Disusun oleh :
Kelompok 3
Kelas Praktikum A
Mellysia (2006524422)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2022
DAFTAR ISI
I. TUJUAN 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 3
III. METODE 4
A. Alat dan Bahan 4
B. Prinsip Kerja 4
C. Prosedur Pelaksanaan 5
IV. HASIL PENGAMATAN 6
A. Data Kurva Kalibrasi 6
B. Pemberian larutan KMnO4 secara Infus IV 6
C. Data Sampel Plasma 7
V. ANALISIS DATA 8
A. Perhitungan Kurva Kalibrasi 8
B. Pemberian Larutan Infus KMnO4 8
C. Simulasi Model Pemberian Infus Sampel Plasma 8
VI. PEMBAHASAN 14
VII. KESIMPULAN 15
VIII. DAFTAR PUSTAKA 15
IX. LAMPIRAN 16
1
I. TUJUAN
Css adalah konsentrasi obat dalam plasma yang dicapai dalam kondisi tunak, yang
berarti, konsentrasi obat tidak akan berubah dalam rentang waktu tertentu. Kondisi
tunak atau steady state dapat dicari dengan rumus berikut.
𝑅 𝑅
𝐶𝑠𝑠 = 𝑉𝑑 𝐾
= 𝐶𝑙
Pada kondisi tunak, grafik dari kurva kadar obat dalam plasma dibanding dengan
waktu akan terlihat sebagai berikut.
2
Gambar 1.1 Grafik Kondisi Tunak
Sumber : Shargel (2016)
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat:
● Alat simulasi model satu kompartemen
● Magnetic stirrer
● Buret 50 mL
● Buret 10 mL
● Standard disertai statif
● Stopwatch
● Pipet ukur
● Labu takar
● Beaker glass
● Tabung reaksi
Bahan:
● Aquadest
● KMnO4
B. Prinsip Kerja
Pada percobaan ini alat simulasi yang digunakan mirip dengan model
simulasi satu kompartemen, tetapi ada penambahan satu buret lagi yang
berfungsi sebagai reservoir larutan infus. Pengeluaran air melalui buret
konstan dan setimbang dengan air yang dikeluarkan kran gelas piala. Sistem
dilusi obat dalam percobaan ini menggunakan KMnO4 sebagai model sampel
3
diambil secara periodik dan data yang diperoleh dianalisis dengan persamaan
farmakokinetika yang sesuai.
C. Prosedur Pelaksanaan
Pembuatan Kurva Kalibrasi KMnO4
4
4. Mengambil larutan KMnO4 2000 ppm dan dimasukkan ke dalam buret
sebagai reservoir obat infus
5. Buka kran buret larutan infus, jaga kecepatan larutan ini 10 tetes/ menit
dan atur laju aliran buret yang berfungsi sebagai reservoir berisi
aquadest. Usahakan jumlah cairan yang masuk dari kedua buret
diusahakan sama dengan jumlah cairan yang keluar dari kran gelas
piala.
6. Hentikan aliran larutan infus dari buret pada menit ke-45 setelah
pemberian infus
7. Pipet 5,0 mL sampel plasma dari gelas piala pada menit ke-5, 10, 15,
t1/2, 20, 25, 30, 45, 50, dan 60 setelah pemberian infus
8. Tentukan kadar KMnO4 pada setiap sampel dengan menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum sekitar 525 nm.
Gunakan aquadesr sebagai blanko
5 0,030
10 0,074
20 0,282
30 0,352
40 0,456
50 0,570
60 0,724
70 0,781
Tabel 4.1. Data Kurva Kalibrasi Larutan Standar KMnO4 pada λ = 526 nm
5
● Laju infus KMnO4 (R) = 10 tetes/menit
● Setelah 45 menit, pemberian infus dihentikan
5 0,092
10 0,174
15 0,267
t1/2 0,293
20 0,375
25 0,404
30 0,417
45 0,448
50 0,359
60 0,237
Tabel 4.2. Data serapan sampel plasma setelah waktu-waktu tertentu diukur
pada λ = 526 nm
6
V. ANALISIS DATA
A. Perhitungan Kurva Kalibrasi
5 0,092 7,107
10 0,174 14,026
15 0,267 21,974
7
20 0,375 31,205
25 0,404 33,684
30 0,417 34,795
45 0,448 37,444
50 0,359 29,838
60 0,237 19,410
Tabel 5.1. Data Konsentrasi Obat (Cp) Sampel Plasma Berdasarkan
Serapan Sampel Plasma pada Waktu Tertentu untuk Perhitungan
Analisis
2. t = 10 menit
0,174 − 0,0099
𝑥= 0,0117
= 14, 026 µ𝑔/𝑚𝐿
3. t = 15 menit
0,267 − 0,0099
𝑥= 0,0117
= 21, 974 µ𝑔/𝑚𝐿
5. t = 20 menit
0,375 − 0,0099
𝑥= 0,0117
= 31, 205 µ𝑔/𝑚𝐿
6. t = 25 menit
8
0,404 − 0,0099
𝑥= 0,0117
= 33, 684 µ𝑔/𝑚𝐿
7. t = 30 menit
0,417 − 0,0099
𝑥= 0,0117
= 34, 795 µ𝑔/𝑚𝐿
8. t = 45 menit
0,448 − 0,0099
𝑥= 0,0117
= 37, 444 µ𝑔/𝑚𝐿
9. t = 50 menit
0,359 − 0,0099
𝑥= 0,0117
= 29, 838 µ𝑔/𝑚𝐿
10. t = 60 menit
0,237 − 0,0099
𝑥= 0,0117
= 19, 410 µ𝑔/𝑚𝐿
𝑘 = 0, 0438 / 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3. 𝐾𝑙𝑖𝑟𝑒𝑛𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝐶𝑙𝑡) = 𝑉𝑑 𝑥 𝑘
𝐾𝑙𝑖𝑟𝑒𝑛𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝐶𝑙𝑡) = 500 𝑚𝐿 𝑥 0, 0438/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐾𝑙𝑖𝑟𝑒𝑛𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝐶𝑙𝑡) = 21, 9 𝑚𝐿/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
0,693 0,693
4. 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑎𝑟𝑢ℎ (𝑡1/2) = 𝑘
= 0,0438
= 15, 822 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
1 𝑚𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑠𝑠 = 0,0438 𝑥 500 𝑚𝐿
9
8. Persamaan Farmakokinetika
● Persamaan Farmakokinetika Selama Proses Pemberian
Infus
Cp = Css x (1-e-k x t)
Cp = 45,7 μg/mL x (1-e -0,0438 x t)
● Persamaan Farmakokinetika Setelah Pemberian Infus
Dihentikan
Cp = Css x (1-e-k x b) x e-k ( t - b)
Cp = 45,7 μg/mL x (1-e -0,0438 x b) x e-0,0438 (t - b)
1. t = 5 menit
1.000 µ𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑝 = 0,04/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 500 𝑚𝐿
𝑥 (1 - e-0,04/menit x 5 menit) = 9,063 μg/mL
2. t = 10 menit
1.000 µ𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑝 = 0,04/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 500 𝑚𝐿
𝑥 (1 - e-0,04/menit x 10 menit) = 16,484 μg/mL
3. t = 15 menit
1.000 µ𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑝 = 0,04/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 500 𝑚𝐿
𝑥 (1 - e-0,04/menit x 15 menit) = 22,559 μg/mL
= 24,996 μg/mL
5. t = 20 menit
1.000 µ𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑝 = 0,04/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 500 𝑚𝐿
𝑥 (1 - e-0,04/menit x 20 menit) = 27,533 μg/mL
6. t = 25 menit
1.000 µ𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑝 = 0,04/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 500 𝑚𝐿
𝑥 (1 - e-0,04/menit x 25 menit) = 31,606 μg/mL
7. t = 30 menit
10
1.000 µ𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑝 = 0,04/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 500 𝑚𝐿
𝑥 (1 - e-0,04/menit x 30 menit) = 34,940 μg/mL
8. t = 45 menit
1.000 µ𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑝 = 0,04/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 500 𝑚𝐿
𝑥 (1 - e-0,04/menit x 45 menit) = 41,735μg/mL
9. t = 50 menit
1.000 µ𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑝 = 0,04/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 500 𝑚𝐿
𝑥 (1 - e-0,04/menit x 45 menit)
1 𝑚𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐶𝑠𝑠 = 0,04 𝑥 500 𝑚𝐿
𝐶𝑠𝑠 = 0, 05 𝑚𝑔/𝑚𝐿
𝐶𝑠𝑠 = 50 μ𝑔/𝑚𝐿
𝑅 1 𝑚𝑔/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
7. 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝐷𝐿) = 𝑘
= 0,04/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 25 𝑚𝑔
8. Persamaan Farmakokinetika
● Persamaan Farmakokinetika Selama Proses Pemberian
Infus
Cp = Css x (1-e-k x t)
Cp = 50 μg/mL x (1-e -0,04 x t)
11
● Persamaan Farmakokinetika Setelah Pemberian Infus
Dihentikan
Cp = Css x (1-e-k x b) x e-k ( t - b)
Cp = 50 μg/mL x (1-e -0,04 x b) x e-0,04 ( t - b)
5 7,107 9,063
10 14,026 16,484
15 21,974 22,559
20 31,205 27,533
25 33,684 31,606
30 34,795 34,940
45 37,444 41,735
50 29,838 34,182
60 19,410 22,921
Tabel 5.2. Perbandingan Konsentrasi Plasma (Cp) Berdasarkan
Perhitungan Analisis dan Teoritis
12
Waktu Paruh (t1/2) 15,822 menit 17,325 menit
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum simulasi pemberian obat secara infus intravena, digunakan
alat simulasi yang digunakan menyerupai model simulasi satu kompartemen dengan
tambahan satu buret yang berfungsi sebagai reservoir larutan infus. Kemudian,
terdapat kran air yang keluar melalui gelas piala diasumsikan sebagai klirens dan
diatur lajunya sebesar 20 mL/menit. Untuk menjaga volume distribusi percobaan tetap
konstan, aquades ditambahkan secara kontinu melalui buret yang dipasang di atas
gelas piala dengan laju yang sama dengan aliran klirens. Untuk sistem disolusi obat
digunakan KMnO4 digunakan sebagai model obat yang diberikan secara infus. Hal
pertama yang dilakukan ialah melakukan kurva kalibrasi terhadap KMnO4 yang
13
dilakukan dengan berbagai konsentrasi (ppm) 5,10,20,30,40,50,60,70; dengan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 526 nm. Sehingga didapatkan
hasil persamaan regresi linear y = 0,0117x + 0,0099 dan nilai R sebesar 0,9937 yang
dapat menyatakan bahwa persamaan tersebut sudah baik.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil ploting dan perhitungan konsentrasi plasma, pemberian
infus pada praktikum ini belum mencapai steady state. Perbandingan parameter
farmakokinetik berdasarkan perhitungan analisis dan teoritis sebagai berikut.
14
Volume Distribusi (Vd) 500 mL
15
IX. LAMPIRAN
16
17
18
19