Anda di halaman 1dari 3

Materi Telaah Struktur dan Kebahasaan Teks Tanggapan

3.8 Menelaah struktur dan kebahasaan dari teks tanggapan (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya, dll) berupa kritik, sanggahan, atau pujian yang didengar
dan/atau dibaca

Judul Cerpen : Si Pemaaf


Penulis : Meizahwa Salsabila Adisti
Penerbit : Spada Pers
Tahun Terbit : 2019

Persahabatan memang penting dalam hidup kita. Dalam persahabatan juga harus saling
mengerti satu sama lain, tolong menolong, dan saling memaafkan. Namun, dalam persahabatan
pasti ada pertengkaran, baik karena perbedaan sifat, pendapat, atau yang lain. Ketika
pertengkaran itu terjadi, salah satu harus dari sahabat harus ada yang mengalah sehingga
persahabatan tetap utuh. Seperti halnya dalam cerpen karya Meizahwa ini, berawal dari sikap
yang sombong hingga penyesalan yang dirasakan oleh Dina.

Cerita ini dimulai ketika jam istirahat berbunyi, Dea dan Ayak pergi menuju kantin untuk
mengisi perut. Tiba-tiba, Dina dan teman-temannya datang membuat keributan. Dina mengejek
Dea dan Ayak sebagai orang miskin dengan mengusir mereka dari kursi kantin. Ayak yang tidak
terima dengan perlakuan Dina, menampar pipinya, sehingga membuat Dina murka seketika dan
pergi meninggalkan Ayak dan Dea.

Saat jam pelajaran dimulai kembali, terdengar panggilan dari pengeras suara di TU yang
meminta Dea, Ayak, dan Dina untuk segara menuju ruang BK. Di sana Ayak menjelaskan
kejadian yang terjadi di kantin kepada Bu Dewi. Dina menyangkal penjelasan Ayak, namun
ternyata Bu Dewi sudah mendapatkan bukti dari rekaman CCTV. Dina pun tidak bisa
menyangkal lagi, akhirnya ia dihukum oleh Bu Dewi hormat di depan tiang bendera.

Cerpen ini sangat baik bagi kalangan anak-anak. Banyak kisah moral yang dapat diambil
seperti saling memaafkan, tidak memiliki rasa dendam kepada teman, rendah hati, dan masih
banyak lagi. Untuk pengembangan tema yang menari sehingga membuat pembaca tidak cepat
bosan. Dan itu ditunjukan pada bagian cerita yang menarik ketika tokoh Dina menyesal atas
perbuatannya. Hal tersebut dapat menjadi contoh bagi kita semua.

Cerpen “Si Pemaaf” hampir tidak memiliki kekurangan. Hanya saja, penulisan tanda baca
masih banyak yang salah. Alurnya juga sangat mudah untuk ditebak, tetapi dengan imajinasi dan
kepintaran penulis mendeskripsikan rangakaian peristiwa membuat cerpen ini nyaris tanpa cacat.

Contoh telaah:

No Aspek Bukti
Struktur
1. Konteks Persahabatan memang penting dalam hidup kita. Dalam
persahabatan juga harus saling mengerti satu sama lain,
tolong menolong, dan saling memaafkan. Namun,
dalam persahabatan pasti ada pertengkaran, baik
karena perbedaan sifat, pendapat, atau yang lain.
Ketika pertengkaran itu terjadi, salah satu harus dari
sahabat harus ada yang mengalah sehingga
persahabatan tetap utuh. Seperti halnya dalam cerpen
karya Meizahwa ini, berawal dari sikap yang sombong
hingga penyesalan yang dirasakan oleh Dina.
2. Deskripsi Cerita ini dimulai ketika jam istirahat berbunyi, Dea dan
Ayak pergi menuju kantin untuk mengisi perut. Tiba-
tiba, Dina dan teman-temannya datang membuat
keributan. Dina mengejek Dea dan Ayak sebagai orang
miskin dengan mengusir mereka dari kursi kantin. Ayak
yang tidak terima dengan perlakuan Dina, menampar
pipinya, sehingga membuat Dina murka seketika dan
pergi meninggalkan Ayak dan Dea.

Saat jam pelajaran dimulai kembali, terdengar


panggilan dari pengeras suara di TU yang meminta Dea,
Ayak, dan Dina untuk segara menuju ruang BK. Di sana
Ayak menjelaskan kejadian yang terjadi di kantin
kepada Bu Dewi. Dina menyangkal penjelasan Ayak,
namun ternyata Bu Dewi sudah mendapatkan bukti dari
rekaman CCTV. Dina pun tidak bisa menyangkal lagi,
akhirnya ia dihukum oleh Bu Dewi hormat di depan
tiang bendera.

3. Penilaian Cerpen ini sangat baik bagi kalangan anak-


anak. Banyak kisah moral yang dapat diambil
seperti saling memaafkan, tidak memiliki rasa
dendam kepada teman, rendah hati, dan masih
banyak lagi. Untuk pengembangan tema yang
menari sehingga membuat pembaca tidak cepat
bosan. Dan itu ditunjukan pada bagian cerita yang
menarik ketika tokoh Dina menyesal atas
perbuatannya. Hal tersebut dapat menjadi contoh
bagi kita semua.

Cerpen “Si Pemaaf” hampir tidak memiliki


kekurangan. Hanya saja, penulisan tanda baca
masih banyak yang salah. Alurnya juga sangat
mudah untuk ditebak, tetapi dengan imajinasi dan
kepintaran penulis mendeskripsikan rangakaian
peristiwa membuat cerpen ini nyaris tanpa cacat.
Ciri Kebahasaan
1. Kalimat aktif
Kata tugas
Preposisi
Konjunngsi
2.
Artikula
Interjeksi
Partikel
3. Bahasa deskripsi
4. Bahasa penilaian Cerpen ini sangat baik bagi kalangan anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai