2. Tujuan
Sebagai acuanuntuk deteksi secara dini adanya kasus-kasus yang
endemis, sehingga dapatdilakukan usaha penanggulangan secepatnya
dan dapat mengetahui ada tidaknya kasus DBD tambahan serta
terjadinya potensi meluasnya penyebaran penyakit pada wilayah
tersebut.
6. Langka a. Petugas menerima laporan DBD dari masyarakat atau dari Dinas
h- Kesehatan Kota Palembang.
langkah b. Petugas menyiapkan peralatan survei yaitu senter ,formulirPE
DBDdan buku kerja.
c. Petugas menuju ke lokasi penderita yang akan di PE.
d. Petugas memberitahukan pada ketua RT atau kader setempat
bahwa di wilayahnya ada penderita DBD dan akan dilakukan PE.
e. Petugas melakukan PE.
f. Petugas mencatat dan menyimpulkan hasil PE.
g. Petugas melaporkan hasil PE ke Dinas Kesehatan Kota
Palembang.
Petugas Petugas Petugas menuju
Mulai menerima menyiapkan ke lokasi
7. Bagan Alir laporan DBD perlatan survei penderita yang
dari yaitu senter, akan di PE
masyarakat blanko PE,Surat
atau dari tugas dan
dinas
Kesehatan
Kota Petugas memberitahukan pada ketua RT
Palembang atau kader setempat bahwa diwilayahnya
ada penderita DBD dan akan
dilaksanakan PE.
Petugas melaksanakan PE
DAFTAR TILIK
Penyelidikan Epidemiologi (PE) Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah
Kerja Puskesmas Empat Ulu
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A.Pendahuluan
Penyakit DBD sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah pasien serta semakin
luas penyebarannya. Hal ini karena masih tersebarnya nyamukAedes
aegypti (penular penyakit DBD) di seluruh pelosok tanah air, kecuali pada daerah
dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
Untuk memberantas penyakit ini diperlukan pembinaan peran serta masyarakat yang
terus menerus dalam memberantas nyamuk penularnya dengan cara 3 M yaitu :
menguras tempat penampungan air (TPA), menutup TPA dan
mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Cara pencegahan tersebut juga dikenal dengan istilah PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk). Upaya memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M secara terus
menerus telah dan akan dilakukan Pemerintah melalui kerjasama lintas program dan
lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta. Namun demikian penyakit ini
masih terus endemis dan angka kesakitan cenderung meningkat di berbagai daerah.
Oleh karena itu upaya untuk membatasi angka kematian penyakit ini sangat penting.2
B.Latar Belakang
Infeksi virus dengue telah ada di Indonesia sejak abad ke -18, seperti yang
dilaporkan oleh David Byfon seorang dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu infeksi
virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit demam lima
hari (vijfdaagse koorts) kadang-kadang disebut juga sebagai demam sendi (knokkel
koorts). Disebut demikian karena demam yang terjadi menghilang dalam lima hari,
disertai dengan nyeri pada sendi, nyeri otot, dan nyeri kepala Pada masa itu infeksi
virus dengue di Asia Tenggara hanya merupakan penyakit ringan yang tidak pernah
menimbulkan kematian. Tetapi sejak tahun 1952 infeksi virus dengue menimbulkan
penyakit dengan manifestasi klinis berat, yaitu DBD yang ditemukan di Manila,
Filipina. Kemudian ini menyebar ke negara lain seperti Thailand, Vietnam, Malaysia,
dan Indonesia. Pada tahun 1968 penyakit DBD dilaporkan di Surabaya dan Jakarta
dengan jumlah kematian yang sangat tinggi.
C.TUJUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Penyuluhan melalui media massa: TV, radio, dll (oleh Dinas Kesehatan Tk. II, I
dan pusat). Menggerakkan masyarakat untuk PSN penting terutama sebelum
musim penularan (musim hujan) yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh
kepala Wilayah setempat. Kegiatan PSN oleh masyarakat ini diintegrasikan ke
dalam kegiatan di wilayah dalam rangka program Kebersihan dan Keindahan
Kota. Di tingkat Puskesmas, usaha/kegiatan pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) demam berdarah ini diintegrasikan dalam program Sanitasi
Lingkungan.
Usahakan agar setiap peserta pertemuan dapat duduk dalam posisi saling
bertatap muka satu sama lain. Misalnya berbentuk huruf U, O atau setengah
lingkaran.
Mulailah dengan memperkenakan diri dan perkenalan semua peserta
Kemudian disampaikan pentingnya membicarakan demam berdarah dengue,
antara lain bahayanya, dapat menyerang sewaktu-waktu pada semua umur
terutama anak-anak.
Jelaskan materi yang telah disiapkan sebelumnya secara singkat dengan
menggunakan gambar-gambar atau alat peraga misalnya lembar balik
(flipchart) atau leaflet/poster
Setelah itu beri kesempatan kepada peserta untuk berbicara atau mengajukan
pertanyaan tentang materi yang dibahas.
F.SASARAN
G.WAKTU PELAKSANAAN
Penemuan penderita.
Untuk hal ini perlu ditentukan kriteria yang Standard guna diagnosa klinis dan
konfirmasi laboratorium dari DBD.
o Pelaporan penderita.
o Penderita yang telah ditemukan di Puskesmas atau Puskesmas
Pembantu perlu dilaporkan kepada unit-unit surveillance epidemiologi.
Penelitian wabah. Bila dicurigai adanya wabah perlu dilakukan penelitian di
lapangan, maksudnya ialah:
2) Menentukan luas daerah yang terkena dan luas daerah yang perlu
ditanggulangi.
Kegiatan penilaiaan dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang dilakukan
mencakup hal-hal sebagai berikut :
J.PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program epidemiolagi DBD ini agar menjadi
acuan dalam pelaksanaan kegiatan
a) Alat
5.Alat dan
1) Pensil / Pena
bahan 2)Meja lapangan
b) Bahan
2) Formulir
3) Surat Tugas
4) Buku Kerja
1. Pendataan
6. Langkah-
2. Pemeriksaan kesehatan lingkungan
langkah 3. Kemudian petugas mulai bertanya tentang sanitasi dasar yang
digunakan masyarakat setempat
4. Kemudian petugas mencatat dan menyimpulkan hasil pendataan
7. Bagan Alir Mulai Pendataan Pemeriksaan kesehatan
lingkungan
8. Unit terkait
9. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
DAFTAR TILIK
Penyehatan Lingkungan (PL)
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
4
Apakah petugas melakukan pencatatan dan
menyimpulkan hasil pendataan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id
A.PENDAHULUAN
B.LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat kesehatan
masyarakat dalam suatu proses
pengamanan,pencatatan,penyuluhan,penokumentasian secara verbal dan
visualmenurut prosedur standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen
lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa komponen lingkungan dengan
mengunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan
secara terencana,jadwal dan terkendalaidalam satu siklus waktu tertentu yang
menekankan kegiatan pada sumber ambien (lingkungan),pemaparan dan dampak
pada manusia.
C.TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus:
- Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat.
1.Penyehatan air
2.Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3.Pembinaan tempat-tempat umum
4.Klinik sanitasi
5.Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan masyarakat
6.Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
7.Pengawasan dan pengendalian air kualitas lingkungan
8. Penyehatan makanan dan minuman
E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F.SASARAN
J. PENUTUP
Palembang,
2018
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi
a. Alat
5.Alat dan
1) Pesil
bahan 2) Meja lapangan
b. Bahan
1) Formulir
2) Surat Tugas
3) Buku Kerja
Petugas melakukan
pengawasan dan pembinaan
9.Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
111
12.11.RekamanH
istoris No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
SanitasiTempat-TempatUmum (TTU) Di Wilayah Kerja Puskesmas OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
3
Apakah petugas menuju ke lokasi yang telah
ditentukan.
A.PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah tempat dimana bersifat (semua orang) dapat masuk
ketempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik insidentil maupun terus
menerus.Jadi tempat-tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya kerugian akibat dari tempat-tempat umum
terutamayang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit
tempat-tempat umummerupakan tempat kegiatan bagi umum yang
mempunyaitempat sarana dan kegiatan tetap yang di selenggarakan oleh badan
pemerintahan, swasta dan atauperorangan yang dipergunakan langsung oleh
masyarakat.Setiap aktifitas yang dilakukan oleh sangat erainteraksinya dengan
tempat-tepat umum baik untuk bekerja,melakukan interaksi social,belajar maupun
sicial,belajar maupun melakukan aktivitas lainnya.Tempat-tempat umummemiliki
potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit,penularan lingkungan ataupun
gangguan kesehatan lainnya.Kondisi lingkungan tempat-tempat umum yang tidak
terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan
lingkungansehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi
lingkungan yang baik dan tempat-tempat umum perlu di jaga sanitansinya.
B.LATAR BELAKANG
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
J. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan program Tempat-Tempat Umum ( TTU ) ini agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiata
Palembang,
2018
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi
5. Alat dan
a. Alat
bahan
1) Pensil / Pena
2) Meja lapangan
b. Bahan
1) Formulir
2) Surat Tugas
3) Buku Kerja
6. Langkah-
a. Petugas melakukan pendataan TPM di wilayah Puskesmas OPI
langkah
b. Petugas menentukan lokasi TPM yang akan dilakukan pengawasan
dan pembinaan
c. Petugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan
d. Petugas mencatat hasil pengawasan dan pembinaan
e. Petugas merekap dan menyimpulkan
7. Bagan
Alir
8. Unit
terkait
9. Hal-hal
yang
perlu
diperhat
ikan
DAFTAR TILIK
SanitasiTempat Pengelolaan Makanan ( TPM ) Di Wilayah Kerja PuskesmasOPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A. PENDAHULUAN
Rumah makan,depot dan warung adalah setiap tempat usaha koersil yang lengkap
kegiatan menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat
usahnya.Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan,orang,tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan pengawasan sanitasi makanan
pada rumah makan,depot warung,adalah pemantauan secara terus menerus
terhadap rumah makan,depot,warung atas perkembangan tindakan atau kegiatan
atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak
lanjut dari pemeriksaan.Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan
secara langsung serta menilai tentang keadaan,tindakan atau kegiatan yang
dilakukan serta memberikan petunjuk/saran perbaikan.Kegiatan pengawasan sanitasi
makanan meliputi pendataan tempat pengolahan makanan,permeriksaan
berkala,member saran perbaikan,melakukan kunjungan kembali,memberikan
peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.
B.LATAR BELAKANG
C.TUJUAN
Tujuan Umum:
Tujuan Khusus:
- Untuk mengetahui lokasi/letak bagunan
- Untuk mengetahui ruangan pengolahan
- Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
- Untuk mengetahui tempat sampah
- Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempatpemeliharaan
- Untuk mengetahui tempat cuci tangan
- Untuk mengetahui sarana air bersih ( SAB )
- Untuk mengetahui jamban
F. SASARAN
Rumah Makan,Restoran,Jasa boga/catering,Industri Makanan,Kantin,Warung dan
Makanan Jajanan.
J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program TPM ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.
Palembang,
2018
Plt.Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi
1. Pengertian Sanitasi Depot Air Minum (DAM) adalah segala upaya yang dilakukan untuk
menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan.
2.Tujuan Sebagai acuan agar terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat
konsumsi air minum yang berasal dari depot air minum (DAM).Dengan
demikian masyarakat akan terhindar dari kemungkinan resiko terkena
penyakit bawaan air.
7. Bagan
Petugas Petugas menentukan Petugas
Alir Mulai
melakukan lokasi Dam yg akan di melaksanakan
pendataan DAM inspeksisanitas kegiatan inspeksi
Sanitasi, pengambilan
sampel sarana Depot
AirMinum dan
pengiriman sampel ke
Dinas Kesehatan
Selesai
-
8. Unit terkait
9. Hal-hal
yang perlu
diperhatika
n
10. Dokumen 1. Buku pencatatan pengawasan dan Pembinaan Depot Air Minum
Terkait 2. Data Depot Air Minum
DAFTAR TILIK
Sarana Depot Air Minum ( DAM ) Di Wilayah Kerja Puskesmas OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan.Tanpa
air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia,air juga
di perlukan oleh mahluk hidup lainya misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan.Bagi
manusia air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang
layak untuk diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus di masak
terlebih dahulu sebelum dapat diminum.Air minum untuk tubuh manusia berguna
untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan fisiolagi tubuh setiap
waktu.Konsumsi air diperlukan karena setiap saat tubuh bekerja dan
berproses.Disamping itu air juga di gunakan untuk melarutkan dan mengolah
makanan agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta
sel.Komponen terbanyak dari sel adalah air.Apabila kekurangan cairan sel tubuh
akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan baik.Begitu pula air merupakan
bagian EKSKRETA CAIR ( keringat ,air seni,air mata ), uap pernafasan dan cairan
tubuh ( darah dan lymphe ).
B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan ( PAM ),air minum dalam kemasan ( AMDK ), maupun
depot air minum .( DAM ). Selain itu air tanah dangkal dari sumur gali ( SGL ) atau
pompa tangan serta air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi minum setelah di
masak terlebih dahulu. Kecenderungan penduduk untuk untuk mengkomsumsi air
minum siap pakai sangat besar,sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh
subur.Perlu dilakukan pengawasan,pembinaan kualitas air dari DAM agar selalu
aman dan sehat untuk di konsumsi masyarakat.
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum ( DAM ).Dengan demikian masyarakat akan terhindar
dari kemungkinan resiko terkena penyakit bawaan air.
Tujuan Khusus
- Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum ( DAM ) diseluruh masyarakat dan
terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugaskesehatan sehingga
dapat menjamin mutu air.
- Terlaksananya pengambilan sempel air minum ( DAM ) yang melaksanakan kaidah
hygiene sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) dalam melayani
masyarakat.
- Teridentifikasinya masalah depot air minum ( DAM ) harus dibina oleh dinas
kesehatan.
F. SASARAN
Melakukan pengawasan dan pembinaan di seluruh Depot Air Minum ( DAM ) yang
ada di wilayah kerja puskesma plaju.
J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program Depot Air Minum ( DAM ) ini agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
Mengetahui Palembang,
2018
Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi
Drg.H.Muhammad Erwan Naupal Lismar,AMKL
Nip.197501252003121003 Nip:196706221995032002
Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih Secara Fisik adalah melakukan pengawasasn
1. Pengertian dan pembinaan terhadab air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah
dimasak.
2.Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan inspeksi sanitani sarana air bersih
secara fisik yang digunakan untuk keperluan sehar-hari.
1. Alat
4. Alat dan
a. Pensil / Pena
bahan b. Meja lapangan
2. Bahan
a. Formulir
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
d. Kuesioner
5.. Langkah- 1. Pendataan sarana air bersih.
langkah 2. Petugas menentukan lokasi sarana air bersih yg akan di
inspeksi sanitas
3. Petugas melaksanakan kegiatan inspeksi Sanitasi,
pengambilan sampel sarana Air bersih dan pengiriman sampel
air minum ke Dinas Kesehatan Kota
4. Petugas melakukan pencatatan dan pengolahan hasil inspeksi
5. Petugas memberikan saran dan tidak lanjut bila diperlukan
6. Petugas membuat laporan hasil kegiatan
7. Petugas melaporkan hasil rekap
7. Bagan Alir
-
8. Unit terkait
9. Hal-hal
yang perlu
diperhatika
n
10. Dokumen 1. Buku pencatatan pengawasan dan Pembinaan Depot Air Minum
Terkait 2. Data Depot Air Minum
11. Rekaman
Historis
Perubaha No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
n
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH SECARA FISIK DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A.PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
F. SASARAN
Masyarakat yang menggunakan sarana air bersih ( SAB )
G. WAKTU PELAKSANAAN
Setiap bulan, kalau ada kegiatan pengambilan sampel sarana air bersih ( SAB )
dilakukan dalam 1 tahun.
J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program SAB ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.
Mengetahui Palembang,
2018
Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi
1. Pengertian Klinik sanitasi adalah suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif, preventif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang
beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan
pemungkiman yang dilaksanakan petugas puskesmas bersama masyarakat yang
dapat dilaksanakan secara pasif dan aktif di dalam dan di luar gedung.
1. Alat
5. Alat dan
a. Pensil / Pena
bahan 2. Bahan
a. Buku Register Unit Sanitasi
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
d. Kartu Status
Tidak Ya
1. Poli umum
8. Unit terkait
2. Poli Anak
9.Hal-hal yang
perludiperhatik
an
11. Rekaman
Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK
KLINIK SANITASIDI PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif,prefentif dan kuratif yang di fokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan
lingkungan pemukiman.Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau keluarga mengenai
keluhan utama,keluhan tambahan,riwayat penyakit terdahulu,riwayat penyakit
keluarga,lamanya penyakit,kondisi lingkungan,sarana sanitasi yang di gunakan konseling
adalah komunikasi antara 2 orang atau lebih antara petugas konseling dengan pasien atau klien
yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan
memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak
lain.
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif,kuratif dan promotif yang
dilakukan secara terpadu,terarah dan terus menerus.
Tujuan Khusus
- Tercapainya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberatasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memperdayakan
masyarakat.
- Meningkatkan pengetahuan,kesadaran,kemampuan dari perilaku masyarakat ( pasien,klien
dan masyarakat ) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Meningkatkan pengetahuan,kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mencegah dan
menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan dengan
sumber daya yang ada.
- Menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi kesehatan
lingkungan.
1. Di dalam gedung,dipuskesmas
2. Di luar gedung,diposyandu dan kunjungan rumah
F.SASARAN
1. Penderita penyakit/pasien/kelurga yang berhubungan dengan masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program klinik sanitasi ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan.
1. Pengertian Pembinaan Jumantik Cilik di sekolah adalah memberikan materi tentang DBD
kepada anaksekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (jumantik) disekolah dan
dilingkungan rumahnya masing-masing untuk ikut serta mendukung program
pemerintah dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
1. Alat
5. Alat dan
a. Materi
bahan b. Tenaga penyuluh
c. Peserta / audien
d. kendaraan
e. Alat peraga / Alat tulis
2. Bahan
a. Snac
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
7. Bagan Alir
Petugas
berkordinasi
dg dokter
fungsional
Petugas Menentukan
membuat lokasi
Mulai
jadwal kegiatan.
kegiatan.
9. Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n
10. Dokumen
Terkait
DAFTAR TILIK
PEMBINAAN JUMANTIK CILIK DAN PEMERIKSAAN JENTIK DI SEKOLAH
WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A.PENDAHULUAN
masyarakat yang belum melakukan PSN secara rutin. Banyak faktor yang menjadi
penyebab rendahnya peran masyarakat dalam PSN, di antaranya adalah terbatasnya
biaya kampanye PSN. Langkah awal dari kegiatan kampanye PSN adalah
penyusunan pentunjuk teknsis (Juknis) tentang pelaksanaan PSN, salah satunya
adalah Juknis Jumantik-PSN Anak Sekolah.Kelompok anak sekolah merupakan
bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan strategis, mengingat jumlahnya
sangat banyak sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah
SD, SLTP dan SLTA. Anak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik
daerah perkotaan maupun pedesaan. Pemahaman PSN bagi anak sekolah berperan
untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin, yang akan digunakan
sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. Selain itu,
menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam
pelaksanaan PSN.
B. LATAR BELAKANG
Jumantik Anak Sekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar
dan menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (Jumantik)
di sekolahnya. Pembentukan dan pelaksanaan Jumantik-PSN Anak Sekolah
dimaksudkan untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam upaya
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penular demam berdarah dengue dan
chikungunya serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) sejak usia dini. Mekanisme pembentukan, pembinaan, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatannya menjadi hak dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota dengan mempertimbangkan kebijakan, peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
C.TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Melaksanakan pembinaan/penyuluhan atau acuan teknis kepada para guru dan
para kader jumantik anak sekolah secara berkala.
F. SASARAN
Setiap minggu siswa melakukan pemantauan jentik dan PSN di sekolah dan
rumah/ tempat tinggalnya masing-masing dan melakukan pencatatan hari dan
tanggal pelaksanaan, jenis tempat perkembangbiakan nyamuk, ada tidaknya
jentik dan kegiatan PSN 3M yang dilakukan (sebagaimana form 1 dan 2).
Mengetahui Palembang,
2018
Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi
1. Pengertian Pemantauan jentik berkala (PJB) rumah tangga adalahUpaya yang dilakukan
untuk pemutusan rantai penularan penyakit DBD dengan cara penaburan
larvasida,fogging focus dan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) yang meliputi
pengurasan tempat penampungan air,menutup tempat penampungan dan
menyingkirkan barang bekas.
2. Tujuan Sebagai Pedoman untuk melakukan Pemantauan jentik berkala (PJB) rumah
tangga
untuk pemutusan rantai penularan penyakit DBD
1. Alat
5. Alat dan
a. Pensil / Pena
bahan b. Senter
c. Gayung/Tembok
2. Bahan
a. Buku formulir 1 dan 2
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
d. Abate
6. Langkah-
1. Petugas /kader melakukan pemeriksaan secara berkala.
langkah
2. Petugas / kader membawa perlengkapan alat untuk kelapangan seperti
senter,kartu pemeriksaan jentik dan buku kerja.
3. Petugas / kader mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah
kerja.
4. Jika ditemukan jentik di bak terbuka anggota rumah tangga di minta untuk
ikut melihat jentik kemudian langsung di beri saran /penjelasan manfaat
tentang PSN.
5. Mencatat hasil pemeriksan jentik pada Kartu Pemeriksaan Jentik dan
formulir di laporkan ke puskesmas.
Petugas/ kader
7. Bagan Alir Petugas / kader membawa
Mulai melakukan perlengkapan alat untuk
pemeriksaan secara kelapangan seperti
berkala senter,kartu
pemeriksaan jentik dan
buku kerja
Petugas/kader
mengunjungi setiap
rumah tangga yang
ada di wilayah kerja
9. Hal-hal
yang
perlu
diperhati
kan
DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN JENTIK BERKALA RUMAH TANGGADI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A.PENDAHULUAN
masyarakat yang belum melakukan PSN secara rutin. Banyak faktor yang menjadi
penyebab rendahnya peran masyarakat dalam PSN, di antaranya adalah terbatasnya
biaya kampanye PSN. Langkah awal dari kegiatan kampanye PSN adalah
penyusunan pentunjuk teknsis (Juknis) tentang pelaksanaan PSN, salah satunya
adalah Juknis Jumantik-PSN Anak Sekolah.Kelompok anak sekolah merupakan
bagian kelompok masyarakat yang dapat berperan strategis, mengingat jumlahnya
sangat banyak sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia adalah anak sekolah
SD, SLTP dan SLTA. Anak sekolah tersebar di semua wilayah Indonesia, baik
daerah perkotaan maupun pedesaan. Pemahaman PSN bagi anak sekolah berperan
untuk menanamkan perilaku PSN pada usia sedini mungkin, yang akan digunakan
sebagai dasar pemikiran dan perilakunya dimasa yang akan datang. Selain itu,
menggerakan anak sekolah lebih mudah dibandingkan dengan orang dewasa dalam
pelaksanaan PSN.
B. LATAR BELAKANG
Jumantik Anak Sekolah adalah anak sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dasar
dan menengah yang telah dibina dan dilatih sebagai juru pemantau jentik (Jumantik)
di sekolahnya. Pembentukan dan pelaksanaan Jumantik-PSN Anak Sekolah
dimaksudkan untuk ikut serta mendukung program pemerintah dalam upaya
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penular demam berdarah dengue dan
chikungunya serta sebagai salah satu upaya pembinaan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) sejak usia dini. Mekanisme pembentukan, pembinaan, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatannya menjadi hak dan tanggung jawab pemerintah
kabupaten/kota dengan mempertimbangkan kebijakan, peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui prilaku/cara pemberantasan jentik nyamuk dengan
pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) pada rumah tangga
b.Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui cara pemeriksaan/surve jentik di rumah tangga
b. Cara pemberantasan jentik nyamuk di rumah tangga
F. SASARAN
G. WAKTU PELAKSANAAN
Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja untuk memeriksa tempat
yang sering menjadi tempat perkembang biakan nyamuk/tempat penampungan air di
dalam dan di luar rumah serta memberikan penyuluhan tentang PSN kepda anggota
rumah tangga.
Mengetahui Palembang,
2018
Pimpinan puskesmas petugas program sanitasi
1. Alat
5. Alat dan
a. Materi
bahan b. Tenaga penyuluh
c. Peserta / audien / kader
d. kendaraan
e. Alat peraga / Alat tulis.
2.Bahan
a. Snac
b. Surat Tugas
c. Buku Kerja
d. kuisioner
Melakukan
kegiatan orientasi
kader kesehatan
lingkungan tentang
sanitasi total
9. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
10. Dokumen
Terkait
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT(STBM) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A. PENDAHULUAN
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) program nasional dalam rangka percepatan
peningkatan akses terhadap sanitasi Dasar di Indonesia.Selain itu program ini juga erat
kaitannya dengan target Millenium Developen Goal ( MDGs ) dan RPJMN.Untuk mendukung
program ini ditingkatkan pusat telah dibentuk Sekretarat STBM ( cq Kementerian
Kesehatanriat ).Sekretariat STBM juga beranggotakan mitra-mitra yang sudah melaksanakan
kegiatan-kegiatan STBM dibeberapa wilayah di indonesia sehingga keberadaan sekretariat
STBM sangat strategis dalam inplementasi STBM di indonesia serta diperkaya dari berbagai
pembelajaran dan pengalaman.
B. LATAR BELAKANG
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) target program yang ada dalam STBM sendiri
terdiri dari 5 pilar
Yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara
kolektif,untuk menjalankan itu semua harus digerakan dan disinergikan melalui 3 komponen
pendekatan yakni :1. Menciptakan kebutuhan (Demand Creation)
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya dan kepemilikan sarana sanitasi jamban dalam rangka terciptanya desa bebas
buang air bebassembarangan ( ODF ) yang dilakukan melalui masyarakat.
Tujuan Khusus
1. Diperolehnya kerja sama lintas sektor dan lintas program dalam rangka pelaksanaan dan
pencapaian tujuan program STBM
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat dalam rangka meningkatkan
akses dan kepemilikan saran sanitasi jamban
Sistem monitoring ini disiapkan dengan 2 cara dalam melaksankan kegiatan yaitu :
2. Menggunakan SMS
F. SASARAN
Pemantauan kelayakan pemakaian jamban atau tempat Pembuangan Air Besar ( BAB )
G. WAKTU PELAKSANAAN
Evaluasi program STBM melalui sistem informasi monitoring dilaksanakan secara umum
dilaksanakan secara umum tahapan,yaitu pengumpulan data dan informasi,pengolahan analisis
data dan pemberian umpal balik.
Program STBM sedapat mungkin dapat dilakukan secara mandiri dan partisipatori oleh
masyarakat sendiri dan diharaokan peran aktif dari natural leader yang muncul dan organisasi
masyarakat seperti PKK kelompok das wisma dan kader namun demikian tetap di harapkan
peran aktif.
J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program STBM ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaaan kegiatan
Sebagai acuan untuk mengelola Sampah medis dan Sampah Non medis di
2. Tujuan puskesmas opi palembang.
1. Sampah medis
6. Langkah- a. Petugas ruangan memasukan sampah medis kedalam safety bok
langkah ( Spulit,botol,pot dahak dan tabung vacutte darah ) .
b. Kemudian petugas pergi membakar sampah medis
c. Sampah medis di bawa menggunakan kendaran bermotor ke RS
Muhammadiyah Palembang dan membawa buku bantu
pembakaran sampah medis.
2. Sampah non medis
a. Petugas kebersihan ruangan memasuki sampah non medis
kedalam kantong plastic.
b. Petugaskebersihan menganti kantong plastic baru apabila kantong
plastic sudah penuh.
c. Petugas kebersihan membuang sampah ketempat bak sampah
yang sudah tersedia.
d. Sampah pengangkut sampah diambil oleh dinas kebersihan kota
setiap hari.
-Sampah
pengangkut
sampah diambil
oleh dinas
kebersihan kota
setiap hari
1. Poli Gigi
8. Unit terkait
2. Poli KIA
3. Unit Laboterium
4. Unit Farmasi
5. UGD
9. Hal-hal yang Tempat penyimpanan spluit,Pot Dahak dan Tabung Vacutte Darah yang sudah terpakai
perlu
diperhatikan
11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
a Sampah medis
b
Sampah non medis
A. PENDAHULUA
Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama kepada
petugas yang menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar puskesmas.Terhadap limbah
tersebut seringkali diperlukan pengelolaan pendahuluan sebelum diangkut ketempat
pembuangan atau dimusnakan dengan unit pemusnah setempat.Pengetahuan yang cukup untuk
menghindari paparan terhadap tenaga yang menangani limbah puskesmas.
B. LATAR BELAKANG
Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud untuk
memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit laboratorium,unit
gigi dan unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu pelayanan dapat di
tingkatkan dan dapat mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.
C. TUJUAN
Tujuan umum.
Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.
Tujuan Khusus.
- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya petugas
kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di tempat
pengumpulan sampah sementara.
- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak
safety bok
- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukan
kemana kantong plastik harus diangkat atau di buang
F. SASARAN
2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis Non infeksius atau sampah umum
dari aktifitas penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan
pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.
G. WAKTU PELAKSANAAN
Setelah dimanfaatkan sampah medis, sampah medis dibuang di safety bok kemudian sampah
non medis dapat dibuang di kotak sampah yang sudah di kantongi dengan warna-warna yang
berbeda,sedangkan sampah medis harus di bakar MOU di rumah sakit muhammadiyah plaju
palembang.
Pelaksana sampah medis dan non medis adalah petugas sanitasi dibantu dengan petugas
kebersihan atau unit lain yang berkaitan.
Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan
kalau sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan petugas
kebersihan
J.PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi
acuan dalam pelaksanaan kegiatan
4. Tahap ketiga, air limbah yang telah di saring melalui wadah penampungan pasir
akan diteruskan ke wadah yang berisi batu kerikil. Fungsinya hampir sama pada
wadah sebelumnya dimana partikel-parttikel yang tidak berhasil diendapkan
oleh pasir akan diproses wadah berisi kerikil.
5. Tahap keempat, adalah air limbah akan menuju ke wadah berisi tanaman eceng
gondok, ukuran wadah ini lebih besar di banding dua wadah sebelumnya.
Karena dalam proses ini memerlukan banyak tanaman eceng gondok untuk
menetralisasi air limbah. Tanaman eceng gondok yang sering kita lihat di
beberapa sungai atau danau memiliki fungsi untuk menyaring dan
membersihkan partikel air yang kotor. Karena tanaman ini memiliki zat kimia
bersifat penyerap seperti amonia dan fosfat.
6. Setelah melewati keempat tahap di atas maka pada tahap yang terakhir ini
adalah fase uji coba, dalam wadah penampung ini berisi air yang terdapat
beberapa ekor ikan. Karena ikan biasanya digunakan sebagai sampel dalam uji
coba penyaringan air salah satunya IPAL ini. Ikan dalam penampungan ini
berguna sebagai indikator, untuk mengetahui seberapa bersihnya air limbah
tersebut disaring. Dalam proses kita hanya memili dua opsi sebagai kesimpulan
yaitu jika ikan dalam penampungan tersebut hidup saat beberapa jam proses
penyaringan, maka air tersebut bisa dikatakan bersih dan begitupun sebaliknya.
1. Bagan Alir
Yang pertama Yang kedua air Yang ketiga
Mulai air limbah limbah akan melalui air limbah
dialirkan proses pertama yaitu yang telah di
keinstilasi suatu wadah yang saring melalui
berisi air yang wadah
bercampur dengan penampunga
pasir. n pasir akan
diteruskan
kewadah
yang berisi
1. Poli Gigi
8. Unit terkait
2. Poli KIA
3. Unit Laboterium
4. Unit Farmasi
DAFTAR TILIK
INSTALASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH (IPAL) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A. PENDAHULUAN
IPAL adalah suatu perangkat teknus beserta perlengkapannya yang proses atau mengolah air
sisa proses produksi puskesmas,pabrik,rumah tangga dan lain-lain adapun tujuan IPAL yaitu
untuk menyaring dan membersihkan air yang sudah tercemar dari baik domestik maupun
bahaya kimia
B. LATAR BELAKANG
Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu prioritas dalam pengelolaan lingkungan di
Indonesia. Air mempunyai karakteristik fisik dan kimiawi yang sangat mempengaruhi
kehidupan organisme di dalamnya. Apabila terjadi perubahan kualitas perairan, terutama oleh
bahan pencemaran lingkungan, maka keseimbangan hidup organisme yang ada di perairan
tersebut bahkan kehidupan manusia pada khususnya dapat terganggu. Berdasarkan
permasalahan itulah, pemerintah mulai serius mencanangkan program untuk mengelola air
limbah, yakni dengan membentuk unit pengelola air limbah atau yang disebut Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
C. TUJUAN
TujuanUmum
TujuanKhusus
Setelah kita mengetahui pengertian, manfaat, dan tujuan IPAL. Sekarang bagian ini akan
membahas proses singkat cara kerja Instalasi Pengolahan Air Limbah. Ada lima tahapan yang
perlu dilalui oleh air limbah demi mendapatkan hasil saringan yang bisa digunakan lagi. Untuk
penjelasan lebih lanjutnya bisa dilihat di bawah ini:
- Tahap pertama yang dilakukan adalah air limbah tersebut dialirkan ke tempat instilasi.
Karena alat yang disedikan sebuah ruang pengaliran agar air limbah masuk kedalam tempat
penyaringan dengan lancar.
- Tahap kedua, air limbah akan melalui proses pertama yaitu suatu wadah yang berisi air yang
bercampur dengan pasir. Tujuannya untuk melakukan pengendapan partikel-partikel kotor
yang ada di air limbah itu. Yang akan mengendapkan partikel tersebut butiran-butiran kecil
karbon yang terselip di pasir tersebut yang akan mengikat partikel kotor yang ada di air limbah
tersebut.
-Tahap ketiga, air limbah yang telah di saring melalui wadah penampungan pasir akan
diteruskan ke wadah yang berisi batu kerikil. Fungsinya hampir sama pada wadah sebelumnya
dimana partikel-parttikel yang tidak berhasil diendapkan oleh pasir akan diproses wadah berisi
kerikil.
- Tahap keempat, adalah air limbah akan menuju ke wadah berisi tanaman eceng gondok,
ukuran wadah ini lebih besar di banding dua wadah sebelumnya. Karena dalam proses ini
memerlukan banyak tanaman eceng gondok untuk menetralisasi air limbah. Tanaman eceng
gondok yang sering kita lihat di beberapa sungai atau danau memiliki fungsi untuk menyaring
dan membersihkan partikel air yang kotor. Karena tanaman ini memiliki zat kimia bersifat
penyerap seperti amonia dan fosfat.
- Setelah melewati keempat tahap di atas maka pada tahap yang terakhir ini adalah fase uji
coba, dalam wadah penampung ini berisi air yang terdapat beberapa ekor ikan. Karena ikan
biasanya digunakan sebagai sampel dalam uji coba penyaringan air salah satunya IPAL ini.
Ikan dalam penampungan ini berguna sebagai indikator, untuk mengetahui seberapa bersihnya
air limbah tersebut disaring. Dalam proses kita hanya memili dua opsi sebagai kesimpulan
yaitu jika ikan dalam penampungan tersebut hidup saat beberapa jam proses penyaringan,
maka air tersebut bisa dikatakan bersih dan begitupun sebaliknya.
F. SASARAN
Pelaksanaan pengolahan IPAL dilakukan oleh petugas sanitasi dan di bantu oleh petugas
kebersihan jadwal pelaksanaannya di lakukan sebulan sekali
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan dilaporkan kepada kepala
puskesmas
J. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program IPAL ini agar menjadi acuan dalam
pelaksanaan kegiatan
5. Referensi
6. Langkah-
langkah 1. Jam 08.00 pagi petugas kebersihan melakukan kegiatan kebersihan setiap
masing-masing ruangan
2. Kemudian petugas kebersihan membersihkan wc umum dan wc kariawan
dan mengecek checklist kamar mandi
3. Setiap 1 jam sekali petugas kebersihan harus melihat kebersihan wc
umum karena pasien sering melakukan keluar masuknya ketempat wc
4. Setiap 1 jam sekali petugas harus juga memperhatikan kebersihan ruang
tunggu pasien
5. Jam 14.00 petugas kebersihan melakukan kebersihan setiap ruangan dan
mengambil sampah di setiap ruangan dan membuang di tempat kontaener
sampah sementara
7. Bagan
Alir
DAFTAR TILIK
KEBERSIHAN DALAM LINGKUNGAN PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A. PENDAHULUAN
Kebersihan adalah bebas dari kotoran termasuk di antaranya debu,sampah dan bau.manusia
perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan lingkungan dan kebersihan dari agar
sehat,tidak bau,tidak menyebarkan kotoran atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri
maupun orang lain.
B. LATAR BELAKANG
Kebersihan merupakan salah satu indikator utama dalam rangka menilai kwalitas sebuah
layanan oleh karena itu sebagai sebuah badan layanan umum yang menyelenggarakan
pelayanan dalam bidang kesehatan maka kebersihan adalah hal utama yang sanantiasa menjadi
perhatian dan puskesmas untuk sanantiasa menjaga kwalitas layanan jasa kebersihan tersebut
sehingga pengadaan jasa layanan kebersihan atau cleaning service sanantiasa di berikan oleh
jasa tersebut hal tersebut di lakukan dalam upaya menciptakan layanan yang prima kepada
masyarakat yang berkunjung ke puskesmas plaju.
C.TUJUAN
Tujuan Umum
Selalu terjaga sehingga proses pelayanan berlangsung dengan aman dan hygienis.
Tujuan Khusus
Mengontrol dan mengunci ruangan bila kegiatan dalam gedung sudah selesai
Menyediakan minuman bagi keryawan bertanggung jawab atas kebersihan dan pemeliharaan
dapur dan alat-alat dapur
F. SASARAN
Tercapainya aspek kebersihan yang senantiasa terjaga terhadap gedung puskesmas plaju
kelurahan plaju yang meliputi kebersihan dalam gedung lantai,tembok,kamar mandi,wastafel
dan lagit-lagit dan untuk di luar gedung meliputi kebersihan taman dan pemeliharaan
tanaman.Terjaga dan terjamin kebersihan lingkungan kerja di dalam lingkungan gedung
puskesmas serta terpeliharanya tertib pembuangan sam[ah sesuai aturan.
Dalam tiap dua minggu sekali masing-masing petugas cleaning service melaporkan
keberadaan perlengkapan kebersihan kepada sanitarian untuk diadakan tindakan jika di
perlukan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan kebersihan dalam gedung melakukan setiap hari
Pencatatan dan pelaporan di lakukan petugas kebersihan dan melaporkan kepada petugas
sanitarian sekuang-kurangnya 2 minggu sekali
7.Bagan Alir
Mulai
selesai
DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
NOTULEN
1. Pelaksanaan Rapat
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
4. Susunan Acara
a. Sambutan dari Kepala Puskesmas Plaju
b. Penyampaian Informasi Jadwal Pemantauan Lingkungan Faktor Fisik Puskesmas opi
5. Diskusi
a. Drg.H.M.Erwan Naupal menyampaikan hasil penyusunan kegiatan dan jadwal,setiap
pelaksanaan kegiatan harus memahaminya dan mulai menyiapkan untuk pelaksanaannya.
b.
6. Kesimpulan
Semua pelaksanaan mengetahui jadwal kegiatan pemantauan Lingkungan Fisik Puskesmas
OPI
A. PENDAHULUAN
Kebersihan adalah bebas dari kotoran termasuk di antaranya debu,sampah dan bau.manusia perlu
menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan lingkungan dan kebersihan dari agar sehat,tidak
bau,tidak menyebarkan kotoran atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.
B. LATAR BELAKANG
Kebersihan merupakan salah satu indikator utama dalam rangka menilai kwalitas sebuah layanan oleh
karena itu sebagai sebuah badan layanan umum yang menyelenggarakan pelayanan dalam bidang
kesehatan maka kebersihan adalah hal utama yang sanantiasa menjadi perhatian dan puskesmas untuk
sanantiasa menjaga kwalitas layanan jasa kebersihan tersebut sehingga pengadaan jasa layanan
kebersihan atau cleaning service sanantiasa di berikan oleh jasa tersebut hal tersebut di lakukan dalam
upaya menciptakan layanan yang prima kepada masyarakat yang berkunjung ke puskesmas plaju.
C.TUJUAN
Tujuan Umum
Selalu terjaga sehingga proses pelayanan berlangsung dengan aman dan hygienis.
Tujuan Khusus
Tercapainya aspek kebersihan yang senantiasa terjaga terhadap gedung puskesmas opi kelurahan 15
Ulu yang meliputi kebersihan dalam gedung lantai,tembok,kamar mandi,wastafel dan lagit-lagit dan
untuk di luar gedung meliputi kebersihan taman dan pemeliharaan tanaman.Terjaga dan terjamin
kebersihan lingkungan kerja di dalam lingkungan gedung puskesmas serta terpeliharanya tertib
pembuangan sam[ah sesuai aturan.
Dalam tiap dua minggu sekali sanitarian menerima laporan keberadaan perlengkapan kebersihan dari
clening serfis
Sewaktu-waktu sanitarian menerima laporan dari petugas cleaning service jika terjadi
kerusakan,kekurangan dalam penemuan kperlengkapan kebersihan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan kebersihan dalam gedung melakukan setiap hari
Drg.H.M.Erwan Naupal
Puskesmas OPI NIP: 195908141987012001
1. Alat
4. Alat dan Bahan
a. Bahan yang mudah terbakar
b. Savety bok
c. Tabung Vacutte Darah
d. Spluit,botol dan pot dahak
2.Bahan
a. Buku kerja dan buku bantu
b. Kotak Sampah
1. Pemilahan Limbah
6. Langkah-
Dilakukan pemilahan jenis limbah medis dari sumber yang terdiri dari limbah
langkah infeksius,limbah patologi,limbah benda tajam,limbah
farmasi,sitotoksis,limbah
kimiawi kategori limbah baracun dan berbahaya
2. Pengumpulan Limbah Medis
a. Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan safety bok yang tertutup
b. Penyimpanan Limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim
hujan paling lama 48 jam dan muslim kemarau paling lama 48 jam
3. Persyaratan pewadahan limbah medis
a. Terbuat dari bahan yang kuat,cukup ringan,tahan karat,kedap air dan
mempunyai permukaan yang harus pada bagian dalam misalnya fiber
glass
b. Disetiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat
pewadahan yang terpisah dengan limbah non-medis
c. Kantong plastik diangkat setiap hari atau kantong sehari apabila 2/3
bagian telah terisi limbah
d. Untuk benda-benda tajam hendaknya di tampung pada tempat khusus
( safety bok ) seperti botol atau karton yang aman
e. Tempat pewadahan limbah medis infeksius dansitotoksik
f. yang tidak langsung kontak dengan limbah harus segera di bersihkan
dengan larutan desinfektan apabila akan di gunakan kembali,sedangkan
untuk kantong plastik yang telah di pakai dan kontak lansung dengan
limbah tersebut tidak boleh di gunakan lagi
6. Bagan Alir
Mulai
Penampungan limbah
non B3 Penampungan Form catatan
sementara limbah B3 jumlah limbah
Buang di tempat
Menyerahkan ke MOU
yang telah di Form manifest
Muhammadiyah yang
tentukan limbah B3
mempunyai izin
Selesai
a. Poli Gigi
8. Unit terkait
b. Poli KIA
c.Unit Laboraterium
9.Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n
10. Dokumen
Terkait Buku bantu pengiriman Sampah Medis
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
11. Rekaman Diberlakukan
Historis
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A. PENDAHULUA
Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama kepada petugas yang
menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar puskesmas.Terhadap limbah tersebut seringkali
diperlukan pengelolaan pendahuluan sebelum diangkut ketempat pembuangan atau dimusnakan
dengan unit pemusnah setempat.Pengetahuan yang cukup untuk menghindari paparan terhadap tenaga
yang menangani limbah puskesmas.
B. LATAR BELAKANG
Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud untuk
memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit laboratorium,unit gigi dan
unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu pelayanan dapat di tingkatkan dan dapat
mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.
C. TUJUAN
Tujuan umum.
Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.
Tujuan Khusus.
- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya petugas
kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di tempat pengumpulan
sampah sementara.
- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak safety bok
- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukan kemana
kantong plastik harus diangkat atau di buang
F. SASARAN
Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis infeksius dari aktifitas penampungan, pewadahan,
pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.
G. WAKTU PELAKSANAAN
Setelah dimanfaatkan sampah medis, sampah medis dibuang di safety bok kemudian sampah non
medis dapat dibuang di kotak sampah yang sudah di kantongi dengan warna-warna yang
berbeda,sedangkan sampah medis harus di bakar MOU di rumah sakit muhammadiyah plaju
palembang.
Pelaksana sampah medis dan non medis adalah petugas sanitasi dibantu dengan petugas kebersihan
atau unit lain yang berkaitan.
Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan kalau
sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan petugas kebersihan
J.PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi acuan
dalam pelaksanaan kegiatan
Pengendalian dan pembuangan sampah non medis adalah suatu usahan yang
1. Pengertian
dilakukan untuk mengelola limbah padat yang dihasilkan oleh setiap unit kerja
yang berasal dari ruang perawatan, dapur, perkantoran, taman dan halaman
yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya.
5. Referensi
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1405/Menkes/SK/XI/2002
Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
9.Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n
DAFTAR TILIK
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH NON MEDIS
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A. PENDAHULUA
Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama kepada petugas yang
menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar puskesmas.Terhadap limbah tersebut seringkali
diperlukan pengelolaan pendahuluan sebelum diangkut ketempat pembuangan atau dimusnakan
dengan unit pemusnah setempat.Pengetahuan yang cukup untuk menghindari paparan terhadap tenaga
yang menangani limbah puskesmas.
B. LATAR BELAKANG
Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud untuk
memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit laboratorium,unit gigi dan
unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu pelayanan dapat di tingkatkan dan dapat
mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.
C. TUJUAN
Tujuan umum.
Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.
Tujuan Khusus.
- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya petugas
kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di tempat pengumpulan
sampah sementara.
- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak safety bok
- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukan kemana
kantong plastik harus diangkat atau di buang
F. SASARAN
1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah non medis dari aktifitas penampungan, pewadahan,
pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.
2. Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah non medis atau sampah umum dari aktifitas
penampungan, pewadahan, pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman
pengelolaan yang telah ditetapkan.
G. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksana sampah non medis adalah tugas sanitasi dibantu 0leh petugas kebersihan atau unit lain
yang berkaitan.
Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan kalau
sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan petugas kebersihan
J.PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi acuan
dalam pelaksanaan kegiatan
Puskesmas Drg.H.M.Erwan
OPI Naupal
Nip.197501252003121
003
a. Alat
4. Alat dan
1. Bahan yang mudah terbakar
Bahan 2. Savety bok
3. Tabung Vacutte Darah
b. Bahan
1. Bahan-bahan yang di laboraterium dianggap bahan berbahaya
Misalnya:Reagen ( Alkohol asam,arisol dan lain-lain )
7.Bagan Alir
Mulai
B Ya
Tidak
Penampungan
Penampungan limbah non B3 sementara limbah B3
Form catatan
jumlah limbah
Menyerahkan ke MOU
Buang di tempat yang
Muhammadiyah yang Form manifest
telah di tentukan
mempunyai izin limbah B3
Selesai
1. Inventarisasi barang
8. Unit terkait
2. Laboratorium
9.Hal-hal yang
perlu
diperhatika
n
DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR PENANGANAN
BAHAN BERBAHAYA DAN BUKTI PEMANTAUAN
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
A. PENDAHULUA
Berbagai jenis limbah yang di hasilkan di puskesmas dan unit-unit pelayanan kesehatan bisa
membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan bagi penunjang,terutama kepada petugas yang
menangani limbah tersebut serta masyarakat sekitar puskesmas.Terhadap limbah tersebut seringkali
diperlukan pengelolaan pendahuluan sebelum diangkut ketempat pembuangan atau dimusnakan
dengan unit pemusnah setempat.Pengetahuan yang cukup untuk menghindari paparan terhadap tenaga
yang menangani limbah puskesmas.
B. LATAR BELAKANG
Dari hasil kegiatan pengadaan alat kesehatan medis,perawat dan non medis di maksud untuk
memenuhi peralatan kesehatan di puskesmas untuk pelayanan pasien di unit laboratorium,unit gigi dan
unit KIA serta pelayanan penunjang lainnya sehingga mutu pelayanan dapat di tingkatkan dan dapat
mewujudkan visi dan misi puskesmas plaju.
C. TUJUAN
Tujuan umum.
Untuk memenuhi aspek sanitasi puskesmas dan menekan terjadinya infeksi nasokomial.
Tujuan Khusus.
- Sampah harus di pisah dari sumbernya dan untuk sampah non medis setiap harinya petugas
kebersihan mengambil sampah dari ruang pelayanan kemudian di kumpulkan di tempat
pengumpulan sampah sementara.
- Semua yang bersifat medis yang beresiko tinggi seperti spluit hendaknya diberi kotak safety bok
- Perlunya lagi kegunaan kantong plastik dengan warna-warna yang berbeda yang menunjukan kemana
kantong plastik harus diangkat atau di buang
F. SASARAN
Melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah medis infeksius dari aktifitas penampungan, pewadahan,
pengangkutan, sampai pemusnahan sesuai dengan pedoman pengelolaan yang telah ditetapkan.
G. WAKTU PELAKSANAAN
Setelah dimanfaatkan sampah medis, sampah medis dibuang di safety bok kemudian sampah non
medis dapat dibuang di kotak sampah yang sudah di kantongi dengan warna-warna yang
berbeda,sedangkan sampah medis harus di bakar MOU di rumah sakit muhammadiyah plaju
palembang.
Pelaksana sampah medis dan non medis adalah petugas sanitasi dibantu dengan petugas kebersihan
atau unit lain yang berkaitan.
Mencatat dan melaporkan setiap bulan hasil pembakaran spulit kepada kepala puskesmas dan kalau
sampah non medis dilaksanakan setiap hari oleh penanggung jawab sanitasi dan petugas kebersihan
J.PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan kegiatan program sampah medis dan non medis ini agar menjadi acuan
dalam pelaksanaan kegiatan
1. Pengertian Monitoring dan evaluasi terhadap program Keamanan lingkungan adalah suatu
proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program
keamanan lingkunagan Puskesmas termasuk mengecek secara reguler untuk
melihat apakah kegiatan /progam itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah
yang dilihat dan ditemui dapat di atasi.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk keamanan lingkungan fisik puskesmas dan untuk
mengelola resiko di lingkungan di mana pasien di rawat dan staf berkerja
a. Pena
4. Alat dan Bahan
b. Buku Tamu
a. Semua Terkait
2. Unit Terkait
3. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
4. Dekumen
Terkait
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl mulai di perlakukan
5. Rekapan
Historis
Perubahan
PEMERINTAH KOTA PALEMBANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OPI
Jl.OPI Raya Perum OPI Kelurahan15 Ulu Kecamatan Jakabaring Palembang
Telp/Fax. (0711)5620648
E-mail:puskesmas_0pi@yahoo.co.id
DAFTAR TILIK
PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR-PENANGANAN LIMBAH
BERBAHAYA
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
a. Pena
4. Alat dan
b. Buku Kerja
Bahan c. Form pengambilan sempel
Alir
Petugas mencatat Membuka Tutup
label pemeriksaan Mengisi botol Botol Kaca Steril
Tanggal,Jam,Nama, kaca steril
Pemilik PDAM,Jenis
Lokasi dan Jenis
Pemeriksaan
Selesai
yang perlu
diperhatika
n
DAFTAR TILIK
PENGAMBILAN SEMPEL AIR PDAM PUSKESMAS OPI
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
Puskesmas Drg.H.M.Erwan
OPI Naupal
NIP:
197501252003121003
Sebagai acuan untuk Menemukan dan melakukan tata laksana terhadap setiap
2. Tujuan
kasus suspek PD3I dan surveilan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
a. Pena
4. Alat dan
b. Buku Kerja
Bahan c. Cecklish
Memeriksa, Mempersiapkan
mewawancarai pasien / Mengunjugi alat dan petugas
keluarga sesuai cheklish lokasi tempat lintas program.
dan mencatat hasil tinggal pasien.
wawancara
Melaporkan hasil
survey
Selesai
Lintas program.
5. Unit Terkait
6. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
DAFTAR TILIK
SURVEILANS PD3I TERTENTU (CAMPAK, DIFTERI, PERTUSIS, DAN TN)
NamaPetugas :
TanggalPelaksanaan :
PENGAMBILAN DARAH
KAPILER
1. Pengerti Pengambilan darah kapiler adalah suatu usaha atau tindakan untuk
an memperoleh bahan/ sample dalam rangka pemeriksaan
laboratorium.
7. Bagan
alir Petugas Mengenakan A.P.D
(Alat Pelindung Diri).
8. Hal-hal Sebaiknya tetes darah petama di hapus dengan tissu /kapas kering,
yang Dan untuk tetesan berikutnya bisa digunakan untuk pemeriksaan
perlu
diperhatik
an
9. Unit Ruang Umum, Ruang KIA / KB, Ruang Gigi, Ruang Tindakan
terkait
10. Doku
men
Terkait
11. Rekam
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubah diberlakukan
an
DAFTAR TILIK
Tanggal/Hari :
N
URAIAN KEGIATAN YA TDK TB
O
15. Referen
si
18. Hal-
hal yang
perlu
diperhatik
an
DAFTAR TILIK
Tanggal/Hari :
2
Apakah petugas mempersiapkan surat tugas alat tulis
dan tenaga lintas program.
3
Apakah petugas berangkat kelapangan tempat
kejadian rumor.
4
Apakah petugas melapor pada ketua Rt. setempat.
5
Apakah petugas mewawancara ketua Rt, warga
setempat dan sasaran rumor.
6
Apakah petugas membuat dan mengirim laporan.
PENGIRIMAN SPESIMEN
No. Dokumen : 440/../SOP/PKM-OPI/2018
No. Revisi :A
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/3
6. Bagan
alir Pengiriman spesimen ke
laboratorium rujukan dilakukan pada
tes tertentuyang fasilitas
pemeriksaannya yang belum
7. Hal-hal
yang
perlu
diperh
atikan
8. Unit Laboratorium
terkait
9. Dokum
en
Terkait
DAFTAR TglTerbit :
TILIK Halaman : 1/1
Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlak
u
Apakah Pengiriman spesimen ke laboratorium
1 rujukan dilakukan pada tes tertentuyang fasilitas
pemeriksaannya yang belum tersedia ?
-
petugaskebers
ihan
membuang
sampah
ketempat bak
sampah yang
sudah tersedia
1. Poli Gigi
8. Unit terkait
2. Poli KIA
3. Unit Laboterium
4. Unit Farmasi
5. UGD
9. Hal-hal yang perlu Tempat penyimpanan spluit,Pot Dahak dan Tabung Vacutte Darah yang sudah
diperhatikan terpakai