Anda di halaman 1dari 48

REVIEW CAIRAN TUBUH PADA MANUSIA

HANIM MUFAROKHAH, M.KEP


Sel, otot,
TISSUE jaringan
TUBUH
(40%)

 1. KONSEP D

AIR (60%)

Kandungannya :
Nutrisi,
Gas,
elektrolit
DISTRIBUSI CAIRAN DALAM TUBUH
Cairan tubuh total :
60%


Cairan intra sel : Cairan extra sel :
40% 20%

Cairan Cairan transeluler rondgga


Cairan Intertisial : synovial, cerebrospinal,
intravaskuler/plasma :
15% 5% liquor humos, intra okuler
liquor
PROPORSI CAIRAN TUBUH

JENIS ●
BBL ●
USIA 3 ●
DEWAS ●
LANSIA
BLN A


CAIRAN ●
40 % ●
40 % ●
40 % ●
27 %
INTRASELULER

● ●
PLASM ●
5% ●
5% ●
5% ●
7%

CAIRA A
N ●
INTERT ●
35 % ●
25 % ●
15 % ●
18 %

EKSTR ITIEL
ASELU
LER

TOTAL CAIRAN ●
80 % ●
70 % ●
60 % ●
52 %
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Mekanisme pergerakan cairan tubuh


melalui tiga proses yaitu:
1. Difusi
2. Osmosis
3. Filtrasi
4. Traspor aktif
PERGERAKAN CAIRAN TUBUH

1. Difusi
Ø Proses ketika materi padat, partikel spt gula dlm cairan,
berpindah dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah
konsentrasi rendah.
2. Osmosis
Ø Perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membran
semipermeabel yg berpindah dari konsentrasi solut rendah
ke konsentrasi solut tinggi.
Ø Kec osmosis bergantung pada : konsentrasi solut, suhu larutan,
muatan listrik solut, perbedaan antara tekanan osmosis yang
dikeluarkan larutan.
Ø Osmolalitas  tekanan osmotik larutan
Ø Isotonik  larutan yg osmolalitasnya sama dengan plasma
darah.
Ø Tekanan onkotik  albumin menghasilkan osmotik koloid
3. Filtrasi
ü Proses perpindahan air dan substansi yg dpt larut secara bersamaan
sebagai respons terhadap adanya tekanan cairan.
ü Tekanan hidrostatik  tekanan yang dihasilkan oleh suatu likuid di
dalam sebuah ruangan.
4. Transpor aktif
ü Memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran energi utk
menggerakkan berbagai materi guna menembus membran sel.
ü Transpor aktif ditingkatkan oleh molekul pembawa (carrier molecule)
yg berada diantara sel, yg mengikat diri mereka sendiri dgn
molekul yg masuk ke dalam sel. Ex : glukosa berikatan dgn
insulin
FUNGSI CAIRAN DALAM
TUBUH
1. Sebagai alat transportasi nutrien,
elektrolit dan sisa metabolisme
2. Sebagai komponen pembentuk sel,
plasma, darah, dan komponen
tubuh yang lainya
3. Sebagai pengatur suhu tubuh dan
lingkungan seluler
4. Untuk metabolisme didalam sel
5. Pelarut hormon.
6. Pelarut vitamin dll.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

1. Usia
2. Temperatur lingkungan
3. Diet
4. Stres
5. Sakit
USIA

Variasi usia berkaitan dengan


luas permukaan tubuh,
metabolisme yang diperlukan
dan berat badan
TEMPERATUR

Panas yang berlebihan


menyebabkan berkeringat.
Seseorang dapat kehilangan
NaCl melalui keringat sebanyak
15 – 30 g/hari
DIET

Pada saat tubuh kekurangan nutrisi,


tubuh akan memecah cadangan
energi. Proses ini akan menyebabkan
pergerakan cairan dari intertitiel ke
intraseluler
STRES
Stress dapat menimbulkan:
1. Peningkatan metabolisme sel
2. Peningkatan konsentrasi darah
dan glikolisis otot.

Proses ini dapat menimbulkan


retensi sodium dan air. Produksi
ini dapat meningkatkan
produksi ADH dan menurunkan
produksi Urine
SAKIT

Keadaan pembedahan, trauma


jaringan, kelainan ginjal dan
jantung dan gangguan hormon
CARA MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN CAIRAN

1. PEMASUKAN
2. PENGELUARAN
3. HORMON
1. ASUPAN CAIRAN

x Diatur oleh mekanisme rasa haus  di hipothalamus


x Apabila kehilangan cairan terlalu banyak, osmoreseptor akan
mendeteksi kehilangan tersebut dan mengaktifkan pusat rasa
haus.
x Faktor yang mempengaruhi rasa haus :
1) Peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan volume
darah.
2) Keringnya membran mukosa faring dan mulut
3) Angiotensin II
4) Kehilangan kalium
5) Faktor psikologis
x Air juga dpt diperoleh dari asupan makanan, seperti buah-
buahan, sayur-sayuran dan daging
2. HALUARAN CAIRAN

x Saluran pencernaan
x Paru – paru
x Kulit
x Ginjal
SALURAN PENCERNAAN

1. Dalam kondisi normal cairan yang


hilang setiap hari sekitar 100 –
200 ml
2. Perhitungan IWL secara
keseluruhan adalah 10 – 15
cc/kg BB/24 Jam dengan
kenaikan 10 % IWL pada
kenaikan suhu 1 derajat Celcius
PARU - PARU

1. Menghasilkan IWL sekitar 400


ml/hari
2. Meningkatnya cairan yang hilang
sebagai respon terhadap
perubahan kecepatan dan
kedalaman napas akibat
pergerakan atau demam
KULIT

1. Hilangnya cairan melalui kulit diatur


oleh saraf simpatis yang
merangsang aktifitas kelenjar
keringat
2. Rangsanagn kelenjar keringat dapat
dihasilkan dari aktifitas otot,
temperatur lingkungan yang
meningkat dan demam
GINJAL
1. Merupakan pengatur utama
keseimbangan cairan yang menerima
170 L darah untuk disaring tiap hari
2. Produksi urine untuk semua usia 1
cc/kg/jam
3. Pada orang dewasa produksi urine
sekitar 1,5 L/hari
4. Jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal
dipengaruhi oleh ADH dan
ALDOSTERON
3. HORMON

Ø ADH
kekurangan air  meningkatkan osmolalitas darah 
direspon oleh kelenjar hipofisis  ADH  menurunkan
produksi urine
Ø Aldosteron
merupakan mineralkortikoid yg diproduksi korteks
adrenal.
fx : mengatur keseimbangan natrium dan kalium
PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN

1. Rasa haus atau dahaga


2. ADH
3. Aldosteron
4. Prostaglandin
5. Glukokortikoid
RASA HAUS
Fungsi ginjal menurun

Pelepasan renin

Produksi angiotensin II

Hipotalamus merangsang pusat haus


ADH
1. ADH (anti diuretic hormone)
dibentuk di hipotalamus dan
disimpan di neurohipofise. Jika
terjadi stimulasi seperti
peningkatan osmolaritas dan
penurunan cairan ektrasel maka
ADH akan diproduksi
2. ADH ini berfungsi untuk
meningkatkan reabsorbsi air
sehingga air yang keluar akan
lebih sedikit
ALDOSTERON
1. Hormon yang disekresi oleh kelenjar
adrenal yang bekerja di tubulus
ginjal untuk meningkatkan
absorbsi natrium
2. Pelepasan aldosteron dirangsang
oleh perubahan konsentrasi
kalium, natrium serum,
angiotensin renin dan sangat
efektif untuk mengendalikan
HIPERKALEMIA
PROSTAGLANDIN

Merupakan asam lemak alami yang


terdapat dalam banyak jaringan dan
berfungsi dalam merespon terhadap
radang, pengendalian TD, kontraksi
uterus dan mobilitas GI. Dalam ginjal
berfungsi sebagai pengatur sirkulasi
ginjal, respon natrium, efek ginjal
pada ADH
GLUKORTIKOID

Meningkatkan resorbsi natrium dan air,


sehingga volume darah naik dan terjadi
retensi natrium. Perubahan kadar
glukokortikoid menyebabkan
perubahan pada keseimbangan volume
darah
PENGATURAN ELEKTROLIT

1. Natrium ( sodium )
2. Kalium ( pottasium )
3. Kalsium
4. Magnesium
5. Chlorida
6. Bikarbonat
7. Fosfat
NATRIUM ( SODIUM )
1. Merupakan kation paling banyak
yang tedapat dalam cairan
ektrasel
2. Mempengaruhi kerja impuls saraf,
keseimbangan air dan kontraksi
otot
3. Diatur oleh intake garam,
aldosteron dan pengeluaran
urine. Dengan nilai normal
adalah 135 – 148 mEq/L
KALIUM ( POTTASIUM )
1. Kation utama cairan intrasel
2. Berfungsi sebagai EXCITABILITY
NEUROMUSKULER dan
KONTRAKSI OTOT
3. Diperlukan untuk pembentukan
glikogen, sintesa protein,
pengaturan keseimbangan asam
basa. Nilai normalnya adalah 3,5
– 5,5 mEq/L
KALSIUM

1. Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel,


konduksi jantung, pembekuan darah, pembentukan
tulang dan gigi
2. Diatur oleh kelenjar tiroid dan paratiroid
3. Hormon paratiroid mengabsorbsi kalsium melalui GI
dan sekresi melalui ginjal
4. Hormon calcitonin menghambat penyerapan Ca tulang
5. Nilai lab normal  4 – 5 mEq/L
6.
7.
MAGNESIUM

1. Kation terbanyak kedua di


intrasel
2. Sangat penting untuk aktifitas
enzim dengan nilai normal 1,5
– 2,5 mEq/L
CHLORIDA

Ø Terdapat di cairan intrasel dan


ekstrasel
Ø Dipertahankan melalui asupan
makanan dan ekskresi serta
reabsobsi renal
Ø Nilai lab normal  100 – 106 mEq/L
BIKARBONAT

Ø Bufer dasar kimia yg


utama di dalam tubuh
Ø Nilai lab normal  22 – 26
mEq/L (arteri)
Ø Nilai lab normal  24 – 30
mEq/L (vena
FOSFAT

Ø Berfungsi membantu
mengembangkan dan
memelihara tulang dan gigi
Ø Nilai lab normal  2,5 – 4,5 mg/100
ml
1.
KESEIMBANGAN ASAM-BASA

1. Pengaturan Kimiawi
Ø Yang paling banyak di dalam cairan ekstrasel adalah
sistem bufer asam karbonat-bikarbonat.
Ø Sistem ini berespon dlm beberapa detik mengubah
pH  sistem bufer tercepat.
Ø Merupakan sistem yg adaptif dan memiliki efek yg
relatif singkat.
Ø Bufer kimia ke-2 melibatkan protein plasma
(albumin, fibrinogen, protrombin) & gama
globulin.
Ø Membentuk sekitar 6-7% plasma darah.
Ø Berikatan dgn ion hidrogen utk mengatasi asidosis
dan alkalosis.
2. Pengaturan Biologis
v Absorpsi ion hidrogen oleh sel-sel tubuh.
ü Kelebihan asam  ion hidrogen memasuki sel 
ion kalium memasuki cairan ekstrasel  ion
kalium kembali ke sel setelah asidosis
diperbaiki.
ü Berlangsung selama 2-4 jam
v Sistem hemoglobin-oksihemoglobin
ü CO2 berdifusi ke SDM asam karbonat  asam
karbonat membelah  ion hidrogen &
bikarbonat  ion hidrogen pd Hb &
bikarbonat utk melakukan bufer  bertukar
dgn klorida di ekstrasel.
3. Pengaturan Fisiologis
a. Paru-paru
• Bereaksi cepat thd ketidakseimbangan asam basa
• Konsentrasi ion hidrogen berubah  paru-paru mengkompensasi dgn
mengubah frekuensi & kedalaman pernapasan.
• Pada alkalosis, frekuensi diturunkan  individu dpt mempertahankan CO2
b. Ginjal
• Membutuhkan beberapa jam – beberapa hari utk mengatur ketidakseimbangan
asam basa.
• 3 mekanisme ginjal utk mengatur konsentrasi ion hidrogen :
1) Absobsi bikarbonat selama terjadi kelebihan asam dan mengekskresikannya selama terjadi
kekurangan asam.
2) Ion fosfat utk membawa ion hidrogen dgn mengekskresikan asam fosfat dan membentuk basa.
3) Mengubah aminia menjadi amonium dgn mengikatnya pada ion hidrogen.
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN,
ELEKTROLIT & ASAM BASA

1. Gangguan Cairan
o Ketidakseimbangan isotonik
o Ketidakseimbangan osmolar
o Sindrom ruang-ketiga
2. Ketidakseimbangan Elektrolit
o Ketidakseimbangan natrium
o Ketidakseimbangan kalium
o Ketidakseimbangan kalsium
o Ketidakseimbangan magnesium
o Ketidakseimbangan klorida
3. ketidakseimbangan asam-basa
o Asidosis respiratorik
o Alkalosis respiratorik
o Asidosis metabolik
o Alkalosis metabolik
1. Gangguan Cairan
a. Ketidakseimbangan isotonik
1) Kekurangan volume cairan
• Terjadi saat air dan elektrolit yg hilang berada di dlm proporsi isotonik.
• Klien yg beresiko : kehilangan cairan & elektrolit melalui GI
• Bayi dan lansia paling cepat terkena dampak
• Penyebab lain : perdarahan, pemberian obat diuretik, keringat yg banyak, demam &
penurunan asupan per oral.
2) Kelebihan volume cairan
• Klien yg beresiko : klien dgn gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan sirosis.
b. Sindrom ruang ketiga
• Efek  kekurangan volume cairan ekstrasel.
• Biasanya disebabkan oleh obstruksi usus yg kecil & luka bakar (5-10 liter)
c. Ketidakseimbangan osmolar
1) Ketidakseimbangan hiperosmolar (dehidrasi)
• Terjadi kehilangan air tanpa disertai kehilangan elektrolit.
• Ex : diabetes insipidus, ketoasidosis diabetik, diuresis osmotik
2) Ketidakseimbangan hipoosmolar
• Terjadi ketika asupan cairan berlebihan (polidpsi psikogenik)
• Pd otak dpt menyebabkan edema serebral
2. Ketidakseimbangan elektrolit
a. Ketidakseimbangan natrium
1) Hiponatremia
v Penyebab : penyakit ginjal, insufisiensi adrenal, kehilangan melalui GI, pengeluaran keringat ,
penggunaan diuretik, asidosis metabolik.
v Gejala : nadi cepat & lemah, hipotensi, pusing, kram abdomen, mual dan muntah, koma dan
konvulsi.
2) Hipernatremia
v Penyebab : mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, pemberian larutan salin hipertonik
lewat IV, sekresi aldosteron yg berlebihan.
v Gejala : demam tingkat rendah, hipotensi postural, lidah & membran mukosa kering, oliguria atau
anuria, rasa haus
b. Ketidakseimbangan kalium
1) Hipokalemia
v Penyebab : diuretik, diare, muntah, alkalosis, sindrom cushing, poliuria, keringat berlebihan.
v Gejala : nadi lemah, napas dangkal, hipotensi, kelemahan, blok jantung, tonus otot menurun, etc
2) Hiperkalemia
v Penyebab : gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, luka bakar, asidosis, etc.
v Gejala : nadi tdk teratur & lambat, hipotensi, ansietas, iritabilitas, kelemahan.
c. Ketidakseimbangan kalsium
1) Hipokalsemia
v Penyebab : hipoalbuminemia, hipoparatiroidisme, def vit D, neoplastik, pankreatitis.
v Gejala : kesemutan pd jari & sekitar mulut (sirkumoral), tetani, kram otot, etc
2) Hiperkalsemia
v Penyebab : hiperparatiroidisme, metastase tumor tulang, osteoporosis, imobilisasi yg lama
v Gejala : penurunan tonus otot, anoreksia, mual & muntah, letargi, etc
d. Ketidakseimbangan magnesium
1) Hipomagnesemia
v Penyebab : malnutrisi, diare, muntah, hipoparatiroidisme, poliuria, kelebihan aldosteron.
v Gejala : tremor otot, bingung, disorientasi, takikardia
2) Hipermagnesemia
v Penyebab : gagal ginjal, pemb magnesium parenteral berlebihan
v Gejala : napas & frek denyut jantung dangkal dan lambat, hipotensi, kemerahan
3. Ketidakseimbangan asam-basa
a. Asidosis respiratorik
J Ditandai dgn  konsentrasi karbon dioksida (PaCO2), kelebihan asam karbonat & 
konsetrasi ion hidrogen ( pH).
J Penyebab : pneumonia, gagal napas, atelektasis, overdosis obat, paralisis, cedera
traumatik, obesitas, obstruksi jalan napas, cedera kepala, stroke, tenggelam, fibrosis
kistik.
J Gejala : nadi kuat & cepat, napas dangkal & cepat, hipertensi, kulit kemerahan & hangat,
kram abdomen, letargi, konvulsi, pusing, sakit kepala.
b. Alkalosis respiratorik
J Ditandai dgn  PaCO2,  konsetrasi ion hidrogen ( pH)
J Penyebab : ansietas, ketakutan, anemia, status hipermetabolik, cedera sistem saraf pusat,
asma, penempatan ventilator yg tdk tepat.
J Gejala : sakit kepala, iritabilitas, pusing, takikardia, takipnea, kesemutan pada ekstremitas.
c. Asidosis metabolik
J Diakibatkan  konsentrasi ion hidrogen ( pH) dlm cairan ekstrasel, terjadi penurunan
bikarbonat
J Penyebab : kelaparan, ketoasidosis metabolik, gagal ginjal, syok, diare
J Gejala : sakit kepala, letargi, kebingungan, kemerahan pd kulit, takikardia, takipnea disertai
kedalaman pernapasan, kram abdomen
d. Alkalosis metabolik
J Ditandai dengan Peningkatan kadar bikarbonat
J Penyebab : muntah berlebihan, kumbah lambung yg lama, hipokalemia, hiperkalsemia, sindrom
cushing, penggunaan obat
J Gejala : sakit kepala, letargi, iritabilitas, takikardia, pernapasan lambat, baal, tetani, kram
abdomen, kram otot
Variabel yg mempengaruhi
keseimbangan cairan :
1. Usia
2. Ukuran tubuh
3. Temperatur lingkungan
4. Gaya hidup
PERBANDINAGN ANTARA PH, PACO2 PADA GANGGUAN ASAM BASA
SEDERHANA


Ganggua ●
HCO3 ●
pH ●
PaCO2
n Asam Plasma plasma plasma
basa

As.
Metaboli
k

Alk.
Metaboli
k

As.
Respirat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai