Anda di halaman 1dari 2

Film ini dirilis pada tanggal 19 April 2023 di sutradarai oleh Fajar Bustomi serta diproduksi oleh Falcon

Pictures. Film ini


secara resmi tersedia serentak di Cinema XXI, CGV Cinema, dan Cinepolis.
Film ini berkisah tentang menceritakan perjalanan hidup seorang sastrawan yang juga merupakan ulama bernama Abdul
Malik Karim Amrullah. Beliau kerap dipanggil dengan nama penanya, yakni Hamka.

Perjalanan hidup Buya Hamka di kehidupan nyata penuh dengan perjuangan. Hal tersebut membuat dia dikenal sebagai
tokoh inspiratif oleh masyarakat. Tak heran, Falcon Pictures mengangkat kisahnya ke layar lebar.
Film “Buya Hamka” dibagi menjadi 3 volume.

VOL. I: Hamka merupakan seorang pengurus Muhammadiyah di Makassar yang berhasil memberikan kemajuan pesat
pada organisasi tersebut. Dia juga menulis sastra koran dan cerita roman yang disukai oleh para pembaca.

Diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat, membuat Hamka dan keluarganya pindah ke Kota
Medan. Jepang menganggap posisinya tersebut sebagai suatu ancaman hingga akhirnya terjadi benturan antara kedua
pihak.

Tak hanya itu, keluarga Hamka pun terguncang saat salah satu anaknya meninggal karena sakit. Pendekatan yang dia
lakukan pada pihak Jepang juga dianggap menjilat. Akibatnya, Hamka diminta mundur dari jabatan pengurus
Muhammadiyah.

VOL. II: Ancaman agresi kedua dari tentara Sekutu muncul setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hamka yang tidak
ingin perpecahan terjadi kemudian memutuskan untuk berkeliling di seluruh pelosok Kota Medan.

Dia mengabarkan tentang pentingnya persatuan antara masyarakat (tokoh agama) dan pihak militer Indonesia agar tidak
diadu domba. Saat sedang beraksi, Hamka ditembak tetapi berhasil selamat. Atas jasanya itu, dia pindah ke Jakarta dan
mendirikan Al-Azhar.

Suatu kali, Hamka difitnah terlibat dalam usaha pemberontakan pada Soekarno. Dia ditangkap dan disiksa untuk
menandatangani surat pengakuan. Setelah bertahan, Hamka mendapatkan hikmah untuk membuat sebuah kitab yakni
tafsir Al-Azhar.

VOL. III: Sejak kecil, Hamka dikenal sebagai sosok anak laki-laki yang menunjukkan minat besar terhadap tradisi dan
sastra. Dia mengabaikan pendidikannya di pesantren hingga membuat ayahnya, Haji Rasul murka.

Pertikaian Hamka dengan ayahnya semakin besar saat ibunya memilih perceraian. Dia memutuskan pergi ke Mekkah
untuk naik haji sekaligus belajar. Di sana, Hamka belajar berorganisasi dan menemukan sistem manasik haji (atas restu
Raja Arab).

Hamka juga mendapatkan misi terbesar dalam hidupnya untuk membangun Islam di Indonesia. Namun, hal itu tak mudah
karena keraguan sang ayah atas kemampuannya. Di tengah keresahan, Hamka bertemu dengan seorang perempuan
bernama Siti Raham.

Tak hanya itu film dari Buya Hamka ,ada banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik. Berikut beberapa yang dapat kita
pelajari dalam Film Buya Hamka
Dibalik suksesnya suami, ada perjuangan dan dukungan seorang istri
kita tak hanya diperlihatkan perjuangan seorang Buya Hamka seorang diri, melainkan juga berkat dukungan dari istrinya,
Siti Raham. Ketika Buya Hamka sedang kesulitan, kebingungan, dan butuh solusi dari permasalahan hidupnya, istrinya
selalu ada di sisinya dan menemani serta memberikan dukungan untuknya.
Film ini membuktikan bahwa di balik kesuksesan seorang pria, ada peran besar wanita yang mendukung dan
membantunya. Dengan demikian, film ini memberikan gambaran tentang betapa pentingnya peran wanita dalam
kesuksesan seorang pria dan menghargai kontribusi mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Berlaku adil dalam poligami bukanlah hal yang mudah


Salah satu adegan favorit saya adalah ketika ada seorang anak gadis mendatangi Buya Hamka, lalu perempuan tersebut
menawarkan diri untuk menjadi istri kedua-nya. Buya Hamka berpura-pura mencari tasnya, dan pergi meninggalkan gadis
tersebut.

Alih-alih berhasil pergi, justru gadis tersebut yang menemukan tas Buya Hamka dan memberikannya ke beliau. Ketika
ditanya, mengapa ia menghindar dan tidak mau meresponnya, dan membawakan dalil berupa ayat pada surat An-Nisa
ayat 3. Buya Hamka dengan tenang menjawab.
“Perhatikan ayat selanjutnya, dimana laki-laki harus bisa berlaku adil.” dan beliau juga menjelaskan bahwasannya sulit
untuk berlaku adil. Jika berlaku adil pada diri sendiri dan sekitar saja sulit, apalagi berlaku adil pada banyak perempuan?

Jawaban Buya Hamka seharusnya menyadarkan pihak-pihak yang seringkali memberikan statement mengenai
keutamaan poligami, dan keuntungan-keuntungannya, tanpa memberi tahu bahwa perlu ada tanggung jawab yang besar
serta kewajiban berlaku adil. Tentu, poligami tidak semudah itu.

Buya Hamka tidak menyalahkan poligami, tetapi ia juga tidak bermudah-mudahan dalam menganjurkan praktek tersebut.
Ia mampu menjelaskan bahwa poligami memerlukan tanggung jawab yang besar dan kewajiban untuk berlaku adil kepada
semua istri. Oleh karena itu, pembahasan mengenai poligami tidak dapat dilepaskan dari kewajiban dan tanggung jawab
yang harus diemban oleh seorang suami.
Dakwah bisa melalui cara-cara yang sederhana.

Bagaimana perjuangan seorang Buya Hamka dalam berdakwah. Ia tak hanya menulis koran dan berdakwah lewat
mimbar. Ia juga berdakwah melalui cara yang dekat dengan keseharian, yakni menulis cerita roman.
Sebagaimana yang ia sebutkan dalam filmnya, bahwa menulis cerita roman bisa menjadi media dakwah yang efektif,
karena akan lebih mengena di hati para pembacanya.

Selain itu, beliau juga berhasil menjadi contoh. Bagaimana perjuangannya dan kasih sayangnya untuk keluarga, Pers,
agama, dan bangsanya berhasil membuat orang-orang disekitarnya mencontoh dirinya. Sebagaimana yang Siti Raham
katakan pada Buya Hamka:
“Jadikanlah diri Engku contoh bagi mereka. Sebagaimana ambo mencontoh perilaku Engku. Berjuang setiap harinya,
menegakkan jiwa tauhid yang sebenarnya.
“Itulah beberapa pelajaran hidup yang saya dapatkan dari film Buya Hamka

Sejatinya masih ada pelajaran hidup lain, khususnyaa nilai-nilai keislaman dan nilai parenting yang ditunjukkan dalam film
ini.

Anda mungkin juga menyukai