Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERCOBAAN

INDIKATOR ASAM DAN BASA

Disusun Oleh:

1. EGI DWI PRADANA

2. MUHAMMAD YUSUF

3. SAHRI NUR HIDAYAT

4. MUHAMMAD DIMASHURI

5. AHMAD TAUFIQ HIDAYAH

SMA NEGERI 02 LONG IKIS

KABUPATEN PASER

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2023

1
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan kali ini berjudul “Indikator Asam-Basa”

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui indikator alami untuk uji larutan Asam-Basa

2. Membedakan larutan Asam-Basa dengan indikator kertas lakmus

C. DASAR TEORI

Konsep asam basa dapat dipelajari melalui teori asam basa yang

disampaikan oleh ahli kimia. Menurut Arrhenius (1859-1927) dari Swedia

menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang mengandung hidrogen dan

menghasilkan ion H3O + bila dilarutkan dalam air. Sedangkan basa adalah

suatu senyawa yang mengandung OH dan menghasilkan ion OH jika

dilarutkan dalam air. Beberapa ahli mengatakan bahwa teori ini mempunyai

kelemahan karena keterbatasan pelarutnya air.

Teori kedua disampaikan oleh Bronsted-Lowry pada tahun 1923 yang

mendefinisikan asam dan basa berdasarkan pada reaksi protonisasi. Asam

merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion hidrogen (donor

proton). Basa merupakan senyawa yang dapat menerima ion hidrogen (aseptor

proton).

Teori Ketiga disampaikan oleh Lewis yang mendefinisikan asam dan basa

berdasarkan reaksi transfer elektron. Asam merupakan senyawa yang

berfungsi sebagai aseptor elektron. Basa merupakan senyawa yang berfungsi

2
sebagai donor elektron. Dari ketiga teori tersebut, dalam pelarut air (Aqueous)

teori dari Bronsted-Lowry adalah yang paling banyak dipakai.

Berdasarkan kekuatan ionisasinya, dikenal istilah asam-basa kuat dan

lemah. Asam kuat didalam air akan terurai secara sempurna menjadi ion

ionya. Tidak demikian halnya dengan asam lemah, hanya sebagian kecil

molekulnya yang mengion. Sedangkan basa kuat adalah basa yang dalam

pelarut air menghasilkan ion hidroksi secara sempurna, demikian sebaliknya

untuk basa lemah. Jadi kekuatan asam basa ditentukan oleh sejauh mana

mereka terionisasi dalam air, secara total atau sebagian.

Suatu larutan dapat digolongkan menjadi asam, basa atau netral.

Kategorisasi larutan mengandung asam, basa, atau netral ini ditentukan

oleh power of hydrogen (pH). Rentang pH ini mulai dari 1 hingga 14. Kalau

pH larutan itu antara 1-6, artinya larutan itu mengandung asam. Sementara itu,

larutan yang mengandung basa memiliki pH antara 8-14. Jika pH larutannya

berada pada angka 7, larutan tersebut disebut netral.

Indikator dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibuat secara

sintetis di laboratorium. Syarat dapat atau tidaknya suatu zat dijadikan

indikator asam-basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu

indikator diteteskan pada larutan asam atau basa. Berikut ini ragam indikator:

1. Indicator alami

Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhan).

Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut

3
bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-

nya. Contohnya seperti ekstrak bunga terompet, ekstrak bunga

asoka.

2. Indikator sintetis/buatan

Indikator buatan yang umum digunakan di laboratorium adalah

kertas lakmus, kertas universal, dan pH meter.

D. ALAT DAN BAHAN


Alat:
a. Gelas breaker

b. Gelas aqua

c. Plat tetes

d. Mortar pastle

e. Kain

Bahan:

a. Bunga terompet warna ungu

b. Bunga asoka warna merah&kuning

c. Air mineral

d. Cuka makanan 5 ml

e. Air Kapur

f. Kertas lakmus

g. Kertas universal

4
E. PROSEDUR KERJA

Percobaan dengan menggunakan bunga:

a. Bunga digerus menggunakan mortar pastle, kemudian ditambahkan

sedikit air mineral.

b. Setelah digerus, bunga diletakkan di atas kain kemudian diperas di

gelas aqua.

c. Plat tetes disiapkan dengan kedua lubang yang berisi dengan cuka

dan air kapur.

d. Air gerusan bunga diteteskan ke plat tetes yang berisi cuka, setelah

itu yang berisi air kapur.

e. Kemudian hasil percobaan tersebut dicatat ke dalam buku dan

disimpulkan mana yang paling terlihat perubahannya.

Percobaan dengan menggunakan kertas lakmus&kertas universal

a. Kertas lakmus dicelupkan ke dalam gelas breaker yang berisi cuka

dan gelas breaker yang berisi air kapur.

b. Kemudian hal tersebut diulang kembali dengan menggunakan

kertas universal.

c. Setelah itu, perubahan kedua kertas tersebut dicatat ke dalam buku

5
F. HASIL PENGAMATAN

N INDIKATOR CUKA AIR KAPUR

1 Bunga terompet Dari warna ungu Dari warna ungu

warna ungu berubah menjadi berubah menjadi

warna pink. warna hijau muda.

2 Bunga Asoka Dari warna merah Tidak berubah.

warna merah berubah menjadi

warna merah yang

lebih muda.

3 Bunga Asoka Tidak berubah. Dari warna kuning

warna kuning berubah menjadi

warna merah.

4 Kertas lakmus Dari warna biru Warna birunya

warna biru berubah menjadi menjadi lebih terang.

warna merah.

5 Kertas lakmus Tidak berubah Dari warna merah

warna merah menjadi warna biru.

6 Kertas universal Dari warna kuning Dari warna kuning

warna kuning berubah menjadi berubah menjadi

6
warna merah warna ungu

G. PEMBAHASAN

Percobaan kimia ini adalah mengenai indikator asam-basa. Percobaan kali

ini bertujuan untuk mengetahui indikator alami untuk uji larutan asam-basa

serta membedakan larutan asam-basa dengan indikator kertas lakmus.

Kegiatan awal dalam praktikum ini adalah menghaluskan sampel-sampel

bahan yang masih berupa padatan dan ambil ekstrak atau airnya supaya

mudah untuk mengujinya. Kemudian mengambil sedikit sampel bahan-bahan

tersebut dan memasukkannya ke dalam plat tetes yang masing-masing terisi

cuka dan air kapur. Kemudian mencelupkan lekmus biru dan lakmus merah ke

dalam gelas yang berisi cuka dan air kapur.

Setelah mencelupkan kertas lakmus pada masing-masing larutan kemudian

mengamati perubahan warna sampel bunga dan kertas lakmus merah yang

dihasilkan. Setelah itu kita dapat menganalisis dan melakukan terkaan

terhadap suatu sampel bahan dari perubahan sampel bunga dan kertas lakmus,

apakah bahan tersebut termasuk asam atau basa melalui perubahan warnanya.

H. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan indikator alami yang

paling terlihat asam-basa adalah bunga terompet warna ungu, yang ke dua

7
adalah bunga asoka warna kuning dan bunga asoka warna merah adalah

indikator alami yang perubahan asam-basa nya tidak begitu terlihat.

8
I. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai