Anda di halaman 1dari 10

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : ANALISIS KONDISI

PENGECATAN
A. Tujuan
Setelah mengikuti menyelesaikan materi ini, peserta diharapkan dapat :
1 Menjelaskan faktor-faktor yang menentukan kualitas hasil pengecatan.
2 Mendeteksi jenis cacat pada hasil pengecatan bodi kendaraan.
3 Menentukan cara perbaikan terhadap cacat yang terjadi pada hasil
pengecatan bodi kendaraan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis kondisi pengecatan, perbaikan kerusakan komponen bodi dan
mengkalkulasi biaya perbaikan sesuai tingkat kerusakan
C. Uraian Materi
1. Kualitas Hasil Pengecatan
Untuk menentukan kualitas hasil pengecatan perlu dilakukan pengujian.
Pengujian tersebut meliputi ketebalan lapisan cat, kehalusan permukaan,
kerataan permukaancat, daya kilap cat, dan cacat pengecatan. Pengujian
dilakukan denganmenggunakan alat yang cukup akurat dalam
pengujiannya dan selain menggunakan alat, penilaian juga dapat dilakukan
dengan cara visual/pengamatan langsung pada hasil pengecatan. Kriteria
kualitas pengecatan terdiri dari:
a. Ketebalan cat
Ketebalan cat sangat mempengaruhi kualitas hasil pengecatan, karena
pada umumnya seseorang menilai kualitas cat dari tebal tipisnyalapisan
cat. Ketebalan lapisan cat yang tipis dapat menambah nilai jual suatu
kendaraan. Pengujian ketebalan cat dapat dilakukan dengan
menggunakan alat coating thickness meter yaitu alat untuk mengetahui
ketebalan hasil pengecatan dengan cara mendeteksi substrat logam
secara otomatis. Alat ini memiliki tingkat keakuratan yang baik dan
mudah membacanya karena sudah digital.

13
Gambar 1.1. Alat ukur ketebalan cat

b. Kehalusan permukaan
Permukaan yang halus yaitu apabila permukaan disentuh
dengantelapak tangan terasa halus dan terasa licin pada semua bagian.
Pengujian dilakukan dengan cara seluruh permukaan cat diraba dengan
menggunakan telapak tangan.
c. Kerataan permukaan
Permukaan cat yang rata apabila saat diraba dengan telapak tangan
tidak ditemukan lekukan dan benjolan pada permukaan. Dalam
pengujian kerataan permukaan cat dapat dilakukan menggunakan
mistar/jidar. Ketidakrataan diketahui dari membandingkan permukaan
yang akan diukur dengan menempelkan mistar di atas
permukaantersebut untuk mengetahui ketidakrataan atau
penyimpangannya.
d. Daya kilap
Hasil pengecatan yang baik apabila permukaan cat menghasilkan
kilapan dan dapat memantulkan bayangan pada permukaannya.
Penilaian kilapan cat dapat diketahui dengan pengamatan
langsung/secara visual.
2. Faktor-Faktor yang Menentukan Kualitas Hasil Pengecatan
Beberapa hal yang menunjukkan kualitas hasil pengecatan pada bodi
kendaraan antara lain :
a. Kerataan Lapisan Cat / Top coat

14
Kerataan lapisan cat meliputi : ketebalan lapisan cat, kehaluasan
permukaan cat, dan tidak timbul cacat pengecatan.
b. Daya Kilap Cat
Daya kilap cat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kualitas
bahan yang digunakan yaitu thinner, top coat, clear, dan proses
pengeringan serta teknik pengecatan.
c. Daya Tahan Cat
Lapisan cat / top coat harus memiliki sifat daya tahan terhadap zat cair
antara lain minyak solar, bensin, oli mesin dan lain-lain. Disamping itu
cat harus tahan terhadap segala cuaca terutama panas sinar matahari
dalam jangka waktu lama.
d. Tekstur Cat
Tekstur dari kendaraan baru biasanya lebih halus pada permukaan
horizontal dibandingkan pada permukaan vertikal.Untuk melihat kualitas
pengecatan khususnya kerataan, daya kilap dan tekstur cat bisa
dilakukan dengan beberapa cara yaitu meraba dengan telapak tangan
pada bagian permukaan cat, memandang secara visual dengan
beberapa sudut pandang yang berbeda-beda dimana anda menghadap
langsung kilauan yang dipantulkan oleh permukaan cat disebut
pandangan langsung (direct view) dan dimana wajah anda di belakang
kilauan disebut pandangan tidak langsung (indirect view).
3. Cacat Pengecatan
Cacat pengecatan yang terjadi selama painting atau setelah driying /waktu
pengeringan adalah serbagai berikut :
a. Bintik ( Seeds )
Cacat pengecatan karena adanya debu atau partikel-partikel lain yang
menempel pada cat selama atau segera setelah painting.Selain dari
kotoran luar, partikel yang menempel dapat juga berasaldari cat yang
digunakan.

15
Gambar1.2. Cacat pengecatan “Bintik” (Seeds)

b. Butiran menyerupai kawah, mata ikan ( Beads/ cratering, fish eyes )


Beeds adalah suatu depresi yang terbentuk apabila ada oli atau air yang
mendorong lapisan cat, atau suatu kekosogan yang terbentuk karena
cat tidak dapat membentuk lapisan diatas oli atau air.

Gambar1.3. Cacat pengecatan “Mata ikan”

c. Kulit Jeruk (Orange Peel )


Suatu lapisan tidak rata menyerupai kulit jeruk, cacat ini timbul apabila
cat mengering terlampau cepat, sebelum selesainya perataan
(pergerakan permukaan cat untuk meratakan dirinya sendiri).Ini juga
dipengaruhi oleh kondisi aplikasi serta tebal lapisan cat.

16
Gambar1.4. Cacat pengecatan “Orange pell”

d. Meleleh (Runs)
Meleleh disebabkan oleh kelebihan cat yang mengalir kebawah dan
mengering.

Gambar 1.5. Cacat pengecatan “Meleleh”

e. Mengkerut atau Terangkat (Shrinkage)


Ada dua tipe shringkage yang dapat terjadi. Yang satu disebabkan oleh
solvent didalam top coat segar yang menembus cat lama, menyebabkan
cat lama berubah secara internal, sehingga menimbulkan kerutan pada
top coat. Tipe shringkage lainnya terjadi apabila top coat melunak dan
mengembangkan dibawah panas, dan kemudian mengkerut pada saat
dingin.

17
Gambar1.6. Cat pengecatan “Terangkat”

f. Lubang Kecil (Pinholes/Scales)


Kumpulan dari beberapa lubang atau kerak kecil yang disebut
“pinholes”, terjadi apabila cat dipanaskan dengan terlampau cepat.
Apabila permukaan cat mengering dan keras sebelum solvent didalam
coat menguap, maka solvent yang terperangkap dipaksa untuk meletup
melalui lapisan, dan meninggalkan lubang kecil (pinhole).Tepi panel,
dimana cat berakumulasi, dan dimana temperatur bertambah dengan
cepatnya melalui pemanasan buatan, sangat mudah terjadi lubang kecil
(pinholes).

Gambar1.7. Cacat pengecatan “Lubang kecil”

g. Tanda Putty/dempul (Putty Marks)


Terjadi apabila putty nampak pada permukaan top coat. Apabila
penambahan antara cat asli dan putty berbeda, maka top coat solvent

18
mengakibatkan penyusutan disepanjang featheredges, sehingga timbul
tanda putty.

Gambar1.8. Cacat pengecatan “Putty marks”

h. Goresan Amplas (Sanding Scratches)


Goresan amplas dalam lapisan cat asli berkembang dan nampak pada
permukaan top coat pada saat top coat solvent berpenetrasi kedalam
coat dibawahnya.

Gambar1.9. Cacat pengecatan “Goresan amplas”

i. Memudar (Fade)
Kehilangan warna terjadi apabila top coat kehilangan gloss atau
kilapnya dengan berlalunya waktu. Apabila undercoat bersifat porous,
maka ia cenderung menyerap cat, sehingga terjadi perubahan warna.

19
Demikian pula, kehilangan warna dapat terjadi apabila buffing
compaund diaplikasi sebelum lapisan cat mengering sempurna.

Gambar1.10. Cat pengecatan “Memudar”

D. Aktifitas Pembelajaran
Lakukan analisis jenis kondisi pengecatanpada suatu mobil berdasarkan
ciri/karakternya dan penyebab dari kondisi pengecatan yang dimaksud,
Jenis kondisi Ciri/karakter Penyebab
pengecatan
.

20
E. Latihan/Kasus/Tugas
1 Sebutkan hal-hal yang menunjukkan kualitas hasil pengecatan pada
kendaraan !
2 Jelaskan faktor-faktor yang menentukan keberhasilan pengecatan pada
kendaraan !
3 Jelaskan macam-macam cacat pada hasil pengecatan !

F. Rangkuman
1 Kualitas hasil pengecatan ditentukan olah hal-hal sebagai berikut:
a. Kerataan permukaan lapisan cat
b. Daya kilap
c. Tekstur
d. Daya tahan terhadap karat
2 Faktor-faktor yang menentukan kualtas hasil pengecatan adalah sebagai
berikut :
a. Persiapan permukaan bodi kendaraan
b. Jenis thinner yang digunakan
c. Viscositas yang tepat
d. Tekanan udara yang tepat
e. Prosedur pengecatan sesuai dengan standar spraying.
3 Jenis kerusakan pada hasil pengecatan adalah sebagai berikut :
a. Meleleh (runs & sagging)
b. Pin hole
c. Kulit jeruk
d. Memudar
e. Terdapat goresan amplas
f. Terdapat tanda putty/dempul
g. Mengkerut.

G. Umpan balik dan tindak lanjut


Guru setelah mempelajari dan menyelesaikan latihan dalam modul ini
diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari
modul ini,serta diharapkan menambah referensi-referensi dari buku manual

21
yang lain tentang pengecatan dan sumber yang dapat dipercaya agar dapat
dipahami secara mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas
keprofesian guru dan untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji
kompetensi guru dengan ketuntasan minimal 80%.
Setelah menyelesaikan modul ini maka,selanjutnya guru berkewajiban
mengikuti kegiatan pembelajaran 2tentang analisis kerusakan komponen bodi

H. Kunci Jawaban
1 Kualitas hasil pengecatan ditentukan olah hal-hal sebagai berikut
a. Kerataan permukaan lapisan cat
b. Daya kilap
c. Tekstur
d. Daya tahan terhadap karat
2 Faktor-faktor yang menentukan kualitas hasil pengecatan adalah sebagai
berikut :
a. Persiapan permukaan bodi kendaraan
b. Jenis thinner yang digunakan
c. Viscositas yang tepat
d. Tekanan udara yang tepat
e. Prosedur pengecatan sesuai dengan standar spraying.
3 Jenis kerusakan pada hasil pengecatan adalah sebagai berikut :
a. Meleleh (runs & sagging)
b. Pin hole
c. Kulit jeruk
d. Memudar
e. Terdapat goresan amplas
f. Terdapat tanda putty/dempul
g. Mengkerut.

22

Anda mungkin juga menyukai