Anda di halaman 1dari 119

Penyelidikan Epidemiologi (PE)Demam

Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah


Kerja Puskesmas Empat Ulu

No. Dokumen : 445/ /SOP/PKM4U /2022


No. Revisi : 001
SOP TanggalTerbit : 02 Januari 2022
Halaman :1/2

Puskesmas Hj. Dr. Darlina


Empat Ulu NIP.196608202002122004

1. Pengerti Penyelidikan Epidemiologi Demam Berdaran Dangue(DBD) adalah


an kegiatan pencarian penderita atau tersangka lainnya,serta memeriksa
jentik nyamuk penular DBD di rumah penderita atau tersangka dan rumah-
rumah sekitarnya dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter.

2. Tujuan
Sebagai acuanuntuk deteksi secara dini adanya kasus-kasus yang
endemis, sehingga dapatdilakukan usaha penanggulangan secepatnya
dan dapat mengetahui ada tidaknya kasus DBD tambahan serta
terjadinya potensi meluasnya penyebaran penyakit pada wilayah
tersebut.

3. Kebijak Keputusan Kepala Puskesamas No.445/ /KP/PKM-4U/2022 tentang


an jenis-jenis pelayanan di Puskesmas Empat Ulu

4. Referen a. Suroso T. dkk. 2003 Pencegahan dan penanggulangan penyakit


si Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Depkes RI.
b. WHO. 2000. Pencegahan dan penanggulangan penyakit Demam
Dengue dan Demam Berdarah Dengue,
c. Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1992.Petunjuk Tehnis
Pengamatan penyakit Demam Berdarah Dengue.

5. Alat dan a. Alat


bahan 1) Pensil / Pena
2) Center
3) Meja lapangan
b. Bahan
1) Abate
2) Surat Tugas
3) Formulir Penyelidikan Epidemiolagi (PE)
4) Buku Kerja

6. Langka a. Petugas menerima laporan DBD dari masyarakat atau dari Dinas
h- Kesehatan Kota Palembang.
langkah b. Petugas menyiapkan peralatan survei yaitu senter ,formulirPE
DBDdan buku kerja.
c. Petugas menuju ke lokasi penderita yang akan di PE.
d. Petugas memberitahukan pada ketua RT atau kader setempat
bahwa di wilayahnya ada penderita DBD dan akan dilakukan PE.
e. Petugas melakukan PE.
f. Petugas mencatat dan menyimpulkan hasil PE.
g. Petugas melaporkan hasil PE ke Dinas Kesehatan Kota
Palembang.
Petugas Petugas Petugas menuju
Mulai menerima menyiapkan ke lokasi
7. Bagan Alir laporan DBD perlatan survei penderita yang
dari yaitu senter, akan di PE
masyarakat blanko PE,Surat
atau dari tugas dan
dinas
Kesehatan
Kota Petugas memberitahukan pada ketua RT
Palembang atau kader setempat bahwa diwilayahnya
ada penderita DBD dan akan
dilaksanakan PE.

Petugas melaksanakan PE

Petugas melaporkan hasil PE


Petugas mencatat dan
Ke Dinas Kesehatan Kota
menyimpulkan hasil PE
Palelembang

a. Dinas Kesehatan Kota Palembang


8.Unit
b. Unit Pendaftaran
Terkait c. Poli Anak
d. Poli Umum
e. Kader
f. Ketua Rt.

Perhatikan keberishan lingkungan dalam gedung dan luar gedung


9.Hal-hal
yang perlu
di
perhatikan

10.Dokumen a. Buku Formulir Penyeidikan Epidemiolagi


Terkait b. Buku Bantu Register penemuan kasus penyakit DBD
c. Grafik kasus DBD
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
11.Rekaman
Historis
Perubaha
n
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
P U S K E S M A S EMPAT ULU
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
Penyelidikan Epidemiologi (PE) Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah
Kerja Puskesmas Empat Ulu

Unit : Puskesmas Empat Ulu

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket


1 Apakah Petugas menerima laporan DBD dari
masyarakat dan mengambil laporan kasus DBD
dari Dinas Kesehatan Kota Palembang.

2 Apakah petugas menyiapkan peralatan survei


yaitu senter ,formulirPE DBDdan buku kerja.
3 Apakah petugas menuju ke lokasi penderita
yang akan di PE.
4 Apakah petugas memberitahukan pada ketua
RT atau kader setempat bahwa di wilayahnya
ada penderita DBD dan akan dilakukan PE.
5 Apakah petugas melakukan PE
6 Apakah petugas mencatat dan menyimpulkan
hasil PE.
7 Apakah petugas melaporkan hasil PE ke Dinas
Kesehatan Kota Palembang.
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
P U S K E S M A S EMPAT ULU
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KERJA

Penyelidikan Epidemiologi (PE) Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah


Kerja Puskesmas OPI

A.Pendahuluan

Demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat


dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Jumlah kasus yang dilaporkan
cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas. Kerugian sosial
yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian
anggota keluarga, dan berkurangnya usia harapan penduduk. Dampak ekonomi
langsung pada penderita DBD adalah biaya pengobatan, sedangkan dampak
ekonomi tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja, waktu sekolah dan biaya lain
yang dikeluarkan selain untuk pengobatan seperti transportasi dan akomodasi
selama perawatan penderita.

Penyakit DBD sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin
luas penyebarannya. Hal ini karena masih tersebarnya nyamukAedes
aegypti (penular penyakit DBD) di seluruh pelosok tanah air, kecuali pada daerah
dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama menyerang anak-anak, namun


dalam beberapa tahun terakhir cenderung semakin banyak dilaporkan kasus DBD
pada orang dewasa. Penyakit ini ditandai dengan panas tinggi mendadak disertai
kebocoran plasma dan pendarahan, dapat mengakibatkan kematian serta
menimbulkan wabah.

Untuk memberantas penyakit ini diperlukan pembinaan peran serta masyarakat yang
terus menerus dalam memberantas nyamuk penularnya dengan cara 3 M yaitu :
menguras tempat penampungan air (TPA), menutup TPA dan
mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Cara pencegahan tersebut juga dikenal dengan istilah PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk). Upaya memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M secara terus
menerus telah dan akan dilakukan Pemerintah melalui kerjasama lintas program dan
lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta. Namun demikian penyakit ini
masih terus endemis dan angka kesakitan cenderung meningkat di berbagai daerah.
Oleh karena itu upaya untuk membatasi angka kematian penyakit ini sangat penting.2

B.Latar Belakang

Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke -18, seperti yang
dilaporkan oleh David Byfon seorang dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu infeksi
virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit demam lima
hari (vijfdaagse koorts) kadang-kadang disebut juga sebagai demam sendi (knokkel
koorts). Disebut demikian karena demam yang terjadi menghilang dalam lima hari,
disertai dengan nyeri pada sendi, nyeri otot, dan nyeri kepala Pada masa itu infeksi
virus dengue di Asia Tenggara hanya merupakan penyakit ringan yang tidak pernah
menimbulkan kematian. Tetapi sejak tahun 1952 infeksi virus dengue menimbulkan
penyakit dengan manifestasi klinis berat, yaitu DBD yang ditemukan di Manila,
Filipina. Kemudian ini menyebar ke negara lain seperti Thailand, Vietnam, Malaysia,
dan Indonesia. Pada tahun 1968 penyakit DBD dilaporkan di Surabaya dan Jakarta
dengan jumlah kematian yang sangat tinggi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus DBD sangat


kompleks, yaitu (1) Pertumbuhan penduduk yang tinggi, (2) Urbanisasi yang tidak
terencana & tidak terkendali. (3) Tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif di
daerah endemis. dan (4) Peningkatan sarana transportasi.

C.TUJUAN

A. Tujuan Umum

 Deteksisecara dini adanya “out break” atau kasus-kasus yang endemis,


sehingga dapat dilakukan usaha penanggulangan secepatnya.

B. Tujuan Khusus

 Mengetahui faktor-faktor terpenting yang menyebabkan atau membantu


adanya penularan-penularan atau wabah.

D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

 Penyuluhan dan penggerakan masyarakat untuk PSN (pemberantasan sarang


nyamuk). Penyuluhan/informasi tentang demam berdarah dan pencegahannya
dilakukan melalui jalur- jalur informasi yang ada
o Penyuluhan kelompok: PKK, organisasi sosial masyarakat lain,
kelompok agama, guru, murid sekolah, pengelola tempat
umum/instansi, dll.
o Penyuluhan perorangan:

1. Kepada ibu-ibu pengunjung Posyandu


2. Kepada penderita/keluarganya di Puskesmas
3. Kunjungan rumah oleh Kader/petugas Puskesmas

 Penyuluhan melalui media massa: TV, radio, dll (oleh Dinas Kesehatan Tk. II, I
dan pusat). Menggerakkan masyarakat untuk PSN penting terutama sebelum
musim penularan (musim hujan) yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh
kepala Wilayah setempat. Kegiatan PSN oleh masyarakat ini diintegrasikan ke
dalam kegiatan di wilayah dalam rangka program Kebersihan dan Keindahan
Kota. Di tingkat Puskesmas, usaha/kegiatan pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) demam berdarah ini diintegrasikan dalam program Sanitasi
Lingkungan.

E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Penyuluhan kelompok dapat dilaksanakan di kelompok Dasawisma,


pertemuan arisan atau pada pertemuan Warga RT/RW, pertemuan dalam
kegiatan keagamaan atau pengajian, dan sebagainya.
2. Langkah-langkah dalam melakukan penyuluhan kelompok:1

 Usahakan agar setiap peserta pertemuan dapat duduk dalam posisi saling
bertatap muka satu sama lain. Misalnya berbentuk huruf U, O atau setengah
lingkaran.
 Mulailah dengan memperkenakan diri dan perkenalan semua peserta
 Kemudian disampaikan pentingnya membicarakan demam berdarah dengue,
antara lain bahayanya, dapat menyerang sewaktu-waktu pada semua umur
terutama anak-anak.
 Jelaskan materi yang telah disiapkan sebelumnya secara singkat dengan
menggunakan gambar-gambar atau alat peraga misalnya lembar balik
(flipchart) atau leaflet/poster
 Setelah itu beri kesempatan kepada peserta untuk berbicara atau mengajukan
pertanyaan tentang materi yang dibahas.

F.SASARAN

 Merupakan salah satu indicator keberhasilan program pemberantasan vector


penular DBD. Angka Bebas Jentik sebagai tolak ukur upaya pemberantasan
vector melalui gerakan PSN-3M menunjukan tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD. Rata-rata ABJ yang dibawah 95% menjelaskan bahwa
partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD di lingkunagnnya masing-
masing belum optimal.
 Cara Melakukan Pemeriksaan Jentik
 Cara-cara memeriksa jentik: i) Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum dan
tempat-tempat penampungan air lainnya, ii) Jika tidak tampak, tunggu ± 0,5-1
menit, jika ada jentik ia akan muncul kepermukaan air untuk bernapas, iii) Di
tempat yang gelap gunakan senter/battery. iv) Periksa juga vas bunga, tempat
minum nurung, kaleng-kaleng, plastik, ban bekas dan lain-lain. Contoh formulir
hasil pemeriksaan jentik

G.WAKTU PELAKSANAAN

 Penemuan penderita.
 Untuk hal ini perlu ditentukan kriteria yang Standard guna diagnosa klinis dan
konfirmasi laboratorium dari DBD.
o Pelaporan penderita.
o Penderita yang telah ditemukan di Puskesmas atau Puskesmas
Pembantu perlu dilaporkan kepada unit-unit surveillance epidemiologi.
 Penelitian wabah. Bila dicurigai adanya wabah perlu dilakukan penelitian di
lapangan, maksudnya ialah:

1) Untuk mengetahui adanya penderita-penderita lain atau penderita-penderita


tersangka DBD yang perlu dikonfirmasi laboratorium.

2) Menentukan luas daerah yang terkena dan luas daerah yang perlu
ditanggulangi.

3) Penilaian sumber-sumber (inventory) mengenai keadaan umum setempat,


mengenai fasilitas dan faktor-faktor yang berperanan penting pada timbulnya
wabah.

4) Setiap kasus demam berdarah/tersangka demam berdarah perlu dilakukan


kunjungan rumah oleh petugas Puskesmas untuk penyuluhan dan
pemeriksaan jentik di rumah kasus tersebut dan 20 rumah di sekelilingnya.
Bila terdapat jentik, masyarakat diminta melakukan pemberantasan sarang
nyamuk (Pada umumnya Penyemprotan/fogging, dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan . Prioritas fogging adalah pada areal dengan kasus-kasus demam
berdarah yang mengelompok, dan yang meninggal

H.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan adalah proses penyelenggaraan, pemantauan


serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas, baik
rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan
pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan penilaiaan dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang dilakukan
mencakup hal-hal sebagai berikut :

1) Melakukan penilaiaan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai,


dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan Sumber data yang
dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua, berbagai sumber data lain yang
terkait, yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun Kedua, sumber data
sekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan triwulan.

2) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan


pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun
berikutnya.

J.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program epidemiolagi DBD ini agar menjadi
acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Kepala Pimpinan puskesmas petugas program DBD

Dr Hj. Darlina Lysza Azizak,AM.Kep

NIP.196608202002122004 Nip: 198305152006042005


Penyehatan Lingkungan (PL)
Puskesmas
OPI
No. Dokumen: 440/ /SOP/PKM-OPI /2018
No. Revisi :A
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2
Puskesmas Drg.H.M.Erwan
OPI Naupal.
NIP:
197501252003121003

1. Pengertian Penyehatan Lingkungan (PL) adalah upaya untuk meningkatkan kualitas


lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan
melalaui upaya promotif,prefentif,penyelidikan,pemantauan terhadap
tempat umum,lingkungan pemukiman,lingkungan kerja,angkutan
umum,lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air,udara,tanah,limbah
padat,cair,gas,kebisingan,pencahayaan,habitat vektor
penyakit,radiasi,kecelakaan,makanan,minuman dan bahan berbahaya.

2.Tujuan Sebagai panduan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang


sehatdengan mengutamakan sanitasi dasar pemungkiman seperti sarana
air bersih, jamban, sampah dan sarana pembuangan air limbah rumah
tangga.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesamas No.440/ /KP/PKM-OPI/2018tentang


jenis-jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

4. Referensi a) Pedoman Penyelenggaraan Kabupaten/kota sehat ( Peraturan


bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan ) Nomor :
34 Tahun 2005Nomor : 1138/MENKES/PB/VIII/2005,Tim Pembina
Kabupaten/kota sehat tingkat pusat diperbanyak oleh Direktorat
penyehatan Lingkungan Tahun 2012
b) Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:519/MENKES/SK/VI/2008,Direktorat Penyehatan
Lingkungan Ditjen Pengendalian Penyait Dan Penyehatan
Lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2008
c) Prosedur tetap ( Tata Laksana ) Penyelenggaraan Sanitasi
Darurat dan Event-Event Khusus Direktorat Penyehatan
Lingkungan Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tahun 2001
d) Buku petunjuk survei tentang perumahan dan lingkungannya serta
penggunaan kartu rumah kerja sama Direktorat Jenderal PPM &
PLP Departemen Kesehatan R.I Dengan UNICEF Indonesia Juli
1991

a) Alat
5.Alat dan
1) Pensil / Pena
bahan 2)Meja lapangan
b) Bahan
2) Formulir
3) Surat Tugas
4) Buku Kerja

1. Pendataan
6. Langkah-
2. Pemeriksaan kesehatan lingkungan
langkah 3. Kemudian petugas mulai bertanya tentang sanitasi dasar yang
digunakan masyarakat setempat
4. Kemudian petugas mencatat dan menyimpulkan hasil pendataan
7. Bagan Alir Mulai Pendataan Pemeriksaan kesehatan
lingkungan

Petugas Kemudian Petugas


Selesai mencatat dan mulai bertanya tentang
menyimpulkan sanitasi dasar yang
digunakan masyarakat

8. Unit terkait

9. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan

10. Dokumen 1. Formulir


Terkait
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
11. Rekaman
Historis
Perubaha
n
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
Penyehatan Lingkungan (PL)

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah Petugas melakukan pendataan.

2 Apakah petugas melakukan pemeriksaan


lingkungan.

3 Apakah petugas bertanya tentang sanitasi dasar


yang digunakan masyarakat setempat

4
Apakah petugas melakukan pencatatan dan
menyimpulkan hasil pendataan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN(KESLING)

A.PENDAHULUAN

Penyehatan lingkungan adalahupaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan


pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalaui upaya
promotif,prefentif,penyelidikan,pemantauan terhadap tempat umum,lingkungan
pemukiman,lingkungan kerja,angkutan umum,lingkungan lainnya terhadap substansi
yaitu air,udara,tanah,limbah padat,cair,gas,kebisingan,pencahayaan,habitat vektor
penyakit,radiasi,kecelakaan,makanan,minuman dan bahan berbahaya.

B.LATAR BELAKANG

Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu proses
pengamanan,pencatatan,penyuluhan,penokumentasian secara verbal dan
visualmenurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen
lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa komponen lingkungan dengan
mengunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan
secara terencana,jadwal dan terkendalaidalam satu siklus waktu tertentu yang
menekankan kegiatan pada sumber ambien (lingkungan),pemaparan dan dampak
pada manusia.

C.TUJUAN

Tujuan Umum

Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat

Tujuan Khusus:

-Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan pemukiman


dan lingkungan lainnya.

-Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara.

- Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat.

D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1.Penyehatan air
2.Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3.Pembinaan tempat-tempat umum
4.Klinik sanitasi
5.Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan masyarakat
6.Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
7.Pengawasan dan pengendalian air kualitas lingkungan
8. Penyehatan makanan dan minuman
E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Penyehatan Air Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi)terhadap


sarana air bersih(SAB)yang ada di wilayah kerja puskesmas plaju.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar Pembinaan sanitasi perumahan dan
sanitasi dasar
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi
sanitasi) terhadap sarana tempat-tempat umum (TTU) yang ada di wilayah kerja
puskesmas plaju.
4. Klinik sanitasi Pemberian Konseling dan tindak lanjut terhadap klien guna
menganalisa sebab terjadinya penyakit serta upaya pencegahan.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pemberdayaan masyarakat dengan
metode penilaian.
6. Pengawasan Depot Air Minum ( DAM ) Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi
sanitasi) terhadap Depot Air Minum(DAM) dan pemeriksaan sampel air DAM yang
ada di wilayah ketja puskesmas plaju.
7. Penyehatan Makanan dan minuman Pembinaan tempat pengolahan makanan
(TPM) yang bersifat monitoring yang bersifat inspeksi sanitasi yang ada di wilayah
kerja puskesmas plaju.

F.SASARAN

1. Penyehatan Air Sasaran KK yang mengunakan Sarana Air Bersih


2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar Rumah-rumah yang berpenghuni di
wilayah kerja puskesmas plaju.
3. Pembinaan Tempat-tempat Umum Tempat-tempat umum yang memiliki potensi
dampak besar terhadap kesehatan masyarakat
misalnya:Puskesmas,sekolah,pasar dan tempat ibadah
4. Klinik Sanitasi Penderita(pasien) yang menderita penyakitberbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) KK yang meliputiakses terhadap
jamban
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM ) Seluruh depot air minum yang ada di
wilayah kerja puskesmasplaju.
7. Penyehatan Makanan dan Minuman Tempat pengolahan makanan (TPM) yang
ada di wilayah kerja puskesmas plaju.

G.WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penyehatan air setiap bulan Pemeriksaan Sampel Air Bersih (SAB)


2. Proyek 1 kali/tahun
3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar Setiap bulan
4. Pembinaan Tempat-tempat Umum Setiap bulan
5.Klinik Sanitasi Setiap bulan
6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) =Pemberdayaan Masyarakat Setiap
bulan
7. Pengawasan Depot Air Minum ( DAM) setiap bulan PemeriksaanSampel Air DAM
proyek 1 kali/tahun
8. Penyehatan Makanan dan Minuman Setiap bulan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Dengan Rumah Sehat yang memenuhi Syarat


I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI
Bulanan

J. PENUTUP

Demikian kerangka acuan kegiatan program Kesehatan Lingkungan (KESLING) ini


agar menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Palembang,
2018
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
SanitasiTempat-
TempatUmum(TTU) Di Wilayah Puskesmas
Kerja PuskesmasOPI OPI

No. Dokumen : 440/ /UKM/ /2018


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupal.


OPI NIP:
197501252003121003

1.Pengertian Sanitasi Tempat-Tempat Umum(TTU) adalah suatu usaha untuk


mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-
tempat umum tersebut yang mengakibatkan timbulnya dan menularnya
berbagai penyakit.

2.Tujuan Sebagai panduan untuk Mewujudkan kualitas lingkungan tempat-tempat


umum yang sehat dengan mengutamakan sanitasi dasar,kualitas
bangunan / linkungan, pencahayaan dan penghawaan serta untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat agar mengerti dan memelihara
akan keberadaan tempat-tempat umum tersebut.

3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440/ /KP/PKM-OPI/2018 tentang


jenis-jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

1. Kumpulan Keputusan Menkes Bidang Penyehatan Lingkungan,Dirjen


4.Referensi
PPM dan PL DEPKES RI 2009
2. Pedoman penyelenggarran pasar sehat keputusan Menteri Kesehatan
Repulik Indonesia Nomor :519/MENKES/SK/VI/2008.
3. Sanitasi Tempat-Tempat Umum. www.Google. Com.

a. Alat
5.Alat dan
1) Pesil
bahan 2) Meja lapangan
b. Bahan
1) Formulir
2) Surat Tugas
3) Buku Kerja

a. Petugas melakukan pendataan .


6.Langkah-
b. Petugas menentukan lokasi yang akan dikunjungi.
langkah c. Petugas menuju ke lokasi yang akan dituju.
d. Petugas melakukan pengawasan dan pembinaan.
e. Petugas mencatat dan merekap hasil pengawasan
f. Petugas menyimpulkan hasil.
7.Bagan Alir Mulai Petugas Petugas Petugas
melakukan menentukan menuju
pendataan lokasi yang akan lokasi yang
dikunjungi akan di
tuju

Petugas melakukan
pengawasan dan pembinaan

Petugas Petugas mencatat dan


Selesai
menyimpulkan hasil merekap hasil pengawasan
pengawasan dan pembinaan
Laporan
-
7. Unit
terkait

9.Hal-hal
yang perlu
diperhatikan

10.Dokumen 1. Buku pencatatan pengawasan TTU


Terkait 2. Data TTU

111
12.11.RekamanH
istoris No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
SanitasiTempat-TempatUmum (TTU) Di Wilayah Kerja Puskesmas OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas melakukan pendataan TTU di


wilayah Puskesmas OPI.

2 Apakah petugas menentukan lokasi

3
Apakah petugas menuju ke lokasi yang telah
ditentukan.

4 Apakah petugas melakukan pengawasan dan


pembinaan.

5 Apakah petugas mencatat dan merekap hasil


pengawasan

6 Apakah petugas menyimpulkan hasil.


PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU)

A.PENDAHULUAN

Tempat-tempat umum adalah tempat dimana bersifat (semua orang) dapat masuk
ketempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik insidentil maupun terus
menerus.Jadi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya kerugian akibat dari tempat-tempat umum
terutamayang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit
tempat-tempat umummerupakan tempat kegiatan bagi umum yang
mempunyaitempat sarana dan kegiatan tetap yang di selenggarakan oleh badan
pemerintahan, swasta dan atauperorangan yang dipergunakan langsung oleh
masyarakat.Setiap aktifitas yang dilakukan oleh sangat erainteraksinya dengan
tempat-tepat umum baik untuk bekerja,melakukan interaksi social,belajar maupun
sicial,belajar maupun melakukan aktivitas lainnya.Tempat-tempat umummemiliki
potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit,penularan lingkungan ataupun
gangguan kesehatan lainnya.Kondisi lingkungan tempat-tempat umum yang tidak
terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan
lingkungansehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi
lingkungan yang baik dan tempat-tempat umum perlu di jaga sanitansinya.

B.LATAR BELAKANG

Sanitasi tempat-tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak


menimbulkan berbagai masalah kesehatan misalnyamenimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.
.
C.TUJUAN

Tujuan Umum

Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan keberadaan


tempat-tempat umum di wilayah kerja puskesmas plaju

Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU untuk mengetahui sanitasi


pembuangankotoran di TTU
- Untuk mengetahui sanitasi pengolahan limbah cair di TTU
- Untuk mengetahui sanitasi pengolahan sampah di TTU
- Untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TTU

D.KEGIATAN POKOK DAN RICIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap Pembinaan dan prasarana tempat-tempat
umum (TTU)
E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat-tempat
umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas.
F.SASARAN
Tempat ibadah (masjid atau gereja),Sekolah,kolam renang,Pasar,Pemangkas
rambut,Salon,Rumah Sakit,Rumah Bersalin,Pertokoaan dan Hotel

G. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

H.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penaggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

J. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan program Tempat-Tempat Umum ( TTU ) ini agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiata

Palembang,
2018
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
HygieneSanitasiTempat Pengolahan
Puskesmas
Makanan(TPM)Di Wilayah Kerja OPI
PuskesmasOPI

No. Dokumen : 440/ /UKM/ /2018


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupal


OPI NIP: 197501252003121003

Hygiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan adalah upaya untuk


1. Pengertian
mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang
mungkin bisa menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.

2.Tujuan Sebagai pedoman untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat


dan perlengkapannya lainnya yang mungkin bisa menimbulkan penyakit
atau gangguan kesehatan.

Keputusan Kepala Puskesama No.440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


1. Kebijaka
jenis pelayanan di Puskesmas OPI.
n

a. Modul Penyehatan Makanan dan Minuman untuk petugas puskesmas


2. Referens
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pemberatasan Penyakit
i Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Jakarata 1997
b. Buku Pemeriksaan Kesehatan TPM Tempat Pengolahan Makanan
Industri Rumah Makan Pangan
c. Buku Pemeriksaan Kesehatan TPM Tempat Pengolaan Makanan Jasa
Boga

5. Alat dan
a. Alat
bahan
1) Pensil / Pena
2) Meja lapangan
b. Bahan
1) Formulir
2) Surat Tugas
3) Buku Kerja

6. Langkah-
a. Petugas melakukan pendataan TPM di wilayah Puskesmas OPI
langkah
b. Petugas menentukan lokasi TPM yang akan dilakukan pengawasan
dan pembinaan
c. Petugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan
d. Petugas mencatat hasil pengawasan dan pembinaan
e. Petugas merekap dan menyimpulkan
7. Bagan
Alir

8. Unit
terkait

9. Hal-hal
yang
perlu
diperhat
ikan

10. a. Buku pencatatan pengawasan TPM


Dokume b. Data TPM
n Terkait
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
11. Rekaman
Historis
Perubah
an
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
SanitasiTempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) Di Wilayah Kerja PuskesmasOPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas melakukan pendataan TPM di


wilayah Puskesmas OPI.

2 Apakah petugas menentukan lokasi untuk


melakukan wasbin

3 Apakah petugas menuju ke lokasi yang telah


ditentukan untuk melakukan wasbin..

4 Apakah petugas melakukan pengawasan dan


pembinaan (wasbin).

5 Apakah petugas mencatat dan merekap hasil


wasbin

6 Apakah petugas menyimpulkan hasil wasbin.


PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TEMPAT PENGELOLAAN


MAKANAN (TPM)

A. PENDAHULUAN

Rumah makan,depot dan warung adalah setiap tempat usaha koersil yang lengkap
kegiatan menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat
usahnya.Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan,orang,tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan pengawasan sanitasi makanan
pada rumah makan,depot warung,adalah pemantauan secara terus menerus
terhadap rumah makan,depot,warung atas perkembangan tindakan atau kegiatan
atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak
lanjut dari pemeriksaan.Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan
secara langsung serta menilai tentang keadaan,tindakan atau kegiatan yang
dilakukan serta memberikan petunjuk/saran perbaikan.Kegiatan pengawasan sanitasi
makanan meliputi pendataan tempat pengolahan makanan,permeriksaan
berkala,member saran perbaikan,melakukan kunjungan kembali,memberikan
peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.

B.LATAR BELAKANG

Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan,depot dan warung yang


letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor,ada beberapa
penjamah makanan yang menunjukkan perilaku yang tidak sehat dalam menjamah
makanan,misalnya mengunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah
makanan ketika sedang sakit.Demikian juga dengan sarana di sekitarnya,dimana
sering ditemukan adanya rumah makan,depot,warung yang melakukan pencucian
peralatan makanan tanpa mengunakan sabun,peralatan hanya dicelupkan ke sumber
air pencucian yang sudah kotor menggunakan sabun,peralatan hanya dicelupkan
kesumber air pencucian yang sudah kotor,serta bahan makanan belum jadi disimpan
dalam ruangan yang dilengkapi dengan pelindung dari hama.

C.TUJUAN

Tujuan Umum:

-Untuk mengetahui persyaratan tempat pengelolaan makanan (TPM) dan mampu


menetapkan persyaratan dan teknik pembersih atau pemeliharaan di ruangan
tempat pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.

Tujuan Khusus:
- Untuk mengetahui lokasi/letak bagunan
- Untuk mengetahui ruangan pengolahan
- Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
- Untuk mengetahui tempat sampah
- Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempatpemeliharaan
- Untuk mengetahui tempat cuci tangan
- Untuk mengetahui sarana air bersih ( SAB )
- Untuk mengetahui jamban

D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolah makanan ( TPM )

E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat pengolahan
makanan ( TPM ) yang ada di wilayah kerja puskesmas plaju.

F. SASARAN
Rumah Makan,Restoran,Jasa boga/catering,Industri Makanan,Kantin,Warung dan
Makanan Jajanan.

G. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas plaju.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program TPM ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.

Palembang,
2018
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
Sanitasi Depot Air Minum (DAM) di
Puskesmas
Wilayah Kerja Puskesmas OPI OPI

No. Dokumen : 440/ /SOP/PKM-OPI/2018


No. Revisi :A
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.erwan Naupal


OPI NIP: 197501252003121003

1. Pengertian Sanitasi Depot Air Minum (DAM) adalah segala upaya yang dilakukan untuk
menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan.

2.Tujuan Sebagai acuan agar terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat
konsumsi air minum yang berasal dari depot air minum (DAM).Dengan
demikian masyarakat akan terhindar dari kemungkinan resiko terkena
penyakit bawaan air.

3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

4.Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR 492/


MENKES / PER/ IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
2. Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air
Minum Direktorat Penyehatan Lingkungan,Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkunagan Kementerian
Kesehatan Tahun 2010
3. Dasar Penetapan Dampak Kualitas Air Terhadap Kesehatan
Masyarakat Direktorat Penyehatan Air Ditjen PPM & PLP Departemen
Kesehatan 1996
4. Petunjuk Teknis Perlindungan Sumber Air Baku Air Minum Departemen
Kesehatan RI Direktorat Jenderal PPM & PL Tahun 2004

5. Alat dan 1. Alat


bahan a. Pensil / Pena
b. Meja lapangan
2. Bahan
a. Formulir
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
d. Kuesioner

6. Langkah- 1. Pendataan Depot Air Minum


langkah 2. Petugas menentukan lokasi DAM yg akan di inspeksi sanitas
3. Petugas melaksanakan kegiatan inspeksi Sanitasi, pengambilan
sampel sarana Depot Air Minum dan pengiriman sampel air
minum ke Dinas Kesehatan Kota
4. Petugas melakukan pencatatan dan pengolahan hasil inspeksi
5. Petugas memberikan saran dan tidak lanjut bila diperlukan
6. Petugas membuat laporan hasil kegiatan
7. Petugas melaporkan hasil rekap

7. Bagan
Petugas Petugas menentukan Petugas
Alir Mulai
melakukan lokasi Dam yg akan di melaksanakan
pendataan DAM inspeksisanitas kegiatan inspeksi
Sanitasi, pengambilan
sampel sarana Depot
AirMinum dan
pengiriman sampel ke
Dinas Kesehatan

Petugas melakukanpencatatan dan


pengolahan hasil inspeksi

Selesai

Petugas membuat laporan hasil Petugas


kegiatan memberikansaran
dan tidaklanjutbila
diperlukan

Petugas melaporkanhasil rekap

-
8. Unit terkait

9. Hal-hal
yang perlu
diperhatika
n

10. Dokumen 1. Buku pencatatan pengawasan dan Pembinaan Depot Air Minum
Terkait 2. Data Depot Air Minum

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan


11. Rekaman
Historis
Perubaha
n
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
Sarana Depot Air Minum ( DAM ) Di Wilayah Kerja Puskesmas OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas melakukan pendataan DAM di


wilayah Puskesmas OPI.

2 Apakah petugas menentukan lokasi DAM yg


akan di inspeksi sanitas.

3 Apakah petugas melaksanakan kegiatan


inspeksi Sanitasi, pengambilan sampel sarana
Depot Air Minum dan pengiriman sampel air
minum ke Dinas Kesehatan Kota.

4 Apakah petugas melakukan pencatatan dan


pengolahan hasil inspeksi.

5 Apakah petugas memberikan saran dan tidak


lanjut bila diperlukan.

6 Apakah petugasmembuat laporan hasil kegiatan.


7 Apakah petugas melaporkan hasil rekap

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN DEPOT AIR MINUM ( DAM )

A. PENDAHULUAN

Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.Tanpa
air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia,air juga
di perlukan oleh mahluk hidup lainya misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan.Bagi
manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang
layak untuk diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus di masak
terlebih dahulu sebelum dapat diminum.Air minum untuk tubuh manusia berguna
untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan fisiolagi tubuh setiap
waktu.Konsumsi air diperlukan karena setiap saat tubuh bekerja dan
berproses.Disamping itu air juga di gunakan untuk melarutkan dan mengolah
makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta
sel.Komponen terbanyak dari sel adalah air.Apabila kekurangan cairan sel tubuh
akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik.Begitu pula air merupakan
bagian EKSKRETA CAIR ( keringat ,air seni,air mata ), uap pernafasan dan cairan
tubuh ( darah dan lymphe ).

B. LATAR BELAKANG

Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan ( PAM ),air minum dalam kemasan ( AMDK ), maupun
depot air minum .( DAM ). Selain itu air tanah dangkal dari sumur gali ( SGL ) atau
pompa tangan serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi minum setelah di
masak terlebih dahulu. Kecenderungan penduduk untuk untuk mengkomsumsi air
minum siap pakai sangat besar,sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh
subur.Perlu dilakukan pengawasan,pembinaan kualitas air dari DAM agar selalu
aman dan sehat untuk di konsumsi masyarakat.

C. TUJUAN

Tujuan Umum
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum ( DAM ).Dengan demikian masyarakat akan terhindar
dari kemungkinan resiko terkena penyakit bawaan air.

Tujuan Khusus

- Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum ( DAM ) diseluruh masyarakat dan
terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugaskesehatan sehingga
dapat menjamin mutu air.
- Terlaksananya pengambilan sempel air minum ( DAM ) yang melaksanakan kaidah
hygiene sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) dalam melayani
masyarakat.
- Teridentifikasinya masalah depot air minum ( DAM ) harus dibina oleh dinas
kesehatan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum ( DAM )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah melakukan di luar gedung
melakukan pembinaan sedangkan di dalam gedung merupakan konseling.Kegiatan
bersifat monitoring
(Inspeksi sanitasi ) terhadap depot air minum ( DAM ) dan pemeriksaan sampel air
minum
( DAM )yang di wilayah puskesmas plaju.

F. SASARAN
Melakukan pengawasan dan pembinaan di seluruh Depot Air Minum ( DAM ) yang
ada di wilayah kerja puskesma plaju.

G. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan melakukan pembinaan dan pengawasan depot air minum
- Pengambilan sampel air minum ( DAM ) setiap 3 bulan sekali

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan 3 bulan sekali

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung oleh penanggung jawab
program dan dilaporkan kepada kepala puskesmas plaju.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program Depot Air Minum ( DAM ) ini agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui Palembang,
2018
Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi
Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL
Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002

INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH


SECARA FIKSIK DI WILAYAH KERJA Puskesmas
PUSKESMAS OPI OPI

No. Dokumen : 440/ /PKM-OPI/ /2018


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupal


OPI NIP:197501252003121003

Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih Secara Fisik adalah melakukan pengawasasn
1. Pengertian dan pembinaan terhadab air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak.

2.Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan inspeksi sanitani sarana air bersih
secara fisik yang digunakan untuk keperluan sehar-hari.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

1. Dasar Penetapan Dampak Kualitas Air Terhadap Kesehatan Masyarakat


4.Referensi Direktorat Penyehatan Air Ditjen PPM & PLP Departemen Kesehatan 1996
2. Petunjuk Tenis Penyuluhan Air Bersih Direktorat Jenderal PPM & PLP
Direktorat Kesehatan 1993 Digandakan oleh Prokyek PPAB Propinsi
Sumentara Selatan Tahun 1996/1997
3. Petunjuk Pelaksanaan Pembangunan dan Pebaikan Sarana Air Bersih Inpres
Kesehatan Untuk Petugas Sanitasi Puskesmas Direktorat Penyehatan Air
Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkunagan Pemukiman Departemen Kesehatan 1985
4. Buku Pegangan Pelatihan Latihan Penanggung Jawab Diterbitkan oleh
Direktorat Penyehatan Air Dit.Jen P2M PLP Departemen Kesehatan RI
Bekerja Sama Dengan UNICEF Jakarta, Maret 1989

1. Alat
4. Alat dan
a. Pensil / Pena
bahan b. Meja lapangan
2. Bahan
a. Formulir
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
d. Kuesioner
5.. Langkah- 1. Pendataan sarana air bersih.
langkah 2. Petugas menentukan lokasi sarana air bersih yg akan di
inspeksi sanitas
3. Petugas melaksanakan kegiatan inspeksi Sanitasi,
pengambilan sampel sarana Air bersih dan pengiriman sampel
air minum ke Dinas Kesehatan Kota
4. Petugas melakukan pencatatan dan pengolahan hasil inspeksi
5. Petugas memberikan saran dan tidak lanjut bila diperlukan
6. Petugas membuat laporan hasil kegiatan
7. Petugas melaporkan hasil rekap

7. Bagan Alir

-
8. Unit terkait

9. Hal-hal
yang perlu
diperhatika
n

10. Dokumen 1. Buku pencatatan pengawasan dan Pembinaan Depot Air Minum
Terkait 2. Data Depot Air Minum

11. Rekaman
Historis
Perubaha No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
n
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH SECARA FISIK DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas melakukan pendataan sarana


air bersih di wilayah Puskesmas OPI.

2 Apakah petugas menentukan lokasi sarana air


bersih yg akan di inspeksi sanitas.

3 Apakah petugas melaksanakan kegiatan


inspeksi Sanitasi, pengambilan sampel sarana
sarana Air bersih dan pengiriman sampel air
minum ke Dinas Kesehatan Kota.

4 Apakah petugas melakukan pencatatan dan


pengolahan hasil inspeksi.

5 Apakah petugas memberikan saran dan tidak


lanjut bila diperlukan.

6 Apakah petugasmembuat laporan hasil kegiatan.

7 Apakah petugas melaporkan hasil rekap


PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN SARANA AIR BERSIH ( SAB )

A.PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,keamanan dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No.23 Tahun 1992 ).Untuk mencapai
tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau
dikembangkan baik oleh pemerintah,swasta maupun masyarakat,salah satu
diantaranya adalah program penyedian air bersih.Sesuai dengan penjelasan dalam
undang-undang kesehatan No.23 tahun 1992 yang dimaksud dengan penyehatan air
untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.Dalam kaitan denagn hal-hal
tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan selain harus mencukupi dalam
arti kuantitas untuk kebutuhan sehari-hari dan juga harus memenuhi persyaratan
kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik,bakteriologis maupun
kimia.Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air
yang ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air
untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.

B. LATAR BELAKANG

Program penyehatan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuanya adalah


menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat
kesehatan.Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan masyarakat
melalui penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan
melalui air.

C. TUJUAN

Tujuan Umum :

- Meningkatkan kesadaran,kemauan dan kemampuan masyarakat dalam


mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.

Tujuan Khusus :

1. Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan yaitu,


2. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
3. Meningkatkan kualitas air melalui upaya perbaikan
4. Meningkatkan pengertian,kesadaran dan kemauan untuk melakukan pengawasan
kualitas air
D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan


pengelolaan air bersih yaitu pengawasan kualitas air,perbaikan kualitas air dan
pembinaan pemakai air.Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang
ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk
pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring ( inspeksi sanitasi ) terhadap sarana air bersih ( SAB )
yang ada di wilayah kerja puskesmas plaju.

F. SASARAN
Masyarakat yang menggunakan sarana air bersih ( SAB )

G. WAKTU PELAKSANAAN
Setiap bulan, kalau ada kegiatan pengambilan sampel sarana air bersih ( SAB )
dilakukan dalam 1 tahun.

H.EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan di laksanakan setiap 3 bulan sekali

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas plaju.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program SAB ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui Palembang,
2018
Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
KLINIK SANITASIDI PUSKESMAS OPI
Puskesmas
No. Dokumen : 440/ /UKM/ /2018 OPI
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupal


OPI NIP: 197501252003121003

1. Pengertian Klinik sanitasi adalah suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang
beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan
pemungkiman yang dilaksanakan petugas puskesmas bersama masyarakat yang
dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam dan di luar gedung.

Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan Klinik sanitasi / mengintegrasikan


2.Tujuan
pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis
lingkungan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

1. Pedoman Pelaksanaan KLINIK SANITASI Untuk Puskesmas Direktorat


4. Referensi
Jenderal Pemberantas Penyakit Menular & Penyakit Lingkungan Pemungkiman
( DITJEN PPM & PL ) Departemen Kesehatan R.I 2000
2. Panduan Konseling bagi petugas Klinik Sanitasi di Puskesmas Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Jakarta 2001

1. Alat
5. Alat dan
a. Pensil / Pena
bahan 2. Bahan
a. Buku Register Unit Sanitasi
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
d. Kartu Status

1. Menerima kartu rujukan status dari petugas poli.


6. Langkah-
2. Mempeajari kartu status / rujukan tetang diaknosis oeh petugas poli.
langkah 3. Mnyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, karakteristik penderita
yang meiputi umur, jenis kaamin, pekerjaan dan aamat serta diagnosis penyakit
ke dalam buku.
4. Melakukan wawancara dan konseling kepada penderita / keluarga tentang
kejadian penykit, keadaan lingkungan dan prilaku yang diduga berkaitan dengan
kejadian penyakit.
5. Membantu menyimpukan permasalahan ingkungan atau prilaku yang berkaitan
dengan kejadian penyakit yang diderita.
6. Memberikan saran dan tindak lanjut sesuai dengan permasalahan.
7. bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarganya
tentang jadwal kunjungan lapangan.
7 . Bagan Alir

Tidak Ya

1. Poli umum
8. Unit terkait
2. Poli Anak

9.Hal-hal yang
perludiperhatik
an

10. Dokumen 1. Kartu Status


Terkait 2. Buku Register Unit Klinik Sanitasi

11. Rekaman
Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
KLINIK SANITASIDI PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas menerima kartu rujukan status dari


petugas poli.

2 Apakah petugas mempelajari kartu status / rujukan


tetang diaknosis oeh petugas poli.

3 Apakah petugas menyalin dan mencatat nama


penderita atau keluarganya, karakteristik penderita
yang meiputi umur, jenis kaamin, pekerjaan dan
aamat serta diagnosis penyakit ke dalam buku.

Apakah petugas melakukan wawancara dan


konseling kepada penderita / keluarga tentang
4 kejadian penykit, keadaan lingkungan dan prilaku
yang diduga berkaitan dengan kejadian penyakit.

5 Apakah petugas menyimpukan permasalahan


ingkungan atau prilaku yang berkaitan dengan
kejadian penyakit yang diderita.

6 Apakah petugas memberikan saran dan tindak lanjut


sesuai dengan permasalahan.

7 Apakah petugas bila diperlukan, membuat


kesepakatan dengan penderita atau keluarganya
tentang jadwal kunjungan lapangan.

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KLINIK SANITASI

A. PENDAHULUAN

Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif,prefentif dan kuratif yang di fokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan
lingkungan pemukiman.Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau keluarga mengenai
keluhan utama,keluhan tambahan,riwayat penyakit terdahulu,riwayat penyakit
keluarga,lamanya penyakit,kondisi lingkungan,sarana sanitasi yang di gunakan konseling
adalah komunikasi antara 2 orang atau lebih antara petugas konseling dengan pasien atau klien
yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak
lain.

B. LATAR BELAKANG

- Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare,demam


berdarah,malaria dan kulit
- Penyakit-penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan lingkungan
yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
- Penyakit-penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan atau air
antara lainpenyakit diare,kecacingan dan keracunan makanan
- Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan pestisida di
rumah tangga.

C. TUJUAN

Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif,kuratif dan promotif yang
dilakukan secara terpadu,terarah dan terus menerus.

Tujuan Khusus

- Tercapainya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberatasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memperdayakan
masyarakat.
- Meningkatkan pengetahuan,kesadaran,kemampuan dari perilaku masyarakat ( pasien,klien
dan masyarakat ) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Meningkatkan pengetahuan,kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mencegah dan
menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan dengan
sumber daya yang ada.
- Menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi kesehatan
lingkungan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penderita atau pasien yang menderita berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas plaju

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Di dalam gedung,dipuskesmas
2. Di luar gedung,diposyandu dan kunjungan rumah
F.SASARAN
1. Penderita penyakit/pasien/kelurga yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas

3. Penderita penyakit/pasien/kelurga yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan


dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum/klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan danpenyakit yang
berbasis lingkungan yang daeranya dikunjungi

G. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Didalam gedung di puskesmas dan juga ada melakukan di luar gedung pelaksanaan sesuai
dengan jadwal posyandu

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada kepala puskesmas plaju.

J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program klinik sanitasi ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui Palembang, 2018


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002

PEMBINAAN JUMANTIK CILIK DI SEKOLAH-


SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Puskesmas
OPI OPI
No. Dokumen : 440/ /UKM/ /2018
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/3

Puskesmas Drg.H.M. ErwanNaupal


OPI NIP: 195908141987012001

1. Pengertian Pembinaan Jumantik Cilik di sekolah adalah memberikan materi tentang DBD
kepada anaksekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (jumantik) disekolah dan
dilingkungan rumahnya masing-masing untuk ikut serta mendukung program
pemerintah dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Sebagai pedoman untuk meningkatkan peran serta anak sekolah sebagai


2.Tujuan
Jumantik dalam pelaksanaan PSN

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

1. Membina gerakan pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue


4. Referensi
(PSN-DBD) Direktorat Jenderal Pemberantasan penyakit menular dan
penyehatan lingkungan pemukiman 1997.
2. Pemberatasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) oleh
jurujumantik jentik (jumantik) Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan
Penyehatan Lingkungan tahun 2007

1. Alat
5. Alat dan
a. Materi
bahan b. Tenaga penyuluh
c. Peserta / audien
d. kendaraan
e. Alat peraga / Alat tulis
2. Bahan
a. Snac
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja

1. Petugas berkordinasi dg dokter fungsional


6.Langkah-
2. Petugas membuat jadwal kegiatan.
langkah 3. Menentukan lokasi kegiatan.
4. Petugas berkoordinasi dengan pihak sekolah yang ditunjuk.
5. Melakukan kegiatan pembinaan Jumantik.
6. Membuat laporan kegiatan.
7. selesai.

7. Bagan Alir
Petugas
berkordinasi
dg dokter
fungsional
Petugas Menentukan
membuat lokasi
Mulai
jadwal kegiatan.
kegiatan.

1. Petugas Pemegang program


8. Unit terkait
2. dokter fungsional PKM Opi
3. Guru UKS atau Kepala Sekolah
4. Anak sekolah dari SD/sederajat, SLTP/sederajat, SLTA/sederajat

9. Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n

10. Dokumen
Terkait

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan


11. Rekaman
Historis
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMBINAAN JUMANTIK CILIK DAN PEMERIKSAAN JENTIK DI SEKOLAH
WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas berkordinasi dg dokter fungsional

2 Apakah petugas membuat jadwal kegiatan.

3 Apakah petugas menentukan lokasi kegiatan.

4 Apakah petugas berkoordinasi dengan pihak sekolah


yang ditunjuk.

5 Apakah petugas melakukan kegiatan pembinaan


Jumantik.

6 Apakah petugas membuat laporan kegiatan.


PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN PEMBINAAN JUMANTIK CILIK DAN PEMERIKSAAN


JENTIK NYAMUK DI SEKOLAH

A.PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan tujuh kegiatan pokok pengendalian DBD, ditentukan lima


rencana pengembangan program antara lain meningkatkan peran serta masyarakat,
mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD diberbagai
tingkat administrasi, mendorong kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh
anak sekolah dan Pramuka, mendukung pengembangan vaksin serta meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) pengendalian penyakit bersumber
arbovirosis. Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam
pengendalian DBD, mengingat vektor DBD nyamuk Aedes aegypti jentiknya ada di
sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk dewasa sebagian besar ada di
dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta dalam
pelaksanaan PSN secara rutin seminggu sekali. PSN secara rutin dapat membantu
menurunkan kepadatan vektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia
dengan vektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD.Hingga saat ini peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan PSN belum optimal, masih banyak

masyarakat yang belum melakukan PSN secara rutin. Banyak faktor yang menjadi
penyebab rendahnya peran masyarakat dalam PSN, di antaranya adalah terbatasnya
biaya kampanye PSN. Langkah awal dari kegiatan kampanye PSN adalah
penyusunan pentunjuk teknsis (Juknis) tentang pelaksanaan PSN, salah satunya
adalah Juknis Jumantik-PSN Anak Sekolah.Kelompok anak sekolah merupakan
bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan strategis, mengingat jumlahnya
sangat banyak sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah
SD, SLTP dan SLTA. Anak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik
daerah perkotaan maupun pedesaan. Pemahaman PSN bagi anak sekolah berperan
untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin, yang akan digunakan
sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. Selain itu,
menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam
pelaksanaan PSN.
B. LATAR BELAKANG
Jumantik Anak Sekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar
dan menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (Jumantik)
di sekolahnya. Pembentukan dan pelaksanaan Jumantik-PSN Anak Sekolah
dimaksudkan untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam upaya
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penular demam berdarah dengue dan
chikungunya serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) sejak usia dini. Mekanisme pembentukan, pembinaan, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatannya menjadi hak dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota dengan mempertimbangkan kebijakan, peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah.

C.TUJUAN
Tujuan Umum

a) Meningkatkan peran serta anak sekolah sebagai Jumantik dalam pelaksanaan


PSN
b) Sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
sejak usia dini.
c) Sebagai panduan bagi pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan dan
tenaga pendidik (guru) dalam membentuk/ menggerakan Jumantik-PSN anak
sekolah
d) Mendukung upaya penurunan kasus DBD di Indonesia

Tujuan Khusus
Melaksanakan pembinaan/penyuluhan atau acuan teknis kepada para guru dan
para kader jumantik anak sekolah secara berkala.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Tata kerja PSN/Jumantik anak sekolah mengacu pada petunjuk teknis


PSN-Jumantik Anak Sekolah dan ketentuan-ketentuan lainnya yang
berlaku di wilayah setempat.
b. Jumantik anak sekolah berperan dalam kegiatan usaha kesehatan
sekolah (UKS) dalam rangka menciptakan “Sekolah Bebas Jentik”.
c. Puskesmas berkewajiban melaksanakan pembinaan/ penyuluhan teknis
kepada para guru dan para kader jumantik anak sekolah secara
berkala.
d. Kepala sekolah bersama dengan para guru dan petugas puskesmas
memantau dan menilai pelaksanaan PSN di sekolahnya.
e. Kepala sekolah melalui guru penanggungjawab PSN sekolah
memberikan laporan rutin perbulan kepada puskesmas berdasarkan
hasil rekap pelaksanaan PSN/Jumantik Anak sekolah setiap
minggunya.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a. Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian


Agama Kabupaten/Kota dalam wadah Pokja PSN anak sekolah
memberikan pembinaan/pelatihan Jumantik-PSN anak sekolah kepada guru-
guru di sekolah.
b. Kepala Sekolah membuat tim pelaksana Jumantik-PSN anak sekolah dan
menunjuk seorang guru penanggung jawab PSN anak sekolah.
c. Guru penanggungjawab PSN anak sekolah menyusun program
kerja/kegiatan JumantikPSN anak sekolah.
d. Guru yg sudah dilatih mengajarkan Jumantik-PSN kepada anak sekolah
e. Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di sekolah
dan rumah/ tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan
hari dan tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada
tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1
dan 2).
f. Formulir pencatatan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di
Rumah/Tempat Tinggal (lampiran 1) dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik
Mingguan di Sekolah (lampiran 2) dilaporkan setiap minggu ke guru
penanggung jawab dan diparaf oleh guru penanggung jawab.
g. Guru penanggungjawab memeriksa formulir tersebut, apabila laporan
ditemukan jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siswa untuk
meningkatkan kegiatan PSN 3M, serta membuat rekap laporan ke
Puskesmas terdekat untuk ditindaklanjuti.
h. Dinas Kesehatan/ Pokja PSN anak sekolah melalui Puskesmas setempat
melakukan pembinaan ke sekolah dalam rangka keberlangsungan kegiatan
Jumantik-PSN anak sekolah.
i.

F. SASARAN

a) Pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan


b) Kepala sekolah dan guru-guru
c) Para pembina gerakan pramuka
d) Anak sekolah dari SD/sederajat, SLTP/sederajat, SLTA/sederajat
e) Pramuka
G. WAKTU PELAKSANAAN

Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan
rumah/ tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari dan
tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya
jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2).

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Melakukan kegiatan dilaksanakan setiap minggu

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Kegiatan pencatatan dan pelaporan berfungsi untuk menilai keberhasilan PSN


3M oleh anak sekolah, serta sebagai informasi penting dalam rangka menghadapi
terjadi serangan DBD. Pencatatan dan pelaporan PSN anak sekolah dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :Pencatatan dilakukan sesuai dengan Formulir Hasil
Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal dan

Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah:

a) Seminggu sekali siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di rumahnya


masing-masing melakukan pencatatan hasil pemantauan jentik, jenis tempat
perkembangbiakan
nyamuk/ penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan PSN
3M yang
dilakukan dengan menggunakan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan
di
Rumah/Tempat Tinggal
b) Seminggu sekali siswa juga melakukan pemantauan jentik dan PSN di
lingkungan sekolahnya, melakukan pencatatan hasil pemantauan jentik, jenis
ruangan yang dipantau, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk/
penampungan air (kontainer), ada tidaknya jentik dan kegiatan PSN 3M yang
dilakukan Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di Sekolah.
c) Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan Anak Sekolah dilaporkan setiap
minggu ke guru penanggung jawab dan diparaf oleh guru penanggung jawab.
d) Guru penanggungjawab memeriksa Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan
PSN Sekolah dan Formulir Hasil Pemantauan Jentik dan PSN Rumah, apabila
laporan ditemukan jentik maka guru wajib memberikan arahan kepada siwa
untuk meningkatkan kegiatan PSN 3M, serta diharapkan dapat melaporkan ke
Puskesmas setempat untuk mendapatkan pengendalian lebih lanjut.
e) Guru Penanggung jawab merekap hasil pemantauan siswa di rumah dan di
sekolah ke dalam form Rekapitulasi Laporan Mingguan Jumantik-PSN Anak
Sekolah kepada kepala puskesmas setempat selaku pembina UKS
wilayahnya.
J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program kegiatan pemeriksan jentik
nyamuk di sekolah-sekolah ini menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang,
2018
Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.uhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
PEMANTAUAN JENTIK BERKALA RUMAH
TANGGADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI Puskesmas
OPI
No. Dokumen : 440/ /UKM/ /2018
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupal


OPI NIP: 197501252003121003

1. Pengertian Pemantauan jentik berkala (PJB) rumah tangga adalahUpaya yang dilakukan
untuk pemutusan rantai penularan penyakit DBD dengan cara penaburan
larvasida,fogging focus dan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) yang meliputi
pengurasan tempat penampungan air,menutup tempat penampungan dan
menyingkirkan barang bekas.

2. Tujuan Sebagai Pedoman untuk melakukan Pemantauan jentik berkala (PJB) rumah
tangga
untuk pemutusan rantai penularan penyakit DBD

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

4. Referensi 1. Pemberatasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD)


oleh juru pemantau jentik (jumantik) Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan tahun 2007
2. Demam Berdarah Dapat di cegah dengan memberantas Jentik-Jentik
Nyamuk Epidemiolagi dan pencegahan penyakit Propinsi Sumatera
Selatan tahun 2002

1. Alat
5. Alat dan
a. Pensil / Pena
bahan b. Senter
c. Gayung/Tembok
2. Bahan
a. Buku formulir 1 dan 2
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
d. Abate
6. Langkah-
1. Petugas /kader melakukan pemeriksaan secara berkala.
langkah
2. Petugas / kader membawa perlengkapan alat untuk kelapangan seperti
senter,kartu pemeriksaan jentik dan buku kerja.
3. Petugas / kader mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah
kerja.
4. Jika ditemukan jentik di bak terbuka anggota rumah tangga di minta untuk
ikut melihat jentik kemudian langsung di beri saran /penjelasan manfaat
tentang PSN.
5. Mencatat hasil pemeriksan jentik pada Kartu Pemeriksaan Jentik dan
formulir di laporkan ke puskesmas.
Petugas/ kader
7. Bagan Alir Petugas / kader membawa
Mulai melakukan perlengkapan alat untuk
pemeriksaan secara kelapangan seperti
berkala senter,kartu
pemeriksaan jentik dan
buku kerja

Petugas/kader
mengunjungi setiap
rumah tangga yang
ada di wilayah kerja

1. Petugas Pemegang program


8. Unit terkait
2. Kader

9. Hal-hal
yang
perlu
diperhati
kan

10. 1. Formulir 1 dan Formulir 2


Dokume 2. Formulir hasil pemeriksaan jentik nyamuk
n Terkait

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan


11. Rekaman
Historis
Perubah
an
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN JENTIK BERKALA RUMAH TANGGADI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas/kader melakukan pemeriksaan


secara berkala.

2 Apakah petugas / kader membawa perlengkapan alat


untuk kelapangan seperti senter,kartu pemeriksaan
jentik dan buku kerja.

3 Apakah petugas / kader mengunjungi setiap rumah


tangga yang ada di wilayah kerja.

4 Jika ditemukan jentik di bak terbuka apakah anggota


rumah tangga di minta untuk ikut melihat jentik
kemudian langsung di beri saran /penjelasan manfaat
tentang PSN.

5 Apakah petugas mencatat hasil pemeriksan jentik


pada Kartu Pemeriksaan Jentik dan formulir di
laporkan ke puskesmas.
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN PEMANTAUAN JENTIK BERKALA RUMAH TANGGADI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI

A.PENDAHULUAN

Dalam mewujudkan tujuh kegiatan pokok pengendalian DBD, ditentukan lima


rencana pengembangan program antara lain meningkatkan peran serta masyarakat,
mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD diberbagai
tingkat administrasi, mendorong kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) oleh
anak sekolah dan Pramuka, mendukung pengembangan vaksin serta meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) pengendalian penyakit bersumber
arbovirosis. Peran serta masyarakat merupakan komponen utama dalam
pengendalian DBD, mengingat vektor DBD nyamuk Aedes aegypti jentiknya ada di
sekitar permukiman dan tempat istirahat nyamuk dewasa sebagian besar ada di
dalam rumah. Peran serta masyarakat dalam hal ini adalah peran serta dalam
pelaksanaan PSN secara rutin seminggu sekali. PSN secara rutin dapat membantu
menurunkan kepadatan vektor, berdampak pada menurunnya kontak antara manusia
dengan vektor, akhirnya terjadinya penurunan kasus DBD.Hingga saat ini peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan PSN belum optimal, masih banyak

masyarakat yang belum melakukan PSN secara rutin. Banyak faktor yang menjadi
penyebab rendahnya peran masyarakat dalam PSN, di antaranya adalah terbatasnya
biaya kampanye PSN. Langkah awal dari kegiatan kampanye PSN adalah
penyusunan pentunjuk teknsis (Juknis) tentang pelaksanaan PSN, salah satunya
adalah Juknis Jumantik-PSN Anak Sekolah.Kelompok anak sekolah merupakan
bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan strategis, mengingat jumlahnya
sangat banyak sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah
SD, SLTP dan SLTA. Anak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik
daerah perkotaan maupun pedesaan. Pemahaman PSN bagi anak sekolah berperan
untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin, yang akan digunakan
sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. Selain itu,
menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam
pelaksanaan PSN.

B. LATAR BELAKANG
Jumantik Anak Sekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar
dan menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (Jumantik)
di sekolahnya. Pembentukan dan pelaksanaan Jumantik-PSN Anak Sekolah
dimaksudkan untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam upaya
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penular demam berdarah dengue dan
chikungunya serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) sejak usia dini. Mekanisme pembentukan, pembinaan, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatannya menjadi hak dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota dengan mempertimbangkan kebijakan, peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah.

a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui prilaku/cara pemberantasan jentik nyamuk dengan
pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) pada rumah tangga

b.Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui cara pemeriksaan/surve jentik di rumah tangga
b. Cara pemberantasan jentik nyamuk di rumah tangga

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


- Pendataan rumah/bagunan di wilayah kerja
- Pemeriksaan tempat perindukan vektor pada rumah/bagunan
- Pengolahan data hasil pemeriksaan tempat perindukan vektor
- Rekomendasi kepada petugas kesehatan dan sector terkait
- Laporan kepada petugas puskesmas

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

- Dinas Kesehatan bersama kader jumantik memberikan pembinaan/pelatihan


Jumantik-PSN pemeriksaan rumah tangga.
- Petugas yang memegang program mengajarkan kader Jumantik-PSN rumah
tangga
- Setiap minggu kader Jumantik-PSN melakukan pemantauan jentik dan PSN di
rumah-rumah/ tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari
dan tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya
jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2).
- Kader Jumantik PSN rumah tangga menulis diformulir pencatatan Formulir Hasil
Pemantauan Jentik Mingguan di Rumah/Tempat Tinggal (lampiran 1) dan
Formulir Hasil Pemantauan Jentik Mingguan di rumah tangga (lampiran 2)
dilaporkan setiap sebulan sekali ke petugas puskesmas yang memegang program
PSN rumah tangga.
- Rekapitulasi hasil PJB dilaksanakan oleh puskesmas setiap bulan dengan
melakukan pencatatan apabila laporan ditemukan jentik maka Puskesmas akan
melakukan ditindak lanjuti.

F. SASARAN

- Pengelola program kesehatan/ petugas kesehatan


- Kader jumantik
- PKK

G. WAKTU PELAKSANAAN
Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk memeriksa tempat
yang sering menjadi tempat perkembang biakan nyamuk/tempat penampungan air di
dalam dan di luar rumah serta memberikan penyuluhan tentang PSN kepda anggota
rumah tangga.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik Rumah ( kartu yang ditinggalkan
di rumah ) dan pada Formulir Pelaporan ke puskesmas.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Bulan atau triwulan
J. PENUTUP
Semoga pembaca dapat mengetahui dan memahami Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat dalam tatanan rumah tangga (PHBS ),terutama pemberantasan jentik guna
menghindari penyakit yang bisa ditimbulkan oleh nyamuk.

Mengetahui Palembang,
2018
Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
( STBM ) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI Puskesmas
OPI

No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupal


OPI NIP: 197501252003121003

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) adalah upaya dalam rangka


1. Pengertian
percepatan
peningkatan akses terhadap sanitasi Dasar di Indonesia, sebagaimana tercantum
dalam RPJMN tahun 2015-2019 adalah tersedianya universal access atau
cakupan akses sebesar 100 % .

Sebagai Panduan untuk melakukan upaya dalam rangka percepatan


2. Tujuan
peningkatan akses terhadap sanitasi Dasar di Indonesia.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

Panduan Penggunaan Sistem Monitoring dan Evaluasi ( STBM ) modul 1.Stop


4. Referensi
Buang
Air Besar Sembarangan 2014 Sekretariat Nasional STBM Jakarta

1. Alat
5. Alat dan
a. Materi
bahan b. Tenaga penyuluh
c. Peserta / audien / kader
d. kendaraan
e. Alat peraga / Alat tulis.
2.Bahan
a. Snac
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
d. kuisioner

1. Petugas berkoordinasi dengan Pimpinan puskesmas.


6. Langkah-
2. Petugas berkoordinasi dengan Lurah, Rt dan Kader Kesehatan Lingkungan
langkah 3. Melakukan kegiatan orientasi kader kesehatan lingkungan tentang sanitasi total
berbasis lingkungan.
4. Melakukan kegiatan sosialisa kelurahan tentang stop buang air besar
sembarangan (SBS) untuk mendukung sanitasi total berbasis lingkungan
(STBM).
5. Kader kesehatan lingkungan melakukan kegiatan pendataan akses sanitasi
masyarakat.
6. Petugas dan kader merekap hasil pendataan.
7. Petugas membuat laporan hasil pendataan dengan menggunakan hp.
Petugas Petugas berkoordinasi
7. Bagan Alir
melakukan dengan Lurah, Rt dan
Mulai koordinasi Kader Kesehatan
dengan Pimpinan Lingkungan
puskesmas.

Melakukan
kegiatan orientasi
kader kesehatan
lingkungan tentang
sanitasi total

Pemegang Program, Pimpinan Puskesmas, Lurah, Ketua Rt. Tokoh


8. Unit terkait
Masyarakat Dan
Kader kesehatan lingkungan.

9. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

10. Dokumen
Terkait

11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT(STBM) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas berkoordinasi dengan Pimpinan


puskesmas.

2 Apakah petugas berkoordinasi dengan Lurah, Rt dan


Kader Kesehatan Lingkungan

3 Apakah petugas Melakukan kegiatan orientasi kader


kesehatan lingkungan tentang sanitasi total berbasis
lingkungan.

4 Apakah petugas Melakukan kegiatan sosialisa


kelurahan tentang stop buang air besar
sembarangan (SBS) untuk mendukung sanitasi total
berbasis lingkungan (STBM).

5 Apakah Kader kesehatan lingkungan melakukan


kegiatan pendataan akses sanitasi masyarakat

6 Apakah petugas dan kader merekap hasil pendataan.

7 Apakah petugas membuat laporan hasil pendataan


Dengan menggunakan hp.

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI

A. PENDAHULUAN

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) program nasional dalam rangka percepatan
peningkatan akses terhadap sanitasi Dasar di Indonesia.Selain itu program ini juga erat
kaitannya dengan target Millenium Developen Goal ( MDGs ) dan RPJMN.Untuk mendukung
program ini ditingkatkan pusat telah dibentuk Sekretarat STBM ( cq Kementerian
Kesehatanriat ).Sekretariat STBM juga beranggotakan mitra-mitra yang sudah melaksanakan
kegiatan-kegiatan STBM dibeberapa wilayah di indonesia sehingga keberadaan sekretariat
STBM sangat strategis dalam inplementasi STBM di indonesia serta diperkaya dari berbagai
pembelajaran dan pengalaman.

B. LATAR BELAKANG

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) target program yang ada dalam STBM sendiri
terdiri dari 5 pilar

1. Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan

2. Cuci Tangan Pakai Sabun

3. Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga

4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

5. Pengelolaan Limbah Cair Rumah

Yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara
kolektif,untuk menjalankan itu semua harus digerakan dan disinergikan melalui 3 komponen
pendekatan yakni :1. Menciptakan kebutuhan (Demand Creation)

Ketersediaan pasokan (Supply improvement) DAN

3. Lingkungan yang mendukung (Enabling Environmen)

C. TUJUAN

Tujuan Umum

Tercapainya dan kepemilikan sarana sanitasi jamban dalam rangka terciptanya desa bebas
buang air bebassembarangan ( ODF ) yang dilakukan melalui masyarakat.

Tujuan Khusus

1. Diperolehnya kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam rangka pelaksanaan dan
pencapaian tujuan program STBM
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat dalam rangka meningkatkan
akses dan kepemilikan saran sanitasi jamban

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Petugas monitoring melakukan pemantauan ke lapangan ( Wilayah monitoring masing-


masing )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Sistem monitoring ini disiapkan dengan 2 cara dalam melaksankan kegiatan yaitu :

1. Menggunakan wesite STBM

2. Menggunakan SMS

F. SASARAN

Pemantauan kelayakan pemakaian jamban atau tempat Pembuangan Air Besar ( BAB )

G. WAKTU PELAKSANAAN

Setiap bulan melakukan sms

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi program STBM melalui sistem informasi monitoring dilaksanakan secara umum
dilaksanakan secara umum tahapan,yaitu pengumpulan data dan informasi,pengolahan analisis
data dan pemberian umpal balik.

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Program STBM sedapat mungkin dapat dilakukan secara mandiri dan partisipatori oleh
masyarakat sendiri dan diharaokan peran aktif dari natural leader yang muncul dan organisasi
masyarakat seperti PKK kelompok das wisma dan kader namun demikian tetap di harapkan
peran aktif.

J. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program STBM ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2018


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI Puskesmas
OPI

No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.Erwan Naupal.


OPI NIP:
197501252003121003

Sampah medis menurut departemen kesehatan indonesia adalah : berbagai


1. Pengertian
jenis buangan yang dihasilkan rumah sakit dan unit pelayanan kesehatan
yang dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi
manusia, yakni pasien maupun masyarakat.
Sampah Non medis adalah : semua sampah diluar sampah medis yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan.

Sebagai acuan untuk mengelola Sampah medis dan Sampah Non medis di
2. Tujuan puskesmas opi palembang.

Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


3. Kebijakan jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

4. Alat dan 1. Alat


a. Savety Bok
Bahan
b. Tabung Vacutte Darah
c. Spluit,botol dan pot dahak
2. Bahan
a. Buku kerja dan Buku Bantu
b. Kotak Sampah
c. Kantong Asoy

5. Referensi 1. Pedoman Pengolahan Limbah Medis Tajam di Pusat Kesehatan


Masyarakat Direktoral Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Bekerjasama dengan WHO 2012
2. Modul Sterilisasi dan Pengelolaan Limbah di Puskesmas Proyek
Peningkatan Manajemen Perlatan Kesehatan Puskesmas
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat 2000

1. Sampah medis
6. Langkah- a. Petugas ruangan memasukan sampah medis kedalam safety bok
langkah ( Spulit,botol,pot dahak dan tabung vacutte darah ) .
b. Kemudian petugas pergi membakar sampah medis
c. Sampah medis di bawa menggunakan kendaran bermotor ke RS
Muhammadiyah Palembang dan membawa buku bantu
pembakaran sampah medis.
2. Sampah non medis
a. Petugas kebersihan ruangan memasuki sampah non medis
kedalam kantong plastic.
b. Petugaskebersihan menganti kantong plastic baru apabila kantong
plastic sudah penuh.
c. Petugas kebersihan membuang sampah ketempat bak sampah
yang sudah tersedia.
d. Sampah pengangkut sampah diambil oleh dinas kebersihan kota
setiap hari.

Sampah medis Petugas pergi Sampah non medis


7. Bagan Alir Mulai membakar sampah
Petugaskebersiha medis ke RS -petugas
n ruangan Muhammadiyah kebersihan ruangan
memasukan Palembang dan memasuki sampah
sampah medis membawa buku bantu non medis kedalam
kedalam safety pembakaran sampah kantong plastik
bok medis
-petugas
kebersihan
menganti kantong
plastic baru
apabila kantong
Sampah medis di bawa plastic sudah
menggunakan kendaraan penuh
Selesai bermotor keRumah Sakit
Muhammadiyah Palembang -petugaskebersihan
dan membawa buku bantu membuang sampah
pembakaran sampah medis ketempat bak
sampah yang sudah
tersedia

-Sampah
pengangkut
sampah diambil
oleh dinas
kebersihan kota
setiap hari

1. Poli Gigi
8. Unit terkait
2. Poli KIA
3. Unit Laboterium
4. Unit Farmasi
5. UGD

9. Hal-hal yang Tempat penyimpanan spluit,Pot Dahak dan Tabung Vacutte Darah yang sudah terpakai
perlu
diperhatikan

10. Dokumen Buku Bantu Pengiriman Sampah Medis


Terkait

11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

a Sampah medis

1 Petugas ruangan memasukan sampah medis


kedalam safety bok (Spulit,botol,pot dahak dan
tabung vacutte darah ) .

2 Kemudian petugas pergi membakar


sampahmedis

3 Sampah medis di bawa menggunakan kendaran


bermotor ke RS

4 Muhammadiyah Palembang dan membawa buku


bantu pembakaran sampah medis.

b
Sampah non medis

1 Petugas kebersihan ruangan memasuki sampah


non medis kedalam kantong plastic.

2 Petugas kebersihan menganti kantong plastic


baru apabila kantong plastic sudah penuh.

3 Petugas kebersihan membuang sampah ketempat


bak sampah yang sudah tersedia.

4 Sampah pengangkut sampah diambil oleh dinas


kebersihan kota setiap hari.
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS OPI

A. PENDAHULUA

Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama kepada
petugas yang menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar puskesmas.Terhadap limbah
tersebut seringkali diperlukan pengelolaan pendahuluan sebelum diangkut ketempat
pembuangan atau dimusnakan dengan unit pemusnah setempat.Pengetahuan yang cukup untuk
menghindari paparan terhadap tenaga yang menangani limbah puskesmas.

B. LATAR BELAKANG

Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud untuk
memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit laboratorium,unit
gigi dan unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu pelayanan dapat di
tingkatkan dan dapat mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.

C. TUJUAN

Tujuan umum.

Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.

Tujuan Khusus.

Terselenggaranya pengelolaan limbah padat sesuai dengan pedoman sanitasi puskesmas

D. KEGIATAN POKOK DAN PERINCIAN KEGIATAN

a. Peremajaan tempat sampah

b. Pembuatan ruang penyimpanan B3 ( bahan buangan berbahaya )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya petugas
kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di tempat
pengumpulan sampah sementara.
- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak
safety bok

- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukan
kemana kantong plastik harus diangkat atau di buang

F. SASARAN

1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis infeksius dari aktifitas


penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman
pengelolaan yang telah ditetapkan.

2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis Non infeksius atau sampah umum
dari aktifitas penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan
pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.

G. WAKTU PELAKSANAAN

Setelah dimanfaatkan sampah medis, sampah medis dibuang di safety bok kemudian sampah
non medis dapat dibuang di kotak sampah yang sudah di kantongi dengan warna-warna yang
berbeda,sedangkan sampah medis harus di bakar MOU di rumah sakit muhammadiyah plaju
palembang.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pelaksana sampah medis dan non medis adalah petugas sanitasi dibantu dengan petugas
kebersihan atau unit lain yang berkaitan.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan
kalau sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan petugas
kebersihan

J.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi
acuan dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2018


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
INSTALASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH (IPAL) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI Puskesmas
OPI

No. Dokumen : 440/ /UKM/ /2018


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupal


OPI NIP:
197501252003121003

IPAL adalah suatu perangkat teknus beserta perlengkapannya yang proses


1. Pengertian
atau mengolah air sisa proses produksi puskesmas,pabrik,rumah tangga dan
lain-lain adapun tujuan IPAL yaitu untuk menyaring dan membersihkan air
yang sudah tercemar dari domestik maupun bahaya kimia

Sebagai acuan untuk mengolah air sisa proses produksi


2. Tujuan
puskesmas,pabrik,rumah tangga dan lain-lain.

Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


3. Kebijakan jenis pelayanan di Puskesmas OPI.
4. Referensi
Modul Sterilisasi dan Pengelolaan Limbah di Puskesmas ( Proyek Peningkatan
Manajemen Perlatan Kesehatan Puskesmas ) Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat 2000
5. Alat dan
1. Alat
bahan
a. IPAL
2. Bahan
a. Air dan Pasir
b. Ikan
c. Bunga enjong gondok
6. Langkah-
1. Tahap pertama yang dilakukan adalah air limbah tersebut dialirkan ke tempat
langkah
instilasi.
3. Tahap kedua, air limbah akan melalui proses pertama yaitu suatu wadah yang
berisi air yang bercampur dengan pasir. Tujuannya untuk melakukan
pengendapan partikel-partikel kotor yang ada di air limbah itu. Yang akan
mengendapkan partikel tersebut butiran-butiran kecil karbon yang terselip di
pasir tersebut yang akan mengikat partikel kotor yang ada di air limbah tersebut.

4. Tahap ketiga, air limbah yang telah di saring melalui wadah penampungan pasir
akan diteruskan ke wadah yang berisi batu kerikil. Fungsinya hampir sama pada
wadah sebelumnya dimana partikel-parttikel yang tidak berhasil diendapkan
oleh pasir akan diproses wadah berisi kerikil.

5. Tahap keempat, adalah air limbah akan menuju ke wadah berisi tanaman eceng
gondok, ukuran wadah ini lebih besar di banding dua wadah sebelumnya.
Karena dalam proses ini memerlukan banyak tanaman eceng gondok untuk
menetralisasi air limbah. Tanaman eceng gondok yang sering kita lihat di
beberapa sungai atau danau memiliki fungsi untuk menyaring dan
membersihkan partikel air yang kotor. Karena tanaman ini memiliki zat kimia
bersifat penyerap seperti amonia dan fosfat.

6. Setelah melewati keempat tahap di atas maka pada tahap yang terakhir ini
adalah fase uji coba, dalam wadah penampung ini berisi air yang terdapat
beberapa ekor ikan. Karena ikan biasanya digunakan sebagai sampel dalam uji
coba penyaringan air salah satunya IPAL ini. Ikan dalam penampungan ini
berguna sebagai indikator, untuk mengetahui seberapa bersihnya air limbah
tersebut disaring. Dalam proses kita hanya memili dua opsi sebagai kesimpulan
yaitu jika ikan dalam penampungan tersebut hidup saat beberapa jam proses
penyaringan, maka air tersebut bisa dikatakan bersih dan begitupun sebaliknya.
1. Bagan Alir
Yang pertama Yang kedua air Yang ketiga
Mulai air limbah limbah akan melalui air limbah
dialirkan proses pertama yaitu yang telah di
keinstilasi suatu wadah yang saring melalui
berisi air yang wadah
bercampur dengan penampunga
pasir. n pasir akan
diteruskan
kewadah
yang berisi

Fase uji coba dalam


Yang keempat air limbah
Selesai wadah penampung ini
akan menuju ke wadah
berisi air yang terdapat
berisi encek gondok .
beberapa ekor ikan.

1. Poli Gigi
8. Unit terkait
2. Poli KIA
3. Unit Laboterium
4. Unit Farmasi

9. Hal-hal yang perlu Cara Proses Penyaringan


diperhatikan

10. Dokumen Terkait Ceklist

11. Rekaman Historis


Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
INSTALASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH (IPAL) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah air limbah dialirkan ke tempat instilasi.

2 Apakah air limbah dari proses pertama dialirkan pada


suatu wadah yang berisi air yang bercampur dengan
pasir.

3 Apakah air limbah yang telah di saring melalui wadah


penampungan pasir diteruskan ke wadah yang berisi
batu kerikil.

4 Apakah air limbah setelah dari wadah berisi pasir


menuju ke wadah berisi tanaman eceng gondok

5 Apakah dari wadah berisi tanaman eceng gondok air


limbah dialirkan kewadah yang terakhir yang berisi
ikan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN INSTALASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH (IPAL) DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI

A. PENDAHULUAN

IPAL adalah suatu perangkat teknus beserta perlengkapannya yang proses atau mengolah air
sisa proses produksi puskesmas,pabrik,rumah tangga dan lain-lain adapun tujuan IPAL yaitu
untuk menyaring dan membersihkan air yang sudah tercemar dari baik domestik maupun
bahaya kimia

B. LATAR BELAKANG

Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu prioritas dalam pengelolaan lingkungan di
Indonesia. Air mempunyai karakteristik fisik dan kimiawi yang sangat mempengaruhi
kehidupan organisme di dalamnya. Apabila terjadi perubahan kualitas perairan, terutama oleh
bahan pencemaran lingkungan, maka keseimbangan hidup organisme yang ada di perairan
tersebut bahkan kehidupan manusia pada khususnya dapat terganggu. Berdasarkan
permasalahan itulah, pemerintah mulai serius mencanangkan program untuk mengelola air
limbah, yakni dengan membentuk unit pengelola air limbah atau yang disebut Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).

C. TUJUAN

TujuanUmum

Adapun tujuan umum dari penulisan makalah adalah agar


mamapumemahamidanmengetahuidampak yang
terjadiakibatpencemaranlimbahcairdanmengetahuibagaimancarapenanggulanganataupengolah
an air limbahcair.

TujuanKhusus

a. Untuk mengetahui air limbah dan macamnya.

b. Untuk mengetahui air limbah dan karakteristiknya.

c. Untuk mengetahui cara pengolahan air limbah.

D. KEGIATAN POKOK DAN PERINCIAN KEGIATAN

a. Peremajaan tempat sampah


b. Pembuatan ruang penyimpanan B3 ( bahan buangan berbahaya )

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Setelah kita mengetahui pengertian, manfaat, dan tujuan IPAL. Sekarang bagian ini akan
membahas proses singkat cara kerja Instalasi Pengolahan Air Limbah. Ada lima tahapan yang
perlu dilalui oleh air limbah demi mendapatkan hasil saringan yang bisa digunakan lagi. Untuk
penjelasan lebih lanjutnya bisa dilihat di bawah ini:

- Tahap pertama yang dilakukan adalah air limbah tersebut dialirkan ke tempat instilasi.
Karena alat yang disedikan sebuah ruang pengaliran agar air limbah masuk kedalam tempat
penyaringan dengan lancar.

- Tahap kedua, air limbah akan melalui proses pertama yaitu suatu wadah yang berisi air yang
bercampur dengan pasir. Tujuannya untuk melakukan pengendapan partikel-partikel kotor
yang ada di air limbah itu. Yang akan mengendapkan partikel tersebut butiran-butiran kecil
karbon yang terselip di pasir tersebut yang akan mengikat partikel kotor yang ada di air limbah
tersebut.

-Tahap ketiga, air limbah yang telah di saring melalui wadah penampungan pasir akan
diteruskan ke wadah yang berisi batu kerikil. Fungsinya hampir sama pada wadah sebelumnya
dimana partikel-parttikel yang tidak berhasil diendapkan oleh pasir akan diproses wadah berisi
kerikil.

- Tahap keempat, adalah air limbah akan menuju ke wadah berisi tanaman eceng gondok,
ukuran wadah ini lebih besar di banding dua wadah sebelumnya. Karena dalam proses ini
memerlukan banyak tanaman eceng gondok untuk menetralisasi air limbah. Tanaman eceng
gondok yang sering kita lihat di beberapa sungai atau danau memiliki fungsi untuk menyaring
dan membersihkan partikel air yang kotor. Karena tanaman ini memiliki zat kimia bersifat
penyerap seperti amonia dan fosfat.

- Setelah melewati keempat tahap di atas maka pada tahap yang terakhir ini adalah fase uji
coba, dalam wadah penampung ini berisi air yang terdapat beberapa ekor ikan. Karena ikan
biasanya digunakan sebagai sampel dalam uji coba penyaringan air salah satunya IPAL ini.
Ikan dalam penampungan ini berguna sebagai indikator, untuk mengetahui seberapa bersihnya
air limbah tersebut disaring. Dalam proses kita hanya memili dua opsi sebagai kesimpulan
yaitu jika ikan dalam penampungan tersebut hidup saat beberapa jam proses penyaringan,
maka air tersebut bisa dikatakan bersih dan begitupun sebaliknya.

F. SASARAN

- Pemeliharaan Unit Instalasi pengelolaan air limbah

- Pemeliharaan Instalasi jalur distribusi limbah

- Melaksanakan kegiatan pengolahan limbah cair kandungan bahan pencemaran seperti


darah,urine dan dahak

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pengolahan IPAL dilakukan oleh petugas sanitasi dan di bantu oleh petugas
kebersihan jadwal pelaksanaannya di lakukan sebulan sekali
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 1bulan sekali

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan kepada kepala
puskesmas

J. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program IPAL ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2018


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
KEBERSIHAN DALAM LINGKUNGAN PUSKESMAS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI

No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas OPI Drg.H. M.Erwan Naupal


NIP:
197501252003121003

Kebersihan Dalam Lingkungan Puskesmas adalah :


1. Pengertian

Sebagai acuan untuk melakukan Prosesbersihandi lingkungan puskesmas Opi


2. Tujuan
sehingga proses pelayanan berlangsung dengan nyaman,aman dan hygienis

Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


3. Kebijakan jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

No Uraian Peralatan Satuan Volume


4. Alat dan 1 Sapu Buah
Bahan 2 Lap atau Buah
pembersih meja
3 Kemoceng/bulu Buah
ayam
4 Skop Sampah Buah
5 Kain pel lantai Buah
6 Wipol Buah

5. Referensi

6. Langkah-
langkah 1. Jam 08.00 pagi petugas kebersihan melakukan kegiatan kebersihan setiap
masing-masing ruangan
2. Kemudian petugas kebersihan membersihkan wc umum dan wc kariawan
dan mengecek checklist kamar mandi
3. Setiap 1 jam sekali petugas kebersihan harus melihat kebersihan wc
umum karena pasien sering melakukan keluar masuknya ketempat wc
4. Setiap 1 jam sekali petugas harus juga memperhatikan kebersihan ruang
tunggu pasien
5. Jam 14.00 petugas kebersihan melakukan kebersihan setiap ruangan dan
mengambil sampah di setiap ruangan dan membuang di tempat kontaener
sampah sementara
7. Bagan
Alir

Semua poli yang terkait


8. Unit
terkait

9.Hal-hal 1. Kebersihan wc dan kebersihan wc kariawan


yang 2. Kebersihan ruang tunggu pasien
perlu
diperhat
ikan

10. 1. Daftar hadir petugas kebersihan


Dokumen 2. Checklist
Terkait
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
11. Rekaman
Historis
Perubah
an
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
KEBERSIHAN DALAM LINGKUNGAN PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah jam 08.00 pagi petugas kebersihan


melakukan kegiatan kebersihan setiap masing-
masing ruangan

2 Apakah petugas kebersihan membersihkan wc umum


dan wc kariawan dan mengecek checklist kamar
mandi

3 Apakah setiap 1 jam sekali petugas kebersihan harus


melihat kebersihan wc umum karena pasien sering
melakukan keluar masuknya ketempat wc

4 Apakah setiap 1 jam sekali petugas harus juga


memperhatikan kebersihan ruang tunggu pasien

5 Apakah jam 14.00 petugas kebersihan melakukan


kebersihan setiap ruangan dan mengambil sampah di
setiap ruangan dan membuang di tempat kontaener
sampah sementara
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN PUSKESMA SOPI

A. PENDAHULUAN

Kebersihan adalah bebas dari kotoran termasuk di antaranya debu,sampah dan bau.manusia
perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan lingkungan dan kebersihan dari agar
sehat,tidak bau,tidak menyebarkan kotoran atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri
maupun orang lain.

B. LATAR BELAKANG

Kebersihan merupakan salah satu indikator utama dalam rangka menilai kwalitas sebuah
layanan oleh karena itu sebagai sebuah badan layanan umum yang menyelenggarakan
pelayanan dalam bidang kesehatan maka kebersihan adalah hal utama yang sanantiasa menjadi
perhatian dan puskesmas untuk sanantiasa menjaga kwalitas layanan jasa kebersihan tersebut
sehingga pengadaan jasa layanan kebersihan atau cleaning service sanantiasa di berikan oleh
jasa tersebut hal tersebut di lakukan dalam upaya menciptakan layanan yang prima kepada
masyarakat yang berkunjung ke puskesmas plaju.

C.TUJUAN

Tujuan Umum

Prosedur ini bertujuan untuk memastikan kebersihan lingkungan puskesmas plaju

Selalu terjaga sehingga proses pelayanan berlangsung dengan aman dan hygienis.

Tujuan Khusus

Memberikan lingkungan yang estetik

D.KEGITAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Penanggung jawab kebersihan ruangan

Melaksanakan pembersihan lantai dengan alat

Mengontrol dan mengunci ruangan bila kegiatan dalam gedung sudah selesai

Menanggung jawab kebersihan halaman dan sekitarnya,serta kamar mandi/wc

Membantu membersihkan ruangan


Bertanggung jawab atas pemeliharaan/kebersihan tempat tidur/bed
pemeriksa,kasur,bantal,guling,sprei,sarung bantal/guling,taplak meja dan hordeng di seluruh
ruangan di puskesmas

Menyediakan minuman bagi keryawan bertanggung jawab atas kebersihan dan pemeliharaan
dapur dan alat-alat dapur

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Untuk menciptakan kebersihan puskesmas petugas kebersihan tetap melakukan kebersihan


ruangan dan lingkungan puskesmas setiap hari

F. SASARAN

Tercapainya aspek kebersihan yang senantiasa terjaga terhadap gedung puskesmas plaju
kelurahan plaju yang meliputi kebersihan dalam gedung lantai,tembok,kamar mandi,wastafel
dan lagit-lagit dan untuk di luar gedung meliputi kebersihan taman dan pemeliharaan
tanaman.Terjaga dan terjamin kebersihan lingkungan kerja di dalam lingkungan gedung
puskesmas serta terpeliharanya tertib pembuangan sam[ah sesuai aturan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Setiap hari petugas sanitarian mengontrol kebersihan secara umum

Dalam tiap dua minggu sekali masing-masing petugas cleaning service melaporkan
keberadaan perlengkapan kebersihan kepada sanitarian untuk diadakan tindakan jika di
perlukan

Sewaktu-waktu petugas cleaning service melaporkan pada sanitarian jika terjadi


kerusakan,kekurangan dalam penemuan kperlengkapan kebersihan

Cleaning service memberikan laporan kepada petugas sanitarian sekurang-kurangnya 2


minggu sekali

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan kebersihan dalam gedung melakukan setiap hari

I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan di lakukan petugas kebersihan dan melaporkan kepada petugas
sanitarian sekuang-kurangnya 2 minggu sekali

Mengetahui Palembang, 2018


Pimpinan puskesmas petugas Kebersihan

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL.


Nip.197501252003121003 Nip.196706221995032002
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK
PUSKESMAS OPI Puskesmas
Plaju
No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas OPI Drg.H.M.Erwan Naupal.


NIP: 197501252003121003

Pemantauan Lingkungan fisik puskesmas adalah yang dilakukan untuk


1. Pengertian
memastikan linkungan fisik daam kondisi bersih pada ruangan, gedung dan
halaman dalam keadaan siap untuk digunakan, hygienis dan nyaman.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam melakukan


2. Tujuan
pemantauan lingkungan fisik puskesmas.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang


jenis-jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

4. Alat dan 1. Alat


a. Checklist jadwal pemantauan
Bahan b. Sapu / Sapu lidi
c. Lap kain
d. Kemoceng
e. Skop sampah
f. Kain pel lantai
2. Bahan
a. Pembersih lantai
b. Pewangi lantai kamar mandi Pembersih kaca meja

5. Referensi a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bagunan Gedung

1. Memantau Lingkungan kerja


6. Langkah-
a. Sanitarian
langkah 1) Memantau semua ruangan,gedung dan halaman untuk dapat
membuat jadwal pemeliharaan lingkungan kerja
2) Membuat jadwal pemantauan sesuai indentifikasi lingkungan
kerja,yaitu jadwal pemeliharaan ruangan,gedung dan halaman
3) Mengkoordinasikan dengan bagian ruangan
4) Menginformasikan jadwal ke petugas terkait
2.Melaksanakan pemeliharaan sesuai jadwal
a. Petugas kebersihan/pelaksanaan kebersihan
1) Menerima informasi jadwal pemantauan lingkungan fisik/kebersihan
ruangan/halaman setiap hari dari sanitasi
2) Melaksanakan kebersihan sesuai jadwal
3.Sanitarian dan koordinator unit
a. Menerima informasi terhadap pemeliharaan lingkungan
b. Memantau atau melakukan pengawasan lingkungan fisik tempat kerja
c. Jika pemantauan lingkungan fisik sudah sesuai maka menanda tangan
checklist pemantauan lingkungan kerja

7.Bagan Alir
Mulai

Sanitarian memantau semua ruangan,gedung dan halaman puskesmas

Sanitarian membuat jadwal Dokumen jadwal pemantauan


pemantauan lingkungan kerja lingkungankerja

Sanitarian mengkoordinasikan dengan bagian ruangan

Sanitarian menginformasikan jadwal ke petugas kebersihan

Petugas kebersihan menerima informasi jadwal pemantauan lingkungan


fisik/kebersihan ruangan/halaman dari sanitarian

Petugas kebersihan menginformasikan telah melaksanakan kebersihan ke


sanitarian

Pemantauan Sanitasi memberi tahu petugas kebersihan


fisik?ya setuju untuk di bersih ulang kembali

Sanitarian menandatangani cheklist


pemantauan lingkungan fisik Dokumen cheklist pemantauan
lingkungan kerja

selesai

8. Unit terkait a. Sanitarian


b. Koordinator poli atau semua bagian
9.Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n
10. Dokumen Checlist pemantauan lingkungan fisik
Terkait
11. Rekaman No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis Diberlakukan
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah sanitarian memantau semua


ruangangedung dan halaman untuk dapat membuat
jadwal pemeliharaan lingkungan kerja

2 Apakah sanitarian membuat jadwal pemantauan


sesuai indentifikasi lingkungan kerja,yaitu jadwal
pemeliharaan ruangan,gedung dan halaman

3 Apakah sanitarian Mengkoordinasikan dengan


bagian ruangan

4 Apakah sanitarian Menginformasikan jadwal ke


petugas terkait

5 Apakah petugas kebersihan menerima informasi


jadwal pemantauan lingkungan fisik/kebersihan
ruangan/halaman setiap hari dari sanitasi

6 Apakah petugas kebersihan Melaksanakan


kebersihan sesuai jadwal

7 Apakah sanitarian menerima informasi terhadap


pemeliharaan lingkungan

8 Apakah sanitarian. memantau atau melakukan


pengawasan lingkungan fisik tempat kerja

9 Apakah sanitarian menanda tanganchecklist


pemantauan lingkungan kerja

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

NOTULEN

PENYAMPAIAN INFORMASI JADWAL KEGIATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK


PUSKESMAS OPI

1. Pelaksanaan Rapat
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :

Pimpinan Rapat : Drg.H.M. rwan Naupal

2. Sekretaris : Lismar AMKL


3. Peserta Rapat : Petugas Cleaning service

4. Susunan Acara
a. Sambutan dari Kepala Puskesmas Plaju
b. Penyampaian Informasi Jadwal Pemantauan Lingkungan Faktor Fisik Puskesmas opi

5. Diskusi
a. Drg.H.M.Erwan Naupal menyampaikan hasil penyusunan kegiatan dan jadwal,setiap
pelaksanaan kegiatan harus memahaminya dan mulai menyiapkan untuk pelaksanaannya.
b.

6. Kesimpulan
Semua pelaksanaan mengetahui jadwal kegiatan pemantauan Lingkungan Fisik Puskesmas
OPI

Plt.Kepala Puskesmas OPI Palembang,


Petugas Sanitasi

Drg.H.M. rwan Naupal Lismar,AMKL


Nip:197501252003121003 Nip:196706221995032002
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

.KERANGAKA ACUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS OPI

A. PENDAHULUAN

Kebersihan adalah bebas dari kotoran termasuk di antaranya debu,sampah dan bau.manusia perlu
menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan lingkungan dan kebersihan dari agar sehat,tidak
bau,tidak menyebarkan kotoran atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.

B. LATAR BELAKANG

Kebersihan merupakan salah satu indikator utama dalam rangka menilai kwalitas sebuah layanan oleh
karena itu sebagai sebuah badan layanan umum yang menyelenggarakan pelayanan dalam bidang
kesehatan maka kebersihan adalah hal utama yang sanantiasa menjadi perhatian dan puskesmas untuk
sanantiasa menjaga kwalitas layanan jasa kebersihan tersebut sehingga pengadaan jasa layanan
kebersihan atau cleaning service sanantiasa di berikan oleh jasa tersebut hal tersebut di lakukan dalam
upaya menciptakan layanan yang prima kepada masyarakat yang berkunjung ke puskesmas plaju.

C.TUJUAN

Tujuan Umum

Prosedur ini bertujuan untuk memastikan kebersihan lingkungan puskesmas plaju

Selalu terjaga sehingga proses pelayanan berlangsung dengan aman dan hygienis.

Tujuan Khusus

Memberikan lingkungan yang estetik

D.KEGITAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Sanitarian memantau Lingkungan kerja

Petugas kebersihan melaksanakan pemeliharaan sesuai jadwal

Sanitarian menerima informasi, melakukan pengawasan dan menandatanganni ceklist pemantauan


lingkungan.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Untuk menciptakan kebersihan puskesmas sanitarian tetap menerima informasi, melakukan


pengawasan dan menandatangani ceklist.
F. SASARAN

Tercapainya aspek kebersihan yang senantiasa terjaga terhadap gedung puskesmas opi kelurahan 15
Ulu yang meliputi kebersihan dalam gedung lantai,tembok,kamar mandi,wastafel dan lagit-lagit dan
untuk di luar gedung meliputi kebersihan taman dan pemeliharaan tanaman.Terjaga dan terjamin
kebersihan lingkungan kerja di dalam lingkungan gedung puskesmas serta terpeliharanya tertib
pembuangan sam[ah sesuai aturan.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Setiap hari petugas sanitarian mengontrol kebersihan secara umum

Dalam tiap dua minggu sekali sanitarian menerima laporan keberadaan perlengkapan kebersihan dari
clening serfis

Sewaktu-waktu sanitarian menerima laporan dari petugas cleaning service jika terjadi
kerusakan,kekurangan dalam penemuan kperlengkapan kebersihan

Sanitrian menerima laporan dari cleaning service sekurang-kurangnya 2 minggu sekali

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan kebersihan dalam gedung melakukan setiap hari

I.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan dan pelaporan kebersihan di terima sanitarian sekuang-kurangnya 2 minggu sekali

Mengetahui Palembang, 2018


Pimpinan puskesmas petugas Kebersihan

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.19590814198712001 Nip.196706221995032002
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN
LIMBAH BERBAHAYA Puskesmas
OPI
No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Drg.H.M.Erwan Naupal
Puskesmas OPI NIP: 195908141987012001

Pengendalian dan pembuangan Limbah berbahaya adalah suatu usaha yang


1. Pengertian
dilakukan terhadap limbah yang mengandung hahan kimia yang berbahaya dan
beracun yang karena sifat dan konsentrasinya atau jumlahnya baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makluk hidup lainya

Sebagai acuan untuk pengendalian dan menanggulagi pencemaran atau


2. Tujuan
kerusakan lingkungan hidup yang di akibatkan oleh limbah berbahaya bahan
beracun dan berbahaya

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang


jenis-jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

1. Alat
4. Alat dan Bahan
a. Bahan yang mudah terbakar
b. Savety bok
c. Tabung Vacutte Darah
d. Spluit,botol dan pot dahak
2.Bahan
a. Buku kerja dan buku bantu
b. Kotak Sampah

Pedoman Pengolahan Limbah Medis Tajam di pusat Kesehatan Masyarakat


5. Referensi
Direktoral Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Berkerjasama dengan WHO 2012
Modul Sterilisasi dan Pengolahan Limbah di Puskesmas Proyek Peningkatan
Manajemen Peralatan Kesehatan Puskesmas Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat 2000

1. Pemilahan Limbah
6. Langkah-
Dilakukan pemilahan jenis limbah medis dari sumber yang terdiri dari limbah
langkah infeksius,limbah patologi,limbah benda tajam,limbah
farmasi,sitotoksis,limbah
kimiawi kategori limbah baracun dan berbahaya
2. Pengumpulan Limbah Medis
a. Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan safety bok yang tertutup
b. Penyimpanan Limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim
hujan paling lama 48 jam dan muslim kemarau paling lama 48 jam
3. Persyaratan pewadahan limbah medis
a. Terbuat dari bahan yang kuat,cukup ringan,tahan karat,kedap air dan
mempunyai permukaan yang harus pada bagian dalam misalnya fiber
glass
b. Disetiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat
pewadahan yang terpisah dengan limbah non-medis
c. Kantong plastik diangkat setiap hari atau kantong sehari apabila 2/3
bagian telah terisi limbah
d. Untuk benda-benda tajam hendaknya di tampung pada tempat khusus
( safety bok ) seperti botol atau karton yang aman
e. Tempat pewadahan limbah medis infeksius dansitotoksik
f. yang tidak langsung kontak dengan limbah harus segera di bersihkan
dengan larutan desinfektan apabila akan di gunakan kembali,sedangkan
untuk kantong plastik yang telah di pakai dan kontak lansung dengan
limbah tersebut tidak boleh di gunakan lagi

g. Tempat limbah memiliki minimal 2 macam tempat limbah,satu untuk


limbah medis ( warna kuning atau merah ) dan satunya lagi untuk non
medis ( warna hitam )
h. Semua limbah dari ruang perawatan dan unit gawat darurat ( IGD) di
anggap sebagai limbah medis
i. Semua limbah dari kantor biasanya berupa alat-alat tulis dianggap
sebagai limbah non-medis
j. Tempat pewadahan limbah non medis sebagai berikut
a) Terbuat dari bahan yang kuat,cukup ringan,tahan karat,kedap air
dan mempunyai permukaan yang harus pada bagian dalamnya
misalnya : Fiber glass
b) Mempunyai tutup yang mudah di buka dan di tutup tanpa memotori
tangan
c) Terdapat minimal 1 buah untuk ruangan atau sesuai dengan
kebutuhan
4. Limbah tidak boleh di biarkan dalam wadahnya melebihi 3x24 jam atau
apabila kantong sudah terisi limbah maka harus di angkut supaya tidak
menjadi perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu
a. Tempat penampungan sementara
Jika tidak mempunyai insenerator,limbah medis harus di musnakan
melalui kerja sama dengan puskesmas atau pihak lain yang memiliki
insenerator untuk di lakukan pemusnahan selambat-lambatnya 24 jam
apabila di simpan pada suhu ruangan
5. Transportasi
a. Pengangkutan limbah ke luar puskesmas Menggunakan kendaraan
khusus
b. Kantong limbah medis sebelum di masukkan ke kendaraan
penggangkut harus di letakkan dalam contaener yang kuat dan tertutup
c. Petugas yang menangani limbah harus menggunakan alat pelindung diri
yang terdiri dari masker,pelindung kaki/sepatu dan sarungtangan

6. Bagan Alir
Mulai

Indentifikasi jenis limbah

Penampungan limbah
non B3 Penampungan Form catatan
sementara limbah B3 jumlah limbah

Buang di tempat
Menyerahkan ke MOU
yang telah di Form manifest
Muhammadiyah yang
tentukan limbah B3
mempunyai izin

Selesai

a. Poli Gigi
8. Unit terkait
b. Poli KIA
c.Unit Laboraterium
9.Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n
10. Dokumen
Terkait Buku bantu pengiriman Sampah Medis
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
11. Rekaman Diberlakukan
Historis
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah dilakukan pemilahan Limbah

2 Apakah petugas klining servis melakukan


pengumpulan Limbah Medis

3 Apakah petugas klining servis melakukan pewadahan


limbah medis

4 Apakah Puskesmas mempunyai MOU dengan sarana


kesehatan yang punya alat incenerator untuk
pemusnahan sampah medis.

5 Apakah petugas mengantar limbah medis ke sarana


kesehatan sesuai MOU.
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN LIMBAH BERBAHAYA PUSKESMAS OPI

A. PENDAHULUA

Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama kepada petugas yang
menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar puskesmas.Terhadap limbah tersebut seringkali
diperlukan pengelolaan pendahuluan sebelum diangkut ketempat pembuangan atau dimusnakan
dengan unit pemusnah setempat.Pengetahuan yang cukup untuk menghindari paparan terhadap tenaga
yang menangani limbah puskesmas.

B. LATAR BELAKANG

Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud untuk
memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit laboratorium,unit gigi dan
unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu pelayanan dapat di tingkatkan dan dapat
mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.

C. TUJUAN

Tujuan umum.

Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.

Tujuan Khusus.

Terselenggaranya pengelolaan limbah berbahaya sesuai dengan pedoman sanitasi puskesmas

D. KEGIATAN POKOK DAN PERINCIAN KEGIATAN

a. Peremajaan tempat sampah

b. Pembuatan ruang penyimpanan B3 ( bahan buangan berbahaya )

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya petugas
kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di tempat pengumpulan
sampah sementara.

- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak safety bok
- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukan kemana
kantong plastik harus diangkat atau di buang

F. SASARAN

Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis infeksius dari aktifitas penampungan, pewadahan,
pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.

aktifitas penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman


pengelolaan yang telah ditetapkan.

G. WAKTU PELAKSANAAN

Setelah dimanfaatkan sampah medis, sampah medis dibuang di safety bok kemudian sampah non
medis dapat dibuang di kotak sampah yang sudah di kantongi dengan warna-warna yang
berbeda,sedangkan sampah medis harus di bakar MOU di rumah sakit muhammadiyah plaju
palembang.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pelaksana sampah medis dan non medis adalah petugas sanitasi dibantu dengan petugas kebersihan
atau unit lain yang berkaitan.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan kalau
sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan petugas kebersihan

J.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi acuan
dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2018


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN
SAMPAH NON MEDIS Puskesmas
OPI
No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupal


OPI Nip:197501252003121003

Pengendalian dan pembuangan sampah non medis adalah suatu usahan yang
1. Pengertian
dilakukan untuk mengelola limbah padat yang dihasilkan oleh setiap unit kerja
yang berasal dari ruang perawatan, dapur, perkantoran, taman dan halaman
yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya.

Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan pengendalian atau pengelolaan


2. Tujuan
limbah padat non medis yang dilakukan sesuai dengan program kesehatan
lingkungan yaitu tidak membahayakan terhadap lingkungan dan manusia.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang


jenis-jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

4. Alat dan a.Alat


1. Kotak Sampah
Bahan
b.Bahan
1. Ceklist
2. Kantong Plastik

5. Referensi
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1405/Menkes/SK/XI/2002
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan

6. Langkah- 1. Sanitarian membuat check list pemantauan, pemeliharaan,


perbaikan sarana dan peralatan
langkah 2. Unit - unit penghasil limbah non medis padat melakukan
pembuangan limbah non medis padat di tempat yang telah
disediakan yaitu sampah non medis padat pada kontainer yang
telah dilapisi plastik hitam.
3. Petugas cleaning service melakukan pengambilan limbah non medis
padat dari masing-masing unit penghasil limbah non medis padat
dengan cara kantong plastiknya diikat dengan kuat dan diangkat
4. petugas cleaning service mengumpulkan limbah non medis padat di
dalam container khusus untuk limbah padat non medis yang tertutup
di TPS rumah sakit.
5. Petugas cleaning service dan petugas dinas kebersihan melakukan
serah terima limbah non medis dan diawasi oleh petugas kesling.
6. Petugas pengangkut limbah padat non medis melakukan
pengangkutan menggunakan kendaraan sampah dan membawa ke
tempat pembuangan akhir ( TPA )
7. Petugas Kesling mengisi laporan pengangkutan limbah non-medis
pada
7. Bagan Alir

a. Semua unit di lingkungan puskesmas


8. Unit terkait
b. Dinas Kebersihan

9.Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n

10. Dokumen Laporan pengangkutan limbah padat non medis


Terkait

11. Rekaman No Dokumen No Revisi Isi Perubahan Tanggal Mulai


Historis Perubahan
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH NON MEDIS

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah Sanitarian membuat check list pemantauan,


pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan

2 Apakah unit - unit penghasil limbah non medis padat


melakukan pembuangan limbah non medis padat di
tempat yang telah disediakan yaitu sampah non
medis padat pada kontainer yang telah dilapisi plastik
hitam

3 Apakah petugas cleaning service melakukan


pengambilan limbah non medis padat dari masing-
masing unit penghasil limbah non medis padat
dengan cara kantong plastiknya diikat dengan kuat
dan diangkat

4 Apakah petugas cleaning service mengumpulkan


limbah non medis padat di dalam container khusus
untuk limbah padat non medis yang tertutup di TPS
rumah sakit.

5 Apakah petugas cleaning service dan petugas dinas


kebersihan melakukan serah terima limbah non
medis dan diawasi oleh petugas kesling.

6 Apakah petugas pengangkut limbah padat non medis


melakukan pengangkutan menggunakan kendaraan
sampah dan membawa ke tempat pembuangan akhir
( TPA )

7 Apakah petugas Kesling mengisi laporan


pengangkutan limbah non-medis pada
Apakah dilakukan pemilahan Limbah
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH NON


MEDIS PUSKESMAS OPI

A. PENDAHULUA

Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama kepada petugas yang
menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar puskesmas.Terhadap limbah tersebut seringkali
diperlukan pengelolaan pendahuluan sebelum diangkut ketempat pembuangan atau dimusnakan
dengan unit pemusnah setempat.Pengetahuan yang cukup untuk menghindari paparan terhadap tenaga
yang menangani limbah puskesmas.

B. LATAR BELAKANG

Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud untuk
memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit laboratorium,unit gigi dan
unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu pelayanan dapat di tingkatkan dan dapat
mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.

C. TUJUAN

Tujuan umum.

Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.

Tujuan Khusus.

Terselenggaranya pengelolaan limbah padat sesuai dengan pedoman sanitasi puskesmas

D. KEGIATAN POKOK DAN PERINCIAN KEGIATAN

a. Peremajaan tempat sampah

b. Cara pengendalian atau pengelolaan limbah padat non medis


E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya petugas
kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di tempat pengumpulan
sampah sementara.

- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak safety bok

- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukan kemana
kantong plastik harus diangkat atau di buang

F. SASARAN

1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah non medis dari aktifitas penampungan, pewadahan,
pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.

2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah non medis atau sampah umum dari aktifitas
penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman
pengelolaan yang telah ditetapkan.

G. WAKTU PELAKSANAAN

Pengendalian dan pembuangan sampah non medis dilakukan setiap hari.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pelaksana sampah non medis adalah tugas sanitasi dibantu 0leh petugas kebersihan atau unit lain
yang berkaitan.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan kalau
sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan petugas kebersihan

J.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi acuan
dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2018


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA Puskes
DAN BUKTI PEMANTAUAN OPI

No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan
OPI Naupal
Nip.197501252003121
003

Pemantauan Pelaksanaan Kebijakan dan Prosedur Penangan Bahan


1. Pengertian
Berbahaya adalah setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan limbah
berbahaya oleh semua personil

Sebagai acuan untuk Memastikan pelaksanaan dan penanganan limbah


2. Tujuan
berbahaya agar tidak menimbulkan pencemaran dan membahayakan
lingkungan sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan akan dapat di
telusuri penyebabnya.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang


jenis-jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

a. Alat
4. Alat dan
1. Bahan yang mudah terbakar
Bahan 2. Savety bok
3. Tabung Vacutte Darah
b. Bahan
1. Bahan-bahan yang di laboraterium dianggap bahan berbahaya
Misalnya:Reagen ( Alkohol asam,arisol dan lain-lain )

5. Referensi a. Pedoman Pengolahan Limbah Medis Tajam di pusat Kesehatan Masyarakat


Direktoral Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Berkerjasama dengan WHO 2012
b. Modul Sterilisasi dan Pengolahan Limbah di Puskesmas Proyek Peningkatan
Manajemen Peralatan Kesehatan Puskesmas Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat 2000

Mengidentifikasi limbah berbahaya


6. Langkah-
a. Sanitarian dan petugas Terkait
langkah 1. Masing –masing penghasil limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan
jumlah limbah berbahaya yang secara periodik di hasilkan oleh unit
tersebut
2. Indentifikasi tersebut di tulis dalam buku inventaris oleh masing-masing
penanggung jawab pengumpulan limbah berbahaya
b. Petugas Laboratorium
1. Masing-masing penghasil limbah berbahaya mengidentifikasi jenis dan
jumlah limbah berbahaya yang secara periodik di hasilkan oleh unit
tersebut
2. Masing-masing unit melaporkan hasil limbah berbahaya kepada
sanitarian tentang jenis dan jumlah limbah yang akan di serahkan dengan
mengisi laporan bulanan limbah berbahaya
3. Penghasil limbah berbahaya mengangkut limbah berbahaya kegudang
penyimpanan sementara
4. Limbah dan masing-masing unit di tempatkan sampah dan kotak sampah
yang berwarna hitam,apabila sudah penuh maka sanitarian
mengkoordinir penggangkutanya
5. Petugas sanitarian memverifikasi jenis dan jumlah limbah berbahaya
yang dihasilkan
6. Limbah berbahaya lainnya di simpan di dalam gudang penyimpanan
sementara limbah berbahaya,di pisahkan menurut sifat/karakteristik
limbah berbahaya ( mudah terbakar,mudah meledak,korosif dan reaktif
beracun)
7. Petugas sanitarian bersama petugas terkait memberikan simbol dan label
8. Masa simpan dalam gudang TPS limbah berbahaya maksimal 30 hari
sesuai persyaratan yang di teteapkan atau apabila berbahaya lebih dari
50 kg/hari
9. Petugas terkait mengisi inventori limbah berbahaya yang ada di tempat
penampungan/penyimpanan serta penimbunan menggunakan ceklist
inventori limbah berbahaya
10. Petugas terkait mengisi neraca limbah berdasarkan inventarisasi
gudang limbah berbahaya sementara
c. Pengolahan limbah berbahaya oleh pihak ke 3
1. Pihak ke 3 sebagai pengumpul/pengelola limbah berbahaya harus
mempunyai izin
2. Sanitarian mengusulkan surat penunjukkan pengololaan limbah
berbahaya kepada kepala puskesmas
3. Pihak ke 3 yang di tunjuk ( pengumpul/pengelola/transpotir)
Pihak ke 3 yang menunjukan berkewajiban memberikan dokumen limbah
berbahaya yang sudah di tanda tangani oleh penghasil dan
trasportir/pengangkut

7.Bagan Alir
Mulai

Indentifikasi jenis limbah

B Ya

Tidak
Penampungan
Penampungan limbah non B3 sementara limbah B3
Form catatan
jumlah limbah
Menyerahkan ke MOU
Buang di tempat yang
Muhammadiyah yang Form manifest
telah di tentukan
mempunyai izin limbah B3

Selesai

1. Inventarisasi barang
8. Unit terkait
2. Laboratorium

9.Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n

10. Dokumen Check list indetifikasi limbah berbahaya


Terkait
11. Rekaman
Historis No Dokumen No Revisi Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN
BAHAN BERBAHAYA DAN BUKTI PEMANTAUAN

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah Sanitarian dan petugas terkait


mengidentifikasi limbah berbahaya

2 Apakah Petugas Laboratorium dan petugas terkait


mengidentifikasi jenis, jumlah , melaporkan,
mengangkut, ditempatkan dikotak sampah yang
bewarna hitam, mengkoordinir penggangkutanya dan
memberikan simbol dan label

3 Apakah limbah berbahaya disimpan kurang dari 30


hari.

4 Apakah pengolahan limbah berbahaya oleh pihak ke


3
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN


PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BUKTI PEMANTAUAN

A. PENDAHULUA

Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama kepada petugas yang
menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar puskesmas.Terhadap limbah tersebut seringkali
diperlukan pengelolaan pendahuluan sebelum diangkut ketempat pembuangan atau dimusnakan
dengan unit pemusnah setempat.Pengetahuan yang cukup untuk menghindari paparan terhadap tenaga
yang menangani limbah puskesmas.

B. LATAR BELAKANG

Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud untuk
memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit laboratorium,unit gigi dan
unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu pelayanan dapat di tingkatkan dan dapat
mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.

C. TUJUAN

Tujuan umum.

Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.

Tujuan Khusus.

Terselenggaranya pengelolaan limbah berbahaya sesuai dengan pedoman sanitasi puskesmas

D. KEGIATAN POKOK DAN PERINCIAN KEGIATAN

a. Peremajaan tempat sampah

b. Pembuatan ruang penyimpanan B3 ( bahan buangan berbahaya )


E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya petugas
kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di tempat
pengumpulan sampah sementara.

- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak safety bok

- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukan kemana
kantong plastik harus diangkat atau di buang

F. SASARAN

Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis infeksius dari aktifitas penampungan, pewadahan,
pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.

aktifitas penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman


pengelolaan yang telah ditetapkan.

G. WAKTU PELAKSANAAN

Setelah dimanfaatkan sampah medis, sampah medis dibuang di safety bok kemudian sampah non
medis dapat dibuang di kotak sampah yang sudah di kantongi dengan warna-warna yang
berbeda,sedangkan sampah medis harus di bakar MOU di rumah sakit muhammadiyah plaju
palembang.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Pelaksana sampah medis dan non medis adalah petugas sanitasi dibantu dengan petugas kebersihan
atau unit lain yang berkaitan.

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan kalau
sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan petugas kebersihan
J.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi acuan
dalam pelaksanaan kegiatan

Mengetahui Palembang, 2018


Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi

Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL


Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
MONITORING DAN EVALUASI TERHADAP
PROGRAM KEAMANAN LINGKUNGAN Puske
OPI
No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupakl


OPI NIP: 197501252003121003

1. Pengertian Monitoring dan evaluasi terhadap program Keamanan lingkungan adalah suatu
proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program
keamanan lingkunagan Puskesmas termasuk mengecek secara reguler untuk
melihat apakah kegiatan /progam itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah
yang dilihat dan ditemui dapat di atasi.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk keamanan lingkungan fisik puskesmas dan untuk
mengelola resiko di lingkungan di mana pasien di rawat dan staf berkerja

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang


jenis-jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

a. Pena
4. Alat dan Bahan
b. Buku Tamu

5.Referensi a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menteri Kesehatan/SK II/2004
Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Masyarakat

6.Langkah- 1. Memantau dan memonitor keamanan yang ada di lingkungan puskesmas


langkah 2. Melaksanakan pemantauan sesuai jadwal yang telah di tetapkan
3. Sanitarian dan koordinator Unit :
c. Menerima informasi telah di laksanakan dalam program keamanan
lingkungan
d. Memantau atau melakukan pengawasan pelaksanaan keamanan
lingkungan
e. Jika pemantauan keamanan lingkungan sudah sesuai maka
menendatangani cheklist pemantauan kemanan lingkungan kerja
Jika pemantauan keamanan lingkungan tidak sesuai,maka meminta untuk
dilaksanakn ulang dan membuat evaluasi dan tindak lanjut
1. Bagan Alir

Memantau dan memonitor keamanan


yang ada di lingkngan puskesmas

Melaksanakan pemantauan sesuai jadwal yang


telah di tetapkan

Sanitarian dan koordinator unit

Jika pemantauan keamanan lingkungan tidak


sesuai,maka meminta untuk dilaksanakan
ulang dan membuat evaluasi dan tindak lanjut

a. Semua Terkait
2. Unit Terkait

3. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

4. Dekumen
Terkait
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl mulai di perlakukan
5. Rekapan
Historis
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR-PENANGANAN LIMBAH
BERBAHAYA

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas memantau dan memonitor


keamanan yang ada di lingkungan puskesmas

2 Apakah Petugas Melaksanakan pemantauan sesuai


jadwal yang telah di tetapkan

3 Apakah sanitarian dan koordinator unit Menerima


informasi, Memantau atau melakukan pengawasan
dan menendatangani cheklist pemantauan kemanan
lingkungan kerja.
PENGAMBILAN SEMPEL AIR DAM
PUSKESMAS OPI Puske
OPI
No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan Naupal


OPI NIP: 197501252003121003

Pengambilan sampel air adalah kegiatan pengambilan sampel air yang di


1. Pengertian
gunakan oleh masyarakat sesuai tekhnic pengambilan sampel baik biologi
maupun kimia untuk di pemeriksa secara mikrobiologis,fisika maupun kimia
sesuai dengan Permenkes Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum

Sebagai acuan pengambilan sampel air yang digunakan masyarakat untuk


2. Tujuan
diperiksa secara biologo,fisika dan kimia.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

a. Pena
4. Alat dan
b. Buku Kerja
Bahan c. Form pengambilan sempel

Permenkes Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air


5.Referensi
Minum

a. Menentukan lokasi pengambilan sampel


6.Langkah-
b. Menentukan titik pengambilan sampel
langkah c. Mempersiapkan peralatan
1. Uji Bakteriologis
a) Botol Sampel Steril
b) Lampu Spiritus
c) Korek Api
d) Alkohol 70 %
e) Kertas Label dan Alat Tulis
f) Wadah Penyimpanan Sampel
d. Melakukan Pengambilan Sampel
1. Bakteriologis
a). Sterilkan tangan dengan alkohol 70 %
b). Buka kran pengisian,alirkan 2-3 menit
2. Pemeriksaan Kimia
a). Petugas melihat lokasi pengambilan sempel air bersih
b). Buka tutup botol sampel kimia kemudian di bilas dengan contoh air
sasaran
c). Isi botol sampel dengan air sampai volume 2/3 botol dengan
menghindari proses terjadinya aerasi
d). Tutup kembali botol sempel dan beri etiket botol-jenis-sarana-jenis
pemeriksaan-lokasi-pengambilan-jam pengambilan-tanggal
pengambilan-petugas pengambil-PH suhu
d). Botol di masukkan dalam tas sampel dan di kirim ke laboratorium
3. Pengiriman sampel ke labor Dinas Kesehatan Kota Palembang
6. Bagan Mulai Membuka Kran

Alir
Petugas mencatat Membuka Tutup
label pemeriksaan Mengisi botol Botol Kaca Steril
Tanggal,Jam,Nama, kaca steril
Pemilik PDAM,Jenis
Lokasi dan Jenis
Pemeriksaan

Sampel di bawa ke Hasil Pemeriksaan Blanko


dinas kesehatan kota PDAM di catat Pengambilan
palembang Sampel

Selesai

Dinas Kesehatan Kota Palembang


7. Unit Terkait

8. Hal-hal Cara pengambilan sampel air

yang perlu
diperhatika
n

Blanko pengambilan Sampel


9. Dekumen
Terkait
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl mulai di perlakukan
10.Rekapan
Historis
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
PENGAMBILAN SEMPEL AIR PDAM PUSKESMAS OPI

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas menentau lokasi pengambilan


sampel.

2 Apakah Petugas menentau titik pengambilan


sampel.

3 Apakah petugas menyiapkan peralatan.

4 Apakah petugas melakukan pengambilan sampel

5 Apakah petugas mengantar sampel ke labor dinas


kesehatan Kota Palembang
SURVEILANS PD3I TERTENTU (CAMPAK,
DIFTERI, PERTUSIS, DAN TN) Puske
OPI
No. Dokumen: 440/ /UKM/ /2018
No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit :
Halaman :1/2

Puskesmas Drg.H.M.Erwan
OPI Naupal
NIP:
197501252003121003

Surveilans PD3I tertentu (campak,Difteri, pertussis dan TN) adalah Menemukan


1. Pengertian
dan melakukan tata laksana terhadap setiap kasus suspek PD3I dan surveilan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Sebagai acuan untuk Menemukan dan melakukan tata laksana terhadap setiap
2. Tujuan
kasus suspek PD3I dan surveilan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

a. Pena
4. Alat dan
b. Buku Kerja
Bahan c. Cecklish

Permenkes Nomor 1501/2010 Tentang Penyakit yang dapat menimbulkan wabah


5.Referensi
dan upaya dan penanggulangannya

b. Ditemukannya pasien PD3I.


6.Langkah-
c. Mempersiapkan alat dan petugas lintas program.
langkah d. Mengunjugi lokasi tempat tinggal pasien.
e. Memeriksa, mewawancarai pasien / keluarga sesuai cheklish dan mencatat
hasil wawancara.
f. Melaporkan hasil survey
4. Bagan Alir Mulai Menemukan pasien PD3I

Memeriksa, Mempersiapkan
mewawancarai pasien / Mengunjugi alat dan petugas
keluarga sesuai cheklish lokasi tempat lintas program.
dan mencatat hasil tinggal pasien.
wawancara

Melaporkan hasil
survey

Selesai

Lintas program.
5. Unit Terkait

6. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

Blanko pengambilan Sampel


7. Dekumen
Terkait
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl mulai di perlakukan
8. Rekapan
Historis
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK
SURVEILANS PD3I TERTENTU (CAMPAK, DIFTERI, PERTUSIS, DAN TN)

Unit : Puskesmas OPI

NamaPetugas :

TanggalPelaksanaan :

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1 Apakah petugas menemukan pasien PD3I

2 Apakah petugas mempersiapkan alat dan petugas


lintas program.

3 Apakah petugas mengunjugi lokasi tempat tinggal


pasien.
4 Apakah petugas melakukan Memeriksa,
mewawancarai pasien / keluarga sesuai cheklish dan
mencatat hasil wawancara.

5 Apakah petugas Melaporkan hasil survey

PENGAMBILAN DARAH
KAPILER

No. Dokumen : 440/../SOP/PKM-OPI/2018


SOP No. Revisi :A
Tanggal terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas Drg.H.M. Erwan Naupal


OPI NIP. 19750125003121003
Palembang

1. Pengerti Pengambilan darah kapiler adalah suatu usaha atau tindakan untuk
an memperoleh bahan/ sample dalam rangka pemeriksaan
laboratorium.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langah untuk pengambilan


darah kapiler agar pengambilan specimen dapat dilakukan dengan
baik dan memperoleh specimen yang benar untuk pemeriksaan
laboratorium.

3. Kebijaka Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


n jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

4. Referens Depkes RI Tahun 2004 Pedoman Praktek Labortorium yang benar


i
5. Alat dan 1. Blangko Informed Consent
bahan 2. Blood lancet
3. Autoclick
4. Kapas alkohol 70%
5. Kapas kering / tissue

6. Prosedur 1. Petugas Mengenakan A.P.D (Alat Pelindung Diri).


2. Petugas membersihkan area yang akan ditusuk yaitu salah satu
ujung jari manis, tengah, telunjuk (tumit/ ibu jari kaki pada bayi)
dengan kapas alkohol 70% dan biarkan sampai kering.
3. Petugas memegang bagian jari yang akan di tusuk dengan sedikit
menekan.
4. Petugas menusuk dengan lancet steril sekitar 2-5 mm, sampai
darah keluar.
5. Petugas menghapus tetes darah petama dengan tissu /kapas
kering.
6. Petugas menggunakan tetesan berikutnya untuk pemeriksaan.

7. Bagan
alir Petugas Mengenakan A.P.D
(Alat Pelindung Diri).

Petugas membersihkan area yang akan ditusuk yaitu


salah satu ujung jari manis, tengah, telunjuk (tumit/ ibu jari
kaki pada bayi) dengan kapas alkohol 70% dan biarkan

Petugas memegang bagian jari yang akan di tusuk


dengan sedikit menekan

Petugas menusuk dengan lancet steril sekitar


2-5 mm, sampai darah keluar.

Petugas menghapus tetes darah petama


dengan tissu /kapas kering

Petugas menggunakan tetesan


berikutnya untuk pemeriksaan

8. Hal-hal Sebaiknya tetes darah petama di hapus dengan tissu /kapas kering,
yang Dan untuk tetesan berikutnya bisa digunakan untuk pemeriksaan
perlu
diperhatik
an

9. Unit Ruang Umum, Ruang KIA / KB, Ruang Gigi, Ruang Tindakan
terkait
10. Doku
men
Terkait
11. Rekam
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubah diberlakukan
an

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PENGAMBILAN DARAH KAPILER

Tanggal/Hari :

N
URAIAN KEGIATAN YA TDK TB
O

Apakah Petugas Mengenakan A.P.D (Alat Pelindung


Diri).
1

Apakah Petugas membersihkan area yang akan ditusuk


2 yaitu salah satu ujung jari manis, tengah, telunjuk (tumit/
ibu jari kaki pada bayi) dengan kapas alkohol 70% dan
biarkan sampai kering

Apakah Petugas memegang bagian jari yang akan di


3 tusuk dengan sedikit menekan.

Apakah Petugas menusuk dengan lancet steril sekitar 2-5


4 mm, sampai darah keluar
Apakah Petugas menghapus tetes darah petama dengan
5 tissu /kapas kering.

Apakah Petugas menggunakan tetesan berikutnya untuk


6 pemeriksaan

PERIVIKASI RUMOR MASALAH


KESEHATAN

No. Dokumen : 440/ /SOP/PKM-OPI/2018


SOP No. Revisi :A
Tanggal terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas Drg.H.M. Erwan Naupal


NIP. 19750125003121003
OPI

12. Pengerti Perivikasi rumor masalah kesehatan adalah, Menyelidiki kebenaran


an suatu kasus dibidang kesehatan yang beredar rame di masyarakat

13. Tujuan Sebagai acuan / pedoman penerapan langkah-langah untuk melakukan


penyelidikan kebenaran suatu kasus dibidang kesehatan yang
beredar rame di masyarakat

14. Kebijaka Keputusan Kepala Puskesama No. 440//KP/PKM-OPI/2018 tentang jenis-


n jenis pelayanan di Puskesmas OPI.

15. Referen
si

16. Alat 1. Alat tulis


dan 2. Surat tugas
bahan

17. Prosed 1. Petugas Menerima laporan rumor masalah kesehatan.


2. Petugas mempersiapkan surat tugas alat tulis dan tenaga lintas
ur program.
3. Petugas berangkat kelapangan tempat kejadian rumor.
4. Petugas melapor pada ketua Rt. Lokasi yg bersangkutan.
5. Petugas mewawancara ketua Rt, warga setempat dan sasaran
rumor.
6. Petugas membuat dan mengirim laporan.

Bagan Alir Mulai Petugas


Menerimalaporan
rumormasalah

Petugas berangkatkelapangan Mempersiapkan


tempat kejadian rumor. alat dan petugas
lintas program.

Petugas melapor pada ketua


Rt. Lokasi yg bersangkutan.

Petugas mewawancara ketua Melaporkan Selesai


Rt, wargasetempat dan hasil survey

18. Hal-
hal yang
perlu
diperhatik
an

19. Unit Lintas program.


terkait
20. Doku
men
Terkait
21. Rekam
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubah diberlakukan
an
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id

DAFTAR TILIK

PERIVIKASI RUMOR MASALAH KESEHATAN

Tanggal/Hari :

NO URAIAN KEGIATAN YA TDK TB


1
Apakah petugas Menerima laporan rumor masalah
kesehatan.

2
Apakah petugas mempersiapkan surat tugas alat tulis
dan tenaga lintas program.

3
Apakah petugas berangkat kelapangan tempat
kejadian rumor.

4
Apakah petugas melapor pada ketua Rt. setempat.

5
Apakah petugas mewawancara ketua Rt, warga
setempat dan sasaran rumor.

6
Apakah petugas membuat dan mengirim laporan.
PENGIRIMAN SPESIMEN
No. Dokumen : 440/../SOP/PKM-OPI/2018
No. Revisi :A
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas Drg.H.M. Erwan Naupal


OPI NIP.19750125003121003

1. Penge Pengiriman spesimen adalah tata cara penyiapan dan


rtian oengemasan spesimen untuk dikirim ke laboratorium rujukan

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk


pengiriman spesimen

3. Kebija SK Kepala Puskesmas OPI Tentang Pengelolaan pelayanan


kan Laboratorium Puskesmas

4. Refere Permenkes no 37 tahun 2012 tentang penyelenggaraan


nsi laboratorium puskesmas

5. Prosed 1. Pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan dilakukan


ur
pada tes tertentuyang fasilitas pemeriksaannya yang belum
tersedia
2. Spesimen dikemas dalam kotak khusus untuk pengiriman
dalam lapisan dari dalam keluar :
- Wadah kedap air berisi spesimen
- Wadah kedap air dengan bantalan absorben untuk
mengisi spesimen bila bocor karena guncangan
- Wadah yang melindungi dari pengaruh luar
3. Spesimen diberi etiket dengan mencantumkan identitas
spesimen berupa nama, umur, jenis kelamin, laboratorium
yang dituju, tanda tangan kepala analis atau yang mewakili
4. Pada bagian luar paket kotak harus diberi peringatan agar
bahan bisa di bawa secara hati-hati
5. Pengiriman spesimen dengan paket :
- Spesimen dikirim dalam suhu tertentu (sesuai dengan
dengan penyimpanan tiap spesimen untuk tes tertentu)
dalam wadah yang sesuai. Lindungi spesimen dari
panas, sinar matahari dan dingin yang terlalu kuat
- Spesimen diantar langsung atau dikirim melalui jasa
transfortasi yang menjamin segera mengantar
kelaboratorium penerima

6. Bagan
alir Pengiriman spesimen ke
laboratorium rujukan dilakukan pada
tes tertentuyang fasilitas
pemeriksaannya yang belum

Spesimen dikemas dalam kotak khusus untuk


pengiriman dalam lapisan dari dalam keluar

Wadah kedap air berisi


spesimen

Wadah kedap air dengan bantalan absorben


untuk mengisi spesimen bila bocor karena

Wadah yang melindungi dari pengaruh luar

7. Hal-hal
yang
perlu
diperh
atikan

8. Unit Laboratorium
terkait

9. Dokum
en
Terkait

10. Rekam No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


historis diberlakukan
peruba
han
PENGIRIMAN SPESIMEN
No Dokumen :

DAFTAR TglTerbit :
TILIK Halaman : 1/1

PUSKESMAS drg. H.M. Erwan Naupal


OPI Nip. 197501252003121003

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlak
u
Apakah Pengiriman spesimen ke laboratorium
1 rujukan dilakukan pada tes tertentuyang fasilitas
pemeriksaannya yang belum tersedia ?

Apakah Spesimen dikemas dalam kotak khusus


2 untukpengiriman dalam lapisan dari dalam
keluar ?
3 Apakah Wadah kedap air berisi spesimen ?

Apakah Wadah kedap air dengan bantalan


4 absorben untuk mengisi spesimen bila bocor
karena guncangan

Apakah Wadah yang melindungi dari pengaruh


5 luar ?

Apakah Spesimen diberi etiket dengan


mencantumkan identitas spesimen berupa nama,
6 umur, jenis kelamin, laboratorium yang dituju,
tanda tangan kepala analis atau yang mewakili ?

Apakah Pada bagian luar paket kotak harus diberi


7 peringatan agar bahan bisa di bawa secara hati-
hati ?

8 Apakah Pengiriman spesimen dengan paket ?

Apakah Spesimen dikirim dalam suhu tertentu


(sesuai dengan dengan penyimpanan tiap
9 spesimen untuk tes tertentu) dalam wadah yang
sesuai. Lindungi spesimen dari panas, sinar
matahari dan dingin yang terlalu kuat
Apakah Spesimen diantar langsung atau dikirim
10 melalui jasa transfortasi yang menjamin segera
mengantar kelaboratorium penerima ?
Jumlah
Σ Ya / Σ ya + tidak x 100 % Compliance Rate (CR )

B. LATAR Sampah medis Petugas pergi Sampah non


Mulai membakar sampah medis
BELAKANG Petugaskebersiha medis ke RS
n ruangan Muhammadiyah -petugas
7. Bagan Alir memasukan Palembang dan kebersihan
sampah medis membawa buku bantu ruangan
kedalam safety pembakaran sampah memasuki
bok medis sampah non
medis
kedalam
kantong
plastik

Sampah medis di bawa -petugas


menggunakan kendaraan kebersihan
Selesai bermotor keRumah Sakit menganti
Muhammadiyah Palembang kantong
dan membawa buku bantu plastic baru
pembakaran sampah medis apabila
kantong
plastic sudah
penuh

-
petugaskebers
ihan
membuang
sampah
ketempat bak
sampah yang
sudah tersedia

1. Poli Gigi
8. Unit terkait
2. Poli KIA
3. Unit Laboterium
4. Unit Farmasi
5. UGD

9. Hal-hal yang perlu Tempat penyimpanan spluit,Pot Dahak dan Tabung Vacutte Darah yang sudah
diperhatikan terpakai

10. Dokumen Terkait Buku Bantu Pengiriman Sampah Medis

11. Rekaman Historis


Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai