Anda di halaman 1dari 20

PRESENTASI KELOMPOK 3

SISTEM PENERANGAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

NOVITA NIRMALA (2021D1B203R)


HERLIN BAYU A (2021D1B185)
MUHAMMAD SAPDI (2021D1B188)
MOH. SOELKHAN (2019D1B145)
ERY PRATAMA (1019D1B134)
A. PENCAHAYAAN ALAMI
Diatur dalam SNI 03-2396-2001 “Tentang tata cara perancangan system pencahayaan alami pada
bangunan gedung”
Optimalisasi potensi pencahayaan alami merupakan aspek penting dalam perencanaan desain
bangunan tropis. Selain pemenuhan kebutuhan fungsional dan estetika, cahaya alami memiliki
potensi besar dalam usaha menghemat energi dari penggunaan pencahayaan buatan. Akurasi
perhitungan
Sumber pencahayaan buatan umumnya konstan dan dapat diatur, sedangkan pergerakan sumber
cahaya alami (matahari) sangat fluktuatif dan dinamis. Selain itu data bangunan/ruang (dan
lingkungan) juga berpengaruh besar terhadap performa pencahayaan alami. Performa pencahayaan
alami yang optimal dapat diukur dalam beberapa indikator, diantaranya mencakup nilai ilmuminasi
cahaya alami sesuai aktivitas, bagaimana meminimalisir gangguan silau, dan mendapatkan
penyebaran cahaya yang merata dalam ruang.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCAHAYAAN ALAMI
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

Pengaruh bentuk denah terhadap distribusi cahaya alami


SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

• Faktor refleksi
Faktor pemantulan dapat menjadi sumber
cahaya alami yang signifikan terhadap iluminasi
ruang, terutama dari refleksi luar Dengan demikian,
detail material masing-masing permukaan luar dan
permukaan dalam (plafon, dinding, lantai) menjadi
krusial untuk dimasukan dalam perhitungan.Tekstur
permukaan bidang pantul juga berpengaruh dari segi
penyebaran cahaya. Bidang kasar akan
memantulkan cahaya tidak merata ke segala arah
(tingkat terang pantulannya cenderung lebih kecil),
dibandingkan bidang pantul yang permukaannya
lebih halus. Kontribusi pemantulan dari luar dapat
diperoleh dari bidang dinding yang berdekatan
dengan jendela, elemen permukaan tapak, dan atap
dengan warna ringan (untuk cahaya dari clerestory).
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

Indikator performa pencahayaan alami:


1. Faktor pencahayaan alami siang hari (PASH) / daylight
factor (DF). Merupakan raso iluminasi ruang terhadap
ruang luar pada hari yang berawan (kondisi langit
merata) yang seringkali dinyatakan dalam presentase.
2. Daylight Autonomy (DA). Merupakan nilai seberapa
sering iluminasi pada bidang kerja memenuhi persyaratan
sepanjang tahun dengan kontribusi pencahayaan alami
saja.
3. Usefull Daylight Illuminance (UDI). Nilai UDI
merupakan nilai distribusi cahaya selama setahun dengan
variasi kondisi cahaya langit.
4. Indeks Silau / Glare Index.
5. Distribusi / Uniformity.
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

B. PENCAHAYAAN BUATAN
• Diatur dalam SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung.

Tabel tingkat pencahayaan minimum dan rederasi warna yang


direkomendasikan untuk rumah sakit/ balai pengobatan
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

Kualitas warna Cahaya dibedakan menjadi 2:

1. Warna cahaya lampu


• Warna putih kekuning – kuningan (warm-white), kelompok 1 (<3.300 K);
• Warna putih netral (cool-white), kelompok 2 (3.300 K – 5.300 K);
• Warna putih (daylight), kelompok 3 (> 5.300 K);

2. Rederasi warna
• Efek warna kelompok 1 : Ra indeks 80 – 100%
• Efek warna kelompok 2 : Ra indeks 60 – 80%
• Efek warna kelompok 3 : Ra indeks 40 – 60%
• Efek warna kelompok 4 : Ra indeks <40%
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

PENGUDARAAN / PENGHAWAAN
Pengaturan system pengudaraan tujuannya agar ruang-ruang di dalam bangunan mendapat penghawaan alami yang cukup,
sehingga memberi kenyamanan pemakai dalam melakukan aktivitasnya. Ruang-ruang yang memiliki penghawaan dan
pencahayaan alami baik juga akan memiliki kelembaban udara cukup dan hemat energi. Suhu ideal di dalam bangunan
khususnya rumah adalah 24-26 °C dengan kelembaban 50%-60%. Suhu dan kelembaban yang lebih tinggi atau lebih rendah
dari ambang batas tersebut akan mengurangi tingkat kenyamanan rumah untuk dihuni. Beberapa cara agar
pengudaraan/penghawaan bekerja optimal diantaranya:

1. Orientasi bangunan diletakkan antara lintasan matahari


dan angin. Letak gedung yang paling menguntungkan
apabila memilih arah dari timur ke barat. Bukaan-
bukaan menghadap Selatan dan Utara agar tidak
terpapar langsung sinar matahari.
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

2. Letak gedung tegak lurus terhadap arah angin 3. Bangunan sebaiknya berbentuk persegi panjang, hal ini
menguntungkan dalam penerapan ventilasi silang

Gambar2. Letak gedung terhadap arah angin


SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

4. Menghadirkan pohon peneduh di halaman yang dapat menurunkan suhu


SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

5. Hindari penempatan bukaan yang benar-benar berseberangan, hal ini menyebabkan angin yang masuk langsung keluar
begitu saja
6. Memperhatikan orientasi jendela terhadap matahari, misalnya ruang tidur tidak boleh menghadap ke barat
7. Memakai menara angin, yang berfungsi menangkap dan menghisap angin, sehingga udara dapat terus bersirkulasi
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

8. Plafon yang ditinggikan, agar udara dapat bergerak lebih bebas


9. Memakai bentuk atap miring (pelana sederhana) yang dapat mengeliminasi suhu di bawah ruang bawah atap
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

Pengendalian aliran angin dan optimalisasi pemanfaatannya terhadap bangunan:


SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

3. Ventilasi silang
SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGUDARAAN PADA GEDUNG

PERHITUNGAN JUMLAH LAMPU RUANG PASIEN LANTAI 2 GEDUNG IRNA C RUMAH SAKIT UMUM
PROVINSI NTB:
• Luas ruang : 6 x 4 m2
• Pencahayaan maksimum untuk ruang pasien : 15 W/m2 250 𝐿𝑢𝑥 𝑋 6 𝑚 𝑋 4 𝑚
• Kuat penerangan (E): 250 lux N=
36 𝑋 68 𝑋 0,7 𝑋 50% 𝑋 4
• Digunakan lampu PL 36 watt (X 68 lumen) N = 1,750700
• LLF : 0,7 (tergantung kebersihan sumber cahaya, tipe kap N = 2 titik lampu,
lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan
lainnya)
• Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon
dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU (coeffesien
of utilization) adalah : 50-65 %.
• Jumlah lampu dalam 1 titik (n) : 4

Anda mungkin juga menyukai