Oleh
NIM. 106118019
Dewan Penguji
Penguji Ketua
Penguji Anggota II
Mengesahkan,
Ketua STIKES Al-Irsyad Cilacap
Sarwa, AMK.,S.Pd.,M.Kep
i
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 106118019
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
KATA PENGANTAR
Assalamuaikum Wr. Wb
pihak yang selama ini dengan tulus dan ikhlas membantu penulis dalam
menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini. Dengan hati yang tulus pula
2. Kedua orang tuaku ( Bapak Waryanto dan Ibu Kurnia Pipih Sutriasih)
kasih sayangnya sehingga sampai sejauh ini, serta adikku (Naufal dan
Cilacap.
iv
4. Liliek Wijayati, S.Kep., Ns., M.Kes Selaku kaprodi D3 Keperawatan
Al-islamiyyah Cilacap.
dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Maka dari itu, penulis
v
Demikian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dibuat semoga dapat
Penulis
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
selanjutnya.
usia bermain (toddler) (1 - 2,5 tahun), usia pra sekolah (2,5 tahun - 5
1
seseorang. Saat bagian tubuh atau organ seseorang tidak berfungsi
yang paling utama pada saat anak terpisah dari keluarga. Perawatan
permainan (Wulandari & Erawati, 2016). Anak yang sakit dan dirawat
2016). Reaksi yang timbul akibat hospitalisasi yaitu anak lebih rentan
2
Hospitalisasi menciptakan serangkaian peristiwa traumatik dan penuh
ataupun situasi darurat yang terjadi akibat trauma. Selain efek fisiologis
yang sering terjadi pada fase anak-anak (Qori et al, 2019). Meskipun
penderita diare balita (Insidens Diare Balita dikali jumlah Balita di satu
wilayah kerja dalam waktu satu tahun). Tahun 2018 jumlah penderita
3
diare balita yang dilayani di sarana kesehatan sebanyak 1.637.708 atau
urgensi usus, kram, bising usus hiperaktif, mengalami lebih dari tiga
kali defekasi dalam 24 jam dengan feses cair. Seorang anak yang
mengalami diare gejala awal adalah muntah yang diikuti oleh diare cair
selama 3 hingga 8 hari, feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang
air besar tiga kali atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah
Penyebab diare paa bayi dan anak adalah rotavirus yaitu jenis virus
yang menular sekaligus penyebab dieare pada bayi dan anak. Terdapat
4
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi terjadinya diare.
Selain itu, diare juga bisa disebabkan karena makanan yang tidak sehat
atau makanan yang diproses dengan cara yang tidak bersih sehingga
kurang, akan
(Tabuwun, 2015).
total, yang harus dilakukan pada semua pasien, baik anak maupun
deawasa, kecuali jika tidak dapat minum atau diare hebat yang
cairan yang hendak diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang keluar
(Lukman, 2015).
Diare pada anak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat maka
penting dan jaringan tubuh lainya tidak dapat bekerja optimal, dan
5
dapat menjadi serius yang akan mengancam nyawa anak. Hal pertama
yang harus di lakukan pada anak yang megalami dehdrasi karena dieare
CILACAP”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Fatimah Cilacap.
D. Manfaat Penulis
6
2. Manfaat Bagi Pembaca
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Anak
a. Definisi
pola koping dan prilaku sosial. Ciri fisik pada semua anak tidak
konsep diri suah ada sejak bayi akan tetapi belum terbentuk sempurna
Pola koping juga sudah terbentuk sejak bayi dimana bayi akan
8
Tumbuh kembang anak sudah ada sejak dalam kandung hingga
c. Masa bayi
Terbagi atas :
e. Masa remaja
9
c. Hospitalisasi
suatu keadaan sakit dan harus di rawat di rumah sakit, yang terjadi
pada anak dan keluarga (Klye, 2013). Hal ini di pengaruhi oleh tingkat
rawat. Kondisi ini dapat mengakibatkan rspon pada anak seperti rasa
10
a. Faktor lingkungan rumah sakit
b. Faktor berpisah
ringannya penyakit.
B. Konsep Diare
1. Definisi
kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya,
dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Pendapat
11
anak-anak terutama balita. Diare merupakan dampak derajat higiene
pada anak di definisikan sebagai pengeluaran feses lebih dari tiga kali
2. Klasifikasi
hari.
1. Diare sekresi
2. Diare osmotik
12
yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia yang
glukosa/galaktosa
3. Penyebab Diare
a. Ansietas
c. Penyalahgunaan laksatis
1) Faktor Infeksi
13
menyebabkan infeksi, sehingga dapat merusak sel-sel epitel
epitel yang belum matang sehingga fungsi sel-sel ini masih belum
optimal.
2) Faktor Sosiodemografi
anak yaitu pendidikan dan pekerjaan orang tua, serta umur anak.
3) Faktor Lingkungan
14
4) Faktor Perilaku
terjadinya diare.
4. Batasan Karakteristik
5. Manifestasi Klinis
turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun cekung, mulut dan kulit
Menurut Kemenkes (2017) tanda dan gejala yang terjadi pada klien
15
a. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang
2) Mata cekung
2) Mata cekung
3) Malas minum
6. Patofisiologi
16
7. Penatalaksanaan
menimbang etiologinya
8. Pemeriksaan Diagnostik
berikut :
a. Pemeriksaan tinja
glukosa tinja rendah atau pH kurang dari 5,5 maka penyebab diare
17
b. Pemeriskaan darah
9. Komplikasi
sebagai berikut :
hipertonik)
bradikardi)
d. Hipoglikemia
18
10. Pathway Diare
Gangguan
v sekresi Pergeseran air dan elektrolit
Ke dalam rongga ususu
19
11. Perencanaan Keperawatan
Tabel 1
Diagnosa
Keperawatan NOC NIC
Diare Eliminasi Usus Manajemen Diare
Diare adalah passase feses Indikator IR ER 1. Tentukan riwayat diare
yang lunak dan tidak Warna feses 2. Ambil tinja untuk
berbentuk Feses lembut pemeriksaan kultur dan
dan berbentuk sensifitas bila diare
Batasan Karakteristik: Suara bising berlanjut
1. Ada dorongan untuk usus 3. Evaluasi profil pengobatan
defekasi Diare terhadap adanya efek
2. Kram Keterangan :
samping pada
3. Bising Usus Hiperaktif 1. Ekstrim
4. Defekasi feses cair > 3 gastrointestinal
2. Berat
dalam 24 jam 4. Ajarkan pasien cara
3. Sedang
penggunaan obat anti diare
4. Ringan
Faktor yang Berhubungan: secara tepat
1. Ansietas 5. Tidak ada
5. Intruksikan pasien atau
2. Peningkatan level stres anggota keluarga untuk
3. Penyalahgunaan Kontinensi Usus
mencatat warna, volume,
laksasif Indikator IR ER
4. Penggunaan zat frekuensi dan konsistensi
Diare
berlebihan tinja.
Konstipasi
Penggunaan 6. Evaluasi kandungan nutrisi
laksativ dari makanan yang sudah di
berlebihan konsumsi sebelumnya
Keterangan : 7. Berikan makanan dalam
1. Secara konsisten porsi kecil dan lebih sering
menunjukan serta tingkatkan porsi secara
2. Sering menunjukan bertahap
3. Kadang-kadang 8. Anjurkan pasien untuk
menunjukan menghindari makanan yang
4. Jarang menunjukan mengandung laktosa
5. Tidak pernah 9. Identifikasi faktor yang bisa
menunjukan menyebabkan diare
misalnya (medikasi bakteri
dan pemberian makanan
20
lewat selang
10. Monitor tanda dan gelaja
diare
11. Amati turgor kulit secara
berkala
12. Ukur diare/ output
pencernaan
13. Intruksikan diet rendah
serat, tinggi protein, tinggi
kalori, sesuai kebutuhan
14. Intruksikan untuk
menghindari laksatif
Manajemen Pengobatan
1. Tentukan obat apa yang
diperlukan, dan kelola
menurut resep dan/atau
protokol
2. Monitor efektifitas cara
pemberian obat yang sesuai
3. Monitor efek samping obat
4. Identifikasi jenis da jumlah
obat bebas yang digunakan
5. Berikan informasi mengenai
penggunaan obat bebas dan
bagaimana obat-obatan
tersebut dapat
mempengaruhi kondisi saat
ini
21
BAB III
PENGKAJIAN TERFOKUS
A. Pengkajian Terfokus
1. Data dasar
a. Data pasien
lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua,
Insiden paling tinggi pada umur 6-11 bulan karena pada masa ini
b. Keluhan utama
Buang air besar lebih dari 3 kali sehari, BAB kurang dari 4 kali
Buang air besar lebih dari 10 kali (dehidrasi berat). Bila diare
22
1. Mula-mula anak/bayi menjadi cengeng, gelisah, suhu badan
2. Tinja makin cair, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah.
empedu.
Diare ini lebih sering terjadi dan berakibat berat badan pada
pasien.
23
2. Riwayat alergi terhadap makanan atau obat-obatan (antibiotik)
2013).
sebagai berikut ,
diberikan dengan botol atau dot, karena botol yang tidak bersih
24
a) Motorik kasar : setiap anak berbeda, bersifat familiar, dan
g. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
2. Berat badan
badan
3. Kulit
25
kembali lambat bila cubitan kembali dalam waktu 2 detik dan
kembali sangat lambat bila cubitan kembali >2 detik dan ini
4. Kepala
5. Mata
cekung.
7. Abdomen
dan auskultasi.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, D, S. 2015. Perbedaan kualitas hidup pada anak usia sekolah dengan
status gizi normal dan obesitas di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.
Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Gajah Mada
Arifputra, A., Tanto, C., Aninditha, T., Stroke. Dalam: Tanto, C.Liwang, F., dkk.
2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
27
Hidayat AA. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika; 2013.
Iqbal Mubarak, Wahit. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan Aplikasi
dalam Kebidanan. Jakarta: SalembaMedika
Kyle & Carman. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2. Diterjemahkan
Oleh Devi Yulianti Dan Dwi Widiarti. Jakarta: EGC
Medika.
Purwaningdyah, G.P., Tri, D. W., dan Novita W. (2015). Efektivitas Ekstrak Biji
Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Antidiare Pada Mencit yang
28
Diinduksi Salmonella Typhimurium. Jurnal Pangan dan Agroindustri.
(03)04: 1283-1293.
Raini, M., Isnawati, A. (2016). Profil Obat Diare Yang Disimpan Di Rumah
Tangga Di Indnesia Tahun 2013.Media Litbangkes, 26 (4),227-234.
Soenarto Y., 2012. Diare Kronis dan Diare Persisten. Juffrie M., Soeparto P.,
Ranuh R., Sayoeti Y., Sudigbia I., Ismail R., Subagyo B., Santoso
N.B., Soenarto S.S.Y., Hegar B., Boediarso A., Dwipoerwantoro P.G.,
Djuprie L., Firmansyah A., Prasetyo D., Santosa B., Martiza I., Arief
S., Rosalina I., Sinuhaji A.B., Mulyani N. S., Bisanto J., &Oswari H.,
Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jilid 1. Pp 122. Jakarta:
Badan Penerbit IDAI
29
WHO. Diarrhoeal disease [Internet]. 2013. Available from:
http://www.who.int/topics/diarrhoea/en/
30
L
N
STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
I. Identitas data
f. Aktifitas : …………………………………………………….
g. Tindakan keperawatan : …………………………………………….
………………………………………………………………………….
h. Hasil laboratorium:
i. Hasil rontgen :
j. Data tambahan :
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………
XI. INFORMASI LAIN
RENCANA KEPERAWATAN
PARAF/
TGL/ JAM DP NOC NIC
NAMA
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Evaluasi
Implementasi Evaluasi Sumatif Paraf / Nama
Keperawatan Formatif
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
________________________________________________________________________
PROSEDUR PENILAIAN PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN
Nama :
Nilai
No Aspek yang dinilai Bobot Ya Tidak
A ALAT
1. Stetoskop 2
2. Pita sentimeter 2
3. Alat tulis 2
B TAHAP PRA INTERAKSI
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada 2
2. Mencuci tangan 2
3. Membawa alat ke dekat pasien 2
C TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada 4
keluarga/ klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan 2
dilakukan
D TAHAP KERJA
1. Mengatur posisi pasien ( kaki di tekuk ) 8
2. Membebaskan daerah abdomen 8
3. Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien 8
4. Melakukan auskultasi : 4 quadran ( sebelum palpasi/ 10
perkusi )
5. Melakukan palpasi : epigastrium, lien, hepar 10
6. Melakukan pemeriksaan turgor kulit 10
7. Melakukan perkusi : 4 quadran/ umbilikus ke lateral 10
8. Mengukur lingkar perut 6
E TAHAP TERMINASI
1. Merapikan alat 2
2. Berpamitan dengan klien 2
3. Membereskan alat 2
4. Mencuci tangan 2
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 2
JUMLAH 100
PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN
PENILAIAN TINGKAT PERKEMBANGAN (KPSP)
NAM TANGGA
A : L :
OBSERVE
NIM : R :
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT Y TIDA
A K
A FASE PREINTERAKSI
1 Cek program Penilaian tingkat pekembangan (KPSP) 4
2 Menyiapkan alat 4
B FASE ORIENTASI
1 Memberi salam/ menyapa klien 5
2 Memperkenalkan diri 5
3 Menjelaskan tujuan tindakan 5
4 Menjelaskan langkah prosedur 5
5 Menanyakan kesiapan pasien 5
6 Menyiapkan alat tulis,kertas dan form KPSP 5
C FASE KERJA
1 Menghitung usia kronologis dengan benar 12
2 Menggunakan form KPSP sesuai usia anak 12
Menanyakan dan melakukan tes perkembangan sesuai
3 dengan 12
form KPSP yang digunakan (sesuai dendan usia anak)
4 Menginterpretasikan hasil KPSP 12
C FASE TERMINASI
Melakukan intervensi interpretasi hasil KPSP kepada
1 orang tua 5
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5
3 Berpamitan 4
TOTAL 100
Keterangan :
TIDA
K : Tidak dilakukan
YA : Dilakukan dengan sempurna
Observer
( )
NAM
A : TANGGAL :
OBSERVE
NIM : R :
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT Y TIDA
A K
A FASE PREINTERAKSI
1 Cek program pengukuran antoprometri 2
2 Menyiapkan alat 2
B FASE ORIENTASI
1 Memberi salam/ menyapa klien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
C FASE KERJA
Mengucapkan Basmallah
1 Mencuci tangan 4
2 Menjaga privacy pasien 4
3 Melepas pakaian bayi dan anak 4
4 Menimbang berat badan 10
5 Memasang selimut mandi 4
6 Mengukur panjang/Tinggi badan (lutut tidak menekuk ) 10
7 Mengukur lingkar kepala 10
8 Mengukur lingkar dada 10
9 Mengukur lingkar lengan atas (LILA) 10
10 Memakaikan kembali pakaian bayi/anak 6
11 Merapihkan pasien dan alat 4
Mengucapkan Hamdallah
12 Mencuci tangan 4
C FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan 2
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 2
3 Berpamitan 2
TOTAL 100
Keterangan :
TIDA
K : Tidak dilakukan
YA : Dilakukan dengan sempurna
Observer
( )