Mujahadah artinya berjuang dengan sungguh-sungguh. Perjuangan yang dimaksud dalam
mujahadah artinya adalah upaya atau usaha yang maksimal untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka tidak mengherankan jika mujahadah memiliki berbagai macam cara, mulai dari membaca Al-Qur'an, wirid, dzikir, dan melakukan amal perbuatan baik lainnya. Selain dipahami sebagai perjuangan sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mujahadah artinya juga sering dikaitkan dengan perjuangan melawan diri sendiri atau perjuangan melawan hawa nafsu, atau yang sering disebut sebagai mujahadah an nafs. Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa mujahadah artinya adalah berjuang dengan sungguh- sungguh untuk melawan atau menghindari sesuatu yang mencegah kita untuk dekat kepada Allah dan mencapai puncak ketakwaan. Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (tetapi) jika mereka meminta pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah SWT Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S Al-Anfal : 72) Jahadah yang berarti mencurahkan segala kemampuan atau bersungguh-sungguh. Sedangkan secara istilah, mujahadah artinya bersungguh-sungguh untuk memerangi hawa nafsu dengan cara berdzikir atau mengingat Allah yaitu hati ingat, lisan menyebut dan sikap selalu berbuat yang baik. Apabila seseorang ingin mencapai sesuatu, terutama dalam hal kebaikan, maka dia perlu berjuang dengan sungguh-sungguh. Jika dalam hal yang terkait duniawi saja kita juga perlu bersungguh-sungguh Adakalanya seorang penuntut ilmu, atau ahli ibadah merasa futur. Ketika mata sebenarnya menatap tempat sujud, tapi hati berada di tempat yang lainnya. Ketika raga berada di majelis ilmu, namun jiwa dan pikiran fokus kepada hal lainnya. Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dalam melakukan kebaikan, yang mana sebelumnya seseorang rajin dan bersemangat melakukannya. Futur adalah penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da’i, dan penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah dan malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan suatu aktivitas kebaikan. Cara agar menjaga sikap bermujahad dengan Al Qur’an melalui tentukan waktu yang khusyuk, melatih mujahadah. Mengkhususkan waktu untuk Allah melalui membaca Al Qur’an dengan menyiapkan area yang tenang dan nyaman.. Membuat target waktu yang terukur dan detail.