Anda di halaman 1dari 5

CHAPTER V

KASUS GOOD CORPORATE GOVERMENT (GGG)

Oleh :
Rafi Deviana NIM 150810301045

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2016-2017
KASUS: DUGAAN KORUPSI VLCC

a) Menurut Anda, siapakah yang disebut dengan pemegang saham dari PT Pertamina
tersebut ?
Menurut saya pertamina sebagai perusahaan BUMN (badan usaha milik negara) maka
sahamnya 100% adalah dari negara, pertamina selaku perusahaan energi nasional sudah
sepatutnya sahamnya 100% dari negara / pemerintah republik Indonesia. melalui
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Kuasa Pemegang
b)

Saham.
Menurut Anda, apakah tindakan Direksi dan Komisaris Pertamina di atas dapat
dibenarkan bila dilihat dari UU PT ?
Menurut pendapat saya itu dapat dibenarkan, karena pertamina berubah
menjadi perseroan pada tahun 2003, maka pemegang saham bukan 100% milik
pemerintah, sehingga keputusan para direktur harus tunduk pada UU perseroan
terbatas, sehingga setiap penjualan aset atau melakukan kegiatan apapun tetapi tidak
termasuk penjualan saham, cukup hanya denga persetujuan komisaris dengan RUPS
(rapat umum pemegang saham)

c)

Menurut Anda siapa yang seharusnya berwenang untuk memutuskan divestasi aset
Pertamina tersebut ?
Menurut pendapat saya yang berhak memutskan divestasi aset pertamina
adalah DIREKSI karena pertama sudah menjadi perseroan sehingga pemerintah
termasuk pemegang saham yang dapat bertugas sebagai pengontrol,

d)

Mengapa kasus seperti penjualan VLCC pada perusahaan Pertamina itu dapat muncul
dan sering menimpa perusahaan BUMN ?
Karena penjualan kapal Tanker Pertamina secara bisnis menimbulkan kontroversi
karena perbedaan persepsi soal untung rugi dalam pelegoan itu dan BUMN di anggap tak
punya kuasa menjual kapal

tankernya. Penjualan kapal tangker juga menentang

keputusan menteri keuangan nomer 89 tahun 1991 pasal 12 ayat 1 dan 2.


e)
Coba pelajari berbagai peraturan pemerintah tentang penjualan aset BUMN dan
berikan pendapat Anda bagaimana seharusnya menurut prinsip-prinsip penerapan GCG !

Menurut Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER 02/MBU/2010 bagian


kedua tentang penjualan pasal 5,6 dan7, menyatakan bahwa pemindah tanganan dengan
cara Penjualan dapat dilakukan apabila memenuhi persyaratan, penjualan dilakukan

sepanjang hal tersebut memberikan dampak yang lebih baik bagi BUMN, penjualan
dapat dilakukan dengan cara Penawaran Umum, Penawaran Terbatas, dan Penunjukan
Langsung. Sesuai dengan prinsip GCG, Komisaris serta Direksi harus bersikap
profesionalisme untuk menyelamatkan perusahaan dalam keadaan apapun dan
melakukan aktivitas ekonomi sesuai dengan memperhatikan aspek indepedensi dan
profesionalitas agar menghasilkan dampak positif bagi perusahaan menurut prinsip
GCG penjualan aset apabila untuk kemajuan BUMN itu sendiri diperbolehkan apabila
tidak bertentangan dengan tura aturan dan dengan tujuan yang jelas.
KASUS:DUGAAN PENYIMPANGAN MANAJEMEN ADAM AIR
a) Coba Anda teliti dan berikan penalaran, apakah struktur manajemen dan mekanisme
proses keputusan yang dilakukan oleh Manajemen Adam Air telah sesuai dengan tata
kelola perusahaan yang baik (good corporate governanceGCG)?
Struktur manajemen PT Adam Air dimana Presdirnya adalah Adam Suherman
yang menguasai 50% saham dan Wakil Presdir sekaligus Direktur Keuangan Gustiono
Kustanto (juga mewakili PT Bakti Investama yang menguasai 50% saham) dan Direksi
lainnya yang berasal dari keluarga Adam Suherman, mencerminkan bahwa kondisi
manajemen yang demikian adalh tidak sesuai dengan prinsip GCG yaitu:
Transparansi: manajemen Adam Air tidak saling terbuka, dalam pengambilan
keputusan dan penyampaian informasi sehingga terjadi ketidak harmonisan antara
Dewan Komisaris
Akuntabilitas: manajemen Adam Air saling curiga mengenai laporan kuangan dan
pengelolaan keuangan sehingga hal ini sangat berpengaruh terahadap operasional
perusahaan.
Kemandirian: karena dalam struktur manajemen Adam Air tidak ada pemegang
saham mayoritas dan saham minoritas, sehingga hal ini sulit untuk pengambilan
kebijakan dan juga tidak ada pihak yang independent (Komisaris dan Direktur
Independen)
Kewajaran: karena manajemen Adam Air hanya mementingkan pemegang saham
tidak mempertimbangkan stakeholder yang lain
b)

Coba Anda Identifikasi, siapa saja yang dapat dimasukkan dalam kelompok
pemangku kepentingan (stakeholders), serta apa saja kepentingan untuk Adam Air
tersebut?

Secara garis besar stakeholder dapat dibedakan menjadi 2 yaitu grup primer atau
market stockholder dan grup skunder.
Grup primer adalah orang yang terlibat langsung atau langsung turun tangan
terhadap kegiatan perusahaan termasuk didalamnya adalah: pelanggan, pemasok,
pemegang saham, kreditor, serta karyawan perusahaan.
Grup sekunder adalah sekelompok orang yang tidak ikut langsung dalam kegiatan
perusahaan, tetapi memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan dapat mempengaruhi
perusahaan contoh

pemerintah, media massa, lembaga swadaya masyarakat dan

sebagainya.
Berdasar teori diatas, maka kepentingan dari pihak primer adalah:
a) Pelanggan/konsumen sangat berkepentingan dengan keselamatan penerbangan dan
pelayanan yang baik dari maskapai Adam Air, apalagi berbagai kecelakaan telah
b)

menimpa Adam Air


Pemasok, dalam hal ini adalah: 1) perusahaan leasing pesawat yang menyewakan
pesawatnya kepada Adam Air, mereka tentunnya berkepentingan terhadap ketepatan
pembayaran sewa pesawat, 2) PT Angkasa Pura juga mengharapkan ketepata waktu
atas biaya yang berkaitan dengan penggunaan bandara, apalgi Adam Air sering
mennunggak, 3) PT Pertamina sebagai pemasok bahan bakar, 4) Produsen sparepart

c)

pesawat.
Pemegang saham, sangat berkepentingan terhadap kinerja perusahaan sehingga
perusahaan selalu dalam keadaan sehat dilihat dari likuiditasnya, solvabilitasnya,

d)

profitabilitasnya dan akhirnya akan dapat berjalan untuk waktu yang lama.
Karyawan perusahaan, sangat berkepentingan dengan kelangsungan hidup
perusahaan, karena mereka membutuhkan income yang dapat dipakai sebagai biaya
hidup dirinya sendiri dan keluarag, juga membutuhkan kenyamanan dan kepastian
bekerja.

Kepentingan pihak sekunder adalah:


a) Pemerintah, dalam hal ini sebagai pembuat Undang-undang dan Departemen
Perhubungan sebagai atoritas pemerintah dalam menetapkan peraturan atau
keputusan yang berhubungan dengan penerbangan.
b) Media massa, sebagai sumber informasi kepada masyarakat akan semua hal yang
harus diterima oleh masyarakat, baik mengenai kinerja perusahaaan, kejadiankejadian yang menimpa perusahaan maupaun hal baik yang diterima perusahaan.
c) Lembaga Swadaya Masyarakat, misal serikat pekerja karyawan PT Adam Air
( bagian dari Asosiasi Karyawan Penerbangan Indoneisia ) berkepentingan terhadap
hak dan kewajiban karyawan dan masa depannya. ( LSM yang berhubungan dengan

penerbangan missal: Asosiasi Pilot Internasional, Federasi Pilot Indonesia, Indonesia


Air Traffic Controllers Association)
c)

Coba Anda jelaskan, apakah menurut Anda manajemen Adan Air telah
memperhatikan proses keputusan etis dalam penutupan operasinya?
Dalam kasus penutupan PT Adam Air, berdasar teori etika:
1) Pihak manajemen sangat egois dan hanya memetingkan kepentingannya sendiri
(pemegang saham) karena tidak memperhatikan nasib para karyawan, hal itu
dibuktikan anatara pihak pemegang sahm keluarga Adam Suherman dengan pihak PT
Bhakti Investama yang saling berseteru terhadap penyelesaian karyawan.
2) Pihak manajemen tidak mengambil suatu keputusan yang menyeluruh, yaitu
bagaimana kepentingan para stakeholder yang yang lain harus diperhatikan
3) Pihak manajemen berkewajiban untuk memenhui hak para karyawan, konsumen ,
kreditor, pemegang saham dan pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai