Kata tadabbur, secara istilah berasal dari bahasa Arab. Secara
bahasa, kata tadabbur berasal dari kata dabbara yang berarti belakang. Tadabbur itu sendiri berarti memikirkan, merenungkan, memperhatikan sesuatu di belakang. Menurut Moelono dkk, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tadabbur berarti merenungkan (Asyafah, 2014). Huzaifah (dalam Inayah, 2018) menyebutkan bahwa kata tadabbur menurut bahasa berasal dari kata دبرyang berarti menghadap, sedangkan menurut ahli bahasa mengandung arti memikirkan, merenungkan. Hilmi hambali menjelaskan bahwa tadabbur berarti merenungkan, menghayati, memikirkan, makna untuk kemudian menjadikannya sebagai sebuah pelajaran (Hanif, 2018). Dengan demikian dapat diartikan tadabbur ialah memperhatikan, merenungkan sesuatu dibalik suatu perkara ataupun fenomena yang terjadi. Menurut Syarifuddin, tadabbur merupakan sebuah wacana serta model metodologi pemikiran Islam yang bermanfaat bagi pengembangan diri seseorang (Asyafah, 2014). Bisa dikatakan, dengan melakukan tadabbur seseorang akan lebih bisa mengenal sesuatu yang hendak ditadabburi. Adapun beberapa inti pokok mengenai tadabbbur dari beberapa ulama, yakni : a) Mengetahui makna dan maksudnya b) Merenungkan kembali apa yang ditunjukkan, apa yang dipahami dalam suatu konteks c) Memperhatikan akibat dari hasil perenungan