Berulang (Recurrent) Workhsop Tantangan Implementasi ADIH Divisi Respirologi Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD/RSHS ADIH berulang
• Gejala klinis dan laboratoris (SGPT, Bilirubin) ADIH timbul
kembali setelah pasien pernah mengalami ADIH sebelumnya kemudian mendapat OAT lagi melalui re-introduksi yang sedang berlangsung atau sudah mendapat dosis penuh setelah re-introduksi. • Angka kejadian ADIH berulang (recurrent ADIH) akhir akhir ini meningkat pada anak. Apa yang harus dilakukan bila terjadi ADIH berulang?
• Mengevaluasi OAT apa saja yang diberikan setelah fase re-introduksi
selesai pada dosis penuh. • Mengevaluasi faktor risiko terjadinya ADIH: - Usia (ditemukan pada 8% anak usia <5 tahun, 16-39% anak dengan meningitis TBC, pemberian INH 15-20 mg/kgBB meningkatkan risiko ADIH). - Pemeriksaan fungsi hati sebelum memulai pengobatan (risiko ADIH meningkat pada anak yang mengalami gangguan fungsi hati sebelum memulai OAT). Am J Respir Crit Care Med Vol 174. pp 935-952, 2006 Apa yang harus dilakukan bila terjadi ADIH berulang?
• Mengevaluasi faktor risiko terjadinya ADIH:
- Status asetilator (asetilator lambat meningkatkan terjadinya ADIH dang gejala ADIHnya lebih berat). - Malnutrisi atau hypoalbuminemia (meningkatkan ADIH) - Gene polymorphisms (cytochrome P450 2E1 berhubungan dengan kejadian ADIH) - Regimen pengobatan TBC (PZA meningkatkan kejadin ADIH) - Infeksi kronik (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C)
Am J Respir Crit Care Med Vol 174. pp 935-952, 2006
Definisi ADIH Bila ditemukan salah satu atau lebih dari kriteria berikut: • Tanpa gejala klinis, peningkatan SGPT lebih dari 5x normal • Dengan gejala klinis, peningkatan SGPT lebih dari 3x normal • Peningkatan Bilirubin > 1.5 mg/dL
Devarbhavi. Antituberculous drug-induced liver injury: current perspective, Tropical Gastroenterology
2011;32(3):167-74 Saukkonen et al. An official ATS Statement: Hepatotoxicity of Antituberculosis Therapy. Am J Repir Crit Care Med; Vol 174 2006 OBAT ANTI-TUBERKULOSIS • Bactericidal INH, Rifampicin, PZA (weakly), Streptomisin, Amikacin, Kanamycin, Capreomycin, Ethionamide, Fluoroquinolone (Ciprofloxacin, Levofloxacin, Gatifloxacin, Moxyfloxacin)
• Bacteriostatic Ethambutol, Cyclocerin, Para amino salicylic acid (PAS)
Dhiman et al. Journal of Clinical and Experimental Hepatology 2012;2:260-270
TATALAKSANA OAT PADA ADIH BERULANG Regimen dengan satu atau dua obat hepatotoksik
• Regimen dengan dua obat hepatotoksik
(tanpa INH atau tanpa PZA) • Regimen dengan satu obat hepatotoksik (tanpa PZA) • Regimen tanpa obat hepatotoksik Streptomycin, Ethambutol, Fluoroquinolone, Amikacin, Kanamycin, obat lini kedua lainnya (18-24 bulan)
Dhiman et al. Journal of Clinical and Experimental Hepatology 2012;2:260-270
TATALAKSANA OAT PADA ADIH BERULANG Pada pasien yang mengalami gangguan fungsi hati berat dan mengancam jiwa misalnya pasien dengan hepatitis fulminan, gagal hati, penyakit hati yang berat maka:
Tidak direkomendasikan (kontra indikasi) dilakukan re-
introduksi OAT Boleh diberikan 3 OAT yang tidak hepatotoksik
Dhiman et al. Journal of Clinical and Experimental Hepatology 2012;2:260-270