Anda di halaman 1dari 1

Langkanya Kue Cucur di Temanggung

Kue cucur adalah yang bentuknya bulat mirip piringan cakram dan berwarna cokelat agak gosong di
bagian tepinya. Terbuat dari bahan utama tepung terigu atau tepung beras, gula merah atau gula jawa
yang terkenal di Temanggung. Umumnya para ibu rumah tangga di daerah Temanggung menjelang
lebaran akan membuat kue cucur dalam jumlah lumayan banyak. Yang dimaksudkan sebagai hidangan
hari lebaran.

Meski tidak terlalu sulit dalam pembuatan kue cucur ini, namun membutuhkan proses dan ketelatenan.
Barangkali kecenderungan orang sekarang yang lebih memilih hal-hal yang praktis dan instan
menyebabkan makin langkanya jenis kue tradisional semacam cucur. Selain itu, anak muda saat ini
banyak yang kurang tertarik dengan makanan tradisional dan lebih memilih makanan modern dari
daerah lain. Sehingga tidak ada rasa ingin tau untuk mempelajari dan mencoba sebagai bentuk upaya
melestarikan makanan tradisional.

Apabila hal tersebut berlangsung secara terus menerus, maka akan menimbulkan banyak dampak yang
dapat merugikan. Seperti modernisasi dan globalisasi, makanan tradisional cenderung terpinggirkan
oleh makanan-makanan modern dan global yang lebih mudah ditemukan dan disukai oleh generasi
muda. Hal ini dapat mengancam keberlangsungan makanan tradisional khas Temanggung.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya untuk melestarikan dan mempromosikan
makanan tradisional khas Temanggung melalui pendekatan edukasi, promosi, pengembangan produk,
serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat.

Contohnya seperti salah satu penggiat UMKM Desa Purwosari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten
Temanggung yang menekuni produksi cucur. Siti Nurlaela yang ditemui info desa menyatakan bahwa
produksinya sudah merambah ke berbagai kota di Jawa tengah, Jawa barat dan Jakarta melalui koneksi
keluarga dan teman-teman.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dari satu contoh diatas, yaitu dengan belajar membuat kue cucur
di tempat tersebut, serta membantu mempromosikan produk tersebut sebagai bentuk apresiasi dan
upaya melestarikan makanan tradisional.

Terlepas dari itu, bahwa kita sebagai generasi muda harus memiliki rasa bangga untuk melestarikan
makanan tradisional terutama makanan khas Temanggung. Jika bukan kita siapa lagi? Jangan sampai
daerah asal kita kehilangan jati dirinya karena ulah para generasi penerusnya.

Anda mungkin juga menyukai