PDF Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Anak Usia Sekolah Compress

9.
6K views RELATED TITLES

1 3
Asuhan Keperawatan Komunitas

Pada Kelompok Anak Usia Sekolah

Uploaded by ANickz Shareefah
Full description
Askep Komunitas Askep Komunitas Askep Agregat A

    Pada Kelompok
Anak Sekolah Anak Sekolah K
Save Embed Share Print
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA

KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH (6 – 12 TAHUN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas II
Oleh : Rusdianingseh, S.Kep.,Ns
Disusun Oleh :
Ahmad Yaebky Akbar
Anik Nur Syarifah
Arista K Rianto
Kartika Eka W
Miftahur Rofiah
Vivi Aprilia C
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN / VII B

9.6K views  1 3 RELATED TITLES


Full description



Full description

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN..................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 3
1.2 Tujuan ............................................................................................ 4
1.3 Manfaat ......................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan deskripsi Komunitas .................................................. 4
2.2 Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko ................................ 7
2.3 Framework/ Model yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas 7
2.4 Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah.....................
BAB 3 PROSES KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian ............................................................................ ......... 14

3.2 Diagnosa Keperawatan .................................................... ............... 25
3.3 Intervensi Keperawatan .................................................................... 28
3.4 Implementasi ........................................................................ .......... 30
3.5 Evaluasi ...................................................................... .................... 32
BAB 4 SIMPULAN
4.1 Simpulan ............................................................................ ............. 33



Full description

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak da
belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor yang terj
berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu dae
di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan terhadap
kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak usia sekolah. Salah satu upay
dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masyarakat yang sehat dengan mel
kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat yang didalamnya terdapat kel
khusus anak sekolah.
Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di kelurahan Wonokromo Su
yang dilakukan pada tanggal 12 November 2012. Ditemukan sebagian besar anak S
Wonokromo yang memiliki masalah kebersihan diri (personal hygiene), cukup banya
lain 45 murid yang bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 %, 25 murid yan
menggosok gigi dengan persentase 20.3%, 6 murid yang tidak tidak mencuci tangan s
makan dengan persentase 4.9%, 15 murid yang tidak mencuci kaki sebelum tidur
persentase 12.1 %, 7 murid tidak biasa memakai alas kaki dengan persentase 5.7 %, 2
tidak biasa potong kuku dengan persentase 16.2% , 5 murid yang mempunyai ke
mandi 1 kali sehari dengan persentase 4%. Dampak negatif dari perilaku tersebut


Full description

Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok usia anak s
maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani
tersebut baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
B. Tujuan
Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas agreg
usia sekolah di Kelurahan Wonokromo Surabaya termasuk upaya pencegah
penanganannya melalui pendekatan proses keperawatan komunitas.
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak usia seko
2. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah.
3. Merumuskan 3 diagnosa keperawatan komunitas agregat anak usia sekolah.
4. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan.
5. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat anak usia se
6. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap anak usia sekolah di institusi pendi



Full description

C. Manfaat
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas, asuhan keperawatan yang ditujuka
komunitas agregat anak usia sekolah di Kelurahan Wonokromo Surabaya diha
dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Membantu anak usia sekolah dalam mencegah terjadinya perilaku berisiko.
2. Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan risiko yang m
terjadi.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terka
usia sekolah.
4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak usia sekolah
memberikan intervensi.
5. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam mem
penanganan masalah kesehatan pada anak usia sekolah dalam hal promo
preventif.
6. Membantu anak usia sekolah lainnya melalui kelompok peern ya baik dalam i
pendidikan formal maupun masyarakat luar sekolah.



Full description

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi dan deskripsi Komunitas
1. Definisi Komunitas
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan sistem
tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat
satu agregat di komunitas adalah kelompok anak usia sekolah yang tergolong kel
berisiko (at risk ) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi
anak usia sekolah yaitu:
a. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu golongan anak yang
antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahu
b. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun
2. Deskripsi wilayah Komunitas
Sebagai komunitas yang dikaji adalah komunitas agregat anak usia sekolah di S
Wonokromo Surabaya pada tanggal 12 November s.d 26 November 2012. Luas w
komunitas 700 m2 dengan batas wilayah sebelah utara rumah penduduk RT
Wonokromo, sebelah selatan rumah penduduk RT.4 Kel. Wonokromo, sebelah



Full description

3. Besarnya Komunitas
Komunitas agregat anak usia sekolah yang menjadi sasaran pengkajian adalah an
sekolah SD dengan umur 6 – 12 tahun berjumlah 123 (Data SDN IV Won
Surabaya, November 2012).
B. Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih
di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya.
Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko yaitu suatu kondisi yang dihub
dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit. Hal ini tidak berarti
jika faktor risiko tersebut ada pasti akan menyebabkan penyakit, tetapi dapat be
potensial terjadinya sakit atau kondisi yang membahayakan kesehatan secara opti
populasi. Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal yaitu:
 Anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah
 Aktivitas fisik anak semakin meningkat
 Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya
 Masih membutuhkan peran orang tua untuk membantu memenuhi kebutuhan
C. Framework/ Model yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah mengg
pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digam



Full description

pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, polit
pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi (Anderson, Mc Farlane, 2000
Ervin, 2002).
Delapan subsistem yang dikaji seperti berikut:
I. Pengkajian
A. Data inti komunitas, terdiri dari:
1. Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia
menurut jenis kelamin, golongan umur.
2. Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.
3. Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh an
sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut, fasilitas ibadah ya
adanya organisasi keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang dikerjak
anak usia sekolah.
B. Data subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan lingkungan, a
anak usia sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan
winshield survey dan observasi.



Full description

Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang b
perkembangan anak usia sekolah.
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah, bentuk pelayanan ke
bila ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi anak usia sekolah melalui waw
3. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah uan
para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha sekolah.
4. Keamanan dan transportasi.
a. Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas penyebarang jalan.
b. Transportasi
Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia sekolah, adanya bis sekola
layanan antar jemput siswa
5. Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah yang
dipatuhi seluruh siswa.



Full description

6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk memperoleh inf
pengetahuan tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari pendidik.
b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan ora
peran guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak s
keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masala
usia sekolah.
7. Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekol
tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran bak
usia sekolah seperti olahraga dan seni, pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan.


Full description

D. Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah
1. Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas.
Keperawatan kesehatan komunitas (CHN) merupakan spesialis pel
keperawatan yang berbasiskan pada masyarakat dimana perawat mengambil ta
jawab untuk berkontribusi meningkatkan derajad kesehatan masyarakat. Foku
upaya CHN adalah pencegahan penyakit, peningkatan dan memperta
kesehatan dengan tanggung jawab utama perawat CHN pada keseluruhan p
dengan penekanan pada kesehatan kelompok populasi daripada individ
keluarga.
2. Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat anak usia
antara lain :
a. Kolaborator
Perawat bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral
membuat keputusan dan melaksanakan tindakan untuk menyelesaikan masal
sekolah. Seperti halnya perawat melakukan kemitraan dengan tokoh masy
tokoh agama, keluarga, guru, kepolisian, psikolog, dokter,LSM, dan sebagai
b. Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan anak s



Full description

c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada agregat an
sekolah, menggunakan proses diagnostik untuk mengidentifikasi potensia
penyakit dan risiko pada anak usia sekolah.
d. Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana perawata
memenuhi kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi pelaksanaan pelayan
mengevaluasi dampak pelayanan.
e.Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak usia seko
masyarakat dan anak usia sekolah di institusi formal, memberikan pen
kesehatan sesuai kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.
f.Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah dan alternatif
membantu anak usia sekolah mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah
g. Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah, mengaplikasikan hasil riset pada an
sekolah, mendesiminasikan hasil riset.



Full description

h. Care giver
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia sekolah, menetapkan d
keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan rencana ti
dan mengevaluasi hasil intervensi.
i.Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah, mene
kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia sekolah terhadap pen
keputusan, mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri.



Full description

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH
Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di SDN Wonokro
Surabaya menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian
kesehatan anak sekolah, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksana
evaluasi. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader UKS, guru pada i
pendidikan, anak sekolah dan orang tua, dan kepala sekolah.
I. Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as
meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
A. Data inti komunitas, terdiri dari:
1. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monograf
Wonokromo IV Surabaya untuk usia 6 – 12 tahun + 123 siswa, jumlah anak
menurut jenis kelamin dan golongan umur tergambar pada grafik di bawah in
Diagram 1 : Karakteristik anak sekolah Berdasarkan Umur dan Jenis Kel

SDN Wonokromo IV Surabaya bulan November tahun 2012


Full description

30
25
20
15
Perempuan
10 Laki-laki
5
0
6 - 7 tahun8 - 9 tahun 10 - 11 12 tahun
tahun
Dari 123 siswa SDN IV Wonokromo antara siswa laki-laki yang berumur 8 – 9 ta
anak perempuan berumur 8 – 9 tahun mempunyai prosentase yang hampir sama yaitu
dan 20 %.
2. Status perkawinan
100% dari anak usia sekolah belum kawin.
3. Nilai, kepercayaan dan agama :
Agama yang dianut oleh anak sekolah tergambar pada diagram di bawah ini :
Diagram 2 : Karakteristik anak usia sekolah Berdasarkan Agama di SDN IV Won

Surabaya pada November 2012
Kristen
3.1%


Full description

Dari diagram di atas mayoritas responden beragama Islam yaitu 96,9 %.
Berdasarkan winshield survey dan data dari monografi didapatkan tidak tersedia
untuk tempat beribadah karena letak SD bersebelahan dengan masjid, kegiatan keag
dilaksanakan di masjid tersebut. Di sekolah terdapat mata pelajaran Agama.
Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru agama, menyatakan bahwa nilai/norma/
yang dianut anak-anak SD baik, kehidupan beragama berjalan dengan harmonis, da
anak rajin dan antusias dalam mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan.
B. Data subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan jala
Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga dengan baik, ter
kantin di dalam sekolah yang menjual makanan yang kurang te
kebersihannya. Terdapat banyak penjual makanan di depan g
sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak terjamin kebersi
Terdapat 2 kamar mandi yang terpisah antara kamar mandi anak l
dan perempuan. Kondisi terawat dengan baik.
Auskultasi : Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di sekolah S
Wonokromo terdapat kegiatan ekstrakulikuler yang sudah lama b
seperti olahraga meliputi sepak bola dan senam, kesenian meliputi



Full description

Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kura
bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan lingkungan ana
membiasakan tidak menggosok gigi sebelum tidur sehingga kebias
diikuti oleh anak usia sekolah.
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Pelayanan kesehatan di sekolah SDN IV Wonokromo terdapat UKS untuk
istirahat dan pemeriksaan bagi anak yang sakit. Selain itu juga terdapat rua
(Bimbingan Konseling) untuk konsultasi siswa.
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan orang tua par
mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan berdagang untuk mencari nafkah
4. Keamanan dan Transportasi
a. Keamanan
Terdapat satpam sekolah yang membantu anak sekolah menyebrang jalan r
akan tetapi ditemukan kebiasaan yang mengancam kesehatan anak usia sek
1) Kebiasaan jajan sembarangan
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaa
sembarangan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
Diagram 3 : Kebiasaan jajan sembarangan yang dilakukan oleh anak usia sek
sekolah SDN IV Wonokromo


Full description

Kebiasaan Jajan Sembarangan
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah memiliki kebiasa
sembarangan sebesar 98 anak (80%). Ini merupakan hal yang negat
kesehatan anak usia sekolah karena kebersihan makanan dan kandung
yang ada di dalam makanan tersebut bisa menimbulkan berbagai
masalah kesehatan untuk anak usia sekolah.
2) Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah
Dari 123 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaa
sembarangan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
Diagram 4 : Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah SDN IV

Wonokromo
50
45
40
35
30
25
20
15


Full description

Pada diagram diketahui mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah
permen sebanyak 50 anak (40,6 %). Ini merupakan hal yang negat
kesehatan gigi anak usia sekolah karena dalam permen meng
kandungan gula yang tinggi sehingga berisiko tinggi terjadi kejadian
gigi pada anak usia sekolah di SDN IV Wonokromo.
3) Kebiasan menggosok gigi sebelum tidur
Diagram 5 : Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur yang dilakuk

anak usia sekolah di sekolah SDN IV Wonokromo
Kebiasaan Menggosok Gigi
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Ya Tidak
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah tidak menggos
sebelum tidur sebanyak 92 anak (75 %). Ini merupakan hal yang nega
perilaku anak usia sekolah karena kebiasaan ini harusnya ditanamka
dini, selain itu apabila tidak menggosok gigi dapat menyebabkan b
macam masalah kesehatan gigi dan mulut.



Full description

gigi. Alasan kebiasaan anak SD tidak menggosok gigi sebelum tidu
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1: Frekuensi alasan anak SDN IV Wonokromo tidak menggosok gigi s

tidur
Alasan tidak gosok gigi Jumlah Persentase

Malas 50 40.6 %
Tidak disuruh ortu 60 48.7 %
Lupa 13 10.5 %
Total 123 100 %
b. Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV Wonokromo adalah s
jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.
5. Politik dan pemerintahan
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah
sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah serta kebijakan pemerintah te
masalah yang terkait dengan anak usia sekolah. Keikutsertaan anak pada organ
sekolah yaitu mengikuti kegiatan kepramukaan.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh inf
pengetahuan tentang gosok gigi berasal dari media, para guru dan orang tu
pengkajian yang telah diperoleh adalah sebagai berikut:
Diagram 6 : Sumber informasi yang digunakan anak usia sekolah

memperoleh pengetahuan tentang gosok gigi di sekolah S
Wonokromo


Full description

45
40
35
30
25
20
15
10
0
Media Ortu Guru
Berdasarkan data di atas mayoritas anak mengetahui mengenai in
tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya televisi
iklan pasta gigi sebesar 45%. Media informasi yang digunakan anak ini mem
dampak positif dan negatif.
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah di sekolah S
Wonokromo meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak dengan ora
peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibata
tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. Agar lebih jelasny
dilihat pada uraian dibawah ini :
Diagram 7 : Frekuensi diskusi yang dilakukan antara anak dengan orang

sekolah SDN IV Wonokromo


Full description

60
50
40
30
20
10
0
Sering Jarang Tidak P
ernah
Berdasarkan diagram di atas, maka mayoritas anak menjawab
mengadakan diskusi dengan orang tua dalam mengatasi masalah anak yaitu
74 responden (60%). Keadaan ini sangat berisiko terhadap terjadinya perilak
untuk mencari informasi melalui orang lain atau media yang belum
kebenarannya. Sehingga diharapkan orang tua berperan sebagai pendengar ak
pemberi solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh anaknya.
Diagram 8 : Perlunya orang tua membantu mengatasi masalah anak di sekola

IV Wonokromo
Tidak perlu
1.0%
Perlu
99.0%


Full description

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa hampir 100 % responden men
perlu mendapatkan bantuan orang tua untuk mengatasi masalah yang terja
dirinya.
7. Pendidikan
Semua anak bersekolah di sekolah SDN IV Wonokromo Surabaya.
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya bias
Kebun Binatang Surabaya (KBS), taman-taman kota, Pantai Kenjeran, dan
Hiburan Remaja (THR). Untuk pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan
sekolah SDN IV Wonokromo terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam, dan ta


Full description

C. Analisa Data
Data Masalah
1. Lingkungan fisik :
- Adanya kebiasaan pada lingkungan

anak usia sekolah yang kurang baik
bagi perkembangan anak yaitu orang Defisit kebersihan diri pada agregat
tua dan lingkungan anak yang usia sekolah
membiasakan tidak menggosok gigi

sebelum tidur sehingga kebiasaan ini
diikuti oleh anak usia sekolah
2. Keamanan dan transportasi:

a. Kebiasaan jajan sembarangan
- 80% anak usia sekolah memiliki Risiko terjadinya kejadian karies gigi
kebiasaan jajan sembarangan agregat anak usia sekolah
- mayoritas jenis jajanan anak usia

sekolah adalah permen sebanyak
50 anak (40,6 %)
- 45 murid yang bermasalah pada
gigi dengan persentase 36.5 %
b. Kebiasan menggosok gigi sebelum
tidur
- 75% anak usia sekolah tidak
menggosok gigi sebelum tidur
- Alasan tidak menggosok gigi
karena tidak disuruh oleh orang


Full description

3. Komunikasi Risiko penyalahgunaan media cetak

a. Komunikasi Formal elektronik pada anak untuk mempe
Anak mengetahui mengenai informasi yang tidak sesuai de
informasi tentang gosok gigi perkembangannya
sebelum tidur bersumber dari media
khusunya televisi tentang iklan pasta
gigi sebesar 45%
b. Komunikasi Informal
- Sebesar 60% anak sekolah jarang Ketidakefektifan komunikasi anak de
diskusi dengan orang tua untuk orang tua
menyelesaikan masalah
- Sebesar 99% anak usia sekolah
menganggap perlu peran ortu
untuk mengatasi masalah anak
II. Diagnosa Keperawatan Komunitas
1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaa
lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik
2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d ke
anak usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75%, mayorit
jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak 50 anak (40,6 %), 45 mur
bermasalah pada gigi dengan persentase 36.5 % dan sebesar 48.7% an
sekolah beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuany
3. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk mem
informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informa



Full description

4. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang diskusi
orang tua untuk menyelesaikan masalah sebesar 60% dan perlunya peran ort
mengatasi masalah anak sebesar 99%
III. Perencanaan
a. Prioritas masalah
Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan d
keperawatan dengan menggunakan ranking dari semua diagnosa yang
ditemukan. Tujuan dari prioritas masalah adalah untuk mengetahui di
keperawatan komunitas yang mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu
masyarakat.
Prioritas untuk diagnosa komunitas pada agregrat anak usia sekolah di S
Wonokromo Kelurahan Wonokromo Surabaya adalah sebagai berikut :
PentingnyaPerubahan Penyelesaian Tot

penyelesaian positif untuk Diagnosa keperawatan padamasalah penyelesaian
untuk Peningkatan
agregatsco
anak
kualu
1 : rendah
0 : tidak ada
2 : sedang 0 : tidak ada
1 : rendah
3 : tinggi 1 : rendah
2 : sedang
2 : sedang
3 : tinggi
3 : tinggi
Defisit kebersihan diri pada 3 2 3 8
agregat anak usia sekolah


Full description

Risiko penyalahgunaan 2 1 1 4
media cetak dan elektronik
pada anak untuk
memperoleh informasi yang
tidak sesuai dengan
perkembangannya
Ketidakefektifan 2 1 2 5
komunikasi anak dengan
orang tua
Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah risiko kejadian
gigi pada agregat anak usia sekolah dan yang akan dijadikan implementasi adalah
preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya kejadian karies gigi pada agreg
usia sekolah di SDN IV Wonokromo Kelurahan Wonokromo Surabaya.



Full description

b. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Metode Waktu
keperawatan
1. Risiko terjadinya kejadian karies gigi panjang
1. Jangka 1. Lakukan pendekatan - Kepala - Komunikasi 3 Desember
pada agregat anak usia sekolah Terbentuknya kelompok secara
anak usia
formal
sekolah
dengan
yang
kepala
peduli sekolah,
sekolah,
terhadap
guru,guru, dangigi
kesehatan danJangka
dan petugas informasi
UKS pendek 2012
Agregat anak usia sekolah tidak mengalami karies gigi petugas UKS SDN IV
Agregat anak usia sekolah mendapatkan Wonokromo Surabaya Kelompok anak usia sekolah di SD
pengetahuan yang cukup tentang Wonokromo
pencegahan masalah Surabaya
karies gigi
2. 2. Berikan penyuluhan - - Ceramah dan

diskusi
kesehatan tentang karies gigi pada kelompok anak usia sekolah Demonstrasikan cara menggo
baik dan benar pada kelompok anak usia sekolah
Beri kesempatan pada kelompok anak usia sekolah untuk bersama- sama mempraktikan cara
baik dan benar
3. - Edukasi dan
demonstrasi
4.


Full description

31 Desember
5. Lakukan kerjasama - Puskesmas
2012
dengan puskesmas Wonokromo
setempat untuk - Monitoring
melakukan monitoring
terhadap kelompok anak
usia sekolah di SDN IV
Wonokromo Surabaya


Full description

IV. Implementasi
Dx. Keperawatan Hari/tanggal Kegiatan
1. Risiko terjadinya kejadian Senin / 3 Desember Melakukan pendekatan secara formal dengan kepala seko
karies gigi pada agregat anak usia sekolah2012 petugas UKS.
Kepala sekolah, seluruh guru, dan petugas UKS menduku
penyuluhan kesehatan tentang karies gigi di SDN IV Wo Surabaya.
Memberikan penyuluhan kesehatan tentang karies gigi pa anak usia seko

Seluruh anak antusias dan semangat untuk mengikuti keg
penyuluhan kesehatan.
Mendemonstrasikan cara menggosok gigi dengan baik da kelompok ana

Seluruh anak antusias dan semangat untuk cara menggos
baik dan benar
4. Memberi kesempatan pada kelompok anak usia sekolah u

sama mempraktikan cara menggosok gigi dengan baik da Seluruh anak an


Full description

Senin / 31 5. Melakukan kerjasama dengan puskesmas setempat untuk

Desember 2012 monitoring terhadap kelompok anak usia sekolah di
SDN Surabaya
Pihak Puskesmas datang ke SDN IV Wonokromo untuk
monitoring terhadap kelompok anak usia sekolah


Full description

V. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi pros
pelaksanaan diagnosa keperawatan pertama di SDN IV Wonokromo Surabaya
100% peserta hadir, 90% peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan k
berjalan sesuai alokasi waktu. Evaluasi hasil yang dapat diketahui adalah
peningkatan pengetahuan kelompok anak usia sekolah tentang cara menggos
dengan baik dan benar yang dapat dilihat dari antusias anak usia sekolah
mempraktikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar.

PDF Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Anak Usia Sekolah Compress

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

PDF Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Anak Usia Sekolah Compress

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

9.

6K views RELATED TITLES

Asuhan Keperawatan Komunitas

Askep Komunitas Askep Komunitas Askep Agregat A

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas II

Oleh : Rusdianingseh, S.Kep.,Ns

Ahmad Yaebky Akbar

Anik Nur Syarifah

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN / VII B

Asuhan Keperawatan Komunitas

Askep Komunitas Askep Komunitas Askep Agregat A

Asuhan Keperawatan Komunitas

Askep Komunitas Askep Komunitas Askep Agregat A

HALAMAN SAMPUL DEPAN..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 3

1.2 Tujuan ............................................................................................ 4

1.3 Manfaat ......................................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan deskripsi Komunitas .................................................. 4

2.2 Anak Usia Sekolah Sebagai Kelompok Risiko ................................ 7

2.3 Framework/ Model yang Digunakan Untuk Pengkajian Komunitas 7

2.4 Peran Perawat Komunitas Terkait Anak Usia Sekolah.....................

BAB 3 PROSES KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian ............................................................................ ......... 14

4.1 Simpulan ............................................................................ ............. 33

Asuhan Keperawatan Komunitas

Askep Komunitas Askep Komunitas Askep Agregat A

Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak da

berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas masyarakat suatu dae

di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang sangat rentan terhadap

khusus anak sekolah.

Berdasarkan hasil pengkajian data yang dilakukan di kelurahan Wonokromo Su

Asuhan Keperawatan Komunitas

Askep Komunitas Askep Komunitas Askep Agregat A

maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani

tersebut baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Untuk memberikan gambaran tentang perilaku berisiko pada komunitas agreg

usia sekolah di Kelurahan Wonokromo Surabaya termasuk upaya pencegah

penanganannya melalui pendekatan proses keperawatan komunitas.

1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas agregat anak usia seko

3. Merumuskan 3 diagnosa keperawatan komunitas agregat anak usia sekolah.

4. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnosa keperawatan.

5. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas agregat anak usia se

6. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap anak usia sekolah di institusi pendi

Asuhan Keperawatan Komunitas

Askep Komunitas Askep Komunitas Askep Agregat A

komunitas agregat anak usia sekolah di Kelurahan Wonokromo Surabaya diha

dapat memberikan manfaat antara lain :

1. Membantu anak usia sekolah dalam mencegah terjadinya perilaku berisiko.

3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terka

4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak usia sekolah

5. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam mem

pendidikan formal maupun masyarakat luar sekolah.

Asuhan Keperawatan Komunitas

Askep Komunitas Askep Komunitas Askep Agregat A

A. Definisi dan deskripsi Komunitas

tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga, kelompok/agregat dan masyarakat

Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi

anak usia sekolah yaitu:

2. Deskripsi wilayah Komunitas

Wonokromo Surabaya pada tanggal 12 November s.d 26 November 2012. Luas w

komunitas 700 m2 dengan batas wilayah sebelah utara rumah penduduk RT

Wonokromo, sebelah selatan rumah penduduk RT.4 Kel. Wonokromo, sebelah