Review Cairan Tubuh Pada Manusia - HANIM
Review Cairan Tubuh Pada Manusia - HANIM
1. KONSEP D
AIR (60%)
Kandungannya :
Nutrisi,
Gas,
elektrolit
DISTRIBUSI CAIRAN DALAM TUBUH
Cairan tubuh total :
60%
Cairan intra sel : Cairan extra sel :
40% 20%
●
CAIRAN ●
40 % ●
40 % ●
40 % ●
27 %
INTRASELULER
● ●
PLASM ●
5% ●
5% ●
5% ●
7%
●
CAIRA A
N ●
INTERT ●
35 % ●
25 % ●
15 % ●
18 %
●
EKSTR ITIEL
ASELU
LER
●
TOTAL CAIRAN ●
80 % ●
70 % ●
60 % ●
52 %
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
1. Difusi
Ø Proses ketika materi padat, partikel spt gula dlm cairan,
berpindah dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah
konsentrasi rendah.
2. Osmosis
Ø Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran
semipermeabel yg berpindah dari konsentrasi solut rendah
ke konsentrasi solut tinggi.
Ø Kec osmosis bergantung pada : konsentrasi solut, suhu larutan,
muatan listrik solut, perbedaan antara tekanan osmosis yang
dikeluarkan larutan.
Ø Osmolalitas tekanan osmotik larutan
Ø Isotonik larutan yg osmolalitasnya sama dengan plasma
darah.
Ø Tekanan onkotik albumin menghasilkan osmotik koloid
3. Filtrasi
ü Proses perpindahan air dan substansi yg dpt larut secara bersamaan
sebagai respons terhadap adanya tekanan cairan.
ü Tekanan hidrostatik tekanan yang dihasilkan oleh suatu likuid di
dalam sebuah ruangan.
4. Transpor aktif
ü Memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran energi utk
menggerakkan berbagai materi guna menembus membran sel.
ü Transpor aktif ditingkatkan oleh molekul pembawa (carrier molecule)
yg berada diantara sel, yg mengikat diri mereka sendiri dgn
molekul yg masuk ke dalam sel. Ex : glukosa berikatan dgn
insulin
FUNGSI CAIRAN DALAM
TUBUH
1. Sebagai alat transportasi nutrien,
elektrolit dan sisa metabolisme
2. Sebagai komponen pembentuk sel,
plasma, darah, dan komponen
tubuh yang lainya
3. Sebagai pengatur suhu tubuh dan
lingkungan seluler
4. Untuk metabolisme didalam sel
5. Pelarut hormon.
6. Pelarut vitamin dll.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1. Usia
2. Temperatur lingkungan
3. Diet
4. Stres
5. Sakit
USIA
1. PEMASUKAN
2. PENGELUARAN
3. HORMON
1. ASUPAN CAIRAN
x Saluran pencernaan
x Paru – paru
x Kulit
x Ginjal
SALURAN PENCERNAAN
Ø ADH
kekurangan air meningkatkan osmolalitas darah
direspon oleh kelenjar hipofisis ADH menurunkan
produksi urine
Ø Aldosteron
merupakan mineralkortikoid yg diproduksi korteks
adrenal.
fx : mengatur keseimbangan natrium dan kalium
PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN
Pelepasan renin
Produksi angiotensin II
1. Natrium ( sodium )
2. Kalium ( pottasium )
3. Kalsium
4. Magnesium
5. Chlorida
6. Bikarbonat
7. Fosfat
NATRIUM ( SODIUM )
1. Merupakan kation paling banyak
yang tedapat dalam cairan
ektrasel
2. Mempengaruhi kerja impuls saraf,
keseimbangan air dan kontraksi
otot
3. Diatur oleh intake garam,
aldosteron dan pengeluaran
urine. Dengan nilai normal
adalah 135 – 148 mEq/L
KALIUM ( POTTASIUM )
1. Kation utama cairan intrasel
2. Berfungsi sebagai EXCITABILITY
NEUROMUSKULER dan
KONTRAKSI OTOT
3. Diperlukan untuk pembentukan
glikogen, sintesa protein,
pengaturan keseimbangan asam
basa. Nilai normalnya adalah 3,5
– 5,5 mEq/L
KALSIUM
Ø Berfungsi membantu
mengembangkan dan
memelihara tulang dan gigi
Ø Nilai lab normal 2,5 – 4,5 mg/100
ml
1.
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
1. Pengaturan Kimiawi
Ø Yang paling banyak di dalam cairan ekstrasel adalah
sistem bufer asam karbonat-bikarbonat.
Ø Sistem ini berespon dlm beberapa detik mengubah
pH sistem bufer tercepat.
Ø Merupakan sistem yg adaptif dan memiliki efek yg
relatif singkat.
Ø Bufer kimia ke-2 melibatkan protein plasma
(albumin, fibrinogen, protrombin) & gama
globulin.
Ø Membentuk sekitar 6-7% plasma darah.
Ø Berikatan dgn ion hidrogen utk mengatasi asidosis
dan alkalosis.
2. Pengaturan Biologis
v Absorpsi ion hidrogen oleh sel-sel tubuh.
ü Kelebihan asam ion hidrogen memasuki sel
ion kalium memasuki cairan ekstrasel ion
kalium kembali ke sel setelah asidosis
diperbaiki.
ü Berlangsung selama 2-4 jam
v Sistem hemoglobin-oksihemoglobin
ü CO2 berdifusi ke SDM asam karbonat asam
karbonat membelah ion hidrogen &
bikarbonat ion hidrogen pd Hb &
bikarbonat utk melakukan bufer bertukar
dgn klorida di ekstrasel.
3. Pengaturan Fisiologis
a. Paru-paru
• Bereaksi cepat thd ketidakseimbangan asam basa
• Konsentrasi ion hidrogen berubah paru-paru mengkompensasi dgn
mengubah frekuensi & kedalaman pernapasan.
• Pada alkalosis, frekuensi diturunkan individu dpt mempertahankan CO2
b. Ginjal
• Membutuhkan beberapa jam – beberapa hari utk mengatur ketidakseimbangan
asam basa.
• 3 mekanisme ginjal utk mengatur konsentrasi ion hidrogen :
1) Absobsi bikarbonat selama terjadi kelebihan asam dan mengekskresikannya selama terjadi
kekurangan asam.
2) Ion fosfat utk membawa ion hidrogen dgn mengekskresikan asam fosfat dan membentuk basa.
3) Mengubah aminia menjadi amonium dgn mengikatnya pada ion hidrogen.
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN,
ELEKTROLIT & ASAM BASA
1. Gangguan Cairan
o Ketidakseimbangan isotonik
o Ketidakseimbangan osmolar
o Sindrom ruang-ketiga
2. Ketidakseimbangan Elektrolit
o Ketidakseimbangan natrium
o Ketidakseimbangan kalium
o Ketidakseimbangan kalsium
o Ketidakseimbangan magnesium
o Ketidakseimbangan klorida
3. ketidakseimbangan asam-basa
o Asidosis respiratorik
o Alkalosis respiratorik
o Asidosis metabolik
o Alkalosis metabolik
1. Gangguan Cairan
a. Ketidakseimbangan isotonik
1) Kekurangan volume cairan
• Terjadi saat air dan elektrolit yg hilang berada di dlm proporsi isotonik.
• Klien yg beresiko : kehilangan cairan & elektrolit melalui GI
• Bayi dan lansia paling cepat terkena dampak
• Penyebab lain : perdarahan, pemberian obat diuretik, keringat yg banyak, demam &
penurunan asupan per oral.
2) Kelebihan volume cairan
• Klien yg beresiko : klien dgn gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan sirosis.
b. Sindrom ruang ketiga
• Efek kekurangan volume cairan ekstrasel.
• Biasanya disebabkan oleh obstruksi usus yg kecil & luka bakar (5-10 liter)
c. Ketidakseimbangan osmolar
1) Ketidakseimbangan hiperosmolar (dehidrasi)
• Terjadi kehilangan air tanpa disertai kehilangan elektrolit.
• Ex : diabetes insipidus, ketoasidosis diabetik, diuresis osmotik
2) Ketidakseimbangan hipoosmolar
• Terjadi ketika asupan cairan berlebihan (polidpsi psikogenik)
• Pd otak dpt menyebabkan edema serebral
2. Ketidakseimbangan elektrolit
a. Ketidakseimbangan natrium
1) Hiponatremia
v Penyebab : penyakit ginjal, insufisiensi adrenal, kehilangan melalui GI, pengeluaran keringat ,
penggunaan diuretik, asidosis metabolik.
v Gejala : nadi cepat & lemah, hipotensi, pusing, kram abdomen, mual dan muntah, koma dan
konvulsi.
2) Hipernatremia
v Penyebab : mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, pemberian larutan salin hipertonik
lewat IV, sekresi aldosteron yg berlebihan.
v Gejala : demam tingkat rendah, hipotensi postural, lidah & membran mukosa kering, oliguria atau
anuria, rasa haus
b. Ketidakseimbangan kalium
1) Hipokalemia
v Penyebab : diuretik, diare, muntah, alkalosis, sindrom cushing, poliuria, keringat berlebihan.
v Gejala : nadi lemah, napas dangkal, hipotensi, kelemahan, blok jantung, tonus otot menurun, etc
2) Hiperkalemia
v Penyebab : gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, luka bakar, asidosis, etc.
v Gejala : nadi tdk teratur & lambat, hipotensi, ansietas, iritabilitas, kelemahan.
c. Ketidakseimbangan kalsium
1) Hipokalsemia
v Penyebab : hipoalbuminemia, hipoparatiroidisme, def vit D, neoplastik, pankreatitis.
v Gejala : kesemutan pd jari & sekitar mulut (sirkumoral), tetani, kram otot, etc
2) Hiperkalsemia
v Penyebab : hiperparatiroidisme, metastase tumor tulang, osteoporosis, imobilisasi yg lama
v Gejala : penurunan tonus otot, anoreksia, mual & muntah, letargi, etc
d. Ketidakseimbangan magnesium
1) Hipomagnesemia
v Penyebab : malnutrisi, diare, muntah, hipoparatiroidisme, poliuria, kelebihan aldosteron.
v Gejala : tremor otot, bingung, disorientasi, takikardia
2) Hipermagnesemia
v Penyebab : gagal ginjal, pemb magnesium parenteral berlebihan
v Gejala : napas & frek denyut jantung dangkal dan lambat, hipotensi, kemerahan
3. Ketidakseimbangan asam-basa
a. Asidosis respiratorik
J Ditandai dgn konsentrasi karbon dioksida (PaCO2), kelebihan asam karbonat &
konsetrasi ion hidrogen ( pH).
J Penyebab : pneumonia, gagal napas, atelektasis, overdosis obat, paralisis, cedera
traumatik, obesitas, obstruksi jalan napas, cedera kepala, stroke, tenggelam, fibrosis
kistik.
J Gejala : nadi kuat & cepat, napas dangkal & cepat, hipertensi, kulit kemerahan & hangat,
kram abdomen, letargi, konvulsi, pusing, sakit kepala.
b. Alkalosis respiratorik
J Ditandai dgn PaCO2, konsetrasi ion hidrogen ( pH)
J Penyebab : ansietas, ketakutan, anemia, status hipermetabolik, cedera sistem saraf pusat,
asma, penempatan ventilator yg tdk tepat.
J Gejala : sakit kepala, iritabilitas, pusing, takikardia, takipnea, kesemutan pada ekstremitas.
c. Asidosis metabolik
J Diakibatkan konsentrasi ion hidrogen ( pH) dlm cairan ekstrasel, terjadi penurunan
bikarbonat
J Penyebab : kelaparan, ketoasidosis metabolik, gagal ginjal, syok, diare
J Gejala : sakit kepala, letargi, kebingungan, kemerahan pd kulit, takikardia, takipnea disertai
kedalaman pernapasan, kram abdomen
d. Alkalosis metabolik
J Ditandai dengan Peningkatan kadar bikarbonat
J Penyebab : muntah berlebihan, kumbah lambung yg lama, hipokalemia, hiperkalsemia, sindrom
cushing, penggunaan obat
J Gejala : sakit kepala, letargi, iritabilitas, takikardia, pernapasan lambat, baal, tetani, kram
abdomen, kram otot
Variabel yg mempengaruhi
keseimbangan cairan :
1. Usia
2. Ukuran tubuh
3. Temperatur lingkungan
4. Gaya hidup
PERBANDINAGN ANTARA PH, PACO2 PADA GANGGUAN ASAM BASA
SEDERHANA
●
Ganggua ●
HCO3 ●
pH ●
PaCO2
n Asam Plasma plasma plasma
basa
●
As.
Metaboli
k
●
Alk.
Metaboli
k
●
As.
Respirat
TERIMA KASIH