• Faktor refleksi
Faktor pemantulan dapat menjadi sumber
cahaya alami yang signifikan terhadap iluminasi
ruang, terutama dari refleksi luar Dengan demikian,
detail material masing-masing permukaan luar dan
permukaan dalam (plafon, dinding, lantai) menjadi
krusial untuk dimasukan dalam perhitungan.Tekstur
permukaan bidang pantul juga berpengaruh dari segi
penyebaran cahaya. Bidang kasar akan
memantulkan cahaya tidak merata ke segala arah
(tingkat terang pantulannya cenderung lebih kecil),
dibandingkan bidang pantul yang permukaannya
lebih halus. Kontribusi pemantulan dari luar dapat
diperoleh dari bidang dinding yang berdekatan
dengan jendela, elemen permukaan tapak, dan atap
dengan warna ringan (untuk cahaya dari clerestory).
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG
B. PENCAHAYAAN BUATAN
• Diatur dalam SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung.
2. Rederasi warna
• Efek warna kelompok 1 : Ra indeks 80 – 100%
• Efek warna kelompok 2 : Ra indeks 60 – 80%
• Efek warna kelompok 3 : Ra indeks 40 – 60%
• Efek warna kelompok 4 : Ra indeks <40%
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG
PENGUDARAAN / PENGHAWAAN
Pengaturan system pengudaraan tujuannya agar ruang-ruang di dalam bangunan mendapat penghawaan alami yang cukup,
sehingga memberi kenyamanan pemakai dalam melakukan aktivitasnya. Ruang-ruang yang memiliki penghawaan dan
pencahayaan alami baik juga akan memiliki kelembaban udara cukup dan hemat energi. Suhu ideal di dalam bangunan
khususnya rumah adalah 24-26 °C dengan kelembaban 50%-60%. Suhu dan kelembaban yang lebih tinggi atau lebih rendah
dari ambang batas tersebut akan mengurangi tingkat kenyamanan rumah untuk dihuni. Beberapa cara agar
pengudaraan/penghawaan bekerja optimal diantaranya:
2. Letak gedung tegak lurus terhadap arah angin 3. Bangunan sebaiknya berbentuk persegi panjang, hal ini
menguntungkan dalam penerapan ventilasi silang
5. Hindari penempatan bukaan yang benar-benar berseberangan, hal ini menyebabkan angin yang masuk langsung keluar
begitu saja
6. Memperhatikan orientasi jendela terhadap matahari, misalnya ruang tidur tidak boleh menghadap ke barat
7. Memakai menara angin, yang berfungsi menangkap dan menghisap angin, sehingga udara dapat terus bersirkulasi
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG
3. Ventilasi silang
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG
PERHITUNGAN JUMLAH LAMPU RUANG PASIEN LANTAI 2 GEDUNG IRNA C RUMAH SAKIT UMUM
PROVINSI NTB:
• Luas ruang : 6 x 4 m2
• Pencahayaan maksimum untuk ruang pasien : 15 W/m2 250 𝐿𝑢𝑥 𝑋 6 𝑚 𝑋 4 𝑚
• Kuat penerangan (E): 250 lux N=
36 𝑋 68 𝑋 0,7 𝑋 50% 𝑋 4
• Digunakan lampu PL 36 watt (X 68 lumen) N = 1,750700
• LLF : 0,7 (tergantung kebersihan sumber cahaya, tipe kap N = 2 titik lampu,
lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan
lainnya)
• Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon
dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU (coeffesien
of utilization) adalah : 50-65 %.
• Jumlah lampu dalam 1 titik (n) : 4