Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh

Berbicara mengenai pendidikan terbuka dan jarak jauh, terdapat 3 istilah yang sering digunakan
yaitu yang pertama adalah pendidikan terbuka atau biasa di sebut (open learning), yang kedua
pendidikan jarak jauh (distance learning), dan yang ketiga pendidikan terbuka dan jarak jauh
(open and distance learning). Perbedaan ketiga istilah ini memiliki makna masing masing, untuk
lebih jelasnya kita akan membahasnya satu persatu :

A. pendidikan terbuka (open learning)


The British Council memberikan batasan pengertian pendidikan terbuka (open
learning) sebagai sebuah konsep kegiatan belajar yang lingkupnya jauh lebih luas
daripada pendidikan jarak jauh yang berpusat pada peserta didik. Pendidikan terbuka
dapat saja mengandung unsur pendidikan jarak jauh atau dapat juga sebaliknya. Untuk
mengikuti kegiatan atau program pendidikan terbuka, peserta didik tidak dituntut untuk
memenuhi berbagai persyaratan termasuk persyaratan kualifikasi pendidikan tertentu
(The British Council, 2002). Secara singkat dapat dikatakan bahwa setiap orang
mempunyai kebebasan, baik untuk mengikuti maupun berhenti mengikuti kegiatan atau
program pendidikan terbuka setiap waktu.
Pengertian pendidikan terbuka yang lebih luas lagi adalah sebagaimana yang
dikemukakan Ros Morpeth yaitu suatu istilah yang memayungi setiap skema pendidikan
atau pelatihan yang secara sistematis berupaya untuk meniadakan berbagai kendala
terhadap kegiatan belajar, baik yang berkaitan dengan usia, waktu, atau tempat. Dengan
pendidikan terbuka menurut Ros Morpeth, masing-masing peserta didik
bertanggungjawab tentang materi pelajaran yang akan dipelajari, cara belajar yang lebih
disukai, tempat belajar yang lebih disenangi, kecepatan belajar sesuai dengan
kemampuannya, nara sumber yang dikehendaki untuk membantu mereka belajar, dan
waktu yang mereka tentukan untuk mengevaluasi kegiatan belajar mereka (Morpeth,
2004).
Sedangkan Keegan mengemukakan bahwa pendidikan terbuka tidak sama dengan
ataupun memiliki kemiripan dengan pendidikan jarak jauh. Lebih jauh dikemukakan
Keegan bahwa pengertian pendidikan terbuka selalu cenderung pada aspek
“keterbukaan” yang mencakup (a) persyaratan untuk menjadi peserta didik, (b)
melakukan akses terhadap materi pembelajaran atau mengikuti kegiatan pembelajaran,
(c) kebebasan peserta didik menggunakan waktunya untuk belajar, dan (d) pemilihan
tempat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran” (Keegan, 1990).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pendidikan terbuka adalah
bersifat terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan pengetahuan yang disajikan tanpa
persyaratan apapun. Artinya, setiap orang yang ingin mengikuti kegiatan pembelajaran
melalui model pendidikan terbuka dapat mendaftarkan dirinya sewaktu-waktu atau kapan
saja sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktunya. Demikian juga sebaliknya
bahwa masing-masing peserta didik dapat berhenti mengikuti kegiatan pembelajaran
sesuai dengan keinginannya.

B. Pendidikan jarak jauh (distance learning)


Di dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2003) dikemukakan
bahwa yang dimaksudkan dengan pendidikan jarak jauh adalah model pendidikan yang
dalam kegiatan pembelajarannya, peserta didik terpisah dari pendidik, dan
pelaksanaannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi dan
komunikasi dan media lain.
Sudirman Siahaan mengidentifikasi beberapa karakteristik pendidikan jarak jauh
(Siahaan, 2005), yaitu:
a. Keterpisahan peserta didik dengan guru/dosen/instruktur secara bersamaan
dalam kegiatan pembelajaran menurut Pat Brogan, tidak hanya dalam
artian jarak yang jauh tetapi dimungkinkan juga dalam jarak yang sangat
dekat (Brogan, 1999).
b. Materi pelajaran/perkuliahan dirancang dan dikemas secara professional
dalam bentuk bahan belajar mandiri tercetak atau yang disebut modul
(printed selflearning materials) atau dalam bentuk media rekaman (kaset
audio/CD, kaset video/VCD) atau dalam bentuk flash/USB sehingga dapat
dipelajari peserta didik secara mandiri, baik secara perseorangan maupun
dalam kelompok kecil.
c. Media komunikasi yang pada umumnya digunakan peserta didik dengan
guru/dosen/ instruktur dapat berupa telepon, fax, sms, atau email. Namun
apabila ada materi pelajaran/perkuliahan yang masih sulit dipahami atau
ada hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pelajaran/perkuliahan
yang membutuhkan solusi atau pemecahan yang bersifat segera/mendesak,
maka pertemuan secara tatap muka dapat saja dilakukan.
d. Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh
peserta didik sekalipun dalam kondisi tertentu jika sangat dibutuhkan,
dapat saja disediakan layanan belajar tutorial, baik yang bersifat tatap
muka maupun yang disajikan melalui media elektronik atau jaringan

Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta
didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem
telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber
daya yang diperlukan di dalamnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan jarak jauh adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh
dengan menggunakan bantuan media dan jaringan internet, dalam pembelajaran
dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bimbingan pengajar.
C. Pendidikan terbuka dan jarak jauh (open and distance learning).
Open and distance learning education adalah suatu bentuk penyelengaraan
pendidikan dimana antara guru dan murid tidak saling bertemu tatap muka seperti halnya
pendidikan konvensional melainkan dipisahkan oleh jarak dan waktu (Preeton dan
Creed).
Sistem pembelajaran terbuka dan jarak jauh/open and distance learning dimana
pada sistem pembelajaran ini peserta didik dan guru atau instruktur bisa saling
berinteraksi melalui program pembelajaran yang telah didesain untuk pembelajaran jarak
jauh.
Yusufhadi Miarso mengemukakan beberapa prinsip sistem pendidikan terbuka
dan jarak jauh, yaitu:
a. kemandirian melalui pengembangan kurikulum atau program pendidikan yang
memungkinkan dipelajari peserta didik secara mandiri (independent learning).
b. keluwesan yang memungkinkan peserta didik dapat berpindah jalur dari pendidikan
nonformal ke jalur pendidikan formal atau sebaliknya,.
c. keterkinian (immediacy) yang diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran
dan sumber belajar pada saat diperlukan (just-in-time) untuk mengantisipasi keperluan
masa mendatang (just-in-case).
d. kesesuaian yang diwujudkan melalui program pembelajaran yang terkait langsung
dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat.
e. mobilitas yang diwujudkan melalui pemberian kesempatan untuk berpindah lokasi, jenis,
jalur, dan jenjang pendidikan yang setara atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
setelah memenuhi persyaratan kompetensi yang diperlukan.
f. efisiensi yang diwujudkan melalui pendayagunaan seoptimal mungkin berbagai macam
sumber daya dan teknologi yang tersedia di daerah setempat .

Dengan demikian, dapat diambil definisi sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh adalah
sistem pembelajaran yang berorientasi belajar mandiri yang dapat dilakukan secara fleksibel
waktu dan tempat. Pendidikan terbuka dan jarak jauh disertai sistem admisi dan registrasi
yang fleksibel, bahan ajar baku, dan penilaian belajar terstandar.

Pannen, P., Mustafa, D., Baskara, I. N., Hertono, G. F., Wibawanto, H., & Satriyanto, E. (2016).
Panduan Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh 2016. Direktoran Jenderal Pembelajaran Dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi, 39.
http://kuliahdaring.dikti.go.id/s/berkas/view/1/panduan/pjj

Anda mungkin juga menyukai