Anda di halaman 1dari 10

Appendix Part 2

Masalah yang ada dan Presentasi yang sering Rekomendasi


potensi akibat ditemukan
Gerakan Terbatas dari Lidah dan Rahang dan/atau Hipertonisitas
Keterlibatan Sistem Saraf Terdapat gerakan rahang Siapkan anak untuk makan
Pusat yang terbatas dengan dengan melakukan pijat
Athrogrypsosis mengisap atau gigitan relaksasi, terutama pada
phasic muka, pelipis dan mandibula
Terdapat retraksi dan elevasi Periksa postur untuk posisi
dari lidah lurus leher yang netral dan
Terdapat ekstensi badan dan fleksi dari pinggang dan
leher lutut yang cukup
Kekakuan pada ekstremitas Berikan dukungan pada
bagian belakang leher dan
kepala, mencegah tekanan
pada penonjolan oksipital
(stimulasi meningkatkan
ekstensi kepala)
Memfasilitasi refleks
palmar grasp (menggunakan
jari terapis), dan penggunaan
kontak mata untuk
mempromosikan fleksi dan
dan dagu yang tertutup
Memastikan bahwa
puting/dot berada di atas
lidah anak
Stimulasi mengisap
menggunakan putting untuk
memberikan tekanan yang
halus dan berirama pada
lidah anak, lalu berhenti
sejenak untuk respon dari
bayi
Hipersensitivitas oral
Status: post-ECMO; Terdapat refeks muntah, Mempersiapkan bayi untuk
pembedahan untuk trakea, dimunculkan pada setengah sentuhan dengan
esofagus, atau anterior dari lidah atau pada memberikan sentuhan halus
pengkondisian jantung yang gusi tapi berkelanjutan pada
melibatkan intubasi yang Terdapat tanda perilaku badan, bahu, kepala dan
berkepanjangan dengan stress saat percobaan untuk muka
sedasi makan (melengkung pergi, Berikan tekanan yang
Pengalaman oral positif meringis, rewel, berkelanjutan dengan jari
yang minimal melambaikan lengan, dan yang bersarung hingga bibir
membuang putting susu luar, dari lateral ke medial
keluar) Berikan beberapa usapan
Tersedak dengan NS tapi yang tegas pada bagian
tidak NNS lateral pada palatum di
belakang alveolar ridge
Berikan sentuhan tegas dan
berirama pada lidah
menggunakan gerakan ke
bawah dan kedepan
Motivasi eksplorasi tangan
ke mulut
Berikan pengalaman NNS,
terutama saat pemberikan
makan gavage, dengan
menggunakan dot dan
berprogers ke benda lain
dengan tekstur dan bentuk
yang berbeda-beda
Pantau tanda kesulitan dan
lanjutkan sesuai dari
toleransi bayi
Iritabilitas
Iritabilitas sistem saraf pusat Bayi rewel sebelum dan saat Penilaian kesulitan menelan
Penghentian obat pemberian makan dan/atau obstruksi jalan
GER Bayi rewel hanya saat nafas saat NS untuk
Disfungsi menelan pemberian makan mengesampingkan sumber
Obstruksi jalan napas Bayi rewel atau tidak mau tekanan
Lingkungan yang penuh diberikan makan ditengah- Periksa aliran puting/dot
tekanan tengah pemberian makan mungkin bisa telalu lambat
Positioning yang tidak atau terlalu cepat pada bayi
nyaman Tinjau kembali jadwal
perawatan untuk kecukupan
istirahat di antara waktu
pemberian makan
Siapakan bayi untuk
pemberian makan dengan
aktivitas inhibitorik yang
melibatkan kehangatan
netral, penahanan,
menenangkan, dan stimulus
berirama
Sediakan lingkungan yang
tenang yang bebas dari
stimulus mengganggu
Tangani bayi dengan
sentuhan dan perubahan
posisi yang minimum
Pertimbangkan GER sebagai
masalah jika anak rewel
setelah pemberikan makan
dilakukan
Penutupan bibir yang buruk
Bibir sumbing Terdapat mengiler Coba menyusui dengan
Tonus otot orang yang Bayi tidak bisa payudara ibu, mungkin lebih
rendah mempertahankan penutupan mudah dibandingkan
Paralisis Muka (biasanya dari putting pemberian makan dengan
wajah lemah pada satu sisi) Bayi mempunyai botol karena terdapat
kemampuan mengisap permukaan yang lebih luas
intraoral yang lemah untuk stabilitas
Berikan dukungan untuk
pipi dan/atau rahang
Gunakan putting yang halus
dan mempunai aliran yang
stabil atau Haberman
Feeder (Medela)
Mengisap intra-oral yang kurang adekuat
Sumbing palatum Bayi mempunyai irama Mengenal bahwa pemberian
Retrognathia mengisap tetapi tidak bisa susu menggunakan
mengeluarkan cairan dari putting/dot ibu biasanya
putting atau botol tidak memungkinkan pada
Bayi mengalami nasal kasus ini karena bayi tidak
reflux bisa menciptakan tekanan
Bayi mempunyai gas yang negative yang cukup untuk
berlebihan (sekunder dari mengeluarkan cairan dari
mengisap yang tidak puting/dot
efesien) Berikan putting dengan
Bayi menunjukkan tanda aliran yang cepat dan stabil,
awal kelelahan seperti Ross Products
Orthodontic Nipple yang
digunakan pada posisi
terbalik, atau putting dengan
aliran pasif seperti
Haberman Feeder
Berikan cairan dengan cara
perlahan dan berirama untuk
membantu bayi
mengantisipasi pemberian
cairan berikutnya
Berikan makan bayi pada
posisi tegak untuk
mengurangi nasal reflux
Sendawakan bayi dengan
sering
Berhenti sesekali untuk
memberikan waktu
tambahan untuk menelan
dan mengosongkan faring
Biarkan adanya waktu
tambahan untuk pemberian
makan
Perhatikan bahwa bayi
mungin memerlukan metode
pemberianmakan yang
berbeda setelah dipasang
peralatan palatal dan setelah
operasi bibir atau palatum.

Tumbuh di NICU
Kebanyakan bayi premature dapat keluar dari NICU mendekati tanggal kelahiran yang
diharapkan sebelumnya, dan kebanyakan bayi cukup bulan dengan kondisi sementara
biasanya pulang beberapa hari atau minggu setelah lahir. Bayi yang mempunyai komplikasi
mengancam nyawa, mempunyai kondisi yang membutuhkan perawatan yang diperpanjang,
atau menunggu anak untuk diadopsi atau ditempatkan di tempat asuh mungkin butuh untuk
tetap berada di NICU untuk waktu yang lebih lama. Bayi-bayi ini mungkin membuthkan
pendekatan intervensi yang berbeda dengan bayi yang melanjutkan intervensinya di rumah.
Definisi dari NICU merupakan sebuah lingkungan unutk neonatus yang sakit. Namun,
banyak bayi membutuhkan tata laksana di NICU jauh dari periode neonatus.Pada kasus dari
bayi premature, bayi yang sangat kecil dan rapuh – lahir diatara usia kehamilan 23-26
minggu dan berat badan lahir kurang dari 1.000 gram- membutuhkan perawatan NICU
setidaknya 3-4 bulan. Komplikasi seperti sepsis, penyakit paru kronik, NEC, atau IVH
dengan hidrosephalus dapat memperpanjang perawatan bayi preamtur menjadi tanggal
kelahirannya yang seharusnya dan terkdanag melebihi. Bayi cukup bulan bulan dengan
kondisi kompleks seperti meconium aspiration syndrome, hernia diaphragma, atau PPHN
terkadang memerlukan periode pemulihan yang lebih lama dikarenakan anak perlu disapih
dari sedasi, mengalami ventilasi yang berkepanjangan dan mulai diperkenalkan dengan
makan melalui oral. Bayi dengan anomali kongenital membutuhkan beberapa intervensi
bedah mungkin memerlukan waktu perawatan berkepanjangan. Kebetuhan perkembangan
dan perilaku dari bayi ini akan berubah saat kondisi mereka berprogress dari status tidak
stabil secara fisiologis dan kritis menjadi pulih. Terkadang, bayi ini dapat di transfer ke PICU
atau rumah sakit rehabilitasi pediatri, namun di beberapa kasus, NICU sendiri yang
merupakan lingkungan rawat untuk bayi dan keluarganya.

Contoh Kasus
Contoh kasus di bawah ini mengilustrasikan intervensi perkembangan dan terapeutik yang
diberikan ke bayi yang dirawat NICU berkepanjangan setelah periode neonatal. Beberapa
contoh ini juga mendemostrasikan isu penting yang perlu dikonsiderasi saat memberikan
terapi ke bayi.

Julia
Sejarah Neonatus
Julia merupakan kelahiran pertama dari Pam, ibu tunggal yang bekerja dan pergi sekolah
hingga usia kehamilah 27 minggu, saat terjadi pecah ketuban premature yang mengakibatkan
dirinya perlu dirawat. 2 minggu setelah itu, tokolisis gagal, dan Julia lahir dengan sectio
sesaria darurat, sekunder dari fetal tracing yang lemah. Berat badan Julia merupakan 95
gram. Pada awalnya, Julia merespon baik dengan osilasi ventilator frekuensi tinggi dan
berprogres dengan nasal CPAP pada saat ia 1.000 gram. Namun, saat 32 minggu, status
pernafasannya memburuk dan lingkar kepalanya mulai membesar secara cepat. Ultrasound
cranial menunjukkan adanya grade III IVH, bilateral, dengan hydrocephalus. Julai
mendapatkan ventricular-peritoneal shunt, namun shunt tersebut gagal beberapa hari
kemudian, dan para dokter memilih untuk menempatkan shunt eksterior. Drainase dari shunt
external memerlukan Julia untuk diposisikan pada sudut yang tepat pada Sebagian besar
waktu, melimitasi pilihan untuk positioning dan handling. Pada masa ini, beberapa percobaan
untuk menyapih Julia menjjadi ventilasi CPAP gagal. Penyakit parunya memburuk, dan Julia
cenderuh gelisah, sehingga memerlukan sedasi. Shunt external menjadi infeksi, dan Julia
diobati dengan antibiotik secara agresif.
Pam tinggal 35 menit dari rumah sakit, dan transportasi menjadi masalah karena ia tidak
punya mobil. Bapak Julia jarang mengunjunginya. Pada malam hari. Namun, dengan bantuan
keluarga dan teman, Pam pada awalnya berkunjung setiap hari untuk menghabiskan waktu di
samping Julia dan memberikan penanganan lembut dan secara halus membacakan puisi dan
cerita. Mengingat kondisi Julia yang tidak stabil, Pam tidak bisa memegang putrinya.
Bahkan, dengan sedasi yang berat, Julia sering berbaring diam pada open warmer. Posisi
Julia jarang berubah-ubah. Dokter bedah tidak membiarkan tekanan pada shunt eksternal
yang berada di area occipital kanan. Karena Julia memerlukan dukungan ventilator semakin
melimitasi pilihan untuk positioning; sehingga, kepalanya secara konsisten berputar ke
bagian kanan selama beberapa bulan. Walaupun gel cushion digunakan untuk
mendistribusikan tekanan, Julia mengembangkan plagiocephaly yang signifikan. Saat bulan-
bulan ini, terapis-terapis NICU bersedia untuk membantu positioning namun tidak bisa
melakukan hands on terapi karena kondisi Julia yang rapuh. Pada saat sedasinya diturunkan,
Julia menjadi gelisah, memukul-mukul tempat tidur dan meresikokan dirinya untuk
melakukan self extubation. Hal ini sangat sulit untuk keluaga Julia. Pam menjadi depresi
karena kondisi anaknya. Ia mengurangi kunjungannya dari setiap hari menjadi beberapa kali
dalam seminggu, dan ia datang saat larut malam, pada saat staf pendukung tidak ada. Pam
tidak membalas panggilan dari pekerja sosial NICU, namun pekerja sosial tersebut
meninggalkan pesan mendukung di mesin jawab telfon Pam, memotivasi Pam untuk
menjenguk Julia kapanpun ia bisa. Voucher taksi diberikan untuk mempermudah Pam untuk
datang pada siang hari, saat ia bertemu dengan pekerja sosial.
Penyakit paru Julia pada akhirnya stabil, dan infeksi terselesaikan pada umur 3 bulan usia
koreksi, memungkinkan operasi untuk ventricular peritoneal shunt lainnya. Ia pulih secara
cepat setelah pembedahan dan mulai berprogres secara lambat dari pemberian makan
nasograstic secara berkelanjutan menuju pemberian makan bolu, dengan oxygen yang
diberikan melalui nasal cannula. Pada saat tahap ini, keluarga Julia melanjutkan kunjungan
yang sering. Dua minggu setelah operasi, terapis NICU lebih bisa berpartisipasi dalam
perawatan Julia.

Proses Intervensi
Julia mengalami ketatan yang berlebihan di aduktor bahu, punggung dan pelvis, dan
plagiocephaly (pemendekan otot leher ke kiri yang terlihat jelas dan asimetris). Kekuatan
dari Julia adalah anak terjaga secara visual dan responsif secara sosial dan termoticasti
terhadap gerakan antigravitasi, mendorong kepala dan pundaknya ke atas saat ditempatkan
tengkurap dan mencoba untuk membenarkan posisi kepalanya saat duduk dengan bantuan.
Julia diberikan kesempatan untuk mengisap secara non-nutritive selama keperawatannya di
NICU. Ia mempunyai isapan yang berirama dengan kompresi yang cukup tetapi bekaman
lidah yang lemah dan aksi pengupasan. Penilaian pemberian makan menungkapkan bhawa ia
semangat untuk mengisap secara non-nutritive dan dapat menangani menelan sekresinya
sendiri dengan baik.Namun, saat dipresentasikan pemeberian makan nutritif dengan ASI
terfortifikasi, Julia menolak putting/dot, memutarkan kepalanya dari sisi sat uke sisi lain dan
melengkung ke belakang. Terapis NICU menasehati perkenalan lambat ke nippling, membuat
postur badan Julia menjadi fokus dalam intervensi. Untuk mempersiapkan pemberian makan,
Julia diberikan masase yang halus dan hangat dan gerakan yang bervariasi, dan elongasi halus
dari otot leher dan batang tubuh, dengan fleksi dan rotasi pada bahu dan pelvis. Persiapan
oral motor termasuk, memberikan input inhibitor dengan memberikan sentuhan tegas
disekitar luar mulut Julia, diikuti demgan tekanan ke gusi, dan terakhir, ke lidah untuk
memfasilitasi aksi cupping dan stripping. Dot dengan aliran lambat digunakan untuk
memperkenalkan cairan yang sangat sedikit. Saat Julia memperlihatkan kegelisahan dengan
melengkungkan badan atau menolak dot, Tanda ini dikenal dan dot dilepas. Sentuhan diulang
dan dot diperkenalkan kembali. Jika Julia tetap menolak atau keperluan oksigennya
meningkat, sesi pemberian makan ini disudahi dan sisa makanan diberikan melalui selang
(gavage). Strategi intervensi ini didemonstrasikan oleh perawat dan dipasang di sebelah
tempat tidur Julia. Strategi ini digunakan oleh perawat setiap periode perawatan,, sesuai
jadwal perawat, dan terapis NICU setiap hari. Pam juga diajari mengenai intervensi ini,
menyebabkan dirinya untuk melakukan intervensi tersebut setiap kunjungan. Pam mulai
merenanakan kunjungan pada siang hari agar ia bisa bekerja bersama terapis, dan ia menjadi
cukup handal untuk positioning Julia secara optimal dan memberikan pijatan, gerakan
bervariasi, persiapan oral motor. Paa saat ini, Pam juga lebih mengerti dengan isyarat Julia
dan lebih sabar mengenai progresi lambat dari nipple feeding, karena iya dapat melihat
perkembangan kecil setiap harinya

Tantangan Kontekstual
Perawat Julia cemas untuk Julia mengambil nutrisi dari botol dan ada beberapa waktu saat
perawat mencoba untuk tetap memberikan makan walaupun terdapat isyarat gelisah dari
Julia. Beberapa perawat merasa bahwa Julia seharusnya berkembang lebih cepat,
memberikan kemntar sepeti “Bagaimanapun, Jula sudah berumur 6 bulan- anak saya sudah
merangkak dan menarik dirinya ke atas pada saat umur ini!”. Untuk mengatasi hal tersebut,
terapis bekerja dengan tim yang menekankan bahwa usia koreksi Julia yang dipakai (3
bulan). Terapis juga mengingatkan bahwa mempertimbangkan sejarah Julia tidak beraktivitas
dalam waktu yang lama dan penyakit paru yang berat (menguras energinya secara terus
menerus), Ia tidak seterbelakang yang dipikirkan orang. Manajer perawat dikonsultasikan
untuk meminta perawat primer untuk Julia, tidak hanya pada waktu siang namun untuk shift
sore dan malam. Dengan cara ini, perawat primer dapat lebih mudah untuk diikutsertakan
dalam perencanaan perawatan Julia
Selain itu, penilaian postur dan motorik halus bayi (Posture and Fine Motor Assessment of
Infants (Case-Smith & Bigsby, 2000)) juga dilakukan untuk mengevaluasi postur Julia dan
kemampuan kontrol motorik halusnya. Pam dan perawat primer Julia saat pagi hari hadir
pada saat evaluasi. Mereka bisa melihat ketertarikan Julia terhadap stimulus mainan begitu
juga percobaannya untuk bergerak melawan gravitasi saat tengkurap dan telentang serta
untuk meraih makanan saat duduk dengan bantuan. Mereka juga dapat meninjau penilaian
dengan terapis dan untuk membandingkan skor Julia dengan skor bayi lain dengan usia
koreksi yang sama. Hasil Julia merupakan kategori “Berresiko” untuk umurnya di bagian
postur dan “delayed” di bagian motorik halus. Walaupun begitu, Pam dan perawat diyakinkan
dengan penilaian karena mereka bisa melihat keterampilan Julia di kedua domain. Dengan
terapis, Pam dan perawat mengidentifikasi area kekhawatiran dan prioritas untuk intervensi.
Mereka mulai melihat dengan jelas bahwa postur Julia mungkin mempengaruhi upaya untuk
makan dan bagaimana kekurangan gerakan yang Julia lakukan melimitasikan kemampuannya
untuk menjelajah lingkungan dan mendapat pengalam sensori yang cukup. Pengetahuan ini
sudah dikomunikasikan ke perawat primer sore dan malam, dan hasilnya mendapat tindak
lanjut yang lebih baik pada rekomendasi perawatan bedside.

Rencana Pemulangan
Julia terus membuat kemajuan yang lambat namun stabil. Tiga minggu setelah penilaian,
Julia secara konsisten mengambil lebih banyak dari satu ons menggunakan dot setiap
pemberian makan. Kebutuhan oksigen stabil dan ia tidak mendapat intervensi medis
tambahan. Pada saat itu, pertemuan tim dibuat, dan tim medis memutuskan bahwa
pemasangan tabung gastrostomy dapat membuat Julia untuk terus melatih teleransi
pemberian makan di rumah – lingkungan yang lebih kondusif untuk perkembangannya secara
umum. Pam reseptif terhadap ide ini karena ia sangat siap untuk membawa bayi nya pulang.
Pam belajar bahwa aspek tambahan ini dari perawatan Julia dengan mudah, dan Julia
dipulangkan pada usia koreksi 4 bulan, menggunakan dot sesuai tolerasnsinya (dengan
gastrostomy apabila dot tiak tertoleransi) dan dengan oksien suplemen dari nasal cannula.
Seminggu setelah pemulangan, terapis NICU melakukan evaluasi kunjungan rumah. Julia
menyapa tamunya dengan senyuman yang lebar. Pam melaporkan Julia tetap bertahan pada
jadwal pemberian makan 4-jam selama transisi ke rumah. Malam pertama Julia gelisah, tetapi
dengan music, Julia tidur lebih nyenyak dibandingkan di NICU dan bangun setiap waktunya
diberi makan. Saat waktu kunjungan, Julua bermain di atas selimut di lantai, menoleransi
penanganan ibu dan terapisnya, meraih ke midline dengan kedua lengan saat telentang, dan,
untuk pertama kali, mencoba untuk berguling dari perut ke belakang dengan beberapa
disosiasi dari batang tubuh dan pelvis. Lalu, Julia mendemostrasikan kecakapannya dalam
minum dengan botol, minum 2 ons tanpa kesulitan dan tetap waspada untuk waktu main
lainnya. Administrasi oksgigen dengan nasal cannula ada pada setting 1/8 liter (setting
minimal) dan tidak ada tanda stress atau kelelahan seletah semua aktivitas ini. Pam menjadi
lebih rileks dibandingkan sebelumnya pada saat Julia dirawat. Walaupun ia merupakan
pengasuh utama dari Julia, Pam mendapat bantuan dari ibunya dan dari bapak Julia. Janji
bertemu dengan dokter anak Julia berjalan dengan baik – dokter sayangat senang melihat
Julia mengingat perawatannya yang Panjang dan resiko medis yang cukp banyak. Julia
terdapat kunjungan ulang dengan beberapa layanan: dokter bedah anak, dokter bedah saraf,
dokter anak gastroenterology, dan evaluasi lanjutan neonatal. Julia juga di daftarkan di
program intervensi awal local. Pekerja intervensi awal mendapatkan rencana intervasi dari
NICU dan merencanakan kunjungan rumah awal dari perawat, ahli gizi, terapis okupasional
dan terapis fisik di minggu berkutnya. Terapis NICU dapat memulangkan Julia dari program
rumah sakit Infant Development Center, meyakinkan Pam bahwa ia dan perawat Julia lainnya
dapat menelfon kapan saja untuk konsultasi tambahan

Diskusi
Cerita Julia memberikan kesempatan untuk memperhatikan isu-isu yang dapat muncul saat
merawata bayi premature dengan komplikasi dan perawatan NICU yang berkepanjangan.
Depresi merupakan sebuah pengalaman yang sering teradi di antara orang tua dari Bayi di
NICU. Meyer et al (1994) mendemonstrasikan bahwa orang tua dari bayi premature
mengalami depresi yang signifikan secara klinis, walau saat mereka tidak mempunyai riwayat
depresi. Pada uji acak terkontrol, Meyer dkk menemukan bahwa pendekatan berbasis
keluarga untuk mengembangkan intervensi untuk bayi premature menghasilkan tingkat
depresi yang menurun secara signifikan di orang tua setelah bayinya dipulangkan. Pada kasus
Pam, orang tua mungkin merasa lelah menghabiskan waktu di sisi bayi yang terlalu sakit
untuk dipegang atau tidak bisa respon terhadap pendekatan sosial. Ekspektasi yang tidak
tercapai dari orang tua dapat menggagalkan pengalaman ikatan antara orang tua dan bayi dan
mengganggu dengan keikutsertaan orang tua dalam perawatan. Pam mulai ikut serja kembali
pada saat Juli lebih mudah terjangkau dan koneksi emosional dengan Julia tidak terganggu
dengan adanya jarak jauh pada waktu yang sementara. Hal ini mungkin tidak selalu terjadi,
sehingga, sangat penting untuk menyertakan ahli Kesehatan jiwa di tim NICU
Mempunyai staf keperawatan primer melimitasi jumlah dari pengasuh, hal ini merupakan
strategi yang penting untuk tetap melakukan rencana keperawatan secara konsisten. Pada
kasus ini, semua perawat primer Julia mempunyai peran penting tambahan dalam
memperhatikan kekuatan Julia yang berubah-ubah, identifikasi prioritas untuk aspek
perkembangan perawatan Julia dan partisipasi dalam rencana intervensinya.
Walaupun Julia seorang bayi prematu, beberapa isu di presentasi kasusnya mirip pada bayi
cukup bulan dengan perawatan NICU yang berkepanjangan. 2 isu-isu ini adalah keenganan
oral dan gerakan lidah yang atipikal. Lainnya merupakan postur yang atipikal dengan aduksi
scapular, ekstensi dari batang tubuh dan leher, dan, terkadang, otot leher yang asimetris dan
plagiocephaly.
Bayi cukup usia yang mengalain intubasi dan sedasi berkepanjang (contoh; setelah
pembedahan atau ECMO) sering hadir dengan isu postural dan oral-motor. Bayi yang
berhasil melewati ECMO (mendapakan bypass jantung-paru – prosedur penyelamat untuk
bayi yang sangat sakit) sangat rentan terhadap masalah ini karena mereka imobil untuk
beberapa hari, dengan kepala berputar ke satu sisi, untuk memungkinkan kanulasi arterio-
venous atau veno-venous. Tidak seperti bayi premature, yang sering mengalami NNS
walaupun saan terintubasi, bayi cukup bulan ini imobil dan organisasi dari mengisap dan
menelan ditunda dari lahir – seringnya untuk beberapa minggu. Saat bayi disampih dari obat
bius, bayi biasanya merasakan gejala withdrawal dan diberikan obat tambahan untuk
membantu dalam proses penyapihan, seperti opium tingtur penghilang bau. NNS pada sat ini
bisa menjadi berantakan, dengan predominansi di penggitan phasic dan kompresi. Lidah
mungkin tetap terelevasi dan retraksi di adlam mulut. Usaha untuk melibatkan bayi di
penghisapan NNS mungkin tidak berhasil karena tidak adanya kontak antara dot/putting dan
lidah dan respon aversif umum untuk stimulus oral. Tentang Julia, sangat penting untuk fokus
terhadap intervensi dari oral-motor dan isu postur karena masalaj oral-motor (seperti, lidah
yang retraksi) mungkin berhubungan dengan postur badan.

Appendix
Membantu Bayi Prematur untuk Tenang di Rumah
Bayi prematur sudah ada di dunia, merespon terhadap lingkungan dalam berminggu-minggu
bahkan berbulan-bulan. Bayi mungkin sudah banyak berubah pada saat ini dan
 Sudah lulus dari tempat tidur yang terbuka
 Makan/minum dengan botol atau payudara
 Respon terhadap muka, suara, dan sentuhan dengan cara yang sudah dikenal oleh
orang tua
Namun, bayi mungkin pulang sebelum tanggal yang seharusnya ia lahir. Artinya, secara
perkembangan, bayi secara fisik lebih matur dibandingkan bayi cukup bulan, bayi mungkin:
 Lebih kecil, kurus ataupun energetic
 Bukut dukungan kepala dan badan saat dipakaikan baju dan mandi
 Lebih sensitive dengan perubahan suhu
Sikap bayi akan kurang matur dibandingkan bayi cukup bulan; bayi mungkin:
 Terkaget pada suara atau gerakan yang tidak terduga
 Mempunyai energi yang sedikit untuk menangis
 Mempunyai waktu yang lebih untuk tenang apabila bayi terlalu terstimulasi
Bayi prematur butuh untuk melalui beberapa perubahan sebelum meraka dapat melakukan
apa yang bisa dilakukan oleh bayi cukup bulan. Sehingga , saat bayi di bawa pulang, orang
tua mungkin menyadari bahwa bayinya sedikit berbeda dengan bayi-bayi cukup bulan yang
diketahui.
Walaupun saaat mencapai umur cukup bulan, bayi premature mungkin masih perlu untuk
melakukan sesuatu dengan kecepatan yang lebih lambat agar bayi dapat menyimpan energi
untuk tumbuh. Beberapa bayi prematur mengembangkan keterampilan dengan kecepatan
yang berbeda dibandingkan bayi cukup bulan. Namun, kebanyakan bayi prematur pada
akhirnya mencapai milestones perkembangan dan tumbuh menjadi anak yang sehat dan aktif.
Selamat minggu-minggu awal penting di rumah, terdapat beberapa hal yang dapat membantu
bayi untuk lebih nyaman dirumah sembari membina perkembangan.
Membaca dan Respon terhadap Isyarat Bayi
Bayi berkomunikasi dengan pengasuh menggunakan ekspresi muka dan gerakan. Bayi
premature mempunyai sinyal khusus untuk membiarkan orang tua mengetahui bahwa meraka
merasa tenang atau senang atau mereka menjadi lelah atau stress. Lihat contoh-contoh waktu
bayi diam dan waspada – wakktu ini merupakan wkatu yang ideal untuk berinteraksi dengan
bayi. Orang tua bisa tahub saat bayi merasa tenang dan siap interaksi dengan orang tua saat
bayi:
 Mempunyai ekspresi tenang dan lembuh
 Menjaga kaki dan tangannya rileks (tetapi tidak floppy)
 Bisa tetap tenang apabila dipegang, melihat muka orang tua dan mendengar suara
orang tua
Mudah untuk bayi prematur untuk terstimulasi berlebihan dengan apa yang terjadi di
sekitarnya. Orang tua bisa mengetahui bayi merasa lelah atau stress saat bayi:
 Mencegah untuk melihat orang tua langsug
 Berganti warna (menjadi pucat atau memerah)
 Cemberut, meringis, atau terlihat cemas
 Menjadi lemas atau kaku
 Kaget atau tremor
Saat orang tua sadar bahwa bayi lelah atau stress, berhenti apa yang dilakukan saat into.
Pegang atau gendong bayi dengan tenang, bawa lengan dan kakinya mendekati badan.
Biarkan anak memegang jari orang tua. Jika orang tua berbicara dengan bayi, berbicara
dengan pelan dan lihat respon bayi. Terkadang, muka anda sudah cukup untuk menjadi
stimulasi untuk bayi.
Opsi lain adalah untuk menaruh bayi untuk istirahat, muat sarang di sekelilingnya dengan
gulungan selimut yang memberikan batasan untuk menyandar dan kakinya menekan. Benda
apapun yang ada di tempat tidur bayi dapat memungkinakan terjadinya pencekikan.
Gulungan selimut dan penentu posisi lainnya harus dijauhkan dari muka bayi. Bantu bayi
untuk mengarahkan tangannya ke mulut atau tawari empeng—kegiatan mengisap sangat
menenangkan untuk bayi dan membantu bayi menyimpan energi untuk makan dan
berinteraksi.

Buatlah Rutinitas yang nyaman untuk orang tua dan bayi


Tidur merupakan hal yang penting untuk energi dan pertumbuhan. Setelah terbiasa dengan
suara latar dan cahaya rumah sakit perawatan spesial yang terus menerus ada, bayi premature
terkadang mempunyai kesulitan untuk menenangkan dirinya untuk tidur di rumahnya yang
sunyi. Walau bayi mungkin terkaget dengan suara yang tidak terdua, bayi premature sering
tidak mempedulikan (tune out) suara berkelanjutan ini dan mungkin menganggap bahwa
suara ini membantu bayi tidur.

Persiapkan ruangan untuk tidur


 Untuk beberapa hari atau minggu awal setelah pemulangan, coba untuk memainkan
radio dengan lembut didekat tempat tidur bayi untuk memberikan suara yang
berkelanjutan. Kipas angin juga bisa dipaai atau jam yang mencentang dengan keras.
 Di perawatan yang khusus ini, kebanyakan bayi prematur tidur dengan gulungan
selimut terhadap punggung bayi dan di dekat kaki bayi. Ide yang baik untuk terus
menyediakan Batasan ini untuk bayi di rumah. Bayi senang apabila ada penyangga
yang dapat di tekan saat bayi tidur, dan bayi terlihat lebih biasa untuk tetap tidur lebih
lama saat memiliki penyangga ini. Sekali lagi, benda apapun yang ada di boks bayi
dapat berpotensi untuk menyekik bayi. Gulungan selimut dan penyangga lainnnya
harus dijauhkan dari muka bayi.
 Gunakan selimut panjang yang dapat melindungi bayi dan dilipat ke sisi-sisi dari
matras. Tekanan halus ini membantu untuk mengurangi terbangun kaget dan
meningkatkan tidur yang tenang
 Cegah lapisan selimut atau bantal di bawah bayi karena dapat membekap bayi
 Bantu bayi untuk membangung rutin untuk tidur dengan menaruh bayi di atas tempat
tidur dengan suara yang dikenal seperti mainan gantung bersuara
 Jangan kaget apabila rutinitas berubah di beberapa minggu. Saat bayi tumbuh dan
berkembang, bayi akan terbangun dalam periode yang lebih lama pada siang hari dan
pola tidur mungkin berubah

Ingat bahwa pemberian makan menyediakan energi untuk pertumbuhan dan


perkembangan

Orang tua dari bayi yang kecil harus merekam asupan dan keluaran. Terapis dari tempat
perawatan khusus mungkin dapat membuatkan contoh grafik. Pada saat ini perawat yang
datang ke rumah dapat melakukan pemeriksaan berat badan dan memastika kesehatan bayi
secara umum.

Persiapkan tempat untuk pemberian makan


 Menyadari bawha tingak stimulasi bayi dan bagiman hal ini mempengaruhi
kewaspadaan dan pemberian makan
 Posisikan bayi dengan benar saat pemberian makan
 Buat pemberian makan menjadi pengalaman yang menyenangkan untuk orang tua
dan bayi
 Pilih dot yang cocok uuntuk keperluan makan bayi

Motivasi interaksi sosial dan bermain

Baca isyarat bayi saat bermain dan interaksi sosial. Coba untuk carikan jumlah stimulasi yang
cocok untuk bayi. Mengenai mainan dan aktivitas, cari benda yang tepat untuk dilihat,
didengar dan dipegang.

Anda mungkin juga menyukai