Anda di halaman 1dari 2

Apa saja hambatan yang dialami mahasiswa Indonesia di Malaysia dalam berbahasa?

3. P.3
Tanya: Perkanalkan saya Yasin Muhammad, mahasiwa UPSI. Saya hendak menanyakan
beberapa pertanyaan. Maukah anda berbagi pengalaman dengan saya?
Jawab: God willings
Tanya: Baiklah. Anda juga mahasiswa UPSI asal Indonesia?
Jawab: Ya benar
Tanya: Bahasa apa kah yang dipakai dalam perkuliahan di kampus UPSI yang sedang anda jalani?
Jawab: Bahasa yang digunakan di perkuliahan UPSI adalah dua saja, yaitu bahasa Melayu dan
bahasa Inggris. Memang sebagian besar dosen yang mengajar di kelas saya menggunakan
bahasa Melayu. Namin ada sebagian kecil yang menggunakan bahasa Inggris, utamanya dosen
yan bukan berasal dari melayu. Umumnya yang berbahasa Inggris adalah dosen yang berasal dar
luar ASia Tenggara.
Tanya: Apakah anda mengalami kesulitan atau semacam hambatan berbahasa?
Jawab: Ya. Saya termasuk yang sangat terhambat dalam dimensi berbahasa di sini.
Tanya: Oh begitu ya.
Jawab: Ya, jujur ya, kawan, saya masuk kuliah ke IPSI ini modal nekat. Saya kurang pandai
bahasa Inggris, saya pun tidak punya pengalaman dalam kehidupan di luar negeri.
Di Indonesia, saya kuliah sarjana kimia, sehingga kemampuan bahasa Inggris sayay sangat
rendah.
Tanya: akibatnya?
Jawab: sepertinya, akibat yang mendasar adalah kurangnya saya memahami tujuan atau makna
pembicaraan. So, saya kadang hanya bisa jadi penonton saat kawan-kawan saya berkominikasi
di dalam kelas. JUga ketika menajwab soal dari dosen.
Tanya: secara akademik kira-kira bagaimana?
Jawab: jika dosen mengambil nilai dari diskusi dalam kelas, maka saya kira hambatan berbahasa
tersebut akan berpengaruh kepada nilai akademik saya. Tapi, jika nilai hanya diperoleh dari
tugasan berupa kertas kerja, maka saya kan bisa translate di google dari bahasa Indonesia ke
bahasa Melayu. Saya kira itu adalah solusinya, dan saya sudah coba di semester 1, hasilnya
alhmdulillah baik.
Namun pengalaman kawan saya yang dosennya menerapkan pengambilan nilai juga berasal dari
keaktifan bicara di dalam kelas, hasilnya kurang dari level teratas.
Tanya: terhadap kawan tadi itu, misalnya, apa kira-kira solusi yang dapat diberikan?
Jawab: menurut saya, akan saja, saya pun akan melakukan hal yang sama, Cuma, mungkin saya
akan tambahkan usaha saya denan cara melakukan komunikasi personal dengan dosen
tersebut, di luar ruang kelas.
Tanya: untuk apa?
Jawab: menjelaskan apa-apa yang saya alami, itu jika juga mengambil nilai dari keaktifan bicara
di ruang kelas ya.
Tanya: adakah kemungkikan cara lain?
Jawab: saya akan memperbanyak bergaul dengan orang local, dengan mahasiswa asal Malaysia.
Saya kira saya sudah lakukan hal itu.
Tanya: masuk akal juga ya.

Anda mungkin juga menyukai