Anda di halaman 1dari 12

Buku Manual Water Ring Vacum Pump

1. Ikh sar
1.1 Lingkup

Buku manual ini digunakan untuk Liquid Ring Vacum Pump seri 2BV2、2BV5, vacuum pump tersebut merupakan
struktur koneksi langsung satu tahap; liquid ring vacuum pump seri 2BV6, vacuum pump tersebut melalui braket dikoneksi
langsung dengan motor tahan ledakan. Buku manual ini termasuk informasi dan keterangan yang perlu diperha$kan pada
saat instalasi, pemakaian dan perawatan, oleh karena itu, vacuum pump 2BV sebelum diinstalasi dan digunakan, personIl
teknikal dan operator harus terlebih dahulu membaca buku manual ini, serta dilapangan yang menggunakannya dapat
menemukan buku manual ini kapan saja.

1.2 Metode Kerja dan Bentuk Struktur

Vacum pump 2BV dirakit dengan motor menjadi satu keseluruhan dengan struktur kecil, pada saat instalasi hanya
perlu sebuah bidang yang ditempatkan secara horizontal dan $dak perlu chassis.
Vacum pump 2BV mengiku$ teori kerja water ring, impeller eksentrik diinstall pada bagian badan dalam, setelah
pumpnya diak$)an, fluida kerja akan terbentuk liquid ring yang berkonsenterik dengan pump didalam badan pump,
impeller akan mengirmkan power ke liquid ring. Liquid ring akan berdenyut secara berkala pada daun impeller, Ke$ka
berdenyut, gas akan dihirup melalui inlet ring plate, kemudian setelah dikompres akan dibuang melalui port pembuangan.
Gambar 1 adalah tampilan penampang badan pompa yang dipotong (lihat bagian penutup pompa).

1.3 Area Aplikasi

1.3.1 digunakan pada area yang ditentukan

2BV2, 2BV5 cocok dioperasi terus menerus guna untuk membentuk vacuum, ini berlaku untuk ekstraksi gas basah
dan kering, yang terutama adalah objek yang $dak mudah terbakar, gas/uap campuran yang yang $dak korosif.
2BV6 cocok digunakan untuk ekstraksi gas yang mudah meledak serta dilingkungan dengan objek yang mudah
terbakar dan meledak.
Fluida kerja umumnya adalah air.
Pompa stainless cocok digunakan untuk pencegahan korosif serta kondisi lapangan dengan permintaan kebersihan
yang sangat ketat.
Vacum pump 2BV digunakan pada lingkup vacuum kasar, sedangkan batas vacumnya ditentukan oleh tekanan uap
dan saturasi kerja.

1.3.2 Batas Vacum

UL$mate vacuum tergantung dari temperature kerja dan jenis fluida kerja yang digunakan.
Mohon perha$an beberapa point dibawah ini:
Ke$ka pompa tanpa proteksi kavitasi, maka tekanan gas yang dihisap $dak boleh rendah dari 80mbar, ini untuk
menghindari temperature air di 15oC terjadi kavitasi didalam pompa ke$ka temperature gas yang diekstraksi berada pada
20oC, semakin $nggi temperature, itu tergantung dari saturasi fluida kerja dan tekanan uap, tekanan hisap minimum yang
diizinkan akan semakin $nggi juga.
Semakin $nggi temperaturnya maka kemampuan hisap akan semakin turun.
Perha$an: vacuum pump 2BV beroperasi pada tekanan yang lebih rendah dari tekanan hisap minimum dalam
waktu yang Panjang akan mengakibatkan kerusakan pump nya.

1.3.3 Tekanan Maksimum Pembuangan Gas

Ke$ka fluida kerja yang digunakan untuk flow dengan mengiku$ lampiran dalam table 1.3.5 no2, tekanan
maksimum pembuangan gas yang diizinkan untuk vacuum pump 2 BV2 adalah 1200mbar, dan tekanan pembuangan gas
maksimum yang diizinkan untuk vacuum pump 2BV5, 2BV6 adalah 1300mbar.

1.3.4 Gas atau uap yang diekstraksi

Gas/uap campuran yang disedot $dak boleh ada bu$ran par$kelnya, akan tetapi mengizinkan tercampur dengan
sejumlah kecil padatan tersuspensi dan cairan.
Table no 2 adalah volume air maksimum yang diizinkan yang dihisap oleh flange.
Ke$ka ekstraksi uap yang diatas 80oC atau gas panas, disarankan untuk menggunakan 2 x lipat fluida kerja dari
standar flow (lihat lampiran table 1.3.5 no.2 ke$ka koneksi sirkulasi eksternal) atau sebelum digunakan inject condenser.

1
1.3.5 Fluida Kerja

Ke$ka beroperasinya vacuum pump 2BV, harus make-up fluida kerja secara terus menerus (Table 2), fluida kerja
$dak boleh ada bu$ran par$kel (seper$ pasir dan lainnya), bila diperlukan tambahkan strainer.
Tabel 2 adalah jumlah make-up fluida kerja yang diperlukan ke$ka ekstraksi udara kering. Demi menjamin mengalir
masuknya fluida kerja dengan jumlah yang cukup, tekanan supply cairan harus lebih $nggi 1 bar daripada tekanan hisap.
Fluida kerja dibuang bersamaan dengan gas yang disedot.
Separator sebegai komponen pendukung yang digunakan untuk mengseparasi gas dan air. Bersamaan separator
dapat digunakan untuk sirkulasi parsial fluida kerja.

Suara
Jumlah udara Max Flow Fluida Kerja1) Berat
No Kurva Tipe Produk Current Power Bissing
m3/h m3/h KG
Db (A)
60V 2BV2060 0.81 27 0.12 20 62
61V 2BV2061 1.45 52 0.12 22 65
70V 2BV2070 2.35 80 0.15 31 66
71V 2BV2071 3.85 110 0.25 42 72
110V 2BV5110 4 165 0.4 78 63
111V 2BV5111 5.5 230 0.5 100 68
121V 2BV5121 7.5 280 0.6 145 69
131V 2BV5131 11 400 0.9 165 73
161V 2BV5161 15 500 1.2 252 74
1) Menggunakan Parsial Air Sirkulasi

2
3 Operasi
3.1 Instalasi
3.1.1 diposisikan dengan kuat
Vacum pump diinstalasi pada permukaan rata, serta menggunakan baut mengunci dengan kuat melalui lobang
bagian sudut bawah, $dak perlu menggunakan pondasi khusus sebagai dudukannya.

3.1.2 Menyambung Jalur Pipa


Demi mencegah objek bu$ran dari luar masuk kedalam pompa, dalam proses penyerahan barang semua lobang
sambungan harus ada ditutup dengan penutupnya, sebelum selesai penyambungan pipa jangan bongkar penutup-penutup
tersebut.
Penyambungan jalur pipa $dak ada stress yang dihasilkan, jalur pipa harus ditambah penyanggahnya.
a) Flange sambungan pembuangan udara (lihat model 5)
Tekanan pembuangan udara $dak boleh lebih dari tekanan maksimum pembuangan udara yang ditentukan
1.3.3
b) Sambungan flange hisap (lihat model 5)
Demi mencegah kotoran seper$ kerak pengelasan masuk kedalam vacuum pump 2BV ke$ka instalasi,
disarankan dalam waktu 100 jam pada saat mulai agar menginstal strainer dibagian pipa penghisap.
c) Saran metode penyambungan fluida kerja (lihat lampiran gambar 2)

3.1.3 Metode Supply Fluida Kerja (lihat lampiran gambar 3)

3.1.3.1 Penyambungan Sirkulasi Dingin

Ini merupakan metode penyambungan untuk menjamin pada permintaan supply fluida kerja yang cukup dalam
tekanan hisap minimum. Fluida kerja yang dibuang oleh pompa akan dibuang sepenuhnya, serta secara bersamaan akan
memake-up fluida kerja yang segar.
Setelah pra-pengisian air, vacuum pump 2BV dapat dioperasikan dalam kondisi make-up air otoma$s, ini Ke$ka
dalam persyaratan mengak$)an vacuum pump 2BV, perlu menjamin fluida kerja berada pada level tertentu.

3.1.3.2 Penyambungan Separator dan Parsial Sirkulasi Fluida Kerja

Penyambungan ini terutama digunakan untuk kondisi menghemat pemakaian air. Pada saat ini, parsial fluida kerja
akan diseparasi oleh separator, serta $dak melalui pendingin langsung disupply ke vacuum pump 2BV untuk digunakan
Kembali, cairan lain yang dibuang akan dimake-up oleh fluida kerja yang segar dari luar. Komponen pipa yang diperlukan
diberikan bersamaan dengan separator.

3.1.4 Separator (lihat lampiran gambar 4)


Separator sebagai komponen pendukung, ke$ka dalam pemesanan barang ada dilengkapi komponen pipa yang
terkait.
Separator digunakan untuk separasi fluida kerja dari gas yang dibuang, dan mengizinkan digunakan untuk sirkulasi
parsial fluida kerja, dengan ini dapat mengurangi jumlah make-up fluida kerja (lihat gambar 4)
Ke$ka perlu proteksi kavitasi (lihat 1.3.2), pipa (50) disambung tertutup pada separator dan penutup pompa (lihat
gambar 8).

3.1.5 Check Valve


Untuk mencegah Ke$ka vacuum pump berhen$ bekerja dan cairannya mengalir balik, harus instalasi check valve
pada jalur pipa hisap.

3.2 Pengak 2an Awal


3.2.1 Persiapan
Apabila dijalur pipa ada instalasi globe valve, Ke$ka mengak$)an atau mema$kan vacuum pump 2BV harus
menjamin globe valvenya dalam kondisi terbuka.

3
Perha$an: Jangan mengoperasi vacuum pump 2BV dalam kondisi kering.

Sebelum diak$)an, pra-pengisian vacuum pump 2BV melalui inlet hisap atau outlet pembuangan (lihat lampiran
gambar 2).
Periksa jalur pipa pembuangan udara dan jalur pipa supply fluida kerja, menjamin sambungannya disambung
dengan baik. Star-up instan vacuum pump 2BV dengan menginspeksi arah putarannya.
Arah in-out gas dan arah putaran axe pompa telah dimarking dengan anak panah diatas vacuum pump 2BV.

3.2.2 Start
Start vacuum pump 2BV, periksa flow fluida kerja (referensi 1.3.5), apabila diperlukan, menggunakan control valve
(lampir gambar 2, part 16) untuk adjust flow, flow meter (15) digunakan untuk mendapatkan flow rate standar fluida kerja.

3.3 Hal-hal Yang Perlu diperha kan Dalam Operasi


3.3.1 Star-up, Stop
Jika pompa perlu diatur dengan control otoma$s (mengiku$ instalasi 3.1.2c), maka flow rate fluida kerja dikontrol
melalui solenoid valve (17), selonoid valve tersebut dikontrol oleh motor (lihat lampiran gambar 2)
2BV beroperasi = buka valve
2BV Berhen$ = Tutup valve
Apabila pompa memang harus dengan control otoma$s, perlu mengambil Langkah-langkah berikut:
Star-up : Setelah star-up vacuum pump 2BV, membuka globe valve dengan cepat (18) (lampiran gambar 2)
Stop : Menutup globe valve (18), serta mema$kan vacuum pump dengan cepat (lampiran gambar 2)
Ke$ka vacuum pump berhen$ operasi, control valve (16) dalam kondisi tertutup.

3.3.2 Mengosongkan
Peringatan: apabila fluida kerja yang digunakan oleh vacuum pump 2BV berbahaya terhapad fisik manusia atau
lingkungan, demi keselamatan, dalam proses operasi perlu melakukan pembersihan terhadap pompa sebelum membuka
baut penutup drain.
Pompa miring 45oC pada umumnya dapat mengosongkan drain pompanya. Biarpun berhen$kan pompanya dalam
waktu panjang atau berada pada cuaca dingin, $dak akan membuat pompanya mengalami kerusakan.

3.3.3 Metode Penanganan Pompanya Berhen Dalam Waktu Panjang.


Apabila vacuum pump 2BV berhen$ operasi mencapai sekitar 4 minggu, harus terlebih dahulu mengiku$ 3.3.2
untuk drain pompa hingga kosong sepenuhnya, kemudian melakukan penanganan pencegahan korosif (terhadap pompa
cast iron), dengan menggunakan ½ liter minyak pencegahan korosif dimasukan kedalam vacuum pump melalui inlet hisap
atau outlet pembuangan, kemudian melakukan operasi jangka pendek.
Apabila dikarenakan menggunakan air keras dan berhen$nya pompa dalam jangka panjang menyebabkan daun
impeller macet, maka ruang pompanya harus disemprot dengan 10% asam oksalat selama 30 menit.

4 Perbaikan
4.1 Ikh sar
Untuk mencegah impeller, badan pompa keausan atau macetnya impeller, par$kel debu yang masuk bersamaan
dengan udara atau fluida kerja kedalam ruang pompa, harus dibersihkan melalui nozzle pembersih yang dibawah tutup
pompa.
Apaila menggunakan air keras sebagai fluida kerja, maka air keras harus dilunakkan, atau membersihkan pompa
dengan pelarut secara berkala.

4.2 Pelumas
Dalam kondisi operasi normal, Ke$ka menggunakan motor 50Hz:

4
Setalah beroperasi 20000 jam atau paling Panjang 3 tahun, harus membersihkan limbah minyak serta objek
kotoran pada bearing serta diruang sekitarnya serta mengisikan grease baru. Graese yang diisi harus menempa$ 50% dari
ruang bebas bearing serta 65% dari ruang penutup bearing.
Apabila kondisi kerjanya sangat buruk, maka waktu penggan$an grease harus lebih pendek.

4.3 Exploded View Untuk Komponen (lihat lampiran 5)


Perha$an: Pekerjaan perbaikan harus di workshop produsen atau dilakukan oleh personil yang dapat pengakuan
oleh produsen.

5 Bentuk Luar
5.1 Gambar untuk ukuran bentuk luar 2BC2

No
Tipe A B B1 E H1 H2 H3 H4 H6 M P2 P3
Kurva
2BV2-
60V 455 186 140 100 90 118 126 186 37.5 244 250 195
060
2BV2-
61V 476 186 140 100 90 118 195 186 37.5 286 250 195
061
2BV2-
70V 565 223 160 140 100 128 222 210 33 314 270 215
070
2BV2-
71V 590 223 190 140 112 140 234 222 45 344 300 240
071

Tipe No Kurva R S2 W1 W2 W3 d N3.0 N4.2 N8.7

2BV2-060 60V 203 Ø10 110 25.5 21 G1 G3/8” G1/4” G3/8”

2BV2-061 61V 223 Ø10 110 25.5 21 G1 G3/8” G1/4” G3/8”

2BV2-070 70V 260 Ø12 110 33 27 G11/2” G3/8” G1/4” G3/8”

2BV2-071 71V 290 Ø12 110 33 27 G11/2” G3/8” G1/4” G3/8”

5
Gambar Ukuran Bentuk Luar 2BV5

Inlet Udara
Outlet Pembuangan udara
Penyambungan fFuida Kerja
Nozzle Drain Air
Proteksi kavitasi (Pemasangan dalam)

No
Tipe A B B1 B2 C1 C2 H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 K L
Kurva
2BV5
110V 637 325 255 190 41 26 140 153 195 358 328 37 55 335 130
110
2BV5
111V 672 325 265 216 38 26 150 166 207 371 363 48 68 340 130
111
2BV5
121V 771 347 265 216 36 26 150 165 217 385 363 39 62 425 147
121
2BV5
131V 852 377 300 254 35 30 175 195 249 420 435 51 75 460 147
131
2BV5
161V 1044 479 370 389 52 30 210 222 300 521 485 50 77 565 201
161

Tipe No Kurva F N S1 S2 T d1 d2 d3 d4 d5
Ø12
2BV5 110 110V 464 92 Ø12x23 340 19 160 123 97 52
Ø12x23 Ø12 19
2BV5 111 111V 500 97 340 160 123 97 52
Ø12x23 Ø12 19
2BV5 121 121V 484 105 382 182 145 113 66.5
Ø12x23 Ø14 19
2BV5 131 131V 658.5 103 382 182 142 113 66.5
Ø15x27 Ø14
2BV5 161 161V 808 138 450 22 200 156 130 80

Tipe No Kurva W1 W2 W3 N3.0 N4.2 N8.7


2BV5 110 110V 180 52 27 G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)
2BV5 111 111V 180 52 27 G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)
2BV5 121 121V 200 57 29 G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)
2BV5 131 131V 200 62.5 32 G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)
2BV5 161 161V 200 81 41 G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)

6
5.3 Gambar Ukuran Bentuk Luar 2BV6

Jalur Pipa Hisap


Jalur Pipa Buang Udara
Penyambungan Fluida Kerja
Nozzle Drain Air
Proteksi kavitasi (Pemasangan dalam)

Tipe No Kurva N3.0 N4.2 N8.7

2BV6 110 110V G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang Drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)

G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang Drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)
2BV6 111 111V

G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang Drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)
2BV6 121 121V

G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang Drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)
2BV6 131 131V
G3/4” (Panjang drat 24) G3/8” (Panjang Drat 25) G3/8” (Panjang drat 11)
2BV6 161 161V

7
Lampiran Gambar

Liquid Ring

Penutup Pompa

Impeller

Inlet Udara

Outlet Udara

Gambar 1 Tampilan penampang badan pompa yang dipotong (Lihat ujung penutup pompa)

Volume Hisap Maksimum Vacum Pump (m3/h)


Tipe Volume Hisap Air Yang diizinkan Dengan Volume Hisap Air Yang diizinkan Dalam
Operasi Secara Terus Menerus Waktu Singkat
2BV2060 0.3 0.36

2BV2061 0.6 0.7

2BV2070 0.9 1.0

2BV2071 1.3 1.5

2BV5110
2.0 2.5
2BV6110

2BV5111
3.0 3.4
2BV6111

2BV5121
3.5 4.5
2BV6121

2BV5131
5.0 5.0
2BV6131

2BV5161
5.5 6.0
2BV6161
Tabel 1 Volume Hisap Air Maksimum Vacum Pump

8
Volume Fluida Kerja Yang diperlukan (m3/h) Dalam Kondisi Tekanan Hisap P1 (Tekanan Absolut) Yang Berbeda
(Air dengan temperature 15oC sebagai fluida kerja)
Koneksi Sikrulasi Par$al Fluida Kerja Dengan
Koneksi Sirkulasi Eksternal
Dilengkapi Separator
Tipe
<200mbar ~ 200 ~
<200mbar >500mbar <200mbar >500mbar
500mbar 500mbar

2BV2060 0.20 0.20 0.12 0.12 0.12

2BV2061 0.23 0.213 0.23 0.12 0.12 0.12

2BV2070 0.28 0.28 0.28 0.15 0.15 0.15

2BV2071 0.40 0.40 0.40 0.25 0.25 0.25

2BV5110
0.80 0.35 0.30 0.40 0.25 0.12
2BV6110

2BV5111
1.00 0.40 0.35 0.50 0.30 0.12
2BV6111

2BV5121
1.20 0.40 0.35 0.60 0.30 0.12
2BV6121

2BV5131
1.80 0.45 0.40 0.90 0.40 0.18
2BV6131

Tabel 2 Fluida Kerja (Parameter Didalam Tabel Digunakan Untuk Ekstraksi Udara Kering)

9
6 Vacum Pump 2BV 18 Jalur Pipa Bypass Dengan Globe Valve

15 Flow Meter (Op$onal) 19 Strainer (Op$onal)

16 Kontrol Valve 20 Suplly Fluida Kerja

(Motor On…Valve On)


(Motor Off…Valve Off)

Gambar 2 Koneksi Fluida Kerja (Rekomendasi)

Koneksi Sirkulasi Dingin Koneksi Sirkulasi Parsial Fluida Kerja Dengan dilengkapi Separator

6 Vacum Pump 2BV 10 Separator Air dan Udara

7 Pipa Hisap 11 Pipa Overflow

8 Selonoid Valve 12 Pipa Drain Udara

9 Check Valve 20 Pipa Supply Fluida Kerja

Gambar 3 Metode Supply Fluida Kerja (diagram skema k)

10
6 Vacum Pump 2BV 10 Separator
20 Pipa Supply Fluida Kerja 21 Drain Fluida Kerja
30 Jalur Pipa 50 Pipa Proteksi Kavitasi

Gambar 4 Vacum Pump Yang Dilengkapi Separator dan Proteksi Kavitasi

001 Plug Drat 007 platen 12 Impeller 017 Mekanik Seal

002 Ring Seal 008 Plate Valve 013 Gasket 018 Adjust Shim

003 Plug Drat 009 Plate Lingkar 014 Body Pompa 019 Baut

004 Ring Seal 010 Baut 015 Pin 020 Pipa Proteksi Kavitasi

005 Penutup Pompa 011 Platen Impeller 016 Axe 021 Ring Seal

006 Baut

Gambar 5 Exploded View Komponen

11
6 Metode Eliminasi dan Fault Pompa
Fenomena Fault Kemungkinan Penyebab Metode Eliminasi
2 batang kabel sumber powernya
Motor Tidak Start; $dak ada suara Periksa penyambungan kabel
putus
1 batang penyambungan kabelnya Apabila diperlukan drain habis dan
putus, rotor motornya bersihkan pompa, perbaikan celah
Motor Tidak Start; Ada suara
tersumbat/terkunci, diantara impeller.
mendengung
fault pada impeller Gan$ impeller
Fault pada bearing motor Gan$ bearing
Arus pendek pada winding
Periksa winding motor
Motor kelebihan beban
Ke$ka motor dihidupkan, breaker Turunkan volume fluida kerja
Tekanan pembuangan udaranya terlalu
arus listriknya trip Turunkan tekanan pembuangan udara
$nggi
Mengurangi fluida kerja
Fluida kerjanya yang terlalu banyak
Membersihkan, menghilangkan
Pemborosan dayanya terlalu $nggi Produksi Presipitasi
pengendapan
Periksa fluida kerja
Tidak ada fluida kerja
Memperbaikan area kebocoran
Pompa $dak menghasilkan vacum Kebocoran system yang parah
Gan$ 2 batang kabel konduktor untuk
Arah putarannya salah
mengubah arah putaran.
Pompanya terlalu kecil Menggunakan pompa yang lebih besar
Flow fluida kerjanya terlalu kecil Tambah flow fluida kerja
Temperatur fluida kerja terlalu $nggi Dinginkan fluida kerja, tambah flownya
Tingkat vacumnya terlalu rendah
Abrasi Gan$ part nya
Kebocoran kecil pada system Perbaiki area yang bocor
Kebocoran pada seal Periksa seal
Menyambungkan komponen
Produksi kavitasi
Suara bising yang tajam perlindungan erosi gas.
Flow fluida kerjanya terlalu $nggi
Periksa fluida kerja, turunkan flow
Kebocoran Pompa Gasketnya rusak Periksa seluruh seal

12

Anda mungkin juga menyukai