Anda di halaman 1dari 22

PROF DR AN AN CHANDRAWULAN, S.H., LL.

M
Dr. PRITA AMALIA, S.H., M.H

ASPEK HUKUM PENANAMAN MODAL DALAM


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI
INDONESIA

1
• Penanaman Modal

• adanya kegiatan menanam modal


UU No. 25 • penanaman modal dalam negeri

Tahun 2007 • penanaman modal asing

• untuk melakukan wilayah di Republik


Indonesia

2
• foreign investment involves the
transfer of tangible or intangible
Foreign Direct assets from one country to another
for the purpose of their use in that
Investment country to generate wealth under
the total or partial control of the
owner of the assets.

3
Penanaman • Kegiatan menanam modal
• untuk melakukan usaha di wilayah Republik
Modal Asing Indonesia
• Penanam modal asing (investor)
• modal asing atau berpatungan dengan
penanam modal dalam negeri

4
Investment

Responsibility of state -
International Law- Foreign
Minimum standard of
Direct Investment
treatment

the definition of investment in


bilateral, regional and
tangible and intangible assets multilateral treaties - the
protection of the investment
based on treaties - case law

5
ASEAN
COMPREHENSIVE
INVESTMENT
AGREEMENT

6
Pelaku Penanaman Modal

Perusahaan Transnasional (TNC/ MNC)

Perusahaan Negara (State Corporation)

Organisasi Internasional

Organisasi Non Pemerintah

Perusahaan Swasta (Private Corporation)


7
Penanam Modal Asing
(Investor)

Perorangan
Badan usaha Pemerintah
(warga
Asing Asing
negara asing)

8
Modal • Aset dalam bentuk uang atau bentuk lain
yang dimiliki oleh penanam modal yang
mempunyai nilai ekonomis

9
Sumber Hukum Penanaman Modal

UU No 25 Tahun 2007

Bilateral Investment Treaties

Regional Investment Treaties

Multilateral Investment Treaties

Kontrak di antara para pihak

10
BENTUK KONTRAK PMA

• Joint Venture Contract/ Agreement


• Kontrak Karya
• Build Operate Transfer (BOT)
• Production Sharing Contract
• Public Private Partnership

11
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
KERJA SAMA PEMERINTAH
BADAN USAHA

CLRC.FH@UNPAD.AC.ID 12
Pembangunan SDM

Pembangunan Infrastruktur

5 ARAHAN
UTAMA Penyederhanaan Regulasi

PRESIDEN Penyederhanaan Birokrasi

Transformasi Ekonomi

CLRC.FH@UNPAD.AC.ID 13
• Infrastruktur merupakan faktor daya tarik investasi
MENGAPA disamping faktor-faktor lain seperti stabilitas
politik, keamanan, birokrasi perijinan yang efisien
PEMBANGUNAN dan jaminan ndan perlindungan investasi yang
memdai.
INFRASTRUKTUR • Pembangunan infrastruktur seperti sarana dan
MELALUI prasarana transportasi, energi, komunikasi, migas
dan lain –lain memerlukan biaya yang sangat besar.
PENANAMAN • Anggaran Negara melalui APBN yang terbatas tidak
MODAL PENTING memungkinkan membiayai pembangunan
infrastruktur
BAGI • Mengundang partisipasi swasta dalam
INDONESIA? pembangunan infrastruktur dengan skema “Public
Private Partnership”

CLRC.FH@UNPAD.AC.ID 14
MENGAPA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MELALUI
PENANAMAN MODAL PENTING BAGI INDONESIA?

• Perlu dikembangkan suatu pola kerjasama yang menjamin dengan swasta


guna menjamin keberadaan infrastruktur bagi kepentingan negara
khususnya masyarakat
• Pembangunan infrastruktur melibatkan berbagai pihak baik pemerintah,
investor, kontraktor, lembaga pembiayaan, supplier, operator dan lain-lain
• Hubungan kerjasama ini diikat melalui perjanjian-perjanjian/kontrak-
kontrak antara lain concession agreement, shareholder agreement,
syndicated loan agreement, off take agreement, dan lain lain

CLRC.FH@UNPAD.AC.ID 15
SEJARAH PENGATURAN KPBU

01 02 03 04 05
Keputusan Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan
Presiden No.7 Presiden No. Presiden No. Presiden No. Presiden No.
Tahun 1998 67 Tahun 2005 13 Tahun 2010 66 Tahun 2013 38 Tahun 2015

CLRC.FH@UNPAD.AC.ID 16
REGULASI KPBU DALAM PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR

CLRC.FH@UNPAD.AC.ID 17
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)

• KPBU adalah kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu kepada spesifikasi yang
telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/ Kepala Lembaga/Kepala Daerah/
BUMN/BUMD, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan
Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko antara para pihak.
• Definisi lain KPBU adalah kontrak jangka panjang antara pemerintah dan sektor
badan usaha untuk melaksanakan perencanaan, pembangunan, pembiayaan, dan
pengoperasian infrastruktur publik oleh pihak swasta (Yescombe, 2007). KPBU
memberikan skenario triple win yang mengakomodir pemerintah, konsorsium
badan usaha dan kepentingan public.

18
MENGAPA KPBU?
Tujuan Menggunakan KPBU
• Mecukupi kebutuhan pendanaan penyediaan infrastruktur
secara berkelanjutan melalui pengerahan dana swsta
• Penyediaan infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien,
tepat sasaran dan tepat waktu
• Menciptakan iklim investasi yang mendorong partisipasi Badan
Usaha dalam penyediaan infrastruktur
• Mendorong prinsip pakai bayar oleh pengguna atau dalam hal
tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar
pengguna (user charges)
• Memberikan kepastian pengembalian investasi Badan Usaha
melalui pembayaran secara berkala oleh pemerintah kepada
Badan Usaha

19
Subjek dalam KPBU berdasarkan Perpres 38/2015

• Pemerintah yang dalam hal ini akan berperan sebagai Penanggung Jawab Proyek
Kerjasama (PJPK)
• Menteri/Kepala Lembaga atau pihak yang didelegasikan untuk bertindak mewakili
Kementerian/Lembaga / Kepala Daerah / BUMN/ BUMD.
• Proyek KPBU dapat dilakukan dengan penggabungan (bundling) 2 atau lebih jenis
infrastruktur dimana Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah bertindak bersama-
sama sebagai PJPK dengan menandatangani nota kesepahaman mengenai PJPK dan
menunjuk pihak yang menjadi koordinator PJPK.
• BUMN/D dapat bertindak sebagai PJPK sepanjang diatur dalam peraturan perundang-
undangan sektor.

20
KONSEP SKENARIO TRIPLE WIN

21
TERIMA KASIH

CLRC.FH@UNPAD.AC.ID 22

Anda mungkin juga menyukai