PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) Edisi Kedua 1991, Guru Di
Artikan Sebagai Orang Yang Pekerjaanya Mengajar. Dalam Bahasa Arab Disebut
Mu’allim Dan Dalam Bahasa Inggris Teacher Yang Memiliki Arti Sederhana Yakni
“A Person Whose Occupation Is Teaching Other” Yang Artinya Guru Ialah Seorang
Yang Pekerjaanya Mengajar Orang Lain. Guru Adalah Seorang Administrator,
Informator,Konduktor Dan Sebagainya, Dan Harus Berkelakuan Menurut Harapan
Masyarakatnya.
Guru Sangat Berperan Dalam Membantu Perkembangan Peserta Didik Untuk
Mewujudkan Tujuan Hidupnya Secara Optimal. Minat Bakat, Kemampuan Dan
Potensi-Potensi Yang Di Milikioleh Peserts Didik Tidak Dapat Berkembang
Secaravoptimal Tanpa Bantuan Guru.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Di Maksud Dengan Konsep Guru ?
2. Apa Yang Di Maksud Dengan Keperibadian Seorang Guru ?
3. Apa Yang Di Maksud Dengan Pandangan Mayarakat Terhadap Guru ?
4. Apa Yang Di Maksud Dengan Peran Guru Di Sekolah Dan Di Masyarakat ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN GURU
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI ) (2001; 377), Guru Adalah
Manusia Yang Bertugas (Profesinya) Mengajar. Adapun Menurut Vebrianto Dalam
Kamus Pendidikan Guru Adalah Pendidik Professional Di Sekolah Dengan Tugas
Utama Mengajar. Pada Sisi Lain Guru Diidentikkan Dengan Istilah Pendidik Karena
Makna Pendidik Sebagai Usaha Untuk Membimbing, Mengarahkan, Mentransfer
Ilmu Dapat Dilakukan Secara Umum. Dan Istilah Guru Biasa Dipakai Untuk Pendidik
Pada Lembaga Formal, Seperti Sekolah, Madrasah, Dan Dosen Dalam Dunia
Pergurusan.
Secara Linguistik, Istilah Makna Guru Terdapat Di Seluruh Bahasa
Dunia.Dalam Bahsa Inggris, Umpamanya Dikenal Dengan Istilah Teacher Yang Pada
Bahsa Indonesianya Adalah Guru. Teacher Memiliki Arti : A Person Whose
Occupation Is Teaching Others, Yaitu Seorang Yang Pekerjaanya Mengajar Orang
Lain ( Syah, 2003 : 222). Dalam Bahasa Aranb Untuk Penyebutan Guru Di Kenal
Istilah Salah Satunya Mu’allim, Yaitu Orang Yang Menjadikan Orang Lain Berilmu
Atau Orang Yang Menyampaikan Suatu Informasi Kepada Orang Lain ( Baalbaki,
1997 : 1073 ).
Secara Keprofesian Formal, Guru Adalah Sebuah Jabatan Akademik Yang
Memiliki Tugas Sebagai Pendidik. Pendidik Merupakan Tenaga Professional Yang
Bertugas Merencanakan Dan Melaksanakan Proses Pembelajaran, Menilai Hasil
Pembelajaran, Melakukan Pembimbingan Dan Pelatihan, Serta Melakukan Penelitian
Dan Pengabdian Kepada Masyarakat ( Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun
2003, Bab XI Pasal 39 Ayat 2). Guru Sebagai Seorang Tenaga Pendidik Yang
Profesional Berbeda Pekerjaanya Dengan Professional Lain. Karena Ini Merupakan
Suatu Profesi, Dibutuhkan Kemampuan Dan Keahlian Khusus Dalam Melaksanakan
Tugas Dan Fungsinya (Rusyan, 1990 ; 5).
B. KEPRIBADIAN SEORANG GURU
Tiap Orang Yang Pernah Sekolah Dan Karena Itu Berhubungan Dengan Guru
Mempunyai Gambaran Tertentu Tentang Kepribadian Guru.Ternyata Banyak Kesamaan
Mengenai Gambaran Orang Pada Umumnya Tentang Guru Sehingga Terbentuklah
Steterotip Guru.Gambaran Tentang Guru Tamopak Dalam Cerita, Film, Sandiwara,
Karikatur Dalam Permainan Anak-Anak Kecil.
Walaupun Gambaran Tentang Guru Tidak Lengkap Dan Tidak Benar Seluruhnya,
Namun Orang Akan Berinteraksi Dengan Guru Berdasarkan Steeotip Guru Tersebut.
Guru Merupakan Sumber Pengetahuan Utama Bagi Muridnya. Namun Pada
Umumnya Orang Pada Umumnya Tidak Memandang Guru Sebagai Orang Yang Pandai
Yang Memiliki Intelegensi Yang Tinggi. Orang Yang Ber-IQ Tinggi Biasanya Akan
Menjadi Dokter Atau Insinyur Dan Bukan Seorang Guru. Walaupun Dalam Kenyataanya
Terbukti Bahwa Guru Yang Beralih Jabatan Dalam Melakukan Tugasnya Dengan Baik
Sebagai Jendral, Gubernur, Mentri, Duta Besar, Bupati Atau Camat, Juga Sebagai
Usahawan, Seniman, Pengarang, Dan Sebagainya.Walaupun Demikian Orang Tetap
Berpegang Pada Stereotip Guru.
Kepribadian Guru Terbentuk Atas Pengaruh Kode Kelakuan Seperti Yang
Diharapkan Oleh Masyarakat Dan Sifat Pekerjaanya. Guru Harus Menjalankan Perannya
Menurut Kedudukannya Dalalm Berbagai Situasi Sosial. Kelakuan Yang Tidak Sesuai
Dengan Peranan Itu Akan Mendapat Kecaman Dan Harus Dielakkanya. Sebaliknya
Kelakuan Yang Sesuai Akan Dimantapkan Dan Norma-Norma Kelakuan Akan
Diinternalisasikan Dan Menjadi Suatu Aspek Dari Kepribadiannya. Dalam Situasi Kelas
Guru Menghadapi Sejumlah Murid Yang Harus Dipandangnya Sebagai “Anaknya”.
Sebaliknya Murid-Murid Akan Memperlakukannya Sebagai Bapak Guru Dan Ibu Guru.
Berkat Kedudukanya Maka Guru Di Dewasakanya, Di-“Tua”-Kan Sekalipun Usia Yang
Sebenarnya Belum Pantas Menjadi “Orang Tua”.
Berikut Ini Merupakan Ciri-Ciri Steeotip Guru Yang Dapat Mengetahui
Kepribadaian Seorang Guru:
Guru Tidak Memperlihatkan Kepribadian Yang Fleksibel. Ia Cenderung
Mempunyai Pendirian Yang Tegas Dan Mempertahankanya.
Guru Pandai Menahan Diri. Ia Hati-Hati Dan Tidak Segera Membubarkan
Diridalam Pergaulan Dengan Orang Lain. Karena Itu Ia Tidak Dapat Memberikan
Partisipasi Penuh Dalam Kegiatan Sosial.
Guru Cenderung Untuk Menjauhkan Diri Karena Hambatan Batin Bergaul Secara
Intim Dengan Orang Lain. Orang Lain Juga Sukar Untuk Mengadakan Hubungan
Akrab Dengan Guru.
Guru Berusaha Menjaga Harga Diri Dan Merasa Keterikatan Kelakuanya Pada
Norma-Norma Yang Berkenaan Dengan Kedudukanya. Bagi Guru Itu Orang
Terhormat Dan Karena Itu Ia Harus Berkelakuan Sesuai Dengan Kedudukan Itu.
Guru Lebih Cenderung Untuk Mengikuti Pimpinan Daripada Memberi Pimpinan.
Guru Menunjukkan Kesediaan Untuk Berbakti Dan Berjasa.
A. KESIMPULAN
Dari pembahsan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa guru mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan generasi-generasi penerus bangsa baik
melalui peranya sebagi tenaga pedidik di sekolah maupun dalam masyarakat.
Peran guru di sekolah yaitu : sebagai perencana pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran guru terlebih dahulu mempersiapkan segala seuatu yang
dibutuhkan .Perencanaan mengajar meliputi : tujuan mengajar, metode yang digunakan,
bahan pelajaran, media pembelajaran serta teknik evaluasi yang digunakan .
Peran guru dalam masyarakat:
Dalam kehidupan masyarakat seorang guru mempunyai pengaruh yang sangat
besar. Guru dapat berperan sebagai pembinaan masyarakat, sebagai penemu masyarakat,
dan sebagai agen masyrakat.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penyajian makalah ini.
Kritik dan saran dari dosen pengampu dan pembaca sangat diperlukan untuk perbaikan
makalah ini untuk selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA