Anda di halaman 1dari 39

PEKAN KREATIVITAS MAHASISWA BERBASIS

TEKNOLOGI TEPAT GUNA DENGAN


MENERAPKAN KONSEP ZERO WASTE DAN
SUSTANABILITY
KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN RI

MESIN PENYANGRAI BIJI KOPI DENGAN


MENGGUNAKAN PEMANAS LISTRIK(HEATER)
TIPE U

Disusun oleh :

Muhammad Muflih Mubarak 21OSP611

Muhammad Amhar Nasir 22OSP676

Muhammad Syahdan Ali 22OSP688

Muh Norhalis Hatta 22TMIA634

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

2024
LEMBAR PENGESAHAN

Kegiatn Pelaksanaan Lomba Pekan Kreativitas Mahasiswa Tingkat Nasional di


Politeknik Akademi Teknologi Industri Padang, dengan judul:

“Mesin Penyangrai Kopi Dengan Menggunakan Pemanas Listrik (Heater)

Tipe U”

Makassar, 08 January 2024

Hormat Kami,

Koordinator Kampus Ketua Kelompok

FLMPI “Politeknik ATI Makassar”

(Abd Muthalib) (Muhammad Amhar Nasir)

NIM. 21TMIA521 NIM. 22OSP676

Mengetahui,

Direktur Pembantu Direktur III

“Politeknik ATI Makassar” “Politeknik ATI Makassar”

(Ir. Muhammad Basri, MM.,IPU) (Ahmad Sawal, S.Si., M.M.)

NIP. 196804061994031003 NIP. 197105252001121002

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahu Wata'ala


karena atas rahmat dan inayah-Nyalah sehingga peneliti masih diberi waktu dan
kesempatan untuk bisa menyelesaikan Laporan Karya Tulis Ilmiah ini.

Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam .Beliau mampu mengubah dunia dari
perjuangan jahiliyah menuju alam yang terang benderang sudah seharusnya beliau
dijadikan suri tauladan bagi umat di jagad ini.
Dalam proses penyusunan Laporan Karya Tulis Ilmiah ini, dibutuhkan perjuangan,
kesabaran, dan semangat pantang menyerah untuk mencapai hasil yang maksimal.
Namun, peneliti menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Peneliti
menyadari pula bahwa segala kemampuan yang dimiliki tentunya akan tergambar
dalam laporan ini. Untuk itu, peneliti membuka din untuk menerima saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan karya tulis ilmiah ini.
Berbagai kendala peneliti hadapi dalam proses penyusunan dan penyelesaian
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini. Namun berkat bantuan dan dorongan yang
diberikan berbagai pihak, dan tekad yang membara akhirnya Laporan Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terangkum.
Kesalahan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari jalan kehidupan manusia.
Sehingga hanya pintu maaflah yang kami harapkan atas kesalahan- kesalahan kami.
Dengan segala kerendahan hati, kami berharap ini dapat bermanfaat, dan berguna
sebagai sumbangan pikiran bagi kita semua dalam berprestasi turut mengisi
pembangunan Bangsa dan Negara.

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 7

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 7


1.2 Tujuan....................................................................................................... 10
1.3 Manfaat..................................................................................................... 10
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 10
1.5 Batasan Masalah ....................................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12

2.1 Gambaran Umum kopi dan Penyangrai kopi Pengadukan ..................... 12

2.2 Alat Pembuatan Penyangrai Kopi ........................................................... 13

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 19

3.1. Metodologi.......................................................................................... 19

3.2. Alat dan Bahan ................................................................................... 19

3.3. Prosedur Percobaan ............................................................................ 20

3.4. Estimasi Dana ..................................................................................... 20

3.5. Waktu dan tempat pelaksanaan .......................................................... 21

3.6. Variabel .............................................................................................. 21

3.7. Analisis SWOT ................................................................................... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 22

iii
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 30

1. Simpulan .............................................................................................. 30
2. Saran .................................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 31

LAMPIRAN ........................................................................................................ 32

1. Lampiran 1 : Biodata Peserta............................................................... 32


2. Lampiran 2 : Surat Pernyataan Keaslian Karya Teknologi Tepat Guna
Dengan Menerapkan Konsep Zero Waste dan Sustainability ............. 32
3. Lampiran 3 : Foto Karya Teknologi Tepat Guna ................................ 37

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Besi pejal berbentuk silinder sebagai bahan pembuatan poros ....... 14

Gambar 2. Bantalan ........................................................................................... 14

Gambar 3. Motor listrik ..................................................................................... 15

Gambar 4. Pulley dan Belt................................................................................. 15

Gambar 5. Poros ............................................................................................... 16

Gambar 6. Sabuk-V ........................................................................................... 17

Gambar 7. Pasak ................................................................................................ 17

Gambar 8. Macam-macam mur dan baut .......................................................... 18

Gambar 3.1. Perencanaan .................................................................................. 22

Gambar 3.2. Garafik hasil pegujian laju pemanasan masing – masing suhu .... 25

Gambar 3.3 Grafik penurunan massa kopi pada suhu dan waktu
pengujian yang berbeda – beda .......................................................................... 26

Gambar 3.4 Nilai laju penurunan massa kopi pada suhu pengujian yang berbeda ....... 28

Gambar 3.5 Asumsi nilai kadar air kopi pada suhu pengujian dan
waktu yang berbeda............................................................................................. 28

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 180°C tanpa pembebanan ... 24

Tabel 2. Hasil Pengujian untuk pengukuran laju pemanasan ............................. 24

Tabel 3. perubahan massa kopi pada temperature pengujian suhu 180 derajat.. 26

Tabel 4. nilai rata – rata perubahan massa kopi pada temperature


pengujian yang berbeda....................................................................................... 26

Tabel 5. laju penurunan massa kopi setiap menit untuk pada


masing – masing suhu pengujian ........................................................................ 27

Tabel 6. Rata – rata laju penurunan massa kopi setiap menit


untuk pada masing – masing suhu pengujian...................................................... 27

Tabel 7. Asumsi nilai rata- rata kadar air kopi pada suhu
dan waktu pengujian yang berbeda ..................................................................... 28

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah salah satu produsen kopi terbesar di dunia dan memiliki sejarah
panjang dalam budidaya dan produksi kopi Perkebunan kopi di Indonesia telah
menjadi bagian integral dari ekonomi negara dan sumber pendapatan bagi petani di
berbagai daerah [1]. Salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia yaitu Kab.
Enrekang Provinsi Sulawesi selatan. Kopi yang terdapat di Kab. Enrekang yaitu
kopi arabika, merupakan salah satu produk unggulan yang perlu dikembangkan dan
menjadi tumpuan masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomian
Pemerintah Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, patut berbangga karena kopi
arabika hasil alam di daerahnya bisa menembus pasar internasional sejak beberapa
tahun terakhir.
Pengolahan kopi pasca panen adalan unsur penting dalam menentukan mutu dan
kualitas industry kopi setelah buah kopi dipanen [2]. Tujuannya adalah untuk
mengolah buah kopi menjadi biji kopi yang siap untuk roasting, Roasting adalah
proses memanggang biji kopi untuk mematangkan biji kopi, mengembangkan rasa,
aroma, dan wamanya, Adapun langkah-langkah dalam proses roasting kopi terdiri
atas: 1 Pemanasan mesin roster sampai suhu yang sesuai dengan tingkat kadar air
yang dibutuhkan, 2. Pemanasan awal (Drying Phase) untuk mengurangi kadar air
biji kopi sampai biji kopi dianggap kering (Kadar air 11%).
3. Pemanasan lanjut (Maillard Reaction), Proses ini memicu reaksi kimia yang
disebut Maillard reaction di mana gula dan asam amino dalam biji kopi berinteraksi.
Reaksi menghasilkan berbagai senyawa yang memberikan rasa, aroma, dan wama
karaktenstik pada kopi.yang selanjutnya suhu ditingkatkan sesuai denga suhu
rosting yang dibutuhkan. 4.
Pekembangan Akhir (Development Phase). Pada tahap ini, biji kopi mengalami
perubahan penting dalam profil rasa dan aroma (3) Suhu roaster tetap tinggi dan
biji kopi mengalami karamelisasi, di mana qula- gula dalam biji kopi menjadi cair

7
dan membentuk lapisan luar yang khas. Roaster kemudian dihentikan pada saat
yang tepat untuk menghasilkan tingkat roast yang diinginkan.
Berdasarkan suhu rosting (penyangraian) dibedakan menjadi 4 yaitu: Suhu Pra-
Panggang (Preheat), Sebelum memasukkan biji kopi ke dalam roaster, perlu ada
suhu awal yang stabil. Suhu preheat ini bervariasi antara 180°C hingga 220°C
(356°F hingga 428°F) dalam waktu kurang dari 8 menit tergantung pada peralatan
roasting dan jenis biji kopi yang digunakan. Panggang Ringan (ligh roast) Pada
tahap awal light roast, suhu bisa berkisar antara 180°C hingga 205°C (356°F hingga
401°F) dalam waktu 8 sampai dengan 10 menit. Suhu ini membantu menjaga ciri
rasa asam yang khas pada kopi panggang ringan. Panggang Sedang (Medium
Roast) Suhu untuk medium roast biasanya berada dalam rentang 210°C hingga
220°C (410°F hingga 428°F) dalam waktu 10 sampai 12 menit. Ini membantu biji
kopi mencapai tingkat panggang yang lebih seimbang. Dan Panggang Gelap (Dark
Roast) Pada panggang gelap, suhu lebih tinggi, berkisar antara 225°C hingga 230°C
(437°F hingga 446°F) dalam waktu 12 sampai 15 menit. Suhu yang lebih tinggi
membantu menghasilkan kopi dengan karakteristik panggang yang kuat dan rasa
yang lebih pekat. [4].
Penyangraian sangat menentukan warna dan cita rasa aroma dari hasil kopi yang
akan di konsumsi, perubahan warna biji dapat di jadikan dasar untuk klasifikasi
sederhana.
Pada proses penyangraian, kopi juga akan mengalami perubahan warna yaitu
berturut-turut dari hijau atau coklat muda menjadi coklat kayu manis, kemudian
menjadi hitam dengan permukaan berminyak.
Adapun untuk kadar air dari beberapa penelitian dengan menggunakan 4 kg biji
kopi kadar air tertinggi yang diperoleh adalah 3,32% pada suhu 170°C, kadar air
terendah adalah 0,16% pada suhu 200°C dengan kadar air awal sebelum
penyangraian adalah 14,45% dengan biji ukuran kopi rata-rata 18 mm dan 16 mm.
Berdasarkan SNI 2983-2014, standar kadar air kopi sangrai maksimalnya adalah
4%. Hal ini menunjukkan bahwa kadar air kopi pada suhu 170°C sudah memenuhi
standar SNI. Lamanya waktu penyangraiyan juga mempengaruhi penurunan kadar
air, semakin lama waktu penyangraian maka semakin berkurang kadar air biji kopi

8
dan di awal penyangraian kadar air biji kopi turun lebih cepat kemudian akan
berlangsung lebih lambat pada akhir penyangraian [5].
Berdasarkan data – data diatas, proses rosting memiliki peran yang sangat penting
didalam menentukan kualitas dan mutu kopi. Selanjutnya selain metode, proses
rosting juga dipengaruhi oleh kapasitas dan mutu mesin roster kopi. Pada sebuah
mesin rosting ini parameter waktu dan temperature (kestabilan suhu) adalah dua
parameter yang sangat menetukan kualitas dari suatu mesin rosting kopi.
Pemanasan adalah komponen kunci dalam proses roasting kopi. Bent U type heaters
adalah jenis elemen pemanas yang dapat digunakan dalam mesin roasting kopi.
Elemen pemanas ini memiliki bentuk seperti huruf "U" dan biasanya terbuat dari
logam tahan karat atau bahan yang tahan panas tinggi lainnya. beberapa keuntungan
penggunaan bent U type heaters dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan
beberapa keuntungan penggunaan heater jenis ini, seperti: Bent U type heaters
dapat menghasilkan panas dengan cepat dan efisien [5]. Ini penting dalam proses
roasting kopi karena biji kopi perlu dipanaskan secara merata untuk menghasilkan
cita rasa yang konsisten.
Selanjutnya Bent U type heaters dapat dikendalikan dengan presisi, memungkinkan
pengaturan suhu yang akurat selama proses roasting .
Inovasi teknologi tepat guna rostingi kopi selama ini telah banyak dilakukan oleh
beberapa peneliti sebelumnya. Pembuatan TTG alat rosting kopi tipe silinder
dengan memakai heater type U ini diharapkan dapat mempermudah proses
penyangraian dan dapat mencapai suhu maksimal penyangraian sehingga dapat
mempersingkat waktu penyangraian. Hal ini berdampak pada peningkatan
kapasitas dan efisiensi produktifitas para produsen kopi khususnya di Kabupaten
Enrekang.
Dalam penelitian mesin roasting kopi yang menggunakan sistem pemanas dengan
heater tipe U ini difokuskan pada masalah kinerja mesin dengan menggunakan dua
parameter alat uji utama yaitu: laju aliran panas suhu dan penurunan kadar air
selama proses rosting kopi berlangsung. Dari sini diperoleh perbandingan suhu
pemanasan dengan waktu yang diperlukan untuk mencapai suhu yang direncanakan
serta diperoleh laju penurunan kadar air setiap menit yang terjadi pada kopi untuk

9
masing – masing suhu rostingan yang diujikan. Untuk itu pada mesin rosting kopi
yang dibuat ini diharapkan dapat memudahkan pengendalian suhu digunakan
sistim control suhu otomatis dengan menggunakan mikrokontrol.
1.1.2 Tujuan
Pada umumnya penelitian ini bertujuan untuk mencari jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi penulis, yaitu:
• Memahami kinerja mesin penyangrai biji kopi dengan pemanas listrik (heater),
terkait dengan kapasitas ruang penyangrai.
• Mengetahui cara menentukan besarnya temperatur pada setiap level rosting biji
kopi.
• Mengetahui cara menentukan waktu penyangraian kopi sehingga mencapai
kadar air yang sesuai standar
• Mengetahui mekanisme pemanasan dengan tenaga listrik pada proses
penyangraian kopi.

1.3 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, pustaka dan
bermanfaat bagi penelitian selanjutnya dalam upaya merancang mesin penyangrai
biji kopi berpemanas listrik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya di Indonesia, dan khususnya kepada para pelaku industry pengolahan
kopi yang ada di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi selatan.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dikelompokkan berdasarkan


permasalahan yang dihadapi penulis, yaitu:
1. Bagaimana kinerja mesin penyangrai biji kopi dengan pemanas listrik
(heater), terkait dengan kapasitas ruang penyangrai.
2. Bagaimana cara menentukan besarnya temperatur pada setiap level rosting
biji kopi.
3. Bangaimana menentukan waktu penyangraian kopi sehingga mencapai kadar
air yang sesuai standar.

10
1.5 Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah


sebagai berikut:
1. Pengembangan pada roti akan berdampak pada kualitas roti yang di buat.
2. Pembahasan spesifikasi alat/komponen.
3. Metode dalam perancangan alat yang melibatkan berbagai macam proses.
4. Membahas efektifitas dari alat proofer ini
5. Menghitung dan menganalisa data hasil mesin roofer roti otomatis.

11
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Gambaran Umum kopi dan Penyangrai kopi


a. Kopi
Kopi (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-
arenan atau Arecaceae. Kopi yang digunakan dalam proses pembuatan penyangrai
kopi adalah jenis kopi yang agak tua, karena jika menggunakan kopi tua penyangrai
kopi yang dihasilkan akan kasar dan keras, sehingga akan mempengaruhi kualitas
dari penyangrai kopi. Selain itu, proses penggorengan juga mempengaruhi kualitas
penyangrai kopi.
b. Penyangrai
Penyagraian atau rosting adalah proses memanggang biji kopi untuk mematangkan
biji kopi, mengembangkan rasa, aroma, dan warnanya. Adapun langkah-langkah
dalam proses roasting kopi terdiri atas: 1. Pemanasan mesin roster sampai suhu
yang sesuai dengan tingkat kadar air yang dibutuhkan, 2. Pemanasan awal (Drying
Phase) untuk mengurangi kadar air biji kopi, sampai biji kopi dianggap kering
(Kadar air ±11%). 3. Pemanasan lanjut (Maillard Reaction), Proses ini memicu
reaksi kimia yang disebut Maillard reaction di mana gula dan asam amino dalam
biji kopi berinteraksi. Reaksi ini menghasilkan berbagai senyawa yang memberikan
rasa, aroma, dan warna karakteristik pada kopi.yang selanjutnya suhu ditingkatkan
sesuai denga suhu rosting yang dibutuhkan. 4. Pekembangan Akhir (Development
Phase): Pada tahap ini, biji kopi mengalami perubahan penting dalam profil rasa
dan aroma [3].
Suhu roaster tetap tinggi dan biji kopi mengalami karamelisasi, di mana gula-gula
dalam biji kopi menjadi cair dan membentuk lapisan luar yang khas. Roaster
kemudian dihentikan pada saat yang tepat untuk menghasilkan tingkat roast yang
diinginkan.

12
2.2. Pengadukan
a. Pengadukan

Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan yang
diaduk seperti molekul-molekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya
menyebar (terdispersi). (kurniawan, 2011). Tujuan pengadukan adalah untuk
memastikan biji kopi di panaskan secara merata.
b. Parameter Pengaduukan
• Jumlah Pengaduk
Alasan menggunakan 4 pengaduk agar kopi yang diaduk hasilnya rata dan tidak
memakan waktu cukup lama karna jarak antara pengaduk tidak terlalu jauh.
• Posisi Pengaduk
Posisi pengaduk dan wajan harus sesumbu agar proses pengadukan dapat
merata. Selain itu agar pengaduk tidak terbentur dengan salah satu sisi wajan.
c. Kadar Air
Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung didalam biji kopi.
Kadar air diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai jenuh air
dimana semua pori terisi air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun gravimetrik
(massa), basis basah maupun basis kering. (wikipedia).
2.3. Alat Pembuatan Penyangrai Kopi

Mesin ini merupakan alat yang digunakan dalam proses pembuatan kopi rosting.
Fungsi dari mesin pengolahan kopi rosting yaitu memudahkan masyarakat dalam
mengaduk kopi rosting pada saat penggorengan. Biasanya masyarakat masih
menggunakan alat- alat manual dalam pembuatan kopi rosting yang membutuhkan
tenaga yang cukup besar serta kurang efisien

a. Komponen mesin pengolahan kopi rosting


• Poros
Poros atau biasa disebut shaft adalah bagian terpenting dari mesin yang berfungsi
untuk menyambungkan atau meneruskan daya dan putaran dari penggerak.biasanya
poros berbentuk silinder dan terpasang roda gigi, pisau, bantalan, dan sebagainya.

13
Gambar 1. Besi pejal berbentuk silinder sebagai bahan pembuatan poros
• Bantalan
Bantalan merupakan elemen utama mesin yang menumpu pada poros
beban,sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara
halus, aman, dan umurnya panjang. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik
maka prestasi keseluruhan sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja sebagai
mana mestinya.

Gambar 2. Bantalan

14
• Motor Penggerak
Motor induksi ini berfungsi sebagai pemberi gerak mekanis pada mesin rooaster.
konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan
rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian
yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator.

GambarMotor
Gambar2.3 3 Motor listrik
Listrik
• Pulley dan Belt
Pulley dan belt adalah pasangan elemen mesin yang digunakan untuk
mentransmisikan daya dari satu poros ke poros lain. Perbandingan kecepatan
antara poros penggerak dan poros yang digerakkan tergantung pada perbandingan
diameter pulley yang digunakan. Agar dapat mentransmisikan daya, pulley
dihubungkan dengan belt (sabuk) dan memanfaatkan kontak gesek antara pulley
dengan sabuk.

Gambar 4 Pulley dan Belt

15
Komponen Utama Alat
1. Transmisi
a. Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat
dimana terpasang elemen - elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol,
sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban
tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri- sendiri atau berupa
gabungan satu dengan lainnya.

Gambar 5. Poros

b. Pulley
Pulley merupakan suatu alat yang digunakan untuk mempermudah arah gerak tali
yang fungsinya untuk mengurangi gesekan (friction). Pulley adalah suatu alat
mekanis yang digunakan sebagai sabuk untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur
yang berfungsi menghantarkan suatu daya. Cara kerjanya sering digunakan untuk
mengubah arah dari gaya yang diberikan, mengirimkan gerak rotasi, memberikan
keuntungan mekanis apabila digunakan pada kendaraan.

c. Sabuk
Sabuk adalah elemen mesin yang menghubungkan dua buah pulley yang digunakan
untuk mentransmisikan daya. Sabuk digunakan dengan pertimbangan jarak antar
poros yang jauh, dan biasanya digunakan untuk daya yang tidak terlalu besar.
Sabuk biasanya dibuat dari kulit, karet, kapas dan paduanya. Sabuk-V atau V-belt
adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari karet dan mempunyai
penampang trapesium. Dalam penggunaannya sabuk-V dibelitkan mengelilingi alur

16
puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit pada puli akan
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.

Gambar 6. Sabuk-V

d. Bantalan (bearing)
Bearing dalam bahasa Indonesia berarti bantalan. Dalam ilmu mekanika bearing
adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara
dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan.
Bearing menjaga poros (shaft) agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau
juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu berada pada
jalurnya.

e. Pasak
Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian
mesin seperti roda gigi, sproket, pulley kopling dan lain-lain. Pada poros momen
diteruskan dari poros ke naf atau dari naf ke poros.

Gambar 7. Pasak

f. Baut dan mur


Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu rangka
mesin, pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan teliti untuk
mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya.

17
Gambar 8. Macam-macam mur dan baut.

18
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metodologi

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa jenis teknik


pengumpulan yaitu sebagai berikut :

a. Observasi
Data diperoleh dari hasil pengamatan langsung terkait alat yang akan dibuat
dengan mengambil data secara langsung yang merupakan parameter utama
didalam pembuatan mesin indisasi garam.
b. Studi pustaka
Data diperoleh dari beberapa sumber seperti Tugas Akhir, skripsi dan jurnal,
buku dan situs, sebagai bahan acuan untuk memecahkan masalah penelitian
dan menyusun laporan hasil penelitian.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam rancang bangun mesin iodinisasi garam
adalah sebagai berikut:

a. Alat
1. Mesin Las Listrik merk Lakoni Falcon
2. Gerinda Tangan merk Makita
3. Mesin Bor merk Makita
4. Alat ukur
5. Alat penanda
b. Bahan
1. Besi profil U ukuran tebal 2 mm, dan lebar 50 mm
2. Mata Gerinda
3. Elektroda
4. Poros 1 inch 2 buah dan 3/4 inch 1 buah

19
5. V-belt tipe A-70, A64, A67
6. Pully
7. Besi plat ukuran tebal 3 mm, lebar 25 mm, dan panjang 70 mm
8. Pipa Air ukuran diameter 200 mm dan panjang 300 mm
9. Gear Payung
10. Saringan

3.3. Prosedur

Memasukkan Kopi yang telah memenuhi standar kopi sebelum dirosting


kedalam tabung rosting. Selanjutnya motor AC akan menjadi sumber
penggerak menggunakan pulli dan sabuk. Setelah berputar, reduser akan
bekerja sebagai pelambat putaran motor. Selanjutnya menyalakan panel
control yang dimana di dalam nya terdapat thermocopple dan relay yang
terhubung ke heater sebagai sumber panas dalam proses rosting kopi.

3.4. Estimasi Dana

No Jenis Bahan Kuantitas Harga


1 Besi siku 40mm x 40mm 5 meter Rp. 750.000

2 Mata Gurinda tangan 6 buah Rp. 20.000

3 Elektroda las 1 kg Rp. 60.000

4 Thinner 1 kaleng Rp. 20.000


5 Bearing 3 buah Rp. 150.000

No Jenis Peralatan Kuantitas Harga


1 Mesin Motor listrik 1 buah Rp. 1.500.000
2 Band heater 1 inch x 1 inch 2 buah Rp. 600.000
3 Thermocopel, 1 buah Rp. 50.000
4 Controler SSR dan 1 buah Rp. 50.000
5 Electronics PID 1 buah Rp. 125.000
6 Poros Screw Power 1 buah Rp. 25.000

20
3.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium workshop Politeknik ATI Makassar,
yang bertempat di Politeknik ATI Makassar, Jalan Sunu nomor 220 Makassar,
pada bulan Januari 2024.
3.6. Variabel
Berikut merupakan penentu variabel dan rentang variabel yang dipakai pada
penelitian. Variabel yang dipakai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Massa kopi setelah melakukan penyangraian.
2. Variabel Kestabilan suhu.
3. Variabel Waktu yang digunakan untuk menyangrai.
3.7. Analisis SWOT
1. Strength
a. Kopi tersedia secara melimpah di banyak wilayah, menjadikan bahan
baku lokal yang potensial di Sulawesi Selatan.
b. Kapasitas Mesin cukup luas
c. Proses penyangraian lebih cepat
2. Weakness
a. Kualitas Kopi dapat bervariasi, sehingga mempengaruhi hasil akhir
b. Inovasi teknologi sering kali memerlukan investasi awal yang besar,
menyebabkan biaya produksi yang tinggi pada awalnya.
3. Opportunity
a. Peluang untuk berkolaborasi dengan industri lain dalam pengembangan
produk Kopi
4. Threat
a. Persaingan dengan produsen Kopi global dapat menjadi ancaman,
khususnya jika teknologi produksi mereka lebih efisien.
b. Ketatnya peraturan lingkungan dapat mempengaruhi proses produksi,
menambah biaya kepatuhan dan membatasi operasional.

21
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambar Perancangan Alat


Gambar perancangan alat merupakan tahapan awal yang digunakan dalam
merancang suatu hal berupa bangunan alat dan lainnya. Pada pembuatan alat
ini, peneliti mengambil patokan dan menganalisa melalui sketsa serta
perencanaan yang telah di buat baik itu 2 dimensi maupun 3 dimensi, sehingga
gambar perencanaan sangatlah penting. Dibawah ini merupakan gambar 3
dimensi perencanaan yang akan dibuat :

Gambar 3.1 Gambar Perencanaan

B. Komponen Mesin
1. Kerangka alat
Kerangka mesin roasting kopi tipe rotari memiliki dimensi panjang 61 cm,
lebar 35 cm, tinggi 68 cm bertujuaan untuk sebagai tumpuan tabung
silinder dan mempresisikan rangka dengan silinder.
2. Tabung mesin sangrai
Tabung/Silinder roasting kopi terbuat dari plat stainless steel dengan
dimensi panjang 52 cm dan diameter 25 cm sebagai tempat proses kopi di
sangrai dan di dalam silinder terdapat sirip pengaduk berfungsi untuk
mangaduk kopi pada saat silinder berputar.

22
3. Corong masukan
Komponen ini berfungsi sebagai saluran tempat masuknya biji kopi yang
ingin di sangrai menuju tabung sangrai.
4. Puli dan sabuk
Puli dan sabuk berfungsi sebagai elemen transmisi yang meneruskan daya
dari motor listrik.
5. Ouput/saluran keluar
Saluran keluar ini berfungsi sebagai tempat keluarnya biji kopi dari tabung
penyangrai setelah penyangraian selesai.
6. Motor penggerak
Sistem penggerak pada Mesin Penyangrai Biji KopI ini menggunakan
motor listrik dengan kecepatan putaran 1420 rpm yang di pasang pada
bagian rangka paling bawah.
7. Reduser
Reduser berfungsi sebagai transmisi daya dan juga untuk mengatur putaran
dari motor.
8. Roda gigi dan rantai
Pada sistem tranmisi terdapat 2 buah sprocket untuk meneruskan daya dari
reduser terhadap poros pengaduk menggunakan rantai. Penggunaan rantai
dan sprocket bertujuan untuk menghindari slip pada saat penyangraian
akibat hawa panas yang ditimbulkan mesin tersebut
9. Panel
Panel berfungsi sebagai tempat atau wadah terpasangnya berbagai
komponen listrik sebagai pendukung dari mesin-mesin listrik agar mampu
beroperasi sesuai dengan prinsip kerja dan mesin listrik itu sendiri.
C. Hasil Pengujian Mesin
Pada hasil dan pembahasan ini untuk mengamati dan menganalisa kinerja
mesin rosting kopi dengan menggunakan heater tipe U, dua parameter uji yang
digunakan yaitu parameter waktu untuk kestabilan suhu selama proses rosting
sesuai dengan standar yang telah diperoleh sebelumnya.

23
1. Pengujian waktu
Pengujian waktu ini diperlukan untuk melihat waktu yang diperlukan untuk
mencapai suhu 180°C, 210°C, dan 230°C tanpa pembebanan
pemanasan/prarosting, dari pengukuran ini akan diperoleh laju pemanasan yang
bekerja pada mesin. Adapun hasil yang diperoleh pada pengujian 180°C , dapat
dilihat pada table 1. Dan untuk hasil pengujian untuk suhu 210 dan 230 dapat dilihat
pada table 2 dibawah ini.

Tabel 1. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 180°C tanpa pembebanan

Peng TS (˚C) Waktu 180 - TS Laju pemanasan


ujia (menit) (˚C) (˚C/min)
n

1. 27,4 75 152,6 2,03

2. 26,6 77 153,4 1,99

3. 27,3 75 152,7 2,04

4. 30,3 70 149,7 2,14

5. 29,7 73 150,3 2,06

Tabel 2. Hasil Pengujian untuk pengukuran laju pemanasan

Temperatur Rata – rata Laju


Pegujian (˚C) Pemanasan (˚C/min)

180 2,052

210 2,012

230 1,988

24
Gambar 3.2 Garafik hasul pegujian laju pemanasan pada masing – masing suhu

Dari pengujian diperoleh hasil bahwa laju aliran panas yang dihasilkan untuk
mencapai temperature pengujian dengan menggunaan Bent heaters type U rata –
rata berkisar antara 2 ˚C/min hasil ini secara umum dapat dilihat pada garfik
Gambar 3.2 diatas.
Pada grafik terlihat bahwa laju perpindahan terbesar diperoleh 2,05 ˚C/min pada
suhu 180 ˚C dan terendah 1,98 ˚C/min pada suhu 230 ˚C, dengan nilai tersebut laju
aliran panas dapat disimpulkan cenderung stabil, Adapun berbedaan yang terjadi
dapat disebabkan oleh tidak adanya lapisan isolator panas pada tabung rosting untuk
menghindari pengatuh temperature luar tabung rosting.
2. Pengujian Kadar Air
Pengujian Kadar air dilakukan dengan mengasumsikan persentasi penurunan kadar
air ekivalen dengan persentasi penurunan massa kopi yang diakibatkan proses
rostingan.
Pada pengujian ini kadar air kopi yang digunakan adalah 12% dengan massa kopi
1000 gram, serta suhu masing – masing, 180°C, 210°C, 230°C dengan waktu 8
menit, 10 menit dan 15 menit. Pada tiap – tiap pengujian. Dari pengujian ini dapat
diperoleh beberapa data, seperti: laju penurunan massa kopi permenit, persentasi,

25
penurunan massa kopi dan asumsi kadar air kopi. Adapun hasil dari pengujian ini
dapat dilihat pada table 3 dibawah ini.
Tabel 3. perubahan massa kopi pada temperature pengujian suhu 180
Pe 𝒎𝒑𝒓 ∆m Laju penuru Nilai Assum Asumssi Assu
ng (gra penuru nan penur si Laju msi
uji (gra m) nan massa unan penur Penurun kada
an m) massa (%) massa unan an r air
(gram/ kadar persenta kopi
min) air si kadar (%)
kopi Air
(%) (%/min)
1. 779 221 27,625 22,1 0,221 2,652 0,3315 9,348
2. 801 199 24,875 19,9 0,199 2,388 0,2985 9,612
3. 785 215 26,875 21,5 0,215 2,58 0,3225 9,42
4. 801 199 24,875 19,9 0,199 2,388 0,2985 9,612
5. 790 210 26,25 21 0,21 2,52 0,315 9,48
Rat 791, 208, 26,1 20,88 0,2088 2,5056 0,3132 9,494
a2 2 8 4

Tabel 4. nilai rata – rata perubahan massa kopi pada temperature pengujian yang
berbeda

Suhu Perubahan Massa (gram)


Pengujian
(˚C) 8 Menit 10 menit 15 menit
180 208,8 374,4 464,4
210 352,4 501,8 550,4
230 553,6 618,6 696,6

Gambar 3.3 Grafik penurunan massa kopi pada suhu dan waktu pegujian yang
berbeda – beda

26
Dari grafik gambar 3.3 di atas terlihat bahwa penurunan massa kopi terbesar yaitu
696,6 gram terjadi pada suhu pemanasan 230 ˚C dengan waktu 15 menit sedangkan
terendah yaitu 208,8 gram terjadi pada suhu 180 ˚C dengan waktu 8 menit. Hal ini
dipengaruhi oleh tingginya suhu pemanasan dan besaran waktu yang digunakan
selama proses pemanasan.

Tabel 5. laju penurunan massa kopi setiap menit untuk pada masing – masing
suhu pengujian
Pengujian ∆m Laju penurunan Nilai Assumsi Asumssi Assumsi
(gram) (gram) penurunan massa (%) penurunan penurunan Laju kadar
massa massa kadar air Penurunan air kopi
(gram/min) kopi (%) persentasi (%)
kadar Air
(%/min)
1. 617 383 47,87 38,3 0,38 4,596 0,45 7,40
2. 635 365 45,62 36,5 0,36 4,38 0,43 7,62
3. 620 380 47,50 38 0,38 4,56 0,45 7,44
4. 626 374 46,75 37,4 0,37 4,49 0,45 7,51
5. 630 370 46,25 37 0,37 4,44 0,44 7,56
Rata2 625,6 374,4 46,80 37,44 0,37 4,49 0,45 7,51
Tabel 6. Rata – rata laju penurunan massa kopi setiap menit untuk pada masing –
masing suhu pengujian

Suhu Laju penurunan massa


pengujian (gram/min)
(˚C) 8 Menit 10 menit 15 menit
180 26,10 46,80 58,05

210 44,05 62,73 68,80

230 69,20 77,32 87,07

27
Gambar 3.4 Rata – rata nilai laju penurunan massa kopi pada suhu pengujian yang
berbeda

Suhu Asumsi Nilai Kadar Air (%)

Pengujian (˚C) 8 Menit 10 menit 15 menit

180 9,49 7,50 6,42

210 7,77 5,97 5,39

230 5,35 4,57 3,64

Tabel 7. Asumsi nilai rata- rata kadar air kopi pada suhu dan waktu pengujian
yang berbeda

Gambar 3.5 Asumsi nilai kadar air kopi pada suhu pengujian dan waktu yang
berbeda

28
Pada gambar 3.5 diperlihatkan grafik asumsi penurunan nilai kadar air yang
terkandung dalam kopi setelah proses rostingan dilakukan, hal ini terjadi seiring
bertambahnya suhu dan waktu pemanasan yang dilakukan. Dari hasil ini
membuktikan bahwa makin besar suhu dan waktu pemanasan maka makin kecil
nilai persentasi kadar air yang dihasilkan pada setiap proses rostingan kopi. Hasil
Analisa ini dapat dilihat pada suhu pemanasan 180 ˚C dan waktu pemanasan 8
menit menghasilkan nilai kadar air terbesar kadar airnya yakni 9,49% sedangkan
untuk pemanasan suhu 230˚C dan waktu pemanasan 15 menit menghasilkan kadar
air sebesar 3,64%.

29
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari hasil pengujian kinerja mesin rosting kopi dengan menggunakan pemanas bent
heater U-type dengan menggunakan variasi suhu 180 ˚C, 210 ˚C dan 230 ˚C dengan
variasi waktu rostingan 8 menit, 10 menit dan 15 menit, diperoleh kesimpulan
bahwa, penggunaan pemanas tipe U dapat diaplikasikan pada mesin rosting kopi,
pemanfaatn microkontroler yang digunakan untuk menjaga kestabilan suhu dapat
bekerja dengan baik dengan mengasilkan laju pemanasan yang cenderung stabil
pada 2 ˚C /menit. Asumsi nilai kadar air yang diperoleh dari penurunan massa kopi
setelah proses rostingan yakni sebesar 3,64% (230 ˚C, 15 menit, hal ini memenuhi
standar pemanasan pada tahapan Suhu Pra-Panggang (Preheat), . Adapun untuk
asumsi kadar air belum mencapai standar kadar air yang dibutuhkan, hal ini bisa
disebabkan oleh belum adanya isolator panas pada tabung rosting yang dibuat
sehingga kualitas panas yang ada pada tabung tidak merata.

SARAN

Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna serta penerapan teknologi tepat guna
dan konsep sustainability yang dapat membantu IKM dan masyarakat masih harus
terus dikembangkan.

30
DAFTAR PUSTAKA

[1] D. A. d. P. Statistik, Indikator Ekonomi Oktober 2022, Jakarta: BPS RI/ BPS –
Statistics Indonesia, 2022.

[2] "Digitani IPB," 26 Juli 2023. [Online]. Available: https://digitani.ipb.ac.id/peran-


pascapanen-dalam-menentukan-kualitas-kopi-yang-nikmat/.

[3] Raosan, "Raosan," 28 Mei 2023. [Online]. Available: https://raosan.id/proses-


roasting/.

[4] A. Afriliana, Teknologi pengolahan kopi terkini, Yogyakarta: Deepublish,


Yogyakarta, 2018.

[5] A. M. K. Fikri, T. Prihandono and L. Nuraini, "Pengaruh Suhu Dan Lama Waktu
Penyangraian Terhadap Massa Jenis Biji Kopi Robusta Menggunakan Mesin Roasting
Tipe Hot Air," Jurnal Pembelajaran Fisika, vol. 10, no. 1, pp. 29-35, 2021.

[6] I. Maulana, "Rancang Bangun Mesin Roasting Kopi dengan Kontrol Temperatur dan
Waktu," Bandung, 2022.

[7] U. T. P. Ltd, "U Type Heaters, Size: Diameter 6-8 Mm, 230-415V," 17 10 2023.
[Online]. Available: https://www.indiamart.com/proddetail/u-type-heaters-
4863483488.html.

[8] Y. Raharjo, "Mengenal Level Roasting Kopi, Apa Bedanya Light, Medium dan Dark
Roast ?," 18 Oktober 2023. [Online]. Available: https://kopipetani.com/mengenal-
level-roasting-kopi-apa-bedanya-light-medium-dan-dark-roast/.

31
LAMPIRAN

Lampiran I
BIODATA PESERTA PEKAN KREATIVITAS MAHASISWA BERBASIS
TEKNOLOGI TEPAT GUNA

A. Biodata Ketua Kelompok


1. Identitas Diri
Nama lengkap : Muhammad Amhar Nasir
Jenis Kelamin : Laki-laki
Program Studi : Otomasi Sistem Permesinan
NIM/Angkatan : 22OSP676/22
Tempat, Tanggal Lahir: Lampoko, 16 September 2002
Email : muhammadamhar1692@gmail.com
Nomor HP : 082210498477
2. Riwayat Pendidikan
Keterangan SD SMP SMA
Nama Sekolah SDN 051 INP SMP PPM Al – -SMA PPM Al –
Lampoko Ikhlas Ikhlas
-MAN I Polman
Tahun Masuk 2009 2016 2019
Tahun Lulus 2015 2018 2021

3. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat dan Penghargaan yang Pernah Diraih
a. ............................................................tahun.......................................
b. ............................................................tahun.......................................
c. ............................................................tahun.......................................
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Makassar, 5 Januari 2024
Ketua Kelompok,

(Muhammad Amhar Nasir)


NIM. 22OSP676

32
B. Biodata Anggota I
1. Identitas Diri
Nama lengkap : Muh Norhalis Hatta
Jenis Kelamin : Laki-laki
Program Studi : Teknik Mnufaktur Industri Agro
NIM/Angkatan : 22TMIA634
Tempat, Tanggal Lahir: Pattallasang, 20 mei 2004
Email : mhmmdnorhalis@gmail.com
Nomor HP : 085796667538
2. Riwayat Pendidikan
Keterangan SD SMP SMA
Nama Sekolah SD NEGERI 051 MTs MA
inpres Muhammadiyah Muhammadiyah
Tamalalang Salaka Salaka
Tahun Masuk 2010 2016 2019
Tahun Lulus 2016 2019 2022

3. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat dan Penghargaan yang Pernah Diraih
a. ............................................................tahun.......................................
b. ............................................................tahun.......................................
c. ............................................................tahun.......................................
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Makassar, 5 Januari 2024
Anggota I,

(Muh Norhalis Hatta)

NIM. 22TMIA634

33
C. Biodata Anggota II
1. Identitas Diri
Nama lengkap : Muhammad Muflih Mubarak
Jenis Kelamin : Laki-laki
Program Studi : Otomasi Sistem Permesinan
NIM/Angkatan : 21OSP611
Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 21 Januari 2002
Email : muflih21012002@gmail.com
Nomor HP : 089699170491
2. Riwayat Pendidikan
Keterangan SD SMP SMA
Nama Sekolah SDN KIP 1 Bara- SDN KIP 1 Bara- SMKN 05
baraya baraya Makassar
Tahun Masuk 2007 2013 2016
Tahun Lulus 2013 2016 2020

3. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat dan Penghargaan yang Pernah Diraih
a. Mesin Penyortir Kopi tahun 2023
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Makassar, 5 Januari 2024
Anggota II,

34
D. Biodata Anggota III
1. Identitas Diri
Nama lengkap : Muhammad Syahdan Ali
Jenis Kelamin : Laki-laki
Program Studi : Otomasi Sistem Permesinan
NIM/Angkatan : 22OSP688
Tempat, Tanggal Lahir : Buranga, 26-02-2005
Email : mhmmdsyhdn13@gmail.com
Nomor HP : 082259293801
2. Riwayat Pendidikan
Keterangan SD SMP SMA
Nama Sekolah SDN 14 SMPN 2 BUA SMAN 15 LUWU
BONEGUNU PONRANG
Tahun Masuk
Tahun Lulus

3. Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat dan Penghargaan yang Pernah Diraih
a. Juara 4 Line Follower Internasional tahun 2023
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Makassar, 5 Januari 2024
Anggota III,

(Muhammad Syahdan Ali)

NIM. 22OSP688

35
Lampiran II
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama Ketua : Muhammad Amhar Nasir
Jurusan/fakultas : Otomasi Sistem Permesinan
2. Nama Anggota I : Muh Norhalis Hatta
Jurusan/fakultas : Teknik Manufaktur Industri Agro
3. Nama Anggota II : Muhammad Muflih Mubarak
Jurusan/fakultas : Otomasi Sistem Permesinan
4. Nama Anggota III : Muhammad Syahdan Ali
Jurusan/fakultas : Otomasi Sistem Permesinan
Dengan ini menyatakan bahwa karya TEKNOLOGI TEPAT GUNA dengan judul:
“Mesin Penyangrai Kopi Dengan Menggunakan Pemanas Listrik (Heater)

Tipe U”
Adalah observasi, pemikiran, dan pemaparan asli yang merupakan hasil karya sendiri
yang belum pernah dipublikasikan baik secara keseluruhan maupun sebagian dalam
bentuk jurnal working paper atau bentuk lain yang dapat dipublikasikan secara umum.
Karya Teknologi Tepat Guna ini sepenuhnya merupakan karya intelektual saya dan
seluruh sumber yang menjadi rujukan dalam karya Teknologi Tepat Guna ini telah saya
sebutkan sesuai kaidah akademik yang berlaku umum, termasuk para pihak yang telah
memberikan kontribusi pemikiran pada isi, kecuali menyangkut ekspresi kalimat dan
desain penulisan. Demikian pernyataan ini saya nyatakan secara benar dengan penuh
tanggung jawab dan integritas
Makassar, 5 Januari 2024
Yang menyatakan,
Ketua Kelompok

(Muhammad Amhar Nasir)


NIM. 22OSP676

36
Lampiran III

37
38

Anda mungkin juga menyukai