Anda di halaman 1dari 7

Laporan Hasil Kunjungan ke Media Indonesia Kelompok 2

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Pada hari Rabu, 06 Desember 2023, Kelompok 2 melakukan kunjungan yang bertujuan
untuk mendalami pemahaman tentang proses dan metode riset media yang dilakukan oleh
Litbang Media Indonesia. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menggali
informasi lebih lanjut mengenai sistem kerja divisi riset media serta metode yang digunakan
dalam melakukan riset media. Dalam kunjungan tersebut, kami berkesempatan untuk
melakukan wawancara langsung dengan Bapak Gurit Adisuryo, yang merupakan Redaktur
Litbang Media Indonesia, guna memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai
proses riset yang dilakukan oleh lembaga tersebut.

Selama wawancara, kami berhasil memperoleh informasi yang sangat berharga mengenai
pengertian riset, cara kerja divisi riset media, serta tantangan yang dihadapi dalam
melakukan riset di Media Indonesia. Selain itu, kami juga mendapatkan gambaran mengenai
konten yang biasa dibuat oleh Media Indonesia untuk menarik audiens dan memenuhi
keinginan klien. Dengan demikian, kunjungan ini memberikan wawasan yang luas
mengenai peran dan pentingnya riset media dalam konteks industri media saat ini.

Melalui laporan hasil wawancara yang kami susun, kami berharap dapat memberikan
gambaran yang komprehensif mengenai proses riset media yang dilakukan oleh Litbang
Media Indonesia. Dengan demikian, laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi
yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang tertarik dalam memahami lebih dalam mengenai riset
media di Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan
memperdalam pemahaman riset media secara langsung di Litbang Media Indonesia. Topik
wawancara meliputi proses dan metode yang digunakan divisi riset media pada Litbang
Media Indonesia.

1.2 Waktu dan Tempat Kegiatan


Wawancara dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Rabu, 06 Desember 2023
Waktu: 14.00-15.30 WIB
Tempat: DKI, Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D, Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta

1.3 Hasil Wawancara


Narasumber : Bapak Gurit Adisuryo
Pewawancara : Teguh Stiawan
: Joshua Felman
: Putri Nur Hajijah
: Syifa Fauziah
: Nugie Nugraha
: Nurma Dewi Laras Ayu
: Prita Berlianasari
Hasil Wawancara
2. 1. Rekap Wawancara
Pada hari Rabu, 06 Desember 2023, dilakukan wawancara dengan Bapak Gurit
Adisuryo, Redaktur Litbang Media Indonesia, mengenai proses dan metode riset yang
dilakukan oleh Litbang Media Indonesia. Berikut hasil wawancaranya:

2. 2. Pengertian Riset dan Cara Kerja Divisi Riset Media di Litbang Media Indonesia

Pengertian riset di Litbang Media Indonesia mencakup kegiatan pengumpulan,


analisis, dan interpretasi data untuk tujuan tertentu, seperti memahami perilaku audiens,
tren pemberitaan, atau kebutuhan klien. Divisi riset media di Litbang Media Indonesia
bertanggung jawab untuk meriset semua aspek pemberitaan dan periklanan sesuai dengan
permintaan klien. Mereka menggunakan berbagai metode, termasuk survei langsung ke
lapangan, pemantauan digital, dan pencarian data melalui media sosial atau whatsapp.
Selain itu, divisi riset media juga fokus pada pembuatan konten yang menarik bagi
audiens dan memenuhi kebutuhan klien, seperti pembuatan visual yang menarik dengan
data yang jelas, konten digital yang bergerak, dan jendela jata.

Cara kerja divisi riset media di Litbang Media Indonesia melibatkan penggunaan
teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk melakukan riset, seperti media
monitoring dan Google Trends sebagai acuan untuk melihat tren dan mencari data yang
valid. Mereka juga bekerja sama dengan lembaga lain untuk mendapatkan data yang
akurat dan melakukan verifikasi data baik melalui lapangan maupun internet. Proses riset
biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan dan melibatkan tim riset yang kompeten
dalam mengolah data serta memastikan keakuratan informasi yang disampaikan kepada
klien.

2. 3. Konten yang Biasa Dibuat Media Indonesia.

Konten yang dibuat lebih menarik dengan visual yang jelas, seperti tiktok, jeda
(jendela jata), dan jastib. Konten yang biasa dibuat oleh Media Indonesia dalam
wawancara litbang kelompok 2 meliputi video TikTok, jeda (jendela jata), dan jastib
dengan visual yang menarik namun tetap disertai dengan data yang jelas. Konten digital
dibuat bergerak seperti ilustrasi yang bergerak. Selain itu, Media Indonesia juga mencari
data yang valid dengan menggunakan data dari lembaga untuk memastikan keakuratan
informasi yang disajikan. Dalam mencari data, Media Indonesia menggunakan media
monitoring, google trends, dan metode sekunder melalui internet. Dengan fokus pada
jurnalisme data, Media Indonesia juga memperhatikan kebutuhan client dan audiens
dalam menyajikan konten yang informatif dan menarik. Konten digital dibuat bergerak
dengan ilustrasi yang menarik namun tetap dengan data yang jelas.
2. 4. Tantangan dari Riset

Dalam wawancara dengan Litbang Media Indonesia, Bapak Gurit Adisuryo


menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi dalam melakukan riset di Media
Indonesia. Salah satunya adalah kesulitan dalam mencari anggota tim yang kompeten
dalam bekerja, baik dari segi keterampilan maupun pemahaman akan riset media. Selain
itu, tantangan lainnya adalah dalam mencari data yang valid untuk mendukung riset yang
dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa Media Indonesia berkomitmen untuk menjaga
kualitas risetnya dengan menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

Riset yang dilakukan oleh Media Indonesia juga mencerminkan upaya untuk tetap
relevan dengan kebutuhan audiens dan klien. Dalam wawancara tersebut, disebutkan
bahwa Media Indonesia melakukan riset mulai dari pemberitaan hingga periklanan,
dengan fokus pada pemantauan digital sesuai kebutuhan klien. Selain itu, Media
Indonesia juga menggunakan metode riset yang mencakup survei langsung ke lapangan
dan penggunaan berbagai tools seperti media monitoring dan google trends. Dengan
pendekatan riset yang komprehensif dan beragam, Media Indonesia terus berusaha untuk
memberikan konten yang berkualitas dan relevan bagi audiens dan klien-klien mereka.

2. 5. Perbedaan Media Indonesia dengan Media Lainnya

Perbedaan Media Indonesia dengan media lainnya terletak pada fokus kuatnya dalam
jurnalisme data dan gaya penulisan yang unik. Media Indonesia juga memiliki
keunggulan dalam pembuatan konten periklanan terkait pemilu. Selain itu, media ini
lebih menarik audiens dengan konten digital yang bergerak, seperti tiktok, jeda (jendela
jata), dan jastib, yang disajikan dengan visual menarik namun tetap mengandung data
yang jelas. Dari hasil wawancara litbang kelompok 2, dapat disimpulkan bahwa Media
Indonesia memiliki keunggulan dalam mencari data yang valid dan menggunakan metode
riset yang lebih spesifik, serta memiliki pakam anti-hoax yang memastikan keakuratan
informasi yang disampaikan kepada publik.Media Indonesia lebih kuat dalam jurnalisme
data dan pembuatan periklanan tentang pemilu.

2. 6. Hal Penting yang Harus Dimiliki Seseorang yang Ingin Menjadi Jurnalis.

Menurut Bapak Gurit Adisuryo, Seorang yang ingin menjadi jurnalis harus memiliki
ketertarikan yang mendalam terhadap dunia informasi dan keinginan yang kuat untuk
terus belajar dan mencari tahu. Kemampuan untuk berpikir kritis dan analitis sangat
penting, serta kemauan untuk terus mengasah kreativitas dalam menulis dan
menyampaikan informasi. Selain itu, seorang jurnalis juga perlu memiliki kepekaan
terhadap isu-isu sosial dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan beragam orang dari
latar belakang yang berbeda. Kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan dan
menghadapi tantangan juga merupakan hal yang penting dalam profesi jurnalis.

Seorang calon jurnalis juga perlu memiliki integritas yang tinggi dan kemampuan
untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika jurnalistik. Keterampilan dalam
melakukan riset dan verifikasi informasi juga sangat diperlukan untuk memastikan
keakuratan dan keabsahan berita yang disampaikan. Selain itu, kemampuan untuk
beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan media baru juga menjadi hal yang
krusial dalam menghadapi dinamika dunia jurnalistik modern. Keuletan dalam mencari
fakta dan kebenaran serta kemampuan untuk menyajikan informasi secara jelas dan
objektif juga merupakan hal-hal yang harus dimiliki oleh seorang yang ingin menjadi
jurnalis.

2. 7. Kerja Sama dengan Lembaga Internasional

Media Indonesia belum memiliki kerja sama internasional, namun memiliki banyak
kerja sama dengan lembaga dalam negeri seperti AFB dan ANTARA. Meskipun belum
terjalin kerja sama internasional, Media Indonesia tetap aktif dalam menjalin kemitraan
dengan lembaga-lembaga dalam negeri untuk mendukung kegiatan riset dan pemberitaan.
Dengan adanya kerja sama ini, Media Indonesia dapat memperoleh akses ke data dan
informasi yang relevan dari lembaga-lembaga dalam negeri, sehingga dapat
menghasilkan laporan dan pemberitaan yang berkualitas dan akurat.

Meskipun belum memiliki kerja sama internasional, Media Indonesia telah berhasil
menjalin kemitraan yang kuat dengan lembaga dalam negeri seperti AFB dan ANTARA.
Kerja sama ini memungkinkan Media Indonesia untuk mengakses data dan informasi
yang penting dalam menjalankan kegiatan riset dan pemberitaan. Meskipun belum
terjalin kerja sama internasional, kemitraan dengan lembaga dalam negeri telah
membantu Media Indonesia dalam menghasilkan laporan-laporan riset yang berkualitas
dan pemberitaan yang akurat untuk memenuhi kebutuhan klien dan audiensnya.

2. 8. Tools Penting untuk Melakukan Riset

Dalam melakukan riset, Media Indonesia mengandalkan beberapa tools penting


seperti media monitoring dan Google Trends sebagai acuan utama dalam mencari data
yang sedang trend. Dari kedua tools ini, tim riset dapat melihat konten-konten yang
sedang tren dan diminati oleh audiens. Selain itu, Media Indonesia juga memanfaatkan
tools ini untuk memantau respons terhadap konten-konten yang telah dipublikasikan,
sehingga dapat mengukur sejauh mana konten tersebut berhasil menarik perhatian
audiens.

Dengan menggunakan media monitoring dan Google Trends, tim riset Media
Indonesia dapat memperoleh informasi yang lebih spesifik mengenai tren konten dan
preferensi audiens. Dari sini, mereka dapat mengidentifikasi topik-topik yang sedang
diminati dan mengarahkan strategi konten sesuai dengan kebutuhan audiens. Selain itu,
tools ini juga membantu dalam memantau respons terhadap konten yang telah
dipublikasikan, sehingga Media Indonesia dapat terus mengoptimalkan strategi konten
mereka untuk memenuhi keinginan audiens dan klien.
2. 9. Metode yang Biasa Digunakan Media Indonesia dalam Mencari Data.

Metode yang biasa digunakan oleh Media Indonesia dalam mencari data adalah
melalui media monitoring dan metode sekunder melalui internet. Media monitoring
digunakan untuk memantau berbagai sumber informasi dan mengevaluasi kinerja media.
Sementara itu, metode sekunder melalui internet memungkinkan Media Indonesia untuk
mengakses data dan informasi yang relevan secara cepat dan efisien. Kedua metode ini
menjadi landasan utama dalam upaya Media Indonesia untuk memperoleh data yang
akurat dan terkini guna mendukung pemberitaan dan riset yang dilakukan.

Dalam menjalankan tugasnya, Media Indonesia mengandalkan media monitoring dan


metode sekunder melalui internet sebagai metode utama dalam mencari data. Media
monitoring memungkinkan mereka untuk terus memantau perkembangan informasi dari
berbagai sumber, sementara metode sekunder melalui internet memungkinkan akses cepat
dan efisien terhadap data dan informasi yang relevan. Kombinasi kedua metode ini
memungkinkan Media Indonesia untuk memperoleh data yang akurat dan terkini, yang
menjadi landasan utama dalam mendukung pemberitaan dan riset yang dilakukan.

2. 10. Contoh Proyek yang Telah Dilakukan.

Pada salah satu proyek yang pernah dilakukan oleh Media Indonesia, mereka
bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk melakukan survei terhadap 150 responden.
Proyek ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepuasan pembaca terhadap majalah
internal Bank Indonesia. Dengan menggunakan berbagai tools, infrastruktur, dan
instrumen yang diperlukan, Media Indonesia melakukan survei ini untuk memahami
preferensi pembaca, khususnya generasi muda, yang lebih tertarik pada novel atau konten
video daripada membaca majalah cetak. Hasil dari survei ini memberikan wawasan
berharga bagi Bank Indonesia dalam menyusun strategi penerbitan majalah internal yang
lebih menarik bagi pembaca.

Dalam proyek tersebut, Media Indonesia harus memperhatikan aspek-aspek


penting seperti menyediakan sumber daya manusia yang tepat serta memastikan
kebutuhan tools dan metode survei sesuai dengan keinginan klien. Selain itu, mereka juga
harus mempertimbangkan apakah majalah yang dibuat akan berbentuk online atau cetak,
sesuai dengan preferensi klien. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Media Indonesia
dapat memberikan hasil survei yang valid dan bermanfaat bagi klien mereka, serta
memastikan bahwa proyek survei tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan efisien.

2. 11. Hal yang Harus Dipersiapkan dalam Melakukan Riset Media

Dalam melakukan riset media, persiapan yang sangat penting adalah menyediakan
sumber daya manusia yang tepat sesuai dengan kebutuhan proyek riset. Tim riset yang
kompeten dan berpengalaman akan memastikan bahwa proses riset berjalan lancar dan
menghasilkan data yang valid. Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan tools yang
sesuai dengan keinginan klien, baik itu untuk riset dalam bentuk majalah online maupun
cetak. Ketersediaan tools yang sesuai akan memudahkan tim riset dalam mencari
responden dan mengolah data riset sesuai dengan kebutuhan klien.

Dalam melakukan riset media, perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang
tepat, yaitu tim riset yang memiliki keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan
kebutuhan proyek riset. Selain itu, tools yang digunakan dalam riset juga harus
disesuaikan dengan keinginan klien, apakah itu untuk riset dalam bentuk majalah online
atau cetak. Ketersediaan tools yang sesuai akan memastikan kelancaran proses riset dan
pengolahan data yang akurat sesuai dengan kebutuhan klien.Menyediakan sumber daya
manusia yang tepat dan tools sesuai keinginan klien.

Kesimpulan

3.1 Kesimpulan

Pada tanggal 6 Desember 2023, Kelompok 2 melakukan kunjungan ke Litbang Media


Indonesia dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman tentang proses dan metode riset media
yang dilakukan oleh lembaga tersebut. Hasil wawancara dengan Bapak Gurit Adisuryo, Redaktur
Litbang Media Indonesia, mengungkapkan bahwa media ini melakukan riset mulai dari
pemberitaan hingga periklanan, dengan fokus pada riset digital sesuai kebutuhan klien. Mereka
menggunakan data yang valid dari lembaga untuk meriset semua aspek pemberitaan dan
periklanan, serta mencari kebutuhan klien seperti pencarian positif, negatif, dan trending.

Selain itu, Media Indonesia menciptakan konten yang menarik untuk audiens dan
memenuhi keinginan klien, seperti konten digital yang bergerak dengan data yang jelas. Mereka
juga menghadapi tantangan dalam mencari anggota tim yang kompeten, mendapatkan data yang
valid, dan memenuhi deadline redaksi. Media Indonesia memiliki keunggulan dalam jurnalisme
data dan gaya penulisan yang khas, serta fokus pada pembuatan periklanan terkait pemilu. Dalam
hal persiapan riset, Media Indonesia menggunakan berbagai tools seperti media monitoring dan
google trends untuk melihat tren dan data yang spesifik. Mereka juga menggunakan metode
sekunder untuk pemberitaan namun tetap mengatasi kendala literasi dengan perubahan penyajian
berita menjadi video. Sebagai contoh proyek, Media Indonesia melakukan survei tingkat
kepuasan pembaca untuk majalah internal Bank Indonesia dengan melibatkan 150 responden.

Dengan demikian, kunjungan Kelompok 2 ke Media Indonesia memberikan pemahaman


mendalam tentang proses riset media, tantangan yang dihadapi, keunggulan lembaga ini, serta
metode dan tools yang mereka gunakan dalam melakukan riset.

3.2 Penutup

Setelah melakukan kunjungan ke Litbang Media Indonesia pada hari Rabu, 06 Desember
2023, kami, Kelompok 2, berhasil mendapatkan wawancara yang sangat berharga dengan Bapak
Gurit Adisuryo, Redaktur Litbang Media Indonesia. Wawancara ini memberikan pemahaman
yang lebih dalam mengenai proses dan metode riset yang dilakukan oleh Litbang Media
Indonesia. Kami memperoleh informasi tentang berbagai aspek riset media, mulai dari
pengertian riset hingga konten yang biasa dibuat untuk menarik audiens dan memenuhi
keinginan klien. Selain itu, kami juga mendapatkan wawasan mengenai tantangan yang dihadapi
dalam riset media, perbedaan karakteristik Media Indonesia dengan media lainnya, serta hal-hal
penting yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin berkarir di bidang jurnalistik. Kami juga
mengetahui bahwa Media Indonesia belum memiliki kerja sama dengan lembaga internasional,
namun telah menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga dalam negeri seperti AFB dan
ANTARA untuk mencari data. Dari wawancara ini, kami juga memperoleh pemahaman
mengenai tools penting yang digunakan dalam riset media, metode yang biasanya dipakai dalam
mencari data, serta contoh proyek riset yang pernah dilakukan oleh Media Indonesia. Hal ini
memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai proses riset yang dilakukan oleh Litbang
Media Indonesia.

Kunjungan ini telah memberikan wawasan yang berharga bagi kami dalam memahami
dunia riset media, dan kami berharap dapat mengaplikasikan pengetahuan yang kami peroleh
dalam kunjungan ini di masa depan. Terima kasih kepada Litbang Media Indonesia atas
kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melakukan wawancara dan memperdalam
pemahaman kami tentang riset media.

Anda mungkin juga menyukai