REFERENSI:
"Kamus Kimia Bergambar, Penerbit Erlangga"
Untuk materi lebih lanjut bisa klik disini
UJI ASAM-BASA
UJI ASAM-BASA
Udah donk...
gampang kok,
cuma pake lakmus
aja
suerr deh..gampang!
Pada kehidupan sehari-hari, ada banyak zat yang bisa kita temui. Setiap zat
tersebut bisa bersifat asam atau basa. Untuk mengetahui sifat zat, apakah asam atau
basa membutuhkan alat bernama indikator asam basa.
Indikator asam basa merupakan zat warna yang bergantung pada pH larutan.
Indikator asam basa bisa diartikan sebagai zat yang dapat menunjukkan sifat asam,
basa, dan netral pada suatu larutan.
Indikator warna asam basa bisa menunjukkan warna berbeda pada larutan
asam dan basa. Perbedaan warna yang berbeda tersebut yang menunjukkan sifat asam
atau basa.
Ada beberapa jenis indikator asam basa yang bisa digunakan untuk
menentukan sifat suatu zat. Ada indikator alami asam basa dan ada indikator buatan
asam basa. Di bawah ini jenis-jenis indikator asam basa:
1. Kertas Lakmus
Indikator buatan asam basa yang pertama adalah kertas lakmus. Indikator ini yang
paling banyak digunakan di laboratorium karena praktis dan harganya cukup
murah. Ada dua jenis kertas lakmus yang bisa kamu jumpai, yaitu lakmus merah
dan lakmus biru.
Senyawa yang ingin diidentifikasi sifatnya akan diteteskan ke dalam kertas lakmus
atau kertas lakmus dicelupkan ke dalam senyawa. Nantinya kertas lakmus akan
berubah warna, menjadi biru atau merah sesuai dengan sifat larutan.
2. Indikator Alami
Selain menggunakan kertas lakmus, untuk melihat sifat zat asam, basa, atau netral
juga bisa menggunakan berbagai jenis tanaman. Indikator asam basa dari tanaman
ini disebut indikator alami. Seperti indikator alami asam basa dari kunyit atau
indikator alami asam basa wortel.
Tidak semua tanaman bisa dijadikan indikator alami asam basa. Salah satu syarat
tanaman bisa dijadikan indikator alami asam basa adalah adanya perubahan warna
apabila ekstraknya diteteskan larutan asam atau basa.
4. pH Meter
pH meter juga dapat dijadikan sebagai alat pengukur pH untuk menunjukkan sifat
asam basa sebuah larutan dengan cepat. Indikator pH asam basa ini biasa dipakai
untuk indikator titrasi asam basa.
Indikator asam basa memiliki fungsi yang cukup penting, yaitu untuk
membedakan asam dan basa hingga identifikasi pH larutan. Dalam penggunaannya,
indikator asam basa bisa menentukan derajat keasaman atau basa sebuah larutan.
Berikut ini adalah beberapa contoh indikator asam basa berdasarkan jenis-
jenisnya:
• Indikator alami asam basa: wortel, kunyit, kol ungu, kembang sepatu, kembang
telang, kulit manggis, pacar, bougenville, kubis merah, bunga mawar, bayam
merah, dan geranium.
• Indikator larutan asam basa: fenolftalein (PP), metil merah (mm), metil jingga
(mau), dan bromtimol blue (BTB).
• pH meter.
• Indikator universal asam basa.
• Tabel Indikator Asam Basa
Di bawah ini adalah tabel indikator asam basa berdasarkan jenis indikator yang
digunakan:
1. Kertas Lakmus
Perubahan warna kertas lakmus sesuai dengan sifat asam, basa, atau netral bisa
kamu lihat di tabel berikut:
Oranye Oranye
Wortel Oranye –
keputihan keputihan
Krem
Kuning
Kunyit Kuning atau Oranye
muda
merah
Biru Hijau
Kol ungu Merah muda Biru tua
muda muda
Kembang
Merah Kuning Hijau tua Nila
sepatu
Kembang Biru
Ungu muda Hijau tua Biru muda
telang pudar
Merah
Kulit manggis Oranye Cokelat Kuning
bata
Tidak
Fenolftalein (PP) Merah muda Tidak berwarna
berwarna
4. pH Meter
pH meter adalah indikator asam basa yang sudah digital. Dalam menggunakan pH
meter, setelah alat dicelupkan ke dalam larutan, maka akan muncul nilai pH-nya.
Berikut ini grafik nilai pH asam, basa dan netral:
1 Merah
Nilai pH Warna Indikator Universal
5 Jingga
6 Kuning
7 Hijau
8 Biru
9 Indigo
12 Ungu muda
14 Ungu tua