Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/334235041

Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Fisika Siswa Kelas
XI IPA SMA Negeri 1 Tanah Miring Merauke

Article in JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online) · March 2019


DOI: 10.22487/j25805924.2019.v7.i1.12327

CITATIONS READS

2 1,605

3 authors, including:

Ivylentine Palittin Syamsul Bahri


Bandung Institute of Technology Musamus University
19 PUBLICATIONS 121 CITATIONS 20 PUBLICATIONS 72 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Syamsul Bahri on 18 December 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Vol. 7 No. 1
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal


Cerita Fisika Siswa Kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Tanah Miring Merauke

Ana Wijayanti, I. D. Palittin, Syamsul Bahri


ivyalentine@gmail.com
Jurusan Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Musamus
Jalan Kamizaun, Mopah Lama, Merauke

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan yang dialami siswa dalam
menyelesaikan soal cerita fisika. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tanah Miring dengan menggunakan teknik
purposive sampling untuk mendapatkan 3 siswa dari kategori rendah yang menjadi subjek analisis. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara dan dokumentasi. Validasi pada penelitian ini
digunakan trangulasi sumber dan waktu. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
deskriptif secara kualitatif, meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian sebagai berikut: a) Kesulitan memahami masalah, subjek kurang memahami konsep pada soal
sehingga subjek sulit menuliskan informasi yang ada pada soal seperti menuliskan apa yang diketahui dan yang
ditanyakan pada soal dengan lengkap. b) Kesulitan merencanakan penyelesaian masalah, kesulitan pada tahap
ini subjek mengalami kesulitan seperti subjek lupa rumus, binggung rumus apa yang harus digunakan dalam
penyelesaian soal. c) Kesulitan dalam penyelesaian masalah, subjek kesulitan dalam mengaplikasikan apa yang
diketahui kedalam persamaan, kesulitan ketika menyelesaikan soal yang membutuhkan perhitungan matematis
(seperti perkalian bilangan yang memiliki koma) di karenakan kemampuan berhitung perkalian subjek rendah
.d) Kesulitan meninjau kembali masalah, subjek tidak mengecek kembali dan menelaah kembali dengan teliti
setiap langkah penyelesaian soal (jawaban), serta tidak mengecek kembali kebenaran dari hasil perhitungan
yang telah dikerjakan.

Kata Kunci: analisis kesulitan, teori Polya, soal cerita fisika, merauke

I. PENDAHULUAN Fisika yang merupakan salah satu ilmu


penting dianggap juga sebagai salah satu mata
Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu pelajaran paling sulit untuk dipahami. Bagi
Pengetahuan Alam (IPA) dan juga menjadi sebagian besar siswa, fisika dianggap rumit dan
salah satu mata pelajaran yang mengajarkan sulit untuk dipahami karena pembelajarannya
tentang fakta, konsep, dan prinsip fenomena lebih banyak menekankan pada rumus-rumus,
alam yang terjadi di alam semesta. Kajian tanpa ada penjabaran mengenai pentingnya
dalam bidang ilmu fisika adalah mempelajari rumus tersebut dan aplikasinya dalam
tentang materi beserta geraknya dalam ruang kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang membuat
dan waktu. Tujuan utama dalam mempelajari siswa menjadi malas dan juga nilai fisika
fisika adalah mengetahui proses alam bekerja. mereka tidak memuaskan.
Pembelajaran fisika di sekolah diharapkan Kesulitan siswa dalam pelajaran fisika yaitu
dapat memberikan pengalaman langsung pada saat mereka menyelesaikan soal dalam
kepada siswa tentang alam semesta secara bentuk cerita. Mereka sulit untuk memahami
ilmiah [1]. Fisika yang mempelajari fenomena maksud dari soal cerita tersebut. Hal inilah
alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yang membuat mereka tidak tau cara untuk
sebenarnya telah dipelajari secara tidak menyelesaikan soal cerita dalam ujian.
langsung oleh siswa melalui pengalaman Kesulitan-kesulitan inilah yang perlu dianalisis
sehari-hari. Hal ini membentuk pemikiran- sehingga dapat diperoleh solusi untuk
pemikiran siswa tentang konsep fisika terkait permasalahan ini. Salah satu teori yang dapat
dengan peristiwa alam yang terjadi. digunakan adalah teori Polya, yaitu teori yang
Pembentukan konsep fisika ini sesuai dengan menggunakan langkah-langkah tertentu dalam
pernyataan Osman dan Sukor, yaitu memecahkan suatu masalah fisika [3].
“Theoritically student conceptions are built from Rumusan masalah dari permasalahan di atas
their interactions with other people or learning yaitu, kesulitan siswa dalam menyelesaikan
mediums” [2]. soal fisika dalam bentuk cerita. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui

46
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Vol. 7 No. 1
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

kesulitan yang dialami siswa dalam dengan labilnya emosi dan sikap, dan bersifat
menyelesaikan soal cerita fisika pada materi psikomotorik yang berhubungan dengan
gerak dengan analisis vektor di kelas XI IPA terganggunya indera penglihatan dan
SMA Negeri 1 Tanah Miring. Fokus penelitian in pendengaran [7].
adalah kesulitan siswa dalam menyelesaikan Faktor eksternal yang mempengaruhi
soal cerita fisika dilihat dari minat dan kesulitan belajar siswa adalah lingkungan
pemahaman siswa keluarga yang berhubungan dengan
keharmonisan antar anggota keluarga dan
A. Pembelajaran Fisika kehidupan ekonomi keluarga; lingkungan
Proses pembelajaran yang dilakukan di masyarakat yang berhubungan dengan wilayah
sekolah memiliki tujuan untuk peserta didik. tempat tinggal dan teman sepermainan;
Selama proses pembelajaran berlangsung, lingkungan sekolah yang berhubungan dengan
siswa diharuskan untuk mengingat, kondisi sekolah, guru, dan ketersediaan fasilitas
mengaitkan, dan memperhatikan guru dan juga pendukung proses pembelajaran [7]. Faktor-
pelajaran [1]. Dalyono mengungkapkan bahwa faktor tersebut dapat mempengaruhi siswa
tujuan belajar adalah: mengadakan perubahan dalam proses belajar, baik itu pada saat
tingkah laku, merubah kebiasaan buruk pembelajaran berlangsung ataupun pada saat
menjadi kebiasaan baik, memiliki ketrampilan, siswa menyelesaikan permasalahan.
dan juga menambah pengetahuan dalam Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa
berbagai bidang ilmu [4]. dalam pembelajaran fisika banyak ditemui pada
Setiap mata pelajaran memiliki tujuannya saat siswa menyelesaikan suatu soal cerita.
masing-masing, begitupun dengan Penelitian yang dilakukan oleh Ira dan Yuliana,
pembelajaran fisika. Menurut Bloom, tujuan kesulitan belajar siswa kelas X SMA tentang
pembelajaran fisika adalah dapat memberikan materi listrik dinamis adalah mendeskripsikan
pengetahuan (kognitif) berupa prinsip dan arus searah dan arus bolak balik, penentuan
konsep fisika yang bermanfaat untuk kehidupan grafik hubungan antara arus dan tegangan,
sehari-hari [1]. Selain kognitif, diharapkan juga penentuan arus masuk dan keluar dalam
dapat memberikan dan meningkatkan hukum Kirchoff, dan juga konversi satuan [8].
ketrampilan proses (psikomotorik) dan juga Penelitian yang dilakukan oleh Meizufan dkk,
kemampuan sikap (afektif) dalam yaitu penelitian tentang kesulitan belajar fisika
menyelesaikan suatu permasalahan [5]. Proses yang dialami oleh siswa RSMABI di Semarang,
pembelajaran fisika seharusnya mengikuti diperoleh bahwa siswa mengalami kesulitan
langkah-langkah ilmah mulai dari perumusan dalam hal penguasaan konsep [9]. Adapun
masalah, penyusunan hipotesis, pengujian faktor yang mempengaruhinya adalah minat,
hipotesis melalui eksperimen, hingga penarikan bakat, motivasi, intelegensi, fasilitas sekolah,
kesimpulan [5]. dan juga guru.

B. Kesulitan Belajar Fisika C. Pemecahan Masalah Fisika Menurut Teori


Setiap proses pembelajaran, pasti Polya
mengalami kesulitan, baik dari siswa sebagai Penyelesaian masalah kesulitan yang
peserta didik maupuan guru sebagai pengajar. dialami siswa memerlukan langkah-langkah
Kesulitan belajar merupakan kondisi belajar secara sistematis dan berstruktur agar
yang berjalan tidak semestinya karena adanya penyelesaiannya mudah dan terarah.
hambatan-hambatan untuk mencapai hasil Penyelesaian masalah kesulitan yang dialami
belajar [6]. Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dapat dilakukan berdasarkan teori Polya.
seorang siswa dapat mempengaruhi hasil Melalui teori Polya ini lebih memudahkan untuk
belajarnya, yaitu hasil belajar yang diperoleh mengetahui tingkat kesulitan siswa dalam
tidak sesuai dengan harapan. [4]. mnyelesaikan soal cerita fisika.
Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, Teori Polya menerapkan langkah-langkah
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari penyelesaian masalah secara sistematis yang
dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar bertujuan untuk meyakinkan konsep-konsep
diri siswa (eksternal). Menurut Syah, faktor yang telah dipelajari [3]. Adapun langkah
internal berkaitan dengan kekurangmampuan penyelesaian masalah fisika berdasarkan teori
secara psikologi maupun fisik dari seorang Polya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:
siswa, yaitu bersifat kognitif yang berhubungan
dengan proses psikologis dan kemampuan
mental, bersifat afektif yang berhubungan

47
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Vol. 7 No. 1
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Keterangan:
: standar deviasi
: nilai siswa
: jumlah siswa

Penggolongan tiga kategori siswa disesuiakan


dengan Tabel 1 berikut [11]:

TABEL 1 PENGGOLONGAN KATEGORI KEMAMPUAN SISWA


Rentang Nilai Kategori
Nilai > + SD Tinggi
– SD < Nilai < + SD Sedang
Gbr 1. Penyelesaian Masalah Fisika Berdasarkan Teori Polya
(modifikasi dari [10]) Nilai < - SD Rendah

Langkah pertama, yaitu pemahaman soal Tahap selanjutnya ketiga subjek kategori
yang dimaksud adalah siswa harus dapat rendah dilakukan tahap pengerjaan soal analisis
memahami maksud dan masalah yang ada yang terdiri dari 3 soal uraian dan wawancara.
pada soal. Langkah kedua, pemikiran suatu Tes analisis dilakukan bersamaan dengan
rencana, siswa diharuskan mencari konsep atau mewawancarai subjek agar mengetahui
teori yang berhubungan dengan soal tersebut. kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam
Pada langkah ini, siswa juga diharuskan untuk menyelesaikan soal fisika dalam bentuk cerita.
memikirkan solusi yang tepat untuk Uji keabsahan untuk mengurangi
menyelesaikan soal. subyektifitas data yang diperoleh maka
Langkah ketiga, siswa melakukan dilakukan triangulasi teknik dan triangulasi
perhitungan secara sistematis sesuai dengan waktu. Deskripsi pertama kesulitan yang
teori, konsep dan rumus yang telah disiapkan. dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita
Langkah terakhir, siswa menelaah kembali fisika berdasarkan kesulitan yang dialami saat
jawaban yang telah dibuat dan juga sistematika menyelesaikan soal analisis dengan teori Polya
penyelesaian masalah pada soal tersebut. dan deskripsi kedua yaitu analisis hasil transkip
wawancara untuk mengetahui kesulitan yang
II. METODOLOGI PENELITIAN dialamai siswa dalam menyelesaikan soal cerita
fisika.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
menggambarkan keadaan kesulitan siswa
dalam menyelesaikan soal cerita. Penelitian Pengambilan data dilakukan dari 3 siswa
dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tanah Miring, dengan kategori rendah. Pemeriksaan soal tes
Kabupaten Merauke, Papua. Subjek penelitian diagnostic dari 24 siswa, diperoleh
adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tanah pengelompokkan kemampuan siswa, yaitu
Miring. (1)siswa dengan kategori tinggi sebanyak 4
Teknik pengambilan sampel menggunakan responden; (2)siswa dengan kategori sedang
teknik purposive sampling dengan tujuan untuk sebanyak 16 responden; dan siswa dengan
mendapatkan 3 siswa dengan kategori rendah. kategori rendah sebanyak 4 responden.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Sebanyak 3 siswa dari kategori rendah diambil
memberikan tes diagnostic kepada seluruh untuk diberikan tes analisis dan wawancara.
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tanah Miring. Dari ketiga subjek yang telah diberi tes
Adapun soal yang diberikan adalah soal dalam analisis dan diwawancarai, didapatkan kesulitan
bentuk cerita berjumlah 8 soal dengan materi siswa dalam menyelesaikan soal cerita fisikadi
vektor. Pembagian kategori untuk siswa lihat dari pemecahan soal teori Polya sebagai
menggunakan rumus standar deviasi sebagai berkut:
berikut:

(1)

48
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Vol. 7 No. 1
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

menuliskan langkah-langkahnya yaitu di cari


terlebih dahulu lalu dicari . Pelaksanaan
TABEL 2 KESULITAN SISWA UNTUK SOAL NOMOR 1 rencana SR02 melakukan kesalahan, maka
Letak Kesulitan Nomor 1
Jenis hasil yang diperoleh juga salah tetapi satuan
Subjek Subjek Subjek
Kesulitan
Rendah 1 Rendah 2 Rendah 3 yang digunakan benar. Subjek SR03 didapatkan
letak kesulitan yang dialami sama dengan
Tidak
Pemah
Tidak memahami
Tidak subjek SR02.
aman memahami
mengalami soal dengan
soal soal dengan TABEL 3 KESULITAN SISWA UNTUK SOAL NOMOR 2
kesulitan baik
baik
Letak Kesulitan Nomor 2
Jenis
Subjek Subjek Subjek
Salah Kesulitan
Salah Salah Rendah 1 Rendah 2 Rendah 3
Pemikir menggunakan
menggunaka menggunaka Pemahaman Tidak Tidak Tidak
an simbol a1, b1,
n simbol a1, n simbol a1, soal mengalami mengalami mengalami
suatu dan a2, b2
b1, dan a2, b2 b1, dan a2, b2 kesulitan kesulitan kesulitan
rencan pada apa
pada apa pada apa
a yang
yang yang Pemikiran Salah Tidak Tidak
diketahui.
diketahui diketahui. suatu simbol mengalami mengalami
rencana yang kesulitan kesulitan
Salah pada Salah pada
digunakan
langkah- langkah-
Pelaksa Pelaksanaan Tidak Salah tidak Tidak
langkah langkah
naan Tidak suatu mengalami menggunakan mengalami
persamaan persamaan
suatu mengalami rencana kesulitan satuan pada kesulitan
rencan kesulitan rumus rumus langkah-
a Dan Dan langkah
menyimpulkan menyimpulk penyelesaiann
hasil akhirnya. an hasil ya
akhirnya Peninjauan Tidak Tidak Tidak
kembali mengalami meninjau mengalami
Tidak Tidak kesulitan kembali kesulitan
Tidak
Peninja meninjau meninjau jawban yang
menuliskan
uan kembali kembali diperoleh
hasil dengan
kembali jawaban yang jawaban
satuannya
diperoleh yang Lembar jawaban SR01 diketahui bahwa
diperoleh subjek telah memahami soal dengan baik,
terlihat pada pemahaman soal dan pemikiran
Lembar jawaban SR01 diketahui bahwa suatu rencana siswa telah memahaminya. SR01
subjek kurang memahami soal dengan baik menuliskan langkah-langkah apa yang
tetapi dari langkah-langkah apa yang diketahui diketahui tidak mengalami kesulitan. Akan
simbol pada lembar jawaban menggunakan tetapi pada penulisan apa yang ditanyakan
simbol posisi a1, b1, dan a2, b2 seharusnya siswa salah dalam menuliskan pensimbolannya,
menggunakan simbol dan . Penggunaan dikarenakan siswa kurang paham apa yang
rumus arah perpindahan pesawat sudah benar, ditanyakan pada soal. Kemudian pada tahap
tetapi simbol dalam pengurangan posisi yang pelaksanaan rencana SR01 tidak mengalami
akan diakarkan menggunakan simbol yang kesulitan apapun.
salah. Lembar jawaban SR02 diketahui bahwa
Lembar jawaban SR02 diketahui bahwa subjek telah memahami soal dengan baik,
subjek kurang memahami soal dengan baik, pemahaman soal dan pemikiran suatu rencana
tetapi dari langkah-langkah apa yang diketahui siswa telah memahaminya. SR02 menuliskan
simbol pada lembar jawaban menggunakan langkah-langkah apa yang diketahui tidak
simbol posisi a1, b1, dan a2, b2 seharusnya mengalami kesulitan dan dalam penulisan apa
menggunakan simbol dan . Akan tetapi yang ditanyakan siswa tidak mengalami
pada penulisan apa yang ditanya, siswa kesulitan, akan tetapi dalam langkah-langkah
penyelesaiannya ketika SR02 mencari waktu
menggunakan simbol dan seharusnya yang digunakan karena pada soal belum
Tahap merencanakan permasalahan, dalam diketahui waktunya, siswa tidak menuliskan
soal ditanyakan besar perpindahan yang satuannya pada hasil. Kemudian pada tahap
dialami pesawat. Dalam penggunakan rumus pelaksanaan rencana SR02 tidak mengalami
arah perpindahan pesawat sudah benar, tetapi kesulitan apapun.
langkah-langkah mendapatkan salah, Sedangkan pada subjek SR03 letak kesulitan
seharusnya - kemudian hasilnya yang dialami oleh respond sama dengan subjek
dimasukkan kedalam bentuk akar. Siswa SR02 SR02.

49
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Vol. 7 No. 1
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

TABEL 4 KESULITAN SISWA UNTUK SOAL NOMOR 3 SR03 menuliskan langkah-langkah apa yang
Letak Kesulitan Nomor 3 diketahui mengalami kesulitan karena tidak
Jenis
Subjek Subjek Subjek
Kesulitan
Rendah 1 Rendah 2 Rendah 3 dituiskan satuannya. Pada penulisan apa yang
Pemahama Salah tidak Salah tidak Salah tidak ditanyakan siswa tidak mengalami kesulitan
n soal menuliskan menuliskan menuliskan persimbolannya. Kemudian pada tahap
satuan dan satuan satuan pada pelaksanaan rencana SR03 tidak mengalami
apa yang pada apa apa yang
diketahui yang diketahui
kesulitan apapun. Siswa dapat menyelesaiakan
diketahui persamaan dengan baik, maka hasil akhir yang
Pemikiran Tidak Tidak Tidak didapat SR03 benar dengan satuannya
suatu mengalami mengalami mengalami
rencana kesulitan kesulitan kesulitan IV. KESIMPULAN
Pelaksanaa Salah Tidak Tidak
n suatu diperhitunga mengalami mengalami
Hasil analisis data terhadap hasil tes soal
rencana n dalam kesulitan kesulitan bentuk uraian pada pokok materi gerak dengan
persamaan analisis vektor dapat disimpulkan bahwa a)
Peninjauan Tidak Salah pada Tidak Kesulitan memahami masalah, subjek kurang
kembali menuliskan hasil akhir mengalami
satuan tidak kesulitan
memahami konsep pada soal sehingga subjek
dituliskan sulit menuliskan informasi yang ada pada soal
satuannya seperti menuliskan apa yang diketahui dan
yang ditanyakan pada soal dengan lengkap. b)
Lembar jawaban SR01 pada soal nomor 3 Kesulitan merencanakan penyelesaian masalah,
diketahui bahwa subjek kurang memahami soal kesulitan pada tahap ini subjek mengalami
dengan baik, pemahaman soal dan pemikiran kesulitan seperti subjek lupa rumus, binggung
suatu rencana siswa belum memahaminya. rumus apa yang harus digunakan dalam
SR01 menuliskan langkah-langkah apa yang penyelesaian soal. c) Kesulitan dalam
diketahui mengalami kesulitan karena tidak penyelesaian masalah, subjek kesulitan dalam
dituiskan satuannya. Pada penulisan apa yang mengaplikasikan apa yang diketahui kedalam
ditanyakan siswa tidak menuliskan persamaan, kesulitan ketika menyelesaikan
pensimbolannya, dikarenakan siswa kurang soal yang membutuhkan perhitungan
paham dan lupa apa yang ditanyakan pada matematis (seperti perkalian bilangan yang
soal. Kemudian pada tahap pelaksanaan memiliki koma) di karenakan kemampuan
rencana SR01 tidak mengalami kesulitan berhitung perkalian subjek rendah .d) Kesulitan
apapun. Akan tetapi pada tahap memasukan meninjau kembali masalah, subjek tidak
apa yang diketahui ke persamaan, siswa mengecek kembali dan menelaah kembali
mengalami kesulitan dalam perkalian dan dengan teliti setiap langkah penyelesaian soal
kesulitan dalam merubah 0,5 cm menjadi jari- (jawaban), serta tidak mengecek kembali
jari. Dengan kesalahan dalam mengalikan kebenaran dari hasil perhitungan yang telah
kedalam persamaan, maka hasil akhir yang dikerjakan.
didapat SR01 salah dan siswa tidak menuliskan
satuannya. DAFTAR PUSTAKA
Lembar jawaban SR02 pada soal nomor 3
diketahui bahwa subjek kurang memahami soal [1] K. S. Kallesta and M. Erfan, "Analisis Faktor Penyebab
dengan baik, pemahaman soal dan pemikiran Kesulitan Belajar IPA Fisika pada Materi Bunyi". Junal
Pendidikan Fisika Volume 1 No 1, September 2017.
suatu rencana siswa belum memahaminya.
[2] K. Osman, “Conceptual Understanding in Secondary
SR02 menuliskan langkah-langkah apa yang School Chemistry: A Discussion”. Jurnal Pendidikan
diketahui mengalami kesulitan karena tidak Fisika Volume 2, No. 2, p. 19, 2014.
dituiskan satuannya. Pada penulisan apa yang [3] Musdalifah, “Analisis Kesulitan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal-Soal Fisika pada Materi Kalor
ditanyakan siswa tidak mengalami kesulitan
Berdasarkan Teori Polya di Kelas X SMA N 2 Teluk
pensimbolannya. Kemudian pada tahap Dalam,” Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
pelaksanaan rencana SR02 tidak mengalami Darussalam Banda Aceh, 2017.
kesulitan apapun. Siswa dapat menyelesaiakn [4] M. Dalyono, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta, 2009.
persamaan dengan baik, maka hasil akhir yang
[5] Trianto, Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi
didapat SR02 benar tetapi tidak dituliskan Aksara, 2010.
satuannya. [6] Abbas dan M. Y. Hidayat, “Faktor-Faktor Kesulitan
Lembar jawaban SR03 pada soal nomor 3 Belajar Fisika Pada Peserta Didik,”. Jurnal Pendidikan
Fisika Volume 6, No. 1, pp. 45–49, 2018.
diketahui bahwa subjek kurang memahami soal
[7] M. Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
dengan baik., pemahaman soal dan pemikiran Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
suatu rencana siswa belum memahaminya. [8] Ira Nofitasari dan Yuliana Sihombing. “Deskripsi

50
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online (JPFT)
Vol. 7 No. 1
p-ISSN 2338-3240, e-ISSN 2580-5924

Kesulitan Belajar Peserta Didik dan Faktor Studi Kasus Di Rsmabi Se Kota Semarang". Unnes
Penyebabnya dalam Memahami Materi Listrik Dinamis Physics Education Journal. Volume 1, No. 2, pp. 5-10,
Kelas X SMA Negeri 2 Bengkayang". Jurnal Penelitian 2012.
Fisika dan Aplikasinya (JPFA). Volume 7, No. 1, pp. [10] G. Polya, How To Solve IT. USA: Stanford University,
44-53, 2017. 1957.
[9] M. K. Arief, L. Handayani, dan P. Dwijananti, [11] S. Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2.
“Identifikasi Kesulitan Belajar Fisika Pada Siswa Rsbi : Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

51

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai