Proposal Komunikasi Orang Tua - Parafrase
Proposal Komunikasi Orang Tua - Parafrase
LOGO
Oleh:
NAMA
NIM
PRODI
FAKULTAS
KAMPUS
DAERAH
TAHUN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang mana telah
memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayahnya sehingga saya selaku
penyusun dapat menyelesaikan proposal yang berjulud “PENGARUH
KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ANAK DI KOTA
BATAM”.Sholawat serta salam tak lupa pula kita panjatkan kepada nabi besar
Muhammad SAW yang mana telah membawa perubahan besar dalam kehidupan
manusia yang semula penuh dengan kejahilan menuju kehidupan yang penuh
beragam ilmu pengetahuan yang mana kesemuanya itu menuju kearah kebaikan.
Selain berguna bagi saya selaku penyusun, juga bagi para pembaca.Saya
selaku penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah serta semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan
penyelesaian proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam hal penulisan, penyampaian materi dan
lain sebagainya tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu saya
selaku penyusun mengharapkan masukan dan saran demi perbaikan dalam
pembuatan proposal ini, agar di lain kesempata penyusun dapat menyajikan yang
lebih baik lagi. Atas perhatianya saya ucapkan terima kasih.
Penyusun.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
2.1.Kajian Teori...........................................................................................7
2.3.Kerangka Pemikiran...............................................................................19
2.4.Hipotesis.................................................................................................19
3.1.Metode Penelitian..................................................................................21
3.2.Desain Penelitian....................................................................................21
3.4.Instrumen Penelitian..............................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
peran integral dalam fase awal pengembangan mereka. Ini merupakan periode
lebih mendalam. Keseluruhan proses ini tidak dapat dilepaskan dari tanggung
jawab yang diemban oleh keluarga, terutama orang tua, yang memiliki peran
dasar anak, tetapi juga berperan dalam proses pembentukan perilaku mereka.
Tanggung jawab ini mengharuskan orang tua untuk memberikan arahan yang
sesuai.Dengan melakukan hal ini, orang tua secara aktif membentuk fondasi
1
menumbuhkan disiplin melalui penyelesaian tugas rumah, dan mendorong
norma saling menghargai, semuanya ini akan meresap dalam diri anak dan
depan yang cerah sangat besar. Mereka diharapkan menjadi pedoman utama
dalam kehidupan anak, baik dalam hal moralitas maupun sebagai sumber
baik.Namun, saat ini, peran keluarga, khususnya orang tua, sebagai pendidik
(Mi’raj, 2021).
dapat menjadi penghalang terhadap kedekatan hubungan antara orang tua dan
harmonis antara orang tua dan anak-anak memiliki dampak besar pada
perkembangan fisik dan psikologis anak. Oleh karena itu, perlu adanya
kesadaran akan pentingnya peran pendidikan yang dilakukan oleh orang tua
(Mi’raj, 2021).
2
Menurut Mulyana (2001), peran komunikasi dalam lingkup keluarga
kesibukan orang tua, mulai dari pekerjaan kantor hingga kegiatan sosial dan
menjadi lebih besar. Komunikasi di antara mereka pun terbatas, hanya terjadi
dalam waktu yang singkat, mungkin hanya beberapa jam. Pentingnya peran
yang terbatas dan pembagian tanggung jawab yang tidak tepat dapat
berdampak negatif pada hubungan orang tua dan anak. Oleh karena itu, perlu
adanya kesadaran akan pentingnya alokasi waktu dan peran aktif orang tua
(Mulyana,2001).
yang perlu dipelihara sepanjang tahap perkembangan anak, mulai dari masa
terjadi tanpa disadari oleh orang tua, tetapi dampaknya dapat sangat dirasakan
3
komunikasi, situasinya mungkin sudah mencapai tingkat serius yang sulit
untuk diperbaiki.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu waspada terhadap
dini menjadi kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan saling
pengertian antara orang tua dan anak.Kesadaran ini dapat mencegah terjadinya
secara keseluruhan.
sentral dalam hubungan orang tua dan anak. Gordon menekankan bahwa
konteks hubungan orang tua-anak, hal ini berarti bahwa anak-anak cenderung
lebih terbuka untuk menerima pendapat orang tua jika orang tua bersedia
dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan harmonis antara orang tua
baik, hal ini menciptakan lingkungan di mana anak merasa dihargai dan
4
memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak, menciptakan dasar
yang kuat untuk membangun hubungan yang sehat dan saling percaya.
membangun ikatan yang kokoh antar anggota keluarga. Setiap individu dalam
keluarga saling terkait, berhubungan, dan saling membutuhkan satu sama lain.
berkelanjutan.
membuka diri terhadap gagasan dan perasaan, serta membangun sikap saling
positifnya dapat dirasakan dalam segala aspek kehidupan, baik secara fisik
5
Ketika setiap anggota keluarga merasa didengar, dihargai, dan
individu.Selain itu, komunikasi yang efektif juga dapat menjadi solusi untuk
antara anggota keluarga.Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk
menjadi tempat yang nyaman, penuh kasih, dan memberikan dukungan yang
Menurut Rogi (2015) peran kedua orang tua menjadi kunci utama
anak. Dengan adanya komunikasi yang baik, didorong oleh kedua orang tua,
sayang, dan membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang selamat dan
sejahtera. Dengan demikian, peran aktif kedua orang tua dalam membentuk
yang terkadang tampak tidak logis dan tidak sesuai dengan nalar sehat.Untuk
6
orang tua dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai mengenai
keluarga.
menunjukkan bahwa kesibukan atau masalah yang dihadapi oleh orang tua
seharusnya terjalin antara orang tua dan anak.Untuk menjaga agar komunikasi
tetap bebas dan terbuka, pandangan orang tua terhadap anak perlu terus
Agar penelitian ini lebih fokus pada masalah yang diteliti dan juga
7
1. Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan
3. Kurangnya perhatian yang diberikan orang tua kepada anak sehingga dapat
4. Pentingnya komunikasi yang efektif dan efisien antara orang tua dengan
anak
maksimal
Batam
8
2. Untuk mengetahui dan menganalisis perilaku anak dalam keluarga di Kota
Batam
1. Manfaat Teoritis
yang berarti dalam konteks hubungan komunikasi antara orang tua dan
2. Manfaat praktis
9
Selain itu, hasil penelitian ini juga menjadi karya ilmiah yang menjadi
para orang tua dalam menjalin komunikasi yang baik dengan anak,
keluarga.
bagi orang tua maupun anak. Melalui pemahaman lebih dalam tentang
harmonis.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui saluran
12
proses yang melibatkan banyak elemen terkait yang saling
memengaruhi.
antara orang tua dan anak dapat diartikan sebagai suatu bentuk
antara orang tua dan anak dapat dipahami sebagai bentuk interaksi
masyarakat.
13
pekerti yang baik, dengan harapan agar anak dapat membentuk
dapat dipelajari, seni yang dapat dikuasai, dan bidang pekerjaan yang
14
memungkinkan penerapan konsep-konsep komunikasi.
kehidupan sehari-hari..
berkelanjutan.
15
tipe komunikasi ini berfungsi untuk mempengaruhi orang lain,
16
Salah satu fungsi komunikasi yang esensial, sebagaimana
perasaan kasih sayang dan perhatian antara orang tua dan anak. Proses
keluarga.
17
komunikasi, seperti ungkapan perasaan kasih sayang dan perhatian,
informasi.
18
antarindividu seperti suami dan istri, ayah dan anak, ibu dan anak,
pertemuan antara orang tua dan anak dalam suatu periode waktu
hubungan keluarga.
Dengan Anak
orang tua dan anak memiliki peluang besar untuk menjadi baik.Pada
dasarnya, penting bagi orang tua untuk menjadi pendengar yang baik
yang baik dapat meningkatkan kualitas hubungan antara orang tua dan
19
anak, memberikan ruang untuk ekspresi bebas, dan memperkuat
hubungan orang tua dan anak bukanlah seberapa banyak waktu yang
20
Selanjutnya, keadilan dalam memberlakukan disiplin dan
anak adalah salah satu ciri orang tua yang komunikatif. Ini mencakup
ciri ini, dapat diperoleh gambaran orang tua yang mampu membangun
21
maksud komunikator, yaitu orang tua.Namun, seringkali terjadi
makna suatu pesan yang berbeda dari maksud yang dimaksudkan oleh
maksudnya.
penerima.
22
baik, komunikasi dapat menjadi lebih efektif dan memberikan dampak
yang diinginkan.
kajian perilaku.
23
landasan penting dalam memahami dinamika individu dan
masyarakat.
untuk merespons suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka,
atau acuh tak acuh. Sumber lain menyatakan bahwa sikap melibatkan
kepada sesuatu, yang berarti bahwa setiap sikap memiliki objek yang
menurut Rahmadi dkk (2023) dan konsep bahwa sikap selalu terkait
24
klarifikasi tambahan tentang sikap sebagai kesediaan untuk bertindak
tidak langsung.
25
faktor internal dan eksternal.Penjelasan ini memperjelas bahwa
pembentukan perilaku.
26
pengalaman-pengalaman dari lingkungan sekitarnya, termasuk
kecerdasan.
sebagai berikut:
1. Pendekatan Perilaku:
sesering mungkin.
2. Pendekatan Ekologi:
27
untuk mengubah respons terhadap anak-anak mereka guna
3. Pendekatan Sosial-Kognitif:
4. Pendekatan Psikoedukasional:
5. Pendekatan Psikoanalitik:
analisis masalah pada anak sebagai dasar konflik bawah sadar dan
6. Pendekatan Humanistik:
28
berkembang sebagai individu bebas, dengan penerapan pengaturan
sinergi antara orang tua, guru, dan masyarakat sangat diperlukan agar
29
2.2 Penelitian Terdahulu
komunikasi orang tua dan perilaku anak yang telah dilakukan, diantaranya
Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi & Dwi (2017) dengan judul
penelitian yang akan dilakukan yakni terletak pada subjek, instrument dan
tempat penelitian. Penelitian ini melakukan penelitian pada anak didik lapas
untuk mengetahui penyebab anak-anak ini bisa menjadi anak didik lapas
terhadap komunikasi dengan orang tua mereka. Selain itu, tempat penelitian
Anak Usia 5-6 Tahun. Terdapat beberapa perbedaan pada penelitian ini
dengan penelitian yang akan dilakukan. Pertama, subjek penelitian ini yakni
anak usia 5-6 tahun sedangkan penelitian yang akan dilakukan melakukan
penelitian pada anak remaja. Kedua, penelitian ini lebih berfokus pada agresif
verbal anak sedangkan penelitian yang akan dilakukan berfokus pada perilaku
30
Tapanuli Utara sedangkan penelitian yang akan dilakukan yakni di Kota
Batam.
MIN 1 Lamno Desa Pante Keutapang Aceh Jaya. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian yang akan dilakukan yakni pada lokasi penelitian berada
pada daerah yang berbeda. Selain itu, perbedaan juga terdapat pada instrument
31
Keterangan:
X : Independent
Y : Dependent
2.4 Hipotesis
penelitian. Terdapat dua jenis hipotesis, yakni hipotesis alternatif (Ha) dan
hipotesis nihil (Ho), yang merupakan bagian integral dari proses penelitian.
Hipotesis alternatif (Ha) merujuk pada prediksi atau asumsi bahwa ada
Sebaliknya, hipotesis nihil (Ho) menyatakan bahwa tidak ada hubungan atau
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
sebagai suatu rencana untuk menghasilkan data terkait dengan suatu masalah
penelitian tertentu.
penelitian. Dalam konteks ini, penting untuk memilih metode yang sesuai
memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini,
33
Pembahasan metode penelitian menjadi sangat penting karena metode
akan fokus pada pengumpulan data berupa angka atau statistik untuk
dapat memberikan hasil yang dapat diukur dan dianalisis secara sistematis.
dua metode utama, yaitu penelitian lapangan (field research) dan metode
34
langsung di lapangan, diharapkan data yang diperoleh lebih dapat
buku, jurnal, dan literatur terkait sebagai sumber data. Pemanfaatan metode ini
komprehensif dan mendalam terkait dengan topik yang diteliti. Selain itu,
Penelitian ini menggunakan dua jenis data utama, yaitu data primer
merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut. Data sekunder ini
berasal dari informasi yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain yang relevan
dengan memanfaatkan informasi yang telah ada, seperti jumlah responden dan
35
dengan memadukan perspektif langsung dari responden dan informasi terkait
Populasi penelitian ini terdiri dari 66 remaja tingkat Sekolah Menengah Atas
dengan rentang usia 15-18 tahun beserta orang tua mereka di Kota Batam
pada tahun 2023. Keputusan untuk tidak menggunakan teknik sampel sejalan
dengan pandangan Arikunto (2006) dalam Syahrum & Salim (2014), yang
menyarankan bahwa jika jumlah subjek kurang dari 100, lebih baik
menghasilkan generalisasi yang lebih luas terhadap populasi yang lebih besar.
Dengan meneliti seluruh populasi remaja dan orang tua yang memenuhi
36
Penelitian ini berfokus pada pengaruh komunikasi orang tua terhadap
perilaku anak di Kota Batam. Terdapat dua variabel utama dalam penelitian
ini:
yang efektif dan efisien dengan anggota keluarga, khususnya anak, atas
huruf (Y). Perilaku anak merupakan hasil dari interaksi dengan variabel
Kota Batam.
peneliti dalam mengumpulkan data agar hasilnya lebih cermat, lengkap, dan
37
peneliti menggunakan instrumen berupa angket sebagai alat pengumpul
Perilaku Anak
No
No Variabel Indikator Jumlah
Item
1 Komunikasi orang a. Keakraban 7
1
tua dengan anak Orang tua mengajak anak berkomunikasi
(X) Orang tua menyediakan waktu khusus
untuk berlibur bersama anak dan 2
keluarga
Orang tua meluangkan waktu untuk
3
santai bersama anak dan keluarga
Orang tua menyediakan waktu untuk
4
makan bersama anak dan keluarga
Orang tua memberikan pujian, belaian, 5
ciuman atau bentuk kasih sayang lainnya
kepada anak
38
Orang tua berusaha menciptakan
kehangatan dan kenyaman kepada anak 6
dan keluarga di rumah
Orang tua selalu menjadi teladan/contoh
7
yang baik bagi anak-anaknya di rumah
b. Keterbukaan 8
Orang tua menanyakan segala
permasalahan yang sedang dihadapi oleh
anak
6
Orang tua merespon/menanggapi dengan
baik jika anak sedang menceritakan
9
permasalahannya
39
memberi arahan pada perubahan-
perubahan yang terjadi pada perilaku
anak
Orang tua selalu menanamkan nilai-nilai
budi pekerti yang baik kepada anak di 16
rumah
Orang tua menegur/menasehati ketika
anak bermalas-malasan dalam 17
melaksanakan shalat lima waktu
Orang tua selalu memberikan
penghargaan (pujian, ucapan selamat
18
atau motivasi), jika anak berperilaku
baik terhadap siapa pun
Orang tua membiarkan ketika melihat
anak-anak bertengkar dengan saudara 19
kandungnya di rumah
Orang tua selalu mementingkan/sibuk
dengan pekerjaanya sendiri di luar
20
rumah dari pada mengurus anak dan
keluarga di rumah
2 Perilaku anak (Y) a. Sikap anak terhadap Sang Kholik 6
Anda selalu melaksanakan shalat diawal 21
waktu
Anda merasa terpaksa dalam
22
melaksanakan shalat
Anda bergegas berangkat ke masjid
23
ketika adzan berkumandang
Anda berusaha bersabar dan ikhlas 24
ketika diberikan cobaan/ujian dari Allah
SWT
40
Anda membaca “Bismillah”/doa ketika
25
hendak melakukan hal kebaikan
Anda berdoa dan berzikir setelah
26
melaksanakan ibadah shalat
b. Sikap anak terhadap sesame manusia
terdiri dari:
1. Terhadap orang tua 27
Anda melaksanakan dengan senang hati
ketika bapak/ibu memerintahkan sesuatu 5
Anda meminta izin dan mencium tangan
28
kedua orang tua ketika hendak bepergian
Anda berkata kurang baik kepada
29
bapak/ibu, ketika anda sedang kesal
Anda merasa kesal kepada bapak/ibu
sibuk dengan pekerjaanya sendiri hingga 30
berkurang perhatiannya
Anda menerima dengan ikhlas ketika
orang tua anda sedang memberikan 31
nasehat
2. Terhadap guru 5
Ketika anda berpapasan/bertemy dengan 32
guru, anda memberika salam kepadanya
Anda tepat pada waktunya datang ke
33
sekolah
Anda tertidur atau bercanda ketika guru
34
sedang menerangkan pelajaran
Anda merespon dengan baik ketika guru
35
memberi teguran
Anda mendapat teguran dari guru BP 36
ketika melakukan kesalahan
41
3. Terhadap teman
Anda menolong teman yang sedang 37
tertimpa musibah
Anda selalu meminta maaf kepada teman
38
saya ketika melakukan kesalahan 4
Anda menegur teman yang berperilaku
39
kurang baik
Anda mengajar teman untuk shalat
40
berjama’ah di sekolah bersama guru
42
Berikut adalah teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
2. Memberi skor pada tiap item pernyataan sesuai dengan skala likert;
F
P= N
x 100 %
Keterangan:
P = Angka prosentase
tua dengan anak terhadap perilaku anak, ketentuan skala prosentase yang
100% : Seluruhnya
43
90-99% : Hampir seluruhnya
50% : Setengah
2) Korelasi product moment dari pearson, untuk uji hipotesa dan untuk
{NΣxy −( Σx ) ( Σy ) }
rxy = 2−(Σ y 2)}
√{ NΣ x −(Σ x )}{N y ¿
2 2
¿
Keterangan:
N = Jumlah subjek
44
No Kegiatan Bulan 2023
u t
judul
b. Pengajuan proposal
c. Perijinan penelitian
2. Tahap pelaksanaan
a. Pengumpulan data
b. Analisis data
45
DAFTAR PUSTAKA
46
Rahmadi, H., Qurtubi, M. P. D. H. A., Effendi, M. A. M. S., Karim, S. P. D. A.
R., Laiya, M. P. D. R. E., Pebriana, M. P. H., ... & Hamdani, M. P. H.
(2023). Psikologi pendidikan. LovRinz Publishing.
Rahmawati, R., & Gazali, M. (2018).Pola komunikasi dalam keluarga. Al-
Munzir, 11(2), 327-245
Rogi, B. A. (2015). Peranan komunikasi keluarga dalam menanggulangi
kenakalan remaja di Kelurahan Tataaran 1 Kecamatan Tondano
Selatan.Acta Diurna Komunikasi, 4(4).
Sapienza, Z. S., Iyer, N., & Veenstra, A. S. (2018). Reading Lasswell's model of
communication backward: Three scholarly misconceptions. In Advances
in Foundational Mass Communication Theories (pp. 38-61).Routledge.
Siahaan, Y. E, Panggung. S, & Anita, Y. (2021). Pengaruh Komunikasi Orangtua
Terhadap Perilaku Agresif Verbal Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Obsesi:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2): 1472-1486.
Suralaga.(2021). Psikologi Pendidikan Implikasi Dalam Pendidikan. Rajawali
Press.
Syahrum, S., & Salim, S. (2014).Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Citapustaka Media.
Umami, I. (2019). Psikologi remaja.Yogyakarta Press.
47