Anda di halaman 1dari 15

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Excavator Caterpillar (CAT) 320D merupakan salah satu excavator


yang banyak dipakai untung pembangunan infrastuktur. Unit ini adalah
salah satu unit yang dipakai PT.Karya Putra Yasa untuk mengerjakan
beberapa proyek salah satunya proyek perlintasan double track kereta api
Indonesia yang berada di Gombong, Kebumen. Unit ini dapat bekerja
dengan lincah dan sparepartnya pun mudah untuk dicari sehingga menjadi
andalan beberapa perusahaan kontruksi, maupun tambang.

Karena medan yang dilalui unit berat sering kali perusahaan


mendapatkan berbagai macam trouble pada unit, dari yang ringan sampai
berat. Penulisan ini akan membahas kerusakan yang terjadi pada unit CAT
320D , yaitu kerusakan pada swing motor.

Pada kasus ini operator mengeluhkan bahwa excavator CAT 320D


mengalami gangguan saat melakukan swing (berputar 360 derajat).
Gangguan tersebut berupa suara yang kasar dan terjadi hentakan saat
melakukan gerakan swing.

1.2. Batasan masalah

Berdasarkan uraian yang ada didalam latar belakang masalah, maka


diperoleh batasan masalah sebagai berikut :

Dalam penulisan karya ilmiah ini, demi mencegah terjadinya


pembahasan yang kompleks dan luas, maka penulis hanya membahas
mengenai analisa kerusakan swing motor excavator CAT 320D.
7

1.3. Tujuan penulisan

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan pada


swing motor pada unit CAT 320D.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi terjadinya kerusakan


pada swing motor pada unit CAT 320D.

1.4. Sistematika penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi tugas akhir ini,


maka penulis menyusun tugas akhir ini dalam 5 (lima) bab. Berikut ini
adalah penjelasan tentang isi dari bab-bab yang ada dalam tugas akhir ini :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini berisikan tentang latar belakang masalah, batasan


masalah, tujuan penelitian yang dapat diambil dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan tentang dasar teori yang berhubungan dengan kajian topik


yang dipakai penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

BAB III PROSEDUR PEMERIKSAAN KERUSAKAN

Berisikan rincian tentang komponen swing motor.

BAB IV HASIL PEMERIKSAAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan tentang analisa kerusakan swing motor dan pembahasan


hasil analisa kerusakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan poin-poin hasil


penelitian, sedangkan saran berisikan tentang masukan dari penulis.
8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Uraian umum mengenai unit CAT 320D

Caterpillar hydraulic excavator merupakan sebuah perangkat alat


berat yang memiliki kontruksi yang dapat berputar 360º dengan sistem
penggeraknya full hydraulic, sehingga alat ini dapat dengan lincah untuk
melakukan pekerjaan penggalian dan pemindahan muatan bahkan ditempat
yang sempit. Dikarenakan kontruksinya yang fleksibel membuatnya cocok
untuk mengerjakan beberapa jenis bidang pekerjaan, semisal agrikultur,
forestry, mining dan kontruksi :
1. Digging (menggali)
2. Loading (memuat)
3. Lifting (mengangkat material)
4. Scraping (mengikistebing)
5. Braking (menghancurbatu)
6. Gradding(meratakan)

Gambar 2.1 Hydraulic Excavator caterpillar 320D


(https://www.google.com/CAT320D)
9

Excavator adalah alat berat yang secara umum menggunakan


tenaga hidrolik sebagai tenaga penggerak. Namun untuk menggerakkann
pompa hidrolik tersebut digunakan motor bakar. Pompa hidrolik akan
menyalurkan aliran fluida menuju katup pengontrol. Di katup pengontrol
inilah tempat yang akan mengalirkan fluida tersebut. yaitu untuk
menggerakkan track, untuk mengeruk, ataupun untuk berputar.

2.2 Komponen utama Excavator CAT 320D

Excavator memiliki beberapa komponen utama. Berikut adalah


komponen-komponen utama tersebut :

1. Engine

2. Pompa Hidrolik (Hydraulic Pump)

3. Katup Pengontrol (Control-Valve)

4. Penggerak berputar (Swing Drive)

5. Track / Roda Pada Excavator

2.3 Sistem Operasi Excavator

2.3.1 Engine

Engine yang dipakai adalah mesin diesel yaitu merupakan komponen


yang paling utama dari sebuah excavator karena torsi mesin diesel lah
yang dimanfaatkan untuk memutar pompa hidrolik. Engine C7.1 yang
telah teruji di lapangan dirancang untuk kemudahan servis dan dapat
bekerja dengan efisien di ketinggian hingga 4000 meter (13.120 kaki).
Dibandingkan pendahulunya, engine baru ini menggunakan sekitar 3
hingga 5 persen lebih sedikit bahan bakar, tergantung mode kerjanya.
Kontrol putaran engine otomatis akan menurunkan rpm engine selama
kondisi tanpa muatan atau muatan ringan guna meminimalkan konsumsi
bahan bakar.
10

Engine baru ini, dengan daya tetapan 104 kW (139 hp), menggunakan
pengatur elektrik untuk mengontrol sistem injeksi bahan bakar tekanan
rendah yang digerakkan secara mekanis. Sistem baru ini memastikan
kinerja dan keandalan yang optimal di area dengan kualitas bahan bakar di
bawah premium. Sistem filtrasi baru menggunakan filter bahan bakar /
separator air primer dan filter bahan bakar sekunder untuk memastikan
kebersihan bahan bakar di seluruh sistem.(CAT, 2013)

2.3.2 Pompa hidrolik (Hydraulic pump)

Pompa Hidrolik berfungsi untuk mengalirkan oli hydraulic ke sistem,


sama halnya dengan jantung manusia yang berfungsi untuk mengalirkan
darah, jadi bisa kita simpulkan jika tidak ada pompa maka sebuah
excavator tidak bisa bergerak. Pompa dan motor hidrolik adalah
komponen hidrostatik. Konversi momen putar mekanik melalui tekanan
kerja dan volume langkah atau sebaliknya, sama untuk semua mesin
hidrostatik. Hal ini dapat dilihat pada rumus dasar untuk momen putar
(tanpa derajat efisiensi).

M = Δp.Vh
2.π

Pompa M = momen putar penggerak

Motor M = momen putar dari yang digerakkan (tanpa n)

Δp = perbedaan tekanan antara outlet dan inlet dari pompa

Vh = volume Iangkah geometris


11

Untuk menghasilkan konversi tersebut ada beberapa kemungkinan yang


perlu diperhatikan dari segi desain. Kemungkinan utama : (1)
pembentukan volume secara umum (2) unit roda-gigi (3) unit piston radial
(4) unit sudu (5) unit piston aksial dengan sumbu tertekuk (6) unit piston
aksial dalam rancangan pelat miring Fluida pada unit ini dipindahkan,
maka unit tersebut dinamakan unit perpindahan. Unit tersebut dapat dibagi
dalam 5 tipe dasar : (1) pompa roda gigi, (2) pompa sudu. (3) pompa
piston radial, (4) pompa piston aksial. (5) pompa batang sekrup.
Keuntungan dari transmisi daya secara hidrostatik. kalau dibandingkan
dengan metoda transmisi yang lain adalah gaya berat jenis yang relatif
besar. Gaya berat jenis dalam hal ini artinya sama dengan tekanan kerja.

Gambar 2.2 pembentukan volume pada mesin hidrostatik


(Teknik alat berat jlid 1)
12

Pada sistem hidrolik, pompa bekerja untuk menciptakan aliran fluida


(untuk memindahkan volume fluida) dan memberikan gaya yang
dibutuhkannya. Pompa menyedot fluida (biasanya dari tangki pompa) dan
mengalirkannya ke tempat keluar (outlet). Dari sana fluida memasuki
sistem dan mencapai actuator/user (dalam hal ini berupa piston) dengan
menggunakan elemen pengendali tersendiri. Actuator akan memberikan
tahanan pada fluida, sebagai contoh piston dari silinder langkah yang
menenima beban. Karena tahanan ini, terjadi peningkatan tekanan pada
fluida hingga cukup tinggi guna mengatasi gaya-gaya tahanan. Tekanan
pada sistem hidrolik tidak diciptakan oleh pompa hidrolik, namun terjadi
dengan sendirinya karena adanya tahanan yang berlawanan dengan arah
aliran. Tinggi tekanan fluida dapat juga dilihat sebagai batang penghubung
fluida dimana pompa memberikan gaya yang diperlukan.(Bruno, 2019)

2.4 Klasifikasi pompa excavator


Pompa pada garis besarnya dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1. Positive Displacement Type : pompa yang bekerja pada pressure tertentu,
flow yang dihasilkan biasanya konstan, internal leakage kecil, putaran naik,
maka flownya pun naik. Contoh-contoh dari pompa ini antara lain plunger
pump, Gear pump, Vane Pump, Trochoid pump.
2. Non Positive Pump Displacement Type : pompa yang bekerja selain seperti
tipe pertama. Contohnya : centrifugal pump, propeller pump.

Pada penulisan kali ini hanya dibahas tentang pompa positive


displacement type yang digunakan excavator secara umum termasuk unit
CAT 320D yaitu piston pump sedangkan untuk jenis yang lain dapat
dipelajari dari referensi lain.
Positive Displacement type, ciri-cirinya :
- pompa ini bekerja pada pressure/tekanan tertentu
- flow yang dihasilkan bisa konstan
- internal leakage (kebocoran) kecil
- apabila putaran naik, flownya pun naik
13

Pompa piston / piston pump

Gambar 2.3 pompa piston


(https://penambang.com/wp-content/uploads/2014/10/gear-pump.jpg)

komponen-komponen pompa piston adalah sebagai berikut. Barrel,


berbentuk silinder yang terhubung ke shaft dan diputar oleh tenaga dari
luar. Di sekeliling barrel terdapat lubang-lubang tempat piston. Piston
adalah komponen yang bergerak keluar masuk di dalam barrel. Slipper dan
retaining ring, komponen yang memegang piston. Sedangkan swashplate
adalah pelat yang berbentuk miring untuk membuat terjadinya perbedaan
besar ruangan di dalam barrel.
14

Cara kerja piston pump adalah sebagai berikut (lihat gambar).


15

Barrel diputar oleh shaft dan membawa piston masuk dan keluar, pada saat
piston masuk maka ruangan masuk antara piston dan barrel semakin membesar
perbesaran ini mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan sehingga oli masuk
kedalam pompa pergerakan masuk piston ini adalah mengikuti kontur swash plate
setengah putaran berikutnya piston bergerak keluar dan menekan oli keluar pompa
selama terjadi perbedaan ukuran ruang antara piston dan barrel maka piston akan
selalu menghasilkan displacement oli.

Kemiringan swashplate akan mempengaruhi besar kecilnya displacement


pompa, jika kemiringan swashplate lebih besar maka displacement akan semakin
besar, jika swashlate lebih vertikal maka displacement akan lebih kecil.

Tabel 2.1 efisiensi keseluruhan piston pump


Sumber : Teknik alat berat jilid 2

Gambar 2.5 cara kerja piston pump


(https://penambang.com/wp-content/uploads/2014/10/gear-pump.jpg)
16

2.3.3 Katup pengontrol (control valve)

Pada control valve CAT 320 D terbagi dua bagian yaitu kiri dan
Jumlah Volume Kecepatan Efisiensi keseluruhan
tekanan aliran kerja (rpm) (%)
Max. (bar) mL/rev
350 -500 300-400 80-90
kanan, masing-masing control valve mendapat suplay pompa dari masing-
masing posisinya yaitu untuk control valve sebelah kiri mendapat suplay
dari pompa sebelah kiri sedangkan control valve sebelah kanan mendapat
suplay dari pompa kanan.

Gambar 2.6 foto katup pengontrol CAT 320D


(CAT 320D)

Pompa hidrolik menghisap oli dari hydraulic tank kemudian


mengalir kedalam sistem. Aliran yang dihasilkan pompa hidrolik
tersebut dinaikkan tekanannya, diatur jumlah alirannya dan diatur
arah alirannya untuk mengoperasikan perlengkapan kerja unit.
Pengaturan ini dilaksanakan oleh hydraulic control valve (katup
pengontrol hidrolik). Berdasarkan fungsinya, hydraulic control
valve terbagi menjadi empat jenis, yaitu :

a. Flow Control Valve


b. Additional Valve
c. Pressure Control Valve
17

d. Directional Control Valve

a. Flow Control Valve


Flow control valve adalah katup yang berfungsi mengatur
jumlah aliran oli yang akan masuk ke aktuator. Katup-katup yang
termasuk kedalam katup pengontrol jumlah aliran adalah throttle
valve, suction valve, flow reducing valve, flow divider valve,
demand valve, dan quick drop valve.

b. Additional Valve
Selain ketiga jenis control valve yang sudah disebutkan diatas,
pada sistem hidrolik juga terdapat bermacam-macam jenis valve
pelengkap yang terpasang pada unit.
c. Pressure Control Valve
Pressure control valve adalah valve pengatur tekanan di dalam
system dengan mengembalikan semua atau sebagian aliran ke tank
jika tekanan dalam sirkuit telah mencapai setting pressure guna
menjaga ataupun mengatur tekanan dalam system.
d. Directional Control Valve
Directional control valve berfungsi untuk mengontrol arah
dari gerakan silinder hidrolik atau motor hidrolik dengan
merubah arah aliran oli atau memutuskan aliran oli, contoh
jenis directional control valve yaitu valve penggerak lever 4/3,
katup pengarah dengan piring putar, valve dengan pegas bias.
18

2.3.4 Penggerak berputar / swing drive

Selain memiliki gerakan maju, dan mundur, excavator juga dapat


bergerak berputar kekiri dan kekanan . Gerakan putaran tersebut dilakukan
melalui gerakan swing drive. Swing drive dapat mengasilkan putaran
kekiri dan kekanan. Gerakan Putaran ini adalah konversi gaya dari gaya
hidrolis pada swing motor dirubah menjadi gaya mekanikal. Putaran
tersebut juga menurunkan kecepatan putar yang dihasilkan oleh motor
swing drive, menjadi peningkatan torsi di swing gear.

Swing Drive Group terdiri atas 2 bagian. Yang pertama adalah


motor swing drive (swing drive motor), yang kedua adalah penggerak
swing drive yang terdiri atas kumpulan roda gigi planetary (planetary gear
set). Swing drive motor adalah berjenis piston pump. Kiriman oli dari
Hidraulic pump menggerakkan motor pada swing drive. Putaran tersebut
ditransmisikan menuju output shaft pada motor. Output shaft terhubung
secara mekanikal dengan swing drive.

Sementara itu struktur bagian atas akan berputar sementara struktur


bawah tetap. Struktur bawah dipasangkan gear besar dan disekeliling gear
tersebut dipasangkan bearing ball yang akan menjadi tumpuan gear
tersebut untuk menopang struktur atas yang berputar terhadap struktur
bawah. .
19
20

Anda mungkin juga menyukai