Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM ADIWIYATA

UPT SD NEGERI BERU 01


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

MENGHABISKAN MAKAN DAN MINUM

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS PENDIDIKAN
UPT SD NEGERI BERU 01
JL. Yos Sudarso No.17 Kel.Beru Kec. Wlingi - Kode Pos 66184
E-mail : sdn_beru01_wlingi@yahoo.co.id NPSN : 20515069
SK PENGELOLAAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN PENGELOLAAN SAMPAH 3R
TATA TERTIB SEKOLAH ADIWIYATA
SOP KANTIN
SLOGAN MENGHABISKAN MAKAN DAN MINUM
DOKUMENTASI
MENGHABISKAN MAKAN DAN MINUM
DESKRIPSI KEGIATAN
MENGHABISKAN MAKAN DAN MINUM

Kebiasaan menghabiskan makanan adalah sesuatu yang bisa memberikan


kontribusi mencegah tercemarnya lingkungan.Coba saja bayangkan, jika para anak
tidak dibiasakan menghabiskan apa yang ada di piring mereka.
Makanan menjadi sampah : Mau tidak mau. Makanan sisa itu akan dibuang.
Yang sadar akan membuangnya ke tempat sampah, tetapi yang tidak akan
melemparkannya ke dalam selokan atau sungai (seperti masih banyak dilakukan
orang). Sampah yang beredar bertambah.
Jika hanya satu orang tidak masalah, tetapi Indonesia memilik 250 juta orang
dan puluhan juta diantaranya adalah anak-anak. Dengan asumsi satu anak satu piring
saja, maka berarti akan ada tambahan satu juta piring sampah di setiap jam makan.
Pencemaran udara bertambah : Semua makanan adalah organik dan akan
mengalami proses pembusukan yang menyebarkan gas metana ke udara. Gas yang
terkenal sebagai salah satu gas penyebab efek rumah kaca ini akan selalu hadir dalam
setiap penguraian benda organik yang mati.
Dengan bertambahnya sampah sisa makanan tak termakan, jumlahnya pun
akan semakin bertambah pula.
Bau tak sedap : Namanya sampah, tidak ada yang tidak mengeluarkan bau tak
sedap. Kehadirannya akan selalu beriringan dengan yang satu ini. Apalagi, jika
penanganannya dilakukan secara tidak benar.
Pemborosan lingkungan : Nasi di masa kini sangat rakus pupuk dan juga
pestisida. Untuk menghasilkan padi atau bahan makanan lain, petani akan menebar
pupuk dan menyemprotkan zat kimia anti hama agar terserang dari wereng dan
penyakit tanaman lainnya.
Nah, jika makanan tidak dihabiskan, maka apa yang ditanggung oleh tanah dan
air menjadi tersia-sia tak berguna. Justru menjadi tambahan beban. Argumen bahwa
makanan tersebut sudah dibayar, tetapi hal tersebut adalah sesuatu yang tidak benar.
Yang dibayar tidak mencakup “ongkos” lingkungan.
Menghabiskan makanan yang sudah kita pesan dan beli adalah kewajiban.
Menyisakannya, selain pemborosan, juga menimbulkan masalah bagi lingkungan.
Jadi, jika hendak makan, ambillah secukupnya dan jangan sampai ada yang
tersisa.

Anda mungkin juga menyukai