1. Memberitahu kepada ibu hasil pemeriksaan keadaan umum ibu
TD : 100/60 mmHg N : 90x/menit Suhu : 36,7 RR : 20x/menit SpO2 : 98% Pengeluaran darah : +- 50 cc Urin : 400 ml Hasil : Ibu mengerti hasil pemeriksaan 2. Mengajari ibu tentang teknik relaksasi dengan cara menarik nafas melalui hidung kemudian menghempuskan secara perlahan melalui mulut Hasil : Ibu sudah bisa melakukannya dengan baik 3. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan asupan makan dan minum. Boleh makan sedikit demi sedikit apabila tidak mual, dan diberikan minuman hangat. Tujuannya untuk mendorong kembalinya fungsi usus dan ambulasi dini. Hasil : Ibu tidak mual dan diberikan minuman hangat oleh keluarganya 4. Memberikan edukasi kepada ibu dan keluarga untuk membantu ibu mobilisasi bertahap jika kaki sudah bisa digerakkan, ibu bisa bergerak secara bertahap dengan diawali miring kanan miring kiri, setengah duduk, duduk bersandar dan jangan takut bergerak atau takut jahitannya terbuka. Karena operasi SC dengan metode ERACS lebih nyaman dan minim rasa nyeri juga mendukung pemulihan pasien yang lebih cepat sehingga pasien bisa bonding dengan bayinya lebih cepat dan menyusui bayinya dengan posisi nyaman. Selain itu, apabila mobilisisasi ibu menjadi lebih cepat, bisa mengurangi lama perawatan di RS. Hasil : Ibu dan keluarga mengerti, ibu sudah bisa menggerakkan kakinya 5. Menjelaskan kepada ibu tentang nutrisi pada masa nifas mengkonsumsi banyak sayur-sayuran, buah-buahan dan makanan tinggi protein seperti tempe, tahu, ayam, telur dan daging untuk mempercepat penyempuhan luka. Hasil : Ibu mengerti penjelasan bidan 6. Menjelaskan kepada ibu tanpa bahaya nifas a. Perdarahan yang keluar banyak dari vagina b. Sakit kepala yang sangat hebat c. Bengkak pada kaki, tangan dan wajah d. Bengkak pada payudara dan disertai demam. Hasil : Ibu mengerti penjelasan bidan 7. Melakukan observasi Keadaan Umum dan Vital Sign, observasi PPV, memberikan terapi sesuai advice dokter - Injeksi Bactesyn 750 mg (jam 12:00 WIB) - Injeksi Kalnex 750 mg (jam 12:00 WIB) - Terapi analgesik sesuai anestesi - Terapi oral setelah aff DC dan infus 8. Melakukan dokumentasian tindakan Hasil : dokumentasi tindakan telah dilakukan Pelaksanaan : 1. Melakukan pemeriksaan keadaan umum, vital sign dan PPV TD : 110/70 mmHg N : 85 x/menit Suhu : 36,5 RR : 20x/menit SpO2 : 98% Pengeluaran darah : +- 50 cc TFU : ……jari dibawah pusat Hasil : Ibu mengerti hasil pemeriksaan 2. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar a. Cuci tangan 6 langkah dengan air bersih mengalir b. Perah sedikit ASI, oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan puting susu c. Ibu duduk bersandar dengan santai dan kaki tidak boleh menggantung d. Memposisikan bayi dengan benar 1) Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu 2) Perut bayi menempel ke tubuh ibu 3) Mulut bayi berada di depan puting ibu 4) Lengan yang dibawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang diatas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu 5) Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus e. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi f. Cek apakah perlekatan sudah benar 1) Dagu menempel ke payudara ibu 2) Mulut terbuka lebar 3) Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalan mulut bayi 4) Bibir bayi terlipat keluar 5) Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI) 6) Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan 7) Ibu tidak kesakitan dan bayi tenang h. Setelah payudara yang dihisap terasa kosong, lepaskan isapan bayi dengan menekan dagu ke bawah atau jari kelingking ibu ditempelkan ke mulut bayi. Susui berikutnya dari payudara yang belum terkosongkan. i) Keluarkan sedikit ASI dan oleskan ke area puting dan areola. Kemudian biarkan kering dengan sendirinnya (jangan dilap) j) Sendawakan bayi. Hasil : Ibu sudah mengikuti arahan dari bidan dan bayi sudah menyusu 3. Menjelaskan kepada ibu tentang ASI Eksklusif yaitu bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, teh, air putih dan tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim, selama 6 bulan Hasil : Ibu mengerti penjelasan bidan 4. Memberikan terapi sesuai advice dokter a. Amoxcilin 3x1 500 mg b. Nonemi 1x1 c. Bledstop 2x1 d. Asam Mefenamat 3x1 Hasil : Terapi telah diberikan dengan tepat 5. Melakukan pendokumentasian tindakan Hasil : Telah dilakukan pendokumentasian tindakan PENATALAKSANAAN 1. Melakukan observasi TTV, pengeluaran lochea, TFU dan kontraksi uterus - TD : mmHg - Nadi : x/menit - Suhu :C - RR : x/menit - SpO2 :% - Lochea : - PPV : - TFU : - Kontraksi Uterus : 2. Melakukan perawatan luka post SC untuk mencegah terjadinya infeksi
Matriks Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat Terhadap by - Ny.s Segera Setelah Lahir Di BPS Sulistyani S.ST Bandar Lampung Tahun 2015