Anda di halaman 1dari 27

MEMBUAT TUGAS MAKALAH

TENTANG BOTANI FARMASI

Dosen pengampu : Sri Rezeki


Samosir.Si,M.Si

Disusun Oleh :

SULISTIANI : (2348201038)

Program Studi S1-Farmasi

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A 2024 / 2025

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca peraktikan dalam kehidupan sehari hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca kesempurnaan makalah ini.

Pemakalah secara khusus ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang turut membantu pemakalah dalam menyelesaikan makalah yang sederhana ini. Adapun
tujuan pemakalah dalam membuat karya ilmiah ini untuk membantu para mahasiswa dan
mahasiswi UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM) serta pembaca lainnya yang ingin
mempelajari “DIFFRENSIASI DAN MORFOGENESIS”.

Pemakalah sadar betul tentang adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penyusunan makalah


ini. Oleh karena itu, kami sangat menghargai tanggapan- tanggapan dan saran-saran serta kritik-
kritik membangun dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………3

DAFTAR ISI……………………………………………4

BAB I PENDAHULUAN................................................5

1. Latar Belakang ……………………………………......6

2. Rumusan Masalah……………………………………..7

3. Tujuan Masalah………………………………………..8

BAB II PEMBAHASAN.....................................................9

1. Pengertian Diferensiasi dan Morfogenesis…………....10

2. Tahap – Tahap Diferensiasi dan Morfogenesis ………11

3. Tempat Terjadinya Diferensiasi dan Morfogenesis …12

4. Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Diferensiasi dan Morfogenesis ……..13

BAB III PENUTUP..................................................................16

1. Kesimpulan…………………………………………………19

DAFTAR PUSAKA...................................................................23

4
BAB 1

5
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Diferensiasi merupakan proses tumbuh dan berkembangnya sel ke arah fungsi khusus
yang tidak dimiliki oleh sel asal. Diferensiasi berlangsung sewaktu-waktu, berkat diferensiasi
suatu individu bentuk definitif jadi terdiri atas berbagai macam jaringan. Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur, fungsi, dan perilaku sama Jaringan berasosiasi
membentuk alat, dan alat berasosiasi pula sistem. Seluruh sistem berhimpun dalam tubuh suatu
organisme. Proses diferensiasi adalah proses terbentuknya sifat-sifat yang baru atau
menghilangnya sifat yang tidak ada sehingga sel mendapat sifat dan struktur yang baru. litatif.
Dengan adanya perbedaan perbedaan perubahan struktur dan sifat-sifat pada sel, jaringan dan
organ.

Diferensiasi dapat terjadi jika ada perubahan nyata pada morfologi sel (misalnya pembentukan
sel epitel kulit dari sel ektodermal) atau perubahan fungsi yang khusus dari sel. Sel yang
memiliki berbagai variasi diferensiasi dapat memiliki karakteristik pertumbuhan yang berbeda.

Morfogenesis terdiri dari 2 kata yaitu Morfo dan Genesis, Morfo berarti bentuk dan genesis
berati asal mula, jadi Morfogenesis adalah asal mula terjadinya suatu bentuk.

Menurut beberapa pendapat Morfogenesis adalah :

1. Strasburger (1978) : proses pembentukan organisme yang di pengaruhi faktor internal


(endogen) dan Faktor eksternal.
2. Hill (1982) : proses pertumbuhan dan perkembangan bentuk, diferensiasi suatu
organisme. 3.
2. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Diferensiasi dan Morfogenesis ?

2. Bagaimana Tahap – Tahap Diferensiasi

3. Dimanakah Tempat Terjadinya Diferensiasi dan Morfogenesis ?

4. Apa Saja Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Diferensiasi dan Morfogenesis ?

6
3. Tujuan Masalah

7
1. Untuk Mengetahui Apakah Pengertian Diferensiasi dan Morfogenesis
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Tahap – Tahap Diferensiasi
3. Untuk Mengetahui Dimanakah Tempat Terjadinya Diferensiasi dan Morfogenesis
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Diferensiasi dan
Morfogenesis

8
BAB II

9
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DIFERENSIASI DAN MORFOGENESIS

1. Pengertian Diferensiasi

Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk dewasa yang menawarkan dan
berdiferensiasi menjadi sel anak yang lebih khusus. Ada berbagai jenis sel dalam tubuh manusia.
Dalam sebuah sel yang dapat membedakan semua jenis sel yang membentuk tubuh yang dikenal
sebagai sel yang berpotensi majemuk. Sel yang dikenal sebagai sel embrionik pada hewan dan
mamalia, sebuah sel yang dapat membedakan hampir semua jenis sel, termasuk sel plasenta yang
dikenal sebagai sel totipoten.

Proses yang menyebabkan beberapa sel menjadi berbeda-beda dalam struktur, fungsi dan
perilaku. Diferensiasi berlangsung waktu embrio, berkat diferensiasi suatu bentuk definitif jadi
terdiri atas berbagi macam jaringan. Jaringan adalah sel yang memiliki bentuk, struktur fungsi
dan perilaku sama. Jaringan berasosiasi membantuk sistem. Seluruh sistem berhimpun dalam
tubuh suatu organisme.

Diferensiasi terjadi pada seluruh makhluk hidup. Dengan diferensiasi terjadilah pembagian
aktifitas tubuh yang efektif, sehingga menjadi. Pada makalah ini, kita akan membahas tentang
sifat dasar diferensiasi sel, tempat diferensiasi, faktor diferensiasi, dan apa saja yang
mempengaruhi proses diferensiasi sel.

2. Pengertian morfogenesis

Morfogenesis adalah proses pertumbuhan dan diferensial sel-sel individu menjadi jaringan
kemudian menjadi organ dan akhirnya menjadi organisme yang dapat dikenali.Proses ini
dipengaruhi oleh faktor- faktor lingkungan, salah satunya adalah cahaya. Morfogenesis pada
tanaman terutama terjadi melalui pertumbuhan diferensial. Jaringan embrio permanen
menghasilkan morfogenetik potensial yang bervariasi dengan lingkungan dan terus menghasilkan
organ baru sepanjang kehidupan tanaman. Sementara itu, morfogenesis hewan terjadi melalu
pertumbuhan dan gerakan sel. Awalnya, sebuah pola yang tetap terbentuk dan kemudian
organisme ditentukan oleh bentuk dan ukuran. Setelah itu, organ akan terbentuk. [2] Ketika organ
10
terbentuk maka tidak ada organ baru yang dihasilkan.

Morfogenesis juga mencakup hal yang lebih kompleks yang melibatkan beberapa proses
morfogenetik terkoordinasi seperti, bagaimana tulang berbentuk, bagaimana katub jantung pada
mamalia mereorganisasi dirinya sendiri dan terhubung dengan pembuluh darah untuk
menghasilkan empat bagian pada jantung orang dewasa. Morfogenesis bahkan mencakup segala
sesuatu yang berkaitan dengan pembentukan biologis dan perkembangan anatomi .

11
B. Tahap – Tahap

Diferensiasi Tahap – Tahap

Diferensiasi

Dalam diferensiasi menjadi beberapa tahapan yaitu pada tingkat pertumbuhan embrio.Seperti
zigot, blastula, grastula, tubulasi, organogenesis.

a) Zigot

Zigot adalah ovum yang fertilisasi dibuahi spermatozon. Bagian utas ovum Amphioxus, disebut
kutub hewan yang terdapat di daerah ooplas (sitoplasma ovum) yang nantinya akan menjadi
bakal ektoderm. Bagian bawah kutub ovum disebut kutub ooplas vegetal yang akan menjadi
bakal mesoderm. Sedangkan bagian samping antara kedua kutub akan menjadi endoderm.
Eksoderm bakal tumbuh epidermis dan saraf. Endoderm bakal menjadi lapisan lendir saluran
pencernaan bersama kelenjar dan paru, mesoderm bakal menjadi jaringan pengikat, penunjang,
otot, alat dalam.

b) Blastula

Terjadi pada tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk daerah kekompok sel yang akan menjadi
jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel menjadi epidermis, saraf, notokord
(sumbu penyokong primer), mesoderm. Diferensiasi mulai terjadi pada kelompok sel.

c) Gastrula

Pada tingkat gastrula, embrio sudah mengandung 3 lapis benih yang terdiri dari sel-sel yang
tersusun di daerah tertuntu tubuh, yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.Pada tingkat
grastula, baru berupa daerah sel sedangkan pada tingkat gastrula sudah membentuk lapisan yang
sangat jelas. Diferensiasi berlanjut dengan terbentuknya 3 lapis benih yaitu ektoderm sebelah
luar, endoderm sebelah dalum dan mesoderm di tengah.

d) Tubulasi

12
Pada tingkat tubulasi, ketiga lapis benih, sudah berupa bumbung sehingga merupakan
bumbung epidermis yang melingkup seluruh permukaan tubuh. Bumbung saraf bagian depan,
bakal jadi otak dan yang belakang bakul bakal jadi batang saraf punggung. Bumbung
endoderm menjadi lapisan lendir saluran pencemaan, dan bumbung mesoderm akan
membentuk otot, alat dalam dan rongga tubuh.

13
Diferensiasi semakin rinci pada tingkat tabulasi. Lapisan ektoderm membentuk bumbung
epidermis/kulit dan bumbung saraf, lapisan endoderm membentuk bumbung saluran
pencernaan, dan lapisan mesoderm membentuk berbagi bumbu dan saluran pada berbagi alat.

e) Organogenesis

Pada tingkat organogenesis, diferensiasi lebih rinci lagi, di sini sudah terbentuk seluruh macam
jaringan dan alat tubuh secara lengkap, sehingga pada saat kelahiran anak sudah dalam bentuk
yang tetap.Pada beberapa Vertebrata rendah, seperti ikan dan amfibi masih ada tingkat berudu,
sebagai bentuk tetap. Bumbung mengalalami diferensiasi lagi membentuk berbagai
alat.Bumbung saraf membentuk bagian- bagian otak dengan kuncup indera.Bumbung endoterm
berdiferensiasi membentuk saluran pencernaan dan saluran pemapasaan termasuk kelenjar hati
dan pankreas. Bumbung mesodenm berdiferensiasi otot, tulang, ginjal, gonad, jaringan
pengikat, serta darah bersama pembuluh dan jantung.

C. Tempat Terjadinya Diferensiasi dan Morfogenesis

 Tempat terjadinya diferensiasi

a) Diferensiasi intrasel dan ekstrasel

Diferensiasi intrasel terjadi pada organel. Untuk menjadi sel otot terjadi spesialisasi pada
mikrotubul dan mikrofilamen, juga membuat banyak terbentuknya mitokondria dibandingkan
dengan sel alin. Pada sel kelenjar penggetah enzim dan lendir terjadi spesialisasi pada retikulum
endoplasma, ribosom dan badan golgi, akan sangat aktif dan banyak mengisi sel.

b) Diferensiasi populasi sel, diferensiasi jaringan dan alat.

Diferensiasi populasi sel terjadi pada bahan interseluler dan pertautan sel atau komunikasi
sesama sel sepopulasi. Semua sel sepopulasi mengandung junction yang khas dan lewatnya
dapat dilakukan komunikasi dan distribusi bahan secara merata. Antara sel tetangga dibentuk
semen (semen) untuk merekatkan sel di sebelahnya. Sel sepopulasi atau sejaringan, biasanya
memiliki pertautan'sambunganjunetion. Agar kerukunan dan keharmonisan dapat dipelitara,
Pada keadaan biasa, populasi sel agar tidak terjadi pergerakan meninggalkan populasinya, yaitu
14
dengan adanya sifat penghambatan kontak antara selnya. Sementara itu sel sepopulasi untuk
mempertahankan khalon yaitu dengan adanya zat. Khalon adalah substansi yang sukar dickstrak
(glikoprotein dengan berat molekul lebih kecil dari protein pada umumnya dan dapat merembes
masuk sel sakral difusi bertindak, bertindak sebagai

15
koresepsor dalam pengaturan sintesa protein), terdapat dalam jaringan mamalia dan mempunyai
pengaruh anti mitosis dari suatu pengaturan diri yang bergantung pada ketebalan jaringan yang
memproduksinya. Hal ini perlu, agar suatu jaringan tidak terjadi over populasi atau mengalami
hyperplasia (pembelahan berlebihan pada sel dewasa). Khalon akan terlepas dari jaringan luka
yang terjadi schingga sel di sekitar luka dapat terdediferansiasi lalu bermitosis sehingga terjadi
penyembuhan sel. Sel kanaker tidak mengandung sifat contact inhibitor maupun zat khulon.
Oleh sebab itu sel menonton. tidak diam dan rukun dengan tetangga, namun terus
bermitosis.Khalon terus bekerja untuk mengontrol pertumbuhan dan diferensiasi sel pada
organogenesis, sehingga terbentuk berbagai jenis jaringan dan organ.

Adanya zat khalon, suatu alat/organ akan tumbuh dengan seimbang dengan alat/organ lain. Sel
embrio dan sel induk mampu berdifernsiasi.Sel embrio artinya masih pluripoten, sel dewasa
unipoten.Sel induk selalu bersifat muda dan umumya yang terbatas pengembangan pada sel
anak. Sel embrio yang terdapat pada seluruh bagian tubuh embrio, sel induk yang terkandung
dalam berbagai jaringan atau alat/organ sejak embrio sampai dewasa. Pada tumbuhan, sel induk
terdapat pada jaringan meristem, yaitu pada pucuk akar, pucuk batang, cambium.Pada hewan
yang terdapat dalam gonad, disebut epitel germinal, lapisna benih benih epidermis luar, sumsum
tulang kelenjar, lapisan lender saluran pencemaan, saluran pemapasan, kelamin dan saluran
kencing; juga tersebar pada jaringan pengikat di berbagai daerah tubuh. Sel yang sudah
berdiferensiasi tidak mampu lagi bermitosis, namun akun menua. Hal ini disebabkan Karena
sifat kehidupan memiliki umur terbatas, fana, tidak kekal. Pada suatu ketika sel menua pun akan
mati.

 Tempat Terjadinya Morfogenesis

Morfogenesis pada tanaman terutama terjadi melalui pertumbuhan diferensial. Jaringan embrio
permanen menghasilkan morfogenetik potensial yang bervariasi dengan lingkungan dan
terus menghasilkan organ baru sepanjang kehidupan tanaman. Sementara itu, morfogenesis
hewan terjadi melalu pertumbuhan dan gerakan sel. Awalnya, sebuah pola yang tetap terbentuk
dan kemudian organisme ditentukan oleh bentuk dan ukuran. Setelah itu, organ akan terbentuk.[2]
Ketika organ terbentuk maka tidak ada organ baru yang dihasilkan.

16
D. Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Diferensiasi dan Morfogenesis
 Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Diferensiasi
a) Faktor Ekstrinsik

17
Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar sel. Faktor ekstrinsik terdiri dari supali
bahan metabolis dan elektrolit, pernapasan gas, gravitasi, suhu, sinar matahari, pH, letak sel dan
kadar zat induktor dan mesoderm. Protoplasma, merupakan bahan sel anak, sebagian besar
terdiri dari protein dan lemak.Lemak membina membran bersama protein, sedangkan protein
sendiri membina sebagian besar organel dan bahan produksi. Oleh karena itu dalam
pertumbuhan dan diferensiasi, sintesa protein memegang peran utama. Arah diferensiasi
ditentukan pada arah atau bentuk sintesa protein. Faktor intrinsik dan diferensiasi ekstrinsik
berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap protein sintesa. sel pigmen melanosit.
Sel pigment mengandung pigment melamin.Melanin dibentuk dari bahan mentah asam amino
fenilalanin, maka diperlukan enzim tironase. Enzim ini disintesa dalam retikulum endoplasma,
lalu disekresikan berupa granula berisi pigmen melanin oleh badan golgi. Enzim tersebut
disintesa melalui proses transkripsi Contoh diferensiasi sel embrio (pencetakan ARN) dan
translasi (menerjemahkan informasi genetis yang dibawa ARN-m menjadi untaian asam amino
dalam ribosom). Transkripsi dan translasi ditentukan oleh kromatin dalam inti.Kadar fenilalanin
dalam juga ikut menentukan diferensiasi sel induk menjadi melanosit. Diferensiasi sel embrio
menjadi sel otot dipengaruhi oleh banyak faktor dan melalui proses yang panjang serta
menempuh sintesa protein. Mikrofilamen aktin dan miosin adalah protein.Untuk membentuk
mikrofilamen diperlukan enzim dan enzim terbentuk melaluisintesa protein.Pada sel otot banyak
mengandung mitokondria yang terdiri dari lemak dan protein.Diferensiasi sel embrio menjadi sel
epidermis melalui tahapan sintesa protein karena serat keratin yang membina sel tersebut adalah
protein .

Diferensiasi untuk menjadi sel kelenjar akan menghasilkan lender, enzim, hormon dan antibodi
harus melewati protein sintesa. Bahan-bahan sel yang telah berdifernsiasi gabungan protein,
lemak atau karbohidrat, karbohidrat di dalam mitokondria dan badan golgi. Jika berbeda jumlah,
komposisi dan keisomeran asam amino, maka proteinnya pun akan berbeda pula, Untuk
terbentuknya sejenis protein yang dibina atas beratus-ratus asam amino, walaupun jenis asam
amino hanya sekitar 20 macam, Diperlukan banyak enzim. Setiap tingkat reaksi sssskimia dalam
sel, memerlukan enzim khusus. Jenis protein atau bahan protoplasma yang terbentuk dalam
diferensiasi dapat beribu-ribu jenis, maka jenis enzim yang diperlukan untuk pembentukannya
pun berlipat ganda, mungkin sampai ratusan ribu jenis. Setiap enzim dikode oleh sejenis gen.
jika suatu protein atau bahan protoplasma disintesa dengan memerlukan lima tahap reaksi, berarti

18
lima jenis enzim maka untuk satu jenis protein itu perlu ada lima jenis gen.

19
Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam sel. Faktor intrinsik berada dalam
inti dan inti kota. Faktor dalam inti adalah kromatin. Faktor dalam kompleks yang sangat
kompleks, terutama berupa enzim, kadar metabolit dan elektrolit, serta komposisi suatu
organel.

Hormon menjadi faktor perbedaan ketika embrio sudah melewati tahap organogenesis. Hormon
mungkin dihasilkan oleh tubuh embrio sendiri, atau dihasilkan oleh tubuh induk, yang
mengalirkannya ke tubuh melalui plasenta (pada mamalia). Hormon steroid dapat merembes
masuk sel, terus ke dalam dan memicu ADN untuk melakukan transkripsi atau replikasi untuk
persiapan bermitosis. Hormon non-steroid pemicu zat reseptor pada plasmalemma, dan secara
estafet menyampaikan rangsangan kepada ADN inti untuk aktif bertranskripsi atau replikasi.
Disini pengaruh hormon jelas sekali tampak pada perubahan yang terjadi di daerah gembungan
pada kromatin. Gembungan merupakan daerah gen yang aktif melakukan transkripsi,
mengandung banyak ARN-m dan protein non-histon. Jika gen di daerah gembungan sedang
aktif, berarti ADN-nya dalam keadaan terbuka dan pilihannya terbuka (despiralisasi).

Ternyata jika dimasukkan ke dalam sel tertentu hormon tertentu maka gembungan itu muncul dan
besar. Terbentuknya gembungan pada daerah tertentu kromatin bersandar pada jenis hormon
yang merembes masuk sel. Pada keluarga lalat buah (Drosophila) terkenal memiliki kromosom
raksasa, yang panjangnya beberapa mm, di bawah mikroskop cahaya tampak jelas mengandung
pita-pia vertical pada kromatin. Pita- pita tersebut merupakan daerah gen. Jika gen sedang aktif
bertranskripsi maka pada suatu daerah pita-pita tersebut akan menjadi gembungan. Ketika ulat
serangga diberi hormon pertumbuhan tingkat larva (hormon juvenile), makaakan tampak
gembungan pada daerah tertentu kromatin.

Timbulnya gembungan di beberapa tempat kromatin sel ulat lalat buah, karena adanya rangsang dari
hormon pertumbuhan ulat. Faktor intrinsik beroperasi dalam tingkat transkripsi dan translasi.
Dalam tingkat transkripsi diferensiasi terjadi oleh pembedaan pada jenis daerah kromatin yang
sedang melakukan transkripsi.Saat interfase kromatin inti berada dalam 2 fase heterokromatin
dan eukromatin.Jika dalam fase hetero, pilinan ADN rapat dan padat , dan non-aktif. Jika dalam
fase eu-pilinan ADN longgar, maka aktif melakukan transkripsi. Menurut pengamatan hanya
sekitar 5% And kromatin dalam suatu sel yang eu pada suatu pertumbuhan. 95% lagi dalam
status hetero. Walau semua sel dalam tubuh embrio bahan genetis dan susunan gen yang sama,

20
namun dapat terjadi diferensiasi pada daerah kromatin atau ADN mana yang bertranskrip Dalam
proses transkripsi Diperlukan enzim ARN-polimerase, nukleosida, fosfat, ATP dan beberapa
elektrolit seperti Na+, Ca +2 dan Mg+2. Difernsiasi dalam tingkat transkripsi mungkin terjadi
karena pembedaan dalam salah satu atau beberapa bahan. Diferensiasi terjadi pula pada
transkripsi karena pembedaan dalam enzim prote insae yang melepaskan protein histon dan non-
histon dari belitan ADN. Agar pilinan ADN longgar dan kedua molekul yang merenggangkan,
maka perlu kiranya terlebih dahulu terlebih dahulu histon dan non-histon yang dililit serta tidak
tepat membenamkan terurai. Wilayah mana

21
kromatin dan pada kromatin mana yang menjadi onggar dapat membedakan antara penguraian
histon non- histon tadi.

 Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Morfogenesis

Faktor-faktor yang mempengaruhi morfogenesis yaitu Automorfose yaitu proses pembentukan


yang di pengaruhi gen.

1) Perkembangan organ generatif angiospermae, yaitu selama pembentukan bunga yang


dilengkapi dengan pembentukan polen, kemudian dapat membentuk biji sedangkan yang
tidak dilengkapi dengan pembentukan polen kemudian tidak berbiji Strasburger (1978)
2) Heteremorfose yaitu proses pembentukan yang dipengaruhi oleh adanya induksi dari luar
yaitu adanya cahaya (atomorfose), adanya udara (ahidromorfose), dan adanya pengaruh
panas (atermomorfose) Strasburger (1978).

22
BAB III

23
PENUTUP

Kesimpulan

Diferensiasi merupakan proses tumbuh dan berkembangnya sel ke arah fungsi khusus yang
tidak dimiliki oleh sel asal. litatif. Diferensiasi dapat terjadi jika ada perubahan nyata pada
morfologi sel (misalnya pembentukan sel epitel kulit dari sel ektodermal) atau perubahan fungsi
yang khusus dari sel. Sel yang memiliki berbagai variasi diferensiasi dapat memiliki karakteristik
pertumbuhan yang berbeda. Ada berbagai jenis sel dalam tubuh manusia. Dalam sebuah sel yang
dapat membedakan semua jenis sel yang membentuk tubuh yang dikenal sebagai sel yang
berpotensi majemuk. Proses yang menyebabkan beberapa sel menjadi berbeda-beda dalam
struktur, fungsi dan perilaku. Jaringan adalah sel yang memiliki bentuk, struktur fungsi dan
perilaku sama.

Diferensiasi terjadi pada seluruh makhluk hidup. Dengan diferensiasi terjadilah pembagian
aktifitas tubuh yang efektif, sehingga menjadi. Awalnya, sebuah pola yang tetap terbentuk dan
kemudian organisme ditentukan oleh bentuk dan ukuran. Setelah itu, organ akan terbentuk.[2]
Ketika organ terbentuk maka tidak ada organ baru yang dihasilkan. Morfogenesis juga
mencakup hal yang lebih kompleks yang melibatkan beberapa proses morfogenetik
terkoordinasi seperti, bagaimana tulang berbentuk, bagaimana katub jantung pada mamalia
mereorganisasi dirinya sendiri dan terhubung dengan pembuluh darah untuk menghasilkan
empat bagian pada jantung orang dewasa. Morfogenesis bahkan mencakup segala sesuatu yang
berkaitan dengan pembentukan biologis dan perkembangan anatomi .
Bagian utas ovum Amphioxus, disebut kutub hewan yang terdapat di daerah ooplas (sitoplasma
ovum) yang nantinya akan menjadi bakal ektoderm. Bagian bawah kutub ovum disebut kutub
ooplas vegetal yang akan menjadi bakal mesoderm. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel menjadi
epidermis, saraf, notokord (sumbu penyokong primer), mesoderm.

Diferensiasi mulai terjadi pada kelompok sel. Pada tingkat gastrula, embrio sudah
mengandung 3 lapis benih yang terdiri dari sel-sel yang tersusun di daerah tertuntu tubuh, yaitu
ektoderm, mesoderm dan endoderm.Pada tingkat grastula, baru berupa daerah sel sedangkan
pada tingkat gastrula sudah membentuk lapisan yang sangat jelas. Diferensiasi berlanjut dengan
terbentuknya 3 lapis benih yaitu ektoderm sebelah luar, endoderm sebelah dalum dan mesoderm
di tengah. Bumbung saraf bagian depan, bakal jadi otak dan yang belakang bakul bakal jadi

24
batang saraf punggung. Diferensiasi semakin rinci pada tingkat tabulasi. Pada tingkat
organogenesis, diferensiasi lebih rinci lagi, di sini sudah terbentuk seluruh macam jaringan dan
alat tubuh secara lengkap, sehingga pada saat kelahiran anak sudah dalam bentuk yang
tetap.Pada beberapa Vertebrata rendah, seperti ikan dan amfibi masih ada tingkat berudu,
sebagai bentuk tetap. Bumbung mesodenm berdiferensiasi otot, tulang, ginjal, gonad, jaringan
pengikat,

25
serta darah bersama pembuluh dan jantung. Diferensiasi intrasel terjadi pada organel. b)
Diferensiasi populasi sel, diferensiasi jaringan dan alat. Semua sel sepopulasi mengandung
junction yang khas dan lewatnya dapat dilakukan komunikasi dan distribusi bahan secara merata.
Oleh sebab itu sel menonton. Awalnya, sebuah pola yang tetap terbentuk dan kemudian
organisme ditentukan oleh bentuk dan ukuran. Setelah itu, organ akan terbentuk.[2] Ketika organ
terbentuk maka tidak ada organ baru yang dihasilkan. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang
berasal dari luar sel. sel pigmen melanosit. Faktor intrinsik berada dalam inti dan inti kota.
Faktor dalam inti adalah kromatin. Gembungan merupakan daerah gen yang aktif melakukan
transkripsi, mengandung banyak ARN-m dan protein non-histon. Terbentuknya gembungan pada
daerah tertentu kromatin bersandar pada jenis hormon yang merembes masuk sel.

26
DAFTAR PUSAKA

 https://id.scribd.com/document/362355945/MORFOGENESIS-FISTUM- docx
 https://www.scribd.com/doc/191748030/MORFOGENESIS-TUMBUHAN-
2013#:~:text=Menurut%20Hill%20(1982)%20%3A%20Morfogenesis,per kembangan
%20bentuk%2C%20diferensiasi%20suatu%20organisme.
 https://id.scribd.com/doc/70755811/isi-makalah-morfologi

 https://id.scribd.com/document/447263051/Makalah-Diferensiasi-Sel- Kelas-A
 https://id.scribd.com/document/531814897/MAKALAH-ULFA-
JANIYATI-PERTUMBUHAN-SEL-DAN-DIFERENSIASI

27

Anda mungkin juga menyukai