Anda di halaman 1dari 6

Komisaris Utama PT Garuda Indonesia, Sahala Lumban Gaol, menyampaikan kabar tersebut usai

bertemu dengan Erick, pada Sabtu (07/12).

"Menyepakati hal sebagai berikut, pertama akan memberhentikan sementara waktu semua anggota
direksi yang terindikasi terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kasus dugaan
penyelundupan Harley dan Brompton dalam penerbangan seri flight GA 9721 tipe Airbus A330-900 Neo
yang datang dari pabrik Airbus di Prancis pada tanggal 17 November 2019 di Soekarno Hatta,
Cengkareng sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Sahala kepada para wartawan di Kementerian
BUMN, Jakarta Pusat, Sabtu (07/12).

Keputusan tersebut telah ditandatangani oleh Erick serta anggota Dewan Komisaris yang hadir, yang
mencakup Sahala Lumban Gaol, Chairal Tanjung selaku komisaris, serta tiga komisaris independen, yakni
Insmerda Lebang, Herbert Timbo P Siahaan, dan Eddy Purwanto Poo.

Siapa saja direktur Garuda Indonesia yang diberhentikan sementara?

Sahala Lumban Gaol tidak menyebutkan siapa saja direksi yang disebut terlibat selain I Gusti Ngurah
Askhara Danadiputra alias Ari Askhara. Namun, menurutnya, Dewan Komisaris akan menunjuk
pelaksana tugas dalam waktu dekat untuk mengisi kekosongan jabatan sejumlah direktur tersebut.

"Saya belum bisa mengatakan [siapa saja direksi yang terlibat], tadi sudah disebutkan yang terlibat
langsung maupun tidak langsung disampaikan di keputusan Dewan Komisaris akan diberhentikan
sementara. Untuk penunjukannya Plt sesegera mungkin," kata Sahala, Sabtu (07/12).

Pada Jumat (06/12), Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik, Arya Sinulingga, mengatakan
ada empat direktur Garuda Indonesia yang ada di pesawat berisikan Harley tersebut namun tidak
mengantongi izin dinas dari kementerian.

"Keempat direktur ini, kalau menurut Komite Audit yang ditandatangani Sahala dan kawan-kawan,
keempatnya tidak mendapat izin dinas Kementerian BUMN," ujar Arya kepada para wartawan di
Kementerian BUMN, Jakarta Pusat.

Berdasarkan manifes penumpang dalam penerbangan pengantaran pesawat Airbus terbaru Garuda
Indonesia dari Toulouse, Prancis, ke Jakarta, pada 17 November lalu yang dilaporkan berbagai media,
terdapat empat nama direktur.

Mereka adalah I Gusti Ngurah Askhara (Direktur Utama Garuda), Iwan Joeniarto (Direktur Teknik dan
Layanan Garuda), Mohammad Iqbal (Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha), dan Heri Akhyar
(Direktur Capital Human).

Mengapa pemberhentian para direktur berstatus sementara?

Menurut Sahala Lumban Gaol, pemberhentian para direktur berstatus sementara sampai berlangsung
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Dalam RUPSLB, Dewan Komisaris beserta pemegang saham, termasuk Kementerian BUMN yang
dipimpin Erick sebagai pemegang saham terbesar akan menetapkan pemberhentian permanen terhadap
direksi yang terlibat penyelundupan, dan juga menunjuk pejabat permanen yang akan
menggantikannya.

"Di perusahaan Tbk ada dua cara pemberhentian direksi, yaitu sementara oleh Dewan Komisaris, dan
permanen dalam RUPSLB," terang Sahala.

Sebagai perusahaan terbuka, diperlukan waktu 45 hari untuk mengadakan RUPSLB setelah Dewan
Komisaris menyampaikan surat permohonan pelaksanaan RUPSLB ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Jadi yang dilakukan sekarang pemberhentian sementara. Keputusan permanennya pada saat RUPSLB
yang akan dilaksanakan 45 sejak kami menyampaikan surat permintaan ke OJK," terang Sahala.

Sahala mengatakan penyampaian surat permintaan ke OJK akan dilakukan pada Senin (09/12).

"Pengajuan surat ke OJK Senin (9/12). Terhitung 45 hari setelah itu," tutur Sahala.

Ari Askhara sendiri sudah ditetapkan bahwa ia diberhentikan dari jabatan Dirut Garuda pada 5
Desember 2019. Saat itu, Dewan Komisaris langsung menunjuk pejabat definitif atau pelaksana tugas
(Plt) untuk mengisi kekosongan jabatan.

Jabatan Plt Dirut tersebut diisi oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Fuad
Rizal.
Cegah Kasus Skandal Dirut Garuda, Kementerian BUMN Perkuat Audit Internal

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan fokus memperkuat peran para komisaris di
masing-masing BUMN. Peran komisaris dinilai penting untuk mencegah terjadinya penyimpangan.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, selama ini peran komisaris tak terlalu
dianggap, padahal mendapat gaji besar dengan menggunakan uang rakyat. Untuk itu,
Arya menyatakan Kementerian BUMN mendorong Komisaris BUMN meningkatkan pengawasan
operasional perusahaan pelat merah.

"Penguatan komisaris. Selama ini komisaris tidak dianggap. Kita ini negara sudah membayar gaji besar
komisaris. Merekalah jadi perpanjangan tangan kementerian untuk audit," Arya mencontohkan kasus
dugaan penyelundupan Harley Davidson dan dua sepeda Brompton menggunakan pesawat Garuda
A330-900.

Meski bermula dari laporan masyarakat, Arya menyatakan audit internal Garuda turut berperan
membongkar kasus yang membuat Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara
Danadiputra atau Ari Ashkara dicopot dari jabatannya tersebut.

"Kasus ini awalnya laporan masyarakat. Masyarakat yang menginformasikan adanya kasus motor
mewah yang masuk lewat Garuda. Ketika sampai di kami, kami langsung mendorong Kementerian
Keuangan dalam hal ini Bea dan Cukai untuk melakukan investigasi."

"Kami juga dorong internal untuk lakukan audit karena KemenBUMN tidak punya perangkat untuk itu.
Kami manfaatkan perangkat yang ada pemerintah sekarang. Jadi ke depan kalau ada laporan serupa,
maka akan kami dorong pihak berwajib untuk lakukan penyelidikan. Kalau ada akan ditindak langsung
oleh Kementerian BUMN," katanya.

Diketahui, terdapat sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan perusahaan BUMN yang kini
ditangani KPK.

Salah satunya, kasus dugaan korupsi pekerjaan fiktif dalam proyek-proyek yang digarap PT
Waskita Karya yang menjerat mantan Kepala Divisi II PT Waskita Karya dan mantan Kabag Keuangan dan
Risiko Divisi II PT Waskita Karya Yuly Ariandi Siregar.

Disinggung mengenai kasus ini, Arya menegaskan Kementerian BUMN mendukung proses hukum yang
dilakukan aparat penegak hukum seperti KPK. Selain itu, pihaknya juga mendorong komisaris untuk
melakukan audit internal.

"Kami akan mendorong audit yang di bawah komisaris. Mereka akan kami dorong untuk audit kasus-
kasus tadi. Disamping itu, kami minta aparat untuk lakukan penyelidikan," tegasnya.

Arya memastikan Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen membersihkan perusahaan-perusahaan


BUMN dari berbagai penyimpangan. Hal ini dibuktikan Erick dengan mencopot Ari Ashkara.
"Sudah jelaskan, Pak Erick Thohir tidak memukul bawah tapi langsung memukul pucuk pimpinannya. Itu
kan membuktikan beliau komitmen dengan yang namanya bersih-bersih di BUMN. Ini sejalan dengan
visinya pak Jokowi yang minta untuk perombakan total di BUMN,"

Melalui pendekatan yang sistematis, audit internal mampu untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja
perusahaan, serta meningkatkan efektifitas dalam pengelolaan risiko. Auditor internal dituntut untuk
bersifat independen dalam menjalankan tugasnya, hal ini bertujuan untuk menunjang usaha entitas
untuk menerapkan prinsip Good Corporate Governance sebagai pengawas tanpa dipengaruhi oleh
kepentingan dari pihak mana pun dan memastikan bahwa penerapan prinsip Good Corporate
Governance telah dijalankan dengan baik.

Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa adanya keterkaitan antara komunikasi yang dilakukan oleh
perusahaan kepada para pemegang kepentingan baik stakeholder maupun stockholder, serta
perusahaan perlu menjaga konsistensinya dalam menjalankan usaha untuk selalu sesuai dengan regulasi
yang berlaku sehingga menciptakan keseimbangan antara pihak ekstern maupun intern perusahaan.

Garuda Indonesia sebagai korporat secara teori mencgogmunmaiktatno kuosenrsep three line of
defense. First line of defense itu ada bisnis atau user. Second line of defense itu adalaj unit risk
management. Three line of defense itu adalah internal audit. Garuda Indonesia juga menggunakan
sistem cost and benefit terhadap masalah keuangan/anggaran dalam formulasi strategi Garuda
Indonesia Experience sebagai bentuk pengawasan secara internal. Garuda Indonesia menggunakan tim
appearance dan chief deputy untuk mengawasi para cabin crew, sehingga pengawasan tidak hanya
dilakukan kepada karyawan di darat, tetapi juga di udara walaupun memang porsinya tidak sebanyak
dengan karyawan yang berada di darat. Internal auditor seperti yang telah penulis bahas diatas memiliki
peran penting dalam aspek akuntabilitas, karena unit ini membantu pembuatan laporan
pertanggungjawaban yang nantinya akan dipublikasikan secara internal maupun eksternal. Laporan dari
internal auditor terkait dengan formulasi strategi Garuda Indonesia Experience, antara lain masalah
anggaran pada saat pengadaan barang, kinerja unit-unit terkait pada saat melaksanakan formulasi
strategi Garuda Indonesia Experience, dan temuan-temuan yang berpotensi merugikan perusahaan.
Internal auditor memang dalam melaksanakan audit tidak bisa dipisahkan dari masalah keuangan,
karena mereka bertugas untuk menemukan kerugian yang mungkin akan dialami oleh perusahaan.
Internal auditor akan tetapi tugasnya tidak hanya sebatas menemukan masalah keuangan, karena
seperti yang penulis telah sampaikan di atas bahwa mereka juga menjamin bahwa kebijakan perusahaan
sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Internal auditor melakukan visit audit, audit
dokumen kepada setiap unit yang sedang/mau diaudit. Internal auditor sangat berkaitan dengan
manajemen resiko, maka penilaian yang dilakukan selanjutnya risk-based audit. Internal auditor
mengaudit resiko-resiko yang sudah ditemukan oleh setiap unit maupun unit risk management untuk
kemudian diteliti apakah ada resiko signifikan yang kemungkinan menjadi efek samping yang timbul dari
munculnya resiko-resiko yang telah dilaporkan. Internal Auditor menggunakan PKPT (Program Kerja
Pemeriksaan Tahunan) sebagai media untuk melakukan internal audit kepada unit-unit yang terkait
dengan pelaksanaan formulasi strategi Garuda Indonesia Experience. Internal audit tidak hanya
dilaksanakan oleh unit internal auditor, tetapi unit-unit yang terkait dengan pelayanan juga melakukan
internal audit dalam pelaksanaan formulasi strategi Garuda Indonesia Experience untuk mencegah
konsep layanan yang dibuat memiliki dampak-dampak negatif. Setiap unit yang terkait memiliki
keterampilan di bidangnya tentu saja akan lebih mudah mengetahui permasalahan yang tidak dapat
ditemui oleh internal auditor. Unit terkait melakukan internal audit untuk mencegah terjadinya miss
dalam penemuan terhadap kemungkinan terburuk yang dapat terjadi ketika Garuda Indonesia
Experience siap diluncurkan. External auditor fungsinya sama dengan internal auditor, hanya saja
digunakan supaya pihak-pihak yang berkepentingan dapat memvalidasi hasil temuan dari unit internal
auditor. PT. Garuda Indonesia sebagai BUMN akan tetap diawasi oleh pihak luar, terutama regulator
seperti BPK, KPK, dan OJK untuk memastikan bahwa Garuda Indonesia Experience bebas kepentingan
dan juga terhindar dari praktek penyelewengan.

Perusahaan yang telah mendapatkan modal dari pemegang saham harus menyatakan komitmennya
untuk memperoleh laba sebagai pengembalian investasi atas modal tersebut. Direksi perusahaan
selanjutnya harus mempertanggungjawabkan kepada pemegang saham atas setiap penggunaan uang.
Perusahaan dan direksi di dalamnya harus berada dalam struktur yang terbaik yang memungkinkan
adanya check and balance, yaitu untuk memastikan bahwa perusahaan dan direksi telah dijalankan
sesuai dengan keperntingan jangka panjang pemegang saham serta dengan integritas.

Peran Audit Internal dalam Proses Penyusunan Laporan Keuangan

Kementerian Keuangan memaparkan tiga kelalaian Akuntan Publik (AP) dalam mengaudit laporan
keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tahun 2018. Hal itu akhirnya berujung sanksi dari Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK). Adapun, laporan keuangan tersebut diaudit oleh AP Kasner
Sirumapea dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang, dan Rekan.
Sebelumnya, laporan keuangan Garuda Indonesia menuai polemik. Hal itu dipicu oleh penolakan dua
komisaris Garuda Indonesia, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria untuk mendatangani persetujuan atas
hasil laporan keuangan 2018. Keduanya memiliki perbedaan pendapat terkait pencatatan transaksi
dengan Mahata senilai US$239,94 juta pada pos pendapatan. Pasalnya, belum ada pembayaran yang
masuk dari Mahata hingga akhir 2018.

Sekretaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto merinci kelima kelalaian yang dilakukan. Pertama, AP
bersangkutan belum secara tepat menilai substansi transaksi untuk kegiatan perlakuan akuntansi
pengakuan pendapatan piutang dan pendapatan lain-lain. Sebab, AP ini sudah mengakui pendapatan
piutang meski secara nominal belum diterima oleh perusahaan. Kedua, akuntan publik belum
sepenuhnya mendapatkan bukti audit yang cukup untuk menilai perlakuan akuntansi sesuai dengan
substansi perjanjian transaksi tersebut. Ini disebutnya melanggar SA 500. Terakhir, AP juga tidak bisa
mempertimbangkan fakta-fakta setelah tanggal laporan keuangan sebagai dasar perlakuan akuntansi, di
mana hal ini melanggar SA 560. Tak hanya itu, Kantor Akuntan Publik (KAP) tempat Kasner bernaung pun
diminta untuk mengendalikan standar pengendalian mutu KAP.

Disisi lain, peran Audit internal bertujuan untuk membantu semua bagian dalam perusahaan agar dapat
melaksanakan fungsinya secara efektif dan efisien. Audit internal akan memberikan penilaian,
pandangan ataupun saran-saran yang akan dapat membantu semua bagian. Tujuan pelaksanaan audit
internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung
jawabnya secara efektif. Fungsi audit internal lebih berfungsi sebagai mata dan telinga manajemen,
karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan
dilaksanakan secara menyimpang. Fungsi audit internal adalah salah satu persyaratan checks and
balances untuk terlaksananya tata kelola yang baik (good governance). Sawyer (2005) menyebutkan
fungsi audit internal bagi manajemen sebagai berikut :

1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak.

2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.

3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior.

4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.

5. Membantu proses pengambilan keputusan.

6. Menganalisis masa depan bukan hanya untuk masa lalu.

7. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.

Pada fungsi audit internal poin nomor 1 seharusnya peran audit internal melakukan pengawasan dengan
lebih baik terutama dalam penentuan pengakuanpengakuan transaksi sesuai denan PSAK, dalam hal ini
harusnya audit internal lebih tegas dalam melakukan pengawasan. Pada poin nomor 3 seharusnya audit
internal tidak memvalidasi laporan keuangan PT Garuda Tbk dikarenakan kesalahan pengakuan
pendapatan tersebut. Pada poin 5 seharusnya audit internal membantu manajer untuk mengambil
keputusan sesuai dengan PSAK yang berlaku.

Menurut Akmal (2006) terdapat beberapa lingkup pekerjaan audit internal diantaranya adalah , yaitu
mereview kesesuaian atau ketaatan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan perundang-
undangan (Arief 2016), ruang lingkup ini mengakibatkan timbulnya opini bahwa fungsi audit internal
pada PT Garuda Tbk tidak mampu dengan tegas mengarahkan manajemen untuk taat pada peraturan
dan perundang-undangan terutama pada PSAK .

Anda mungkin juga menyukai