Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

BERKARYA SENI RUPA DUA DIMENSI

Peta Materi:
1. Pengertian dan Jenis Karya Seni Rupa 2D
2. Unsur dan Objek dalam Karya Seni Rupa 2D
3. Medium (Alat, Bahan, Teknik) Berkarya Seni Rupa 2D
4. Proses Berkarya Seni Rupa 2D

1. Seni Rupa
a. Pengertian Seni Rupa
Seni rupa sendiri dibangun dari dua kata yaitu kata seni dan kata rupa. Kata seni memiliki arti sebuah
cara menampilkan keindahan dalam bentuk karya, gerakan dan beberapa metode lainnya. Sedangkan kata
rupa memiliki arti wujud atau sesuatu yang bisa dirasa, dilihat, diraba dan juga dinikmati.
Kesimpulan: Seni rupa adalah segala sesuatu yang menampilkan keindahan dalam bentuk karya yang
bisa dirasa, dilihat, diraba, dan juga dinikmati. Dalam konteks ini, apapun itu selama memiliki keindahan
dan bisa dirasa, dilihat, diraba, dan dinikmati maka termasuk ke dalam seni rupa.
b. Jenis-jenis Seni Rupa
Didalam sebuah karya seni rupa terdapat jenis-jenis atau macam–macam seni rupa dan memiliki arti
yang berbeda-beda.
1. Seni Rupa Berdasarkan Wujudnya
Seni rupa berdasarkan wujudnya dibagi menjadi dua yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga
dimensi.
a. Seni Rupa Dua Dimensi
Seni rupa dua dimensi merupakan jenis seni rupa yang hanya memiliki dua sisi saja, yakni panjang dan
lebar. Seni rupa ini hanya berupa sesuatu yang bisa dilihat dan dinikmati dengan indera penglihatan dari satu
arah saja. Contoh seni rupa dua dimensi adalah lukisan, ilustrasi, sketsa, foto, dan juga gambar.
b. Seni Rupa Tiga Dimensi
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang tidak hanya memiliki panjang dan lebar namun juga
memiliki tinggi. Seni rupa ini memiliki ruang dapat dinikmati dari berbagai sisi.. Contoh seni rupa tiga
dimensi adalah patung, guci, bangunan, dan bunga yang terdapat dalam vas.

2. Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya


Berdasarkan fungsinya seni rupa terbagi menjadi 2 macam yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.
Seni rupa murni adalah karya seni yang dibuat untuk menuangkan ide dari seorang pembuatnya. Sedangkan
seni rupa terapan adalah karya seni yang dibuat dengan tujuan untuk membantu aktifitas manusia.

a. Seni Rupa Murni (fine art) memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Contoh
Seni rupa murni adalah jenis seni rupa yang dari seni rupa murni adalah lukisan, grafis, dan
hanya mengutamakan keindahan bukan kaligrafi. Lukisan, grafis, dan kaligrafi digunakan
mengutamakan fungsinya. Dalam hal ini karya hanya untuk pajangan saja dan dinikmati
seni hanya berfungsi sebagai benda yang untuk keindahannya. Lukisan, grafis, dan kaligrafi tidak
dinikmati keindahannya. Selain hanya keindahan, memiliki nilai guna dalam kehidupan sehari-hari
hal lain hanya menjadi faktor pelengkap saja. selain keindahan.
Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis
atau unsur kegunaannya, akan tetapi hanya
1
b. Seni Rupa Terapan (aplicated art).
Seni rupa terapan adalah seni rupa yang lebih
mengutamakan nilai gunanya daripada nilai
keindahannya. Karya seni ini dibuat untuk tujuan
fungsionl atau untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan psikologis. Meskipun seni rupa terapan
memiliki nilai keindahan, namun yang lebih
ditonjolkan adalah nilai gunanya.
Contoh dari seni rupa terapan adalah pakaian.
Pakaian memiliki nilai guna yang tinggi yaitu
untuk menutupi tubuh manusia. Walaupun pakaian
memiliki seni keindahan namun tetap yang
diutamakan adalah gunanya. Contoh lainnya
adalah sarung.

3. Seni Rupa Berdasarkan Masanya


a. Seni Rupa Tradisional Seni yang dibikin dengan pola, aturan, atau
pakem khusus sebagai pedoman didalam berkarya
seni dan dibikin berulang-ulang tanpa merubah
bentuk aslinya. Aturan-aturan umum berkaitan
dengan penciptaan bentuk, pola, corak,
penggunaan warna, bahan, dan ukuran.
Aspek-aspek berkarya seni seni rupa
tradisional jika masih dipertahankan secara turun-
temurun, berasal dari generasi ke generasi hingga
sekarang. Sehingga seni rupa berbentuk statis,
sejak pernah hingga saat ini bentuk dan coraknya
tidak mengalami perubahan.

b. Seni Rupa Modern

2
Karya seni yang ditandai dengan timbulnya
kreativitas untuk mencitakan hal yang baru yang
belum pernah tersedia sebelumnya. Unsur
kebaharuan menjadi sangat mutlak dan mesti
tersedia untuk menambahkan karya seni rupa
modern yang tekankan aspek kreativitas didalam
berkarya, sehingga tercipta suatu karya yang baru.
Seni moderen berbentuk lebih individualis.
Contoh seni rupa moderen berbentuk lukisan,
grafis, patung dan kriya.

c. Seni Rupa Kontemporer Seni rupa kontemporer berbentuk kekinian dan


temporer. Karya seni ini tercipta pada waktu
tertentu dan memiliki sifat yang mengikuti
perkembangan zaman.
Diciptakan untuk ekspresi teristimewa seniman
dan mengungkap kekuatan fantasi, imajinasi,
Karya seni yang pemunculannya dipengaruhi oleh maupun dengan cita-cita harapan yang dikaitkan
waktu di mana karya seni selanjutnya diciptakan. berkenaan keadaan dan keadaan kapan karya
selanjutnya diciptakan.
B. Unsur dan Obyek Karya Seni Rupa
Dalam sebuah karya seni rupa, unsur fisik dapat secara langsung dilihat dan atau diraba sedangkan unsur
non fisik adalah prinsip atau kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik
dalam sebuah karya seni.

1. Unsur Fisik
1. Garis (line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Garis
memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal,
horizontal, lurus, melengkung, berombak, dan seterusnya.

Garis dapat juga kamu gunakan untuk mengkomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri. Garis
tebal tegak lurus, misalnya, dapat memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung,
memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan meng-
hasilkan karakter yang berbeda pula.

2. Raut (Bidang dan Bentuk)


3
Unsur rupa lainnya adalah “raut” yang
merupakan tampak, potongan atau wujud dari
suatu objek. Istilah ”bidang” umumnya digunakan
untuk menunjuk wujud benda yang cenderung
pipih atau datar sedangkan ”bangun” atau
”bentuk” lebih menunjukkan kepada wujud benda
yang memiliki volume (mass).

4. Tekstur
Tekstur atau barik adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktil dari suatu permukaan atau
penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat
dibedakan atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek
yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada
suatu bidang karena pengolahan unsur garis, warna, ruang, terang-gelap, dan sebagainya.

5. Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang
ada berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu merah, kuning, dan biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat
beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan
polikromatik.

Teknik penggunaan warna


a. Warna Harmonis = Warnai yang sesuai dengan Kenyataan (Co: Daun berwarna hijau)
b. Warna Heraldis=
Penggunaan warna untuk menunjukkan
simbol tertentu / tanda tertentu.
Teknik heraldis adalah penggunaan warna
untuk keperluan perlambangan. Contohnya
warna merah untuk menyatakan
keberanian, kegembiraan, dan gairah yang
membaca, putih melambangkan kesucian
dan kesetiaan, hijau untuk melembangkan
pertumbuhan dan kesejukan.

c. Warna Murni=
warna yang tidak terikat dengan kenyataan
(lawan dari harmonis)
4
d. Warna Monokromatik = Melukis dengan menggunakan Satu jenis warna.
Pewarnaan atau penggunaan secara
monokromatik menunjukkan
kecenderungan penggunaan satu jenis
warna. Perbedaan untuk menunjukkan efek
kedalaman dalam pewarnaan secara
monokromatik umumnya dilakukan
dengan mengurangi atau menambahkan
intensitas warna tersebut.

e. Warna Polikromatik =
Melukis dengan menggunakan beberapa
jenis warna

Unsur seni rupa ini sangat penting dalam membuat karya seni, terutama seni rupa. Agar menjadi sebuah
karya seni yang indah, seorang seniman harus memadukan warna. Perpaduan warna akan menggambarkan
suasana hati, entah itu senang ataupun sedih.

6. Gelap-Terang
Unsur gelap-terang pada karya seni rupa timbul (value) yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya
karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang akan lebih terang dan bagian yang kurang atau
jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini sedikit terkena cahaya akan tampak lebih gelap.
menyebabkan munculnya tingkat nada warna
5
2. Unsur Non Fisik:
Penataan unsur-unsur visual pada sebuah karya seni rupa menggunakan kaidah atau aturan baku ini
disebut komposisi, berasal dari bahasa latin compositio yang artinya menyusun atau menggabungkan
menjadi satu. Komposisi dapat mencakup beberapa prinsip penataan seperti:
a. Kesatuan (unity);
Dalam karya seni rupa menunjukkan keterpaduan berbagai unsur (fisik dan non fisik) dengan karakter
yang berbeda dalam sebuah karya. Unsur yang berpadu dan saling mengisi akan mendukung
terwujudnya karya seni yang indah. Prinsip komposisi ini sering pula ditunjukkan dengan penataan
berbagai objek yang terdapat dalam sebuah karya seni.
Prinsip Kesatuan (Unity) adalah wadah unsur-
unsur lain di dalam seni rupa sehingga unsur-
unsur seni rupa saling berhubungan satu sama lain
dan tidak berdiri sendiri. Sehingga unsur seni rupa
akan bersatu padu dalam membangun sebuah
komposisi yang indah, serasi, dan menarik.
Prinsip kesatuan merupakan bahan awal
Kesatuan
komposisi karya seni.

b. Keseimbangan (balance),
Adalah penyusunan unsur-unsur yang berbeda atau berlawanan tetapi memiliki keterpaduan dan
saling mengisi atau menyeimbangkan. Keseimbangan ini ada yang simetris, yaitu menunjukkan atau
menggambarkan beberapa unsur yang sama diletakkan dalam susunan yang sama (kiri-kanan, atas-
bawah, dll.) dan ada pula yang asimetris yaitu penyusunan unsurnya tidak ditempatkan secara sama
namun tetap menunjukkan kesan keseimbangan

Prinsip keseimbangan berhubungan


dengan berat ringan nya suatu karya seni.
Karya seni diatur agar mempunyai daya
tarik yang sama di setiap sisinya. Prinsip
keseimbangan ini memberikan pengaruh
besar pada kesan suatu susunan unsur-
Keseimbangan unsur seni rupa. Balance bisa dibuat
secara formal/simetris dan dengan
informal/asimetris serta
keseimbangan radial/memancar.

6
c. Irama (rhythm) tidak hanya dikenal dalam seni musik. Dalam seni rupa, irama merupakan kesan gerak
yang timbul dari penyusunan atau perpaduan unsur-unsur seni dalam sebuah komposisi. Kesan gerak
dalam irama tersebut dapat bersifat harmoni dan kontras, pengulangan (repetisi), atau variasi

Irama atau Ryhme merupakan pengulangan


satu atau lebih unsur secara teratur dan terus
menerus sehingga mempunyai kesan bergerak.
Pengulangan ini bisa berwujud bentuk, garis, atau
rupa-rupa warna. Pengulangan unsur bentuk jika
diletakkan ditempat yang sama maka akan terlihat
statis, berbeda dengan irama harmonis maka
Ira menghasilkan nilai estetika yang unik. Untuk itu
ma pintar-pintar dalam melakukan variasi warna,
ukuran, jarak, dan tekstur.

C. Medium, Bahan, dan Teknik


1. Medium dan Bahan Karya Seni Rupa

Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa
tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa, bahan untuk berkarya seni rupa ini juga banyak
macam dan ragamnya:
a. Berdasarkan fungsinya:
- Bahan utama / medium (kanvas dan cat)
- bahan penunjang (kayu dan paku).
b. Berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya:
- Bahan alami (material yng bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat digunakan
secara langsung tanpa proses pengolahan secara kimiawi di pabrik atau industri terlebih dahulu.
- Bahan sintetis / bahan baku olahan (bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses
pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus.
c. Berdasarkan sifat materialnya:
- Bahan keras
- Bahan lunak
- Bahan cair
- Bahan padat, dan sebagainya.

7
2. Alat Berkarya Seni Rupa

Alat untuk berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Beberapa karya seni rupa bahkan
memiliki peralatan khusus yang tidak dipergunakan pada jenis karya lainnya. Akan tetapi ada juga alat atau
bahan yang dipergunakan hampir disemua proses berkarya seni rupa. Alat-alat tulis (gambar) misalnya,
adalah peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan hampir seluruh jenis karya seni rupa, terutama
saat membuat rancangan karya seni tersebut.
Dalam berkarya seni rupa dua dimensi setidaknya dikenal beberapa kategori alat utama untuk
berkarya, yaitu alat untuk membentuk, menggambar dan mewarnai, serta alat mencetak (mendupilkasi).
Begitu juga bahan, selain kategori alat utama tersebut, kita juga mengenal alat-alat bantu lainnya, yaitu alat-
alat yang peruntukannya tidak secara khusus untuk kegiatan berkarya seni rupa tetapi sangat diperlukan
dalam kegiatan berkarya seni pengukur dan sebagainya. Alat-alat ini bersifat penunjang untuk merupa
seperti: alat pemotong (pisau dan gunting), alat pengering, alat memudahkan atau melancarkan proses
pembuatan karya.
Adanya kemajuan teknologi, saat ini
semua fungsi alat yang dipergunakan dalam
berkarya seni rupa relatif dapat dilakukan oleh
komputer. Walaupun demikian perlu disadari betul
bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya seni
bagaimanapun juga membutuhkan kepekaan rasa
yang sulit dihasilkan oleh program komputer.
Kepekaan rasa adalah kompetensi unik dan khas
yang hanya dimilki manusia, berbeda antara satu
orang dengan orang lainnya.
3. Teknik Berkarya Seni Rupa
Dalam membuat karya seni rupa murni atau terapan dibutuhkan keterampilan teknis menggunakan
alat dan mengolah bahan untuk mewujudkan objek pada bidang garap. Sebagai contoh, untuk mewujudkan
sebuah objek dalam karya lukisan, seorang perupa atau seniman lukis dituntut menguasai keterampilan
teknis menggunakan alat (kuas) dan mengolah bahan (cat) pada kanvas (medium). Seorang pematung

8
dituntut menguasai keterampilan teknis menggunakan alat memahat dan mengolah bahan kayu untuk
mewujudkan karya seni patung.

Beragam jenis dan karakteristik bahan yang digunakan dalam berkarya seni rupa memerlukan
beragam alat dan teknik untuk mengolahnya. Suatu teknik berkarya seni rupa mungkin saja secara khusus
digunakan sebagai teknik utama dalam mewujudkan satu jenis karya seni rupa tetapi mungkin juga
digunakan untuk mewujudkan jenis karya seni rupa lainnya.

D. Proses Berkarya Seni Rupa


Karya seni rupa dua dimensi tidak tercipta berkarya seni rupa dua dimensi.
dengan sendirinya. Pembuatan karya seni rupa dua
dimensi dilakukan melalui sebuah proses secara
bertahap.
Tahapan dalam berkarya ini berbeda antara
satu jenis karya dengan jenis karya lainnya
mengikuti karakteristik bahan, teknik, alat, dan
medium yang digunakan untuk mewujudkan karya
seni rupa tersebut.
Tahapan dalam berkarya seni rupa dua
dimensi ini dimulai dari adanya motivasi untuk
berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam
diri maupun dari luar diri perupanya.
Benda-benda kecil atau hal-hal sederhana
dalam kehidupan kita sehari-hari dapat menjadi
ide untuk

D. Fungsi Seni Rupa


1. Fungsi Individu
a. Fungsi pemenuhan keperluan fiisk
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk homofaber yang miliki kecakapan untuk apresiasi pada
keindahan dan penggunaan benda-benda.
Seni terapan sebetulnya mengacu kepada pemuasan keperluan fisik sehingga aspek kenyamanan
menjadi hal yang penting. Semisal seni bangunan, seni furniture, seni pakaian/textile, seni kerajinan, dll.
b. Fungsi pemenuhan keperluan emosional
Setiap orang miliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain. Pengalaman dari setiap orang
sangatlah berbeda untuk mempengaruhi sisi emosional atau perasaannya.
Contohnya perasaan sedih, gembira, letif-lelah, kasihan, cinta, benci, dll. Manusia mampu merasakan semua
itu sebab di dirinya terdapat impuls emosional sebab merupakan keadaan kejiwaan pada setiap manusia
normal.
Untuk memenuhi keperluan emosional manusia membutuhkan impuls berasal dari luar dirinya yang
sifatnya menyenangkan, memuaskan keperluan batinnya. Contohnya mengalami keletihan sehingga
membutuhkan rekreasi seperti teater, menyaksikan biskop, konsert, pameran seni dll.

2. Fungsi Sosial
a. Fungsi Sosial Seni di bidang Rekreasi

9
Banyak kegiatan seseorang membawa dampak mereka merasakan kejenuhan sehingga orang
selanjutnya membutuhkan penyebaran seperti berlibur ke area rekreasi objek wisata (rekreasi alam).
Seni rupa termasuk sebagai benda rekreasi seperti seni teater, pameran lukisan, pagelaran musik, dan
pameran bonsai. Arti seni benda rekreasi adalah seni yang menciptakan keadaan berbentuk penyebaran dan
pembaharuan keadaan yang sudah ada.
b. Fungsi Sosial Seni bidang Komunikasi
Setiap manusia pasti berkomunikasi dengan bahasa sebab merupakan layanan komunikasi paling
efektif mampu dengan mudah dimengerti. Namun bahasa miliki keterbatasan sebab tidak semua bahasa
mampu dimengerti semua orang di dunia ini sebab bahasa setiap negara berbeda-beda.
Maka dari itu dibutuhkan bahasa universal yang digunakan untuk berkomunikasi di semua dunia ini.
Berdasarkan pernyataan tersebut, seni diyakini mampu berperan sebagai bahasa universal, seperti Affandi
yang berkomunikasi ke semua dunia dengan lukisannya. Seni mampu menembus batasan-batasan verbal,
maupun perbedaan lahiriah setiap orang.
c. Fungsi Sosial di bidang Pendidikan
Dalam makna luas, pendidikan adalah suatu keadaan yang bertransformasi yang mengakitkan
keadaan khusus menjadi lebih maju. Seni mampu menambahkan pendidikan sebab berasal dari setiap
pertunjukan seni terdapat makna yang disampaikan.
Seni bermanfaat untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkahlaku seseorang beralih
menjadi keadaan yang lebih maju berasal dari sebelumnya. Seni menumbuhkan pengalaman estetika dan
etika.
d. Fungsi Sosial Seni dibidang Rohani
Menurut Kar Barth bahwa keindahan bersumber berasal dari Tuhan. Seni menjadi salah satu inspirasi
yang bermanfaat untuk kepentingan keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi melukiskan bentuk nilai
estetika. Kegunaan seni:
 Memuaskan batin seniman penciptanya atau menambahkan kepuasan tersendiri
 Memberikan keindahan yang dinikmati secara luas berdasarkan penilaian yang berbeda.
 Menyampaikan nilai-nilai budaya dan ekspresi seniman
 Sebagai benda keperluan sehari-hari atau benda praktis
 Sebagai media atau alat untuk mengenang suatu momen khusus sebagai layanan ritual keagamaan.

10

Anda mungkin juga menyukai