Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III Keperawatan
Edwardo
200125
Nama : Edwardo
Nim : 200125
Dengan ini menyatakan bahwa judul proposal “ Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan
Masalah Keperawatan Gangguan Pola Tidur Insomnia Di Desa Onu Kecamatan Pipikoro
Kabupaten Sigi “ benar bebas dari plagiat dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar,
maka saya bersedia meneria sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pembuat Pernyataan
HALAMAN ORSINALITAS
Nama :Edwardo
Nim : 200125
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa proposal yang saya tulis adalah benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau
pikiran saya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan proposal ini hasil
Palu, 2022
Pembuat Pernyataan
Edwardo
Mengetahui :
Pembimbing
NIDN:0930017101
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 200125
Denngan judul “Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Masalah Keperawatan Gangguan
Pola Tidur Di Desa Onu Kecamatan Pipikoro Kabupaten Sigi “ telah diperiksa
Pembimbing
NIDN :0930017101
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan yang maha esa atas peryetaan dan anugrahnya
Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ( KTI ) sebagai tugas
akhir dengan judul Asuhan keperawatan keluarga pada lansia dengan masalah gangguan pola
tidur di desa onu kecamatan pipikoro kabupaten sigi untuk salah satu syarat mahasiswa
sekola tinggi keperawatan bala keselamatan memperoleh gelar ahly madya keperawatan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah dapat terselesaikan karena berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih kepada :
1 .Ibu Estela lilian Mua,SKM M. Kep Selaku ketua stikes bala keselamatan palu
2.Ibu Janice Sepang, S.Kep, NS, M. kep sebagai dosen pembimbing saya yang telah banyak
3. Dosen dan staf yang selalu memberikan semangat, dorongan, motivasi dan juga
memberikan pengetahuan selama penulis kuliah di sekolah Tinggi ilmu bala keselamatan
palu.
4. Kepada orang tua yaitu bapak Sadrak Tangka dan ibu Elna beserta adik penulis Elsa lestari,
dan keluarga yang telah memberikan dukungan doa,dan motivasi selama penulis
5. Kepada Teman-teman angkatan yang selalu memberikan semangat serta dukungan dan
ayu dan Conjungtifani Dwi pratiwi. yang sudah membantu penulis dalam hal sekecil apapun dan
Akhirnya penulis mengharapkan semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan dan pengetahuan dari para pembaca khususnya mahasiswa /keperawatan
sebagai sumber referensi penhetahuan dan saya mohon maaf atas segala kekurangan yang
terdapat dalam karya tulis ilmiah ini serta dengan senang hati menerimah kritikan dan saran
yang membangun,sekian dan terimah kasih, Tuhan Yesus memberkati kita semua.
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...........................................................................................1
PENDAHULUAN
kemampuan tubuh pada semua sistem sehingga menyebapkan munculnya masalah yaitu
gangguan pola tidur.gangguan pola tidur nerupakan suatu keadaan ketika individu
mengalami atau mempunyai resiko perubahan jumlah dan kualitas pola tidur yang
lansia yang mengalami gangguan pola tidur pada siang hari akan bertambah. Fenomena
dalam keluarga saat ini banyak yang belum mengetahui mengenai gangguan pola tidur
yang dialami oleh lansia. Keluarga berfikir jika anggota keluarga lansia tidak di
perbolekan untuk melakukan semua aktivitas sehari-hari. Pada hal dengan aktivitas yang
cukup untuk lansia akan dapat mempengaruhi pola tidur pada lansia. Apabila lansia
kurang beraktivitas pada siang harinya maka dapat menganggu pola tidur pada malam
Data dari world population prospescts [2015] dalam saraisang, dkk [2018], 12% dari
jumlah populasi dunia adalah berusia 60 tahun ke atas atau sekitar 901 juta orang. Pada
tahun 2030 jumlah lansia diperkirakan akan meningkat dari 901 juta menjadi 1,4 miliar.
Menurut national sleep foundation [2014] dalam sulistyarini & santoso [2016] 67% dari
1.508 lansia di Indonesia dengan usia diatas 65 tahun mengalami gangguan pola tidur.
prevalensi lansia pada tahun 2017 terdapat 9,03% atau 23,66 juta jiwa. Prevelensi itu di
perkirakan akan terjadi peningkatan menjadi 27,08 juta pada tahun 2020 dan tahun 2035
Prevelensi di Indonesia dengan masalah gangguan pola tidur termasuk tinggi sekitar 67%
dari populasi yang berusia 65 tahun keatas, prevelensi lansia dijawa timur pada tahun
2018 adalah 12,64% dari jumlah populasi di Indonesia dan termasuk 3 besar provinsi
dengan tingkat prevelensi lansia yang tinggi setelah di Yogyakarta dan jawa tengah
Terjadinya gangguan pola tidur pada lansia merupakan salah satu akibat dari kurang
mengenalnya keluarga terhadap masalah tersebut. Akibatnya masalh tersebut tidak akan
resiko terjadinya hipertensi, penyakit jantung, dan kondisi medis lainnya. Permasalahan
pola tidur pada lansia dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberikan intervensi
keperawatan yang sesuai dalam mengatasi masalah tersebut. Di antara intervensi yang
masalah gangguan pola tidur, baik tanda gejalanya, penyebab masalahnya, dampak yang
dapat ditimbulkan serta bagaimana cara mengatasinya. Selain itu mendiskusikan tentang
masalah yang diresahkan keluarga dalam perawat pasien serta melatih keluarga dalam
farmakologi seperti menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, menetapkan waktu tidur
yang teratur, menghindrari alcohol, dan tembakau (merokok), melakukan aktifitas yang
menenangkan seperti membaca, mandi air hangat/meditasi (Jacson, 2016). Dalam jurnal
penelitian Mahardika, J.dkk (2018) sudah membuktikan bahwa senam lansia merupakan
terapi nonfarmakologi yang efektif yang dapat dilakukan oleh lansia. Selain itu untuk
semangat dari anggota keluarga. Melihat fenomena tersebut peneliti tertarik membuat
studi literature tentang asuhan keperawatan keluarga pada lansia dengan masalah
Hasil dari studi kasus ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi ilmu
1. Bagi pendidikan/Institusi
pola tidur.
2. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan Penulisan studi literatur ini sebagai
masalah gangguan pola tidur pada lansia, serta sebagai referensi yang dapat
pada lansia, serta dapat memberikan tindak yang tepat, baik secsra
3. Bagi penulis
Penulisan studi literature ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara
gangguan pola tidur pada lansia. Studi literature ini juga dapat menjadi
asuhan keperawatan, selain itu, studi literature ini sekaligus juga dapat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengkajian
a) Identitas klien : Nama, umur, jenis kelamin, alamat, status, agama, suku,
d) Riwayat kesehatan
keluhan susah untuk tidur, kepala pusing, sering terjaga, pola tidur
2) Gejala yang dirasakan : Klien akan mengalami susah tidur, sakit kepala,
tidak bisa melakukan aktivitas penuh, pola tidur yang tidak teratur
c. Pola fungsional
kelompok.
mengalami penurunan ( < 120 mmHg sistolik dan tekanan diastolik <
80 mmHg ).
menit )
5) Berat badan/ tinggi badan : normal jika IMT dalam batas normal
e. Pengkajian Fisik
individu, keluarga, atau komunitas pada masalah kesehatan, pada risiko masalah
2.2.3 Intervensi
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis utuk mencapai
2.2.4 Implementasi
perawat untuk membantu klien dari suatu masalah yang dihadapi, untuk menuju
status kesehatan yang baik dimana hal tersebut bisa menggambarkan kriteria
2.2.5 Evaluasi
Hasil evaluasi :
1. Masalah teratasi :
Jika pasien dapat menunjukan perubahan sesuai dengan standar dan tujuan yang
ditetapkan.
Saat pasien menunjukan perubahan sebagian dari standard dan kriteria yang telah
ditetapkan .
Jika pasien menunjukan tidak adanya perubahan dan kemajuan sama sekali dan
Penentuan masalah teratasi, teratasi sebagian, dan masalah tidak teratasi adalah
dengan cara membandingkan antara soap dengan tujuan dan kriteria yang telah
penilaian dan pengukuran yang telah dilakukan oleh perawat selama tindakan
keperawatan.
• A ( assessment ) : pembanding atara informasi subjective dan objective
dengan tujuan dari kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan apakah masalah
Proses menua adalah proses yang terus berlanjut secara alamiah, yang dimulai
sejah lahir dan umum dialami pada semua makhluk hidup. Lansia bukanlah suatu
dewasa, tua, sampai lanjut usia). Adapun batasanbatasan lansia menurut WHO
Ada beberapa teori terkait dengan proses penuaan, yaitu teori biologi, teori
1. Teori Biologi
Teori biologi ini mencakup teori genetik dan mutasi, immunology slow
theory, teori stress, teori radikal bebas, dan teori rantai silang (Reny Y,
2014)
pigmen lipofusin di sel otot jantung dan sel susunan saraf pusat
2. Teori Psikologi
Pada usia lanjut, proses penuaan terjadi secara alamiah seiring dengan
yang efektif. Kepribadian terdiri atas motivasi dan kecerdasan yang dapat
menjadi karakteristik konsep diri dari seorang lansia. Konsep diri yang
muncul aksi / reaksi yang berbeda dari stimulus yang ada. Kemampuan
jam.
motivasi lasia dalam berperan. Motivasi akan menurun jika lansia sendiri
3. Teori Sosial
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan yaitu teori
1) Kehilangan peran
3) Berkurangnya komitmen
c) Teori Aktivitas
peran baru lansia sebagai relawan, kakek atau nenek ketua RT,
d) Teori kesinambungan
gambarannya kelak pada saat iya menjadi lansia. Hal ini dapat
terlihat bahwa gaya hidup, perilaku dan harapan seseorang
untuk beradaptasi.
4. Teori Perkembangan
oleh lansia pada saat muda hingga dewasa, dengan demikian perlu
dipahami oleh freut, buhler, jung, erikson. Sikmun freut meneliti tentang
5. Teori spiritual
hubungan individu dngan alam semesta dan persepsi individu tentang arti
1. Perubahan fisik
besar ukurannya, serta akan berkurang jumlah cairan dalam tubuh dan
lambat dalam respon dan waktu juga akan bereaksi serta mengecilnya
pada telinga dalam, yang paling utama terhadap bunyi atau nada-nada
tinggi.
sinar, kornea lebih terbentuk spesies, lensa lebih suram sehingga menjadi
berubah.
darah masuk ke ginjal dan disaring dengan satuan (unit) terkecil dari
2. Perubahan Mental
yang sering terjadi pada lansia disebut pikun tua / pelupa. Pelupa
merupakan keluhan yang sering terjadi pada manula, keluhan ini sudah
3. Perubahan Psikososial
otak agar dapat tidur dan terbangun. Salah satu aktivitas tidur ini
dalam mesensefalon dan bagian atas pons (Potter dan Perry 2014).
Wartonah 2013).
selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga
lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari
terdapat dua efek fisiologis yaitu pertama, efek pada sistem saraf
mempengaruhi yaitu :
1. Usia
namun lebih singkat dalam keadaan tertidur. Hal ini yang paling
tidur NREM).
pasien yaitu :
7. Perhatian terpecah-pecah
8. Sakit kepala
mengganggu dll.
2.2.12 Patofisiologi
saraf simpatis.
2.2.13 Penatalaksanaan
Edukasi kesehatan
Edukasi kesehatan meliputi pemberian informasi mengenai
langkah-langkah terapi.
waktu yang sama setiap hari, hentikan obat yang bekerja pada
waktu yang teratur setiap hari; hindari makan dalam jumlah besar
METODE PENELITIAN
pasien dan keluarga. Subjek yang digunakan pada studi kasus dengan
medis dengan masalah gangguan pola tidur.pada studi kasus ini subjek
Fokus studi kasus adalah masalah utama yang akan di jadikan titik acuan
studi kasus. Fokus studi kasus ini adalah Asuhan Keperawatan pada
evaluasi keperawatan.
3.5. Definisi Operasional Studi Kasus
menyebabkan ketidaknyamanan.
yang sudah terbangun dan sulit untuk tidur kembali dalam kurun waktu
1) Format pengkajian
2). Observas
diteliti.
Tensi meter dan stetoskop adalah alat ukur untuk mengetahui tekanan
Questionnare (SGCR)
1) Wawancara
2) Observasi
antara lain meliputi dan mencatat jumlah aktifitas tertentu yang ada
nyaman jika skor kurang dari sama dengan 84 (dari total 140 dibagi
dua dan dikali 10%) dan dikatakan nyaman jika ˃84 dan tidak
setuju).
b) Lembar Observasi
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, R. (2014). buku ajar asuhan keperawatan gerontik (2nd ed., p. 253). katalog dalam
penerbitan.
Mitayani, T. (2018). Asuhan Keperawatan pada Pasien Lansia dengan Masalah Keperawatan di
bpstw unit budi luhur kasongan bantul.
Napitupulu, M., & Sutriningsih. (2019). Asuhan Keprawatan pada Pasien Lansia Gangguan Pola
Tidur. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, 4(2), 70–75.
Patricia, C. O. S. (2021). Gangguan Pola Tidur. 3(2), 6.
PPNI DPP SDKI, T. P. (Ed.). (2017). standar diagnosis keperawatan indonesia. In standar
diagnosa keperawatan indonesia (1st ed., p. 328). dewan pengurus pusat perstuan perawat
nasional indoneia.
PPNI DPP SIKI, T. P. (Ed.). (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Edisi 1). dewan
pengurus pusat persatuan perawat nasional indoneia.
PPNI DPP SLKI, T. P. (Ed.). (2017). standar luaran keperawatan indonesia (edisi 1). dewan
pengurus pusat persatuan perawat nasional indoneia.
Sari, K. J. (2019). Pedoman Dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan. In Keperawatan
(p. 7).
Siregar. (2022). Pemenuhan kebutuhan istirahat pada pasien lansia 8.5.2017, 2003–2005.
Susanti, L. (2013). Artikel Penelitian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Idi Poliklinik
Saraf RS DR . M . Djamil Padang. 4(3), 951–956.
Wahyuni, T., Parliani, & Hayati, D. (2021). Buku Ajar Keperawatan. In CV Jejak, anggota
IKAPI (Issue November).
Yuliana, A. R., & Hafida, F. N. (2022). Penerapan Gangguan Instrumental pada Pasien Lansia :
Studi Literatur. Jurnal Profesi Keperawatan, 9(1), 10–21.