Sap
Sap
Topik : Nifas
Sub topik :
1. Pengertian
2. Tanda bahaya nifas
3. Teknik Menyusui
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu
nifas meningkat tentang nifas dan bersedia untuk mengikuti anjuran yang
diberikan.
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, ibu mampu :
Menjelaskan tentang nifas
Tanda bahaya nifas
Teknik Menyusui
III. Materi
1. Pengertian
2. Tanda bahaya nifas
3. Teknik Menyusui
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab
V. Media
Leaflet dan Power Point
VI. Kegiatan.
1 Pembukaan
- Mengucapkan salam - Membalas salam 10 menit
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
- Kontrak waktu - Memberi respon
- Pre test
2 Inti
1. Pengertian Mendengarkan 15 menit
2. Tanda bahaya nifas dengan penuh
3. Teknik Menyusui perhatian
3 Penutup -Menanyakan
- Tanya jawab yang belum jelas
20 menit
- Menyimpulkan hasil -Aktif bersama
Penyuluhan menyimpulkan
- Post Test -Membalas salam
- Memberi salam penutup
VII. Evaluasi
Jenis Evaluasi : Tanya Jawab
Waktu Evaluasi : Akhir Kegiatan
Kriteria Evaluasi : Pengetahuan ibu Meningkat
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
a. Masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas
b. Periode Pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin
c. Masa Nifas (postpartum) adalah masa nifas mulai setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih
kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (Rini, 2017:1).
pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam
keadaan seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum hamil. Adapun
tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai berikut :
sehat.
Yaitu masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam. Pada masa ini sering
Pada fase ini bidan memastikan involusio uteri dalam keadaan normal, tidak ada
pendarahan, lokhia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari
kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini
dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
2) Lochia adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masa nifas.
a) Lochia Rubra (Cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo dan mekonium selam dua hari masa
persalinan.
b) Lochia Sanguilenta: berwarna coklat, sedikit darah dan lender. Hari ketiga
c) Lochia Serosa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari
2015:116).
3) Uterus
Setelah janin dilahirkan fundus uteri kira-kira setinggi pusat, segera setelah
plasenta lahir, tinggi fundus uteri ± 2 jari dibawah pusat dan beratnya kira-kira
200 gram. Pada hari ke 5 post partum uterus kurang lebih setinggi 7 cm diatas
simfisis dan beratnya ± 500 gram dan setalah 12 hari uterus tidak dapat diraba
lagi di atas simfisis dan beratnya menjadi 300 gram, setelah 6 minggu post
4) Serviks
merah kehitaman. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk ke rongga
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6 – 8 minggu
post partum. Penurunan hormon estrogen pada masa post partum berperan
dalam penipisan mukosa vagina dan hilangnya rugae. Rugae akan terlihat
6) Endometrium
2,5 mm, mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua, dan
selaput janin setelah tiga hari mulai rata, sehingga tidak ada pembentukan
persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal. ini dan bila
terlalu mengganggu dapat diberikan obat – obat anti sakit dan anti mules
Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secara alami.
fungsinya untuk menyediakan makanan bagi bayi baru lahir. Setelah melahirkan
ketika hormon yang dihasilkan plasenta tidak ada lagi untuk menghambatnya
ketiga setelah melahirkan, efek prolaktin pada payudara mulai bisa dirasakan.
Pembuluh darah payudara menjadi bengkak terisi darah sehingga timbul rasa
hangat, bengakak dan rasa sakit. Sel-sel acini yang menghasilkan ASI juga mulai
berfungsi. Ketika bayi mengisap puting, reflex saraf merangsang lobus posterior
payudara ke duktus yang terdapat pada putting. Ketika ASI dialirkan karena isapan
bayi atau dengan pompa sel-sel acini terangsang untuk menghasilkan ASI lebih
banyak. Reflex ini dapat berlanjut sampai waktu yang cukup lama (Saleha, 2019:
58).
A. Puting Susu
1) Prognosis
Masa nifas normal, jika involusio uterus, pengeluaran lochea, pengeluaran ASI
2) Komplikasi
a) Infeksi nifas
(1) Mastitis
c) Subinvolusio
e)Tromboflebitis