Oleh:
LEO RIDHO YUWOKO
D 200 190 51
2
tersebut pada tugas akhir kali ini dengan judul “Perancangan Ulang Dan Assembly
Hydraulic Pump Low Power Wheel Loader Lg 855 N
1.2 Rumusan Masalah
Dalam kasus hydraulic pump yang terjadi terhadap wheel loader biasanya
dapat disebabkan oleh beberapa komponen seperti idler, drive shaft, casing, hydraulic
gear pump, tutup hydraulic pump, gear hydraulic pump, casing hydraulic pump, case
seal hydraulic pump, hydraulic pump eplode, hydraulic pump explodev pada
kesempatan kali ini penulis menemukan masalah yaitu perancangan Hydraulic Pump.
Maka dari itu pada kasus kali ini penulis tertarik untuk meneliti terkait merancang
kembali assembly pada hydraulic pump dan menganalisa kerusakan pada hydraulic
pump.
4
BAB II
DASAR TEORI
5
2.2 Power Train
Sistem pemindah tenaga atau sering disebut power train system adalah suatu
rangkaian komponen penyalur tenaga dari engine sampai final drive sehingga unit
tersebut dapat berjalan maju mapun mundur sesuai dengan keinginan dari operator.
Dapat dilihat pada gambar 2.2
6
oleh pompa hidrolik yang kemudian diteruskan ke komponen silinder kerja
melalui pipa-pipa saluran dan katup-katup. Oleh sebab itu, tercipta gerakan
translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida
pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.
3 Penggerak Elektrik (Electric Drive)
Pada dasarnya system elektrik adalah sebuah rangkaian komponen yang
memnafaatkan energi listrik untuk menghasilkan energi mekanik. Sistem elektrik
merupakan suatu bentuk pemindahan tenaga dimana listrik menjadi hal utama
dalam system ini akan tetapi system ini lebih sering digunakan pada kendaraan
ringan seperti motor listrik dan juga mobil listrik.
Pada Wheel Loader LG 855 N sendiri menggunakan system penggerak
hidrostatis (Hydrostatic Drive). Susunan dari system power train Wheel Loader
LG 855 N ini adalah sebagai berikut :
a. Engine
Engine adalah suatu alat yang dapat mengubah energi menjadi gerak. Alat
yang dapat mengubah panas yang dihasilkan bahan bakar menjadi energi garak`,
dan engine ini adalah komponen utama dalam sistem power train dan juga
sumber tenaga utama dalam sebuah kendaraan terutama wheel loader. Dapat
dilihat pada gambar 2.3
7
Fungsi utama dari engine sendiri adalah untuk menghasilkan tenaga yang
nantinya akan dikonversi oleh transmisi dan diteruskan ke penggerak akhir atau
final drive, cara kerja engine ini yaitu mengabutkan bahan bakar dalam ruang
bakar lalu bahan bakar tersebut diberi percikan oleh busi yang akan membuat
ledakan dan membuat piston yang ada dalam ruang bakar dapat berputar dan
siklus tersebut terjadi secara terus menerus selama engine dalam kondisi hidup.
Pada wheel loader sebelum putaran engine diteruskan ke transmisi, putaran
engine memiliki peran untuk menggerakkan torque converter terlebih dahulu.
b. Torque converter
Torque Converter adalah suatu komponen power train yang bekerja
secara hidrolis atau memanfaatkan tenaga kinetis oli hidrolik dimana torque
converter diantara engine dan transmisi. Cara kerja torque converter adalah
merubah tenaga mekanis dari engine menjadi kinetis (oil flow) dengan bantuan
pump dan merubahnya Kembali menjadi energi mekanis pada shaft output yang
menuju ke transmisi dengan bantuan turbin.
Dalam torque converter, impeller yang juga berfungsi sebagai pump
menerima oli dari transmission case, yang disuplai oleh oil pump melalui
transmission control valve, dimana pressure yang akan masuk ke troque
converter sebagian akan bocor melalui seal ring yang kemudian akan berfungsi
untuk melumasi bearing dan akhirnya akan jatuh ke torque converter case.
Selamjtnya oli yang jatuh di torque converter dihisap Kembali oleh scavenging
pump menuju ke transmission oil case. Konstruksi dari torque converter dapat
dilihat pada gambar 2.4 berikut :
8
Setelah putaran engine digunakan untuk menggerakkan torque converter
lalu putaran engine masuk pada komponen transmisi dimana pada komponen ini
putaran engine dikonversi dan diteruskan ke penggerak akhir atau final drive.
c. Transmission
Transmisi adalah bagian dari komponen power train yang berfungsi
untuk mengatur kecepatan gerak, torsi, serta arah gerak maju atau mundur pada
unit. Pada alat berat transmisi terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
1 Direc drive transmission
Direct drive transmission adalah transmisi yang menggunakan
flywheel clutch (plat kopling) sebagai media penghubung dan pemutus antara
engine dengan transmisi. Clutch ini dioperasikan secara manual. Flywheel
Clutch berguna pada saat awal mesin bergerak dan pada saat perpindahan
gigi (gear shifting).
Transmission ini dipergunakan pada alat berat yang digunakan di
medan kerja yang relative rata, tidak sering mengubah kecepatan ataupun
arah dan beban kerja yang relative ringan, Contohnya pada tractor pertanian,
motor grader dan sebagainya.
Berdasarkan cara kerjanya Direct Drive Transmission masih dibagi
menjadi tiga macam yaitu ; Sliding gear, Constant mesh dan Synchromesh
type.
Sliding Gear
Merupakan pengatur kecepatan dan arah kerja dengan cara
memindahkan spur gear yang dilakukan oleh fork agar diperoleh
kecepatan ataupun arah yang dikehendaki. Transmissi tipe sliding gear
dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut :
9
Gambar 2.5 Sliding Gear
Constant Mesh
Pada Constant Mesh Type roda percepatan pada pasangan
(counter gear), agar terjadi perpindahan tenaga percepatan atau arah
putaran maka yang dipindahkan adalah Constant Mesh. Constant Mesh
berfungsi sama seperti Sliding Gear di atas, sedangkan perbedaannya
yang dipindahkan adalah sliding collar. Transmisi tipe constant mesh
dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut :
Synchromesh Type
Synchromesh Transmission pada dasarnya sama dengan Constant
Mesh dengan tambahan synchronizer. Synchronizer digunakan pada
semua manual transmisi dan mesin lain ketika perpindahan gigi.
Transmisi Synchromesh type dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut :
10
Gambar 2.7 Synchromesh Type
11
shaft dari transmission.
Planetary power shift transmission terdiri dari beberapa pasang
planetary gear dimana komponen tersebut berfungsi untuk merubah
arah putaran input, dan merubah kecepatan. Komponen yang berfungsi
untuk menahan pada planetary gear set tersebut adalah clutch (piston,
disc dan plate). Terdapat dua macam planetary gear system yaitu : single
pinion type dan double pinion type. Dapat dilihat pada gambar 2.8
Counter shaft
Counter shaft menggunakan constant mesh seperti pada direct
drive tetapi pada jenis ini menggunakan clutch pack. Transmission jenis
ini biasanya digunakan pada mechine backhoe loader. Keuntungan
transmisi jenis ini menggunakan sedikit spare part sehingga ringan.
Dapat dilihat pada gambar 2.9
12
Gambar 2.9 Counter Shaft Type
Hydrostatic transmission
Hydrostatic transmission adalah transmission yang mentransfer
tenaga dengan menggunakan hydraulic system. Keuntungannya adalah
control kecepatannya secara variable, pemanfaatan horse power dari
engine sangat maksimal kesesuaian maksimal antara drawbar pull dan
travel speed counter rotation control (perputaran track berlawanan arah
saat berbelok), cocok untuk alat berat dengan minimum travel. Dapat
dilihat pada gambar 2.10
13
d. Final Drive
Final Drive atau yang biasa disebut dengan penggerak akhir merupakan
sebuah komponen power train yang fungsinya merupakan penggerak akhir yang
menuju roda atau track. Fungsi lain final drive pada alat berat yaitu melipat
gandakan torsi yang paling akhir. Pada final drive terdapat susunan roda gigi
berupa satu set roda gigi lurus atau satu set roda gigi planet (planetary gear).
Dapat dilihat pada gambar 2.11 berikut ini
Pada kasus kali ini kita akan berfokus terhadap Transmisi beserta jenis-jenisnya dan
juga komponen transmisi yang akan dibahas pada sub bab berikutnya.
14
2.3 Bagian Wheel Loader LG 855 N
BUCKET
CABIN
TRANSMISSION
ENGINE
LIFT ARM
LIFT CYLINDER
CONTROL VALVE
TIRE
HYDRAULIC PUMPCOUNTER WEIGHT
15
i. Engine merupakan penggerak awal dari wheel loader.
j. Control valve adalah perangkat mekanis atau elektrik yang digunakan
dalam sistem kontrol untuk mengatur aliran fluida atau gas
16
3. Filter oli pada sistem hidrolik berfungsi sebagai penyaring kotoran yang
terkandung pada oil flow dengan tujuan agar kotoran tersebut tidak ikut
bersirkulasi dalam system.
4. Control valve digunakan untuk mengarahkan arah aliran oli, mengatur
jumlah aliran oli dan membatasi ukuran oli dalam system.
5. Actuator (hydraulic cylinder) berfungsi sebagai pengubah tenaga
hidrolik menjadi tenaga mekanik.
6. Pressure control valve digunakan untuk membatasi tekanan maksimum
yang diizinkan sistem hidrolik, hal tersebut bertujuan agar sistem tidak
rusak akibat over pressure.
7. Cooler berfungsi untuk mendinginkan fluida, fluida yang telah
digunakan (diberi tekanan tinggi) suhunya akan meningkat. Fluida
dengan temperatur tinggi ini akan mengalami penurunan kualitas, serta
beresiko merusak komponen lain.
17
tilt cylinder, arm cylinder, steering cylinder, swing motor, dan travel
motor.
6. Begitu mendapat fluida, bagian-bagian yang termasuk actuator ini
mengubah energi hidrolik menjadi energi mekanis dalam bentuk Gerakan
linear dan putaran, untuk melakukan fungsi masing-masing.
18
mencapai batas yang sudah di tentukan maka suplai pompa dikurangi atau
dihentikan untuk menjaga tekanan dalam system agar tetap pada tekanan
maksimum sistem. Terlihat pada gambar 2.20
Salah satu jenis pompa yang ada dalam sistem hydraulic adalah pompa
roda gigi, yang merupakan salah satu pompa pindahan positif yang paling
umum digunakan, hal ini karena dimensi yang dimiliki oleh pompa inirelative
kecil dan pengoperasiannya yang sederhana. Pompa ini bekerjadengan cara
sejumlah fluida masuk pada sisi isap ke dalam rongga-rongga roda gigi
kemudian dipindahkan ke sisi tekan. Pada daerah ini fluida dicengkram dan
didesak keluar pompa, besarnya kapasitas fluida yang terpompa tergantung
dari besarnya rongga-rongga gigi pada pompa tersebut. Gear pump dibagi
menjadi dua, yaitu internal gear pump dan eksternal gearpump.
19
pompa roda gigi internal ini. Dapat dilihat pada gambar 2.21
LOW flRESSURE
Outlet
Inlet
HIGH flRESSUR
ExĞernal fiear Pump
20
Gear pump bekerja dengan cara mengalirkan fluida melalui
celah-celah antara gigi dengan dinding. Kemudian fluida dikeluarkan
melalui saluran outlet karena sifat pasangan roda gigi yang selalu
memiliki titik kontak. Suatu pasangan roda gigi secaraideal akan selalu
memiliki satu titik kontak dengan pasangannya meskipun roda gigi
tersebut berputar. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh mekanisme gear
pump untuk mengalirkan fluida.Dengan kata lain, secara ideal fluida
tidak akan masuk melalui titikkontak pasangan roda gigi tersebut.
3) Piston Pump
Piston pump sering dipakai pada sistem hidrolik modern,
dimana digunakan kecepatan tinggi (high speed) dan tekanan tinggi
(high pressure). Pomp aini menggunakan piston untuk menghisap
fluida dari lubang suction dan mendorong fluida keluar melalui
lubang discharge. Dapat dilihat pada gambar 2.23
21
Untuk mengetahui Dp (Displacement Pump) yaitu jumlah
fluida yang dapat dipindahkan dalam satu kali putaran (n), debit
pompa adalah penjumlahan masing-masing komponen sistem
hidrolik yaitu pada silinder dan motor hidrolik. (Triono, 2006)
Maka dapat dicari dengan persamaan berikut :
Dp = Q / ηvoln
Dimana :
Dp = Displacement Pump (cm3)
Q = Debit aliran pada pompa (cm3 / menit)
ηvol = Efisiensi volumetris (%)
n = Jumlah putaran (rpm)
P.Q
Dp =
600
22
Gambar 2.24 Cylinder Hydraulic
(Sumber : www.gghyd.com/cylinders.html)
Seal center
bearing
23
3. Snap ring
Snap ring merupakan komponen yang berfungsi untuk menahan
atau menstabilkan suatu bagian tertentu dalam posisi yang
diinginkan. Dapat dilihat pada gambar 2.26
4. Drive gear
Drive gear merupakan komponen yang berfungsi untuk
mengubah energi mekanis menjadi energi hidrolik Dapat dilihat
pada gambar 2.27
.
5. Idlear gear
Idler gear merupakan komponen yang berfungsi sebagai
mengoptimalkan distribusi beban, atau memastikan gerakan yang
lebih stabil. Dapat dilihat pada gambar 2.28
24
6. Pressaure plate : untuk menekan serta menahan tekanan yang di
akibat kan dari berputarnya drive gear. Dapat dilihat pada gambar
2.29
25
dibersihkan atau diganti dengan yang baru. Dapat dilihat pada gambar 2.29
mendukung system hidrolik, beberapa kondisi yang harus dimiliki oleh fluida
antara lain, viskositas, indeks viskositas, foaming, kekuatan film,
demulsifitas, ketahanan terhadap oksidasi, pour point.
26
temperature. Foaming adalah timbulnya gelembung pada minyak akibat
masuknya udara dalam minyak, karena adanya kebocoran pada bagian isap
system. Kekuatan film adalah kemampuan minyak untuk membentuk lapisan
film yang mampu untuk mendukung beban dan mencegah terjadinya kontak
langsung pada permukaan yang bergesekan sehingga mengurangi keausan.
Standar kekentalan hydraulic oil adalah ISO-VG (International Standards
Organization Viscosity Grade). Untuk hydraulic oil yang sering digunakan
pada sistem hidrolis wheel loader yaitu hydraulic oil ISO-VG
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Memasang center
bearing plate
Memasang flange
Selesai
28
3.2 Lokasi Penelitian
PT. Mitra Teknindo Sejati (Workshop Tangerang) beralamat di Kawasan Industri
Millennium Blok P2 No.3 Jl. Pemda Tigaraksa Kel. Matagara Kec. Tigaraksa Kab.
Tangerang-Banten
3.3.1 Alat
Alat yang di gunakan dalam penelitian antara lain
a. Tool Set yaitu berupa seperangkat alat yang digunakan
untukkeperluan bongkar pasang sepeda motor ketika pengujian
dilakukan.Tool Set yang digunakan pada saat pengujian
3.3.2 Bahan
1. Hydraulic pump
29
Gambar 3.3 hydraulic pump
f. Modus kemudi : KL
m. Seri model : LG
s. Jumlah silinder :6
31
4. Memasang Preassure Plate Pada Housing
5. Memasang drive gear dan diberi oli hydraulic, pastikan drive gear
saling bersinggungan ,bersih dari serpihan logam dan kotoran
6. Memasukan gear yang sudah saling bersinggungan dan pastikan
memasukan secara bersamaan ke dalam housing jika sudah masuk
kedalam housing
7. Memasang Preassure Plate Bagian Atas dengan menggunakan kayu
dan palu dipukul secara bergantian sisi-sisinya
8. Memasang center bearing plate pada drive gear ke dalam lubang pada
center bearing kemudian mengencangkan pasang 4 baut berkepala L
dengan menggunakan kunci L di sisi center bearing plate
9. Memasang flange dengan snap ring, o-ring dan ring
10. Mengencangkan baut pada hydraulic pump dengan menggunakan
kunci L dan sambungan besi pipa
11. Menaikan hydraulic pump tali tambang mempermudah dalam
pemasangan ,yaitu dua orang menopang tali tambang ,dan satu orang
mengarah kan hydraulic pump ke tempatnya,di perlukan ketelitian dan
ke hati-hatian dalam pemasangan ,karena hydraulic pump cukup berat
,jangan lupa menggunakan alat pelindung diri ,seperti sepatu dan helm
safety guna mencegah hal hal yang tidak di inginkan
12. Memasang baut penahan hydraulic pump dengan mengencangkan
baut menggunakan kunci sok dan ditambah sambungan pipa ,
13. Memasang semua selang- selang hydraulic kembali pastikan seal pada
selang 12 hydraulic juga terpasang
14. Mengisi oli hydraulic melalui tank hydraulic
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada hasil dan pembahasan ini membahas tentang penelitian dan perhitungan assembly.
4.1 Assembly
Assembly merupakan langkah pemasangan atau menyusun komponen yang
sudah dilakukannya perbaikan atau pergantian part yang baru, sebelum
melakukan proses assembly terlebih dahulu mengecek kebersihan pada
komponen cylinder bucket, memastikan semua komponen sudah bersih dan
terhindar dari kotoran, berikut ini merupakan langkah-langkah dari proses
pemasangan komponen :
preassure plate
housing
33
2. Assembly drive gear pada housing
Pemasangan drive gear sama seperti hal nya memasang housing, dimana drive
gear diberi oli hydraulic, pastikan drive gear saling bersinggungan ,bersih dari
serpihan logam dan kotoran. Masukan gear yang sudah saling bersinggungan dan
pastikan memasukan secara bersamaan, jika sudah masuk kedalam housing, coba
putar salah satu gear, jika satu gear di putar dan gear yang satunya juga ikut
berputar maka pemasangan telah benar ,namun jika satu gear di putar terasa sulit
dan gear yang satunya juga tidak mau berputar kemungkinan terjadi kesalahan
dalam pemasangan gear, ulangi pemasangan sampai gear benar-benar terpasang
dengan pas
Drive gear
Idler gear
Drive gear
Idler gear
housing
34
3. Assembly Preassure plate Bagian Atas
Sama seperti namanya preassure plate merupakan plate penekan,di gunakan untuk
menekan serta menahan tekanan yang di akibat kan dari berputarnya drive gear ,cara
pemasangan preassure plate juga sama ,menggunakan kayu dan palu di pukul secara
bergantian sisi-sisi nya
pressure plate
Snap ring
,o-ring,danring
Jika hydraulic pump sudah berada di atas unit ,maka selanjutnya proses pemasangan
,dalam proses ini pastikan selang ,kabel kelistrikan tidak ada yang terjepit ,masukan
poros pompa hydraulic secara perlahan,sampai benar benar pas
Selang hidraulic
Pada pompa hydraulic berfungsi sebagai untuk menyuplai atau mengalirkan oli
hidrolik dari hydraulic tank menuju ke cylinder hydraulic. Pada pompa hidrolik Wheel
Loader LG 855 N memakai pompa berjenis pompa axial atau pompa piston dan
mempunyai tekanan yaitu 23.4 MPa atau 234 bar.
Dimana :
S = Panjang langkah = 71 cm
D = Diameter piston = 9 cm
d = Diameter rod = 5,5 cm
1
A = ( 𝜋 . ( D2 – d2 ) ...................................................................(4.1) 1
4
Maka :
1
A (Luas penampang) = ( . 𝜋 . ( D2 – d2 )
4
= ( 0,7854 × ( 92 − 5,52 )
= 39,859 cm2
Setelah luas penampang diketahui langkah selanjutnya yaitu mencari
volume oli dengan cara sebagai berikut :
Volume oli = Luas penampang × Panjang langkah
V = A × S …………………………………………………………(4.2)
1
V = ( . 𝜋 . ( D2 – d2 ) × S
4
V = 39,859 × 71 V =
2829,9 cm3
V =2,8299 liter
Jadi volume oli hidrolik yang dibutuhkan pada cylinder bucket sebesar 2,8299
liter. Untuk rumus yang digunakan diatas pada rumus (4.1) yaitu digunakan
untuk mencari luas penampang dan pada rumus (4.2) digunakan untuk mencari
volume oli hidrolik.
Maka :
𝐴. 𝑆
Q =
𝑡
39,859 . 71
Q=
3.1
Q = 912,89 cm3/s
Q = 0,91289 liter/detik
Jadi debit aliran pada cylinder bucket yaitu sebesar 0,91289 liter/detik.
Untuk rumus yang digunakan diatas pada rumus (4.3) yaitu rumus yang
digunakan untuk mencari debit aliran pada hydraulic pump
F = Gaya = 9327,0 kg
Maka :
𝐹
W=
𝑔
9327,0
W=
9,81
W = 950,8 kg
W = 0,9508 ton
Jadi beban hydraulic pump pada unit Wheel loader LG 855 N bisa bekerja
dengan kekuatan tekan 0,9508 ton.