Tema : Bangunlah Jiwa dan Raganya Zulfikri (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Topik : Sukses Berkarya Tanpa Narkoba Mochamad Widiyanto (Direktorat SMK)
Fase : E
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Pengarah: Anitawati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Nur Rofika Ayu Shynta Amalia (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Adesti Komalasari (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Kiki Yuliati Widi Agustin (Task Force Kurikulum SMK)
Sugiarta (Task Force Kurikulum SMK)
Penanggung Jawab: Sahlan (SMK Tunas Harapan Pati)
Direktur Sekolah Menengah Kejuruan
Laila Nasyaliyah (Direktorat SMK)
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Defita Esfira Emeralda (Direktorat SMK)
Wardani Sugiyanto Heri Purnomo (Direktorat SMK)
DIMENSI IDENTITAS
Tema : Bangunlah Jiwa dan Raganya
Beriman dan Bertakwa Topik : Sukses Berkarya tanpa Narkoba
kepada Tuhan YME dan Jenjang : SMK
berakhlak Mulia Fase : E
Gotong royong Durasi : 72 JP
Bernalar kritis Penanggungjawab : Dwi Titik Irdiyanti, S.Si, MPd
(Kepala SMKN 6 Surakarta)
Penyusun : Nani Fajar Wati, S.Pd
(Koordinator P5 SMKN 6 Surakarta)
Tujuan & Target Pencapaian Projek
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang akan dilaksanakan SMKN 6 Surakarta dengan topik
“Sukses Berkarya tanpa Narkoba” yang mengangkat tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” sebagai
upaya untuk menciptakan kesempatan belajar peserta didik dalam membentuk karakter diri sesuai
dengan karakter Profil Pelajar Pancasila. Projek ini bertujuan untuk:
Melatih kesehatan mental dan fisik, projek ini bertujuan untuk membantu peserta didik dalam
memahami pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. Melalui berbagai kegiatan dan
pembelajaran, mereka diharapkan dapat belajar bagaimana merawat tubuh dan pikiran tetap sehat
Memberikan pendidikan tentang bahaya Narkoba, sebagai bagian dari projek ini, peserta didik akan
diberikan pendidikan yang mendalam tentang bahaya narkoba, efek negatifnya pada kesehatan fisik
dan mental serta konsekuensi hukumnya.
Membentuk karakter peserta didik yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila terutamanya dimensi
Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME (merawat Diri secara fisik, mental dan spiritual),
Bernalar Kritis (mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan) dan Gotong
royong (kerjasama dan Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama)
Projek Sukses Berkarya tanpa Narkoba ini, tidak hanya berfokus pada aspek kognitif saja tetapi juga
pada perkembangan kesehatan fisik, mental, moral dan nilai-nilai spiritual peserta didik. Dengan
demikian diharapkan bahwa peserta didik yang mengikuti kegiatan projek ini akan menjadi individu yang
lebih berpengetahuan, sehat, berakhlak mulia, dan mampu berpikir kritis tentang permasalahan yang
mereka hadapi, serta dapat secara kreatif mengisi kegiatan-kegiatannya dengan hal-hal yang positif.
ALUR PERKEMBANGAN DIMENSI
ALUR PERKEMBANGAN DIMENSI
ALUR PERKEMBANGAN DIMENSI
PERKEMBANGAN sub elemen per fase
PERKEMBANGAN sub elemen per fase
PERKEMBANGAN sub elemen per fase
PERKEMBANGAN sub elemen per fase
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai projek ini:
Pelaksanaan :
4. Setelah menggali informasi, peserta didik memperhatikan penguatan materi dari fasilitator.
5. Peserta didik memperhatikan pemutaran video dari fasilitator:
https://www.youtube.com/watch?v=YMrAMQ4lVfU
https://www.youtube.com/watch?v=TdO4jfKm8wQ
https://www.youtube.com/watch?v=8Ogimq7ylr4
6. Selain menyaksikan pemutaran video, peserta didik juga dapat memperbanyak literasi dengan membaca
artikel pada alamat berikut ini:
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
https://gagasan.mercubuana-yogya.ac.id/artikel-bahaya-narkoba-bagi-pelajar/
7. Setelah itu peserta didik secara berkelompok (1 kelompok =4-5 orang) memberikan pendapatnya mengenai
sebuah artikel yang diberikan oleh fasilitator
8. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas
9. Peserta didik bersama Fasilitator menyimpulkan pembelajaran hari ini dari presentasi
KASUS NARKOBA DI INDONESIA
DAN UPAYA BNN DALAM
PENCEGAHANNYA TERKHUSUS Lanjutan Artikel
DI KALANGAN REMAJA
Kasus penyalahgunaan Narkoba di negara semakin hari semakin mengkhawatirkan, hal ini
terbukti dengan peningkatan jumlah pengguna narkoba di kalangan remaja secara signifikan. Anak pada
usia remaja merupakan fase usia yang rentan untuk terjerumus dalam penggunaan narkoba yang Masalah narkoba pada kalangan remaja bukanlah hal yang mudah untuk
dianggap sebagai sesuatu yang baru dan menantang. Remaja juga menjadi mudah tergoda ketika dalam diatasi, karena dalam penanganannya perlu melibatkan berbagai pihak dan
keadaan frustasi atau depresi sehingga mudah jatuh pada masalah penyalahgunaan narkoba. kerjasama mulai dari pemerintah, aparat kepolisian, elemen masyarakat, pihak
Negara Indonesia saat ini sudah dalam kondisi darurat narkoba. Tentunya hal ini mengindikasikan media massa, pihak keluarga, pihak sekolah dan remaja itu sendiri. Remaja adalah
bahwa situasi Indonesia telah benar-benar dalam kondisi gawat untuk perihal kasus-kasus kelompok yang rentan yang pada setiap saat dapat menjadi korban narkoba,
penyalahgunaan narkoba, sehingga membutuhkan perhatian serta kewaspadaan dari berbagai elemen karena anak pada usia remaja merupakan fase usia yang cukup rawan khususnya
masyarakat agar dapat menanggulangi serta mencegah peredaran gelap narkoba untuk tidak meluas. bahaya narkoba dengan menjadi pihak penyalahgunaan narkoba. Masa remaja
Pesatnya peredaran gelap narkoba di Indonesia salah satunya disebabkan karena pesatnya kemajuan merupakan masa atau fase pencarian identitas dan jati diri. Remaja cenderung
dan perkembangan informasi serta teknologi transportasi. Perkembangan teknologi tersebut pada menyerap berbagai nilai-nilai dan norma baru yang dianggap dapat memperkuat
akhirnya memunculkan dampak lain yakni, memudahkan masuknya barang berbahaya dan terlarang identitas serta jati dirinya. Remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu
tersebut ke Indonesia, dan hal ini merupakan sebuah tantangan bagi aparat khususnya aparat penegak ada keinginan untuk mencoba halhal yang baru, termasuk hal-hal yang berbahaya
hukum. atau beresiko (risk taking behavior).
Kasus penyalahgunaan Narkoba pada kalangan remaja menunjukan peningkatan, hal ini disebabkan Sementara itu upaya penanganan yang perlu dilakukan terhadap
karena remaja cenderung ingin menyerap nilai-nilai baru, selalu ingin tahu dan selalu ingin mencoba hal permasalahan penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja, yakni berbagai upaya
baru, termasuk terhadap sesuatu hal yang mengandung bahaya atau resiko (risk taking behavior) yakni preventif atau pencegahan, edukasi serta kampanye anti narkoba, dan upaya
mencoba konsumsi Narkoba. penindakan, yang perlu dilakukan secara massive mulai dari lingkungan keluarga,
Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja pada beberapa tahun ini, khususnya 2019 semakin lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat hal tersebut perlu dilakukan agar
meningkat, kasus penyalahgunaan narkoba atau napza sudah menjadi permasalahan yang kronis di dapat mengurangi kasus narkoba yang ada di Indonesia.
Indonesia, sebagai contoh kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba jenis sabu, telah banyak
bandar-bandar narkoba atau sabu yang tertangkap pada beberapa tahun ini, hal ini membuktikan bahwa
Indonesia sudah berada pada kondisi darurat narkoba. Menurut kepala Badan Narkotika Nasional
(BNN), jumlah korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia hingga tahun 2019 telah mencapai angka
3,6 juta orang pengguna, berdasarkan angka tersebut, terdapat peningkatan sebesar 24 sampai 28
persen pada kalangan remaja yang menggunakan narkoba
................................................................................................................
lanjutan TAHAP 1
Kerjasama
Tujuan Kegiatan : Memahami konsep bahaya narkoba serta menganalisis sebab dan akibat
terjadinya penyalahgunaan narkoba
Nama : ........................................
Kelas : ........................................
Tanggal : .......................................
Laporan:
1. Nama pembicara:
2. Materi :
3. Catatan:
Hal baru yang didapatkan
Hal yang membuat tercengang
Hal yang menjadi akibat dari penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan mental,
jiwa dan raga
LANJUTAN TAHAP 2
Perdalam pemahaman tentang bahaya narkoba bersama BNN
Menganalisis sebab dan akibat terjadinya penyalahgunaan narkoba
Kerjasama
Tujuan Kegiatan : peserta didik dapat mengidentifikasi poin - poin untuk mendesain poster/
Durasi : 36 JP
infografis/ flyer mengenai Sukses Berkarya tanpa Narkoba
Peran guru : Fasilitator dan
Narasumber Persiapan :
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Fasilitator mempersiapkan LCD untuk menampilkan panduan pembuatan poster/ infografis/
Beriman dan bertakwa flyer bila menggunakan aplikasi canva
kepada Tuhan YME dan Fasilitator mendemonstrasikan langkah kerja pembuatan poster/ infografis/ flyer
barakhlak mulia Fasilitator menyiapkan form penilaian
Gotong royong
Pelaksanaan :
Bernalar kritis
1. Peserta didik bersama anggota kelompok mempersiapkan peralatan, boleh menggunakan laptop
ataupun HP android
2. Peserta didik mendiskusikan tema yang cocok untuk poster/ infografis/ flyer mengenai “Sukses
Berkarya tanpa Narkoba”
3. Peserta didik bekerjasama dalam membuat poster/ infografis / flyer yang diinginkan
4. Setiap kelompok mempresentasikan karyanya didepan kelas untuk mendapat tanggapan dari
Fasilitator ataupun dari kelompok lain
LANJUTAN TAHAP 3
Pelaksanaan :
5. Setelah mempresentasikan, peserta didik memperbaiki karyanya apabila mendapat masukan
perbaikan dari fasilitator maupun kelompok lain.
6. Setiap kelas mempersiapkan kelasnya masing-masing dalam gelar karya untuk memamerkan semua
hasil karyanya dikelas masing-masing
7. Peserta didik membentuk kepanitiaan untuk mengelola aspek-aspek penting dalam gelar karya ini
(seperti menyambut tamu, mengoperasikan musik dan video, mengurus dokumentasi, dan menjadi
pemandu tamu yang berkunjung).
lanjutan TAHAP 3
Kampanye anti Narkoba
Kerjasama
Gotong Royong Kolaborasi Komunikasi untuk
mencapai tujuan bersama
LANJUTAN TAHAP 3
Kampanye anti Narkoba
Asesmen Sumatif :
Dimensi Elemen Sub Elemen
PENILAIAN SUMATIF
Mengidentifikasi
Memperhatikan pentingnya menjaga Aktif dalam melakukan
kesehatan jasmani, keseimbangan kesehatan Melakukan aktivitas fisik, kegiatan fisik, sosial
mental, dan rohani jasmani, mental, dan
dengan melakukan sosial, dan ibadah secara dan ibadah yang ada
rohani serta berupaya
aktivitas fisik, menyeimbangkan seimbang lingkungan sekolah
sosial, dan ibadah. aktivitas fisik, sosial dan
ibadah.
LANJUTAN TAHAP 3
PENILAIAN SUMATIF
Tujuan Kegiatan : Peserta didik melakukan kegiatan pembagian poster yang telah dibuat
dilingkungan sekolah dan mengupload poster yang mereka buat ke media sosial masing-masing (IG,
Durasi : 6 JP
Youtube, tiktok, wa, ataupun yang lainnya)
Peran guru : Fasilitator dan
Narasumber
Persiapan : Guru telah memilih poster yang dibuat peserta didik kemudian digandakan yang
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
nantinya akan disebarkan
Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME dan barakhlak
Pelaksanaan :
mulia
Gotong royong 1. Peserta didik melakukan aksi nyata dalam sosialisasi ke warga sekolah untuk tidak
Bernalar kritis menyalahgunakan narkoba lebih baik berkarya tanpa narkoba
2. Peserta didik mendapatkan kesimpulan dari akhir projek bahwa mereka telah berproses
selama projek Bangunlah Jiwa dan Raganya dan mengembangkan dimensi Beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong royong dan bernalar
kritis
Referensi pembuatan modul
1. Panduan P5 :
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/file/1679308669_
manage_file.pdf
2. Dimensi Elemen:
https://www.gurusumedang.com/2022/12/dimensi-
elemen-subelemen-profil-pelajar-pancasila.html
https://drive.google.com/file/d/1W7iwuZ8leUJro04H
cnsShC-4IxwESB1B/view
3. Tips menyusun modul asesmen P5:
https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/pdf/259703