Anda di halaman 1dari 12

Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No.

2, April 2023

Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani


Volume 7, Nomor 2 (April 2023)
ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)
https://www.sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis
DOI: 10.30648/dun.v7i2.788

Submitted: 26 April 2022 Accepted: 4 November 2022 Published: 20 April 2023

Rekonstruksi Karya Pneumatologis


dalam Bingkai Aktivisme Sosial Pentakostal di Indonesia
Kosma Manurung
Prodi Magister Teologi Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
ykosma@yahoo.com

Abstract
This study is an attempt to build a theological view on the social activism of Pentecostals in
Indonesia. Pentecostals in Indonesia are actually very familiar with social activities in the
community. Otherwise, there would not be many Pentecostal Churches in various regions,
which indicates the acceptance of the local community. However, such social activities are
often understood separately from the understanding of the work of the Holy Spirit, or often
understood to achieve the goal of proselytization. This study is conducted by re-reading the
narratives of Joseph and Daniel in the Old Testament from the perspective of the Pneumatic
work. The results of this study showed that the Spirit of God is the power that moves believers
to work for the transformation of society.

Keywords: activism; Daniel; Holy Spirit; Joseph; Pentecostal; pneumatology; social

Abstrak
Kajian ini adalah sebagai upaya untuk membangun suatu pandangan teologis atas aktivisme
sosial kaum Pentakostal di Indonesia. Kaum Pentakostal di Indonesia sebenarnya sudah sangat
akrab dengan aktivitas sosial di tengah masyarakat. Jika tidak demikian, tidak mungkin banyak
berdiri Gereja Pentakostal di berbagai daerah, yang mengindikasikan penerimaan masyarakat
setempat. Namun, aktivitas sosial tersebut sering dipahami terpisah dengan pemahaman akan
karya Roh Kudus, atau sering dipahami sebagai sarana mencapai tujuan proselitisasi. Kajian ini
dikerjakan dengan membaca ulang narasi Yusuf dan Daniel di Perjanjian Lama dalam
perspektif karya Pneumatologis. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa Roh Tuhan adalah daya
yang menggerakkan orang yang beriman untuk berkarya bagi transformasi masyarakat.

Kata Kunci: aktivisme; Daniel; Roh Kudus; Yusuf; Pentakostal; pneumatologi; sosial

943 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

PENDAHULUAN tuk berkolaborasi secara apik agar bisa me-


masuki era society 5.0 ini dengan baik. Di
Gereja ada di dunia dengan memba-
wa mandat ilahi, yaitu untuk mewartakan sisi lain, ada juga berbagai permasalahan

kabar baik yang memulihkan dan menyela- yang masih menunggu untuk diselesaikan

matkan dunia.1 Suka atau tidak, Gereja se- segera misalnya jika melihat konteks Indo-

dang masuk dalam era society 5.0 yang ku- nesia selain masih adanya jurang ketidak-

mandangnya mulai keras terdengar di bulan merataan infrastruktur teknologi informasi

Januari 2019 ketika Shinzo Abe, dalam po- antara kota besar dan pedesaan, juga adanya
sisinya sebagai perdana menteri Jepang kesenjangan ekonomi yang belum merata
waktu itu, di sebuah forum ekonomi dunia, yang berdampak pada banyak hal termasuk
di Swiss tepatnya di kota Davos, menjelas- ketidakmampuan mendapatkan fasilitas ter-
kan gagasan ini.2 Society 5.0 adalah sebuah baik. 4 Belum lagi setahun dari dikuman-
era di mana kecerdasan buatan (AI) menjadi dangkannya era Society 5.0 ini, dunia dike-
bagian yang tak terpisahkan dalam kehidu- jutkan oleh pendemi Covid-19 yang telah
pan, namun era ini berfokus pada manusia menghancurkan banyak hal yang dibangun
sebagai subyek utamanya. Jika menilik se- manusia serta meninggalkan luka yang men-
jarah perkembangan peradaban manusia, dalam bagi tak sedikit orang. Dampak ke-
Society 5.0 merupakan tahapan kelima dari hancuran yang disebabkan pendemi ini nya-
perkembangan peradaban manusia dari pem- ris memenuhi setiap aspek kehidupan ma-
buru pengumpul, kemudian agraris, lalu in- nusia mulai dari aspek pariwisata, transpor-
dustri, telekomunikasi, dan era society 5.0.3 tasi, kalangan bisnis, dunia pendidikan, dan
Ada semacam lompatan perubahan kesehatan. 5 Menyingkapi realitas yang de-
yang dituntut dari semua pihak, baik dari mikian ini, timbul pertanyaan bagaimana-
pemangku jabatan pemerintahan, pihak swas- kah sikap teologis Gereja, khususnya umat
ta terkait, dan masyarakat secara umum, un- Pentakostal, dalam menanggapinya?

1
Kosma Manurung, “Efektivitas Misi Penginjilan Konsep Society 5.0,” Jurnal Arsitektur Archicentre
Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gereja,” 4, no. 2 (2021): 103–10.
DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan 4
Rahmat Salam, “Peran Kebijakan Publik Dalam
Kristiani 4, no. 2 (April 6, 2020): 225–33, https:// Mengentaskan Kemiskinan Dan Kesenjangan
doi.org/10.30648/DUN.V4I2.242. Sosial,” PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi
2
Carolina Narvaez Rojas et al., “Society 5.0: A Publik, Pemerintahan Dan Politik 2, no. 2 (April
Japanese Concept for a Superintelligent Society,” 2019): 119–28, https://doi.org/10.54783/japp.v2i2.
Sustainability 13, no. 12 (June 2021): 6567, https:// 71.
5
doi.org/10.3390/su13126567. Chairul Ihsan Burhanuddin and Muhammad Nur
3
Mohamad Aghust Kurniawan and Andiyan Abdi, “Krisis Ekonomi Global Dari Dampak
Andiyan, “Disrupsi Teknologi Pada Konsep Smart Penyebaran Virus Corona (Covid-19),” AkMen
City: Analisa Smart Society Dengan Konstruksi JURNAL ILMIAH 17, no. 1 (March 2020): 90–98,
https://doi.org/10.37476/AKMEN.V17I1.866.

944 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

Alkitab mencatat dengan begitu apik ngan.8 Peran sosial kaum Pentakostal sebe-
segala tindakan aktif yang Yusuf lakukan narnya tidak hanya sebatas kegiatan yang
dalam menanggulangi kelaparan hebat yang disebutkan itu. Penerimaan Gereja-gereja
melanda Mesir dan daerah sekitarnya waktu Pentakostal di tengah masyarakat selain ka-
itu, juga berbagai permasalahan yang me- rena alasan kuatnya misi penginjilan yang
nyertai kelaparan maupun solusi yang dita- dilakukan juga karena keluwesannya me-
warkan Yusuf (Kej. 41). Sejatinya tindakan nyesuaikan diri dengan kearifan lokal se-
Yusuf ini dapat menjadi contoh karya Roh tempat dan dalam lingkup tertentu mampu
Tuhan melalui orang pilihan-Nya bagi umat memerankan peran sosialnya. 9 Namun de-
manusia. Wolfgang Vondey menyatakan bah- mikian, disadari bahwa aktivitas sosial yang
wa kaum Pentakostal bukan hanya orang dilakukan kebanyakan hanya sebatas yang
yang menggunakan gerak Pentakostal un- disebutkan di atas, dan dalam pengajaran-
tuk memperbaiki diri dengan menjauh dari nya lebih memfokuskan diri pada aktivisme
dunia, melainkan melibatkan diri secara ak- internal gerejawi. Sepertinya kaum Penta-
tif dalam kehidupan sosial masyarakat.6 Se- kostal di Indonesia belum menganut pema-
jalan dengan ini, Lewi Pethrus, seorang pio- haman teologis bahwa aktif terlibat dalam
neer gerakan Pentakostal di Swedia, me- peran sosial di komunitas sebagai bentuk
nyatakan gerakan Pentakostal bukan tempat kepedulian terhadap sesama, sama penting-
berlindung dari jahatnya dunia melainkan nya dengan menjalankan praktik ibadah. 10
sebuah wadah untuk memperbaiki dan me- Siahaan menilai penyebabnya dikarenakan
7
ngubahnya. pengajaran mimbar yang mendorong jema-
Dalam konteks Indonesia, peran so- at lebih mengejar kesalehan, terlibat dalam
sial kaum Pentakostal terbilang masih ter- pelayanan gerejawi, fokus pada karunia-ka-
batas pada kegiatan bazar murah, berkun- runia rohani, sehingga kepekaan sosialnya
jung ke panti asuhan, di lain waktu bagi-ba- kurang berimbang.11 Maka dari itu, Soesilo
gi makanan pada orang yang berkekura- pun mengkritisi upaya pemisahan antara

6
Wolfgang Vondey, “The Impact of Culture and Gereja 3, no. 2 (November 22, 2019): 11–24, https://
Social Justice on Christian Formation in doi.org/10.37368/JA.V3I2.97.
Pentecostalism,” Journal of Pentecostal Theology 9
Manurung, “Efektivitas Misi Penginjilan Dalam
24, no. 2 (2015): 201–16, https://doi.org/10.1163/ Meningkatkan Pertumbuhan Gereja.”
17455251-02402007. 10
Yonatan Arifianto, “Deskripsi Sejarah Konflik
7
Joel Halldorf, Pentecostal Politic in A Secular Horizontal Orang Yahudi Dan Samaria,” PASCA :
World: The Life and Leadership of Lewi Pethrus Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 16,
(Gewerbestrasse: Palgrave Macmillan, 2020), 161. no. 1 (May 2020): 33–39, https://doi.org/10.46494/
8
Hendarto Supatra, “Mengenal Pentakostalisme Di psc.v16i1.73.
Indonesia,” Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran 11
Harls Evan R. Siahaan, “Karakteristik
Teologi, Pendidikan Agama Kristen Dan Musik Pentakostalisme Menurut Kisah Para Rasul,”
DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan

945 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

perkara rohani dan jasmani di Gereja Penta- han-Nya. Hal itu selaras dengan
kostal, di mana perkara rohani dianggap pemahaman kaum Pentakostal yang
menduduki tempat yang lebih utama. 12 menekankan pengalaman pribadi dengan
Penelitian arti-kel ini bermaksud Roh Kudus. Merujuk pada pandangan Craig
membangun gagasan teologis aktivisme Keener dalam bukunya “Spirit
sosial Pentakostal dengan berangkat dari Hermeneutics,” kaum Pentakostal
karya pneumatologis dalam beberapa narasi membaca Alkitab sebagai firman Tuhan
di Alkitab. dalam tuntunan Roh Kudus. Adanya aspek

METODE PENELITIAN tuntunan Roh Kudus akan membuat orang


percaya meyakini kebenaran firman Tuhan
Peneliti dalam mengarap artikel ini
dan membuat firman itu relevan serta
menggunakan metode penelitian kualitatif
mengalami pengalaman dengan Roh Kudus
dengan pendekatan deskriptif analisis dan
dalam kehidupan keseharian.14
kajian literatur. Mengingat karakteristiknya
Sedangkan kajian literatur peneliti
yang memberikan kekuatan untuk mengam-
gunakan untuk mengumpulkan pandangan,
barkan suatu obyek dan mengupas kedala-
ide ataupun gagasan yang memiliki signifi-
man makna secara runut dan teliti, metode
kansi dengan topik yang sedang dibahas,15
kualitatif sangat cocok untuk digunakan da-
secara khusus, pada pembahasan aktivisme
13
lam penelitian ini. Adapun deskriptif ana-
sosial kaum Pentakostal di Indonesia. Ke-
litis peneliti gunakan dalam rangka menga-
banyakan literatur yang digunakan berasal
nalisis kisah-kisah Alkitab guna mendapat- dari buku maupun artikel jurnal yang beriri-
kan landasan biblis yang kemudian didarat- san dengan topik, juga yang mempunyai ni-
kan dalam konteks Pentakostal di Indone- lai kebaharuan.
sia. Dua narasi yang dipilih adalah narasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Yusuf di Mesir dan Daniel di Babilonia. Ke-
dua narasi programatik tersebut peneliti Narasi Yusuf dan Daniel dalam Perspektif

anggap cocok karena dapat merefleksikan Karya Pneumatologis

karya Roh Tuhan melalui orang-orang pili- Kisah Yusuf yang mendapatkan man-

Kristiani 2, no. 1 (November 4, 2017): 12–28, Practice,” Qualitative Research 20, no. 1 (February
https://doi.org/10.30648/dun.v2i1.132. 2020): 73–90, https://doi.org/10.1177/1468794118816613.
12
Yushak Soesilo, “From Mission to Doxology: A 14
Craig S. Keener, Spirit Hermeneutics (Malang:
Pentecostal Political Theology in A Multicultural Gandum Mas, 2022), 4.
World,” Journal of Pentecostal Theology 31, no. 2 15
Kosma Manurung, “Mencermati Penggunaan
(August 2, 2022): 279–94, https://doi.org/10.1163/ Metode Kualitatif Di Lingkungan Sekolah Tinggi
17455251-BJA10036. Teologi,” FILADELFIA Jurnal Teologi Dan
13
Mathias Decuypere, “Visual Network Analysis: A Pendidikan Kristen 3, no. 1 (2022): 285–300, https://
Qualitative Method for Researching Sociomaterial doi.org/10.55772/filadelfia.v3i1.48.

946 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

dat dari Firaun untuk mengantisipasi masa dua di Mesir.17 Gary Edward Schnittjer pun
kelaparan yang akan menyerang Mesir dan sepakat bahwa Yusuf menunjukan kelihai-
bagaimana Yusuf berhasil menyelesaikan an dan kebijaksanaannya baik dalam me-
pekerjaannya dengan sangat baik merupa- ngurus rumah tangga Potifar, membantu pa-
kan contoh Alkitab tentang bagaimana orang ra sipir penjara, maupun ketika mendapat-
percaya yang diberdayakan oleh Roh Allah kan mandat mengurus perbekalan Mesir.18
bisa bertindak untuk kesejahteraan komuni- Roh Tuhan dalam karya ajaib-Nya memper-
tas di mana dia berada. Dalam tuntunan Roh siapkan Yusuf sedemikian rupa untuk me-
Allah, Yusuf mulai membangun lumbung- mastikan tujuan Tuhan dalam hidup Yusuf
lumbung perbekalan disetiap kota yang ada tergenapi. Yusuf, yang notabene seorang
di Mesir untuk menyimpan hasil panen se- asing yang kemudian menduduki jabatan
lama tujuh tahun masa kelimpahan demi penting di pemerintahan Mesir, berjuang
mengantisipasi tujuh tahun masa kelaparan untuk kesejahteraan komunitas di mana dia
yang akan segera menyerang Mesir dan da- tinggal. Keseluruhan cerita tentang Yusuf,
erah sekitarnya. Roy B. Zuck berpendapat secara khusus bagaimana dia mengantisipa-
bahwa semua kisah mengenai kehidupan si kelaparan dan menyelamatkan Mesir dari
Yusuf, termasuk juga ketika mendapatkan kelaparan hebat melalui hikmat Tuhan da-
mandat untuk mengurus perbekalan di Mesir lam campur tangan Roh Tuhan, juga ber-
dalam mengantisipasi kelaparan, sebagai dampak pada kelangsungan hidup bangasa-
penggenapan maksud ilahi Tuhan.16 bangsa lain disekitar Mesir serta keluarga
Walter C. Kaiser Junior tak menam- besar Yakub, yang menjadi cikal bakal
pik bahwa mimpi Yusuf di masa muda me- bangsa Israel umat pilihan Allah.
rupakan bagian dari tujuan Tuhan. Melalui Kisah hidup dan perbuatan yang di-
mimpi itu Tuhan memberikan pemahaman lakukan oleh Daniel adalah cerita lainnya
kepada Yusuf terkait tujuan-Nya, sehingga yang dimuat Alkitab terkait bagaimana
Yusuf muda yang tak berpengalaman itu bi- orang percaya dalam tuntunan Roh Tuhan
sa memahami serta meresponi dengan be- bisa melakukan sesuatu yang bermakna dan
nar kegalauan Firaun sebagai penguasa Mesir, berperan mensejahterakan komunitas dima-
negara adidaya waktu itu, dan mendapatkan na dia Tuhan tempatkan. Orang percaya be-
mandat kekuasaan menjadi orang nomor gitu banyak yang terpikat dengan apa yang

16 18
Roy B. Zuck, A Biblical Teology Of The Old Gary Edward Schnittjer, The Torah Story
Testament (Malang: Gandum Mas, 2015), 63. (Malang: Gandum Mas, 2015), 168.
17
Walter C. Kaiser Jr., Teologi Perjanjian Lama
(Malang: Gandum Mas, 2013), 119.

947 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

Daniel alami secara khusus tentunya yang merintahan pun penasihat raja memiliki po-
bersinggungan dengan hal supranatural yang sisi yang sangat penting kedudukannya.
terjadi dalam kehidupannya. Peneliti meli- Maka pada poin inilah terlihat jelas penga-
hat Daniel, dalam tuntunan Roh Kudus ruh Daniel pada kebijakan maupun keputu-
yang tidak kasat mata namun nyata, berju- san yang raja buat.
ang untuk menyejahterakan komunitas atau Jika sedikit mundur kebelakang,
wilayah pemerintahan di mana ia mengabdi Daniel adalah seorang anak muda dari
sebagai orang kepercayaan raja. Artinya, Yerusalem yang dibawa ke Babel pada wak-
yang peneliti coba maknai dalam kisah tu Nebukadnezar menaklukan Babel (Dan.
Daniel adalah bagian nyata dari tindakan 1:6). Mengacu pada keterangan Alkitab, W.S.
maupun kebijakan yang Daniel lakukan. Lasor berpandangan bahwa Nebukadnezar
Merujuk pada narasi Alkitab, Daniel membawa Daniel ke Babel sekitar tahun
memiliki hikmat yang luar biasa dan kecer- 605 sM dan sekitar tahun 603 sM.19 Daniel
dasan akal budi sampai para pegawai mau- terus mengabdikan diri sebagai pejabat di
pun pejabat di istana raja menganggap kerajaan dan tetap menjabat pada masa tiga
Daniel memiliki roh para dewa. Maka dari raja yang berbeda, yaitu masa pemerintahan
itu, tidaklah mengherankan ketika raja hen- raja Nebukadnezar, raja Belsyazar, dan raja
dak mengambil keputusan atau kebijakan, Darius. Hal ini tentunya merupakan sebuah
termasuk juga tentunya terkait kesejahtera- prestasi yang tak bisa dikesampingkan be-
an dan kemakmuran rakyatnya, raja memin- gitu saja ketika seseorang bisa mengabdi
ta nasihat dari Daniel (Dan. 1:20; 5:11-12). pada tiga penguasa yang berbeda. Hanya
Menilik kebiasaan pemerintahan waktu itu, ada dua kemungkinan seseorang bisa men-
penasihat raja dalam pengambilan keputu- capai hal itu, yaitu karena kapasitas dari
san atau kebijakan memegang peranan pen- orang tersebut atau dia seorang “penjilat”
ting. Sudah menjadi tradisi bahwa raja akan yang hebat. Merefleksikan narasi tersebut,
selalu meminta pertimbangan pada penasi- dasar pemilihan Daniel adalah karena kom-
hatnya dalam banyak hal terkait urusan pe- petensi yang Tuhan sudah taruh dalam hi-
merintahan atau hal lainnya. Penasihat raja dupnya melalui hikmat Allah yang membu-
bukan sekedar orang dalam yang raja bisa at Daniel cerdas luar biasa serta karakter
percayai namun dalam posisi struktural pe- dan integritas Daniel (Dan.1:20; 6:5). Se-

19
W.S. Lasor, D.A. Hubbard, and F.W. Bush,
Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2013), 411.

948 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

perti kata Keener bahwa kisah Alkitab seha- Daniel, setelah sebuah peristiwa di mana
rusnya dimaknai sebagai bagaimaan Tuhan Daniel dibuang ke gua singa karena fitnah
terus bekerja melalui manusia sebagai agen- keji dari pejabat negara yang iri. Akhirnya,
agen-Nya.20 Raja Darius mengirim surat kepada orang-
Leon J. Wood memaparkan bahwa orang dari segala bangsa dan bahasa yang
Allah melalui posisi Daniel berkarya untuk mendiami seluruh bumi untuk memaklum-
menjaga kemuliaan-Nya di negeri yang ber- kan bahwa di wilayah kekuasaan Raja
21
kecenderungan tidak memuliakan Allah. Darius orang harus takut dan gentar kepada
Lasor mengemukakan bahwa Allah Israel Allah yang Daniel sembah (Dan. 6). Lasor
adalah Allah berpribadi yang sifat dasarnya melihat, peristiwa dalam kehidupan Daniel
ingin bergaul dengan manusia, yang tentu- merupakan sebuah cara untuk menyampai-
nya bertolak belakang dengan para ilah di- kan bahwa sesuatu yang berbeda telah di-
sekitar Babel di mana Daniel waktu itu hi- mulai, di mana bangsa-bangsa lain pun mu-
dup.22 Melalui Roh-Nya, Allah Israel ber-
lai mengenal dan melayani Allah Daniel.24
karya memberitakan maksud dan tujuan
Setelah peristiwa ini, Daniel adalah orang
ilahi-Nya dengan perantaraan para nabi
yang memiliki kedudukan yang tinggi di za-
maupun imam yang hidup di tengah umat
man pemerintahan Raja Darius, yang tentu-
pilihan waktu itu. Oleh sebab itu, orang se-
nya melalui kedudukan ini Daniel melalui
perti Daniel yang hidupnya dipimpin Roh
penyertaan Roh Tuhan bisa melakukan ba-
Allah dalam hal posisi dan teladan hidup
nyak perbuatan baik untuk memajukan pe-
memang sangat dibutuhkan pada zaman itu.
merintahan Raja Darius, serta tentunya juga
Hassell Bullock menyampaikan bahwa Allah
berdampak bagi kebaikan umat Tuhan yang
itu berdaulat dan kejadian-kejadian berseja-
ada di pembuangan waktu itu.
rah dalam masa hidup Daniel yang panjang
menunjukan kedaulatan Allah dengan tin- Meninjau Ulang Aktivisme Sosial
dakan-tindakan yang pasti dan tak tergo- Pentakostal di Indonesia
yahkan.23 Peran sosial merupakan bagian yang
Alkitab mencatat dengan sangat te- tidak terpisahkan dari misi gereja. Amos
liti karya Roh Tuhan dalam kehidupan Yong menyatakan bahwa menjadi Penta-

20 23
Keener, Spirit Hermeneutics, 61. C. Hassell Bullock, Kitab Nabi-Nabi Perjanjian
21
Leon J. Wood, The Prophets of Israel (Malang: Lama (Malang: Gandum Mas, 2014), 405.
24
Gandum Mas, 2005), 496. Lasor, Hubbard, and Bush, Pengantar Perjanjian
22
W.S. Lasor, D.A. Hubbard, and F.W. Bush, Lama 2, 414.
Pengantar Perjanjian Lama 1 (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2015), 162.

949 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

kostal artinya menjadi orang yang selalu galnya sebagai asrama gratis untuk anak-
25
berpikiran misi. Akademisi Pentakosal anak dari kampung yang bersekolah ke kota
lainnya, Nomatter Sande menyatakan bah- Singkawang.
wa gerakan Pantekostal adalah gerakan Merujuk pada pandangan Peter White
iman yang berkembang pesat di seluruh du- dan Cornelius J. P. Niemandt, pelayanan so-
nia dengan pendekatan misinya yang kuat sial bukanlah tujuan utama melainkan jem-
telah menjangkau dan melakukan penetrasi batan untuk menghadirkan tujuan akhir misi
di berbagai negara sehingga menciptakan yaitu menghadirkan kasih, kesetaraan, kera-
ruang untuk Pentakostal bertumbuh di ba- gaman, belas kasihan, dan keadilan diselu-
nyak negara.26 Dempster W. Murray dalam ruh ciptaan Allah. 28 Menghadirkan keadi-
tulisannya tentang peran sosial kaum Penta- lan, kesetaraan, memberantas ketimpangan,
kostal menerangkan, bahwa dari awal mula juga mencari solusi dalam menyelesaikan
kegerakan Pentakostal telah menabur ba- permasalahan sosial sangat mirip dengan
nyak benih dalam pekerjaan sosial, semisal hal yang ingin dicapai dalam era Society
adanya gembala yang mendirikan panti asu- 5.0, seperti halnya Yusuf melalui tuntunan
han bahkan tak jarang menggunakan rumah Roh Tuhan sudah menyelesaikan permasa-
mereka sebagai tempat penampungan, mi- lahan kelaparan di Mesir ataupun Daniel
sonaris-misionaris yang melayani para pen- melalui posisinya melayani dan mengambil
derita kusta, berbagi makanan kepada kaum berbagai keputusan yang berdampak pada
miskin, melayani dengan penuh kasih orang kesejahteraan komunitas waktu itu. Ini ar-
yang dibuang masyarakat.27 Hal yang sama tinya ketika kaum Pentakostal di Indonesia
juga berlangsung di berbagai tempat di melakukan peran sosialnya yang merupa-
Indonesia, misalkan saja perintisan Gereja kan bagian integral dari misi gereja, secara
Sidang Jemaat Allah di Kalbar yang dimu- tidak langsung sebetulnya mereka juga ter-
lai di daerah Roban. Gembala perintis wak- libat aktif dalam membangun society 5.0.
tu itu membuka les gratis untuk anak-anak Gereja bertanggung jawab secara
belajar dan menjadikan pastori tempat ting- moral untuk terlibat aktif dalam komunitas.

25
Amos Yong, “Going Where the Spirit Goes: 27
Murray W. Dempster, “Christian Social Concern
Engaging the Spirit(S) in J.C. Ma’s Pneumatological in Pentecostal Perspective: Reformulating Pentecostal
Missiology,” Journal of Pentecostal Theology 10, Eschatology,” Journal of Pentecostal Theology 1,
no. 2 (2002): 110–28, https://doi.org/10.1177/ no. 2 (1993): 51–64, https://doi.org/10.1177/
096673690201000208. 096673699300100203.
26
Nomatter Sande, “Historicizing the Apostolic 28
Peter White and Cornelius J.P. Niemandt,
Faith Mission in the United Kingdom,” Journal of “Ghanaian Pentecostal Churches’ Mission
Pentecostal Theology 28, no. 2 (2019): 267–83, Approaches,” Journal of Pentecostal Theology 24,
https://doi.org/10.1163/17455251-02802008. no. 2 (2015): 241–69, https://doi.org/10.1163/
17455251-02402010.

950 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

Seperti kata Joel Schuman, seorang akade- posisi yang tinggi. Alkitab menarasikan
misi Pentakostal, secara moral orang perca- bahwa Daniel di penjara pada saat sudah
ya harus bertanggung jawab terhadap ko- menduduki jawaban penting. Patut diduga
munitas masyarakat yang lebih besar.29 Se- karena integritas dan karakter Daniel yang
nada dengan ini Amos Yong mengungkap- tanpa kompromi, banyak pejabat yang bis-
kan orang percaya tidak boleh menutup ma- nis gelap mereka menjadi terganggu dan be-
ta, bersikap netral, cari aman, melainkan ha- rusaha menyingkirkan Daniel.
rus mengambil tindakan nyata dan kalau Gerakan Pentakostal, lanjut Vondey,
memang diperlukan harus berani memihak, begitu terlibat aktif dalam kehidupan sosial
tentunya merujuk pada nilai keadilan dan bermasyarakat yang dicontohkan dalam
kebenaran Alkitab. 30 Baik Yusuf maupun ekspresi aktivisme sosial yang terprogram
Daniel sudah mencontohkan resiko besar dalam jangka panjang untuk terlibat aktif
atas tindakan yang diambil, semisal dipen- baik secara ekonomi, politik, maupun sosial
jara seperti Yusuf atau dilempar ke gua si- budaya. 31 Vondey tidak menampik bahwa
nga seperti Daniel. Adalah benar bahwa ada komunitas tertentu di kalangan Pentak-
Yusuf di penjara bukan karena memperju- ostal yang sepertinya menarik diri atau ti-
angkan masyarakat, namun jika Yusuf hi- dak berbuat apa-apa terkait isu-isu sosial
dup dalam egoisme dan hawa nafsu sesaat- yang membutuhkan solusi atau tindakan
nya saja serta mencemplungkan diri pada nyata. Hal ini tentu saja sangat dikritisi baik
godaan istri Potifar, maka integritas Yusuf oleh Vondey maupun akademisi Pentakos-
tentunya dipertanyakan. Keberanian Yusuf tal lainnya. Joel Halldrof juga mengkritisi
tidak tunduk pada godaan istri majikannya kalangan ini dengan menyebutnya sebagai
inilah yang mempertajam integritas sehing- orang yang gemar hidup dalam persekutuan
ga ketika ada mandat Firaun, Yusuf bisa sampai melupakan tanggung jawab kehidu-
menuntaskan itu dengan sangat baik. Begitu pan sosial bermasyarakat, mengubah fungsi
pula dengan Daniel yang memiliki etos ker- gereja yang seharusnya menjadi sarana un-
ja sangat baik dan terampil dalam setiap ke- tuk mengubah dunia menjadi tempat ber-
putusan sehingga mengantarkannya pada sembunyi dari dunia. 32 Kaum Pentakostal

29
Joel Shuman, “Pentecost and the End of World Pentecostal Theology Today,” Journal of
Patriotism: A Call for the Restoration of Pacifism Pentecostal Theology 15, no. 1 (2006): 127–47,
Among Pentecostal Christians,” Journal of https://doi.org/10.1177/0966736906069260.
Pentecostal Theology 9, no. 1 (1996): 70–96, https:// 31
Vondey, “The Impact of Culture and Social
doi.org/10.1177/096673699600400905. Justice on Christian Formation in Pentecostalism.”
30
Amos Yong, “Justice Deprived, Justice 32
Halldorf, Pentecostal Politic in A Secular World:
Demanded: Afropentecostalisms And The Task of The Life and Leadership of Lewi Pethrus, 150-61.

951 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

di Indonesia haruslah bertanggung jawab menghapuskan setiap perbedaan sosial juga


secara moral untuk terlibat aktif menyejah- ketidakadilan sosial yang melukai Tuhan
terakan komunitas, bergandengan tangan maupun rasa kemanusiaan.34 Murray Dempster
dengan pemerintah berupaya mengentaskan pun menyerukan agar orang percaya seba-
kemiskinan, atau secara aktif menawarkan gai gereja Tuhan yang hidup mengobarkan
bantuan kepada pihak-pihak yang membu- api kepedulian sosial dengan mewujudkan
tuhkan. keadilan, kedamaian, kesejahteraan yang
“Demi kebaikan bersama” adalah dari Tuhan atas komunitas kota di mana me-
alasan lainnya mengapa kaum Pentakostal reka tinggal. 35 Kaum Pentakostal di Indo-
penting berperan aktif secara sosial di Indo- nesia juga seharusnya mengusahakan kese-
nesia. Mark Cartledge mencermati bahwa jahteraan komunitas di mana Tuhan
secara teologis bagi kaum Pentakostal, ka- menempatkan mereka untuk hidup dan
runia Tuhan yang diberikan kepada orang berkarya.
percaya dapat digunakan untuk kepentingan KESIMPULAN
masyarakat yang lebih luas. Dalam hal ini
Karya Roh Tuhan tidak hanya ber-
untuk kebaikan bersama karena memang
henti untuk mentransformasi kehidupan
Gereja maupun orang percaya, Tuhan tem-
personal seseorang. Roh Tuhan memampu-
patkan di dunia untuk melakukan hal baik
kan seseorang untuk selanjutnya berkarya
yang Tuhan inginkan untuk dunia.33 Hal ini
bagi kebaikan komunitas. Dengan demiki-
mirip karya Roh Tuhan baik dalam kehidu-
an, karya sosial kaum Pentakostal di te-
pan Yusuf ataupun Daniel yang kesemua-
ngah-tengah masyarakat semestinya dipa-
nya berdampak demi kebaikan bersama da-
lam komunitas ataupun bangsa di mana hami bukan sebagai aktivitas yang terlepas

Tuhan menempatkan mereka. Hal ini juga dari aktivitas Roh Kudus. Itu bukanlah se-

diaminkan oleh teolog Pentakostal lainnya, mata merupakan aktivitas filantropis tanpa

Frank Macchia, yang menyatakan bahwa dasar spiritual. Itu juga bukanlah alat untuk

Roh Tuhan tidak pernah menaruh sikap hor- tujuan mengkonversi keyakinan orang lain.

mat pada perbedaan sosial maupun ketidak- Aktivisme sosial Pentakostal adalah sesuatu

adilan sosial, melainkan karya Roh Tuhan yang digerakkan oleh Roh Kudus, yang

33
Mark J. Cartledge, “Renewal Theology and the Pentecostal Theology 9, no. 1 (1996): 3–15, https://
‘Common Good,’” Journal of Pentecostal Theology doi.org/10.1177/096673699600400901.
25, no. 1 (2016): 90–106, https://doi.org/10.1163/ 35
Dempster, “Christian Social Concern in
17455251-02501011. Pentecostal Perspective: Reformulating Pentecostal
34
Frank Macchia and Jürgen Moltmann, “A Eschatology.”
Pentecostal Theology of Life,” Journal of

952 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

adalah juga Roh transformasi masyarakat. Kurniawan, Mohamad Aghust, and Andiyan
Andiyan. “Disrupsi Teknologi Pada
DAFTAR PUSTAKA Konsep Smart City: Analisa Smart
Society Dengan Konstruksi Konsep
Arifianto, Yonatan. “Deskripsi Sejarah Society 5.0.” Jurnal Arsitektur
Konflik Horizontal Orang Yahudi Dan Archicentre 4, no. 2 (2021): 103–10.
Samaria.” PASCA : Jurnal Teologi
Lasor, W.S., D.A. Hubbard, and F.W. Bush.
Dan Pendidikan Agama Kristen 16,
Pengantar Perjanjian Lama 1. Jakarta:
no. 1 (May 2020): 33–39. https://doi.
BPK Gunung Mulia, 2015.
org/10.46494/psc.v16i1.73.
———. Pengantar Perjanjian Lama 2.
Bullock, C. Hassell. Kitab Nabi-Nabi
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013.
Perjanjian Lama. Malang: Gandum
Mas, 2014. Macchia, Frank, and Jürgen Moltmann. “A
Pentecostal Theology of Life.”
Burhanuddin, Chairul Ihsan, and Muhammad
Journal of Pentecostal Theology 9, no.
Nur Abdi. “Krisis Ekonomi Global
1 (1996): 3–15. https://doi.org/10.
Dari Dampak Penyebaran Virus
1177/096673699600400901.
Corona (Covid-19).” AkMen JURNAL
ILMIAH 17, no. 1 (March 2020): 90– Manurung, Kosma. “Efektivitas Misi
98. https://doi.org/10.37476/AKMEN. Penginjilan Dalam Meningkatkan
V17I1.866. Pertumbuhan Gereja.” DUNAMIS:
Cartledge, Mark J. “Renewal Theology and Jurnal Teologi Dan Pendidikan
the ‘Common Good.’” Journal of Kristiani 4, no. 2 (April 6, 2020): 225–
Pentecostal Theology 25, no. 1 (2016): 33. https://doi.org/10.30648/DUN.
90–106. https://doi.org/10.1163/ V4I2.242.
17455251-02501011. ———. “Mencermati Penggunaan Metode
Decuypere, Mathias. “Visual Network Kualitatif Di Lingkungan Sekolah
Analysis: A Qualitative Method for Tinggi Teologi.” FILADELFIA Jurnal
Researching Sociomaterial Practice.” Teologi Dan Pendidikan Kristen 3, no.
Qualitative Research 20, no. 1 1 (2022): 285–300. https://doi.org/10.
(February 2020): 73–90. https://doi. 55772/filadelfia.v3i1.48.
org/10.1177/1468794118816613. Rojas, Carolina Narvaez, Gustavo Adolfo
Dempster, Murray W. “Christian Social Alomia Peñafiel, Diego Fernando
Concern in Pentecostal Perspective: Loaiza Buitrago, and Carlos Andrés
Reformulating Pentecostal Eschatology.” Tavera Romero. “Society 5.0: A
Journal of Pentecostal Theology 1, no. Japanese Concept for a Superintelligent
2 (1993): 51–64. https://doi.org/10. Society.” Sustainability 13, no. 12
1177/096673699300100203. (June 2021): 6567. https://doi.org/10.
3390/su13126567.
Halldorf, Joel. Pentecostal Politic in A
Secular World: The Life and Salam, Rahmat. “Peran Kebijakan Publik
Leadership of Lewi Pethrus. Dalam Mengentaskan Kemiskinan
Gewerbestrasse: Palgrave Macmillan, Dan Kesenjangan Sosial.” PAPATUNG:
2020. Jurnal Ilmu Administrasi Publik,
Pemerintahan Dan Politik 2, no. 2
Kaiser Jr., Walter C. Teologi Perjanjian (April 2019): 119–28. https://doi.org/
Lama. Malang: Gandum Mas, 2013. 10.54783/japp.v2i2.71.
Keener, Craig S. Spirit Hermeneutics. Sande, Nomatter. “Historicizing the
Malang: Gandum Mas, 2022. Apostolic Faith Mission in the United

953 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)


Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, Vol. 7, No. 2, April 2023

Kingdom.” Journal of Pentecostal of Pentecostal Theology 24, no. 2


Theology 28, no. 2 (2019): 267–83. (2015): 201–16. https://doi.org/10.
https://doi.org/10.1163/17455251- 1163/17455251-02402007.
02802008. White, Peter, and Cornelius J.P. Niemandt.
Schnittjer, Gary Edward. The Torah Story. “Ghanaian Pentecostal Churches’
Malang: Gandum Mas, 2015. Mission Approaches.” Journal of
Pentecostal Theology 24, no. 2 (2015):
Shuman, Joel. “Pentecost and the End of
241–69. https://doi.org/10.1163/
Patriotism: A Call for the Restoration
17455251-02402010.
of Pacifism Among Pentecostal
Christians.” Journal of Pentecostal Wood, Leon J. The Prophets of Israel.
Theology 9, no. 1 (1996): 70–96. Malang: Gandum Mas, 2005.
https://doi.org/10.1177/09667369960 Yong, Amos. “Going Where the Spirit
0400905.
Goes: Engaging the Spirit(S) in J.C.
Siahaan, Harls Evan R. “Karakteristik Ma’s Pneumatological Missiology.”
Pentakostalisme Menurut Kisah Para Journal of Pentecostal Theology 10,
Rasul.” DUNAMIS: Jurnal Teologi no. 2 (2002): 110–28. https://doi.org/
Dan Pendidikan Kristiani 2, no. 1 10.1177/096673690201000208.
(November 4, 2017): 12–28. https:// ———. “Justice Deprived, Justice
doi.org/10.30648/dun.v2i1.132. Demanded: Afropentecostalisms And
Soesilo, Yushak. “From Mission to The Task of World Pentecostal
Doxology: A Pentecostal Political Theology Today.” Journal of
Theology in A Multicultural World.” Pentecostal Theology 15, no. 1 (2006):
Journal of Pentecostal Theology 31, 127–47. https://doi.org/10.1177/
no. 2 (August 2, 2022): 279–94. 0966736906069260.
https://doi.org/10.1163/17455251-
Zuck, Roy B. A Biblical Teology Of The Old
BJA10036. Testament. Malang: Gandum Mas,
Supatra, Hendarto. “Mengenal Pentakostalisme 2015.
Di Indonesia.” Jurnal Abdiel: Khazanah
Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama
Kristen Dan Musik Gereja 3, no. 2
(November 22, 2019): 11–24. https://
doi.org/10.37368/JA.V3I2.97.
Vondey, Wolfgang. “The Impact of Culture
and Social Justice on Christian
Formation in Pentecostalism.” Journal

954 Copyright© 2023, Dunamis, ISSN 2541-3937 (print), 2541-3945 (online)

Anda mungkin juga menyukai