Anda di halaman 1dari 6

Keadaan Wanita Dunia di Surga

KAIDAH:

َ َ ْ َ َ َ ْ ٰ ٰ َ ْ ُ ُ ْ ُ ْ ُ ُ َّ ّٰ َ َ ْ َّ ُ ْ َّ
َ َ
‫ِان المت ِقين ِف ْي جن ٍت وعيو ٍنٍۗ ادخلوها ِبسل ٍم ا ِم ِنين ونزعنا ما ِف ْي‬
َ‫ُص ُد ْوره ْم م ْن غل ا ْخ َو ًانا َع ٰلى ُس ُرر ُّم َت ٰقبل ْي َن َلا َي َم ُّس ُه ْم ف ْي َها َن َص ٌب َّوما‬
ِ ِِ ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
َ ْ ْ ُ
‫ه ْم ِمن َها ِب ُمخ َر ِج ْين‬

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam (surga yang


penuh) taman-taman dan mata air. (Allah berfirman,) “Masuklah ke
dalamnya dengan sejahtera dan aman.”. Kami mencabut segala rasa
dendam yang ada dalam hati mereka. Mereka bersaudara (dan) duduk
berhadap-hadapan di atas dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya
dan tidak akan dikeluarkan darinya. (al Hijr:48)

Rasulullahn bersabda,

‫خ‬ َّ ‫خ‬ ‫خ‬ َّ ‫خ‬ ‫خ‬ ْ‫خُ ْ خ ُ خ خخ خْخ خ خ‬ ‫خ‬ َّ ‫خ‬ ‫خُْ ُ ُ ْ ُ خ‬
،ِ‫ فيحبسون لَع قنطر ٍة بْي اجلنةِ والار‬،ِ‫َيلص المؤمِنون مِن الار‬
‫خ َّخ خ‬ ‫خ‬ ْ َُّ ْ ُ ‫خ‬ ْ‫خ خ ُ خ خ ْ خ‬ ْ ‫خ ُ خ َُّ ِ خ ْ ْ ْ خ‬
‫ حَت إِذا‬،‫ض ِهم مِن بع ٍض مظال ِم َكنت بينهم ِِف النيا‬ ِ ‫فيقص ِلع‬
ُ
‫ُه َّ ِذبُوا خو ُن َُّقوا أذ خِن ل خ ُه ْم ِِف ُد ُخو ِل خ‬
‫اجل َّن ِةخ‬

“Orang-orang mukmin akan dibebaskan dari neraka, kemudian mereka


berhenti dikumpulkan di qantharah, tempat antara surga dan neraka.
Kemudian ditegakkanlah qishash diantara mereka akibat kezaliman yang
terjadi di antara mereka di dunia. Setelah dibersihkan dan disucikan,
barulah mereka diizinkan masuk surga…” (HR. Ahmad 11095 dan
Bukhari 6535).

1 |Kajian Muslimah Cipanas 15/11/22


Rasulullahn bersabda:
‫خ‬ ْ ‫خ َّ ُ ُ ْ خ خ ُ ْ خ َّ خ ُ خ ُ ُ ْ خ خ ُ خ ِ ْ خ خ خ ْ خ خ ْ خ‬
‫ َل‬، ِ‫أول زمر ٍة تلِج اجلنة صورتهم لَع صورة القم ِر َللة اِلدر‬
ُ ‫خ ُ ُ ْ خ َّ خ‬ ‫خ ْ ُ ُ خ خ خ خ خ ْ خ ُ خ خ خ خ خ خ َّ ُ خ‬
، ‫ آن ِيتهم فِيها اذلهب‬، ‫خطون وَل يتغوطون‬ ِ ‫يبصقون فِيها وَل يمت‬
ُ ْ ْ ْ ُ ُ ْ ‫خ خ خ ُ ُ ْ ْ خ ُ َّ ُ خ خ‬ َّ ْ ‫خ ْ خ ُ ُ ْ ْ َّ خ خ‬
‫ ورشحهم ال ِمسك‬، ‫ وَمامِرهم اْللوة‬، ِ‫ب والفِضة‬ ِ ‫أمشاطهم مِن اذله‬
ْ‫ح ِم مِن‬ ْ َّ ِ ‫ْ ُ ْ خ ْ خ خ ُ خ ُ ُّ ُ خ ْ خ خ‬ ‫خ‬ َّ ُ ‫خ‬
‫ان يرى مخ سوق ِ ِهما مِن وراء الل‬ ِ ‫ح ٍد مِنهم زوجت‬ ِ ‫ِك وا‬ِ ‫ ول‬،
ٌ ‫خ‬ ٌ ْ‫ُُ ُُ ْ خ‬ ‫خ ْ خ خ خْخُ ْ خخ خخ ُ خ‬ ْ ُ ْ
، ‫حد‬ ِ ‫ قلوبهم قلب وا‬، ‫ َل اختَِلف بينهم وَل تباغض‬،‫اْلس ِن‬
‫ُ خ َّ ُ خ َّ خ ْ ً خ‬
ِ ‫اَّلل بُك خرة خوع‬
‫ش ًّيا‬ ‫يسبِحون‬
“Rombongan pertama yang mendatangi surga, gambaran mereka seperti
bulan pada saat malam purnama, mereka tidak meludah di dalamnya,
tidak membuang ingus dan tidak buang air besar, bejana mereka dari
emas, sisir mereka dari emas dan perak, alat penghangat mereka dari
gaharu, semprotan mereka dari minyak misik, setiap orang dari mereka
mempunyai dua istri yang bisa dilihat sumsum betisnya dari balik daging
(tubuhnya) saking indahnya, tidak ada perselisihan di antara mereka dan
tidak ada saling membenci, hati mereka satu hati, mereka selalu bertasbih
kepada Allah pada pagi dan petang hari”. (HR. Bukhari no .3006)

Keadaan wanita di dunia ada enam:

1. Meninggal sebelum menikah.

2. Ditalak suami pertama, dan tidak menikah lagi sampai meninggal.

3. Menikah dengan lelaki yang bukan ahli surga. Misalnya, suaminya


murtad atau melakukan kesyirikan.

4. Meninggal lebih dahulu sebelum suaminya.

5. Ditinggal mati suaminya, dan tidak menikah lagi sampai meninggal.

6. Ditalak atau ditinggal mati suaminya, kemudian menikah dengan lelaki


lain.
2 |Kajian Muslimah Cipanas 15/11/22
>>a. Untuk wanita jenis 1,2, 3, dia akan dinikahkan dengan seorang lelaki
yang menjadi penghuni surga. Dia memiliki sifat yang sempurna,
sebagaimana penghuni surga lainnya. Ini berdasarkan sabda Nabiy:

‫ما ِف اجلنة أعزب‬


“Di surga, tidak ada orang yang tidak menikah.” (HR. Ahmad dan Muslim)

Syaikh Muhammad bin Shalih menjelaskan,

‫ﻓﺎﻟﻤﺮﺃﺓ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﻟﻢ ﺗﺘﺰﻭﺝ ﺃﻭ ﻛﺎﻥ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﻟﻴﺲ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ‬
ُِ ‫ﻓﺈﻧﻬﺎ ﺇﺫﺍ ﺩﺧﻠﺖ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻓﻬﻨﺎﻙ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺘﺰﻭﺟﻮﺍ ِِﻣﻦ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ‬
– ‫ﻭﻫﻢ‬
‫ﺃﻋﻨﻲ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺘﺰﻭﺟﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ‬
“Seorang wanita penduduk surga yang belum menikah (di dunia) atau
suaminya bukan penduduk surga. Apabila wanita tersebut masuk surga,
maka di surga juga ada penduduk surga dari laki-laki yang belum menikah
di dunia (mereka akan dinikahkan sesuai dengan kesenangan hati
mereka).” (Fatawa Syaikh ‘Ustaimin 2/52)

>>b. Untuk wanita jenis 4 dan 5, dia akan dinikahkan dengan suaminya
di dunia. Dalilnya adalah:

** Perbuatan Ummu Dardaa’ yang menolak lamaran Mu’awiyah karena


ingin menjadi suami Abu Dardaa’ di surga. Ia berkata, “Aku mendengar
Abu Darda’ (suaminya yang telah meninggal) berkata, Aku mendengar
Rasulullahn bersabda :

‫خر أخ ْز خواجهاخ‬ ُ ‫ْخ ْخ‬


ِ ِ ِ ‫المرأة ِِل‬
“Seorang wanita bagi suaminya yang terakhir”.
Dan aku tidak ingin pengganti bagi Abu Dardaa’” (As-Shahihah no 128)
3 |Kajian Muslimah Cipanas 15/11/22
** Hudzaifaha juga pernah berkata kepada istrinya:
َّ ‫خ‬ ْ ‫خ‬ َّ ‫خ‬ ‫ْ خ َّ خ خ خ‬ ‫خ‬ ْ ‫خ‬ ْ ُ ‫ْ ْ خْ خ‬
‫ت أن تكو ِِن زوج َِت ِِف اجلنةِ فَل تزو ِِج بع ِدي فإِن‬ ِ ‫إِن ِشئ‬
‫ُّ ْ خ خ خ خ خ َّ خ ُ خ خ‬ ‫خ‬ ‫خ‬ ْ ‫خ‬ َّ ْ‫خ‬ ‫خ‬ ‫ْخ ْخ‬
‫جها ِِف النيا ف ِِلل ِك حرم اَّلل لَع‬ ِ ‫خ ِر أزوا‬ ِ ‫المرأة ِِف اجلنةِ ِِل‬
َّ‫ِح خن خب ْع خدهُ ِْلخ َّن ُهن‬ ْ ‫اَّلل خعلخيْه خو خس َّل خم أخ ْن خينْك‬ ُ َّ ‫َّ َّ خ‬
‫ب صَّل‬ ‫خ‬
ِ ‫أزو‬ ْ ‫خ‬
ِ ِ ِ ‫اج ال‬
‫اج ُه ِِف ْ خ‬
َّ‫اجلن ِة‬ ‫أخ ْز خو خ‬

“Jika kau ingin menjadi istriku di surga maka janganlah engkau menikah
lagi setelah aku meninggal, karena seorang wanita di surga akan menjadi
istri bagi suaminya yang terakhir di dunia. Karenanya Allah
mengharamkan istri-istri Nabib untuk menikah lagi setelah
meninggalnya Nabi, karena mereka adalah istri-istri Nabi di surga” (As-
Shahihah no 1281)

>>c. Adapun wanita macam yang keenam yaitu wanita yang ditalak atau
ditinggal mati suaminya, kemudian menikah dengan lelaki lain. Para
ulama berbeda pendapat:
Pendapat pertama: Wanita tersebut akan bersama suami yang paling
mulia akhlaknya saat hidup bersamanya di dunia.
Ini pendapat Imam Al Qurtubi. Beliau menyebutkan satu riwayat dari Anas
bin Malika, bahwa Ummu Habibah istri Nabib berkata: Wahai
Rasulullah seorang wanita memiliki dua suami saat di dunia, kemudian
mereka semua meniggal dan berkumpul di surga. Wanita tersebut akan
menjadi milik siapa dari keduanya? Yang pertama atau terakhir?
Rasulullah menjawab: “Untuk yang terbagus akhlaknya wahai Ummu
Habibah, akhlak yang bagus membawa kebaikam dunia dan akherat.”
(al-Tazkiroh fi Ahwal al-Mauta wa al-Alhirah, 2:278).

Syaikh Sholih al-Munajjid berkata; hadits ini lemah sekali, karena ada 2
perawi yang cacat. Sehingga hadits ini tidak sah untuk dijadikan dalil, dia
lemah sekali dan pendapat ini gugur.

4 |Kajian Muslimah Cipanas 15/11/22


Pendapat Kedua: Wanita tersebut diberi pilihan untuk memilih di antara
suami-suaminya.
Syaik Shalih al-Munajjid mengomentari pendapat ini, “Aku tidak melihat
orang yang berpendapat dengan pendapat ini mempunyai dalil”.
Imam al-Ajluni menyebutkan untuk yang terbaik akhlaknya dan
disebutkan ia diberi pilihan. (Kasyfu al-Khafa’ 2/392).

Syaikh Utsaimin lebih merajihkan pendapat ini dan berkata,”Ia berhak


memilih di antara mereka, lalu ia akan memilih yang terbaik akhlaknya”.
(Lihat fatwa-fatwa Syaikh Utsaimin dan Abdurrahman bin Jibrin: Fatawa
Mar’ah Muslimah, hlm.602-603).

Pendapat ini juga mengatakan jika suami pertama dan terakhir setara
dalam akhlak dan keshalehannya, maka dia bersama yang terakhir.
Namun jika tidak setara, maka dia memilih yang paling baik keshalehan
dan akhlaknya dengan dalil Allah berfirman:
‫خ‬ ْ ُ ُ ‫خ‬ ْ‫ُ ْ خخ‬
‫هم وأزواجهم ِِف ظَِل ٍل‬
“Mereka bersama dengan istri-istri mereka dibawah naungan (surga).”
(Yasin: 56)

Pendapat ketiga, dia akan bersama suami terakhirnya. Ini berdasarkan


hadits Nabin.

‫خر أخ ْز خواجهاخ‬ ‫خ‬ ُ ‫خ‬ ْ ‫خ‬ ْ ‫خ‬ َّ ‫خ‬ ‫خ‬ ‫خ‬ ‫خ‬ ُ
‫ّف عنها زوجها فَتوجت بعده ف ِ خ‬
ِِ ‫ِه ِِل‬ ْ ‫خ‬ ‫خ‬ ْ ‫خ‬ َّ ُ ُ ‫خ ُّ خ ْ خ‬
‫أيما ام خرأ ٍة تو خ‬
ِ ِ
“Wanita manapun yang ditinggal mati suaminya, kemudian si wanita
menikah lagi, maka dia menjadi istri bagi suaminya yang terakhir.” (HR.
Ath-Thabarani, lihat Ash-Shahihah 3/275)

5 |Kajian Muslimah Cipanas 15/11/22


Syaikh Ali Firkous berkata,

‫اجلنة مع آخر أزواجها إذا ت خ خس خ‬


ْ‫اووا‬ َّ ‫أزواج ِف النيا فِه ِف‬
ٌ ‫وإن َكن لها‬
ُُ
‫اخللق والصَلح‬ ‫ِف‬
“Apabila wanita tersebut mempunyai beberapa suami di dunia, maka ia
berada di surga bersama suami terakhirnya apabila sama dalam akhlak
dan amal shalih.” (sumber: ferkous.com)

Sumber: Ahwalun Nisa’ fil Jannah, karya Sulaiman bin Shaleh al-Khurasyi.

6 |Kajian Muslimah Cipanas 15/11/22

Anda mungkin juga menyukai