Anda di halaman 1dari 5

Judul Laporan Pembinaan Rumah Sehat

Kegiatan
Identitas Keluarga Nama KK :Tn. HT, Usia : 53 tahun, Alamat : Sumberdiren RT.1, RW.2,
Sebagai Binaan Pra-Sehat (0,6), Jumlah Anggota keluarga : 2 orang (istri, 1 anak)
Rumah Sehat
Latar Belakang Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta
sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan
kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota
keluarga dapat bekerja secara produktif.
Komponen utama untuk memperoleh rumah yang sehat :
1. Sanitasi adalah upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian
faktor lingkungan yang menjadi mata rantai penularan penyakit. Akses
sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat.
2. Penyediaan tempat pembuangan sampah sementara.
Limbah Padat: Pastikan agar tidak menimbulkan bau dan juga tidak
mencemarkan permukaan tanah di lingkungan rumah.
Limbah Cair: Pastikan agar limbah tidak mencemari sumber air
sehingga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan juga jangan
sampai mencemari permukaan bumi.
3. Tersedianya air sumber air bersih, kualitas air tentu harus memenuhi
syarat yaitu untuk beraktivitas sehari-hari seperti mencuci hingga untuk
diminum
4. Menjaga kualitas udara di rumah dengan tidak merokok.
Gambaran Pembinaan Rumah Sehat
Pelaksanaan Jadwal : 8 Maret 2022
Tempat dan sasaran : rumah warga (Tn.HT, Sumberdiren RT.1, RW.2)
Tujuan pembinaan : Untuk membina rumah sehat dalam aspek
ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban keluarga, perilaku merokok
dan ketersediaan pembuangan sampah sementara
Susunan kegiatan :
1. Dokter internsip didampingi kader wilayah kelurahan sumberdiren
menuju ke rumah sasaran
2. Dokter internship meminta izin dan menyampaikan maksud dan
tujuan datang ke rumah Tn.HT
3. Dokter internsip mulai melakukan wawancara kepada Ny.SD
(Tn.SD sedang bekerja dan anak sedang berkuliah), dari hasil
wawancara di dapatkan hasil:
• Rumah Tn.H sudah memiliki air bersih yang berasal dari
sumur yang airnya bening dan tidak pernah kering. Air dari
sumur bisa digunakan untuk mencuci, mandi, memasak, dan
semua kegiatan dirumah.
• Rumah Tn. H sudah memiliki jamban keluarga. Jamban
tersedia 1 buah satu ruangan dengan kamar mandi. Letak
septic tank belum jelas diketahui oleh istri Tn.HT saat
wawancara sehingga belum diketahui jaraknya dengan sumur.
• Rumah Tn. H sudah mempunyai pembuangan sampah
sementara. Letaknya dibelakang rumah seperti galian tanah.
Biasanya sampah akan dibakar tiap seminggu sekali. Letaknya
berjauhan dengan sumur.
• Ny. SD mengatakan bahwa Tn. HT memiliki kebiaasan
merokok. Tn.HT merokok sebanyak ½ pak / hari sejak masih
remaja. Biasanya Tn.HT merokok di dalam rumah.
4. Dokter internsip meminta izin untuk melihat kamar mandi kepada
Ny.SD, saat diberikan izin dan melihat jamban keluarga dalam
keadaan bersih namun untuk air di dalam kamar mandi terlihat
kotor karena Ny.SD mengaku sudah seminggu belum di kuras dan
dibersihkan. Sehingga dokter internsip memberikan edukasi agar
air di dalam kamar mandi rutin di kuras dan dibersihakan
tempatnya setiap 3 hari sekali agar tidak menjadi tempat
berkembang biak nyamuk dan menjadi air yang kotor.
5. Dokter internship mengedukasi sebaiknya sampah juga dipisah
antara sampah organik dan anorganik. Yang organik dapat terurai
dengan tanah dan yang non organik bisa di bakar agar sisa hasil
pembakaran bisa terurai dengan tanah atau sampah non organik di
buang ke tempat pembuangan sampah umum.
6. Dokter internsip menjelaskan bahwa:
• Merokok salah satu kebiasaan yang dapat membahayakan
kesehatan terutama bagi kesehatan organ paru-paru. Meminta
Ny.SD sering mengingatkan tentang bahaya merokok yang
berdampak bukan hanya kepada Tn.HT tetapi juga keluarga.
Dokter internsip juga memberikan selebaran tentang merokok
agar dapat dibaca nantinya oleh Tn.HT.
7. Dokter internsip menanyakan apakah ada hal yang ingin
ditanyakan oleh Ny.SD.
8. Dokter internsip juga meminta izin akan datang kembali setelah 1
bulan sampai 5x kunjungan untuk melakukan evaluasi terhadap
kebiasaan merokok Tn.HT dan beberapa aspek yang telah
ditanyakan.
9. Dokter internsip dan kader wilayah pamit.
Judul Laporan Pembinaan Rumah Sehat
Kegiatan
Identitas Keluarga Nama KK :Tn. HT, Usia : 53 tahun, Alamat : Sumberdiren RT.1, RW.2,
Sebagai Binaan Pra-Sehat (0,6), Jumlah Anggota keluarga : 2 orang (istri, 1 anak)
Rumah Sehat
Latar Belakang Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta
sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan
kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota
keluarga dapat bekerja secara produktif.
Komponen utama untuk memperoleh rumah yang sehat :
1. Sanitasi adalah upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian
faktor lingkungan yang menjadi mata rantai penularan penyakit. Akses
sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat.
2. Penyediaan tempat pembuangan sampah sementara.
Limbah Padat: Pastikan agar tidak menimbulkan bau dan juga tidak
mencemarkan permukaan tanah di lingkungan rumah.
Limbah Cair: Pastikan agar limbah tidak mencemari sumber air
sehingga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan juga jangan
sampai mencemari permukaan bumi.
3. Tersedianya air sumber air bersih, kualitas air tentu harus memenuhi
syarat yaitu untuk beraktivitas sehari-hari seperti mencuci hingga untuk
diminum
4. Menjaga kualitas udara di rumah dengan tidak merokok.
Gambaran Pembinaan Rumah Sehat
Pelaksanaan Jadwal : 20 April 2022
Tempat dan sasaran : rumah warga (Tn.HT, Sumberdiren RT.1, RW.2)
Tujuan pembinaan : Untuk membina rumah sehat dalam aspek
ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban keluarga, perilaku merokok
dan ketersediaan pembuangan sampah sementara
Susunan kegiatan :
1. Dokter internsip menuju ke rumah sasaran
2. Dokter internship meminta izin dan menyampaikan maksud dan tujuan
datang ke rumah Tn.HT
3. Dokter internsip mulai melakukan wawancara kepada Ny.SD dan
Tn.HT (anak sedang berkuliah), dari hasil wawancara di dapatkan
hasil:
• Air kolam di dalam kamar mandi sudah rutin dikuras setiap
terlihat kotor.
• Jamban keluarga juga rutin dibersihkan setiap minggu. Letak
septic tank menurut Tn.HT saat wawancara sekitar 12m dari
sumur.
• Tempat pembuangan sampah masih tidak dibedakan antara
sampah organik dan non organik namun tetap dilakukan
pembakaran setiap hampir penuh.
• Tn. HT yang memiliki kebiaasan merokok sebanyak ½ pak /
hari masih belum menghentikan kebiasaan merokoknya
dengan alasan sudah terlanjur ketagihan merokok.
4. Dokter internship mengedukasi sebaiknya sampah usahakan dipisah
antara sampah organik dan anorganik. Yang organik dapat terurai
dengan tanah dan yang non organik bisa di bakar agar sisa hasil
pembakaran bisa terurai dengan tanah atau sampah non organik di
buang ke tempat pembuangan sampah umum.
5. Dokter internsip menjelaskan langsung kepada Tn.HT bahwa:
Merokok salah satu kebiasaan yang dapat membahayakan
kesehatan terutama bagi kesehatan organ paru-paru. Meminta
Ny.SD sering mengingatkan tentang bahaya merokok yang
berdampak bukan hanya kepada Tn.HT tetapi juga keluarga.
Memberi tips seperti mencoba mengurangi rokok 1 batang setiap
harinya. Dan usahakan jika merokok tidak di dalam rumah.
6. Dokter internsip menanyakan apakah ada hal yang ingin ditanyakan
oleh Ny.SD.
7. Dokter internsip juga meminta izin akan datang kembali setelah 1
bulan sampai 4x kunjungan lagi untuk melakukan evaluasi terhadap
kebiasaan merokok Tn.HT dan beberapa aspek yang telah ditanyakan.
8. Dokter internsip pamit.
Judul Laporan Pembinaan Rumah Sehat
Kegiatan
Identitas Keluarga Nama KK :Tn. HT, Usia : 53 tahun, Alamat : Sumberdiren RT.1, RW.2,
Sebagai Binaan Pra-Sehat (0,6), Jumlah Anggota keluarga : 2 orang (istri, 1 anak)
Rumah Sehat
Latar Belakang Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta
sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan
kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh anggota
keluarga dapat bekerja secara produktif.
Komponen utama untuk memperoleh rumah yang sehat :
1. Sanitasi adalah upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian
faktor lingkungan yang menjadi mata rantai penularan penyakit. Akses
sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat.
2. Penyediaan tempat pembuangan sampah sementara.
Limbah Padat: Pastikan agar tidak menimbulkan bau dan juga tidak
mencemarkan permukaan tanah di lingkungan rumah.
Limbah Cair: Pastikan agar limbah tidak mencemari sumber air
sehingga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan juga jangan
sampai mencemari permukaan bumi.
3. Tersedianya air sumber air bersih, kualitas air tentu harus memenuhi
syarat yaitu untuk beraktivitas sehari-hari seperti mencuci hingga untuk
diminum
4. Menjaga kualitas udara di rumah dengan tidak merokok.
Gambaran Pembinaan Rumah Sehat
Pelaksanaan Jadwal : 21 Mei 2022
Tempat dan sasaran : rumah warga (Tn.HT, Sumberdiren RT.1, RW.2)
Tujuan pembinaan : Untuk membina rumah sehat dalam aspek
ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban keluarga, perilaku merokok
dan ketersediaan pembuangan sampah sementara
Susunan kegiatan :
1. Dokter internsip menuju ke rumah sasaran
2. Dokter internship meminta izin dan menyampaikan maksud dan tujuan
datang ke rumah Tn.HT
3. Dokter internsip mulai melakukan wawancara kepada Ny.SD dan
Tn.HT (anak sedang berkuliah), dari hasil wawancara di dapatkan
hasil:
• Air kolam di dalam kamar mandi sudah rutin dikuras setiap
satu minggu sekali.
• Jamban keluarga juga rutin dibersihkan setiap 3 hari sekali.
• Tempat pembuangan sampah tersedia dibedakan menjadi
sampah organik yang menurut beliau dapat terurai dengan
tanah, lalu sampah non organik dibakar setiap 1 minggu sekali.
Sengaja dipisahkan kata beliau karena agar mudah dalam
proses pembakaran.
• Tn. HT yang memiliki kebiaasan merokok sebanyak ½ pak /
hari masih belum menghentikan kebiasaan merokoknya namun
beliau sudah jarang merokok didalam rumah.
4. Dokter internsip meminta izin melihat keadaan tempat pembuangan
yang dibuat Tn.HT. dari hasil survey bahwa tempat pembuangan
jaraknya masih terlalu dekat dengan sumur sehingga dokter internsip
menyarankan untuk memindahkan galian untuk pembuangan sampah
lebih jauh dari sumur.
5. Dokter internsip memberiakan edukasi kembali kepada Tn.HT bahwa:
Merokok salah satu kebiasaan yang dapat membahayakan
kesehatan terutama bagi kesehatan organ paru-paru bukan hanya
berdampak pada Tn.HT tetapi juga keluarga.
Dokter internsip menanyakan apakah ada hal yang ingin
ditanyakan oleh Ny.SD.
6. Dokter internsip juga meminta izin akan datang kembali setelah 1
bulan sampai 3x kunjungan lagi untuk melakukan evaluasi terhadap
kebiasaan merokok Tn.HT dan mengevaluasi kondisi kesehatan anak
Tn.HT saat libur kuliah.
7. Dokter internsip pamit.

Anda mungkin juga menyukai