PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Pendidikan
Bahasa Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
Disusun Oleh:
Nurul Muthia Azzahra
Syam 20190830018
Mengetahui,
Dekan Ketua Program Studi
Fakultas Pendidikan Bahasa Pendidikan Bahasa Jepang
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
DEWAN PENGUJI
Penguji I
Nama Lengkap
NIK.
Penguji II
Nama Lengkap
NIK.
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keefektifan Pembelajaran
1. Pengertian Keefektifan Pembelajaran
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keefektifan Pembelajaran
B. Kosakata Bahasa Jepang
1. Pengertian Kosakata Bahasa Jepang
2. Kelas Kata Dalam Gramatika Bahasa Jepang
3. Manfaat Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang
4. Mengingat Kosakata Bahasa Jepang
5. Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang di SMAN 2 Yogyakarta
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran
3. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
4. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
D. Instagram
1. Pengertian Instagram
iii
2. Kepo_Jepang
3. Kekurangan dan Kelebihan Instagram Sebagai Media
Pembelajaran
E. Penelitian Terdahulu
BAB II METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Analisis Data
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Analisis Data dan Hasil Penelitian
B. Analisis Data Angket
C. Hasil Penelitian
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
berbagai arah dan struktur yang dihadapi dan dapat menciptakan hambatan
Media sosial merupakan salah satu media instan yang saat ini
ini adalah media sosial Instagram (Pandu, Ety, 2018:4). Media Instagram
1,07 miliar dan 354 juta penggunaannya berusia 25 hingga 34 tahun pada
1
pengguna terbesar yaitu mencapai 36,4%. Instagram berada di urutan
ketiga sebagai platform media sosial yang paling sering digunakan, setelah
utama Instagram. foto dan video yang dibagikan akan muncul di feed
pengguna lain yang menjadi pengikut. Selain itu, setiap pengguna dapat
penggunanya dapat melihat kiriman dari orang lain yang tidak diikuti
media Instagram juga dapat membuat koneksi antara pelajar bahasa Jepang
pengalaman untuk belajar dari penutur asli secara gratis melalui Instagram.
pun beragam, informatif dan menghibur. Selain itu juga, terdapat konten
edukasi seperti trik, cara, tutorial, dan informasi. Bagi pelajar bahasa
budaya
2
Jepang, kosakata, pola kalimat, ungkapan percakapan bahasa Jepang,
Selain itu media Instagram juga bisa menjadi sarana untuk belajar
media sosial.
kosakata sehingga akan muncul bahasa lisan dan tulis yang baik. Menurut
berdurasi Panjang atau whatsapp yang hanye berfokus pada pesan teks.
3
Instagram mengutaman kiriman foto dan video instan, hal ini menjadi daya
tarik karena pengguna tidak mudah bosan terhadap postingan foto atau
sapaan orang lain dalam bahasa Jepang, dan banyak konten lainnya.
kosakata adalah hal yang paling utama yang sangat diperlukan bagi
4
bahasa Jepang. Kosakata merupakan bagian dari suatu bahasa yang
sebuah metode media pembelajaran yang tepat agar mahasiswa dapat lebih
tepat serta menarik. Karena, belajar perlu dinikmati dan timbul dari
5
caranya dengan pembiasaan diri berinteraksi bahasa Jepang menggunakan
tingkat pemula atau yang biasa disebut dengan N5. Selain itu, konten
Jepang. Penelitian ini akan dijadikan bahan penulisan skripsi dengan judul
Instagram“Kepo_Jepang”.
6
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
membatasi ruang lingkup masalah yang akan diteliti untuk membatasi materi yang
kalimat.
kata sifat dan kata kerja setara dengan (N5) sejumlah 75 kosakata
D. Tujuan Penelitian
(N5).
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pengajar
bahasa Jepang.
b. Bagi Siswa
F. Sistematika Penulisan
penulisan.
9
Bab II Kajian Pustaka yang di dalamnya berisikan deskripsi umum dari
Penelitian terdahulu.
dasar bahasa Jepang (N5) pada siswa SMAN 2 Yogyakarta tahun ajaran
2022/2023.
Bab V Penutup, bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian tentang
kosakata dasar bahasa Jpeang (N5) pada siswa SMAN 2 Yogyakarta tahun
ajaran 2022/2023. Pada bab ini juga berisi saran dari peneliti terkait teknis dan
(N5) kedepannya.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Keefektifan Pembelajaran
kata efektif mempunyai arti dapat membawa hasil, berhasil guna, ada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
adalah segala sesuatu yang dapat membaca informasi dan pengetahuan dalam
yang diharapkan.
mencapai tujuan.
Pembelajaran yang efektif tidak hanya dilihat dari hasilnya saja tetapi
12
2) Aktivitas
3) Individualitas
siswa.
4) Integritas
psikomotor.
satu sama lain. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
siswa.
13
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keefektifan Pembelajaran
pembelajaran :
Menurut Matsura (2005) dalam Widiyowati, dkk. (2008) goi ini adalah
konteks.
dari kosakata atau goi merupakan salah satu aspek kebahasaan yang harus
dengan bahasa Jepang baik dalam ragam lisan maupun ragam tulisan.
yaitu :
keadaan sesuatu.
Dahidi (2009:155).
あの (ano) = itu
Contoh : まあ、ああ。
kalimat lain.
Contoh : それで、でも。
Contoh : です、ます。
Contoh : は、に、が。
lisan maupun tulisan, salah satu faktor penunjangnya adalah penguasaan goi
yang memadai.
yang sangat banyak maka diperlukan beberapa teknik untuk memahami dan
menghafalkan kosakata.
menghafal sejumlah kata dalam bahasa asing ini berpengaruh besar dalam
akan lebih mudah belajar bahasa asing dalam situasi yang sangat alami
lingkungan yang baru akan lebih mudah jika dibandingkan orang dewasa.
Jumlah goi yang perlu dikuasai orang asing yang ingin menguasai
18
bahasa Jepang sebagai bahasa asing, dalam hal ini tidak ada jumlah yang
yang akan saya gunakan dalam penelitian ini, yang diambil pada akun
Instagram “Kepo_Jepang” :
Tabel 2.1
No Kosakata Arti
1 がっこう Sekolah
2 しょうがっこう SD
3 ちゅうがっこう SMP
4 こうこう SMA
5 だいがく Universitas
6 かつどう Aktivitas
8 ちいさい Kecil
19
9 おおきい Besar
10 ひくい Rendah/Pendek
11 たかい Tinggi
12 たかい Mahal
13 やすい Murah
14 ながい Panjang
15 みじかい Pendek
16 あつい Panas
17 さむい Dingin
18 べんきょうする Belajar
19 もすく Masjid
20 きく Mendengar/Mendengarkan
21 ゆめ Cita-Cita
22 せんせい Guru
23 かぞく Keluarga
24 ちち Ayah
26 わたし Saya
27 こども Anak
28 この/これ Ini
29 ほん Buku
29 ここ Disini
30 おきにいり Kesukaan
20
31 たべる Makan
32 つかれ Kelelahan
33 かんじる Merasakan
34 みず Air
35 のむ Minum
37 すてき Indah/Cantik
38 すき Suka
39 きみ Kamu
40 ひと Orang
41 かれ Dia (laki-laki)
43 あたまがいい Pintar
44 いい Baik/Bagus
45 なに Apa
46 げんき Sehat
47 しごと Pekerjaan
48 どうですか Bagaimana
50 にほん Jepang
51 ともだち Teman
53 ごはん Nasi
54 いえ Rumah
21
55 えき Stasiun
56 から Dari
57 むずかしい Sulit
58 とおい Jauh
59 おおい Banyak
60 つくる Membuat
61 りょうり Masakan
62 おいしい Enak
64 あの Itu
66 きれい Cantik
67 あつい Panas
68 そら Langit
69 いく Pergi
70 いかり Marah
71 おと Bunyi
72 はえ Lalat
73 しずかにする Diam
74 えいが Film
75 おもしろい Menarik
22
mendapatkan pembelajaran bahasa Jepang, hanya saja hari dan waktu
merdeka.
lancar membaca dan menulis huruf hiragana. Huruf romaji digunakan hanya
untuk kosakata baru yang di luar tema pembelajaran atau untuk menuliskan
C. Media Pembelajaran
alat komunikasi, perantara, atau penghubung. Kata media berasal dari kata
latin, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium. S. Sadiman, dkk
belajar terjadi. Pada hakikatnya media adalah sarana yang dapat memperluas
kemampuan manusia untuk mendengar, melihat pada batas jarak, ruang, dan
23
waktu.
digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh-oleh media yang
atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun
waktu.
recording.
fikasatif, (2) ciri manipulative, (3) ciri distributif, (4) berbentuk hardware
maupun software dan (5) mampu digunakan baik itu secara masal,
grafis seperti gambar ilustrasi, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut sebagai media
26
dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran Panjang dan lebar.
Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model benda
padat, model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama, dan
lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan
pengajaran.
media grafis.
ke dalam :
sebagainya.
dalam :
pilihan pendidik untuk memilih media mana yang akan digunakan. Banyak
Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
penyampaian serta isi pelajaran pada saat itu, di samping itu juga
yaitu :
1) Fungsi atensi
2) Fungsi afektif
3) Fungsi kognitif
4) Fungsi kompensatoris
(6) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
D. Instagram
1. Pengertian Instagram
berbasis ios, android dan windows phone dimana pengguna dapat menbidik,
2010 oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger yang mampu menjaring 25 ribu
aplikasi dari Smartphone yang khusus untuk media sosial yang merupakan
salah satu dari media digital yang mempunyai fungsi hamper sama dengan
materi yang tidak terlalu banyak dan sedikit Latihan untuk melatih
tambahan terkait materi yang sudah diupload, guru dapat menggunakan fitur
2. Kepo_Jepang
pendidikan, bahasa, budaya, dan segala hal tentang Jepang. Melalui akun
Jepang dimana saja dan kapan pun. Kreator dari akun “Kepo_Jepang”
orang asli Jepang yang pernah berkuliah di UGM (Universitas Gajah Mada)
di Yogyakarta.
dari kelas N5 sampai N1, cara menyampaian materinya juga sangat menarik
feed yang berbentuk video untuk menjelaskan materinya. Jadi akan lebih
mudah bagi peminatnya untuk menangkap materi yang telah dijelaskan oleh
tersebut.
Gambar 2.1
Akun Kepo_Jepang
33
3. Kekurangan dan Kelebihan Instagram Sebagai Media Pembelajaran
guru dan peserta didik tidak harus duduk di dalam ruangan kelas
34
untuk menggunakan aplikasi ini tidak harus mengeluarkan biaya
yang mahal.
E. Penelitian Terdahulu
35
Menurut penelitian Raden Roro Layung Permata Sari (2022) dengan
bahasa Jepang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengukur keefektifan akun
Sampel data berjumlah 30 dan pengambilan data diambil melalui angket dan
eksperimen lebih kecil dari nilai rata-rata kelompok kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
kosakata bahasa Jepang serta mahasiswa merasa termotivasi dan mudah dalam
Bahasa Jepang Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Bahasa Dan
Kebudayaan Jepang Angkatan 2016). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
penelitian kuantitatif, hasil yang didapatkan dari analisis angket yang disebar
moji goi di Instagram memiliki dampak yang baik untuk minat belajar
siswa kelas sebelas di SMA Negeri 21 Makassar. Populasi dalam penelitian ini
adalah 1296 siswa, namun penulis hanya mengambil populasi dari siswa kelas
bahwa empat siswa memperoleh nilai tertinggi. Sebelum siswa diberi perlakuan
hanya 2 siswa yang mendapatkan nilai terendah. Setelah tes terakhir (post-test)
37
dilaksanakan, terjadi peningkatan nilai rendah bagi siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
yang ada guna mendapatkan data yang sesuai dengan kriteria penelitian dan
tujuan.
angka-angka dan data yang diperoleh akan diolah menggunakan rumus statistik.
eksperimen yang betul-betul, karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol
menjadi tinggi. Ciri utama dari true experimental design adalah bahwa, sampel
secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah kelompok
kontrol dan sampel yang dipilih secara random. Metode penelitian ini dipilih
Tabel 3.1
Kelas Eksperimen Y1 X Y2
Kelas Kontrol Y3 - Y4
Keterangan :
media Instagram
Tabel 3.2
1 Pre-test Pre-test
40
Adapun rincian treatment akan dijabarkan sebagai berikut ini:
a. Kelas Eksperimen
b. Kelas Kontrol
2. Hipotesis Penelitian
tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu pada data awal
topik penelitian dalam bentuk formulasi teoritis. Pada penelitian kali ini
Nihol/Nol (H0). Oleh karena itu rumusan hipotesis pada penelitian ini
sebagai berikut :
a. Hipotesis Nol (H0) : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil
Jepang (N5).
(N5).
c. Uji Hipotesis
41
Dalam sebuah penelitian hipotesis tidak selalu benar, hipotesis bisa saja
diperoleh lebih kecil daripada nilai koefisien t-tabel, maka tidak ada
B. Subjek Penelitian
1. Populasi
Menurut Sutedi (2011: 179) data penelitian bersumber dari manusia atau
bukan manusia. Manusia yang dijadikan sebagai sumber data disebut dengan
dapat mewakili seluruh karakter dari populasi yang ada dapat dipilih untuk
siswa.
2. Sampel
sampel merupakan objek penelitian yang diambil dari populasi dan dianggap
bahwa teknik random ini dikenal dengan teknik secara acak. Adapun sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa SMAN 2 Yogyakarta tahun
yaitu, kelas X Ipa 5 yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol & kelas X
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Pada penelitian ini teknik
1. Tes
Test yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest
yang dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara
Serangkaian atau sebuah tes yang diberikan kepada peserta didik pada
b. Posttest
eksperimen.
2. Angket (kuesioner)
digunakan pada penelitian ini ialah angket tertutup, yang dimana opsi
jawabannya sudah ditentukan oleh peneliti dan hanya akan dibagikan pada
“Kepo_jepang”.
D. Instrumen Penelitian
diperlukan dalam kegiatan penelitian. Instrument yang berupa tes terdiri atas
tulisan, tes lisan, dan tes tindakan. Sedangkan instrument nn tes yaitu berupa
1. Tes
yang membuahkan data kuantitatif, seperti satu tes yang tidak dibakukan dan
Pada penelitian ini tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. Tes
tersebut untuk menilai hasil belajar siswa SMAN 2 Yogyakarta tahun ajaran
pada akun “Kepo_jepang”. Namun, tes antara kelas eksperimen dan kontrol
dasar bahasa Jepang (N5). Peneliti menerapkan suatu tes, tes yang
ganda, satu jawaban benar dan tiga jawaban pengecoh. Tes diujikan pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol baik pretest maupun posttest. Dalam
penelitian ini, tes dibuat oleh peneliti dengan acuan pada media Instagram
dalam akun “Kepo_jepang”. Berikut kisi-kisi soal yang terdapat dalam tes.
Tabel 3.3
Penilaian Soal
kosakata
bahasa
Jepang ke
dalam
bahasa
46
Indonesia
mampu mengisi
kosakata tersedia
bahasa
Jepang
dengan
benar
kosakata
bahasa
Indonesia ke
dalam
bahasa
Jepang
memilih memasangkan
47
lawan kata Ganda kosakata lawan kata 16,17,18,19,20
bahasa tersedia
Jepang
Total = 20 soal
a. Uji Validitas
antara isi instrument dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan.
kisi instrument.
1. Tingkat Kesukaran
Gambar 3.1
Keterangan :
TK : Tingkat Kesukaran
2. Daya Pembeda
Gambar 3.2
S𝑘𝐴 - 𝑆𝑘𝐵
DP =
𝑛 𝑥 (𝑆𝑘. 𝑚𝑎𝑘 − 𝑆𝑘. 𝑚𝑖𝑛)
Keterangan :
49
DP : Daya Pembeda
b. Uji Reliabilitas
beberapa kali.
Gambar 3.3
𝑘
𝑟= (1 − Ʃi₂)
𝑘−1 St²
Keterangan :
2. Angket
50
kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
(sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju)
bahasa Jepang (N5). Berikut kisi-kisi angket yang akan diberikan pada siswa
Tabel 3.9
Penelitian Angket
Instagram “Kepo_jepang”
“Kepo_jepang”
51
Isi materi pada akun tersebut 2
Penyajiannya 3
“Kepo_jepang”
“Kepo_jepang” “Kepo_jepang”
52
Dapat membuat Mengetahui apakah setelah
Jepang
dilaksakannya
penelitian
dilakukan untuk memecahkan masalah yang dapat dilakukan setelah semua data
yang diperlukan telah lengkap. Teknik analisis data yang digunakan pada
Hasil soal tes akan diolah secara statistic dan hasil soal tes akan
53
akan diketahui nilai dari masing-masing responden. Setelah hasil data
Gambar 3.4
Rumus t hitung
𝑀𝑥 − 𝑀𝑦
𝑡ₒ =
𝑆𝐸𝑀𝑥 − 𝑦
Keterangan :
t0 : nilai thitung
Gambar 3.5
T2 – T1
(g) =
𝑆m – T1
54
Keterangan :
T1 : skor pretest
T2 : skor posttest
Sm : skor maksimum
2017:46).
Gambar 3.6
𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁
Keterangan :
P : Presentase
f : Jumlah jawaban
N : Jumlah responden
dibawah ini :
55
06,00% - 25,00% Sebagian kecil
50,00% Setengahnya
100% seluruhnya
BAB IV
ANALISIS DATA
56
57
58
59
6
0
DAFTAR PUSTAKA
Cipta.
Reading Comprehension.
Tipe Think Pair Share (TPS) dan Metode Konvensional terhadap Prestasi
1
Persada, U. D. (2000). Univeristas Darma Persada. 1–11.
i
Sadim an, A. S. (2018). Media
Pendidikan. z
Sari, R. R. L. P. (2022). Keefektifan Intagram “STUDYIN.JAPANESE” Sebagai
a
Media Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang.
t
Kuantitatif,
Alfabeta.
2
)
Sugiyono. (2018b). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.
.
Sukardi. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan Praktiknya.
Bumi Aksara.
B
e
2
n
d
Tarigan, H. G. (1994). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Bebahasa. Angkasa.