Anda di halaman 1dari 5

MATERI PEKAN 1

Sejarah

Satera jontal merupakan alat komunikasi yang diwujudkan berbentuk lambang, yang di mana
setiap lambang tersebut memiliki arti sendiri. Dinamakan satera jontal, karena tulisan in banyak
dituliskan di atas Jontal Atau Daun Lontar. dan Satera merupakan sastera dalam bahasa
Indonesia. Daun lontar merupakan tanaman yang banyak tumbuh didataran sumbawa. Untuk
menulis Satera Jontal bukan menggunakan tinta, namun bara ap yang digunakan untuk
menggores permukaan lontar tersebut sehingga berbentuklah kalimat.

Peninggalan Satera Jontal masih ada di Sumbawa, dan itu merupakan barang sejarah
yang harus di lestarikan. Yang sangat disayangkan adalah generasi muda sumbawa
sekarang masih awam dengan satera jontal ini. (DIMANAKAH PENINGGALAN INI
BERADA? SIAPA TAU BISA KITA PERLIHATKAN KE ANAK2, KALAU TIDAK TAU
YA SDH, SKIP SAJA HEHE)

A. Hijaz HM, mengatakan Hasil penulisan satera jontal yang ditulis dalam sisir daun lontar,
disusun tiga yang dinamakan “Bumung” kalau istilah masa sekarang buku. Cerita dari nenek
moyang secara turun temurun, tulisan-tulisan di bumung tersebut berisikan cerita mengenai gelar
dan keturunan kerajaan, Dea Datu, syair pujian ( lawas pamuji), semacam mantera untuk ilmu
kebatinan ( pangeto), dan segala macam nasehat-nasehat untuk kehidupan.

Menurutnya, Satera Jontal ini dibawa oleh pedagang dari bugis makasar. Namun dalam
perkembangannya, pengucapan dan logatnya mengalami perubahan sesuai dengan kegunaan dan
wilayah masing-masing, sehingga ada satera jontal Ano Rawi (KSB) dan Ano Siyop ( Sumbawa
timur). Namun demikian tidak ada perdebetan tentang Satera Jontal karena para ahli bahasa
Sumbawa sepakat bahwa perbedaan tersebut adalah kekayaan budaya tana Samawa.

Seiring perkembanganya IPTEK, Satera Jontal di Sumbawa saat ini hampir punah. Budayawan
muda Sumbawa Syukri Rahmat S.Ag merasa prihatin, Karena sebagian besar masyarakat
Sumbawa tidak mengenali huruf daerahnya dan tidak paham sama sekali yang namanya Satera
Jontal.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda Sumbawa harus senantiasa melestarikan kebudayaan
daerah kita tercinta Tana Samawa salah satunya dengan mempelajari Satera Jontal ini.

VERSI

Aksara ini berjenis abugida, setiap huruf melambangkan satu suku kata dengan vokal bawaan
"a". Untuk mengubah atau menghilangkan vokal bawaan tersebut maka digunakanlah tanda
diakritik. Aksara ini ditulis dari kiri ke kanan secara horizontal.

Terdapat 2 versi penulisan Satera Jontal

1. Versi Ano Siyep (Empang-Labuhan Badas)


2. Versi Ano Rawi (Rhee-Jereweh)
Aksara Induk

Aksara rekaan (serapan)

Variasi satera Jontal terdapat pada huruf ja, ra, dan a

Tanda Baca
Angka

Satera Jontal tidak memiliki sistem numeral sendiri sehingga untuk penulisan angka digunakanlah angka
arab ataupun angka latin.

Contoh teks
MATERI PEKAN 2
Ubahlah kalimat di bawah menjadi tulisan Satera Jontal
1. Belajar baca tulis satera jontal
2. Suatu suku bangsa akan mati apabila budayanya mati
3. Ayam yang berbulu itu sudah hilang
SELANJUTNYA PEMBENTUKAN KELOMPOK UNTUK MEMBUAT POSTER DI
HVS

Anda mungkin juga menyukai