Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN RISIKO : REVIEW PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM

PENGOLAHAN AIR LIMBAH TERPUSAT

Raymond Binsar P, S.T., M.M., CRMO., CRMP

“Risk is Everywhere, and Risks come from not knowing what you are doing”
(Warren Buffet)

Suasana ruang rapat Direksi pagi itu terlihat sangat riuh. Petugas keamanan baru merobek
selembar kalender, tanda bulan February 2022 telah berakhir. Meski jam baru menunjukkan
pukul delapan lewat dua puluh menit, tujuh dari sepuluh kursi yang tersedia sudah terisi penuh.
“Pak Dirut harus mempertimbangkan aspek risiko dari Rencana Pekerjaan “Review
Perencanaan Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat” di Kota ABC. Sebab
beritanya pengumuman pemenang Tender Paket Pekerjaan ini sudah masuk ke media pagi ini.
Tertulis jelas bahwa dari hasil wawancara, Dirut memutuskan untuk mengajukan pinjaman
kepada Perbankan atas kebutuhan pendanaan total Rp. 15 Milyar. Kebutuhan pendanaan
tersebut akan digunakan untuk biaya operasional dan pendukung kesuksesan berjalannya paket
pekerjaan. Padahal kita tak pernah diajak bicara atas rencana ini”, kata Justin, seorang Kepala
Biro Operasi sembari menggebrak meja dengan telapak tangan kanannya. Gebrakan di meja
itu sangat kuat sehingga menggulingkan empat cangkir teh panas. Beberapa peserta rapat
terlihat berusaha membersihkan meja, takut jika air teh panas itu mengenai berkas-berkas dan
laptop mereka. “Saya sepakat dengan pak Justin, selama ini pak Dirut juga belum pernah
membicarakan hal ini kepada saya, padahal saya Direktur Keuangan dan Perencanaan. Tak
baik lah sisi governance jika dibiarkan berlarut” ungkap Pak Tarsi yang telah tiga tahun
menjabat sebagai pimpinan tertinggi pengelolaan keuangan dan rencana strategis perusahaan.
Melihat dua seniornya terbakar emosi, James – Kepala Satuan Pengendalian Internal berupaya
meredakan suasana. “Sabar Bapak-bapak, lebih baik kita menunggu pak Dirut untuk
membicarakan masalah ini. Sejak Enam Puluh Satu tahun beroperasi, perusahaan memang
tidak dilengkapi dengan sistim manajemen risiko. Saya rasa ini adalah moment yang tepat bagi
perusahaan untuk berpikir akan pentingnya pengelolaan risiko secara formal, mengacu pada
standard dan ketentuan yang berlaku”.
Perusahaan

PT XYZ semula adalah Perusahaan Swasta yang bergerak di bidang Konsultan Manajemen
dan Teknik Konstruksi. Melalui Peraturan Pemerintah PT XYZ diubah bentuknya menjadi
Perusahaan Perseroan bernama Perseroan Terbatas (P.T) XYZ Tanggal 15 Maret 1972.

Saat ini PT XYZ (Perseroan) dipimpin oleh dua orang hebat dibidang Konstruksi yakni Pak
Ali dan Pak Mukhtar, keduanya sepakat membagi peran. Pak Ali (52 tahun) berposisi sebagai
Komisaris Utama sedangkan Pak Mukhtar (49 tahun) menjalankan peran sebagai Direktur
Utama. Sebelum di Perusahaan ini, keduanya merupakan eksekutif puncak di salah satu
perusahaan Konstruksi ternama di tanah air dengan jam terbang hingga 28 tahun lebih di bidang
operasi (Pak Ali) dan pemasaran (Pak Mukhtar). Di bidang pendidikan, latar belakang Pak Ali
adalah Teknik Sipil sedangkan Pak Mukhtar adalah lulusan di bidang Bisnis Manajemen.

“Pada awalnya perusahaan ini didirikan cukup sederhana. Yang penting kita bisa membuka
lapangan kerja bagi banyak orang. Itulah mengapa kita cukup konvensional dalam
melaksanakan seluruh kegiatan proses bisnis dan produksi. Sampai akhir 2021, perusahaan
mampu mengerjakan 170 Proyek di seluruh Indonesia dari sabang sampai merauke dengan
total nilai kontrak proyek Rp 10 Triliun, tetapi perolehan laba kotor perusahaan hanya
mencapai 7% dari total nilai kontrak proyek. Bisnis ini dijalankan oleh 2000an tenaga ahli.
Target perolehan laba kotor perusahaan 2021 di RKAP sebesar 15%. Rendahnya pernyerapan
ini disebabkan oleh pengelolaan proyek yang tidak efisien, tingginya biaya operasional, tidak
terselesaikan produk pekerjaan dengan baik, dan lain-lain. Hal ini juga diperburuk dengan
kondisi pandemik wabah virus COVID 19. Dengan tingkat penyerapan laba kotor perusahaan
sebesar 7%, perusahaan mengalami kesulitan dalam pengoperasian biaya tidak langsung dan
beban biaya lainnya, ungkap Pak Mukhtar pada salah satu kesempatan diskusi. Setelah
menghela nafas sejenak, Beliau melanjutkan kisahnya. “Saya sadar benar bahwa tantangan
sejak tahun 2021 lalu sangat besar. Tuntutan untuk memberikan pelayanan excellent, produk
berkualitas, biaya murah, tepat waktu dan berbasis Digital kepada pelanggan sudah tak dapat
dihindari”. Seakan belum tuntas menuturkan kisahnya, James-pun menyela “Langkah Bapak
sangat taktis. Selang lima tahun terakhir, Bapak sudah banyak melakukan perbaikan dan
perubahan di Perusahaan. Dari sisi SDM, Sarana dan Prasarana, kinerja keuangan, sistem
manajemen perusahaan dan lain – lain. Akan tetapi ketergantungan kita pada SDM yang ber
AKHLAK dan mau bertransformasi Digital untuk menjalankan proses bisnis dan produksi sangat
tinggi, di sisi lain terdapat banyak proyek – proyek yang dikelola tidak terserap prestasinya dan
termin masuk dengan baik. Hal ini tidak lepas karena kurang pengendalian dan optimalnya SDM
dalam mengelola proyek. Dari catatan saya saja sampai di tahun 2020 terdapat peluang Rp. 213
Milyar kotor dan prestasi yang tidak berhasil diserap karena kegagalan dalam mengelola proyek.
Demikian pula sampai di 2021 lalu, peluang tagihan bruto dan prestasi yang tidak dapat kita
serap meningkat hingga Rp. 318 Milyar”. “Itu karena kegagalan pengelolaan proyek juga
bukan?”, tanya Pak Mukhtar yang direspon James hanya dengan sebuah anggukan.

“Jadi apa yang salah dengan keputusan kilat saya untuk mengerjakan paket pekerjaan Proyek
Strategis Nasional “Review Perencanaan Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah
Terpusat” di Kota ABC dengan menginvestasi Tenaga – Tenaga Ahli baru yang berkualifikasi
Internasional dan pengalaman rata – rata lebih dari 10 Tahun dibidangnya dengan pendanaan
dari pinjaman Perbankan ?” – sebuah pertanyaan yang membuat keduanya tertegun. “Saya
Direktur Utama perusahaan ini. Apa salah bila membuat keputusan strategis secara sepihak?
Jumat malam minggu lalu, ketika makan malam dengan Direksi perusahaan Konstruksi dari
China dan salah satu perusahaan Konstruksi dari Belanda, saya dan Pak Komisaris sepakat
untuk mengambil proyek senilai Rp. 15 Milyar ini. Intinya di malam itu, pasarnya ada,
pemasok Tenaga – Tenaga Ahli berkualifikasi Internasional dan berpengalaman pun ada di
depan saya. Sedangkan bulan lalu kita sudah memperoleh kajian dari sekuritas jika estimasi
rating kita ada di AAA. Kalau saya menolak, itu sama artinya dengan menyia-nyiakan
kesempatan yang ada. Sehingga dalam kesempatan wawancara eksklusif dengan wartawan di
Sabtu pagi, saya ungkapkan rencana tersebut”, jelasnya dengan nada lirih.

Dilema
Mendengar penjelasan itu James seakan tak berkutik. Dengan bekal gelar MBA di bidang
keuangan dari Columbia University, New York, lajang berusia 32 tahun itu paham benar
bahwa terkadang Direksi mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan strategis
secara subyektif. Namun dari sisi manajemen risiko, pola itu perlu dikaji secara mendalam.
“Masalahnya, rencana ini sudah terdengar oleh pasar melalui media online. Aneh juga jika
rencana sepenting itu tidak dirumuskan bersama, dengan pertimbangan analisa kelayakan
yang matang tentunya”, gumamnya dalam hati.
Seakan berusaha memecahkan teka-teki yang ada, James mengundang Nara, Kepala Bagian
keuangan berusia 29 tahun, lulusan Master dari Fu Jen University yang juga memiliki
sertifikasi profesi di bidang manajemen risiko. “Kalau dari sisi risiko, apakah kebijakan ini
dapat dipertanyakan?” ungkap James sambil menatap Nara yang tengah berpikir keras seolah
ingin menuangkan keahliannya di bidang tersebut. “Hmm…secara keilmuan, keputusan itu
setidaknya berhadapan dengan dua konsep yakni manajemen risiko dan tata kelola”. “Itu
karena di perusahaan kita belum ada pengelolaan risiko secara formal”, sahut James seraya
mengernyitkan dahinya. “Kita hanya bertumpu pada aspek kelayakan saja”, imbuhnya.

“Saya berpikir ini moment yang tepat untuk menegakkan sistim pengelolaan risiko secara
formal”, tegasnya sembari melemparkan pandangannya pada Nara seolah mencari dukungan
atas pemikirannya. “Pemikiran itu sangat tepat Pak, namun “Sebagai Kepala SPI, apa Pak
James punya nyali untuk mengungkapkan gagasan ini?”, tegasnya. Tak satupun kata yang
keluar dari mulut Ronald sore itu.

Hari baru, harapan baru

Sehari berselang sejak kericuhan di rapat tanggal 1 Maret 2022, pagi itu James memasuki
kantor dengan terburu-buru. Setelah memarkir kendaraannya, ia bergegas masuk lift menuju
lantai 2.

Tanpa mampir ke ruang kantornya, langkah James terhenti di lantai 2 saat sekretaris Pak
Mukhtar, Putri menegurnya “Wah Bapak terlambat, Pak Dirut sudah menunggu sejak 08.30
tadi. Sudah lebih dari 15 menit, langsung masuk saja, Beliau ada di dalam”. Dengan wajah pucat
James mengetuk ruang kerja sang Direktur.
“Masuk”, sahut Pak Dirut dengan suara parau. “15 menit terasa seperti 15 jam”, sapa Pak
Mukhtar. Dengan wajah tertunduk, James pun mengambil sikap duduk yang sangat sopan di
sisi kanan Direktur. “Saya dapat info kalau rapat kemarin diawali dengan kericuhan dari Pak
Tarsi dan Justin. Itulah mengapa saya memutuskan untuk tidak datang” ungkap Pak Dirut
sambil menuangkan teh di dua cangkir yang tersedia di meja tamu berpola kristal. “Benar
Bapak”, jawab James sambil terbata-bata. “Mereka mungkin berpikir bahwa saya
menyalahi tata kelola perusahaan kita” jelas Pak Mukhtar. “Tapi, inilah bisnis. Terkadang kita
harus berpikir taktis”, tambahnya. “Benar Pak, namun maaf apakah Bapak sudah menimbang
untung-rugi keputusan itu, khususnya saat berbicara dengan wartawan?” tanya James sembari
tetap menundukkan kepalanya.
“Sudah pasti Pak. Hanya segala sesuatu masih ada di kepala saya dan belum dituangkan ke
dalam perhitungan di atas kertas. Analisa kelayakan is just a paper Pak, terkadang eksekusi
sangat berbeda dengan konsep. Namun anda harus paham bahwa saya orang yang terbuka
akan kritik dan saran”, tegasnya.

Kalimat tersebut sangat menenangkan hati James yang gundah sejak kemarin. Sebenarnya ia
ingin mengungkapkan idenya segera, namun upayanya tertahan setelah melihat wajah Pak
Mukhtar terlihat cukup kelelahan. Setelah meneguk teh yang dihidangkan, iapun
memberanikan diri untuk mengajukan usulan. “Mohon arahan ke depan agar hal ini tidak
terjadi lagi Bapak”, tanya James dengan suara lirih. “Menurutmu?” tanya sang Dirut.
“Mungkin sudah saatnya kita menerapkan manajemen risiko secara formal Bapak, mohon
dipertimbangkan”. Sejenak Pak Mukhtar berpikir keras. Sorot matanya seakan menerawang
pada masa depan perusahaan. “Selama anda dan Nara dapat meyakinkan saya bahwa ini
adalah solusi terbaik maka saya akan memandangnya sebagai hal yang positif. Tapi jika
belum berhasil maka tolong lupakan ide itu. Saya Dirut, tolong diingat dengan baik”, ungkap
Pak Dirut dengan nada tegas.

Kerutan di dahinya seakan menyiratkan bahwa Pak Mukhtar tidak terlalu nyaman dengan ide
yang diajukan. “Setidaknya sudah ada peluang untuk mengangkat tema ini ke level yang lebih
tinggi”, gumamnya. Pak Mukhtar memberikan sejumlah dokumen untuk proyek ini dan
meminta Pak James untuk dapat membuat analisis Manajemen Risiko dan dapat menyakinkan
saya.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


A. Latar Belakang
Teluk Kota ABC merupakan muara dari 13 sungai yang melintasi provinsi CDE.
Kondisinya saat ini telah tercemar, salah satu indikator adalah dengan melihat besaran
BOD di teluk Kota ABC. Diketahui bahwa proyeksi total Biochemical Oxygen Demand
(BOD) di area sekitar teluk adalah 343 ton/hari (pada musim hujan) dan 112 ton/hari (pada
musim kemarau). Kontribusi air limbah rumah tangga pada area tersebut adalah 171
ton/hari (pada musim hujan) dan 46 ton/hari (pada musim kemarau).
Indikator tersebut menunjukkan bahwa sanitasi lingkungan di Kota ABC telah tercemar.
Buruknya sanitasi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, terutama penyakit
pencernaan, demam berdarah dan dapat menyebabkan pertumbuhan bayi yang terhambat.
Berbagai macam penyakit tersebut dapat menjadi wabah yang sangat membahayakan
apabila sanitasi lingkungan disekitarnya tidak segera diperbaiki.
Dengan memperhatikan hal tersebut, Pemda Kota ABC berkeinginan untuk mempercepat
pembangunan pengolahan air limbah, dan disepakati bahwa penyelesaian pembangunan
pengembangan sistem perpipaan air limbah yang dilengkapi dengan sistem pengolahan air
limbah/ Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) akan dipercepat, terutama pada area yang
dianggap berpotensi besar untuk mencemari kawasan teluk.
Salah satu area prioritas yang dimaksud adalah Area M. Dalam Review Master Plan
Pengembangan Pengelolaan Air Limbah di Provinsi CDE, area ini mencakup sebagian
wilayah dari Utara dan sebagian dari Selatan Kota ABC.

B. Maksud, Tujuan dan Sasaran


- Maksud
Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah melaksanakan penyusunan Review
Perencanaan Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Kota ABC Area
M Provinsi CDE.

- Tujuan
Tujuan dilaksanakannya adalah Tersusunnya Dokumen DED Perencanaan
Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat Kota ABC Area M.

- Sasaran
Sasaran kegiatan Review Perencanaan Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah
Terpusat Kota ABC Area M di Provinsi CDE adalah agar DED yang telah tersusun
dapat digunakan oleh Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi CDE Kota ABC
sebagai dasar pelaksanaan pembangunan jaringan perpipaan air limbah dan IPAL
Domestik di Provinsi CDE untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

C. Sumber Pendanaan
Kegiatan Review Perencanaan Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat
Kota ABC Area M di Provinsi CDE dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2022.
D. Ruang Lingkup Kegiatan
1. Penyusunan DED Jaringan Pipa Air Limbah
- Persiapan
- Pengumpulan Data Sekunder
- Pengumpulan Data Primer
- Pengukuran kontur tanah
- Kompilasi dan pengolahan data
- Penentuan kriteria desain
- Penyusunan konsep rencana penempatan jaringan perpipaan air limbah dan
sistempengolahan setempat
- Penggambaran blok-blok potensi dan klasifikasi pelanggan
- Mereview perhitungan debit rencana beban air limbah yang akan dikelola
- Membuat spesifikasi teknis sistem perpipaan air limbah
- Membuat Gambar Detail sistem jaringan pipa air limbah
- Membuat RAB, Rencana Kerja dan Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Menyiapkan data teknis dan non teknis dalam proses pengurusan izin yang diperlukan
dari instansi yang berwenang sehingga mendapat ijin pemasangan pipa air limbah di
Area M.
- Melaksanakan proses pengurusan izin yang diperlukan dari instansi yang berwenang
sehingga mendapat ijin pemasangan pipa air limbah di Area M.

2. Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


- Persiapan
- Pengumpulan Data Sekunder
- Pengumpulan Data Primer
- Pengukuran kontur tanah
- Kompilasi dan pengolahan data
- Penentuan kriteria desain
- Penyusunan konsep rencana penempatan jaringan perpipaan air limbah dan
sistempengolahan setempat
- Penggambaran blok-blok potensi dan klasifikasi pelanggan
- Mereview perhitungan debit rencana beban air limbah yang akan dikelola
- Membuat spesifikasi teknis sistem perpipaan air limbah
- Membuat Gambar Detail sistem jaringan pipa air limbah
- Membuat RAB, Rencana Kerja dan Persyaratan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
- Menyiapkan data teknis dan non teknis dalam proses pengurusan izin yang diperlukan
dari instansi yang berwenang sehingga mendapat ijin pemasangan pipa air limbah di
Area M.
- Melaksanakan proses pengurusan izin yang diperlukan dari instansi yang berwenang
sehingga mendapat ijin pemasangan pipa air limbah di Area M.

E. Personel
1. Team Leader : Sertifikat Keahlian Internasional dibidang Teknik Lingkungan dan
Teknik Sanitasi dan Limbah, Minimal Pengalaman 10 Tahun. Jumlah Personil 1
Orang.
2. Co Team Leader : Sertifikat Keahlian Internasional dibidang Teknik Lingkungan dan
Teknik Sanitasi dan Limbah, Minimal Pengalaman 10 Tahun. Jumlah Personil 1
Orang.
3. Ahli Jaringan Pipa Air Limbah : Sertifikat Keahlian Internasional dibidang Teknik
Lingkungan, Minimal Pengalaman 9 Tahun. Jumlah Personil 1 Orang.
4. Ahli IPAL : Sertifikat Keahlian Internasional dibidang Teknik Sanitasi dan Limbah,
Minimal Pengalaman 9 Tahun. Jumlah Personil 1 Orang.
5. Ahli Struktur : Sertifikat Keahlian Internasional dibidang Teknik Bangunan Gedung,
Minimal Pengalaman 8 Tahun. Jumlah Personil 1 Orang.
6. Ahli Geodesi : Sertifikat Keahlian Internasional dibidang Geodesi, Minimal
Pengalaman 7 Tahun. Jumlah Personil 1 Orang.
7. Ahli Geoteknik : Sertifikat Keahlian Internasional dibidang Geoteknik, Minimal
Pengalaman 7 Tahun. Jumlah Personil 1 Orang.
8. Ahli Teknik SDA : Sertifikat Keahlian Internasional dibidang Teknik SDA, Minimal
Pengalaman 7 Tahun. Jumlah Personil 1 Orang.
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK

Paket Pekerjaan :
JASA KONSULTASI REVIEW PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM
PENGOLAHAN AIR LIMBAH TERPUSAT KOTA ABC DI AREA M
NOMOR : 123456789
TANGGAL : 29 Februari 2022

ANTARA
DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI CDE
DENGAN
PT XYZ (PERSERO)

PROGRAM : Program Pengembangan dan Pengelolaan Air Limbah


KEGIATAN : Review Perencanaan Pembangunan Sistem Pengolahan Air
Limbah Terpusat Kota ABC Area M
NILAI KONTRAK : Rp 15 Miliar
(Lima Belas Miliar Rupiah)
LOKASI : PROVINSI CDE
TAHUN ANGGARAN : 2022

Untuk Melaksanakan Paket Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi

NOMOR : 123456789
TANGGAL : 29 Februari 2022

Kegiatan : Studi Kelayakan dan Pendampingan Persiapan Pelaksanaan


Proyek Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat
Kota ABC
KEGIATAN : Review Perencanaan Pembangunan Sistem Pengolahan Air
Limbah Terpusat Kota ABC Area M
NILAI KONTRAK : Rp 15 Miliar
(Lima Belas Miliar Rupiah)
LOKASI : PROVINSI CDE
TAHUN ANGGARAN : 2022

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”)


dibuat dan ditandatangani di Kota ABC pada hari Senin tanggal Dua Puluh Sembilan bulan
Februari tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (29-02-2022) antara :
1. ABCDE, selaku Pejabat Penandatangan Kontrak. (Selanjutnya disebut “Pejabat
Penandatangan Kontrak”); dan
2. MNOPQ, selaku Kepala Divisi PT XYZ (Persero). (selanjutnya disebut “Penyedia”).

Para Pihak menerangkan terlebih dahulu bahwa :


(a) Telah diadakan proses pemilihan penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan.
(b) Pejabat Penandatangan Kontrak telah menunjuk Penyedia melalui Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor 123456789 Tanggal Dua Puluh Empat Bulan
Februari Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, selanjutnya disebut “Pengadaan Jasa
Konsultansi”.
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak, memenuhi
persyaratab kualifikasi, memiliki keahlian profesional, personel, dan sumber daya
teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa Konsultansi sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini.
(d) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili.
(e) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing – masing pihak :
1) Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
MAKA OLEH KARENA ITU, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia dengan ini
bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut :

Pasal 3
Jenis dan Nilai Kontrak
(1) Pengadaan Jasa Konsultansi ini menggunakan Jenis Kontrak Waktu Penugasan.
(2) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar Rp 15 Miliar
(Lima Belas Miliar Rupiah).
Untuk dan atas nama Pejabat Penandatangan Untuk dan atas nama Penyedia
Kontrak PT XYZ (Persero)

TERTANDA TERTANDA
TANGANI DIATAS TANGANI
MATERAI DIATAS
MATERAI
Membangun keyakinan

Pertemuanpun usai, James meminta undur diri dari sang Direktur Utama. Selama diruangan
kerja, pikirannya tak lepas dari bagaimana ia harus membangun ide pentingnya manajemen
risiko dan dapat menyakinkan Pak Dirut di tengah-tengah lingkungan yang belum paham
benar apa itu risiko dan sejauh mana urgensi dalam menerapkannya di PT XYZ (Persero).
“Banyak pihak yang harus kuyakinkan, terutama DIRIKU sendiri atau ini semua sebatas
ILUSI?”. Refleksi itu menjadi pergumulan hebat di minggu pertama Maret 2022. Hembusan
angin yang menyapa James melalui celah jendela seakan menjadi penyejuk kekalutan
pikirannya.

Sambil membuka hiburan di Instagram, tanpa disengaja, Podcast yang tengah dilihatnya adalah
wawancara eksklusif Aktor Amerika Serikat dengan Warren Buffet. “So…what do you think
about risk management?” Tanya pembawa acara. “Well… for my Company, risk management
is about not taking any risk. Risk is Everywhere, and Risks come from not knowing what
you are doing” Tegas salah satu Investor tersukses di dunia itu.

Note :
Informasi yang ada hanya terdapat dalam studi kasus ini. Jika membutuhkan informasi
lain yang tidak terdapat di dalam studi kasus ini, maka peserta dapat membuat Data –
Data Asumsi sendiri dengan pertimbangan yang logis.

Anda mungkin juga menyukai