Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian pembelajaran jarak jauh


Pembelajaran jarak jauh atau yang biasa di sebut pjj adalah suatu bentuk pembelajaran yang
dilakukan secara online dan tidak memerlukan kehadiran fisik di kelas atau ruangan belajar yang
sama. Pembelajaran jarak jauh memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
mendukung proses belajar mengajar.Pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan melalui berbagai
platform atau aplikasi online, seperti video conference, e-learning, forum diskusi, atau media
sosial. Para peserta dapat mengakses materi pembelajaran dan melakukan interaksi dengan
pengajar atau sesama peserta melalui internet.
Warsita (2007) mendefinisikan pembelajaran jarak jauh sebagai pendidikan terbuka dengan
program pembelajaran yang terencana dengan sangat kaku dan pola pembelajaran yang tidak
melibatkan interaksi tatap muka atau pemisahan fisik antara dosen dan mahasiswa. Sedangkan
pembelajaran jarak jauh adalah gaya pendidikan dimana murid terpisah dari guru dan
pembelajaran tidak dapat berlangsung secara tatap muka. Kemudian, media harus digunakan
untuk menyampaikan informasi pembelajaran kepada siswa. Warsita (2007) mendefinisikan
pembelajaran jarak jauh sebagai jenis pembelajaran mandiri yang sengaja terstruktur di mana tim
pengajar, yang masing-masing memiliki peran khusus, mengawasi pengawasan siswa, penyajian
materi pembelajaran, dan pemantauan prestasi siswa.
Pembelajaran jarak jauh memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah fleksibilitas waktu
dan tempat belajar yang lebih besar, serta dapat mengakomodasi kebutuhan belajar individu.
Selain itu, pembelajaran jarak jauh juga dapat menghemat biaya transportasi dan akomodasi.
Namun demikian, ada beberapa tantangan dalam pembelajaran jarak jauh, seperti kebutuhan
akan koneksi internet yang stabil dan cepat, kesulitan dalam menjaga motivasi dan disiplin
belajar, serta kurangnya interaksi sosial langsung antara peserta dan pengajar.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan pengelolaan pembelajaran yang efektif dan
terstruktur, serta penggunaan teknologi yang tepat dan memadai. Selain itu, diperlukan juga
partisipasi aktif dari peserta dan pengajar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh
telah menjadi tren dalam dunia pendidikan, terutama di masa pandemi COVID-19 yang
membatasi kegiatan belajar mengajar secara fisik. Oleh karena itu, pembelajaran jarak jauh
menjadi pilihan yang sangat relevan untuk tetap menjaga kontinuitas pendidikan dan
mengembangkan kemampuan belajar di era digital (Irwan et al., 2021).
Dalam pembelajaran jarak jauh, pengajar dapat merancang dan menyampaikan materi
pembelajaran dalam berbagai format, seperti teks, gambar, video, atau audio. Peserta juga dapat
mengakses materi tersebut kapan saja dan di mana saja, sehingga dapat menyesuaikan jadwal
belajar dengan aktivitas yang sedang dilakukan. Pembelajaran jarak jauh juga dapat
meningkatkan keterlibatan peserta dalam proses belajar. Peserta dapat mengajukan pertanyaan
atau memberikan tanggapan melalui forum diskusi atau video conference, serta berinteraksi
dengan sesama peserta untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik.
Namun, pembelajaran jarak jauh juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan
utama adalah kurangnya interaksi sosial langsung antara peserta dan pengajar. Hal ini dapat
memengaruhi motivasi belajar peserta dan mengurangi efektivitas pembelajaran. Selain itu,
pembelajaran jarak jauh juga memerlukan keterampilan teknologi yang memadai dari peserta,
seperti kemampuan mengoperasikan perangkat lunak, mengelola file, dan berkomunikasi secara
online. Jika peserta tidak memiliki keterampilan teknologi yang memadai, pembelajaran jarak
jauh dapat menjadi sulit dan memengaruhi hasil belajar.

Secara keseluruhan, pembelajaran jarak jauh merupakan pilihan yang sangat relevan dalam era
digital saat ini. Meskipun memiliki beberapa kelemahan, kelebihannya yang dapat memberikan
fleksibilitas dan keterlibatan peserta dalam proses belajar menjadikannya sebagai alternatif yang
menarik untuk tetap menjaga kontinuitas pendidikan di masa pandemi dan masa depan.
2. Mengapa pendidikan jarak jauh di terapkan?
Penerapan pendidikan jarak jauh adalah proses penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) untuk mendukung proses pembelajaran yang dilakukan secara online dan tidak
memerlukan kehadiran fisik di kelas atau ruangan belajar yang sama (Irwan et al., 2021).
Penerapan pendidikan jarak jauh memungkinkan pengajar dan peserta didik untuk berinteraksi
secara virtual, sehingga memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan dari jarak jauh.
Dalam penerapan pendidikan jarak jauh, pengajar dapat merancang dan menyampaikan materi
pembelajaran dalam berbagai format, seperti teks, gambar, video, atau audio. Peserta didik juga
dapat mengakses materi tersebut kapan saja dan di mana saja, sehingga dapat menyesuaikan
jadwal belajar dengan aktivitas yang sedang dilakukan.
Penerapan pendidikan jarak jauh dapat dilakukan melalui berbagai platform atau aplikasi online,
seperti video conference, e-learning, forum diskusi, atau media sosial. Para peserta dapat
mengakses materi pembelajaran dan melakukan interaksi dengan pengajar atau sesama peserta
melalui internet(Syah & Pratama, 2020).
Penerapan pendidikan jarak jauh memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah fleksibilitas
waktu dan tempat belajar yang lebih besar, serta dapat mengakomodasi kebutuhan belajar
individu. Selain itu, penerapan pendidikan jarak jauh juga dapat menghemat biaya transportasi
dan akomodasi.
Namun demikian, ada beberapa tantangan dalam penerapan pendidikan jarak jauh, seperti
kebutuhan akan koneksi internet yang stabil dan cepat, kesulitan dalam menjaga motivasi dan
disiplin belajar, serta kurangnya interaksi sosial langsung antara peserta dan pengajar. Untuk
mengatasi tantangan tersebut, diperlukan pengelolaan pembelajaran yang efektif dan terstruktur,
serta penggunaan teknologi yang tepat dan memadai. Selain itu, diperlukan juga partisipasi aktif
dari peserta dan pengajar dalam proses pembelajaran.
Penerapan pendidikan jarak jauh telah menjadi tren dalam dunia pendidikan, terutama di masa
pandemi COVID-19 yang membatasi kegiatan belajar mengajar secara fisik. Oleh karena itu,
penerapan pendidikan jarak jauh menjadi pilihan yang sangat relevan untuk tetap menjaga
kontinuitas pendidikan dan mengembangkan kemampuan belajar di era digital.
Pendidikan jarak jauh adalah suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan secara online dan tidak
memerlukan kehadiran fisik di kelas atau ruangan belajar yang sama. Dalam situasi pandemi
COVID-19 yang membatasi kegiatan belajar mengajar secara fisik, pendidikan jarak jauh
menjadi pilihan yang sangat relevan untuk tetap menjaga kontinuitas pendidikan dan
mengembangkan kemampuan belajar di era digital (Zalewska & Trzcińska, 2022).
Pendidikan jarak jauh telah diadopsi oleh lembaga-lembaga pendidikan di seluruh dunia dengan
tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan efektivitas pendidikan. Berikut ini
menurut (Mubarok et al., 2021) beberapa alasan mengapa pendidikan jarak jauh di terapkan:
1. Menjangkau peserta didik di lokasi yang sulit diakses: Pendidikan jarak jauh dapat
memberikan akses pendidikan yang lebih mudah bagi peserta didik yang tinggal di
daerah terpencil atau sulit diakses. Dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi, peserta didik dapat mengakses pembelajaran tanpa harus berada di kelas
atau ruangan belajar yang sama dengan pengajar.

2. Menghemat biaya dan waktu: Pendidikan jarak jauh dapat menghemat biaya dan
waktu peserta didik dalam hal transportasi dan akomodasi. Peserta didik tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk transportasi dan akomodasi, serta tidak perlu
menghabiskan waktu untuk perjalanan ke kelas atau ruangan belajar.

3. Menyediakan fleksibilitas waktu belajar: Pembelajaran jarak jauh dapat disesuaikan


dengan jadwal peserta didik yang berbeda-beda. Peserta didik dapat mengakses
materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, sehingga dapat menyesuaikan
jadwal belajar dengan aktivitas yang sedang dilakukan.

4. Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan peserta didik: Pembelajaran jarak jauh


dapat meningkatkan partisipasi dan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar.
Peserta didik dapat berinteraksi dengan pengajar dan sesama peserta didik melalui
forum diskusi atau video conference, serta dapat mengajukan pertanyaan atau
memberikan tanggapan secara online.

5. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengajaran: Dalam pembelajaran jarak jauh,


pengajar dapat merancang dan menyampaikan materi pembelajaran dalam berbagai
format, seperti teks, gambar, video, atau audio. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pengajaran, serta memudahkan pengajar dalam menyesuaikan metode
pengajaran dengan kebutuhan peserta didik.

Namun, terdapat beberapa tantangan dalam pendidikan jarak jauh, seperti kebutuhan akan
koneksi internet yang stabil dan cepat, kesulitan dalam menjaga motivasi dan disiplin
belajar, serta kurangnya interaksi sosial langsung antara peserta dan pengajar (Mulyati,
2021). Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan pengelolaan pendidikan jarak jauh
yang efektif dan terstruktur, serta penggunaan teknologi yang tepat dan memadai.

Secara keseluruhan, pendidikan jarak jauh merupakan pilihan yang sangat relevan dalam
era digital saat ini. Meskipun memiliki beberapa tantangan, kelebihannya yang dapat
memberikan fleksibilitas dan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar
menjadikannya sebagai alternatif yang menarik untuk tetap menjaga kontinuitas
pendidikan di masa pandemi dan masa depan.

Daftar pustaka
Irwan, I., Ichsan, F. N., Gistituati, N., & Marsidin, S. (2021). Analisis Kebijakan Pendidikan
Terkait Implementasi Pembelajaran Pada Masa Darurat Covid 19. Jurnal Manajemen
Pendidikan, 9(2), 89–95. https://doi.org/10.33751/jmp.v9i2.4238
Mubarok, H., Swastika, Y. I., Ainun, A., Hamdanah, S. U., Lestari, P. D., & Saifuddin, M. A.
(2021). Penerapan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Dimasa Pandemi Covid-19 pada SIDH
Belanda dan SIKL Malaysia. Islamika, 3(1), 82–96.
https://doi.org/10.36088/islamika.v3i1.971
Mulyati, N. (2021). Analisis Kebijakan Pendidikan Terkait Implementasi Pembelajaran Jarak
Jauh pada Masa Darurat Covid-19. Jurnal Sosial Teknologi, 1(9), 89–95.
https://doi.org/10.36418/jurnalsostech.v1i9.191
Syah, A., & Pratama, A. (2020). Vol. 4 No. 3 Juni 2020. ( Kharisma Dan Denok, 2020 ), 4(3),
11–19.
Warsita, B. (2007). Peranan TIK dalam Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh. Teknodik,
11(20), 1–235.
Zalewska, E., & Trzcińska, K. (2022). Effectiveness of distance learning during the COVID-19
pandemic. Wiadomości Statystyczne. The Polish Statistician, 67(10), 48–61.
https://doi.org/10.5604/01.3001.0016.0659

Anda mungkin juga menyukai