kalangan. Pentingnya kebutuhan
pokok juga makin disadari selama pandemi tidak hanya pemenuhan kebutuhan fisik, adanya
kebutuhan social juga tidak kalah pentingnya diakomodasi oleh manusia. Kebutuhan utama
manusia sering disebut dengan kebutuhan primer. Beberapa contoh kebutuhan pokok dalam
kehidupan sehari-hari antara lain, Sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan,
keselamatan, keluarga dan teman, kemampuan atau ahli dan informasi.
METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Nunukan dengan objek penelitian masyarakat Kabupaten


Nunukan. Populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa
orang, benda atau suatu hal yang dimiliki dapat diperoleh atau dapat memberikan informasi data
penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu Warga Masyarakat Kabupaten Nunukan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah cluster sampling yaitu mengelompokan
penduduk berdasarkan jenis pekerjaan. Kemudian setiap kelompok akan ditentukan responden
dengan metode random sampling sebanyak 29 kepala keluarga setiap kelompok pedagang dan
nelayan dengan pertimbangan bahwa Nelayan memiliki karakteristik yang homogen baik dari
cara memperoleh usaha nelayan serta sarana yang digunakan. Adapun metode pengumpulan data
dilakukan dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan
dampak krisis ekonomi terhadap masyarakat di Kabupaten Nunukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan harga konstan pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota di Kabupaten Nunukan


selama 2001-2012 2,86-5,84%, pada tahun 2012 pertumbuhannya berkisar antara 5,73-7,30%.
Pertumbuhan ekonomi masing-masing kabupaten/kota cenderung mengalami peningkatan,
pertumbuhan ekonomi dengan nilai tertinggi didominasi oleh Kabupaten Nunukan. Ini
memperlihatkan bahwa kondisi perekonomian Nunukan sangat mengalami peningkatan yang
sangat pesat. Perekonomian Nunukan Triwulan I-2022 yang diukur berdasarkan Produk
Domestik Regional atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 7,55 triliun dan atas dasar harga
konstan. Ekonomi Nunukan Triwulan I-2022 bila dibandingkan Triwulan I-2021 tumbuh sebesar
4.88% dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha. Perdagangan besar
dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 10,71%. Dalam Regional Provinsi
Kalimantan Utara perekonomian Triwulan I-2022 semua kabupaten kota mengalami
pertumbuhan .
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dalam analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Nunukan mengalami peningkatan pesat dari tahun ke
tahunnya. Sehingga banyak sekali kebutuhan yang terpenuhi oleh masyarakat Kabupaten
Nunukan.

Saran

Dalam peneilitian ini juga, dapat digunakan sebagai referensi penulisan lanjutan berkaitan
dengan artikel-artikel yang membahas mengenai pertumbuhan ekonomi. Penulis berharap dapat
mengunakan tulisan ini sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai