Anda di halaman 1dari 7

Tentu, berikut adalah contoh milestone untuk bisnis kos-kosan:

1. Perencanaan dan Persiapan (Bulan 1-2):


 Identifikasi dan pilih lokasi strategis untuk kos-kosan.
 Tinjau dan penuhi persyaratan perizinan dan regulasi setempat.
 Rencanakan desain dan renovasi ruangan sesuai dengan standar keamanan
dan kenyamanan.
2. Pembangunan dan Renovasi (Bulan 3-4):
 Mulai proses renovasi dan pembangunan kos-kosan.
 Peroleh perizinan pembangunan dan pastikan sesuai dengan rencana awal.
3. Pemasaran dan Promosi (Bulan 5-6):
 Buat identitas merek dan materi pemasaran.
 Mulai kampanye pemasaran online dan offline.
 Buka pendaftaran awal untuk calon penyewa.
4. Peluncuran Resmi (Bulan 7):
 Selesaikan pembangunan dan renovasi.
 Adakan acara peluncuran resmi untuk menarik perhatian calon penyewa.
 Terima penyewa pertama dan buka resmi operasi kos-kosan.
5. Pengembangan Layanan Tambahan (Bulan 8-12):
 Identifikasi layanan tambahan yang dapat ditawarkan, seperti akses internet,
layanan kebersihan, atau fasilitas tambahan.
 Kembangkan dan luncurkan layanan tambahan yang dipilih.
6. Penilaian Kinerja (Setiap 6 Bulan):
 Lakukan penilaian kinerja untuk mengevaluasi kepuasan penyewa.
 Tinjau kembali proses operasional dan identifikasi area perbaikan.
7. Perluasan atau Diversifikasi (Tahun ke-2):
 Evaluasi kinerja bisnis dan pertimbangkan opsi perluasan atau diversifikasi.
 Jika mungkin, pertimbangkan pembukaan kos-kosan baru atau peningkatan
kapasitas.
8. Peningkatan Infrastruktur dan Fasilitas (Tahun ke-3):
 Tinjau dan perbarui infrastruktur dan fasilitas yang sudah ada.
1
 Pertimbangkan investasi pada teknologi untuk meningkatkan pengalaman
penyewa.
9. Pencapaian Penghargaan atau Sertifikasi (Setelah 3 Tahun):
 Jika mungkin, kejar penghargaan industri atau peroleh sertifikasi
keberlanjutan.
 Gunakan penghargaan tersebut sebagai strategi pemasaran.
10. Pengembangan Komunitas (Secara Berkelanjutan):
- Aktif terlibat dalam membangun komunitas di antara penyewa. - Adakan acara
sosial atau aktivitas komunitas secara berkala.

Dalam bisnis kos-kosan, pemetaan waktu dengan tiga tingkatan yang berbeda, yaitu
Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang, dapat membantu dalam
perencanaan dan pencapaian tujuan bisnis. Berikut adalah penjelasan lebih rinci:
1. Jangka Pendek:
 Fokus: Pada tingkat jangka pendek, bisnis kos-kosan dapat berfokus
pada upaya-upaya operasional dan pemasaran untuk meningkatkan
keterpakaian kos-kosan.
 Contoh Kegiatan:
 Peluncuran program pemasaran singkat untuk menarik
penyewa baru.
 Peningkatan kebersihan dan perawatan fasilitas secara berkala.
 Penyusunan ulang harga sewa atau penawaran khusus untuk
musim tertentu.
 Penyelenggaraan acara sosial untuk meningkatkan interaksi di
antara penyewa.
2. Jangka Menengah:
 Fokus: Pada tingkat jangka menengah, bisnis kos-kosan dapat
mempertimbangkan upaya pengembangan dan perbaikan fasilitas,
serta strategi pengelolaan penyewa.
 Contoh Kegiatan:
 Pembaruan fasilitas seperti peningkatan kenyamanan atau
teknologi dalam kamar.

2
 Peningkatan sistem keamanan atau keamanan lingkungan kos-
kosan.
 Program loyalitas untuk penyewa setia.
 Pembaruan kebijakan penyewaan dan perjanjian kontrak.
3. Jangka Panjang:
 Fokus: Pada tingkat jangka panjang, bisnis kos-kosan dapat mengejar
tujuan yang lebih besar seperti pertumbuhan bisnis, ekspansi, atau
diversifikasi layanan.
 Contoh Kegiatan:
 Evaluasi potensial untuk pembukaan kos-kosan baru di lokasi
strategis.
 Peningkatan kapasitas atau diversifikasi dengan menambahkan
fasilitas tambahan seperti ruang kerja bersama atau fasilitas
olahraga.
 Pengembangan strategi pemasaran jangka panjang untuk
memposisikan kos-kosan sebagai merek terkemuka di industri.
 Kemitraan dengan lembaga pendidikan atau perusahaan untuk
menarik penyewa potensial.
Pemetaan waktu ini membantu pemilik bisnis kos-kosan untuk merencanakan
langkah-langkah konkret pada berbagai tahap perkembangan bisnis mereka. Hal ini
juga memungkinkan adaptasi terhadap perubahan dalam kebutuhan pasar atau
pergeseran strategis yang dibutuhkan seiring waktu.
Pemetaan Waktu pada Bisnis Kos-Kosan (Lanjutan):
4. Jangka Pendek (Revisi):
 Tujuan: Meningkatkan Pengalaman Penghuni.
 Pada tingkat jangka pendek, fokus bisa lebih diperinci dengan
tujuan meningkatkan pengalaman penghuni. Ini melibatkan
perbaikan cepat layanan pelanggan, peningkatan kebersihan,
dan responsif terhadap umpan balik.
 Tindakan: Sistem Pemantauan dan Layanan Pelanggan.
 Terapkan sistem pemantauan untuk memantau kepuasan
penghuni secara berkala. Peningkatan layanan pelanggan
dengan respons cepat terhadap keluhan atau permintaan
penghuni.
 Hasil yang Diinginkan: Pengalaman Penghuni yang Positif.

3
 Dengan tindakan ini, diharapkan penghuni akan merasakan
perbaikan dalam pengalaman mereka sehari-hari di kos-kosan.
5. Jangka Menengah (Revisi):
 Tujuan: Meningkatkan Keterlibatan Komunitas.
 Pada tingkat jangka menengah, fokus diperjelas untuk
meningkatkan keterlibatan komunitas. Ini melibatkan penghuni
lebih aktif dalam kegiatan sosial dan kolaboratif di dalam kos-
kosan.
 Tindakan: Program Kegiatan Partisipatif dan Kolaboratif.
 Rancang program kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif
penghuni, seperti kompetisi, klub, atau proyek bersama. Ini
dapat menciptakan ikatan sosial yang lebih kuat di antara
mereka.
 Hasil yang Diinginkan: Komunitas yang Solid dan Ramah.
 Harapannya adalah terbentuknya komunitas yang solid dan
ramah, di mana penghuni merasa terhubung dan mendukung
satu sama lain.
6. Jangka Panjang (Revisi):
 Tujuan: Diversifikasi Layanan dan Ekspansi.
 Pada tingkat jangka panjang, fokus dapat diarahkan pada
diversifikasi layanan dan mungkin ekspansi ke lokasi baru untuk
mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
 Tindakan: Studi Kelayakan dan Rencana Ekspansi.
 Lakukan studi kelayakan untuk melihat potensi diversifikasi
layanan atau ekspansi ke lokasi baru. Rancang rencana bisnis
yang komprehensif untuk jangka panjang.
 Hasil yang Diinginkan: Pertumbuhan Berkelanjutan dan Keberlanjutan
Bisnis.
 Dengan langkah-langkah ini, tujuannya adalah mencapai
pertumbuhan berkelanjutan, meningkatkan pendapatan, dan
memperkuat keberlanjutan bisnis di pasar yang lebih luas.

4
Mari kita lihat contoh pembiayaan/modal usaha hingga mencapai Break Even Point
(BEP) dalam bisnis kos-kosan dengan skenario yang lebih rinci:
1. Pembiayaan Awal:
 Sumber Dana:
 Modal sendiri dari pemilik: Rp 200 juta.
 Pinjaman dari bank: Rp 300 juta.
 Penggunaan Dana:
 Akuisisi properti kos-kosan di area yang strategis: Rp 400 juta.
 Renovasi dan perbaikan fasilitas: Rp 100 juta.
 Peralatan dan perabotan untuk kamar-kamar: Rp 50 juta.
2. Operasional Awal:
 Sumber Dana:
 Pendapatan sewa dari 10 kamar x Rp 1,5 juta per kamar: Rp 15
juta/bulan.
 Sisa modal dari fase pembiayaan awal.
 Penggunaan Dana:
 Biaya operasional bulanan (listrik, air, kebersihan): Rp 5 juta/bulan.
 Gaji staf penerima tamu dan penjaga keamanan: Rp 7 juta/bulan.
 Biaya pemasaran online dan offline: Rp 3 juta/bulan.
3. Perluasan dan Pemeliharaan Bisnis:
 Sumber Dana:
 Pendapatan sewa dari 20 kamar x Rp 1,8 juta per kamar: Rp 36
juta/bulan.
 Keuntungan yang terakumulasi dari operasional awal.
 Penggunaan Dana:
 Perluasan fasilitas atau renovasi kamar-kamar: Rp 50 juta.
 Penambahan layanan internet cepat: Rp 20 juta.
 Pemasaran intensif untuk mencapai kapasitas penuh: Rp 10 juta.
4. Mencapai Break Even Point (BEP):
 Sumber Dana:

5
 Pendapatan sewa dari 25 kamar x Rp 2 juta per kamar: Rp 50
juta/bulan.
 Keuntungan dari operasional bisnis yang terus meningkat.
 Penggunaan Dana:
 Pelunasan pinjaman bank: Rp 15 juta/bulan.
 Cadangan keuangan untuk mengatasi ketidakpastian: Rp 10
juta/bulan.
 Pemeliharaan dan perbaikan berkala: Rp 5 juta/bulan.
5. Pertumbuhan dan Diversifikasi:
 Sumber Dana:
 Pendapatan sewa yang terus meningkat dari 30 kamar x Rp 2,5 juta
per kamar: Rp 75 juta/bulan.
 Pendapatan dari bisnis terkait seperti ruang kerja bersama: Rp 20
juta/bulan.
 Penggunaan Dana:
 Diversifikasi dengan menambahkan fasilitas ruang kerja bersama: Rp
30 juta.
 Peningkatan strategi pemasaran jangka panjang: Rp 15 juta.
 Pengembangan program loyalitas untuk penyewa: Rp 10 juta.
INOVASI
1. Penggunaan Teknologi Smart Home: Integrasikan teknologi smart home
untuk memberikan kemudahan kepada penghuni. Misalnya, sistem pintu
pintar dengan kontrol akses melalui aplikasi smartphone,
2. Aplikasi Pemesanan dan Manajemen Kos-Kosan: Kembangkan aplikasi
khusus untuk pemesanan tempat tinggal, pembayaran sewa, dan
pengelolaan fasilitas. Aplikasi ini dapat memberikan notifikasi perawatan rutin,
jadwal pembayaran, dan layanan pelanggan.
3. Fasilitas Co-Working dan Co-Living: Rancang ruang yang dapat digunakan
sebagai tempat bekerja bersama (co-working) untuk meningkatkan
produktivitas penghuni. Fasilitas co-living yang menyediakan ruang bersama
untuk pertemuan atau kolaborasi dapat menarik mahasiswa atau pekerja
4. Program Penghargaan untuk Penghuni Setia: Implementasikan program
penghargaan atau diskon untuk penghuni setia yang telah tinggal dalam
jangka waktu tertentu. Hal ini dapat mendorong retensi penghuni dan
menciptakan hubungan jangka panjang.

6
5. Sistem Keamanan Canggih: Investasikan dalam sistem keamanan canggih,
seperti kamera keamanan pintar, sistem pengenal wajah, atau sensor
keamanan yang dapat memberikan rasa aman kepada penghuni.
Implementasikan teknologi pengenalan wajah untuk meningkatkan keamanan
di area umum atau pintu masuk. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan
keamanan, tetapi juga memberikan kenyamanan dalam hal akses.
6. Sarana Transportasi Khusus: Kolaborasi dengan penyedia transportasi
lokal untuk menyediakan sarana transportasi khusus bagi penghuni, seperti
layanan antar-jemput ke kampus atau area penting lainnya.
7.
JANGKA WAKTU
NO URAIAN Januari Februari Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I Perencanaan
- Jenis Usaha
- Tempat Usaha
- Modal
- SDM
- Target Pasar
- Ijin
II Pelaksanaa
- Uji Coba
- Launching
- Administrasi
- Laporan Keuangan
- SDM
- Monitoring & Evaluasi
III Pengembangan
- Produk
- Tenaga Kerja
- Sarana dan Prasarana

Anda mungkin juga menyukai