mAKALAH Yesi Anak Case
mAKALAH Yesi Anak Case
MAKALAH
Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Muhammad SAW.
Makalah ini adalah salah satu syarat untuk pengusulan angka kredit
hati, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar tugas
khusus ini menjadi lebih baik lagi. Semoga tugas khusus ini dapat
bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bakteri
2.2 Antibiotik
2.3 Bronkopneumonia
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
3.2 Riwayat Penyakit
3.3 Pemeriksaan Fisik
3.4 Pemeriksaan Penunjang
3.5 Diagnosis
3.6 Penatalaksanaan
3.7 Follow Up
3.8 Analisa Drug Releted Problem (DRP)
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
sebagian kecil disebabkan oleh hal lain seperti aspirasi, radiasi dan
sulit bernapas lega atau sesak napas karena paru-paru mereka tidak
pneumonia yang paling umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini dapat
saluran pernapasan pada anak laki – laki dan perempuan. Secara umum
dalam ukuran tertentu saluran pernapasan anak laki – laki lebih kecil
pneumonia dibanding anak-anak yang berusia di atas 2 tahun dan hal ini
rasionalitas pengobatan meliputi tepat dosis, tepat obat dan tepat lama
penatalaksanaannya?
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
penyusun sendiri.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bakteri
a. Sumber energi.
b. Sumber karbon.
c. Sumber nitrogen.
tambahan.
a. Fase adaptasi.
b. Fase pertumbuhan.
c. Fase logaritmik.
fase kematian
mengikat zat warna dan tidak rusak saat dicuci dengan alcohol.
Hampir 90% dinding sel bakteri gram positif ini tersusun dari
Streptococcus pneumoniae.
antara membran luar dan membran dalam. Contoh dari bakteri gram
1. Bakteri Aerob
2. Bakteri Anaerob
dalam suasana ini akan terbentuk H2O2 yang bersifat toksik terhadap
yaitu bakteri yang sama sekali tidak dapat tumbuh pada kondisi ada
oksigen dan anaerob fakultatif, yaitu bakteri yang masih dapat hidup
2.2 Antibiotik
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi (jamur) dan
kuman, serta sifat toksik (racun) yang ditimbulkan bagi manusia relatif
lebih kecil. Cara kerja antibiotik yang terpenting adalah perintangan
sintesa protein, dengan sintesa protein ini kuman menjadi musnah atau
2.3 Bronkopneumonia
2.3.1Definisi
alveolus dengan gejala batuk pilek disertai sesak nafas atau nafas cepat
pola penyebaran berbercak secara teratur pada satu atau lebih area
anatomis.
2.3.3 Etiologi
a. Bakteri
b. Virus
Virus lebih sering ditemukan menjadi penyebab pada anak usia <5
tahun. Salah satu jenis virus, yaitu Respiratory syncytial virus (RSV)
menginfeksi anak usia <3 tahun. Selain itu, pada usia yang lebih
c. Jamur
2016)
d. Aspirasi
dapat berasal dari luar maupun dari dalam tubuh, seperti misalnya
e. Pneumonia Hipostatik
pada paru dapat terjadi. Pada kondisi ini, kuman yang awalnya
g. Pneumonia Hipersensitivitas
pada paru.
(Kartasasmita, 2010).
a. Faktor Lingkungan
Haemophilus influenzae.
syarat tidak terbuat dari semen atau lantai rumah belum berubin.
akan lebih tinggi jika balita sering bermain di lantai yang tidak
memenuhi syarat.
pneumonia.
2) Status gizi
respiratorius bagian atas selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik
demam yang sangat tinggi. Anak akan gelisah, dispnea, pernapasan cepat
dan dangkal, pernapasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung dan
mulut. Kadang disertai muntah dan diare. Batuk tidak ditemukan pada
diare, keluhan respiratori yang nampak yaitu batuk, sesak nafas, retraksi
dada, takipnea, nafas cuping hidung, air hunger, merintih dan sianosis
(Fadhila, 2013).
2.3.6 Komplikasi
Gejalanya meliputi batuk, nyeri dada yang tajam, atau sesak napas.
pengeluaran cairan.
Nyeri telinga dan demam adalah gejala umum. Keluar cairan dari
memerlukan antibiotik.
virus, tetapi juga bias bakteri atau jamur. Vaksin dapat mencegah
4) Perikarditis
nyeri dada tajam dan menusuk yang mungkin menjalar ke bahu kiri
berlangsung lama.
5) Septikemia
Septikemia adalah infeksi aliran darah yang serius yang juga dikenal
sebagai keracunan darah, hal ini terjadi ketika ada infeksi bakteri di
tempat lain di dalam tubuh, seperti paru-paru atau kulit yang kemudian
6) Henti nafas
a. Tatalaksana umum
b. Pemberian Antibiotik
makrolid.
oral.
Pilihan Antibiotika Pneumonia Pada Anak
Klinis penyebab
tersering
Chlamydophila pilihannya :
mg/kgBB setiap 6
jam atau
Klaritromisin oral
12 jam
Chlamydophila jam
pneumonia
a. Dosis kurang
Konsep lama yang menyatakan bahwa untuk setiap jenis infeksi perlu
terpilih untuk suatu kuman tertentu. Sebagai contoh obat terpilih untuk
e. Faktor pasien
imunosupresan, AIDS.
2.3.9 Pencegahan
yang benar dan efektif, dan waktu untuk merujuk yang tepat dan segera
b. Pencegahan Spesifik
1) Cegah BBLR
3) Berikan imunisasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
No RM 27XXXX
Agama Islam
Pekerjaan -
Demam
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
1 Kepala - √ NCH(+)
2 Mata √
3 THT √
4 Leher √
No Pemeriksaan Normal Tidak Normal Keterangan
Retraksi (+),
5 Dada - √ ronchi (+),
wheezing (-)
6. Punggung √
7. Abdomen √
8. Urogenital √
9. Eksterimtas Atas √
Ekstremkitas
10. √
Bawah
12. Kulit √
Pemeriksaan Hematologi
5000-
Leukosit 14030/uL Tinggi
10.000/uL
LA - >1500 Tinggi
3.5 Diagnosis
Diagnosis sekunder : -
3.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Jenis
No Nama Obat Signa Mulai Terapi Stop Terapi
Sediaan
( )
( )
W ( )
Pengenceran
x 10 ml
PEMBAHASAN
masuk ke IGD RSUD Padang Panjang pada sore hari jam 17.40 WIB,
Tanggal 29 Mei 2023 dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 hari yang
lalu, sesak nafas sejak 2 hari yang lalu, dan demam. Pada saat
kesadaran compos mentis, dengan suhu tubuh 39,8℃, nadi 130 x/menit,
pernafasan 50/menit, glassgow coma scale 15, nafas cuping hidung (+)
dan ronkhi (+). Ronkhi terdengar karena adanya udara yang melewati
dari pemeriksaan kimia klinis gula darah sewaktu (P) 80 mg/dL. Pada
bangsal anak. Terapi obat yang didapatkan pasien pada saat pindah jam
digunkan sudah tepat, dosis pemberian bromhexine pada anak usia Agen
naik, batuk berdahak, dan sesak nafasnya masih ada dan terapi rawat
inap masih dilanjutkan dengan obat yang sama. Pada tanggal 31 Mei
2023 Pasien mengalami demam naik, masih batuk berdahak, dan sesak
nafasnya masih ada dan terapi rawat inap pasien masih melanjutkan
sudah mulai turun, batuk berdahak dan sesak nafas sudah mulai membaik
dan terapi rawat inap pasien masih melanjutkan terapi yang digunakan
sebelumnya.
tidak dilanjutkan pasien dibolehkan pulang pada siang hari. Dan diberikan
berdahak. Berdasarkan literature regimen terapi sudah tepat dan tidak ada
Daerah Kota Padang Panjang telah sesuai yaitu pemberian obat Injeki
menurunkan demam.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Penerapan enam tepat yaitu tepat pasien, tepat obat, tepat dosis,
5.2 Saran
dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Bare & Smeltzer.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &.
Suddart (Alih bahasa Agung Waluyo) Edisi 8 vol.3. Jakarta : EGC.
Bradley JS, Byington CL, Shah SS, Alverson B, Carter ER, Harrison C.
2011. Executive summary: The management of community-acquired.
Dipiro, J. T.; Talbert, R. L.; Yee, G. C.; Matzke, G. R.; Wells, B. G.; Posey
LM. 2011. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. Mc Graq
Hill Companie
Farida, Y., Trisna, A., & Nur, D. 2017. Study of Antibiotic Use on
Pneumonia. Patient in Surakarta Referral Hospital.
IDAI. 2009. Pedoman Pelayanan Medis Edisi II. Jakarta : Ikatan Dokter
Anak Indonesia. Halaman 250–255.
Said M. Pneumonia. Buku Ajar Respiratori Anak. Edisi II. Ikatan Dokter
Anaka Indonesia. Jakarta: 2008.h.350-64.
Setiati, Siti, dkk. 2017. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jakarta: Interna
Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, halaman: 1610–
1614.