Berbicara mengenai pendidikan terbuka dan jarak jauh, terdapat 3 istilah yang sering digunakan
yaitu yang pertama adalah pendidikan terbuka atau biasa di sebut (open learning), yang kedua
pendidikan jarak jauh (distance learning), dan yang ketiga pendidikan terbuka dan jarak jauh
(open and distance learning). Perbedaan ketiga istilah ini memiliki makna masing masing, untuk
lebih jelasnya kita akan membahasnya satu persatu :
Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta
didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem
telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber
daya yang diperlukan di dalamnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan jarak jauh adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh
dengan menggunakan bantuan media dan jaringan internet, dalam pembelajaran
dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bimbingan pengajar.
C. Pendidikan terbuka dan jarak jauh (open and distance learning).
Open and distance learning education adalah suatu bentuk penyelengaraan
pendidikan dimana antara guru dan murid tidak saling bertemu tatap muka seperti halnya
pendidikan konvensional melainkan dipisahkan oleh jarak dan waktu (Preeton dan
Creed).
Sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh/open and distance learning dimana
pada sistem pembelajaran ini peserta didik dan guru atau instruktur bisa saling
berinteraksi melalui program pembelajaran yang telah didesain untuk pembelajaran jarak
jauh.
Yusufhadi Miarso mengemukakan beberapa prinsip sistem pendidikan terbuka
dan jarak jauh, yaitu:
a. kemandirian melalui pengembangan kurikulum atau program pendidikan yang
memungkinkan dipelajari peserta didik secara mandiri (independent learning).
b. keluwesan yang memungkinkan peserta didik dapat berpindah jalur dari pendidikan
nonformal ke jalur pendidikan formal atau sebaliknya,.
c. keterkinian (immediacy) yang diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran
dan sumber belajar pada saat diperlukan (just-in-time) untuk mengantisipasi keperluan
masa mendatang (just-in-case).
d. kesesuaian yang diwujudkan melalui program pembelajaran yang terkait langsung
dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat.
e. mobilitas yang diwujudkan melalui pemberian kesempatan untuk berpindah lokasi, jenis,
jalur, dan jenjang pendidikan yang setara atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
setelah memenuhi persyaratan kompetensi yang diperlukan.
f. efisiensi yang diwujudkan melalui pendayagunaan seoptimal mungkin berbagai macam
sumber daya dan teknologi yang tersedia di daerah setempat .
Dengan demikian, dapat diambil definisi sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh adalah
sistem pembelajaran yang berorientasi belajar mandiri yang dapat dilakukan secara fleksibel
waktu dan tempat. Pendidikan terbuka dan jarak jauh disertai sistem admisi dan registrasi
yang fleksibel, bahan ajar baku, dan penilaian belajar terstandar.
Pannen, P., Mustafa, D., Baskara, I. N., Hertono, G. F., Wibawanto, H., & Satriyanto, E. (2016).
Panduan Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh 2016. Direktoran Jenderal Pembelajaran Dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi, 39.
http://kuliahdaring.dikti.go.id/s/berkas/view/1/panduan/pjj